Sistem referensi geospasial Indonesia saat ini adalah SRGI2013 yang menggunakan sistem referensi koordinat ITRS, kerangka referensi ITRF2008, datum geodetik WGS1984, dan sistem referensi tinggi yang terdiri atas ellipsoid dan geoid. SRGI2013 dirancang untuk menyatukan berbagai sistem acuan koordinat yang sebelumnya menyebabkan peta nasional menjadi tidak konsisten.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan posisi titik P berdasarkan kelima titik referensi dengan mengukur jaraknya, kemudian menggunakan metode least square untuk mendapatkan koordinat titik P. Dokumen juga membahas tentang penambahan persamaan normal dan memperlakukan konstrain dalam perhitungan survei.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran paralaks objek pada citra foto udara untuk menentukan tinggi objek. Terdapat penjelasan mengenai dasar teori fotogrametri, langkah kerja pengukuran paralaks dan contoh perhitungan untuk menentukan tinggi beberapa objek.
Geodesi adalah ilmu yang mempelajari pengukuran dan pemetaan Bumi beserta medan gravitasinya di ruang tiga dimensi yang berubah secara dinamis. Ilmu ini juga mempelajari bentuk dan ukuran Bumi, planet, dan satelit natural atau buatan serta perubahan-perubahannya dengan menentukan posisi dan kecepatan titik-titik atau objek di permukaan Bumi atau orbitnya dengan sistem referensi tertentu menggunakan pengukuran
Dokumen tersebut membahas tentang atmosfer bintang dan model struktur bagian dalam bintang yang dibuat oleh para astronom berdasarkan pengamatan permukaan bintang. Dibahas pula persamaan hantaran pancaran yang menggambarkan hubungan antara intensitas pancaran dengan kedalaman di dalam atmosfer bintang.
Dokumen ini membahas tiga teknik kartografi dan geovisualisasi yaitu Parallel Coordinate Plot (PCP), Space-Time Cubes (STC), dan Self-Organizing Map (SOM). PCP digunakan untuk visualisasi dan analisis data berdimensi tinggi, STC merepresentasikan pergerakan objek dalam ruang dan waktu, sedangkan SOM melakukan pemetaan data berdimensi tinggi menjadi bentuk dua dimensi untuk mempermudah pemahaman. Ketiga teknik ini telah diterap
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016bramantiyo marjuki
油
Modul pelatihan ini membahas penggunaan GPS dan GIS untuk survei pemetaan, mencakup pengenalan GPS dan GIS, pengelolaan data GPS di GIS, simbolisasi peta, dan aplikasi analisis spasial GIS. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia di bidang pemetaan."
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petafahmi fadilla
油
Nomor lembar peta dan koordinat ditentukan secara sistematis untuk memudahkan pencarian dan penentuan lokasi. Nomor lembar peta terdiri dari angka yang menunjukkan skala dan lokasi peta, sementara ukuran lembar peta ditentukan berdasarkan skala. Indeks peta digunakan untuk mengetahui nomor lembar peta wilayah tertentu.
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...Luhur Moekti Prayogo
油
Laporan praktikum ini membahas tentang praktikum penginderaan jauh kelautan yang meliputi tujuan dan manfaat praktikum serta tahapan kegiatan praktikum. Topik utama laporan ini adalah pengolahan citra satelit untuk memperoleh informasi wilayah laut."
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum fotogrametri digital yang membahas tentang kalibrasi kamera menggunakan toolbox MatLab. Laporan ini menjelaskan tujuan, metode, dan hasil dari praktikum kalibrasi kamera secara digital menggunakan perangkat lunak MatLab.
Tugas Mata Kuliah Survei Pemetaan Lanjut dari Bapak Dr.Ir. T. Aris Sunantyo, MSc
Email ke yanto_budisusanto@yahoo.com atau yanto_b@geodesy.its.ac.id untuk permintaan file
Pengantar Structure from Motion PhotogrammetryDany Laksono
油
Structure from Motion (SfM) photogrammetry can be used to extract 3D point cloud data and generate digital elevation models (DEMs) from optical camera sensors. The SfM process involves feature detection, feature matching between images, sparse reconstruction to estimate camera positions and an initial 3D geometry, dense reconstruction using multi-view stereo to generate depth maps and a dense point cloud, and texturing to create 3D models. The resulting products include sparse and dense point clouds, DEMs, and textured 3D models. While powerful, SfM has limitations for scenes with featureless surfaces, repetitive patterns, or thin structures. Open-source SfM software includes WebODM, OpenMVG,
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
油
Teks tersebut membahas sistem-sistem satelit yang digunakan dalam bidang geodesi satelit seperti GPS, GLONASS, CORS, IGS, SLR, LLR, VLBI, dan DORIS. Sistem-sistem tersebut digunakan untuk aplikasi seperti penentuan koordinat, pengukuran jarak, pemantauan pergerakan bumi, dan studi geodinamika dengan tingkat ketelitian tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang datum geodetik dan transformasi koordinat antara datum geodetik Indonesia yaitu Datum Indonesia 1974 (ID-74) dan Datum Geodetik Nasional 1995 (DGN-95). Terdapat persamaan untuk konversi koordinat kartesian antara dua datum tersebut yang melibatkan faktor skala, rotasi, dan translasi.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BoyolaliPenataan Ruang
油
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali tahun 2011-2031. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, dasar hukum, dan ketentuan umum dari rencana tata ruang ini untuk mengarahkan pembangunan di Kabupaten Boyolali secara berkelanjutan dengan memanfaatkan ruang wilayah secara optimal.
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Arif Usman
油
Total Station Nikon DTM Series mampu merekam hingga 10.000 data pengukuran dalam 32 job dan memiliki ketelitian pengukuran jarak hingga 賊3 mm. Alat ini dapat digunakan untuk pengukuran poligon dan detil dengan cara memasukkan koordinat station, backsight, dan mengukur sudut serta jarak ke titik-titik lainnya. Hasil pengukuran dapat diunduh ke perangkat lunak TransIT untuk dianalisis lebih lanjut.
Dokumen tersebut membahas tentang atmosfer bintang dan model struktur bagian dalam bintang yang dibuat oleh para astronom berdasarkan pengamatan permukaan bintang. Dibahas pula persamaan hantaran pancaran yang menggambarkan hubungan antara intensitas pancaran dengan kedalaman di dalam atmosfer bintang.
Dokumen ini membahas tiga teknik kartografi dan geovisualisasi yaitu Parallel Coordinate Plot (PCP), Space-Time Cubes (STC), dan Self-Organizing Map (SOM). PCP digunakan untuk visualisasi dan analisis data berdimensi tinggi, STC merepresentasikan pergerakan objek dalam ruang dan waktu, sedangkan SOM melakukan pemetaan data berdimensi tinggi menjadi bentuk dua dimensi untuk mempermudah pemahaman. Ketiga teknik ini telah diterap
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016bramantiyo marjuki
油
Modul pelatihan ini membahas penggunaan GPS dan GIS untuk survei pemetaan, mencakup pengenalan GPS dan GIS, pengelolaan data GPS di GIS, simbolisasi peta, dan aplikasi analisis spasial GIS. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia di bidang pemetaan."
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petafahmi fadilla
油
Nomor lembar peta dan koordinat ditentukan secara sistematis untuk memudahkan pencarian dan penentuan lokasi. Nomor lembar peta terdiri dari angka yang menunjukkan skala dan lokasi peta, sementara ukuran lembar peta ditentukan berdasarkan skala. Indeks peta digunakan untuk mengetahui nomor lembar peta wilayah tertentu.
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...Luhur Moekti Prayogo
油
Laporan praktikum ini membahas tentang praktikum penginderaan jauh kelautan yang meliputi tujuan dan manfaat praktikum serta tahapan kegiatan praktikum. Topik utama laporan ini adalah pengolahan citra satelit untuk memperoleh informasi wilayah laut."
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum fotogrametri digital yang membahas tentang kalibrasi kamera menggunakan toolbox MatLab. Laporan ini menjelaskan tujuan, metode, dan hasil dari praktikum kalibrasi kamera secara digital menggunakan perangkat lunak MatLab.
Tugas Mata Kuliah Survei Pemetaan Lanjut dari Bapak Dr.Ir. T. Aris Sunantyo, MSc
Email ke yanto_budisusanto@yahoo.com atau yanto_b@geodesy.its.ac.id untuk permintaan file
Pengantar Structure from Motion PhotogrammetryDany Laksono
油
Structure from Motion (SfM) photogrammetry can be used to extract 3D point cloud data and generate digital elevation models (DEMs) from optical camera sensors. The SfM process involves feature detection, feature matching between images, sparse reconstruction to estimate camera positions and an initial 3D geometry, dense reconstruction using multi-view stereo to generate depth maps and a dense point cloud, and texturing to create 3D models. The resulting products include sparse and dense point clouds, DEMs, and textured 3D models. While powerful, SfM has limitations for scenes with featureless surfaces, repetitive patterns, or thin structures. Open-source SfM software includes WebODM, OpenMVG,
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
油
Teks tersebut membahas sistem-sistem satelit yang digunakan dalam bidang geodesi satelit seperti GPS, GLONASS, CORS, IGS, SLR, LLR, VLBI, dan DORIS. Sistem-sistem tersebut digunakan untuk aplikasi seperti penentuan koordinat, pengukuran jarak, pemantauan pergerakan bumi, dan studi geodinamika dengan tingkat ketelitian tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang datum geodetik dan transformasi koordinat antara datum geodetik Indonesia yaitu Datum Indonesia 1974 (ID-74) dan Datum Geodetik Nasional 1995 (DGN-95). Terdapat persamaan untuk konversi koordinat kartesian antara dua datum tersebut yang melibatkan faktor skala, rotasi, dan translasi.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BoyolaliPenataan Ruang
油
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali tahun 2011-2031. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, dasar hukum, dan ketentuan umum dari rencana tata ruang ini untuk mengarahkan pembangunan di Kabupaten Boyolali secara berkelanjutan dengan memanfaatkan ruang wilayah secara optimal.
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Arif Usman
油
Total Station Nikon DTM Series mampu merekam hingga 10.000 data pengukuran dalam 32 job dan memiliki ketelitian pengukuran jarak hingga 賊3 mm. Alat ini dapat digunakan untuk pengukuran poligon dan detil dengan cara memasukkan koordinat station, backsight, dan mengukur sudut serta jarak ke titik-titik lainnya. Hasil pengukuran dapat diunduh ke perangkat lunak TransIT untuk dianalisis lebih lanjut.
Dokumen tersebut membahas tentang peta dan industri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian peta, jenis peta, komponen peta, membaca peta, dan menentukan lokasi industri dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti bahan mentah, pasar, dan sumber energi.
Proses pemetaan melibatkan merepresentasikan objek di permukaan bumi ke dalam bidang datar peta. Objek digambarkan sebagai titik, garis, atau area dengan menentukan koordinatnya. Ada beberapa metode pemetaan seperti penginderaan jauh atau menggunakan peralatan seperti GPS dan theodolit. Hasil akhirnya berupa peta yang menunjukkan lokasi objek dan elevasi permukaan dengan kontur.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu ukur tanah (geomatika) yang mencakup pengukuran mendatar dan tinggi untuk menentukan posisi titik-titik di permukaan bumi. Ia menjelaskan berbagai sistem satuan yang digunakan seperti satuan panjang, luas, dan sudut serta hubungan antara satuan-satuan tersebut. Dokumen ini juga mendefinisikan pengertian jarak mendatar, jarak tegak, dan jarak miring untuk menentuk
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar pemetaan, jenis-jenis peta, skala peta, proyeksi peta, dan jenis citra fotografi udara. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai konsep pemetaan, SIG, skala peta, proyeksi peta, dan jenis citra fotografi udara seperti ortokromatik, inframerah, dan multispektral.
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)Mas wery
油
Dokumen tersebut merupakan bagian dari perencanaan alinyemen horizontal untuk pembuatan jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yang direncanakan yaitu dengan sudut 15属, 10属, dan 24属 serta menerangkan perhitungan geometrik lengkung untuk masing-masing tikungan berdasarkan standar dan persyaratan.
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
3. PUSAT PENDIDIKAN TOPOGRAFI KODIKLAT TNI AD
DGN DEMIKIAN, PRAJ HRS MEMAHAMI
KARAKTERISTIK/MENGENAL WILAYAH TMPT IA BERTUGAS
(DEMOGRAFI DAN ASPEK SOSIAL EKONOMI BUDAYA) SBG
PARAMETER DOMINAN DLM MENENTUKAN BRBGAI
KEPUTUSAN, TERMASUK PENENTUAN LOKASI SAS. PRAJ
HRS DPT MENILAI DAN MENYARANKAN DIMANA SAS,
RINTANGAN, JALAN PENDEKAT, RUTE DISTRIBUSI
LOGISTIK, SEBARAN JARINGAN UTILITAS DAN
SEBAGAINYA YG SEMUANYA TDK LEPAS DARI ASPEK
KEADAAN MEDAN/GEOGRAFI TERMASUK IKLIM DAN
CUACA SERTA KEADAAN MASYARAKAT DI WILAYAH TSB.
4. PUSAT PENDIDIKAN TOPOGRAFI KODIKLAT TNI AD
MENGENAL MEDAN TANPA HRS BERADA DI MEDAN
SEBENARNYA.
MEDAN DIREPRESENTASIKAN SCR
VISUAL/GAMBARAN MEDAN BERUPA LUKISAN, PETA,
FOTO PANORAMA, FOTO UDARA ATAU CITRA SATELIT,
PALING SERING DIGUNAKAN SAMPAI SAAT INI ADLH
PETA, BAIK SCR ANALOG (PETA HARDCOPY) MAUPUN
SCR DIGITAL (SOFTCOPY) YG DITAYANGKAN PD
MONITOR/LAYAR.
11. Cara menyatakan Kedar/skala.1: 50.000
* Perkataan : 1 cm sama dengan 500 meter.
* Perbandingan atau pecahan 1 : 50.000
* Garis skala.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 cm
0 遜 1 2 3 4 5 km
PUSAT PENDIDIKAN TOPOGRAFI KODIKLAT TNI AD
13. Menentukan jarak medan diatas peta
* Ukur jarak di peta dengan :
*Penggaris
*Benang yang dibasahkan
*Curvemeter
*Kertas
Gunakan Rumus K=
Hitung jarak medan sebenarnya dg memperhitungkan beda tinggi antara dua titik
tersebut.
* Tentukan 2 titik di peta, misalnya A dan B
* Ukur jarak di peta antara A dan B misalnya : 5 cm.
* Perhatikan skala peta, misalnya 1 : 50.000.
* Hitung beda tinggi antara A dan B misalnya 400 meter.
* Hitung jarak datar medan dengan cara :
JP
JM
5 cm
JM
1
50.000
K = =
JM = 5 cm x 50.000 = 250.000 cm = 2,5 km
PUSAT PENDIDIKAN TOPOGRAFI KODIKLAT TNI AD
14. Hitung jarak miring medan sebenarnya dengan
menggunakan rumus Pitagoras.
JM族 = 2,5族 + 0,4族
= 6,25 + 0,16 = 6,41
JM = 6,41 = 2,532 km
Contoh :
Menghitung beda tinggi antara titik : A dan B
dilakukan dengan cara menghitung banyaknya garis
ketinggian antara titik A dan B.
Bila titik A dan B tidak terletak tepat pada garis
ketinggian, maka tingginya dicari dengan cara
interpolasi.
PUSAT PENDIDIKAN TOPOGRAFI KODIKLAT TNI AD
22. X
O
Z
Y
X1
O1
Z1
Y1
DX
DZ
DY
Parameter Datum
DX, DY, DZ :
posisi titik pusat Datum
Local terhadap Datum
WGS-84
DA, DF :
perbedaan ukuran Elipsoid Datum
Lokal thp Datum WGS-84
Koordinat GPS
DATUM WGS-84
X, Y, Z :
Sistim koordinat kartesian
datum WGS-84
X1, Y1, Z1 :
Sistim koordinat kartesian datum
Lokal
Parameter Datum :
DX, DY, DZ, DA, DF
PUSAT PENDIDIKAN TOPOGRAFI KODIKLAT TNI AD
23. KOORDINAT GEOGRAFI
O
a
b
a = sumbu panjang
b = sumbu pendek
Elipsoid
Lingkaran Paralel
Lingkaran Meredian
A (, , h) = Lintang
= Bujur
h = Tinggi
Equator
A'
h
Parameter Elips
f = pengepengan
PUSAT PENDIDIKAN TOPOGRAFI KODIKLAT TNI AD
28. Zone 1 Zone 2
CM 177BB CM 171BB
Zone 48
CM 105BT
Zone 60
CM 177BT
6
6
PUSAT PENDIDIKAN TOPOGRAFI KODIKLAT TNI AD
32. Zone 1 Zone 2
CM 177BB CM 171BB
Zone 48
CM 105BT
Zone 60
CM 177BT
ZONE UTM
6
33. Zone LCO
X
Y
0
Koordinat O :
Untuk utara equator :
X = 500 000 m
Y = 0 m
Untuk selatan equator :
X = 500 000 m
Y = 10 000 000 m
34. X
Y
0
GRID UTM
Koordinat O :
Untuk utara equator :
X = 500 000 m
Y = 0 m
Untuk selatan equator :
X = 500 000 m
Y = 10 000 000 m
Peta UTM
35. Zone LCO
Penomoran Peta UTM
1. Penomoran lembaran bagian derajat (LBD).
* Batas wil Indonesia diambil antara 94属30' BT dan 141属30 BT
serta 12属 LS dan 6属 LU.
* Lemb bagian derajat (LBD) berukuran 30' x 30' dipetakan dg skala
1 : 100.000.
Bila wil Indonesia dg batas tsb di atas dibagi-bagi dlm LBD, maka
akan tampak jaring-jaring L.B.D.
* Penomoran LBD mulai dari paling Barat menuju ke Timur (nomor
kolom) menggun angka Latin yg selalu ditulis dg dua angka ialah
01,02,03 dan seterusnya s.d 90.
* Penomoran LBD mulai dari paling Selatan menuju ke Utara (nomor
lajur) menggun angka Latin yg juga selalu ditulis dg dua angka ialah
01,02,03 dan seterusnya s.d 36.
* Nomor LBD berarti terdiri dari empat nagka. Dua angka di depan
adalah nomor kolom dan dua angka dibelakang adalah angka bujur.
36. Zone LCO
Penomoran lembar peta skala 1 : 50.000.
* Tiap LBD dibagi menjadi 4 lembar peta berukuran masing-masing 15' x 15'
dipetakan dengan skala 1 : 50.000.
Dua kotak lembar peta sebelah Utara (atas) dari Barat ke Timur diberi angka
Romawi IV dan I.
Dua angka lembar peta ke bawah (selatan) dari
Barat ke Timur diberi angka Romawi III dan I.
* Nomor lembar peta (nomor sheet) dituliskab pada bagian atas sebelah
kanan lembar peta dengan urutan empat angka Latin kemudian angka
Romawi yang penulisannya seperti pada contoh berikut 4521 - I, 3724 -
III dan seterusnya.
IV I
II
III
* Ukuran lembar peta. Lembar peta mempunyai ukuran 15' x 15'atau
ukuran dipeta 賊 55,5 cm x 55,5 cm dan dilapangan sebenarnya 賊 27,75 km x
27,75 km.
38. PENENTUAN No Lmb Peta UTM
A = INT((B-93,5)x4)
B= INT(A/2)
C=A-Bx2 (klm)
No peta 1:100.000 : BE
Contoh : L = 4尊 32 =4,51 B = 140 尊 21 = 140,35
B =
D =
E =
F =
Peta 1:100.000 :
D= INT((L+12,5)*4)
E= INT(D/2)
F= D-Ex2 (brs)
No peta 1:50.000 : BE-(CF)
RUMUS YANG DIGUNAKAN :
I
II
IV
III
1
0
C
1
0
F
C =
A = (140,35-93,5)x4 = 46,84x4 = 187,36 187
187/2 = 93,5 93
187- 93X2 I atau II
= 1
68
(4,51+12,5)x4 = 17,1x4 = 68,4
34
68/2 =34,0
III atau II
68-34x2 = 0
No : 9334- II
Peta 1:50.000 :
39. No 50
8 48 23,65 S 106 20 24,87 2507 2507 - II
Bujur
Hitungan No lembar peta UTM dari Lintang Bujur
Lintang No 100
Data Lintang bujur yang digunakan menentukan No Lembar Peta
Hasil Hitungan No Lmb Peta Kedar : 1:100.000
Hasil Hitungan No Lembar Peta Kedar : 1:50.000
Cara menghitung, dengan mengklik 際際滷 ini pada posisi edit sehingga program
Excel aktif selanjutnya masukan harga lintang bujur kolom lintang bujur yang
Diberi warna hijau muda
Koordinat UTM
40. Zone LCO
LCO (Lambert Conical Orthomorphic).
Proyeksi LCO dg bidang kerucut yg dipotongkan pd bumi, orientasi
kerucut normal (sumbu utama kerucut sejajar sumbu putar
bumi), hubungan bumi dg bidang kerucut sbb :
Peta cetakan lama. Pada peta cetakan lama sistem
proyeksi dituliskan pd bagian bawah sebelah kanan, sedangkan
pd peta cetakan baru pd bagian bawah tengah lembar peta.
Sistem proyeksi. Sistem proyeksi tersebut adalah Lambert
Conical Orthomorphic (L.C.O) yaitu suatu proyeksi dg
menggunakan bidang kerucut sebagai bidang proyeksi.
44. Zone LCO
Pembagian Zone LCO. Ada tiga zone untuk wilayah Indonesia yang
dipetakan menggunakan sistem koordinat LCO yaitu Zone LCO
Selatan, Zone LCO Ekuator dan Zone LCO Irian Selatan
45. GRID LCO
Paralel tengah
Meredian tengah
Pembagian Zone di Indonesia
Zone Selatan :
Meredian tengah
110 T.Gr
Paralel tengah
8 S
Zone Equator :
Meredian tengah
110 T.Gr
Paralel tengah
0 S
Zone Irian Selatan :
Meredian tengah
150 T.Gr
Paralel tengah
8 S
O
X (E)
Y (N)
Zone Selatan :
Titik asal (O)
E = 550 000 m
N = 400 000 m
Zone Equator :
Titik Asal (0)
E = 3 900 000 m
N = 900 000 m
Zone Irian Selatan :
Titik asal (0)
E = 3 000 000 m
N = 1 000 000 m
Pemberiqn Koordinat grid
Peta LCO
46. GRID LCO
Paralel tengah
Meredian tengah
Pembagian Zone di Indonesia
Zone Selatan :
Meredian tengah
110 T.Gr
Paralel tengah
8 S
Zone Equator :
Meredian tengah
110 T.Gr
Paralel tengah
0 S
Zone Irian Selatan :
Meredian tengah
150 T.Gr
Paralel tengah
8 S
O
X (E)
Y (N)
Zone Selatan :
Titik asal (O)
E = 550 000 m
N = 400 000 m
Zone Equator :
Titik Asal (0)
E = 3 900 000 m
N = 900 000 m
Zone Irian Selatan :
Titik asal (0)
E = 3 000 000 m
N = 1 000 000 m
Pemberiqn Koordinat grid
Peta LCO
52. Zone LCO
Meredian
Jakarta
1064827.79
T.Gr
0
12BB 3420BT
11L.S.
6L.U.
I
II
III
LI
L
XLIX
dst
1 2 3 4 5 137 138 139
dst
PENOMORAN PETA LCO
4
138
0
1140BB 11BB
10L.S.
5L.U.
34BT
3420BT
1020BB
/ III
4/III
Kedar
1:100.000
1:50.000
4/III
A B
C D 4/III-D
Kedar
1:50.000
20
20
10
10
/ L
138/L
Kedar
1:100.000
20
20
138/L
1:50.000
A B
C D
138/L-A
Kedar
1:50.000
10
10
Koordinat LCO
94属40 BT' 141属00 BT
6属LU
11属LS
53. PENENTUAN No Lmb Peta LCO
A = INT((B-Bjkt+12,33)x6)
B= INT(A/2)
C=A-Bx2 (klm)
No peta 1:100.000 : B/E
Contoh : L = 4尊 32 =4,51 B = 140 尊 21 = 140,35
B =
D =
E =
F =
Peta 1:100.000 :
D= INT((6,33-L)x6)
E= INT(D/2)
F= D-Ex2 (brs)
No peta 1:50.000 : B/E-(CF)
RUMUS YANG DIGUNAKAN :
B
D
A
C
1
0
C
1
0
F
C =
A = (140,35-106,80+12,33)x6 = 45,88x6 = 275,28 275
275/2 = 137,5 137
275- 137X2 B atau D
= 1
10
(6,33-4,51)x6 = 1,79x6 = 10,7
5 ---- V
10/2 =5,0
A atau B
10-5x2 = 0
No :137/V- B
Peta 1:50.000 :
54. No 50
7 35 23,65 S 106 25 27,79 35/XLI - D
Bujur
35/XLI
Lintang No 100
Data Lintang bujr yang digunakan menentukan No Lembar Peta
Hasil Hitungan No Lmb Peta Kedar : 1:100.000
Hasil Hitungan No Lembar Peta Kedar : 1:50.000
Cara menghitung, dengan mengklik 際際滷 ini pada posisi edit sehingga program
Excel aktif selanjutnya masukan harga lintang bujur kolom lintang bujur yang
Diberi warna hijau muda
Koordinat LCO
62. X Y Zone
565000.000 454000.000 Selatan 7 30 41.470901 S 110 8 9.4471
Lintang Bujur
Koordinat Geografi
Hitungan Koordinat Geografi dari LCO
Koordinat LCO
Data Koordinat LCO dan Zone LCO
Untuk zone : Selatan Selatan
Equator Equator
Irian Selatan Irian
Hasil Hitungan Koordinat Geografi
Cara menghitung, dengan mengklik 際際滷 ini pada posisi edit sehingga program
Excel aktif selanjutnya masukan harga X, Y LCO serta Zone pada cell yang Diberi
warna biru muda
63. X Y Zone Ellipsoid
485000.000 9930000.000 48 GRS-67 0 37 59.9081 S 104 51 54.6884
Hitungan Koordinat Geografi dari UTM
Koordinat UTM
Lintang Bujur
Koordinat Geografi
Data Koordinat UTM dan Zone UTM
Untuk zone : Masukkan angka 31 60
Untuk Ellipsoid : Bessel, GRS-67 atau WGS-84
Hasil Hitungan Koordinat Geografi
Cara menghitung, dengan mengklik 際際滷 ini pada posisi edit sehingga program
Excel aktif selanjutnya masukan harga X, Y koord. UTM, zone UTM serta
ellipsoid yang
Digunakan pada cell yang diberi warna biru muda