際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
1.atomic sructure
1.atomic sructure
PARTIKEL DASAR
PENYUSUN ATOM
MODEL ATOM
NOMOR ATOM
NOMOR MASSA
ISOTOP, ISOBAR
ISOTON
KONFIGURASI
ELEKTRON
STRUKTUR ATOM
Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait
THE ATOMIC THEORY
ATOMIC THEORY
DEMOCRITUS
THOMSON
DALTON
RUTHERFORD
NIELS BOHR
MODERN
Hal.: 5
DEMOCRITUS (460 -370 SM)
The tiny particles could not be divided to
any further estent are called ATOMS
A. MODEL ATOM JOHN DALTON
TEORI YG DIKEMUKAKAN :
1. atom adalah bagian terkecil suatu unsur
2. atom digambarkan sebagai bola pejal yg
sangat kecil, suatu unsur memiliki atom2 yg
identik dan berbeda untuk unsur yg berbeda
3. atom2 bergabung membentuk senyawa
dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana
4. Reaksi kimia meruipakan pemisahan atau
penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom2, sehingga atom tidak dapat
dimusnahkan atau diciptakan
Model atom
Dalton, seperti
Hal.: 7 Isi dengan Judul Halaman Terkait
B. THOMSONS ATOMIC MODEL
Thomson proposed an atomic model called RAISIN
PLUM PUDDING MODEL
Thomson described atom as a positively charged
sphere containing several negatively charged particles
called ELECTRONS. The electrons are scattered in
the sphere like raisins in a plum pudding
C. MODEL ATOM RUTHERFORD
1.Atom adalah bola berongga yg
tersusun dari inti atom dan elektron
yg mengelilinginya.
2.Inti atom bermuatan positif dan
massa atom terpusat pada inti atom
MODEL TATA
SURYA
Hal.: 9 Isi dengan Judul Halaman Terkait
D. NIELS BOHRS ATOMIC MODEL
AND MODERNS ATOMIC MODEL
Membebaskan
Energi
Elektron
Elektron
Menyerap
Energi
Inti
Atom
Niels Bohr succeeded in overcoming the weakness
of the Rutherfords atomic model
Hal.: 10 Isi dengan Judul
.Model atom menurut Niels Bohr, 1913:
1. Atom terdiri dari inti yg bermuatan positif
dan dikelilingi elektron yg bermuatan
negatif di dalam suatu lintasan
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan
ke lintasan yg lain dengan menyerap atau
memancarkan energi sehingga energi
elektron atom itu tidak akan berkurang
3. Jika elektron berpindah lintasan ke lintasan
yg lebih tinggi, maka elektron akan
menyerap energi. Jika elektron berpindah
ke lintasan yg lebih rendah akan
memancarkan energi
Hal.: 11 Isi dengan Judul Halaman Terkait
DEVELOPMENT OF ATOMS MODELS
Dalton
(1803)
Thomson
(1897)
Rutherford
(1910)
Model atom
Niels Bohr
(1913)
Mekanika
Kuantum
(1926)
Hal.: 12 Isi dengan Judul Halaman Terkait
MECANICA QUANTUM THEORY
 Erwin Schrodinger, 1927, mengelurkan teori mekanika
kuantum atau mekanika gelombang.
Kulit-kulit elektron bukan merupakan kedudukan yg pasti dari
suatu elektron, tetapi hanyalah suatu kebolehjadian saja.
Dengan demikian kedudukan dan kecepatan gerakan
elektron dalam atom berada di ruang tertentu dalam atom
disebut ORBITAL
A. Partikel dasar :
partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari proton, elektron dan
neutron.
1. Proton
partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sma dengan satu sma (amu)
dan bermuatan +
2. Elektron
partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -
3. Neutron
partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.
B. Nukleus
Inti atom yang bermuatan positif, terdiri dari proton dan neutron.
PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM
1. Discovery of the Electron
In 1897, J.J. Thomson used a cathode ray tube to
deduce the presence of a negatively charged
particle: the electron
Nilai hasil pengukuran Thomson tentang rasio
antara muatan elektron (e) dan massa elektron m
adalah : e/m = -1,7588196. 1011
C/kg
Mass of the Electron
1916  Robert Millikan determines the mass
of the electron: 1/1840 the mass of a
hydrogen atom (me = 9,1093897 . 10-31
kg)
The oil drop apparatus
Mass of the
electron is
9.11 x 10-28
g
,l
PENEMUAN PROTON
Hal.: 16 Isi dengan Judul
Jika massa elektron = 0, berarti suatu partikel tdk
mempunyai massa.padahal partikel materi
mempunyai massa yg dapat diukur.Jadi
bagaimana mungkin atom bersifat netral dan
mempunyai massa jika hanya ada elektron saja di
dlm atom?????
GOLDSTEIN melakukan eksperimen
menggunakan tabung gas yg memiliki katode.
Ternyata pada saat terbentuk elektron yg menuju
anode, terbentuk pula sinar positif yg menuju arah
berlawanan melewati lubang katode
Hal.: 17 Isi dengan Judul Halaman Terkait
RUTHERFORDS EXPERIMENT
A beam of alfa particles is directed towards the thin
gold plate through alfa slit in the lead plate.
Alpha particles that pass the empty space
Go straight through.
Alpha particles that approach
the nucleus are deflected.
Alpha particles that hit the
nucleus are bounced back
nucleon
electron
RUTHERFORDS EXPERIMENT
RUTHERFORDS EXPERIMENT
Hal.: 18 Isi dengan Judul
Rutherford berhasil mengukur massa inti atom yg
kira-kira dua kali dari massa proton dalam inti.
Sehingga, menurut Rutherford harus ada partikel
lain di dalam inti atom dan partikel tersebut tidak
bermuatan.
Baru pada tahun 1932, J.CHADWICK menemukan
NEUTRON dari penembakan berilium
menggunakan partikel2 alfa dan kemu dian
neutron ini diketahui sebagau partikel penyusun
inti atom
Neutron merupakan partikel tidak bermuatan
dengan massa kira-kira 1,67 x 10-27
kg
Hal.: 19 Isi dengan Judul Halaman Terkait
PARTICLE OF ATOM
ATOM
NUCLEUS
OUT OF
NUCLEUS
PROTON
NEUTRON
ELEKTRON
POSITIVE CHARGE
Massa 1 proton = 1,6726486 x 10-24
gram = 1 sma
Muatan 1 proton = + 1 = +1,6 x 10-19
C
NO CHARGE
Massa 1 neutron = 1,6749544 x10-24
gram = 1 sma
NEGATIVE CHARGE
Massa 1 elektron = 9,1093897 x 10-28
gram =
1/ 1840 sma
Muatan 1 elektron = - 1 = - 1,6 x 10-19
C
Hal.: 20 Isi dengan Judul Halaman Terkait
ATOM SYMBOL
Atom hidrogen
dengan satu proton dan elektron
dan tidak memiliki netron.
Notasi unsur : Z
A
X
dengan
X : tanda atom (unsur)
Z : nomor atom = jumlah elektron (e)
= jumlah proton (p)
A : bilangan massa = jumlah proton +
neutron
Pada atom netral, berlaku: jumlah
elektron = jumlah proton
CONTOH SOAL
1. Tentukan jumlah elektron, proton den neutron dari
unsur 26
56
Fe !
Jawab :
Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom = 26
Jumlah neutron = bilangan massa - nomor atom = 56 - 26 = 30
2. Berikan notasi unsur X, jika diketahui jumlah
neutron = 14 dan jumlah elektron = 13 !
Jawab :
Nomor atom = jumlah elektron = 13
Bilangan massa = jumlah proton + neutron = 13 + 14 = 27
Jadi notasi unsurnya : 13
27
X
Hal.: 22 Isi dengan Judul
Hal.: 23 Isi dengan Judul Halaman Terkait
ISOTOP, ISOBAR, ISOTON
ISOTOP
Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai
massa yang berbeda
Contoh : C12
, C13
, C14
ISOBAR
Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai
massa yang sama.
Contoh : 6 C14
dan 7 N14
, 11Na24
dan 12 Mg24
ISOTON
Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai
jumlah neutron yang sama.
Contoh : 6C13
dan 7N14
, 15 P31
dan 16 S 32
Hal.: 24 Isi dengan Judul Halaman Terkait
ELECTRON CONFIGURATION
 The arrangement of electrons in atom shells is
known as electron configuration.
 Every shells contain a number of electrons follow
the formula : 2 n 2
.
shell K (n =1) = 2 x 12
= 2 elektron
Shell L (n =2) = 2 x 22
= 8 elektron
Shell M (n =3) = 2 x 32
= 18 elektron
Shell N (n =4) = 2 x 42
= 32 elektron
Shell O (n =5) = 2 x 52
= 50 elektron
Hal.: 25 Isi dengan Judul Halaman Terkait
DETERMINE ELECTRONS CONFIGURATION
K L M N
11Na : 2 8 8 1
12Mg : 2 8 8 2
13Al : 2 8 3
35Br : 2 8 18 7
Valensi electrons
are used to form
chemical bonds
Hal.: 26 Isi dengan Judul Halaman Terkait
THE MAIN QUANTUM NUMBER (N)
The Main Quantum Number (n)
are the number of electron in every
level of energy (2n2
) with n is the
main quantum number
Quantum number for
Shell K ---- n = 1 Shell M ---- n = 3
Shell L ---- n = 2 Shell N ---- n = 4
Hal.: 27 Isi dengan Judul Halaman Terkait
AZIMUT QUANTUM NUMBER (l )
 Indicate form and positition of orbital as probability of
electron arrangement and show the sub level of energy.
 Azimut quantum number follow equal l = n  1
 Azimut quantum number have value from 0 to n  1
main azimut sub level of energy
quantumquantum (the place of electron)
number number
n = 1 --- l = 0 s (sharp)
n = 2 --- l = 1 p (principle)
n = 3 --- l = 2 d (diffuse)
n = 4 --- l = 3 f (fundamental)
Hal.: 28 Isi dengan Judul Halaman Terkait
MAGNETIC QUANTUM NUMBER (m)
Indicate the orientation of orbital in space
of atom.
Follow this equal --> m = (-l, + l)
Example for l = 1
m begin from -1, 0 , + 1
Hal.: 29 Isi dengan Judul Halaman Terkait
SPIN NUMBER (s)
Describe the characteristic of electron that
rotate in their axis
produces two different of direction or
spin : + 遜 dan  遜
s2
Px Py Pz
Hal.: 30 Isi dengan Judul Halaman Terkait
The Electron Configuration
Pauli
 Two electron in an atom are imposible to
have the same four quantum number.
Aufbau
 Electrons in an atom fill orbitals with low
level of energy and followed to orbital with
high level of energy.
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d <
5p < 6s < 5d < 4f < 6p < 7s < 6d < 5f,
Hal.: 31 Isi dengan Judul Halaman Terkait
TINGKAT ENERGI DALAM ATOM
Hal.: 32 Isi dengan Judul Halaman Terkait
The example for determine electron
configuration
Atom with atomic number = 11
11 Na = 1s2
2s2
2p6
3s1
Hal.: 33 Isi dengan Judul Halaman Terkait
The elements periodic system
 Elements were grouped based on similar
properties.Later, they were based on similar
properties and increasing atomic mass.
 This led to the arrangement of elements in a
periodic system.
 In modern periodic system, elements are
arranged based on increase of atomic number
and similar properties.
Hal.: 34 Isi dengan Judul Halaman Terkait
The classification of elements
Classification of elements
Metals
And
Non metals
Dobereiners
Triads
System
Newlands
Law
Octaves
Mendeleevs
Periodic
system
Moderns
periodic
system
Lavoisier Johan
Wolfgang
A.R.Newland Dmitry
Ivanovich
Mendeleev
Henry G.
Moseley
Hal.: 35 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Dobereiners Triads
 Grouped elements based on similar properties in groups of three
called triads. In a triad, the properties of the second element are
in between the properties of the first and third elements.
Ca
Sr
Ba
Li
K
Na
Hal.: 36 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Newlands law of Oktaves
 Classified elements in the increasing order
of their atomic masses.
 Because the repeating trend always occurs
in sets of eight, the system is known as the
Law of Octaves.
1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O
8.F 9. Na 10.Mg 11.Al 12.Si 13.P 14.S
15.Cl 16.K 17.Ca 18.Cr 19.Ti 20.Mn 21.Fe
22.Co 23.Cu 24.Zn 25.Y 26.In 27.As 28.Se
Hal.: 37 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Mendeleevs periodic system
He arranged the elements based on the
increasing atomic mass horizontally
forming rows called periods.
Elements with similar properties will form
column called groups.
Hal.: 38 Isi dengan Judul Halaman Terkait
The modern periodic system
In the modern periodic system,
elements are classified based on the
increasing atomic number (Z) which
is the characteristic for every
element.
The arrangement of elements based
on the increasing atomic number and
similarities in properties.
Produces a repetition of properties of
element in the form of periods (rows)
and columns.
Hal.: 39 Isi dengan Judul Halaman Terkait
The modern periodic system
 The elements of A groups are called the main
group elements.
 Those of B groups are the transition elements.
 The elements in the two long rows below the
main table are known as inner transition
elements, the first row is named the lanthanide
series and the second row is the actinide series.
Hal.: 40 Isi dengan Judul Halaman Terkait
The modern periodic system
 Group 1 A : alkali metals.
(except Hidrogen)
 Group II A : alkaline earth metals.
 Group VIIA: halogens
 Group VIII A : noble gases
Transition metals
Are groups between II A and III A
consist of
less reactive metals.
Hal.: 41 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Periodic Properties of the Elements
 Atomic radius
is the distance from the nucleus to the outermost
shell.
 The atomic radius decreases across a period.
 The atomic radius increases down a group.
 Ionization Energy (IE)
is defined as the energy required to remove an
electron of a gaseous atom or ion.
 The ionization energy increases across a period
 The ionization energy decreases down a group.
Hal.: 42 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Periodic Properties of the Elements
 Electron affinity
is the energy involved when a gaseous atom
or ion receives one electron to form a
negative ion.
 The electron affinity tends to increase across
a periode.
 The electron affinity tends to decrease down
a group
 Electronegativity
is measure of the ability of an atom to attract
electrons in a chemical bond.
 The electronegativity increases across a
period.
 The electronegativity decreases down a
group.
Hal.: 43 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Periodic Properties of the Elements
Melting Points and Boiling Points
is the temperature at which the vapor
pressure of a solid is the same as the
vapor pressure of its liquid.
 In one period, the melting points and boiling
points initially increase until group IVA, then
decrease and reach the lowest level at
group VIIIA
 In one group, the melting points and boiling
points of metals decrease while those of
nonmetals increase.
Hal.: 44 Isi dengan Judul Halaman Terkait
REFERENCES
Zulfikar, Kimia Kesehatan untuk SMK,
Jilid 1, Direktorat Pembinaan SMK,
Depdiknas,2008.
Michael Purba, KIMIA, untuk SMA
kelas X, Erlangga,2006
J.M.C.Johari,M.Rachmawati,Chemistry
for Senior High School Grade X,
English Edition,Esis,2009
Hal.: 45 Isi dengan Judul Halaman Terkait
THANK YOU
FOR
YOUR ATTENTIONS

More Related Content

1.atomic sructure

  • 3. PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM MODEL ATOM NOMOR ATOM NOMOR MASSA ISOTOP, ISOBAR ISOTON KONFIGURASI ELEKTRON STRUKTUR ATOM
  • 4. Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait THE ATOMIC THEORY ATOMIC THEORY DEMOCRITUS THOMSON DALTON RUTHERFORD NIELS BOHR MODERN
  • 5. Hal.: 5 DEMOCRITUS (460 -370 SM) The tiny particles could not be divided to any further estent are called ATOMS
  • 6. A. MODEL ATOM JOHN DALTON TEORI YG DIKEMUKAKAN : 1. atom adalah bagian terkecil suatu unsur 2. atom digambarkan sebagai bola pejal yg sangat kecil, suatu unsur memiliki atom2 yg identik dan berbeda untuk unsur yg berbeda 3. atom2 bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana 4. Reaksi kimia meruipakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom2, sehingga atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan Model atom Dalton, seperti
  • 7. Hal.: 7 Isi dengan Judul Halaman Terkait B. THOMSONS ATOMIC MODEL Thomson proposed an atomic model called RAISIN PLUM PUDDING MODEL Thomson described atom as a positively charged sphere containing several negatively charged particles called ELECTRONS. The electrons are scattered in the sphere like raisins in a plum pudding
  • 8. C. MODEL ATOM RUTHERFORD 1.Atom adalah bola berongga yg tersusun dari inti atom dan elektron yg mengelilinginya. 2.Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom MODEL TATA SURYA
  • 9. Hal.: 9 Isi dengan Judul Halaman Terkait D. NIELS BOHRS ATOMIC MODEL AND MODERNS ATOMIC MODEL Membebaskan Energi Elektron Elektron Menyerap Energi Inti Atom Niels Bohr succeeded in overcoming the weakness of the Rutherfords atomic model
  • 10. Hal.: 10 Isi dengan Judul .Model atom menurut Niels Bohr, 1913: 1. Atom terdiri dari inti yg bermuatan positif dan dikelilingi elektron yg bermuatan negatif di dalam suatu lintasan 2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yg lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang 3. Jika elektron berpindah lintasan ke lintasan yg lebih tinggi, maka elektron akan menyerap energi. Jika elektron berpindah ke lintasan yg lebih rendah akan memancarkan energi
  • 11. Hal.: 11 Isi dengan Judul Halaman Terkait DEVELOPMENT OF ATOMS MODELS Dalton (1803) Thomson (1897) Rutherford (1910) Model atom Niels Bohr (1913) Mekanika Kuantum (1926)
  • 12. Hal.: 12 Isi dengan Judul Halaman Terkait MECANICA QUANTUM THEORY Erwin Schrodinger, 1927, mengelurkan teori mekanika kuantum atau mekanika gelombang. Kulit-kulit elektron bukan merupakan kedudukan yg pasti dari suatu elektron, tetapi hanyalah suatu kebolehjadian saja. Dengan demikian kedudukan dan kecepatan gerakan elektron dalam atom berada di ruang tertentu dalam atom disebut ORBITAL
  • 13. A. Partikel dasar : partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari proton, elektron dan neutron. 1. Proton partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sma dengan satu sma (amu) dan bermuatan + 2. Elektron partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan - 3. Neutron partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral. B. Nukleus Inti atom yang bermuatan positif, terdiri dari proton dan neutron. PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM
  • 14. 1. Discovery of the Electron In 1897, J.J. Thomson used a cathode ray tube to deduce the presence of a negatively charged particle: the electron Nilai hasil pengukuran Thomson tentang rasio antara muatan elektron (e) dan massa elektron m adalah : e/m = -1,7588196. 1011 C/kg
  • 15. Mass of the Electron 1916 Robert Millikan determines the mass of the electron: 1/1840 the mass of a hydrogen atom (me = 9,1093897 . 10-31 kg) The oil drop apparatus Mass of the electron is 9.11 x 10-28 g ,l
  • 16. PENEMUAN PROTON Hal.: 16 Isi dengan Judul Jika massa elektron = 0, berarti suatu partikel tdk mempunyai massa.padahal partikel materi mempunyai massa yg dapat diukur.Jadi bagaimana mungkin atom bersifat netral dan mempunyai massa jika hanya ada elektron saja di dlm atom????? GOLDSTEIN melakukan eksperimen menggunakan tabung gas yg memiliki katode. Ternyata pada saat terbentuk elektron yg menuju anode, terbentuk pula sinar positif yg menuju arah berlawanan melewati lubang katode
  • 17. Hal.: 17 Isi dengan Judul Halaman Terkait RUTHERFORDS EXPERIMENT A beam of alfa particles is directed towards the thin gold plate through alfa slit in the lead plate. Alpha particles that pass the empty space Go straight through. Alpha particles that approach the nucleus are deflected. Alpha particles that hit the nucleus are bounced back nucleon electron RUTHERFORDS EXPERIMENT
  • 18. RUTHERFORDS EXPERIMENT Hal.: 18 Isi dengan Judul Rutherford berhasil mengukur massa inti atom yg kira-kira dua kali dari massa proton dalam inti. Sehingga, menurut Rutherford harus ada partikel lain di dalam inti atom dan partikel tersebut tidak bermuatan. Baru pada tahun 1932, J.CHADWICK menemukan NEUTRON dari penembakan berilium menggunakan partikel2 alfa dan kemu dian neutron ini diketahui sebagau partikel penyusun inti atom Neutron merupakan partikel tidak bermuatan dengan massa kira-kira 1,67 x 10-27 kg
  • 19. Hal.: 19 Isi dengan Judul Halaman Terkait PARTICLE OF ATOM ATOM NUCLEUS OUT OF NUCLEUS PROTON NEUTRON ELEKTRON POSITIVE CHARGE Massa 1 proton = 1,6726486 x 10-24 gram = 1 sma Muatan 1 proton = + 1 = +1,6 x 10-19 C NO CHARGE Massa 1 neutron = 1,6749544 x10-24 gram = 1 sma NEGATIVE CHARGE Massa 1 elektron = 9,1093897 x 10-28 gram = 1/ 1840 sma Muatan 1 elektron = - 1 = - 1,6 x 10-19 C
  • 20. Hal.: 20 Isi dengan Judul Halaman Terkait ATOM SYMBOL Atom hidrogen dengan satu proton dan elektron dan tidak memiliki netron.
  • 21. Notasi unsur : Z A X dengan X : tanda atom (unsur) Z : nomor atom = jumlah elektron (e) = jumlah proton (p) A : bilangan massa = jumlah proton + neutron Pada atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton
  • 22. CONTOH SOAL 1. Tentukan jumlah elektron, proton den neutron dari unsur 26 56 Fe ! Jawab : Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom = 26 Jumlah neutron = bilangan massa - nomor atom = 56 - 26 = 30 2. Berikan notasi unsur X, jika diketahui jumlah neutron = 14 dan jumlah elektron = 13 ! Jawab : Nomor atom = jumlah elektron = 13 Bilangan massa = jumlah proton + neutron = 13 + 14 = 27 Jadi notasi unsurnya : 13 27 X Hal.: 22 Isi dengan Judul
  • 23. Hal.: 23 Isi dengan Judul Halaman Terkait ISOTOP, ISOBAR, ISOTON ISOTOP Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai massa yang berbeda Contoh : C12 , C13 , C14 ISOBAR Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai massa yang sama. Contoh : 6 C14 dan 7 N14 , 11Na24 dan 12 Mg24 ISOTON Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai jumlah neutron yang sama. Contoh : 6C13 dan 7N14 , 15 P31 dan 16 S 32
  • 24. Hal.: 24 Isi dengan Judul Halaman Terkait ELECTRON CONFIGURATION The arrangement of electrons in atom shells is known as electron configuration. Every shells contain a number of electrons follow the formula : 2 n 2 . shell K (n =1) = 2 x 12 = 2 elektron Shell L (n =2) = 2 x 22 = 8 elektron Shell M (n =3) = 2 x 32 = 18 elektron Shell N (n =4) = 2 x 42 = 32 elektron Shell O (n =5) = 2 x 52 = 50 elektron
  • 25. Hal.: 25 Isi dengan Judul Halaman Terkait DETERMINE ELECTRONS CONFIGURATION K L M N 11Na : 2 8 8 1 12Mg : 2 8 8 2 13Al : 2 8 3 35Br : 2 8 18 7 Valensi electrons are used to form chemical bonds
  • 26. Hal.: 26 Isi dengan Judul Halaman Terkait THE MAIN QUANTUM NUMBER (N) The Main Quantum Number (n) are the number of electron in every level of energy (2n2 ) with n is the main quantum number Quantum number for Shell K ---- n = 1 Shell M ---- n = 3 Shell L ---- n = 2 Shell N ---- n = 4
  • 27. Hal.: 27 Isi dengan Judul Halaman Terkait AZIMUT QUANTUM NUMBER (l ) Indicate form and positition of orbital as probability of electron arrangement and show the sub level of energy. Azimut quantum number follow equal l = n 1 Azimut quantum number have value from 0 to n 1 main azimut sub level of energy quantumquantum (the place of electron) number number n = 1 --- l = 0 s (sharp) n = 2 --- l = 1 p (principle) n = 3 --- l = 2 d (diffuse) n = 4 --- l = 3 f (fundamental)
  • 28. Hal.: 28 Isi dengan Judul Halaman Terkait MAGNETIC QUANTUM NUMBER (m) Indicate the orientation of orbital in space of atom. Follow this equal --> m = (-l, + l) Example for l = 1 m begin from -1, 0 , + 1
  • 29. Hal.: 29 Isi dengan Judul Halaman Terkait SPIN NUMBER (s) Describe the characteristic of electron that rotate in their axis produces two different of direction or spin : + 遜 dan 遜 s2 Px Py Pz
  • 30. Hal.: 30 Isi dengan Judul Halaman Terkait The Electron Configuration Pauli Two electron in an atom are imposible to have the same four quantum number. Aufbau Electrons in an atom fill orbitals with low level of energy and followed to orbital with high level of energy. 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 5d < 4f < 6p < 7s < 6d < 5f,
  • 31. Hal.: 31 Isi dengan Judul Halaman Terkait TINGKAT ENERGI DALAM ATOM
  • 32. Hal.: 32 Isi dengan Judul Halaman Terkait The example for determine electron configuration Atom with atomic number = 11 11 Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
  • 33. Hal.: 33 Isi dengan Judul Halaman Terkait The elements periodic system Elements were grouped based on similar properties.Later, they were based on similar properties and increasing atomic mass. This led to the arrangement of elements in a periodic system. In modern periodic system, elements are arranged based on increase of atomic number and similar properties.
  • 34. Hal.: 34 Isi dengan Judul Halaman Terkait The classification of elements Classification of elements Metals And Non metals Dobereiners Triads System Newlands Law Octaves Mendeleevs Periodic system Moderns periodic system Lavoisier Johan Wolfgang A.R.Newland Dmitry Ivanovich Mendeleev Henry G. Moseley
  • 35. Hal.: 35 Isi dengan Judul Halaman Terkait Dobereiners Triads Grouped elements based on similar properties in groups of three called triads. In a triad, the properties of the second element are in between the properties of the first and third elements. Ca Sr Ba Li K Na
  • 36. Hal.: 36 Isi dengan Judul Halaman Terkait Newlands law of Oktaves Classified elements in the increasing order of their atomic masses. Because the repeating trend always occurs in sets of eight, the system is known as the Law of Octaves. 1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O 8.F 9. Na 10.Mg 11.Al 12.Si 13.P 14.S 15.Cl 16.K 17.Ca 18.Cr 19.Ti 20.Mn 21.Fe 22.Co 23.Cu 24.Zn 25.Y 26.In 27.As 28.Se
  • 37. Hal.: 37 Isi dengan Judul Halaman Terkait Mendeleevs periodic system He arranged the elements based on the increasing atomic mass horizontally forming rows called periods. Elements with similar properties will form column called groups.
  • 38. Hal.: 38 Isi dengan Judul Halaman Terkait The modern periodic system In the modern periodic system, elements are classified based on the increasing atomic number (Z) which is the characteristic for every element. The arrangement of elements based on the increasing atomic number and similarities in properties. Produces a repetition of properties of element in the form of periods (rows) and columns.
  • 39. Hal.: 39 Isi dengan Judul Halaman Terkait The modern periodic system The elements of A groups are called the main group elements. Those of B groups are the transition elements. The elements in the two long rows below the main table are known as inner transition elements, the first row is named the lanthanide series and the second row is the actinide series.
  • 40. Hal.: 40 Isi dengan Judul Halaman Terkait The modern periodic system Group 1 A : alkali metals. (except Hidrogen) Group II A : alkaline earth metals. Group VIIA: halogens Group VIII A : noble gases Transition metals Are groups between II A and III A consist of less reactive metals.
  • 41. Hal.: 41 Isi dengan Judul Halaman Terkait Periodic Properties of the Elements Atomic radius is the distance from the nucleus to the outermost shell. The atomic radius decreases across a period. The atomic radius increases down a group. Ionization Energy (IE) is defined as the energy required to remove an electron of a gaseous atom or ion. The ionization energy increases across a period The ionization energy decreases down a group.
  • 42. Hal.: 42 Isi dengan Judul Halaman Terkait Periodic Properties of the Elements Electron affinity is the energy involved when a gaseous atom or ion receives one electron to form a negative ion. The electron affinity tends to increase across a periode. The electron affinity tends to decrease down a group Electronegativity is measure of the ability of an atom to attract electrons in a chemical bond. The electronegativity increases across a period. The electronegativity decreases down a group.
  • 43. Hal.: 43 Isi dengan Judul Halaman Terkait Periodic Properties of the Elements Melting Points and Boiling Points is the temperature at which the vapor pressure of a solid is the same as the vapor pressure of its liquid. In one period, the melting points and boiling points initially increase until group IVA, then decrease and reach the lowest level at group VIIIA In one group, the melting points and boiling points of metals decrease while those of nonmetals increase.
  • 44. Hal.: 44 Isi dengan Judul Halaman Terkait REFERENCES Zulfikar, Kimia Kesehatan untuk SMK, Jilid 1, Direktorat Pembinaan SMK, Depdiknas,2008. Michael Purba, KIMIA, untuk SMA kelas X, Erlangga,2006 J.M.C.Johari,M.Rachmawati,Chemistry for Senior High School Grade X, English Edition,Esis,2009
  • 45. Hal.: 45 Isi dengan Judul Halaman Terkait THANK YOU FOR YOUR ATTENTIONS