Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan tujuan pelatihan PNS. Pelatihan PNS dirancang untuk meningkatkan kompetensi agar dapat melaksanakan tugas secara profesional sesuai dengan perkembangan organisasi dan kebutuhan masyarakat. Terdapat berbagai jenis pelatihan seperti pelatihan prajabatan, kepemimpinan, fungsional, dan teknis.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan sumber daya manusia aparatur negara untuk mendukung reformasi birokrasi. Pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi aparatur sesuai dengan standar jabatan. Outcome yang diharapkan adalah terwujudnya birokrat yang profesional, bersih, dan mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Dokumen tersebut membahas mengenai reformasi birokrasi sumber daya manusia di Indonesia, terutama dalam hal penataan sistem manajemen SDM, penguatan unit organisasi, dan pengawasan internal. Beberapa hal yang perlu direformasi antara lain perubahan mindset birokrasi, prosedur pelayanan, dan struktur organisasi agar lebih efisien dan berorientasi pelayanan."
Teknik identifikasi dan mengolah data hasil identifikasi potensi wilayahFirman Nugraha
Ìý
Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan tentang teknik identifikasi dan pengolahan data hasil identifikasi potensi wilayah atau kelompok sasaran. Materi tersebut membahas tentang pengertian data potensi, sumber data, ruang lingkup data, metode identifikasi seperti PRA, serta penyajian data.
Posisi dan peran agama sebagai spirit, energi dan motivasi yang melahirkan ide-ide, gagasan-gagasan dan perilaku budaya bangsa yang berkarakter dan bermartabat, meliputi dan menyentuh seluruh dimensi kehidupan. Di sinilah tugas berat kita sesungguhnya, karena hampir semua persoalan bangsa ini. dapat dihubungkan dengan masalah lemahnya pembinaan mentalitas, rendahnya religiusitas dan moralitas, dan belum memadainya pelayanan keagamaan yang nota bene menjadi tanggungjawab aparatur di lingkungan Departemen Agama
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasiOktav77
Ìý
Dokumen tersebut membahas pentingnya peningkatan kompetensi PNS melalui kegiatan diklat administrasi perkantoran untuk mencapai tujuan dan visi organisasi pemerintah. Diklat dipandang sebagai salah satu indikator untuk mengukur kompetensi PNS sesuai dengan peraturan pemerintah dan untuk pembinaan karir PNS.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Webinar ini membahas strategi pengembangan kompetensi diri dan berfikir kreatif bagi ASN tahun 2022, dengan menghadirkan narasumber dari John Robert Power untuk memberikan materi tentang pentingnya meningkatkan kompetensi secara terus-menerus. Webinar ini diikuti oleh 300 peserta ASN dari lingkup pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Timur.
1. Dokumen tersebut membahas agenda dan materi pelatihan untuk program PKA (Manajemen Kinerja) dan PKP (Pelayanan Publik), mencakup empat agenda pelatihan yaitu pengelolaan diri, kepemimpinan, manajerial, dan aktualisasi.
2. Materi pelatihan untuk PKA meliputi kepemimpinan Pancasila, manajemen kinerja, dan manajemen perubahan sektor publik. Sedangkan PKP meliputi kepemimpinan Pancasila,
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...Researcher Syndicate68
Ìý
Teks ini membahas pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen PNS di Provinsi Bali. Secara garis besar, teks ini menjelaskan tujuan dan metode kajian untuk mengukur kinerja manajemen PNS, konsep pengukuran dan evaluasi yang digunakan, serta indikator dan tujuan dari evaluasi kinerja manajemen PNS.
Teknik menyusun rencana kerja penyuluh agamaFirman Nugraha
Ìý
Rencana kerja penyuluh agama membahas tiga hal utama:
1. Konsep rencana kerja dan unsur-unsur pentingnya.
2. Ruang lingkup rencana kerja yang terdiri atas rencana lima tahunan, tahunan, dan operasional.
3. Teknik penyusunan rencana kerja meliputi identifikasi masalah, penetapan tujuan dan sasaran, serta contoh blanko rencana kerja.
Budaya Kerja & Reformasi Birokrasi KemenagAbdillah Mt
Ìý
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu budaya kerja, wilayah bebas dari korupsi, dan reformasi birokrasi. Topik-topik tersebut dirangkum oleh Drs. H. Nur Arifin dalam presentasinya di Hotel Kawanua Aerotel Jakarta pada 12 Juni 2012.
Dokumen tersebut membahas pentingnya jabatan fungsional dalam penyederhanaan birokrasi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang jenis-jenis jabatan fungsional berdasarkan keterampilan dan keahlian serta tahapan-tahapannya. Dokumen juga menjelaskan prinsip dasar sistem merit dalam pengelolaan aparatur sipil negara.
SOALAN TUGASAN
TUGASAN 1 : PENULISAN ESEI (40%)
SOALAN TUGASAN
TUGASAN 1 : PENULISAN ESEI (40%)
Secara individu anda dikehendaki menulis esei berkaitan definisi dan kepentingan pengurusan acara serta membincangkan pengurusan seranta dalam menguruskan acara yang berkesan dengan merujuk pelbagai sumber
Ringkasan: Dokumen tersebut membahas rencana kegiatan pengkajian kinerja kelembagaan dan sumber daya aparatur oleh Kedeputian I Lembaga Administrasi Negara untuk periode 2012-2014 dalam rangka peningkatan kualitas administrasi negara.
1. Pengurusan sukan adalah proses merancang, mengelola, mengarah dan mengawal aktiviti manusia dan sumber lain untuk mencapai matlamat organisasi.
2. Terdapat tujuh fungsi pengurusan sukan: perancangan, pengelolaan, penilaiam, pengarahan, kepimpinan, penyediaan belanjawan, dan pengawalan.
3. Kemahiran pengurusan sukan termasuk kemahiran teknikal, kemahiran konseptual
Dokumen tersebut membahas tentang akuntabilitas PNS dalam menjalankan tugasnya. Secara konseptual, akuntabilitas merujuk pada kewajiban untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanah seseorang atau lembaga. Prinsip-prinsip akuntabilitas meliputi komitmen kuat, sistem yang menjamin penggunaan sumber daya sesuai peraturan, pencapaian tujuan dan sasaran, serta orientasi pada visi dan misi. PNS di
1. Dokumen tersebut membahas agenda dan materi pelatihan untuk program PKA (Manajemen Kinerja) dan PKP (Pelayanan Publik), mencakup empat agenda pelatihan yaitu pengelolaan diri, kepemimpinan, manajerial, dan aktualisasi.
2. Materi pelatihan untuk PKA meliputi kepemimpinan Pancasila, manajemen kinerja, dan manajemen perubahan sektor publik. Sedangkan PKP meliputi kepemimpinan Pancasila,
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...Researcher Syndicate68
Ìý
Teks ini membahas pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen PNS di Provinsi Bali. Secara garis besar, teks ini menjelaskan tujuan dan metode kajian untuk mengukur kinerja manajemen PNS, konsep pengukuran dan evaluasi yang digunakan, serta indikator dan tujuan dari evaluasi kinerja manajemen PNS.
Teknik menyusun rencana kerja penyuluh agamaFirman Nugraha
Ìý
Rencana kerja penyuluh agama membahas tiga hal utama:
1. Konsep rencana kerja dan unsur-unsur pentingnya.
2. Ruang lingkup rencana kerja yang terdiri atas rencana lima tahunan, tahunan, dan operasional.
3. Teknik penyusunan rencana kerja meliputi identifikasi masalah, penetapan tujuan dan sasaran, serta contoh blanko rencana kerja.
Budaya Kerja & Reformasi Birokrasi KemenagAbdillah Mt
Ìý
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu budaya kerja, wilayah bebas dari korupsi, dan reformasi birokrasi. Topik-topik tersebut dirangkum oleh Drs. H. Nur Arifin dalam presentasinya di Hotel Kawanua Aerotel Jakarta pada 12 Juni 2012.
Dokumen tersebut membahas pentingnya jabatan fungsional dalam penyederhanaan birokrasi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang jenis-jenis jabatan fungsional berdasarkan keterampilan dan keahlian serta tahapan-tahapannya. Dokumen juga menjelaskan prinsip dasar sistem merit dalam pengelolaan aparatur sipil negara.
SOALAN TUGASAN
TUGASAN 1 : PENULISAN ESEI (40%)
SOALAN TUGASAN
TUGASAN 1 : PENULISAN ESEI (40%)
Secara individu anda dikehendaki menulis esei berkaitan definisi dan kepentingan pengurusan acara serta membincangkan pengurusan seranta dalam menguruskan acara yang berkesan dengan merujuk pelbagai sumber
Ringkasan: Dokumen tersebut membahas rencana kegiatan pengkajian kinerja kelembagaan dan sumber daya aparatur oleh Kedeputian I Lembaga Administrasi Negara untuk periode 2012-2014 dalam rangka peningkatan kualitas administrasi negara.
1. Pengurusan sukan adalah proses merancang, mengelola, mengarah dan mengawal aktiviti manusia dan sumber lain untuk mencapai matlamat organisasi.
2. Terdapat tujuh fungsi pengurusan sukan: perancangan, pengelolaan, penilaiam, pengarahan, kepimpinan, penyediaan belanjawan, dan pengawalan.
3. Kemahiran pengurusan sukan termasuk kemahiran teknikal, kemahiran konseptual
Dokumen tersebut membahas tentang akuntabilitas PNS dalam menjalankan tugasnya. Secara konseptual, akuntabilitas merujuk pada kewajiban untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanah seseorang atau lembaga. Prinsip-prinsip akuntabilitas meliputi komitmen kuat, sistem yang menjamin penggunaan sumber daya sesuai peraturan, pencapaian tujuan dan sasaran, serta orientasi pada visi dan misi. PNS di
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Menuju World Class Government Tri Widodo W. UTOMO
Ìý
Dokumen tersebut membahas upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menuju birokrasi kelas dunia dengan mengembangkan sumber daya manusia aparatur yang profesional, berintegritas, berwawasan global dan memiliki literasi digital tinggi serta kelembagaan yang agile dan berorientasi pada hasil.
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI JakartaKanaidi ken
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan (diklat) untuk aparatur pemerintah agar memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas. Dokumen ini menjelaskan tentang tujuan, sasaran, penyelenggaraan, perencanaan, dan evaluasi diklat yang berkualitas agar dapat mencapai tujuan peningkatan kompetensi aparatur secara efektif.
Rincian mengenai berbagai strategi yang digunakan dalam mengelola atau mengen...DonggalaPUDinas1
Ìý
Dekriptif pengendalian risiko adalah proses atau teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan potensi risiko yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proyek atau organisasi. Secara deskriptif, pengendalian risiko mencakup beberapa langkah utama:
Identifikasi Risiko: Mengidentifikasi faktor-faktor atau kejadian-kejadian yang berpotensi menjadi risiko. Ini mencakup semua aspek yang dapat mempengaruhi tujuan proyek, seperti risiko teknis, operasional, finansial, atau eksternal.
Analisis Risiko: Setelah risiko diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menganalisis kemungkinan terjadinya risiko dan dampaknya terhadap proyek. Analisis ini bisa bersifat kualitatif atau kuantitatif.
Evaluasi Risiko: Setelah risiko dianalisis, evaluasi dilakukan untuk menentukan seberapa besar risiko tersebut dibandingkan dengan toleransi risiko yang dapat diterima oleh organisasi.
Pengendalian Risiko: Langkah ini melibatkan penerapan tindakan untuk meminimalkan atau menghilangkan risiko. Tindakan pengendalian risiko bisa berupa penghindaran, mitigasi, transfer, atau penerimaan risiko, tergantung pada karakteristik risiko tersebut.
Pemantauan dan Review: Risiko terus dipantau selama pelaksanaan proyek atau operasi organisasi, dan evaluasi secara berkala dilakukan untuk memastikan bahwa tindakan pengendalian yang diterapkan efektif.
Pendekatan deskriptif terhadap pengendalian risiko bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang risiko yang dihadapi, tindakan yang diambil untuk mengendalikannya, dan dampak potensial dari risiko tersebut terhadap organisasi
Penerapan Knowledge Management untuk Reformasi Birokrasi yang dilakukan pemerintah Indonesia. Reformasi Birokrasi melibatkan banyak pengetahuan dan pengalaman, dan hal ini perlu dikelola dengan baik. Karena proses perbaikan itu harus dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan.
Buku layanan administrasi kepegawaian tahun 2013Ayah Raihaana
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pokok-pokok kepegawaian di Indonesia. Secara singkat, dibahas mengenai definisi pegawai negeri sipil, jenis-jenis pegawai negeri, kedudukan dan netralitas pegawai negeri sipil sebagai unsur aparatur negara, serta kewajiban dan hak pegawai negeri sipil.
Yoga aw formasi pns - konversi nip - kpeAyah Raihaana
Ìý
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai jumlah PNS berdasarkan golongan/ruang penggajian per 1 Februari 2013. Terdapat 4.372 PNS pada golongan ruang IV dan 1.432 PNS pada golongan ruang III.
Manajemen Pegawai Negeri Sipil mencakup perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian pegawai untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas PNS.
Umi han dokumen tata naskah kepegawaianAyah Raihaana
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang tata naskah kepegawaian yang mencakup definisi, dasar hukum, pengelolaan arsip kepegawaian, jenis-jenis arsip kepegawaian, jadwal retensi arsip, dan kelengkapan dokumen tata naskah kepegawaian perseorangan. Dokumen ini memberikan panduan mengenai pengelolaan administrasi kepegawaian di lingkungan pemerintahan.
Dokumen tersebut membahas kebijakan umum penyusunan formasi PNS tahun anggaran 2013 di Kabupaten Magelang. Beberapa poin penting adalah adanya moratorium penambahan formasi baru, perhitungan ulang kebutuhan PNS sesuai organisasi, dan upaya meningkatkan kualitas SDM PNS menjadi profesional, bermoral dan sejahtera.
2. LATAR BELAKANG
 KEDUDUKAN MANUSIA DALAM ORGANISASI
 ASSET UTAMA
 PENGGERAK ORGANISASI
 KEINGINAN MENINGKATKAN DAYA SAING ORG.
DAN PRODUKNYA
 PELAYANAN TERBAIK BAGI PUBLIK
 EKSISTENSI ORGANISASI
 DIBUTUHKAN SDM YG BERBASIS PENGETAHUAN DAN
MEMILIKI KETRAMPILAN SERTA KEAHLIAN
 KEUNGGULAN KOMPETITIF
 DICAPAI MELALUI DIKLAT
3. PNS berkedudukan sebagai unsur
Aparatur Negara yang bertugas untuk
memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara :
– profesional,
– jujur,
– adil dan merata
dalam penyelenggaraan tugas
negara, pemerintah dan
pembangunan.
4. • Pendidikan berhubungan dengan peningkatan
pengetahuan umum dan pemahaman. Pendidikan
bersifat filosofis dan teoritis.
• Pelatihan merupakan serangkaian aktifitas yang
dirancang untuk meningkatkan
keahlian, pengetahuan atau perubahan sikap
individu.
• Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PNS adalah
proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam
rangka meningkatkan kemampuan PNS.
(PP 101/2000)
5. • Diklat mengandung dua fungsi sekaligus
yaitu :
1. Fungsi pendidikan
2. Fungsi pelatihan.
6. DIKLAT PNS
( Menurut Prof. Dr. Mustopadidjaya)
merupakan proses transformasi kualitas SDM Aparatur Negara
4 Dimensi Utama Aparatur Negara :
1. Spritual • Memiliki jati diri
2. Intelektual Perubahan Mutu • Abdi negara dan
3. Mental masyarakat
4. Phisikal • Komitmen dan Integritas
• Profesional
dalam mengemban tugas kepemerintahan, dalam memberikan pelayanan pada
masyarakat, dan mengemban amanah perjuangan bangsa, mewujudkan cita-cita dan
tujuan bernegara sesuai posisi dan peran kelembagaan PNS dalam Sistem
Administrasi Negara Kesatuan RI (SANKRI)
7. • Bimbingan teknis (Bintek) pada dasarnya
merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
memberikan bantuan yang biasanya berupa
tuntunan dan nasehat untuk menyelesaikan
persoalan / masalah yang bersifat teknis.
• Sosialisasi adalah kegiatan penyebarluasan
informasi tentang hal-hal tertentu kepada
masyarakat atau sebagian masyarakat tertentu
agar memahami dan mendukung pelaksanaan
hal-hal yang diinformasikan, seperti peraturan
perundang-undangan, kegiatan dsb.
8. SYARAT JABATAN KEADAAN PNS
Kompetensi
PNS
Kualitas Pelaksanaan tugas dan
Pelayanan Pegawai Negeri Sipil pada
pelanggan / masyarakat
9. Sasaran Diklat PNS
• Terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai
dengan persyaratan masing-masing jabatan
• Terpenuhinya persyaratan kompetensi yang dibutuhkan
bagi pelaksanaan pekerjaan ataupun jabatan secara
baik dan efektif sesuai posisi serta tugas dan fungsi PNS
dalam SANKRI.
Hal-hal yang berkaitan dengan Pelatihan
– penempatan
– perencanaan karier
– penilaian prestasi kerja
– kompensasi
10. P
K KUALITAS
PELAKSANA-
S
AN TUGAS
DAN
YANG MAMPU KEPUASAN
MENUNJANG PELANGGAN
PELAKSANAAN
TUGAS KEDINASAN
11. Penyusunan Program Pelatihan
• Disusun secara terencana dan
sistematis
• Didasarkan pada perencanaan
• Didahului proses identifikasi atas
kebutuhan, sasaran dan program
12. Analisis Kebutuhan Pelatihan
• Adalah studi sistematis tentang permasalahan atas
dasar data dan pendapat dari berbagai sumber
untuk membuat keputusan yang efektif.
• Teknik yang digunakan
– Analisis tugas : suatu analisis atas tuntutan jabatan untuk
menetapkan pelatihan yang dibutuhkan
– Analisis kinerja : menetapkan pelatihan dengan menilai
kinerja pegawai, misal kinerja mengalami kemerosotan.
• Sumber informasi analisis kebutuhan diklat dengan
observasi, wawancara dan kuesioner
13. PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SUATU MODEL PELATIHAN YANG MENEKANKAN
UKURAN PENERAPAN PENGETAHUAN PADA
FUNGSI-FUNGSI TERTENTU, DARIPADA PEROLEHAN
PENGETAHUAN UNTUK FUNGSI-FUNGSI ITU
KOMPETENSI MERUJUK PADA PENGETAHUAN, KETRAMPILAN
DAN YANG LEBIH PENTING ADALAH SIKAP YANG DIPERLUKAN
UNTUK MELAKSANAKAN SUATU FUNGSI/BAGIAN KERJA TERTENTU
DALAM MENENTUKAN KEBERHASILAN PEKERJAAN
14. PERBANDINGAN PELATIHAN ANALISIS FUNGSIONAL
DAN PELATIHAN KONVESIONAL
PELATIHAN KONVESIONAL PELATIHAN
ANALISIS FUNGSIONAL
• BERDASARKAN ISI • BERDASARKAN KOMPETENSI
• BERDASARKAN WAKTU • BERDASARKAN KINERJA
• SESUAI KELOMPOK • KEMAMPUAN PERORANGAN
• KEBUTUHAN KELOMPOK • KEBUTUHAN PERORANGAN
• UMPAN BALIK TERTUNDA • UMPAN BALIK SEGERA
• BUKU PELAJARAN / LEMBAR KERJA • MATERI DARI MULTI MEDIA
• BERORIENTASI MATA PELAJARAN • BERORIENTASI MODUL
• BERBASIS PADA RUANG KELAS • BERBASIS DI LAPANGAN
• GURU-GURU / INSTRUKTUR • NARA SUMBER / PAKAR
• TUJUAN-TUJUAN UMUM • TUJUAN-TUJUAN KHUSUS
• KRITERIA SUBYEKTIF • KRITERIA OBYEKTIF
• RUJUKAN PADA NORMA • RUJUKAN PADA KRITERIA
15. KERANGKA DIKLAT
DIKLAT SEBAGAI SUBSISTEM DALAM SISTEM ORGANISASI
FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN ORGANISASI
MISI STRATEGI STRUKTUR KEBIJAKAN PROSEDUR
ANGGARAN SUMBERDAYA PEGAWAI PRODUK TEKNOLOGI
SUBSISTEM DIKLAT
INPUT PROSES OUTPUT
• KEB.ORG • TNA / AKD • PENGETAHUAN
• KEB. PEG • DESAIN • KEAHLIAN
• ANGGARAN • METODE • SIKAP
• SARANA • IMPLEMENTASI • MOTIVASI
• STAF • EVALUASI • KINERJA
16. KEBUTUHAN PELATIHAN
 UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN JABATAN SAAT INI
KARENA PRESTASI YANG TIDAK SESUAI DENGAN STANDAR HASIL
KERJA YANG DITUNTUT OLEH JABATAN
 UNTUK MEMENUHI JABATAN LAIN
KARENA ROTASI, MUTASI ATAU PROMOSI
 UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN PERUBAHAN
ADA TUNTUTAN PERUBAHAN SEJALAN DENGAN PERKEMBANGAN
ORGANISASI
17. LANDASAN KEBIJAKAN DIKLAT
 UUD 1945
 UU NO 8 Tahun 1974 jo UU 43 Tahun 1999
 PP 101 Tahun 2000
DASAR PEMIKIRAN / ASAS
 MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DARI SISTEM PEMBINAAN PNS
 MEMPUNYAI KETERKAITAN DENGAN PENGEMBANGAN KARIER PNS
 SISTEM DIKLAT MELIPUTI PROSES IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN, PERENCANAAN, PENYELENGGARAAN DAN EVALUASI
DIKLAT
 DIKLAT DIARAHKAN UNTUK MEMPERSIAPKAN PNS AGAR MEMENUHI
PERSYARATAN JABATAN DAN KEBUTUHAN ORGANISASI TERMASUK
KADERISASI PIMPINAN DAN STAF
18. ARAH DIKLAT
 PENINGKATAN SIKAP & SEMANGAT PENGABDIAN YANG
BERORIENTASI PADA KEPENTINGAN
MASYARAKAT, BANGSA, NEGARA DAN TANAH AIR
 PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNIS, MANAJERIAL &
KEPEMIMPINAN
 PENINGKATAN EFISIENSI, EFEKTIFITAS DAN KUALITAS
PELAKSANAAN TUGAS.
19. LINGKUP KEBIJAKAN DAN SISTIM PENYELENGGARAAN
 STANDAR KOMPETENSI PNS SEHUBUNGAN DENGAN
PERANNYA SEBAGAI APARATUR NEGARA
 JENIS DAN JENJANG DIKLAT BERTALIAN DENGAN JENIS
DAN JENJANG PEKERJAAN DAN JABATAN
 PROGRAM DIKLAT BERTALIAN DENGAN AGENDA
PEMBELAJARAN SEPERTI KURIKULUM, SUBSTANSI DAN
JADWAL
 SISTIM PENYELENGGARAAN DIKLAT BERTALIAN DENGAN
MASALAH PERAN DAN KEWENANGAN KELEMBAGAAN
PENYELENGGARAAN DIKLAT
 SDM KEDIKLATAN
 SARANA DAN PRASARANA
20. Tujuan Diklat
• Meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan
sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara
profesional dengan dilandasai kepribadian dan etika PNS
sesuai dengan kebutuhan instansi.
• Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai
pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan
bangsa.
• Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang
berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan
pemberdayaan masyarakat.
• Menciptakan kesamaan Visi dan dinamika pola pikir
dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan
pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang
baik.
21. JENIS DAN JENJANG DIKLAT
Diklat PNS terdiri dari 2 jenis
1. Diklat prajabatan, terdiri dari :
– Diklat Prajabatan golongan I untuk menjadi
PNS golongan I.
– Diklat prajabatan golongan II untuk menjadi
PNS golongan II.
– Diklat prajabatan golongan III untuk menjadi
PNS golongan III.
2. Diklat dalam jabatan, terdiri dari :
– Diklat kepemimpinan
– Diklat fungsional
– Diklat Teknis.
22. Diklat prajabatan
• Diklat prajabatan merupakan diklat yang dipersyaratkan
dalam pengangkatan CPNS menjadi PNS.
• Setiap CPNS untuk dapat diangkat menjadi PNS wajib
mengikuti dan lulus diklat prajabatan .
• CPNS wajib diikut sertakan dalam diklat prajabatan
selambat lambatnya 2 tahun setelah pengangkatannya
sebagai CPNS.
• Diklat prajabatan dimaksudkan untuk memberikan
pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, disamping
pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya
organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan
peranannya sebagai pelayan masyarakat.
23. Diklat Kepemimpinan
(Diklatpim)
• Diklatpim dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang
sesuai dengan jenjang jabatan struktural yang diemban.
• Kompetensi dalam Diklatpim ini merupakan salah satu
syarat yang harus dipenuhi bagi PNS yang diangkat dalam
jabatan struktural dalam rangka memenuhi kompetensi
jabatannya disamping syarat-syarat lain yang ditentukan.
• Oleh karena diklat ini ditujukan bagi mereka yang
akan/sudah menduduki jabatan stuktural, maka keikut
sertaan PNS dalam diklat pim sifatnya selektif dan dikuti
atas dasar penugasan, dan bukan merupakan fasilitas yang
bersifat terbuka dan dapat diminta sebagai hak .
• Hal ini disebabkan jabatan pada dasarnya merupakan
penugasan dan bukan sesuatu yang dapat diminta.
24. Diklatpim terdiri dari empat jenjang yaitu :
1. Diklatpim Tingkat IV, yaitu Diklatpim yang
dipersyaratkan untuk jabatan Eselon IV.
2. Diklatpim Tingkat III, yaitu Diklatpim yang
dipersyaratkan untuk jabatan Eselon III.
3. Diklatpim Tingkat II, yaitu Diklatpim yang
dipersyaratkan untuk jabatan Eselon II.
4. Diklatpim Tingkat I, yaitu Diklatpim yang
dipersyaratkan untuk jabatan Eselon I.
25. Diklat Fungsional
• Diklat Fungsional merupakan diklat yang
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi yang sesuai dengan jenis dan
jenjang jabatan fungsional masing-masing.
• Jenis dari jenjang diklat fungsional
untuk
masing-masing jabatan fungsional tersebut
ditetapkan oleh instansi pembina jabatan
fungsional yang bersangkutan.
26. Diklat Teknis
• Diklat Teknis merupakan diklat yang
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi teknis yang diperlukan untuk
pelaksanaan tugas PNS .
• Kompetensi teknis yang dimaksud adalah
kemampuan PNS dalam bidang-bidang teknis
tertentu untuk pelaksanaan tugas masing-
masing
• Bagi PNS yang belum memenuhi persyaratan
kompetensi jabatan perlu mengikuti Diklat teknis
yang berkaitan dengan persyaratan kompetensi
jabatan masing-masing.
27. PESERTA
 DIKLATPIM DIIKUTI PNS YANG AKAN DAN TELAH MENDUDUKI JABATAN
STRUKTURAL
 DIKLATPIM TINGKAT TERTENTU TIDAK DIPERSYARATKAN MENGIKUTI
DIKLATPIM DIBAWAHNYA
 PESERTA DIKLAT FUNGSIONAL ADALAH PNS YANG AKAN DAN TELAH
MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
 PESERTA DIKLAT TEKNIS ADALAH PNS YANG MEMBUTUHKAN
PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS
KURIKULUM DAN METODE
 KURIKULUM DIKLAT MENGACU PADA STANDAR KOMPETENSI JABATAN
 PERSYARATAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT DILAKUKAN
DENGAN MELIBATKAN PENGGUNA LULUSAN, PENYELENGGARA
DIKLAT, PESERTA DAN ALUMNI DIKLAT
28. PENYELENGGARAAN
 DILAKUKAN DENGAN KLASIKAL DAN NON KLASIKAL
 DIKLAT PRA JABATAN DILAKSANAKAN OLEH LEMBAGA DIKLAT
PEMERINTAH YANG TERAKREDITASI
 DIKLATPIM TK IV, III, II DILAKSANAKAN LEMB. DIKLAT PEMERINTAH
YANG TERAKREDITASI
 DIKLATPIM TK I DILAKSANAKAN OLEH INSTANSI PEMBINA
 DIKLAT TEKNIS DAN FUNGSIONAL DILAKSANAKAN OLEH LEMBAGA
DIKLAT YANG TERAKREDITASI.
PEMBIAYAAN
 DIBEBANKAN ANGGARAN INSTANSI MASING-MASING
29. PENGENDALIAN DIKLAT
 INSTANSI PENGENDALI BERTUGAS :
• PENGEMBANGAN DAN PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI
JABATAN
• PENGAWASAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN
• PENGENDALIAN PEMANFAATAN LULUSAN DIKLAT
 PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN MEMANTAU DAN MENILAI
KESESUAIAN PENEMPATAN LULUSAN DIKLAT YANG TELAH DIIKUTI
LAIN-LAIN
DALAM RANGKA PENYAMAAN VISI, MISI DAN STRATEGI
KEBIJAKSANAAN NASIONAL, BAGI PEJABAT ESELON I DAN
PEJABAT POLITIK DISELENGGARAKAN PENDIDIKAN EKSEKUTIF
NASIONAL OLEH INSTANSI PEMBINA