際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Pemberian Obat Dosis Berganda
Intravaskular (infus dan IV bolus)
Diah Ramadhani, M.Si., Apt.
Infusi IV dan IV Bolus
 Larutan obat IV dapat diberikan sebagai dosis bolus
(diinjeksikan semua sekaligus) atau infus secara
lambat melalui suatu vena ke dalam plasma pada
suatu laju yang konstan atau mengikuti kinetika
orde nol
 Keuntungan utama pemberian infusi IV adalah
memungkinkan pengendalian yang tepat dari
konsentrasi obat dalam plasma yang cocok dengan
kebutuhan pasien
Kadar Tunak  Oleh karena tidak ada
obat dalam tubuh pada
t=o, kadar obat meningkat
dari konsentrasi obat nol
dan secara bertahap
menjadi tetap saat
konsentrasi obat
plateu/tunak dicapai
 Pada keadaan tunak, laju
obat yang meninggalkan
tubuh sama dengan laju
obat masuk ke tubuh (laju
infusi)
 Kurva konsentrasi obat dalam
plasma-waktu dari suatu obat
yang diberikan dengan IV
konstan ditunjukkan di gambar di
atas
 Farmakokinetika suatu obat yang diberikan secara
infusi IV konstan mengikuti proses masukan obat
orde nol, dimana obat diinfuskan langsung ke dalam
sirkulasi sistemik
 Pada persamaan di atas, menjelaskan konsentrasi
obat dalam plasma pada berbagai waktu selama infusi
IV, dimana t adalah waktu infusi, DB adalah jumlah
obat dalam tubuh, R adalah laju infusi (orde nol), dan
k adalah tetapan laju eliminasi
 saat obat diinfuskan, nilai t dalam persamaan 5.2 meningkat
 Pada waktu tak terhingga, t=, e-kt mendekati nol, maka persamaan 5.2
berkurang menjadi persamaan 5.4
 Persamaan di atas menunjukkan bahwa konsentrasi tunak (Css)
bergantung pada volume distribusi, tetapan laju eliminasi dan laju infusi
 Perubahan salah satu dari faktor-faktor ini dapat mempengaruhi Css
 Konsentrasi tunak berkaitan dengan laju infusi dan berbanding terbalik
dengan klirens obat (persamaan 5.5)
Keterangan: Cl adalah klirens tubuh total
Waktu untuk mencapai Css
 Dalam praktik klinis, aktivitas obat akan teramati saat konsentrasi
obat mendekati konsentrasi dalam plasma yang
diharapkan/konsentrasi obat target/konsentrasi keadaan tunak
yang diharapkan
 Waktu untuk mencapai konsentrasi tunak (Css) 90%, 95% dan 99%
dapat dihitung dengan cara berikut:
Persen Css yang dicapai Waktu paruh
90 3,32
95 4,32
99 6,65
 Waktu untuk mencapai konsentrasi obat dalam
plasma lebih dari 95% Css sering dijadikan
estimasi untuk maksud terapeutik
 Berdasarkan tabel pada slide sebelumnya, dalam
waktu 5 waktu paruh (t1/2), konsentrasi obat dalam
plasma akan berada antara 95% (4,32 t1/2) dan 99%
(6,65 t1/2) dari konsentrasi obat tunak
 Maka, untuk suatu obat yang mempunyai t1/2 6 jam,
untuk mencapai 95% Css diperlukan 5 t1/2 atau
5 x 6 jam yaitu 30 jam
Contoh:
 Suatu antibiotik mempunya volume distribusi 10
L dan k 0,2 jam-1. konsentrasi tunak dalam
plasma diinginkan 10 袖g/mL. Berapakah laju
infusi yang diperlukan untuk mempertahankan
konsentrasi tunak? Jika pada pasien dengan
keadaan uremia tetapan laju eliminasinya
menurun sebesar 50%, maka laju infus baru agar
keadaan tunak dapat dipertahankan?
Metode infusi untuk perhitungan waktu paruh eliminasi
 Persamaan 5.2 dapat digunakan untuk menghitung k, dan waktu paruh
eliminasi obat secara tidak langsung pada seorang pasien
 Karena
 Substitusi ke dalam persamaan 5.2:
 Suatu antibiotik pada populasi umum
mempunyai waktu paruh 3-6 jam. Seorang
pasien diberi infusi IV antibiotik pada laju infui
15 mg/jam. Cuplikan darah diambil pada 8 dan
24 jam dan berturut-turut diperoleh konsentrasi
obat dalam plasma 5,5 dan 6,5 mg/L. berapakah
waktu paruh eliminasi obat pada pasien
tersebut?
Infusi IV Plus Dosis Muatan: Model Kompartemen
Satu
 Dosis muatan, DL, atau dosis bolus awal dari suatu obat digunakan untuk memperoleh
konsentrasi tunak secepat mungkin
 Konsentrasi obat dalam tubuh untuk model kompartemen setelah dosis IV:
 Dan konsentrasi dengan infusi pada laju R adalah:
 Dengan menganggap suatu dosis IV bolus suatu obat DL dan infusi IV diberikan pada
waktu yang sama, Cp pada waktu t setelah dimulainya infusi akan sama dengan C1 + C2,
jumlah dari bolus dan infusi
 Jika dosis muatan (DL)
sama dengan jumlah obat
dalam tubuh pada
keadaan tunak:
 dari persamaan 5.4,
Css VD = R/k, maka
infusi intravena dan pemberian dosis berganda iv pertemuan ke-5.pptx
infusi intravena dan pemberian dosis berganda iv pertemuan ke-5.pptx
 Jumlah obat maksimum dalam tubuh setelah suatu
injeksi IV cepat adalah sama dengan dosis obat
 Untuk model kompartemen satu terbuka, obat akan
dieliminasi menurut kinetika orde kesatu
 Jika  sama dengan jarak waktu pemberian dosis
(waktu antara dosis pertama dan berikutnya), maka
jumlah obat yang tinggal dalam tubuh setelah
beberapa jam dapat ditentukan dengan:
 Fraksi () dosis yang tinggal dalam tubuh dikaitkan dengan
tetapan eliminasi (k), dan jarak pemberian dosis ()
 Jika  besar,  menjadi lebih kecil karena DB (jumlah obat yang
tinggal dalam tubuh) lebih kecil
 Perbedaan antara jumlah obat maksimum (Dmaks) dan minimum
(Dmin) di dalam tubuh akan selalu sama dengan dosis yang
diinjeksikan (D0)
 D
maks juga dapat dihitung dengan:
 Jumlah rata-rata obat dalam tubuh pada keadaan
tunak, D 
av dapat diperoleh dengan:
 F adalah fraksi dosis terabsorpsi
 Untuk injeksi IV harga F sama dengan 1,0
Konsentrasi obat dalam tubuh setelah pemberian
dosis ganda
 Konsentrasi obat dalam plasma pada setiap waktu
setelah pemberian n dosis obat
 n adalah jumlah dosis yang diberikan dan t adalah
waktu setelah dosis ke-n. Pada keadaan tunak, e  nk
mendekati nol. Maka persamaan 8.20 menjadi
 C
p adalah konsentrasi tunak obat pada waktu t setelah
pemberian dosis
Permasalahan jika satu dosis missed/tidak
digunakan
 Konsentrasi dari dosis yang hilang yaitu:
 thilang adalah waktu yang terlewati karena
dosis/regimen dosis hilang/miss
 maka persamaan 8.20 dikurangi persamaan 8.23
 Jika keadaan tunak tercapai, maka e  nk
mendekati nol, sehingga persamaan 8.24
menjadi:
infusi intravena dan pemberian dosis berganda iv pertemuan ke-5.pptx

More Related Content

What's hot (20)

Farmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik TeofilinFarmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik Teofilin
Taofik Rusdiana
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
marwahhh
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
nzaraa
Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosis
Dwi Ramdhini
PPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara PanasPPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara Panas
Salsabila Azzahra
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
Fenny Yuniharto
FARMAKOKINETIK NON LINIER
FARMAKOKINETIK NON LINIERFARMAKOKINETIK NON LINIER
FARMAKOKINETIK NON LINIER
Taofik Rusdiana
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
marwahhh
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
Sapan Nada
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kemba...
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan  terhadap produk  dan penarikan kemba...(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan  terhadap produk  dan penarikan kemba...
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kemba...
Genny R Weya
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Novi Fachrunnisa
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
Dokter Tekno
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
Dedi Kun
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
Kezia Hani Novita
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
Abner D Nero
Salep
SalepSalep
Salep
Baharuddin Edy Arfany Togatorop
Karbohidrat (glikogen)
Karbohidrat (glikogen)Karbohidrat (glikogen)
Karbohidrat (glikogen)
hendrykaiizhyz
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rhiza Amalia
Farmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik TeofilinFarmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik Teofilin
Taofik Rusdiana
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
marwahhh
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
nzaraa
Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosis
Dwi Ramdhini
FARMAKOKINETIK NON LINIER
FARMAKOKINETIK NON LINIERFARMAKOKINETIK NON LINIER
FARMAKOKINETIK NON LINIER
Taofik Rusdiana
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
marwahhh
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
Sapan Nada
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kemba...
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan  terhadap produk  dan penarikan kemba...(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan  terhadap produk  dan penarikan kemba...
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kemba...
Genny R Weya
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Novi Fachrunnisa
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
Dokter Tekno
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
Dedi Kun
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
Kezia Hani Novita
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
Abner D Nero
Karbohidrat (glikogen)
Karbohidrat (glikogen)Karbohidrat (glikogen)
Karbohidrat (glikogen)
hendrykaiizhyz
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rhiza Amalia

Similar to infusi intravena dan pemberian dosis berganda iv pertemuan ke-5.pptx (15)

FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.pptFARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
putriramdaniah
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptxfdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
Rizki565686
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptxTUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
LuckyBoyCount
Farmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptxFarmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptx
EriskaAgustin
Infusi intra vena
Infusi intra venaInfusi intra vena
Infusi intra vena
husnul khotimah
Biofarmasetika i
Biofarmasetika iBiofarmasetika i
Biofarmasetika i
husnul khotimah
Konversi dosis
Konversi dosisKonversi dosis
Konversi dosis
Taofik Rusdiana
Pembahasan farkin fix
Pembahasan farkin fixPembahasan farkin fix
Pembahasan farkin fix
Laila Khanifatun Nisa
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdffkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
zuliatunnisa17
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisAplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Melviana94
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptxuji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
belatikodr4t
penentuandosis14112017-181217021554.pptx
penentuandosis14112017-181217021554.pptxpenentuandosis14112017-181217021554.pptx
penentuandosis14112017-181217021554.pptx
FakultasFarmasi2
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Taofik Rusdiana
model pelepasan obat konvensional vs terkontrol
model pelepasan obat konvensional vs terkontrolmodel pelepasan obat konvensional vs terkontrol
model pelepasan obat konvensional vs terkontrol
shinta kartika
Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III
FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.pptFARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
FARMAKOKINETIKA_INFUS_INTRAVENA 10-11.ppt
putriramdaniah
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptxfdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
Rizki565686
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptxTUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
LuckyBoyCount
Farmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptxFarmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptx
EriskaAgustin
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdffkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
zuliatunnisa17
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisAplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Melviana94
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptxuji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
uji disolusi obat Disolusi I dan II .pptx
belatikodr4t
penentuandosis14112017-181217021554.pptx
penentuandosis14112017-181217021554.pptxpenentuandosis14112017-181217021554.pptx
penentuandosis14112017-181217021554.pptx
FakultasFarmasi2
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Taofik Rusdiana
model pelepasan obat konvensional vs terkontrol
model pelepasan obat konvensional vs terkontrolmodel pelepasan obat konvensional vs terkontrol
model pelepasan obat konvensional vs terkontrol
shinta kartika

Recently uploaded (20)

Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptxMateri Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
imamtarmiji2
RENCANA + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
RENCANA  + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...RENCANA  + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
RENCANA + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
Kanaidi ken
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
KhusnulAzizah4
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptxT2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
muhammadzaki112001
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
Topik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptx
Topik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptxTopik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptx
Topik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptx
SyamsuRiwal2
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
papamamajason21
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdfMateri Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Namin AB Ibnu Solihin
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptxTAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
helvy3
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewaANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
MuhamadFahmiAziz
SOP ASESMEN MADRASAH 2025 KEMENTERIAN AGAMA
SOP ASESMEN MADRASAH  2025 KEMENTERIAN AGAMASOP ASESMEN MADRASAH  2025 KEMENTERIAN AGAMA
SOP ASESMEN MADRASAH 2025 KEMENTERIAN AGAMA
ZulfikarRidwan2
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Kanaidi ken
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013
MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013
MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013
HariSucihatiHutahaea
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docxKisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
KhusnulAzizah4
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia Emas
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasMemperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia Emas
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia Emas
Dadang Solihin
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Kanaidi ken
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptxMateri Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
imamtarmiji2
RENCANA + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
RENCANA  + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...RENCANA  + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
RENCANA + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
Kanaidi ken
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
KhusnulAzizah4
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptxT2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
muhammadzaki112001
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
Topik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptx
Topik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptxTopik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptx
Topik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptx
SyamsuRiwal2
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
papamamajason21
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdfMateri Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Namin AB Ibnu Solihin
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptxTAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
helvy3
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewaANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
MuhamadFahmiAziz
SOP ASESMEN MADRASAH 2025 KEMENTERIAN AGAMA
SOP ASESMEN MADRASAH  2025 KEMENTERIAN AGAMASOP ASESMEN MADRASAH  2025 KEMENTERIAN AGAMA
SOP ASESMEN MADRASAH 2025 KEMENTERIAN AGAMA
ZulfikarRidwan2
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Kanaidi ken
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013
MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013
MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013
HariSucihatiHutahaea
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docxKisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
KhusnulAzizah4
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia Emas
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasMemperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia Emas
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia Emas
Dadang Solihin
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Kanaidi ken

infusi intravena dan pemberian dosis berganda iv pertemuan ke-5.pptx

  • 1. Pemberian Obat Dosis Berganda Intravaskular (infus dan IV bolus) Diah Ramadhani, M.Si., Apt.
  • 2. Infusi IV dan IV Bolus Larutan obat IV dapat diberikan sebagai dosis bolus (diinjeksikan semua sekaligus) atau infus secara lambat melalui suatu vena ke dalam plasma pada suatu laju yang konstan atau mengikuti kinetika orde nol Keuntungan utama pemberian infusi IV adalah memungkinkan pengendalian yang tepat dari konsentrasi obat dalam plasma yang cocok dengan kebutuhan pasien
  • 3. Kadar Tunak Oleh karena tidak ada obat dalam tubuh pada t=o, kadar obat meningkat dari konsentrasi obat nol dan secara bertahap menjadi tetap saat konsentrasi obat plateu/tunak dicapai Pada keadaan tunak, laju obat yang meninggalkan tubuh sama dengan laju obat masuk ke tubuh (laju infusi) Kurva konsentrasi obat dalam plasma-waktu dari suatu obat yang diberikan dengan IV konstan ditunjukkan di gambar di atas
  • 4. Farmakokinetika suatu obat yang diberikan secara infusi IV konstan mengikuti proses masukan obat orde nol, dimana obat diinfuskan langsung ke dalam sirkulasi sistemik Pada persamaan di atas, menjelaskan konsentrasi obat dalam plasma pada berbagai waktu selama infusi IV, dimana t adalah waktu infusi, DB adalah jumlah obat dalam tubuh, R adalah laju infusi (orde nol), dan k adalah tetapan laju eliminasi
  • 5. saat obat diinfuskan, nilai t dalam persamaan 5.2 meningkat Pada waktu tak terhingga, t=, e-kt mendekati nol, maka persamaan 5.2 berkurang menjadi persamaan 5.4 Persamaan di atas menunjukkan bahwa konsentrasi tunak (Css) bergantung pada volume distribusi, tetapan laju eliminasi dan laju infusi Perubahan salah satu dari faktor-faktor ini dapat mempengaruhi Css Konsentrasi tunak berkaitan dengan laju infusi dan berbanding terbalik dengan klirens obat (persamaan 5.5) Keterangan: Cl adalah klirens tubuh total
  • 6. Waktu untuk mencapai Css Dalam praktik klinis, aktivitas obat akan teramati saat konsentrasi obat mendekati konsentrasi dalam plasma yang diharapkan/konsentrasi obat target/konsentrasi keadaan tunak yang diharapkan Waktu untuk mencapai konsentrasi tunak (Css) 90%, 95% dan 99% dapat dihitung dengan cara berikut: Persen Css yang dicapai Waktu paruh 90 3,32 95 4,32 99 6,65
  • 7. Waktu untuk mencapai konsentrasi obat dalam plasma lebih dari 95% Css sering dijadikan estimasi untuk maksud terapeutik Berdasarkan tabel pada slide sebelumnya, dalam waktu 5 waktu paruh (t1/2), konsentrasi obat dalam plasma akan berada antara 95% (4,32 t1/2) dan 99% (6,65 t1/2) dari konsentrasi obat tunak Maka, untuk suatu obat yang mempunyai t1/2 6 jam, untuk mencapai 95% Css diperlukan 5 t1/2 atau 5 x 6 jam yaitu 30 jam
  • 8. Contoh: Suatu antibiotik mempunya volume distribusi 10 L dan k 0,2 jam-1. konsentrasi tunak dalam plasma diinginkan 10 袖g/mL. Berapakah laju infusi yang diperlukan untuk mempertahankan konsentrasi tunak? Jika pada pasien dengan keadaan uremia tetapan laju eliminasinya menurun sebesar 50%, maka laju infus baru agar keadaan tunak dapat dipertahankan?
  • 9. Metode infusi untuk perhitungan waktu paruh eliminasi Persamaan 5.2 dapat digunakan untuk menghitung k, dan waktu paruh eliminasi obat secara tidak langsung pada seorang pasien Karena Substitusi ke dalam persamaan 5.2:
  • 10. Suatu antibiotik pada populasi umum mempunyai waktu paruh 3-6 jam. Seorang pasien diberi infusi IV antibiotik pada laju infui 15 mg/jam. Cuplikan darah diambil pada 8 dan 24 jam dan berturut-turut diperoleh konsentrasi obat dalam plasma 5,5 dan 6,5 mg/L. berapakah waktu paruh eliminasi obat pada pasien tersebut?
  • 11. Infusi IV Plus Dosis Muatan: Model Kompartemen Satu Dosis muatan, DL, atau dosis bolus awal dari suatu obat digunakan untuk memperoleh konsentrasi tunak secepat mungkin Konsentrasi obat dalam tubuh untuk model kompartemen setelah dosis IV: Dan konsentrasi dengan infusi pada laju R adalah: Dengan menganggap suatu dosis IV bolus suatu obat DL dan infusi IV diberikan pada waktu yang sama, Cp pada waktu t setelah dimulainya infusi akan sama dengan C1 + C2, jumlah dari bolus dan infusi
  • 12. Jika dosis muatan (DL) sama dengan jumlah obat dalam tubuh pada keadaan tunak: dari persamaan 5.4, Css VD = R/k, maka
  • 15. Jumlah obat maksimum dalam tubuh setelah suatu injeksi IV cepat adalah sama dengan dosis obat Untuk model kompartemen satu terbuka, obat akan dieliminasi menurut kinetika orde kesatu Jika sama dengan jarak waktu pemberian dosis (waktu antara dosis pertama dan berikutnya), maka jumlah obat yang tinggal dalam tubuh setelah beberapa jam dapat ditentukan dengan:
  • 16. Fraksi () dosis yang tinggal dalam tubuh dikaitkan dengan tetapan eliminasi (k), dan jarak pemberian dosis () Jika besar, menjadi lebih kecil karena DB (jumlah obat yang tinggal dalam tubuh) lebih kecil Perbedaan antara jumlah obat maksimum (Dmaks) dan minimum (Dmin) di dalam tubuh akan selalu sama dengan dosis yang diinjeksikan (D0) D maks juga dapat dihitung dengan:
  • 17. Jumlah rata-rata obat dalam tubuh pada keadaan tunak, D av dapat diperoleh dengan: F adalah fraksi dosis terabsorpsi Untuk injeksi IV harga F sama dengan 1,0
  • 18. Konsentrasi obat dalam tubuh setelah pemberian dosis ganda
  • 19. Konsentrasi obat dalam plasma pada setiap waktu setelah pemberian n dosis obat n adalah jumlah dosis yang diberikan dan t adalah waktu setelah dosis ke-n. Pada keadaan tunak, e nk mendekati nol. Maka persamaan 8.20 menjadi C p adalah konsentrasi tunak obat pada waktu t setelah pemberian dosis
  • 20. Permasalahan jika satu dosis missed/tidak digunakan Konsentrasi dari dosis yang hilang yaitu: thilang adalah waktu yang terlewati karena dosis/regimen dosis hilang/miss maka persamaan 8.20 dikurangi persamaan 8.23
  • 21. Jika keadaan tunak tercapai, maka e nk mendekati nol, sehingga persamaan 8.24 menjadi: