Laporan ini membahas tentang pemeriksaan antenatal care yang meliputi 3 kalimat:
Definisi antenatal care adalah pemeriksaan rutin ibu hamil untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Tujuannya adalah mendeteksi dini gangguan kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat. Pemeriksaannya meliputi berat badan, tekanan darah, hingga konseling gizi dan kesehatan.
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil penelitian tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis dan gastroenteritis. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar gastritis, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan gastritis secara farmakologi dan non farmakologi."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian gout, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan patofisiologi dari penyakit gout. Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan kristal asam urat di persendian yang menyebabkan nyeri dan peradangan. Faktor risiko utama penyakit ini adalah gangguan metabolisme purin dan asam urat.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan anak dengan diare. Secara ringkas, diare adalah kondisi buang air besar yang tidak normal lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi encer yang disebabkan oleh inflamasi usus dan gangguan absorpsi cairan dan elektrolit. Gejala klinis diare antara lain buang air besar encer, dehidrasi, dan gangguan keseimbangan asam basa. Penanganannya meliputi pemberian cair
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan ulang antenatal care (ANC) yang bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin selama kehamilan. Ia menjelaskan tentang frekuensi kunjungan ANC berdasarkan trimester kehamilan, pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada setiap kunjungan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan fisik lainnya, serta pentingnya mer
Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada ibu hamil, termasuk penjelasan tentang definisi anemia, gejala-gejalanya, penyebabnya, bahayanya bagi ibu dan bayi, serta cara mencegah dan mengatur gizi yang tepat untuk ibu hamil.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
油
Pedoman ini memberikan panduan bagi ibu hamil, bersalin, dan nifas untuk menerapkan prinsip pencegahan COVID-19 seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, serta menghindari kontak dengan orang sakit. Pedoman ini juga menjelaskan tindakan pencegahan umum di fasilitas kesehatan seperti isolasi, prosedur pencegahan infeksi, dan pendekatan berbasis tim.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien labiopalatoskisis. Labiopalatoskisis adalah kelainan bawaan pada struktur mulut dimana terjadi celah pada bibir dan langit-langit. Makalah ini menjelaskan tentang definisi, klasifikasi, etiologi, dan anatomi fisiologi mulut yang terkait dengan kondisi ini. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi bar
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
油
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Dokumen tersebut merangkum proses konsultasi antara seorang bidan dengan seorang ibu hamil trimester ketiga dan suaminya. Bidan melakukan pemeriksaan fisik dan medis terhadap ibu hamil, dan menjelaskan kondisi yang dialami ibu seperti sakit pinggang dan susah bernafas sebagai hal yang normal pada kehamilan akhir. Bidan juga memberikan saran gizi dan istirahat yang tepat untuk ibu. Ibu dan suami tampak pu
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Operator Warnet Vast Raha
油
Dokumen tersebut merupakan karya tulis ilmiah tentang asuhan keperawatan pada Ny. D dengan post partum normal di wilayah kerja Puskesmas Delanggu Klaten. Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, tinjauan teori mengenai post partum normal seperti pengertian, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, adaptasi fisiologis dan psikologis, diagnose keperaw
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai ANC (Antenatal Care) yang mencakup pengertian, tujuan, dan standar pelayanan ANC. ANC adalah perawatan ibu hamil mulai dari konsepsi hingga persalinan yang bertujuan menjaga kesehatan ibu dan janin. Standar pelayanan ANC meliputi pemberian pelayanan minimal 4 kali, pemantauan berat badan, tekanan darah, dan janin, serta memberikan edukasi kese
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilan mencakup pemeriksaan fisik, laboratorium, dan intervensi sesuai risiko. Pemeriksaan antenatal minimal 1 kali tiap trimester dan meliputi 10 aspek: status gizi, tekanan darah, denyut jantung janin, posisi janin, tinggi fundus, berat dan tinggi badan, tablet besi, vaksin TT, tes PMS, dan tatalaksana kasus. Tujuannya untuk memantau kesehat
Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada ibu hamil, termasuk penjelasan tentang definisi anemia, gejala-gejalanya, penyebabnya, bahayanya bagi ibu dan bayi, serta cara mencegah dan mengatur gizi yang tepat untuk ibu hamil.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
油
Pedoman ini memberikan panduan bagi ibu hamil, bersalin, dan nifas untuk menerapkan prinsip pencegahan COVID-19 seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, serta menghindari kontak dengan orang sakit. Pedoman ini juga menjelaskan tindakan pencegahan umum di fasilitas kesehatan seperti isolasi, prosedur pencegahan infeksi, dan pendekatan berbasis tim.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien labiopalatoskisis. Labiopalatoskisis adalah kelainan bawaan pada struktur mulut dimana terjadi celah pada bibir dan langit-langit. Makalah ini menjelaskan tentang definisi, klasifikasi, etiologi, dan anatomi fisiologi mulut yang terkait dengan kondisi ini. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi bar
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
油
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Dokumen tersebut merangkum proses konsultasi antara seorang bidan dengan seorang ibu hamil trimester ketiga dan suaminya. Bidan melakukan pemeriksaan fisik dan medis terhadap ibu hamil, dan menjelaskan kondisi yang dialami ibu seperti sakit pinggang dan susah bernafas sebagai hal yang normal pada kehamilan akhir. Bidan juga memberikan saran gizi dan istirahat yang tepat untuk ibu. Ibu dan suami tampak pu
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Operator Warnet Vast Raha
油
Dokumen tersebut merupakan karya tulis ilmiah tentang asuhan keperawatan pada Ny. D dengan post partum normal di wilayah kerja Puskesmas Delanggu Klaten. Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, tinjauan teori mengenai post partum normal seperti pengertian, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, adaptasi fisiologis dan psikologis, diagnose keperaw
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai ANC (Antenatal Care) yang mencakup pengertian, tujuan, dan standar pelayanan ANC. ANC adalah perawatan ibu hamil mulai dari konsepsi hingga persalinan yang bertujuan menjaga kesehatan ibu dan janin. Standar pelayanan ANC meliputi pemberian pelayanan minimal 4 kali, pemantauan berat badan, tekanan darah, dan janin, serta memberikan edukasi kese
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilan mencakup pemeriksaan fisik, laboratorium, dan intervensi sesuai risiko. Pemeriksaan antenatal minimal 1 kali tiap trimester dan meliputi 10 aspek: status gizi, tekanan darah, denyut jantung janin, posisi janin, tinggi fundus, berat dan tinggi badan, tablet besi, vaksin TT, tes PMS, dan tatalaksana kasus. Tujuannya untuk memantau kesehat
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan antenatal (ANC) yang bertujuan untuk mencegah masalah kesehatan ibu dan janin selama kehamilan serta mempersiapkan persalinan dan nifas yang aman. ANC meliputi pemeriksaan minimal empat kali (K4) sesuai standar termasuk pemberian tablet besi dan imunisasi TT."
Dokumen tersebut membahas konsep dan pelaksanaan antenatal care (ANC), termasuk pengertian, tujuan, pelaksana, lokasi, frekuensi kunjungan, dan standar pelayanan minimum yang meliputi penimbangan, pengukuran tekanan darah, tinggi fundus uteri, imunisasi TT, dan pemberian tablet zat besi. Dokumen ini menjelaskan pentingnya ANC untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin selama kehamilan."
Ada beberapa macam asuhan kebidanan yang dibahas dalam dokumen tersebut, yaitu:
1) Asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.
2) Jenis asuhan mencakup pemantauan kesehatan, konseling, edukasi, dan pencegahan komplikasi.
3) Asuhan kebidanan juga diberikan pada wanita dengan gangguan reproduksi seperti keputihan dan menstru
Dokumen tersebut membahas tentang antenatal care (ANC) yang merupakan perawatan untuk ibu hamil guna menjaga kesehatan ibu dan janin. ANC bertujuan untuk mencegah komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas serta menghasilkan bayi yang sehat. ANC meliputi pemeriksaan berat badan, tekanan darah, imunisasi TT, ukuran rahim, pemberian tablet besi, dan konseling. Dokumen juga menjel
1. Antenatal care berkualitas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan mendeteksi komplikasi kehamilan secara dini dan merujuk tepat waktu.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan siklus hidup perempuan dalam pelayanan kesehatan reproduksi. Pendekatan ini memperhatikan kebutuhan kesehatan perempuan sepanjang siklus hidupnya mulai dari masa kanak-kanak, remaja, usia subur hingga lanjut usia. Pelayanan kesehatan perlu disesuaikan dengan tahapan siklus hidup tersebut agar dapat mencegah masalah kesehatan di masa depan.
Bahan ajar ini membahas standar pelayanan antenatal care (ANC) yang meliputi tujuan, manfaat, dan dampak jika tidak mendapatkan ANC serta standar pelayanan ANC yang terdiri atas identifikasi ibu hamil, pemeriksaan dan pemantauan, serta persiapan persalinan.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pelayanan kesehatan selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Dokumen juga menyebutkan angka AKI dan AKB di Indonesia serta Samarinda pada tahun tertentu. Berdasarkan latar belakang tersebut, sangat penting bagi bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang berkualitas.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
1. Laporan Pendahuluan Antenatal Care
Disusun
Trini Andini Muhtar
Keperawatan A
70300114019
CI Lahan CI Institusi
( ) ( )
Jurusan Keperawatan
Fakultas Kedoteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Tahun Ajaran 2017/2018
2. A. Pengertian Antenatal Care
Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan antenatal yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala. Ditingkat pelayanan dasar,
pemeriksaan antenatal (ante = sebelum; natal = lahir), hendaknya memenuhi
tiga aspek pokok, yaitu : aspek medis, penyuluhan, komunikasi dan motivasi,
dan rujukan (Depkes, 1998).
Menurut standar WHO, seorang ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal dengan minimal 4 kali selama kehamilannya, yaitu 1 kali pada
trimester pertama, 1 kali pada trimester ke dua, dan 2 kali pada trimester ke
tiga untuk memantau keadaan ibu dan janin secara seksama sehingga dapat
mendeteksi secara dini dan dapat memberikan intervensi secara tepat (WHO,
2012).
Pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil biasa dikenal dengan sebutan K1
dan K4. K1 adalah kunjungan baru ibu hamil, yaitu kunjungan ibu hamil yang
pertama kali pada masa kehamilan. Cakupan K1 dibawah 70% (dibandingkan
jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan
keterjangkauan pelayanan antenatal yang rendah, yang mungkin disebabkan
pola pelayanan yang belum cukup aktif. Rendahnya K1 menunjukkan bahwa
akses petugas kepada ibu masih perlu ditingkatkan. K4 adalah kontak
minimal 4 kali selama masa kehamilan untukmendapatkan pelayanan
antenatal, yang terdiri atas minimal 1 kali kontak pada trimester pertama, satu
kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Cakupan K4 di
bawah 60% (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu
tahun) menunjukkan kualitas pelayanan antenatal yang belum memadai.
Rendahnya K4 menunjukkan rendahnya kesempatan untuk menjaring dan
menangani risiko tinggi obstetri (Depkes RI, 2007).
Pemeriksaan antenatal adalah asuhan yang diberikan oleh perawat atau
tenaga medis mulai dari konsepsi sampai persalinan. Asuhan diberikan
berdasarkan keadaan fisik, emosional, kebutuhan sosial dari ibu, janin,
pasangan dan anggota keluarga. Asuhan perawatan pada ibu hamil sangat
diperlukan untuk menjamin kesehatan ibu dan janin. Masa kehamilan
3. merupakan keadaan fisiologis yang dapat dikuti proses patologis yang
mengancam keadaan ibu dan janin. Risiko kehamilan bersifat dinamis, karena
ibu hamil yang pada mulanya normal secara tiba-tiba dapat menjadi risiko
tinggi. Petugas kesehatan harus dapat mengenal perubahan yang mungkin
terjadi sehingga kelainan yang ada dapat dikenal lebih dini (Hutahaean,
2009).
B. Tujuan Antenatal care
Menurut Depkes RI (2010), tujuan pelayanan antenatal adalah
mengantarkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan sehat dan memperoleh
bayi yang sehat, mendeteksi dan mengantisipasi dini kelainan kehamilan, dan
deteksi serta antisipasi dini kelainan janin.
C. Pelayanan Antenatal
Saat ini standar pelayan Antenatal care dikenal dengan 10T (Depkes, 2010)
1. Timbang berat badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.
Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan
atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya
gangguan pertumbuhan janin.
2. Ukur tekanan darah
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah e 140/90
mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai edema
wajah dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria).
3. Ukur tinggifundus uteri
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan
umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur kehamilan,
kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin. Standar pengukuran
menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24 minggu.
4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus toksoid/) lengkap
4. Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus
mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hami diskrining
status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil,
disesuai dengan status imunisasi ibu saat ini.
5. Tentutan stauts gizi (pengukuran LILA)
Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk
skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energy
kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan
telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana LILA kurang dari
23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir
rendah (BBLR).
6. Pemberian tablet zat besi (minimal 90hari selama kehamilan
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat
tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak
kontak pertama.
7. Tes terhadap penyakit menular seksual , HIV/AIDS, Malaria dan
hepatitis
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi:
a. Pemeriksaan golongan darah,
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk
mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk
mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktuwaktu diperlukan
apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.
b. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal
sekali pada trimester pertama dan sekali pada trimester ketiga.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahuiibu hamil tersebut
menderita anemia atau tidak selama kehamilannya karena kondisi
anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam
kandungan.
5. c. Pemeriksaan protein dalam urin
Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada
trimester kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan
untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil.Proteinuria
merupakan salah satu indikator terjadinya preeclampsia pada ibu
hamil.
d. Pemeriksaan kadar gula darah.
Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitus harus dilakukan
pemeriksaan gula darah selama kehamilannya minimal sekali pada
trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan sekali pada
trimester ketiga (terutama pada akhir trimester ketiga).
e. Pemeriksaan darah Malaria
Semua ibu hamil di daerah endemis Malaria dilakukan pemeriksaan
darah Malaria dalam rangka skrining pada kontak pertama. Ibu hamil
di daerah non endemis Malaria dilakukan pemeriksaan darah Malaria
apabila ada indikasi.
f. Pemeriksaan tes Sifilis
Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan risiko tinggi dan
ibu hamil yang diduga Sifilis. Pemeriksaaan Sifilis sebaiknya
dilakukan sedini mungkin pada kehamilan.
g. Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko tinggi kasus
HIV dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV.Ibu hamil setelah
menjalani konseling kemudian diberi kesempatan untuk menetapkan
sendiri keputusannya untu menjalani tes HIV.
h. Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai menderita
Tuberkulosis sebagai pencegahan agar infeksi Tuberkulosis tidak
mempengaruhi kesehatan janin. Selain pemeriksaaan tersebut diatas,
apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya di
fasilitas rujukan.
6. 8. Tentukan presentasi dan DJJ
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap
kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ
cepat lebih dari 160/menit menunjukkan adanya gawat janin.
Menentukan presentasi janin, Dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III
bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke
panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah lain.
9. Tata laksana kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil
pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu
hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga
kesehatan. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan
sistem rujukan.
10. Temu wicara (konseling)
Dan sesuai dengan kebijakan depertemen kesehatan kunjungan pelayanan
Antenatal sebaiknya minimal 4 kali selama kehamilan dengan ketentuan
waktu sebagai berikut;
1. Minimal 1 kali pada trimester pertama ; K1
2. Minimal 1 kali pada trimester kedua ; K2
3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga ; K3 dan K4
D. Pemeriksaan Antenatal
Menurut buku pedoman pelayanan antenatal (Depkes, 2010) Adapun
pemeriksaan antenatal saat antenatal yang berkualitas dapat dilihat dari saat
anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa, prognosa dan terapi.
1. Anamnesa
Dalam memberikan pelayanan antenatal terpadu, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan ketika melakukan anamnesa, yaitu:
a. Menanyakan keluhan atau masalah yang dirasakan oleh ibu saat ini.
7. b. Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah
kehamilan dan penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil:
1) Muntah berlebihan
Rasa mual dan muntah bisa muncul pada kehamilan muda
terutama pada pagi hari namun kondisi ini biasanya hilang setelah
kehamilan berumur 3 bulan. Keadaan ini tidak perlu
dikhawatirkan, kecuali kalau memang cukup berat, hingga tidak
dapat makan dan berat badan menurun terus.
2) Pusing
Pusing biasa muncul pada kehamilan muda. Apabila pusing
sampai mengganggu aktivitas sehari-hari maka perlu diwaspadai.
3) Sakit kepala
Sakit kepala yang hebat yang timbul pada ibu hamil mungkin
dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
4) Perdarahan
Perdarahan waktu hamil, walaupun hanya sedikit sudah
merupakan tanda bahaya sehingga ibu hamil harus waspada.
5) Sakit perut hebat
Nyeri perut yang hebat dapat membahayakan kesehatan ibu dan
janinnya.
6) Demam
Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan berlebihan
dari liang rahim dan kadang-kadang berbau merupakan salah satu
tanda bahaya pada kehamilan.
7) Batuk lama
Batuk lama Lebih dari 2 minggu, perlu ada pemeriksaan lanjut.
Dapat dicurigai ibu menderita TBC.
8) Berdebar-debar Jantung
berdebar-debar pada ibu hamil merupakan salah satu masalah
pada kehamilan yang harus diwaspadai.
9) Cepat lelah
8. Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan, biasanya timbul
rasa lelah, mengantuk yang berlebihan dan pusing, yang biasanya
terjadi pada sore hari. Kemungkinan ibu menderta kurang darah.
10) Sesak nafas atau sukar bernafas
Pada akhir bulan ke delapan ibu hamil sering merasa sedikit
sesak bila bernafas karena bayi menekan paru-paru ibu. Namun
apabila hal ini terjadi berlebihan maka perlu diwaspadai.
11) Keputihan yang berbau
Keputihan yang berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada
ibu hamil.
12) Gerakan janin
Gerakan bayi mulai dirasakan ibu pada kehamilan akhir bulan ke
empat. Apabila gerakan janin belum muncul pada usia kehamilan
ini, gerakan yang semakin berkurang atau tidak ada gerakan maka
ibu hamil harus waspada.
13) Perilaku berubah selama hamil, seperti gaduh gelisah, menarik
diri, bicara sendiri, tidak mandi, dsb.
Selama kehamilan, ibu bisa mengalami perubahan perilaku. Hal
ini disebabkan karena perubahan hormonal. Pada kondisi yang
mengganggu kesehatan ibu dan janinnya maka akan dikonsulkan
ke psikiater.
14) Riwayat kekerasan terhadap perempuan (KtP) selama kehamilan
Informasi mengenai kekerasan terhadap perempuan terutama ibu
hamil seringkali sulit untuk digali. Korban kekerasan tidak selalu
mau berterus terang pada kunjungan pertama, yang mungkin
disebabkan oleh rasa takut atau belum mampu mengemukakan
masalahnya kepada orang lain, termasuk petugas kesehatan.
Dalam keadaan ini, petugas kesehatan diharapkan dapat
mengenali korban dan memberikan dukungan agar mau membuka
diri.
9. c. Menanyakan status kunjungan (baru atau lama), riwayat kehamilan yang
sekarang, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya dan riwayat
penyakit yang diderita ibu
d. Menanyakan status imunisasi Tetanus Toksoid.
e. Menanyakan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi.
f. Menanyakan obat-obat yang dikonsumsi seperti: antihipertensi, diuretika,
anti vomitus, antipiretika, antibiotika, obat TB, dan sebagainya.
g. Di daerah endemis Malaria, tanyakan gejala Malaria dan riwayat
pemakaian obat Malaria.
h. Di daerah risiko tinggi IMS, tanyakan gejala IMS dan riwayat penyakit
pada pasangannya. Informasi ini penting untuk langkahlangkah
penanggulangan penyakit menular seksual.
i. Menanyakan pola makan ibu selama hamil yang meliputi jumlah,
frekuensi dan kualitas asupan makanan terkait dengan kandungan
gizinya.
j. Menanyakan kesiapan menghadapi persalinan dan menyikapi
kemungkinan terjadinya komplikasi dalam kehamilan, antara lain:
1) Siapa yang akan menolong persalinan?
Setiap ibu hamil harus bersalin ditolong tenaga kesehatan.
2) Dimana akan bersalin?
Ibu hamil dapat bersalin di Poskesdes, Puskesmas atau di rumah
sakit?
3) Siapa yang mendampingi ibu saat bersalin?
Pada saat bersalin, ibu sebaiknya didampingi suami atau keluarga
terdekat. Masyarakat/organisasi masyarakat, kader, dukun dan bidan
dilibatkan untuk kesiapan dan kewaspadaan dalam menghadapi
persalinan dan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal
4) Siapa yang akan menjadi pendonor darah apabila terjadi
pendarahan?
10. Suami, keluarga dan masyarakat menyiapkan calon donor darah
yang sewaktu-waktu dapat menyumbangkan darahnya untuk
keselamatan ibu melahirkan.
5) Transportasi apa yang akan digunakan jika suatu saat harus dirujuk?
Alat transportasi bisa berasal dari masyarakat sesuai dengan
kesepakatan bersama yang dapat dipergunakan untuk mengantar
calon ibu bersalin ke tempat persalinan termasuk tempat rujukan.
Alat transportasi tersebut dapat berupa mobil, ojek, becak, sepeda,
tandu, perahu, dsb
6) Apakah sudah disiapkan biaya untuk persalinan? Suami diharapkan
dapat menyiapkan dana untuk persalinan ibu kelak. Biaya persalinan
ini dapat pula berupa tabulin (tabungan ibu bersalin) atau dasolin
(dana sosial ibu bersalin) yang dapat dipergunakan untuk membantu
pembiayaan mulai antenatal, persalinan dan kegawatdaruratan.
Informasi anamnesa bisa diperoleh dari ibu sendiri, suami, keluarga,
kader ataupun sumber informasi lainnya yang dapat dipercaya.
Setiap ibu hamil, pada kunjungan pertama perlu diinformasikan
bahwa pelayanan antenatal selama kehamilan minimal 4 kali dan
minimal 1 kali kunjungan diantar suami.
Jenis pemeriksaan Antenatal
11. 2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik harus dilakukan secermat mungkin. Pemeriksaan ini
memerlukan ketelitian sehingga didapat diagnosa yang tepat dan
pengobatan yang akurat. Tujuan pemeriksaan fisik ini adalah untuk
mendeteksi penyulit atau komplikasi-komplikasi kehamilan.
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil meliputi (Depkes, 2007) :
a. Pemeriksaan luar, terdiri dari ;
Pemeriksaan umum meliputi keadaan umum ibu (keadaangizi,
kelainan bentuk badan dan kesadaran), status gizi ibu, tanda vital,
oedema, tinggi badan, berat badan, reflek, pemeriksaan laboratorium
sederhana bila ada untuk kadar Hb, golongan darah dan urine rutin.
b. Pemeriksaan obstetri meliputi melihat kontraksi uterus dan palpasi
perut dengan cara leopold yang dibagi dalam 4 tahap
Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan
antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III
untuk menentukan keadaan panggul.
3. Intervensi dasar
Intervensi yang diberikan pada ibu hamil yang melakukan kunjungan
ANC. Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap: Untuk
mencegah tetanus neonatorum. Pemberian (tablet besi) minimnal 90
tablet selama kehamilan. Pemberian vitamin dan mineral yang disarankan
pada ibu hamil.
4. Diagnosa
Setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, maka dapat
ditegakkan diagnosa. Selain itu dapat diketahui :
a. Hamil atau tidak
b. Primigravida atau multigravida
c. Usia kehamilan
d. Janin hidup atau mati
e. Janin tunggal atau kembar
12. f. Letak anak
g. Anak intrauterin atau extrauterin
h. Keadaan jalan lahir
i. Keadaan umum penderita
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan
setinggi-tingginya dalam kehamilan dan menjenlang persalinan. Keluhan
yang mengganggu perlu diperhatikan dan diberi pengobatan. Berikan
konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan
gizi, pemeriksaan antenatal dan tanda-tanda bahaya kehamilan dll.
13. Daftar Pustaka
Depkes RI. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta : Direktorat jendral bina
pelayanan medik.
Depkes RI. 2010. . Pedoman Pelayanan Antenata Terpadu. Jakarta : Direktorat
jendral bina pelayanan medik
Depkes, RI. 1998. Pelayanan Antenatal Tingkat Dasar. Jakarta : Direktorat
jendral bina kesehatan masyarakat.
Hutahaean. 2009 Asuhan Keperawatan dalam Maternitas Dan Ginekologi.
Jakarta :EGC
WHO. Antenatal Care. [Online] 2012; [diakses 18 juli 2017].
http//www.who.Int/gho/maternal_health/reproductive_health/antenatal_c
are_text/en/inde x.html.