ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
OSTEOARTHRITIS
Ferry Fahmi
Fakulktas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Pengertian
• Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi
degeneratif atau osteoartrosis (sekalipun terdapat
inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering
ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan
(disabilitas). (Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal 1087).
• Osteoartritis diklasifikasikan menjadi :
1. Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit
sebelumnya yang berhubungan dengan osteoartritis
2. Tipe sekunder seperti akibat trauma, infeksi dan pernah
fraktur, (Long, C Barbara, 1996 hal 336)
Penyebab
• Umur
• Pengausan (wear and tear)
• Kegemukan
• Trauma
• Keturunan
• Akibat penyakit radang sendi lain
• Joint Mallignmen
• Penyakit endokrin
• Deposit pada rawan sendi
Patofisiologi
• Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik,
tidak meradang, dan progresif lambat, yang seakan-akan
merupakan proses penuaan, rawan sendi mengalami
kemunduran dan degenerasi disertai dengan pertumbuhan
tulang baru pada bagian tepi sendi.
• Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan
kondrosit yang merupakan unsur penting rawan sendi.
Pemecahan tersebut diduga diawali oleh stress biomekanik
tertentu. Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan
dipecahnya polisakarida protein yang membentuk matriks di
sekeliling kondrosit sehingga mengakibatkan kerusakan tulang
rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi yang
harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut dan
kolumna vertebralis. Sendi interfalanga distal dan proksimasi.
Lanjutan..
• Osteoartritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan
terbatasnya gerakan. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa
nyeri yang dialami atau diakibatkan penyempitan ruang sendi
atau kurang digunakannya sendi tersebut.
• Perubahan-perubahan degeneratif yang mengakibatkan
karena peristiwa-peristiwa tertentu misalnya cedera sendi
infeksi sendi deformitas congenital dan penyakit peradangan
sendi lainnya akan menyebabkan trauma pada kartilago yang
bersifat intrinsik dan ekstrinsik sehingga menyebabkan fraktur
ada ligamen atau adanya perubahan metabolisme sendi yang
pada akhirnya mengakibatkan tulang rawan mengalami erosi
dan kehancuran, tulang menjadi tebal dan terjadi penyempitan
rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki kripitasi,
deformitas, adanya hipertropi atau nodulus. ( Soeparman
,1995)
Gambaran Klinis
• Rasa nyeri pada sendi merupakan gambaran primer pada
osteoartritis, nyeri akan bertambah apabila sedang melakukan
sesuatu kegiatan fisik.
• Peradangan
Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan
dalam ruang sendi akan menimbulkan pembengkakan dan
peregangan simpai sendi yang semua ini akan menimbulkan rasa
nyeri.
• Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas
lama dan akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada
hubungannya dengan keadaan penyakit yang telah lanjut dimana
rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya berlokasi pada sendi
yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada osteoartritis coxae
nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril, dan tungkai
atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum
dapat diketahui penyebabnya.
Lanjutan..
• Pembengkakan Sendi
Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan
karena pengumpulan cairan dalam ruang sendi biasanya
teraba panas tanpa adanya pemerahan.
• Deformitas
Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.
• Gangguan Fungsi
Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk
sendi
• Kekakuan dan keterbatasan gerak. Biasanya akan
berlangsung 15 - 30 menit dan timbul setelah istirahat
atau saat memulai kegiatan fisik.
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan pada Askep Osteoarthritis:
• Foto Rontgent menunjukkan penurunan progresif massa
kartilago sendi sebagai penyempitan rongga sendi
• Serologi dan cairan sinovial dalam batas normal
Penatalaksanaan
• Tindakan preventif
• Penurunan berat badan
• Pencegahan cedera
• Screening sendi paha
• Pendekatan ergonomik untuk memodifikasi stres akibat kerja
• Farmakologi : obat NSAID bila nyeri muncul
• Terapi konservatif ; kompres hangat, mengistirahatkan
sendi, pemakaian alat- alat ortotik untuk menyangga
sendi yang mengalami inflamasi
• Irigasi tidal (pembasuhan debris dari rongga sendi),
debridemen artroscopik,
• Pembedahan; artroplasti
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
DENGAN OSTEOARTHRITIS
Pengkajian
• Aktivitas/Istirahat
• Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan memburuk dengan stress
pada sendi, kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi secara
bilateral dan simetris limitimasi fungsional yang berpengaruh pada
gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan, malaise.
• Keterbatasan ruang gerak, atropi otot, kulit: kontraktor/kelainan
pada sendi dan otot.
• Kardiovaskuler
• Fenomena Raynaud dari tangan (misalnya pucat litermiten,
sianosis kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali
normal.
Lanjutan..
• Integritas Ego
• Faktor-faktor stress akut/kronis (misalnya finansial pekerjaan,
ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan.
• Keputusasaan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan).
• Ancaman pada konsep diri, gambaran tubuh, identitas pribadi,
misalnya ketergantungan pada orang lain.
• Makanan / Cairan
• Ketidakmampuan untuk menghasilkan atau mengkonsumsi
makanan atau cairan adekuat mual, anoreksia.
• Kesulitan untuk mengunyah, penurunan berat badan, kekeringan
pada membran mukosa.
• Hygiene
• Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan diri,
ketergantungan pada orang lain.
Lanjutan..
• Neurosensori
• Kesemutan pada tangan dan kaki, pembengkakan sendi
• Nyeri/kenyamanan
• Fase akut nyeri (kemungkinan tidak disertai dengan
pembengkakan jaringan lunak pada sendi. Rasa nyeri kronis dan
kekakuan (terutama pagi hari).
• Keamanan
• Kulit mengkilat, tegang, nodul sub mitaneus
• Lesi kulit, ulkas kaki
• Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga
• Demam ringan menetap
• Kekeringan pada mata dan membran mukosa
Lanjutan..
• Interaksi Sosial
• Kerusakan interaksi dengan keluarga atau orang lain, perubahan peran:
isolasi.
• Penyuluhan/Pembelajaran
• Riwayat rematik pada keluarga
• Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, penyembuhan penyakit tanpa
pengujian
• Riwayat perikarditis, lesi tepi katup. Fibrosis pulmonal, pkeuritis.
• Pemeriksaan Diagnostik
• Reaksi aglutinasi: positif
• LED meningkat pesat
• Protein C reaktif : positif pada masa inkubasi.
• SDP: meningkat pada proses inflamasi
• JDL: Menunjukkan ancaman sedang
• Ig (Igm & Ig G) peningkatan besar menunjukkan proses autoimun
• RO: menunjukkan pembengkakan jaringan lunak, erosi sendi, osteoporosis
pada tulang yang berdekatan, formasi kista tulang, penyempitan ruang sendi.
Diagnosa
• Nyeri akut / kronis berhubungan dengan distensi jaringan oleh
akumulasi cairan/proses inflamasi, distruksi sendi.
• Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan : Deformitas
skeletal, Nyeri, ketidaknyamanan , Penurunan kekuatan otot
• Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran berhubungan
dengan: Perubahan kemampuan melakukan tugas-tugas
umum, Peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan
mobilitas.
• Kurang Perawatan Diri berhubungan dengan Kerusakan
Auskuloskeletal: Penurunan Kekuatan, Daya tahan, nyeri pada waktu
bergerak, Depresi.
• Resiko Tinggi terhadap Kerusakan Penatalaksanaan Lingkungan
berhubungan dengan : Proses penyakit degeneratif jangka
panjang, Sistem pendukung tidak adekuat.
• Kurang Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Mengenai
Penyakit, Prognosis dan Kebutuhan Perawatan dan
Pengobatan berhubungan dengan: Kurangnya pemahaman /
mengingat kesalahan interpretasi informasi.
Intervensi
• DX. I
Hasil yang diharapkan/Kriteria evaluasi
• Menunjukkan nyeri berkurang atau terkontrol
• Terlihat rileks, dapat istirahat, tidur dan berpartisipasi dalam aktivitas sesuai
kemampuan.
• Mengikuti program terapi.
• Menggunakan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam
program kontrol nyeri.
Intervensi
• Kaji keluhan nyeri; catat lokasi dan intensitas nyeri (skala 0 - 10). Catat
faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa nyeri non verbal
• Beri matras/kasur keras, bantal kecil. Tinggikan tempat tidur sesuai
kebutuhan saat klien beristirahat/tidur.
• Bantu klien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di
kursi. Tingkatan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi.
• Pantau penggunaan bantal.
Lanjutan..
• Dorong klien untuk sering mengubah posisi.
• Bantu klien untuk mandi hangat pada waktu bangun tidur.
• Bantu klien untuk mengompres hangat pada sendi-sendi yang sakit
beberapa kali sehari.
• Pantau suhu kompres.
• Berikan masase yang lembut.
• Dorong penggunaan teknik manajemen stress misalnya relaksasi
progresif sentuhan terapeutik bio feedback, visualisasi, pedoman
imajinasi hipnotis diri dan pengendalian nafas.
• Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu.
• Beri obat sebelum aktivitas/latihan yang direncanakan sesuai petunjuk.
• Bantu klien dengan terapi fisik.
DX II
• Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi
• Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak hadirnya/pembatasan
kontraktor
• Mempertahankan ataupun meningkatkan kekuatan dan fungsi dari
kompensasi bagian tubuh
• Mendemonstrasikan teknik/perilaku yang memungkinkan melakukan
aktivitas
• Intervensi:
• Pantau tingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi
• Pertahankan tirah baring/duduk jika diperlukan
• Jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terus-menerus
dan tidur malam hari tidak terganggu.
• Bantu klien dengan rentang gerak aktif/pasif dan latihan resistif dan
isometric jika memungkinkan
• Dorongkan untuk mempertahankan posisi tegak dan duduk tinggi, berdiri,
dan berjalan.
• Berikan lingkungan yang aman, misalnya menaikkan kursi/kloset,
menggunakan pegangan tinggi dan bak dan toilet, penggunaan alat bantu
mobilitas/kursi roda penyelamat
• Kolaborasi ahli terapi fisik/okupasi dan spesialis vasional.
DX III
• Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi:
• Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk
menghadapi penyakit, perubahan pada gaya hidup dan kemungkinan
keterbatasan.
• Menyusun tujuan atau rencana realistis untuk masa mendatang.
• Intervensi:
• Dorong klien mengungkapkan mengenai masalah tentang proses penyakit,
harapan masa depan.
• Diskusikan dari arti kehilangan/perubahan pada seseorang. Memastikan
bagaimana pandangan pribadi klien dalam memfungsikan gaya hidup
sehari-hari termasuk aspek-aspek seksual
• Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan
• Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau terlalu
memperhatikan tubuh/perubahan.
• Susun batasan pada perilaku maladaptif, bantu klien untuk mengidentifikasi
perilaku positif yang dapat membantu koping.
• Bantu kebutuhan perawatan yang diperlukan klien.
• Ikutsertakan klien dalam merencanakan dan membuat jadwal aktivitas.
DX IV
• Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi:
• Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang konsisten
pada kemampuan klien.
• Mendemonstrasikan perubahan teknik/gaya hidup untuk memenuhi
kebutuhan perawatan diri.
• Mengidentifikasikan sumber-sumber pribadi/komunitas yang dapat
memenuhi kebutuhan.
• Intervensi:
• Diskusikan tingkat fungsi umum; sebelum timbul eksaserbasi penyakit
dan potensial perubahan yang sekarang diantisipasi.
• Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program latihan.
• Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri. Identifikasi
rencana untuk memodifikasi lingkungan.
• Kolaborasi untuk mencapai terapi okupasi.
DX. V
• Hasil yang Diharapkan/Kriteria Evaluasi :
• Mempertahankan keamanan lingkungan yang meningkatkan
perkembangan.
• Mendemonstrasikan penggunaan sumber-sumber yang efektif dan
tepat.
• Intervensi:
• Kaji tingkat fungsi fisik
• Evaluasi lingkungan untuk mengkaji kemampuan dalam perawatan
untuk diri sendiri.
• Tentukan sumber-sumber finansial untuk memenuhi kebutuhan situasi
individual.
• Identifikasi untuk peralatan yang diperlukan misal alat bantu mobilisasi.
DX. VI
• Hasil yang diharapkan/Kriteria Evaluasi:
• Menunjukkan pemahaman tentang kondisi/pragnosis dan perawatan.
• Mengembangkan rencana untuk perawatan diri termasuk modifikasi gaya
hidup yang konsisten dengan mobilitas dan atau pembatasan aktivitas.
• Intervensi :
• Tinjau proses penyakit, prognosis dan harapan masa depan
• Diskusikan kebiasaan pasien dalam melaksanakan proses sakit melalui
diet, obat-obatan dan program diet seimbang, latihan dan istirahat.
• Bantu dalam merencanakan jadwal aktivitas terintegrasi yang
realistis, istirahat, perawatan diri, pemberian obat-obatan, terapi fisik, dan
manajemen stress.
• Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmakologi terapi.
• Identifikasi efek samping obat.
• Diskusikan teknik menghemat energi.
• Berikan informasi tentang alat bantu misalnya tongkat, tempat duduk, dan
palang keamanan.
• Dorong klien untuk mempertahankan posisi tubuh yang benar baik pada
saat istirahat maupun pada saat melakukan aktivitas.
• Diskusikan pentingnya pemeriksaan lanjutan misalnya LED, kadar
salisilat, PT.
• Beri konseling sesuai dengan prioritas kebutuhan klien.
Daftar Pustaka
• Long C Barbara, Perawatan Medikal Bedah (Suatu pendekatan
proses Keperawatan), Yayasan Ikatan alumni Pendidikan
Keperawatan Pajajaran, Bandung, 1996
• Smeltzer C. Suzannne, (2002 ), Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, Alih Bahasa Andry Hartono, dkk., Jakarta, EGC.
• Doenges, EM. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman
untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih
Bahasa I Made Kariasa, dkk. (2001), Jakarta, EGC.
• Price, S.A. R. Wilson CL (1991), Pathophisiology Clinical Concept of
Disease Process, Alih Bahasa Adji Dharma (1995), Patofisiologi
Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit, Jakarta, EGC.
• Depkes, RI (1995), Penerapan Proses Keperawatan pada Klien
dengan Gangguan Sistem Maskuloskeletal, Jakarta, Pusdiknakes.
• R. Boedhi Darmojo & Martono Hadi (1999), Geriatri Ilmu Kesehatan
Usia Lanjut, Jakarta, Balai Penerbit FK Universitas Indonesia.
• Soeparman (1995), Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Kedua, Jakarta, Balai
Penerbit FKUI

More Related Content

What's hot (20)

Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
regiregene
Ìý
Ulkus diabetikum
Ulkus diabetikumUlkus diabetikum
Ulkus diabetikum
Army Of God
Ìý
PENYULUHAN OA GENU untuk awam
PENYULUHAN OA GENU untuk awamPENYULUHAN OA GENU untuk awam
PENYULUHAN OA GENU untuk awam
Raymond Setyadharma
Ìý
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
ryankoko11
Ìý
Osteoporosis
Osteoporosis Osteoporosis
Osteoporosis
gustians
Ìý
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
Kampus-Sakinah
Ìý
Patologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletalPatologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletal
Prastuti Waraharini
Ìý
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansia
KANDA IZUL
Ìý
Artritis Reumatoid
Artritis ReumatoidArtritis Reumatoid
Artritis Reumatoid
Amee Hidayat
Ìý
osteoarthritis.ppt
osteoarthritis.pptosteoarthritis.ppt
osteoarthritis.ppt
SebastianMihardja1
Ìý
Laporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan BronkitisLaporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan Bronkitis
Selvia Agueda
Ìý
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
gustians
Ìý
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
Elissa Lisencia
Ìý
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
Prodalima Sinulingga, M.Kep
Ìý
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
fikri asyura
Ìý
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Lecturer at Institute of Health Science Banyuwangi
Ìý
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
Maria Haryanthi Butar-Butar
Ìý
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Christian Paomey
Ìý
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
Verar Oka
Ìý
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
Fadjar Miea
Ìý
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
regiregene
Ìý
Ulkus diabetikum
Ulkus diabetikumUlkus diabetikum
Ulkus diabetikum
Army Of God
Ìý
PENYULUHAN OA GENU untuk awam
PENYULUHAN OA GENU untuk awamPENYULUHAN OA GENU untuk awam
PENYULUHAN OA GENU untuk awam
Raymond Setyadharma
Ìý
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
ryankoko11
Ìý
Osteoporosis
Osteoporosis Osteoporosis
Osteoporosis
gustians
Ìý
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansia
KANDA IZUL
Ìý
Artritis Reumatoid
Artritis ReumatoidArtritis Reumatoid
Artritis Reumatoid
Amee Hidayat
Ìý
Laporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan BronkitisLaporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan Bronkitis
Selvia Agueda
Ìý
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
gustians
Ìý
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
fikri asyura
Ìý
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Christian Paomey
Ìý
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
Verar Oka
Ìý
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
Fadjar Miea
Ìý

Similar to Osteoarthritis (20)

Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Fariz Fadhly
Ìý
370504081-Lp-Rematik.docx
370504081-Lp-Rematik.docx370504081-Lp-Rematik.docx
370504081-Lp-Rematik.docx
SyamsulBahri583615
Ìý
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
Noviyanti Parapaga
Ìý
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
klinikanugerah2021
Ìý
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
fotocopy6
Ìý
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Mar Aqma
Ìý
Osteoatritis irahmal
Osteoatritis irahmalOsteoatritis irahmal
Osteoatritis irahmal
Irahmal Irahmal
Ìý
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
sry yumyum
Ìý
fdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptx
fdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptxfdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptx
fdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptx
suryadi_wirawan
Ìý
110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx
110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx
110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx
fifi994176
Ìý
RHEUMATIK
RHEUMATIKRHEUMATIK
RHEUMATIK
ryankoko11
Ìý
PPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptx
PPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptxPPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptx
PPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptx
muhammadghufron34
Ìý
Rematik usia lanjut final pp mandarin
Rematik usia lanjut final pp mandarinRematik usia lanjut final pp mandarin
Rematik usia lanjut final pp mandarin
fernleaf4
Ìý
SOAL TES MASUK SPESIALIS ORTO UKMPPD CPPDS
SOAL TES MASUK SPESIALIS ORTO UKMPPD CPPDSSOAL TES MASUK SPESIALIS ORTO UKMPPD CPPDS
SOAL TES MASUK SPESIALIS ORTO UKMPPD CPPDS
muhamad Azhari Maulana
Ìý
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
ZulkifliThamrin
Ìý
nyeri sendi
nyeri sendinyeri sendi
nyeri sendi
Zarah Dzulhijjah
Ìý
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptxPPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
yenaharmelayati1
Ìý
Catatan pbl 2
Catatan pbl 2Catatan pbl 2
Catatan pbl 2
Mentari Septika
Ìý
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Fransiska Oktafiani
Ìý
Ppt tutorial
Ppt tutorialPpt tutorial
Ppt tutorial
SiLvi Fata
Ìý
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Fariz Fadhly
Ìý
370504081-Lp-Rematik.docx
370504081-Lp-Rematik.docx370504081-Lp-Rematik.docx
370504081-Lp-Rematik.docx
SyamsulBahri583615
Ìý
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
Noviyanti Parapaga
Ìý
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
klinikanugerah2021
Ìý
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
fotocopy6
Ìý
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Mar Aqma
Ìý
Osteoatritis irahmal
Osteoatritis irahmalOsteoatritis irahmal
Osteoatritis irahmal
Irahmal Irahmal
Ìý
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
sry yumyum
Ìý
fdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptx
fdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptxfdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptx
fdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptx
suryadi_wirawan
Ìý
110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx
110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx
110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx
fifi994176
Ìý
RHEUMATIK
RHEUMATIKRHEUMATIK
RHEUMATIK
ryankoko11
Ìý
PPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptx
PPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptxPPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptx
PPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptx
muhammadghufron34
Ìý
Rematik usia lanjut final pp mandarin
Rematik usia lanjut final pp mandarinRematik usia lanjut final pp mandarin
Rematik usia lanjut final pp mandarin
fernleaf4
Ìý
SOAL TES MASUK SPESIALIS ORTO UKMPPD CPPDS
SOAL TES MASUK SPESIALIS ORTO UKMPPD CPPDSSOAL TES MASUK SPESIALIS ORTO UKMPPD CPPDS
SOAL TES MASUK SPESIALIS ORTO UKMPPD CPPDS
muhamad Azhari Maulana
Ìý
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
ZulkifliThamrin
Ìý
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptxPPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
yenaharmelayati1
Ìý
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Fransiska Oktafiani
Ìý
Ppt tutorial
Ppt tutorialPpt tutorial
Ppt tutorial
SiLvi Fata
Ìý

Recently uploaded (20)

1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Ìý
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Ìý
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
Ìý
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Ìý
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Ìý
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
Ìý
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
Ìý
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Ìý
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Ìý
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
Ìý
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Ìý
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Ìý
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Ìý
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Ìý
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Ìý
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Ìý
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
Ìý
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
Ìý
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
Ìý
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
Ìý
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Ìý
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Ìý
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
Ìý
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Ìý
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Ìý
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
Ìý
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
Ìý
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Ìý
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Ìý
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
Ìý
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Ìý
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Ìý
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Ìý
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Ìý
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Ìý
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Ìý
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
Ìý
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
Ìý
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
Ìý
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
Ìý

Osteoarthritis

  • 1. OSTEOARTHRITIS Ferry Fahmi Fakulktas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • 2. Pengertian • Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas). (Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal 1087). • Osteoartritis diklasifikasikan menjadi : 1. Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang berhubungan dengan osteoartritis 2. Tipe sekunder seperti akibat trauma, infeksi dan pernah fraktur, (Long, C Barbara, 1996 hal 336)
  • 3. Penyebab • Umur • Pengausan (wear and tear) • Kegemukan • Trauma • Keturunan • Akibat penyakit radang sendi lain • Joint Mallignmen • Penyakit endokrin • Deposit pada rawan sendi
  • 4. Patofisiologi • Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik, tidak meradang, dan progresif lambat, yang seakan-akan merupakan proses penuaan, rawan sendi mengalami kemunduran dan degenerasi disertai dengan pertumbuhan tulang baru pada bagian tepi sendi. • Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan kondrosit yang merupakan unsur penting rawan sendi. Pemecahan tersebut diduga diawali oleh stress biomekanik tertentu. Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan dipecahnya polisakarida protein yang membentuk matriks di sekeliling kondrosit sehingga mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi yang harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut dan kolumna vertebralis. Sendi interfalanga distal dan proksimasi.
  • 5. Lanjutan.. • Osteoartritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan terbatasnya gerakan. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau diakibatkan penyempitan ruang sendi atau kurang digunakannya sendi tersebut. • Perubahan-perubahan degeneratif yang mengakibatkan karena peristiwa-peristiwa tertentu misalnya cedera sendi infeksi sendi deformitas congenital dan penyakit peradangan sendi lainnya akan menyebabkan trauma pada kartilago yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik sehingga menyebabkan fraktur ada ligamen atau adanya perubahan metabolisme sendi yang pada akhirnya mengakibatkan tulang rawan mengalami erosi dan kehancuran, tulang menjadi tebal dan terjadi penyempitan rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki kripitasi, deformitas, adanya hipertropi atau nodulus. ( Soeparman ,1995)
  • 6. Gambaran Klinis • Rasa nyeri pada sendi merupakan gambaran primer pada osteoartritis, nyeri akan bertambah apabila sedang melakukan sesuatu kegiatan fisik. • Peradangan Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan dalam ruang sendi akan menimbulkan pembengkakan dan peregangan simpai sendi yang semua ini akan menimbulkan rasa nyeri. • Mekanik Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan keadaan penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada osteoartritis coxae nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril, dan tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat diketahui penyebabnya.
  • 7. Lanjutan.. • Pembengkakan Sendi Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan. • Deformitas Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi. • Gangguan Fungsi Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi • Kekakuan dan keterbatasan gerak. Biasanya akan berlangsung 15 - 30 menit dan timbul setelah istirahat atau saat memulai kegiatan fisik.
  • 8. Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan pada Askep Osteoarthritis: • Foto Rontgent menunjukkan penurunan progresif massa kartilago sendi sebagai penyempitan rongga sendi • Serologi dan cairan sinovial dalam batas normal
  • 9. Penatalaksanaan • Tindakan preventif • Penurunan berat badan • Pencegahan cedera • Screening sendi paha • Pendekatan ergonomik untuk memodifikasi stres akibat kerja • Farmakologi : obat NSAID bila nyeri muncul • Terapi konservatif ; kompres hangat, mengistirahatkan sendi, pemakaian alat- alat ortotik untuk menyangga sendi yang mengalami inflamasi • Irigasi tidal (pembasuhan debris dari rongga sendi), debridemen artroscopik, • Pembedahan; artroplasti
  • 10. ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN OSTEOARTHRITIS Pengkajian • Aktivitas/Istirahat • Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan memburuk dengan stress pada sendi, kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan simetris limitimasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan, malaise. • Keterbatasan ruang gerak, atropi otot, kulit: kontraktor/kelainan pada sendi dan otot. • Kardiovaskuler • Fenomena Raynaud dari tangan (misalnya pucat litermiten, sianosis kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal.
  • 11. Lanjutan.. • Integritas Ego • Faktor-faktor stress akut/kronis (misalnya finansial pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. • Keputusasaan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan). • Ancaman pada konsep diri, gambaran tubuh, identitas pribadi, misalnya ketergantungan pada orang lain. • Makanan / Cairan • Ketidakmampuan untuk menghasilkan atau mengkonsumsi makanan atau cairan adekuat mual, anoreksia. • Kesulitan untuk mengunyah, penurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa. • Hygiene • Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan diri, ketergantungan pada orang lain.
  • 12. Lanjutan.. • Neurosensori • Kesemutan pada tangan dan kaki, pembengkakan sendi • Nyeri/kenyamanan • Fase akut nyeri (kemungkinan tidak disertai dengan pembengkakan jaringan lunak pada sendi. Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pagi hari). • Keamanan • Kulit mengkilat, tegang, nodul sub mitaneus • Lesi kulit, ulkas kaki • Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga • Demam ringan menetap • Kekeringan pada mata dan membran mukosa
  • 13. Lanjutan.. • Interaksi Sosial • Kerusakan interaksi dengan keluarga atau orang lain, perubahan peran: isolasi. • Penyuluhan/Pembelajaran • Riwayat rematik pada keluarga • Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, penyembuhan penyakit tanpa pengujian • Riwayat perikarditis, lesi tepi katup. Fibrosis pulmonal, pkeuritis. • Pemeriksaan Diagnostik • Reaksi aglutinasi: positif • LED meningkat pesat • Protein C reaktif : positif pada masa inkubasi. • SDP: meningkat pada proses inflamasi • JDL: Menunjukkan ancaman sedang • Ig (Igm & Ig G) peningkatan besar menunjukkan proses autoimun • RO: menunjukkan pembengkakan jaringan lunak, erosi sendi, osteoporosis pada tulang yang berdekatan, formasi kista tulang, penyempitan ruang sendi.
  • 14. Diagnosa • Nyeri akut / kronis berhubungan dengan distensi jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi, distruksi sendi. • Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan : Deformitas skeletal, Nyeri, ketidaknyamanan , Penurunan kekuatan otot • Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran berhubungan dengan: Perubahan kemampuan melakukan tugas-tugas umum, Peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas. • Kurang Perawatan Diri berhubungan dengan Kerusakan Auskuloskeletal: Penurunan Kekuatan, Daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, Depresi. • Resiko Tinggi terhadap Kerusakan Penatalaksanaan Lingkungan berhubungan dengan : Proses penyakit degeneratif jangka panjang, Sistem pendukung tidak adekuat. • Kurang Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Mengenai Penyakit, Prognosis dan Kebutuhan Perawatan dan Pengobatan berhubungan dengan: Kurangnya pemahaman / mengingat kesalahan interpretasi informasi.
  • 15. Intervensi • DX. I Hasil yang diharapkan/Kriteria evaluasi • Menunjukkan nyeri berkurang atau terkontrol • Terlihat rileks, dapat istirahat, tidur dan berpartisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuan. • Mengikuti program terapi. • Menggunakan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam program kontrol nyeri. Intervensi • Kaji keluhan nyeri; catat lokasi dan intensitas nyeri (skala 0 - 10). Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa nyeri non verbal • Beri matras/kasur keras, bantal kecil. Tinggikan tempat tidur sesuai kebutuhan saat klien beristirahat/tidur. • Bantu klien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi. • Pantau penggunaan bantal.
  • 16. Lanjutan.. • Dorong klien untuk sering mengubah posisi. • Bantu klien untuk mandi hangat pada waktu bangun tidur. • Bantu klien untuk mengompres hangat pada sendi-sendi yang sakit beberapa kali sehari. • Pantau suhu kompres. • Berikan masase yang lembut. • Dorong penggunaan teknik manajemen stress misalnya relaksasi progresif sentuhan terapeutik bio feedback, visualisasi, pedoman imajinasi hipnotis diri dan pengendalian nafas. • Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu. • Beri obat sebelum aktivitas/latihan yang direncanakan sesuai petunjuk. • Bantu klien dengan terapi fisik.
  • 17. DX II • Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi • Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak hadirnya/pembatasan kontraktor • Mempertahankan ataupun meningkatkan kekuatan dan fungsi dari kompensasi bagian tubuh • Mendemonstrasikan teknik/perilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas • Intervensi: • Pantau tingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi • Pertahankan tirah baring/duduk jika diperlukan • Jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terus-menerus dan tidur malam hari tidak terganggu. • Bantu klien dengan rentang gerak aktif/pasif dan latihan resistif dan isometric jika memungkinkan • Dorongkan untuk mempertahankan posisi tegak dan duduk tinggi, berdiri, dan berjalan. • Berikan lingkungan yang aman, misalnya menaikkan kursi/kloset, menggunakan pegangan tinggi dan bak dan toilet, penggunaan alat bantu mobilitas/kursi roda penyelamat • Kolaborasi ahli terapi fisik/okupasi dan spesialis vasional.
  • 18. DX III • Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi: • Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk menghadapi penyakit, perubahan pada gaya hidup dan kemungkinan keterbatasan. • Menyusun tujuan atau rencana realistis untuk masa mendatang. • Intervensi: • Dorong klien mengungkapkan mengenai masalah tentang proses penyakit, harapan masa depan. • Diskusikan dari arti kehilangan/perubahan pada seseorang. Memastikan bagaimana pandangan pribadi klien dalam memfungsikan gaya hidup sehari-hari termasuk aspek-aspek seksual • Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan • Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan. • Susun batasan pada perilaku maladaptif, bantu klien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. • Bantu kebutuhan perawatan yang diperlukan klien. • Ikutsertakan klien dalam merencanakan dan membuat jadwal aktivitas.
  • 19. DX IV • Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi: • Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang konsisten pada kemampuan klien. • Mendemonstrasikan perubahan teknik/gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri. • Mengidentifikasikan sumber-sumber pribadi/komunitas yang dapat memenuhi kebutuhan. • Intervensi: • Diskusikan tingkat fungsi umum; sebelum timbul eksaserbasi penyakit dan potensial perubahan yang sekarang diantisipasi. • Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program latihan. • Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri. Identifikasi rencana untuk memodifikasi lingkungan. • Kolaborasi untuk mencapai terapi okupasi.
  • 20. DX. V • Hasil yang Diharapkan/Kriteria Evaluasi : • Mempertahankan keamanan lingkungan yang meningkatkan perkembangan. • Mendemonstrasikan penggunaan sumber-sumber yang efektif dan tepat. • Intervensi: • Kaji tingkat fungsi fisik • Evaluasi lingkungan untuk mengkaji kemampuan dalam perawatan untuk diri sendiri. • Tentukan sumber-sumber finansial untuk memenuhi kebutuhan situasi individual. • Identifikasi untuk peralatan yang diperlukan misal alat bantu mobilisasi.
  • 21. DX. VI • Hasil yang diharapkan/Kriteria Evaluasi: • Menunjukkan pemahaman tentang kondisi/pragnosis dan perawatan. • Mengembangkan rencana untuk perawatan diri termasuk modifikasi gaya hidup yang konsisten dengan mobilitas dan atau pembatasan aktivitas. • Intervensi : • Tinjau proses penyakit, prognosis dan harapan masa depan • Diskusikan kebiasaan pasien dalam melaksanakan proses sakit melalui diet, obat-obatan dan program diet seimbang, latihan dan istirahat. • Bantu dalam merencanakan jadwal aktivitas terintegrasi yang realistis, istirahat, perawatan diri, pemberian obat-obatan, terapi fisik, dan manajemen stress. • Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmakologi terapi. • Identifikasi efek samping obat. • Diskusikan teknik menghemat energi. • Berikan informasi tentang alat bantu misalnya tongkat, tempat duduk, dan palang keamanan. • Dorong klien untuk mempertahankan posisi tubuh yang benar baik pada saat istirahat maupun pada saat melakukan aktivitas. • Diskusikan pentingnya pemeriksaan lanjutan misalnya LED, kadar salisilat, PT. • Beri konseling sesuai dengan prioritas kebutuhan klien.
  • 22. Daftar Pustaka • Long C Barbara, Perawatan Medikal Bedah (Suatu pendekatan proses Keperawatan), Yayasan Ikatan alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran, Bandung, 1996 • Smeltzer C. Suzannne, (2002 ), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Alih Bahasa Andry Hartono, dkk., Jakarta, EGC. • Doenges, EM. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih Bahasa I Made Kariasa, dkk. (2001), Jakarta, EGC. • Price, S.A. R. Wilson CL (1991), Pathophisiology Clinical Concept of Disease Process, Alih Bahasa Adji Dharma (1995), Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit, Jakarta, EGC. • Depkes, RI (1995), Penerapan Proses Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Maskuloskeletal, Jakarta, Pusdiknakes. • R. Boedhi Darmojo & Martono Hadi (1999), Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut, Jakarta, Balai Penerbit FK Universitas Indonesia. • Soeparman (1995), Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Kedua, Jakarta, Balai Penerbit FKUI