ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
RIWAYAT ALAMIAH
    PENYAKIT
Pengertian
• Natural history of disease : perkemb suatu peny
  tanpa campur tangan medis atau bentuk
  intervensi lain shg suatu peny berlangsung scr
  natural (Flecther cit Bustan, 1997)

• Tahap-tahap kejadian peny:
   – Mulai timbulnya patologi peny
   – Tahap presimptomatis, dr timbulnya perub2
     patologis dg munculnya gejala2 atau tanda2
   – Tahap sebuah peny, scr klinis nyata
Manfaat mengetahui riwayat
          alamiah peny
1. Utk diagnostik; masa inkubasi dp dipakai
   sbg pedoman penentuan jenis peny
2. Utk pencgahan; dg mengetahui rantai
   perjalanan peny dp dg mudah dicari titik
   potong yg penting dl upaya penc peny
3. Utk terapi; diarahkan pd fase plg awal krn
   pd thp awal peny diberi terapi yg tpt akan
   lbh baik hsl yg dicapai
Tahap-tahap riwayat alamiah
            penyakit
1. Tahap kerentanan (Stage of
   susceptibility)
  • Peny blm berkembang
  • Faktor2 utk timbulnya suatu peny sdh tjd
    (risk factor), mis: kelelahan, pengasuhan yg
    tdk adekuat, pening kdr kolesterol, supresi
    imun
  • Thap prepatogenesis : interaksi atr host dg
    agent yg msh berada diluar tbh
  • Host msh sehat
2. Tahap Presimptomatis
  • Tdk tjd manifestasi peny
  • Tjd perub sbg hsl interaksi dr faktor
    patogenetik
  • Perub msh berada dibwh tingkatan horizon
    klinik
  • Horizon klik : garis imaginer yg membagi
    peny yg sdh manifes (ditandai dg symptom)
    dg yg blm manifes
  • Contoh : perubahan aterosklerosis pd pemb
    drh koroner dg gejala ringan yg tdk khas
  • Tahap patogenesis
3. Tahap Klinis
  • Tjd perub target organ yg sufficient shg bs
    dikenali gejala dan tanda2nya
  • Tahap patogenesis (bdsrkan perub jar yg
    timbul)
Tahap patogenesis meliputi 4 sub tahap:

1. Tahap inkubasi
   • Agent msk kedlm tbh, tanpa gejala klinis
   • Masa inkubasi: waktu atr msknya agent ke dlm tbh
     host sampai timbulnya gejala penyakit
   • Bervariasi utk tiap peny
2. Tahap penyakit dini
   • Mulai muncul gejala peny
   • Host msh bs beraktivitas
3. Tahap peny lanjut
   • Peny tbh hebat dg kelainan patologis dan gejalanya
   • Host tdk bs beraktivitas normal shg memerlukan
     pwtan
4. Tahap akhir peny
   • Sembuh sempurna, sembuh dg cacat, karier, konis,
     meninggal dunia
Pencegahan Penyakit
1. Pencegahan Primordial
  •   Penc awal dg tujuan menghindari
      terbentknya pola hidup sosek dan kultural yg
      dp menimbulkan peny
  •   Peraturan dr pemerintah
  •   Mis utk primordial jantung koroner :
      kebijakan nasional nutrisi dl sektor
      agrokultur, industri mknan, promosi aktifitas
      fisik/olahraga
2. Pencegahan primer
  • 7an utk me- insiden peny dg cara mengendalikan
    penyebab peny & faktor resiko
  • Mis: peng kondom utk mencegah HIV, me- paparan
    shg tdk dp meny skt utk industri2
  • Terdiri dr :
    • Peningk derajat kes (health promotion)
    • Perlindungan khusus
  • Strategi :
    • Populasi: fokus pd populasi dg 7an me- faktor rerata
                 mis ; aturan memakai helm
    • Individual: fokus pd klp ttt/indiv yg beresiko tinggi
                  Mis; pengg kondom utk psk
3. Pencegahan Skunder
  •   7an: menghentikan proses peny lbh ljt dan
      mencegah komplikasi
  •   Terdiri dr diagnosis dini dan pemberian obat
  •   Mis: screening kanker lahir, pengobatan
      hipertensi
4. Pencegahan tersier
  •   7an: menurunkan kelemahan dan
      kecacatan, memperkecil penderitaan,
      membantu p/ utk terbiasa dg kondisi yg tdk
      bs diobati lg
  •   Terdiri dr pembatasan kecacatan dan
      rehabilitasi
  •   Mis: rehab pd p/ polio, stroke, dll
Rangkuman
             Underlying           Primordial
Pre          condition            prevention

patogenesis Health promotion      Primary
            Spesific protection   prevention

            Early diagnosis       Secondary
Patogenesis Prompt treatment      Prevention

             Disability limitation Tertiary
             Rehabilitation        Prevention
Frekuensi Penyakit
• Keg epidemiologi  menghitung frekuensi
  peny, distribusi peny
• Bentuk dasar ukuran frkuensi : proporsi,
  rasio, rate
• Jenis2 ukuran frek peny bdskan riwayat
  alamiah peny : insidens, prevalens
• Manfaat: mengalokasikan sumber daya yg
  tepat pd pop ttt
Bentuk dasar ukuran frek peny
• Proporsi : pecahan yg numeratornya tmsk dl
  denominator (%)
   Mis: proporsi orang merokok di dlm pop adl jml yg
       merokok dibagi jml pop
   Rumus :        a
                 a+b
• Rasio : numerator tdk tmsk denominator
   Mis: rasio seks : jml laki2 dibagi jml perempuan
   Rumus :        a
                  b
• Rate : perub segera dr suatu besaran (kuantitas) thd unit
  perub kuantitas yg lain (biasanya waktu)
   Rumus :            a
                (a+b) waktu
Jenis ukuran frek peny
1. Insidens/incidence
  a. Insidens kumulatif (cumulative incidence:CI)
    •   Nilai atr 0 -1
    •   Penentuan periode waktu (jam, bln, th)
    •   Istilah lain : insidens risk
    •   Prob/risiko dr para individu yg berada dl pop tsb utk
        kena peny dl periode waktu ttt
    •   KLB : Attack rate
    •   Rumus :         Jml kasus baru slm 1 periode waktu
                       Jml pop dl risiko atau slm epidemi
b. Laju insidens (Incidence rate, Incidence density:ID)
    • Ukuran yg menunj kecepatan kejadian (baru)
      peny pd pop
    • Rumus:
                 ID : Jml kasus baru
                       Person time
   • Person time adl jml orang dlm risiko dikaikan dg
     lamanya masing2 orang dl rsiko yg digambarkan
     dl orang-hari, orang-minggu, org-bl tgt dr jenis
     peny yg diteliti
2. Prevalens
  • Proporsi indiv yg berpeny ttt dr suatu pop pd
    satu titik waktu/ periode waktu
  • Prevalens periode (Periode Prevalence Rate)
    prob indiv dr pop utk terkena peny pd saat
    dimulainya pengamatan atau selama jangka
    waktu pengamatan
    Rumus : Jml kasus saat ini + jml kasus
    baru
                       Rata-rata populasi
• Prevalens titik (Point Prevalens Rate)
   Proporsi indiv dl pop yg terjangkit peny pd suatu titik
    waktu.
   Merup taksiran probabilitas (risiko) seorangutk sakit pd
    titik waktu tsb
   Rumus :           Jml kasus         pd satu titik waktu
                       Jml pop
Faktor yg mempengaruhi tk prevalensi yg
              sdg diamati
• Dinaikkan oleh
  –   Durasi peny yg lbh lm
  –   Pemanjangan usia penderita tanpa pengobatan
  –   Pening kasus baru (insidens)
  –   Kasus migrasi ke dl pop
  –   Migrasi keluar dr org sehat
  –   Migrasi kedlm dr org yg rentan
  –   Peningk sarana diagnostik (pelaporan yg lbh baik)
• Diturunkan oleh
  – Durasi peny yg pendek
  – Mening tk fatalitas kasus akibat peny
  – Menurunnya kasus baru/insidens
  – Migrasi kedl dr org sehat
  – Migrasi keluar dr kasus2
  – Meningk tk kesembuhan utk kasus peny
Tugas:
• Agar lebih jelas, buat skema riwayat alamiah
  penyakit
• Berilah contoh upaya2 pencegahan utk masing
  tingkat pencegahan
Jml waktu slm
    Individu-individu
                                        pengamatan dan dlm
                                        keadaan sehat (th)

1                                                            7


2                                                            7


3                                   †                        2

4                                                            7


5                                                            2


6                                                            2


7                                                            3



           1            2   3   4   5        6         7
Periode sehat

        Periode sakit

        Tidak terlacak pd waktu di follow up

†       Meninggal

Hitung insidensi penyakit, tingkat insidens kumulatif,
rerata durasi penyakit, prevalens penyakit pd th ke 3,

More Related Content

What's hot (20)

Penilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencanaPenilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencana
Joni Iswanto
Ìý
Sosiologi agama
Sosiologi agamaSosiologi agama
Sosiologi agama
putri_indah
Ìý
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
Agus Candra
Ìý
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilakuPendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
Nata Dev
Ìý
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makan
cindrya
Ìý
Rapid Health Assesment In Disaster
Rapid Health Assesment In DisasterRapid Health Assesment In Disaster
Rapid Health Assesment In Disaster
Bambang Fadhil
Ìý
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
OktoviaKaka
Ìý
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Asyifa Robiatul adawiyah
Ìý
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompok
Apapunituzar
Ìý
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konselingPpt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Iis Nurul Fitriyani
Ìý
Analisa dan Strategi Politik Kesehatan
Analisa dan Strategi Politik KesehatanAnalisa dan Strategi Politik Kesehatan
Analisa dan Strategi Politik Kesehatan
Budi Perdana
Ìý
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencana
sigid_raja
Ìý
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
esyaayuning cipta
Ìý
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
Julian Zaidan
Ìý
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
Syahrum Syuib
Ìý
Pemenuhan gizi ibu menyusui
Pemenuhan gizi ibu menyusui Pemenuhan gizi ibu menyusui
Pemenuhan gizi ibu menyusui
Nurjihad Nasrum
Ìý
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke  2Pertemuan ke  2
Pertemuan ke 2
Heni Yuniarti
Ìý
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
Irfrans D' Rayyan
Ìý
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
pjj_kemenkes
Ìý
GIZI MASYARAKAT
GIZI MASYARAKATGIZI MASYARAKAT
GIZI MASYARAKAT
Umi Rachmawati
Ìý
Penilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencanaPenilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencana
Joni Iswanto
Ìý
Sosiologi agama
Sosiologi agamaSosiologi agama
Sosiologi agama
putri_indah
Ìý
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
Agus Candra
Ìý
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilakuPendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
Nata Dev
Ìý
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makan
cindrya
Ìý
Rapid Health Assesment In Disaster
Rapid Health Assesment In DisasterRapid Health Assesment In Disaster
Rapid Health Assesment In Disaster
Bambang Fadhil
Ìý
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
OktoviaKaka
Ìý
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Asyifa Robiatul adawiyah
Ìý
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompok
Apapunituzar
Ìý
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konselingPpt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Iis Nurul Fitriyani
Ìý
Analisa dan Strategi Politik Kesehatan
Analisa dan Strategi Politik KesehatanAnalisa dan Strategi Politik Kesehatan
Analisa dan Strategi Politik Kesehatan
Budi Perdana
Ìý
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencana
sigid_raja
Ìý
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
esyaayuning cipta
Ìý
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
Syahrum Syuib
Ìý
Pemenuhan gizi ibu menyusui
Pemenuhan gizi ibu menyusui Pemenuhan gizi ibu menyusui
Pemenuhan gizi ibu menyusui
Nurjihad Nasrum
Ìý
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke  2Pertemuan ke  2
Pertemuan ke 2
Heni Yuniarti
Ìý
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
Irfrans D' Rayyan
Ìý
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
pjj_kemenkes
Ìý

Similar to Riwayat alamiah (20)

Ukuran kesehatan dan penyakit dalam epidemiologi.ppt
Ukuran kesehatan dan penyakit dalam epidemiologi.pptUkuran kesehatan dan penyakit dalam epidemiologi.ppt
Ukuran kesehatan dan penyakit dalam epidemiologi.ppt
newpuskesmassalido
Ìý
2. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT dan PARADIGMA SEHAT 2022-2023 (1).ppt
2. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT dan PARADIGMA SEHAT 2022-2023 (1).ppt2. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT dan PARADIGMA SEHAT 2022-2023 (1).ppt
2. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT dan PARADIGMA SEHAT 2022-2023 (1).ppt
hani353ar
Ìý
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
AnnaMurniNasution
Ìý
PPT 1. Penyelidikan dan Penganggulangan KLB.pptx
PPT 1. Penyelidikan dan Penganggulangan KLB.pptxPPT 1. Penyelidikan dan Penganggulangan KLB.pptx
PPT 1. Penyelidikan dan Penganggulangan KLB.pptx
AprilliaAyuShinta
Ìý
PPT-UEU-Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular-Pertemuan-6.pdf
PPT-UEU-Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular-Pertemuan-6.pdfPPT-UEU-Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular-Pertemuan-6.pdf
PPT-UEU-Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular-Pertemuan-6.pdf
AdriyaniAdam1
Ìý
2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm
rsd kol abundjani
Ìý
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.pptPPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
JoniSiahaan
Ìý
Kesehatan masyarakat Ukuran Epidemiologi.pptx
Kesehatan masyarakat Ukuran Epidemiologi.pptxKesehatan masyarakat Ukuran Epidemiologi.pptx
Kesehatan masyarakat Ukuran Epidemiologi.pptx
FatmaNashriati1
Ìý
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxDasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
AlfrianaMargareta
Ìý
STUDI DESKRIPTIF UNTUK PENELITIAN KESEHATAN.ppt
STUDI DESKRIPTIF UNTUK PENELITIAN KESEHATAN.pptSTUDI DESKRIPTIF UNTUK PENELITIAN KESEHATAN.ppt
STUDI DESKRIPTIF UNTUK PENELITIAN KESEHATAN.ppt
PuriRatnaKartini
Ìý
Surveilans potensi klb
Surveilans potensi klbSurveilans potensi klb
Surveilans potensi klb
Obhy Erry
Ìý
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjlLaporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
HMRojali
Ìý
1. PPT PSG - Konsep Dasar Timbulnya Masalah Gizi.pptx
1. PPT PSG  - Konsep Dasar Timbulnya Masalah Gizi.pptx1. PPT PSG  - Konsep Dasar Timbulnya Masalah Gizi.pptx
1. PPT PSG - Konsep Dasar Timbulnya Masalah Gizi.pptx
RamadhanaKomala1
Ìý
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.ppt
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.pptPENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.ppt
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.ppt
dicky345040
Ìý
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI_ drPUTRIEYANOER.pdf
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI_ drPUTRIEYANOER.pdfPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI_ drPUTRIEYANOER.pdf
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI_ drPUTRIEYANOER.pdf
AnnisaIntanPratiwi
Ìý
PISP - Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan.pptx
PISP - Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan.pptxPISP - Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan.pptx
PISP - Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan.pptx
aifhadiana
Ìý
01 INTRODUCTION EPID.ppt
01 INTRODUCTION EPID.ppt01 INTRODUCTION EPID.ppt
01 INTRODUCTION EPID.ppt
TaufiqUmar6
Ìý
INTRODUCTION EPID.ppt
INTRODUCTION EPID.pptINTRODUCTION EPID.ppt
INTRODUCTION EPID.ppt
AlhimniRusdi2
Ìý
INTRODUCTION EPID.ppt
INTRODUCTION EPID.pptINTRODUCTION EPID.ppt
INTRODUCTION EPID.ppt
Sarly Pratiwi
Ìý
Surveilans pws penyakit potensial wabah
Surveilans pws penyakit potensial wabahSurveilans pws penyakit potensial wabah
Surveilans pws penyakit potensial wabah
HMRojali
Ìý
Ukuran kesehatan dan penyakit dalam epidemiologi.ppt
Ukuran kesehatan dan penyakit dalam epidemiologi.pptUkuran kesehatan dan penyakit dalam epidemiologi.ppt
Ukuran kesehatan dan penyakit dalam epidemiologi.ppt
newpuskesmassalido
Ìý
2. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT dan PARADIGMA SEHAT 2022-2023 (1).ppt
2. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT dan PARADIGMA SEHAT 2022-2023 (1).ppt2. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT dan PARADIGMA SEHAT 2022-2023 (1).ppt
2. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT dan PARADIGMA SEHAT 2022-2023 (1).ppt
hani353ar
Ìý
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
AnnaMurniNasution
Ìý
PPT 1. Penyelidikan dan Penganggulangan KLB.pptx
PPT 1. Penyelidikan dan Penganggulangan KLB.pptxPPT 1. Penyelidikan dan Penganggulangan KLB.pptx
PPT 1. Penyelidikan dan Penganggulangan KLB.pptx
AprilliaAyuShinta
Ìý
PPT-UEU-Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular-Pertemuan-6.pdf
PPT-UEU-Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular-Pertemuan-6.pdfPPT-UEU-Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular-Pertemuan-6.pdf
PPT-UEU-Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular-Pertemuan-6.pdf
AdriyaniAdam1
Ìý
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.pptPPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
JoniSiahaan
Ìý
Kesehatan masyarakat Ukuran Epidemiologi.pptx
Kesehatan masyarakat Ukuran Epidemiologi.pptxKesehatan masyarakat Ukuran Epidemiologi.pptx
Kesehatan masyarakat Ukuran Epidemiologi.pptx
FatmaNashriati1
Ìý
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxDasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
AlfrianaMargareta
Ìý
STUDI DESKRIPTIF UNTUK PENELITIAN KESEHATAN.ppt
STUDI DESKRIPTIF UNTUK PENELITIAN KESEHATAN.pptSTUDI DESKRIPTIF UNTUK PENELITIAN KESEHATAN.ppt
STUDI DESKRIPTIF UNTUK PENELITIAN KESEHATAN.ppt
PuriRatnaKartini
Ìý
Surveilans potensi klb
Surveilans potensi klbSurveilans potensi klb
Surveilans potensi klb
Obhy Erry
Ìý
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjlLaporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
HMRojali
Ìý
1. PPT PSG - Konsep Dasar Timbulnya Masalah Gizi.pptx
1. PPT PSG  - Konsep Dasar Timbulnya Masalah Gizi.pptx1. PPT PSG  - Konsep Dasar Timbulnya Masalah Gizi.pptx
1. PPT PSG - Konsep Dasar Timbulnya Masalah Gizi.pptx
RamadhanaKomala1
Ìý
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.ppt
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.pptPENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.ppt
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.ppt
dicky345040
Ìý
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI_ drPUTRIEYANOER.pdf
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI_ drPUTRIEYANOER.pdfPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI_ drPUTRIEYANOER.pdf
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI_ drPUTRIEYANOER.pdf
AnnisaIntanPratiwi
Ìý
PISP - Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan.pptx
PISP - Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan.pptxPISP - Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan.pptx
PISP - Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan.pptx
aifhadiana
Ìý
01 INTRODUCTION EPID.ppt
01 INTRODUCTION EPID.ppt01 INTRODUCTION EPID.ppt
01 INTRODUCTION EPID.ppt
TaufiqUmar6
Ìý
INTRODUCTION EPID.ppt
INTRODUCTION EPID.pptINTRODUCTION EPID.ppt
INTRODUCTION EPID.ppt
AlhimniRusdi2
Ìý
INTRODUCTION EPID.ppt
INTRODUCTION EPID.pptINTRODUCTION EPID.ppt
INTRODUCTION EPID.ppt
Sarly Pratiwi
Ìý
Surveilans pws penyakit potensial wabah
Surveilans pws penyakit potensial wabahSurveilans pws penyakit potensial wabah
Surveilans pws penyakit potensial wabah
HMRojali
Ìý

More from Gunk Arie'sti (10)

Ventilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatriVentilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatri
Gunk Arie'sti
Ìý
Prinsip prinsip epidemiologi
Prinsip prinsip epidemiologiPrinsip prinsip epidemiologi
Prinsip prinsip epidemiologi
Gunk Arie'sti
Ìý
Konsep epidemiologi
Konsep epidemiologiKonsep epidemiologi
Konsep epidemiologi
Gunk Arie'sti
Ìý
Diuretik
DiuretikDiuretik
Diuretik
Gunk Arie'sti
Ìý
Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333
Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333
Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333
Gunk Arie'sti
Ìý
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematikDemam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
Gunk Arie'sti
Ìý
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptcaAskep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Gunk Arie'sti
Ìý
Antikoagulansia
AntikoagulansiaAntikoagulansia
Antikoagulansia
Gunk Arie'sti
Ìý
Anti hipertensi
Anti hipertensiAnti hipertensi
Anti hipertensi
Gunk Arie'sti
Ìý
Anatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungAnatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantung
Gunk Arie'sti
Ìý
Ventilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatriVentilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatri
Gunk Arie'sti
Ìý
Prinsip prinsip epidemiologi
Prinsip prinsip epidemiologiPrinsip prinsip epidemiologi
Prinsip prinsip epidemiologi
Gunk Arie'sti
Ìý
Konsep epidemiologi
Konsep epidemiologiKonsep epidemiologi
Konsep epidemiologi
Gunk Arie'sti
Ìý
Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333
Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333
Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333
Gunk Arie'sti
Ìý
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematikDemam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
Gunk Arie'sti
Ìý
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptcaAskep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Gunk Arie'sti
Ìý
Antikoagulansia
AntikoagulansiaAntikoagulansia
Antikoagulansia
Gunk Arie'sti
Ìý
Anti hipertensi
Anti hipertensiAnti hipertensi
Anti hipertensi
Gunk Arie'sti
Ìý
Anatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungAnatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantung
Gunk Arie'sti
Ìý

Riwayat alamiah

  • 1. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
  • 2. Pengertian • Natural history of disease : perkemb suatu peny tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lain shg suatu peny berlangsung scr natural (Flecther cit Bustan, 1997) • Tahap-tahap kejadian peny: – Mulai timbulnya patologi peny – Tahap presimptomatis, dr timbulnya perub2 patologis dg munculnya gejala2 atau tanda2 – Tahap sebuah peny, scr klinis nyata
  • 3. Manfaat mengetahui riwayat alamiah peny 1. Utk diagnostik; masa inkubasi dp dipakai sbg pedoman penentuan jenis peny 2. Utk pencgahan; dg mengetahui rantai perjalanan peny dp dg mudah dicari titik potong yg penting dl upaya penc peny 3. Utk terapi; diarahkan pd fase plg awal krn pd thp awal peny diberi terapi yg tpt akan lbh baik hsl yg dicapai
  • 4. Tahap-tahap riwayat alamiah penyakit 1. Tahap kerentanan (Stage of susceptibility) • Peny blm berkembang • Faktor2 utk timbulnya suatu peny sdh tjd (risk factor), mis: kelelahan, pengasuhan yg tdk adekuat, pening kdr kolesterol, supresi imun • Thap prepatogenesis : interaksi atr host dg agent yg msh berada diluar tbh • Host msh sehat
  • 5. 2. Tahap Presimptomatis • Tdk tjd manifestasi peny • Tjd perub sbg hsl interaksi dr faktor patogenetik • Perub msh berada dibwh tingkatan horizon klinik • Horizon klik : garis imaginer yg membagi peny yg sdh manifes (ditandai dg symptom) dg yg blm manifes • Contoh : perubahan aterosklerosis pd pemb drh koroner dg gejala ringan yg tdk khas • Tahap patogenesis
  • 6. 3. Tahap Klinis • Tjd perub target organ yg sufficient shg bs dikenali gejala dan tanda2nya • Tahap patogenesis (bdsrkan perub jar yg timbul)
  • 7. Tahap patogenesis meliputi 4 sub tahap: 1. Tahap inkubasi • Agent msk kedlm tbh, tanpa gejala klinis • Masa inkubasi: waktu atr msknya agent ke dlm tbh host sampai timbulnya gejala penyakit • Bervariasi utk tiap peny 2. Tahap penyakit dini • Mulai muncul gejala peny • Host msh bs beraktivitas 3. Tahap peny lanjut • Peny tbh hebat dg kelainan patologis dan gejalanya • Host tdk bs beraktivitas normal shg memerlukan pwtan 4. Tahap akhir peny • Sembuh sempurna, sembuh dg cacat, karier, konis, meninggal dunia
  • 8. Pencegahan Penyakit 1. Pencegahan Primordial • Penc awal dg tujuan menghindari terbentknya pola hidup sosek dan kultural yg dp menimbulkan peny • Peraturan dr pemerintah • Mis utk primordial jantung koroner : kebijakan nasional nutrisi dl sektor agrokultur, industri mknan, promosi aktifitas fisik/olahraga
  • 9. 2. Pencegahan primer • 7an utk me- insiden peny dg cara mengendalikan penyebab peny & faktor resiko • Mis: peng kondom utk mencegah HIV, me- paparan shg tdk dp meny skt utk industri2 • Terdiri dr : • Peningk derajat kes (health promotion) • Perlindungan khusus • Strategi : • Populasi: fokus pd populasi dg 7an me- faktor rerata mis ; aturan memakai helm • Individual: fokus pd klp ttt/indiv yg beresiko tinggi Mis; pengg kondom utk psk
  • 10. 3. Pencegahan Skunder • 7an: menghentikan proses peny lbh ljt dan mencegah komplikasi • Terdiri dr diagnosis dini dan pemberian obat • Mis: screening kanker lahir, pengobatan hipertensi
  • 11. 4. Pencegahan tersier • 7an: menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil penderitaan, membantu p/ utk terbiasa dg kondisi yg tdk bs diobati lg • Terdiri dr pembatasan kecacatan dan rehabilitasi • Mis: rehab pd p/ polio, stroke, dll
  • 12. Rangkuman Underlying Primordial Pre condition prevention patogenesis Health promotion Primary Spesific protection prevention Early diagnosis Secondary Patogenesis Prompt treatment Prevention Disability limitation Tertiary Rehabilitation Prevention
  • 13. Frekuensi Penyakit • Keg epidemiologi  menghitung frekuensi peny, distribusi peny • Bentuk dasar ukuran frkuensi : proporsi, rasio, rate • Jenis2 ukuran frek peny bdskan riwayat alamiah peny : insidens, prevalens • Manfaat: mengalokasikan sumber daya yg tepat pd pop ttt
  • 14. Bentuk dasar ukuran frek peny • Proporsi : pecahan yg numeratornya tmsk dl denominator (%) Mis: proporsi orang merokok di dlm pop adl jml yg merokok dibagi jml pop Rumus : a a+b • Rasio : numerator tdk tmsk denominator Mis: rasio seks : jml laki2 dibagi jml perempuan Rumus : a b • Rate : perub segera dr suatu besaran (kuantitas) thd unit perub kuantitas yg lain (biasanya waktu) Rumus : a (a+b) waktu
  • 15. Jenis ukuran frek peny 1. Insidens/incidence a. Insidens kumulatif (cumulative incidence:CI) • Nilai atr 0 -1 • Penentuan periode waktu (jam, bln, th) • Istilah lain : insidens risk • Prob/risiko dr para individu yg berada dl pop tsb utk kena peny dl periode waktu ttt • KLB : Attack rate • Rumus : Jml kasus baru slm 1 periode waktu Jml pop dl risiko atau slm epidemi
  • 16. b. Laju insidens (Incidence rate, Incidence density:ID) • Ukuran yg menunj kecepatan kejadian (baru) peny pd pop • Rumus: ID : Jml kasus baru Person time • Person time adl jml orang dlm risiko dikaikan dg lamanya masing2 orang dl rsiko yg digambarkan dl orang-hari, orang-minggu, org-bl tgt dr jenis peny yg diteliti
  • 17. 2. Prevalens • Proporsi indiv yg berpeny ttt dr suatu pop pd satu titik waktu/ periode waktu • Prevalens periode (Periode Prevalence Rate) prob indiv dr pop utk terkena peny pd saat dimulainya pengamatan atau selama jangka waktu pengamatan Rumus : Jml kasus saat ini + jml kasus baru Rata-rata populasi
  • 18. • Prevalens titik (Point Prevalens Rate) Proporsi indiv dl pop yg terjangkit peny pd suatu titik waktu. Merup taksiran probabilitas (risiko) seorangutk sakit pd titik waktu tsb Rumus : Jml kasus pd satu titik waktu Jml pop
  • 19. Faktor yg mempengaruhi tk prevalensi yg sdg diamati • Dinaikkan oleh – Durasi peny yg lbh lm – Pemanjangan usia penderita tanpa pengobatan – Pening kasus baru (insidens) – Kasus migrasi ke dl pop – Migrasi keluar dr org sehat – Migrasi kedlm dr org yg rentan – Peningk sarana diagnostik (pelaporan yg lbh baik)
  • 20. • Diturunkan oleh – Durasi peny yg pendek – Mening tk fatalitas kasus akibat peny – Menurunnya kasus baru/insidens – Migrasi kedl dr org sehat – Migrasi keluar dr kasus2 – Meningk tk kesembuhan utk kasus peny
  • 21. Tugas: • Agar lebih jelas, buat skema riwayat alamiah penyakit • Berilah contoh upaya2 pencegahan utk masing tingkat pencegahan
  • 22. Jml waktu slm Individu-individu pengamatan dan dlm keadaan sehat (th) 1 7 2 7 3 † 2 4 7 5 2 6 2 7 3 1 2 3 4 5 6 7
  • 23. Periode sehat Periode sakit Tidak terlacak pd waktu di follow up † Meninggal Hitung insidensi penyakit, tingkat insidens kumulatif, rerata durasi penyakit, prevalens penyakit pd th ke 3,