Dokumen tersebut membahas tentang konstipasi pada lansia, termasuk definisi konstipasi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Konstipasi didefinisikan sebagai defekasi yang jarang atau feses yang keras dan kering. Faktor risikonya antara lain obat-obatan, kondisi neurologis, diet rendah serat, dan imobilitas. Manifestasinya berupa kesulitan dan rasa sakit saat BAB beserta massa feses yang keras.
Dokumen tersebut membahas tentang pertimbangan penggunaan obat pada pediatrik. Beberapa poin kuncinya adalah: (1) Anak bukan miniatur dewasa dan memiliki perbedaan farmakokinetik, (2) Dosis obat harus diperhitungkan berdasarkan usia dan berat badan, (3) Bentuk sediaan dan cara pemberian obat juga perlu dipertimbangkan.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai cara menghitung tetesan infus dan contoh soal latihan terkait perhitungan kecepatan tetesan, volume cairan, dan waktu yang dibutuhkan. Terdapat juga rumus dan faktor tetes yang digunakan untuk perhitungan infus pada berbagai jenis set infus.
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Farmakokinetik klinik digoksin, pengaruh kondisi dan keadaan penyakit gagal ginjal, hati, gagal jantung dan obesitas pada parameter farmakokinetik dan pengaturan dosis digoksin
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi farmakokinetika klinis dalam merancang aturan dosis obat secara individual untuk mencapai respon terapeutik optimal dan meminimalkan efek samping, dengan mempertimbangkan variasi antar individu dalam farmakokinetika dan farmakodinamika."
Dokumen tersebut membahas tentang anestesi umum dan lokal. Anestesi lokal diberikan secara lokal untuk menghambat hantaran impuls saraf dengan kadar obat yang cukup. Ada dua golongan anestesi lokal yaitu golongan ester dan golongan amida. Anestesi lokal bekerja dengan cara memblok konduksi aksi potensial saraf. Beberapa contoh anestesi lokal adalah lidokain, bupivakain, prokain
Dokumen tersebut membahas tentang panduan manajemen nyeri di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok. Panduan ini disusun untuk menstandarisasi asesmen dan penanganan nyeri guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya penanganan nyeri. Dokumen ini juga membahas tentang definisi nyeri, ruang lingkup pelayanan, tatalaksana yang meliputi asesmen nyeri, dan pemeriksaan fisik pasien.
Dokumen tersebut membahas pengembangan obat herbal, mulai dari definisi obat herbal menurut WHO, penggunaan obat herbal di berbagai negara, tahapan pengembangan obat herbal meliputi seleksi, uji preklinik, standarisasi, uji klinik, serta contoh beberapa obat herbal.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, penggolongan, mekanisme kerja, dan contoh antibiotika dari berbagai golongan seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, efek samping, dan peringatan penggunaan antibiotika.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk pengertian, jenis, gejala, diagnosis, dan pengobatan diabetes melitus. Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar glukosa darah yang tinggi akibat produksi insulin yang tidak normal. Terdapat beberapa jenis diabetes melitus seperti tipe 1, tipe 2, dan gestasional. Gejala dan diagnosis diabetes melitus ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah. Pengobatan
1. Terdapat perubahan fisiologi, farmakokinetik, dan farmakodinamik pada lansia yang mempengaruhi penggunaan obat. Perubahan ini terjadi karena proses penuaan.
2. Perubahan farmakokinetik meliputi penurunan absorpsi, distribusi, dan metabolisme obat di tubuh. Perubahan farmakodinamik menyebabkan ketergantungan obat meningkat.
3. Penggunaan obat pada lansia perlu memperhatikan perubahan fisiolog
Dokumen tersebut membahas tentang konstipasi pada lansia, termasuk definisi konstipasi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Konstipasi didefinisikan sebagai defekasi yang jarang atau feses yang keras dan kering. Faktor risikonya antara lain obat-obatan, kondisi neurologis, diet rendah serat, dan imobilitas. Manifestasinya berupa kesulitan dan rasa sakit saat BAB beserta massa feses yang keras.
Dokumen tersebut membahas tentang pertimbangan penggunaan obat pada pediatrik. Beberapa poin kuncinya adalah: (1) Anak bukan miniatur dewasa dan memiliki perbedaan farmakokinetik, (2) Dosis obat harus diperhitungkan berdasarkan usia dan berat badan, (3) Bentuk sediaan dan cara pemberian obat juga perlu dipertimbangkan.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai cara menghitung tetesan infus dan contoh soal latihan terkait perhitungan kecepatan tetesan, volume cairan, dan waktu yang dibutuhkan. Terdapat juga rumus dan faktor tetes yang digunakan untuk perhitungan infus pada berbagai jenis set infus.
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Farmakokinetik klinik digoksin, pengaruh kondisi dan keadaan penyakit gagal ginjal, hati, gagal jantung dan obesitas pada parameter farmakokinetik dan pengaturan dosis digoksin
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi farmakokinetika klinis dalam merancang aturan dosis obat secara individual untuk mencapai respon terapeutik optimal dan meminimalkan efek samping, dengan mempertimbangkan variasi antar individu dalam farmakokinetika dan farmakodinamika."
Dokumen tersebut membahas tentang anestesi umum dan lokal. Anestesi lokal diberikan secara lokal untuk menghambat hantaran impuls saraf dengan kadar obat yang cukup. Ada dua golongan anestesi lokal yaitu golongan ester dan golongan amida. Anestesi lokal bekerja dengan cara memblok konduksi aksi potensial saraf. Beberapa contoh anestesi lokal adalah lidokain, bupivakain, prokain
Dokumen tersebut membahas tentang panduan manajemen nyeri di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok. Panduan ini disusun untuk menstandarisasi asesmen dan penanganan nyeri guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya penanganan nyeri. Dokumen ini juga membahas tentang definisi nyeri, ruang lingkup pelayanan, tatalaksana yang meliputi asesmen nyeri, dan pemeriksaan fisik pasien.
Dokumen tersebut membahas pengembangan obat herbal, mulai dari definisi obat herbal menurut WHO, penggunaan obat herbal di berbagai negara, tahapan pengembangan obat herbal meliputi seleksi, uji preklinik, standarisasi, uji klinik, serta contoh beberapa obat herbal.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, penggolongan, mekanisme kerja, dan contoh antibiotika dari berbagai golongan seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, efek samping, dan peringatan penggunaan antibiotika.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk pengertian, jenis, gejala, diagnosis, dan pengobatan diabetes melitus. Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar glukosa darah yang tinggi akibat produksi insulin yang tidak normal. Terdapat beberapa jenis diabetes melitus seperti tipe 1, tipe 2, dan gestasional. Gejala dan diagnosis diabetes melitus ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah. Pengobatan
1. Terdapat perubahan fisiologi, farmakokinetik, dan farmakodinamik pada lansia yang mempengaruhi penggunaan obat. Perubahan ini terjadi karena proses penuaan.
2. Perubahan farmakokinetik meliputi penurunan absorpsi, distribusi, dan metabolisme obat di tubuh. Perubahan farmakodinamik menyebabkan ketergantungan obat meningkat.
3. Penggunaan obat pada lansia perlu memperhatikan perubahan fisiolog
Obat pencernaan seperti obat mag, diare, dan konstipasi dapat berupa antasida, antagonis H2, PPI, analog prostaglandin, protektor lambung, terapi cairan rehidrasi oral, adsorben, antimotilitas, antimikroba, probiotik, zinc, pencahar pembentuk massa, stimulan, pelunak tinja, dan kombinasi obat. Obat-obat tersebut bekerja dengan cara menetralisir asam, menghambat pompa proton, melindungi lamb
Dokumen tersebut merangkum pengertian gangguan sistem pencernaan seperti gastritis, hepatitis, diare, dan konstipasi serta pengobatan menggunakan berbagai jenis obat sistem pencernaan seperti antasida, antidiare, obat konstipasi, dan anti tukak. Dibahas pula mekanisme kerja, indikasi, efek samping dari beberapa obat tersebut seperti vometa yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah.
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanMina Audina
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan dan berbagai gangguan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia beserta penjelasan mengenai beberapa jenis obat-obatan untuk menangani gangguan tersebut.
Dokumen tersebut merangkum percobaan untuk menentukan efek antidiare dari beberapa obat, yaitu loperamide, rebusan daun jambu biji, dan larutan Na.CMC 1%. Percobaan dilakukan dengan memberikan induksi diare terlebih dahulu menggunakan oleum ricini, kemudian memberikan obat-obatan tersebut untuk mengamati parameter seperti frekuensi defekasi dan konsistensi feses.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis obat sistem pencernaan seperti obat ulkus dan gastritis, anti spasmodika, obat diare, digestan, dan obat pencahar beserta indikasi, kontraindikasi, dosis, dan efek sampingnya."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai diare pada anak, termasuk penjelasan tentang diare, gejala, penyebab, dan cara pengobatan serta pencegahannya. Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang dengan oralit atau larutan gula garam, sedangkan pencegahannya meliputi pemberian ASI eksklusif, menjaga kebersihan, dan imunisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dan konseling obat gangguan pencernaan. Ia menjelaskan pengertian konseling farmasi, tujuan dan manfaatnya, serta contoh kasus diare pada balita dan cara penanganannya seperti pemberian oralit dan obat zinc untuk mencegah dehidrasi. Dokumen ini juga memberikan informasi mengenai pencegahan gangguan pencernaan secara umum.
English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...putrisagut
油
READING, GRAMMAR,DIALOGUE lengkap dengan contoh soal dan jawaban + daftar pustaka. report text, necessity, conditional if, causative have and get, and many more. totally 37 topics
[Ringkasan]
Laporan ini menjelaskan tentang kerja enzim katalase dalam mendekomposisi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Enzim katalase ditemukan dalam jaringan hati dan jantung, dengan konsentrasi yang lebih tinggi di hati. Eksperimen menunjukkan bahwa katalase dapat menguraikan H2O2 menjadi gas oksigen, dan bahwa aktivitasnya dipengaruhi oleh pH dan suhu.
Pemerintah Indonesia telah menempuh berbagai upaya untuk menegakkan HAM, di antaranya membentuk Komnas HAM dan menetapkan berbagai peraturan perundang-undangan tentang HAM. Upaya pencegahan pelanggaran HAM dilakukan dengan memperkuat supremasi hukum, meningkatkan layanan publik, dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang HAM.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang lapisan ozon di atmosfer bumi yang berfungsi melindungi bumi dari radiasi ultraviolet, penyebab terbentuknya lubang ozon di Antartika, dan dampak penggunaan zat kimia seperti CFC terhadap penipisan lapisan ozon.
1. Teori Torricelli menyatakan bahwa kecepatan aliran zat cair keluar lubang sama dengan akar kuadrat dari dua kali percepatan gravitasi kali ketinggian zat cair di atas lubang.
2. Swim bladder ikan berfungsi seperti tangki pemberat pada kapal selam, memungkinkan ikan mengontrol keapungannya.
3. Sirip hiu membantu pergerakan hiu dengan cara bergerak naik turun.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
油
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
油
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
4. 1. Definisi Konstipasi
Kata konstipasi atau constipation berasal dari
bahasa Latin constipare yang mempunyai arti
bergerombol Bersama.
Menurut NHS (National Health Service), konstipasi
adalah peristiwa belum buang air besar
setidaknya 3 kali selama seminggu terakhir.
5. 2. Penyebab Konstipasi
1. Riwayat trauma sebelumnya saat
berhajat (nyeri karena tinja yang keras)
2. Toilet fobia yaitu ketakutan ke toilet
akibat toilet yang jorok, ada kecoa, bau,
dan lain lain.
Akibat : seseorang menahan tinjanya dan
tidak mau berhajat. Karena ditahan tinja
akan semakin keras karena air diserap oleh
dinding usus.
6. 3. Golongan Obat Laksatif
Obat pencahar pembentuk massa (bulk forming laxative)
Obat ini menahan cairan di dalam tinja dan meningkatkan berat dan
konsistensi tinja. Contoh : Psyllium, serat makanan, dan metilselulosa.
Golongan obat pencahar osmotic (Osmotic Laxative)
Obat pencahar osmotik menarik cairan ke dalam usus, dan memfasilitasi
buang air besar dengan tinja yang lebih besar dan lebih lembut. Contohnya
adalah makrogol, obat pencahar garam seperti magnesium sulfat, dan gula
yang sulit diserap seperti laktulosa, polietilen glikol atau sorbitol.
8. 3. Golongan Obat Laksatif
Stimulan (Stimulant Laxative)
Meningkatkan sekresi dan motilitas usus. Stimulan juga
mengurangi penyerapan air dari lumen usus. Contoh : Bisacodyl,
gliserol, senna, cascara, dan natrium pikosulfat (SPS).
Golongan obat pencahar pelunak feses (Stool Softener)
Pelunak feses menambah kelembapan pada feses, dan
membuatnya lebih lembut dan lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.
Contohnya : Docusate dan Parafin liquid.
10. 4. Cara Pemakaian Obat Laksatif
1. Obat Pencahar Pembentuk Massa (Bulk Laxative)
Psyllium: Satu sendok makan dapat diberikan secara
oral satu hingga tiga kali per hari.
Metilselulosa: Satu sendok makan bubuk atau kaplet
serat 2000 mg dapat diberikan tiga kali sehari.
11. 4. Cara Pemakaian Obat Laksatif
2. Agen Osmotik
Laktulosa: Untuk sembelit, berikan 10-20 g (15-30 mL) secara oral sekali sehari; dosis dapat
ditingkatkan menjadi 40 g (60 mL) sekali sehari.
Sorbitol: Berikan 30-150 mL secara oral sekali sehari. Dapat diberikan sebagai larutan enema
rektal 120 mL (30%).
Polietilen glikol: Untuk konstipasi, berikan 17 gram dengan hidrasi yang memadai (dapat
dilarutkan dalam 240 ml air).
Magnesium sulfat: Gunakan 2 hingga 4 sendok teh (sekitar 10 hingga 20 gram) butiran yang
dilarutkan dalam 8 ons (240 mL) air; dapat diulang dalam 4 jam. Jangan melebihi dua dosis per
hari.
Gliserin (gliserol): Satu supositoria (2 atau 3 gram) per rektum selama 15 menit sekali sehari.
12. 4. Cara Pemakaian Obat Laksatif
3. Stimulan
Bisacodyl: Berikan 5 sampai 15 mg sebagai tablet oral enterik satu kali
sehari. Bisacodyl juga dapat diberikan sebagai supositoria 10 mg per rektum
satu kali sehari selama 15 sampai 60 menit.
Senna: Tersedia dalam bentuk tablet 8,6 mg atau 7,5 mg. Berikan 1 hingga 2
tablet secara oral sekali atau dua kali sehari.
13. 4. Cara Pemakaian Obat Laksatif
4. Golongan obat pencahar pelunak feses (Stool Softener)
Docusate: Tersedia dalam bentuk tablet. Dewasa: 2 tablet, diminum 1 kali
sehari sebelum tidur. Anak usia 6-12 tahun: 1 tablet, diminum 1 kali sehari
sebelum tidur.
Laxadine Emulsi 30 ml : (per 5 ml mengandung parafin liquid 1200 mg,
phenolphtalein 55 mg, dan glycerin 378 mg) ; Dosis Dewasa : 1 x sehari 1-2
sendok makan (15-30ml), Anak 6-12 tahun : 1/2 dosis dewasa dapat diberikan
sebelum tidur.
14. 5. Efek Samping
Laktulosa dapat menimbulkan kembung, mual, muntah, dan diare.
Obat pencahar stimulan dapat menyebabkan sakit perut.
Agen osmotik seperti magnesium dapat menyebabkan gangguan
metabolisme, terutama dengan adanya keterlibatan ginjal. Selain itu, ekskresi
magnesium bergantung pada fungsi ginjal, dan penggunaannya memerlukan
kehati-hatian pada gangguan ginjal.
Agen osmotik mengakibatkan beban volume dan harus digunakan dengan
hati-hati pada disfungsi ginjal atau jantung.
15. 6. Kontraindikasi
Umumnya, pasien dengan reaksi hipersensitivitas terhadap obat aktif atau eksipien apa
pun harus menghindari obat tersebut.
Pasien harus menghindari obat pencahar stimulan selama kehamilan. Obat pencahar
stimulan dianggap sebagai lini kedua.
Sorbitol harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan ginjal.
16. 7. Saran Umum
Obat pencahar hanya boleh diminum sesekali dan dalam jangka pendek.
Penggunaan obat pencahar yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan kadar garam dan
mineral yang tidak seimbang dalam tubuh.
Penggunaan obat pencahar dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan dan
penurunan fungsi usus.
Lakukan adaptasi hidup yang sederhana untuk mencegah dan mengatasi konstipasi sebelum
menggunakan obat apa pun, seperti makan makanan berserat tinggi, minum banyak cairan, dan
berolahraga secara teratur. Ingat, jangan tunda respons alami Anda untuk mengeluarkan feses.
Obat pencahar telah disalahgunakan sebagai alat bantu pelangsingan tubuh. Hanya diet seimbang
dan aktivitas fisik yang teratur yang dapat mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal.
17. 8. Perhatian
Mulailah dengan obat pencahar pembentuk massa
Jika kotoran Anda tetap keras, cobalah menggunakan obat pencahar osmotik
sebagai tambahan, atau sebagai pengganti, obat pelunak feses (stool
softener)
Jika kotoran Anda lunak tetapi masih sulit dikeluarkan, cobalah minum obat
pencahar stimulan
18. Daftar Pustaka
Anam Bashir; Omeed Sizar.2024. Laxatives. Diakses di
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537246/
Departement Of Health The Government of the Hongkong Special Administrative Region. 2014.
Laxative and Antidiarrhoeals. Diakses di
https://www.drugoffice.gov.hk/eps/do/en/consumer/news_informations/
dm_37.html#:~:text=back%20to%20top-,Classification%20of%20Laxatives,promoting
%20contraction%20of%20intestinal%20muscles
Sakti, Dwi NS., Prihatin, Rahayu. (2020). Farmakologi untuk SMK/MAK Kesehatan- Jurusan
Farmasi. Bekasi : Pilar Utama Mandiri
Warwick Selby, Crispin Corte. 2010. Managing Constipation in Adults. Diakses di
https://australianprescriber.tg.org.au/articles/managing-constipation-in-adults.html