More Related Content
Similar to KESALAHAN – KESALAHAN DALAM PELAKSANAAN IBADAH HAJI.pptx (20)
More from UsepFauzi2 (20)
Recently uploaded (20)
KESALAHAN – KESALAHAN DALAM PELAKSANAAN IBADAH HAJI.pptx
- 1. KESALAHAN – KESALAHAN DALAM PELAKSANAAN IBADAH HAJI H. Supriyanto,S.Sos,C.A.H Bandar Jaya, 02 April 2023
- 2. Penyebab terjadinya kesalahan dalam pelaksanaaan Ibadah Haji • Pertama, adanya orang-orang yang berfatwa tanpa ilmu. • Kedua, mereka taklid buta kepada pendapat seseorang tanpa adanya alasan yang dibenarkan.
- 3. KESALAHAN KETIKA IHRAM • Sebagian jama’ah haji, ketika melewati miqat atau sejajar dengannya di atas pesawat, mereka menunda ihram sehingga turun di bandara Jeddah. • Keyakinan sebagian jama’ah haji atau umrah, bahwa yang dimaksud ihram adalah sekedar mengenakan pakaian ihramnya setelah mengganti dari pakaian biasa; padahal, ihram adalah niat untuk masuk ke dalam ibadah umrah atau haji.
- 4. . • Ketika seorang wanita dalam keadaan haidh, dia tidak melakukan ihram karena adanya keyakinan bahwa ihram harus dalam keadaan suci, kemudian dia melewati miqat tersebut tanpa ihram. • Keyakinan sebagian jama’ah haji bahwa pakaian ihram bagi kaum wanita harus memiliki warna tertentu, seperti warna hijau atau warna lainnya. • Keyakinan bahwa pakaian ihram yang dipakai oleh jama’ah haji tidak boleh diganti meskipun kotor.
- 5. . • Ketika ihram, sebagian jama’ah membuka pundak-pundak mereka seperti dalam keadaan idh-thiba’ (Membuka pundak sebelah kanan dan menutup sebelah kiri dengan kain ihram). • Keyakinan bahwa shalat dua raka’at setelah ihram hukumnya wajib.
- 6. KESALAHAN KETIKA THAWAF • Memulai thawaf sebelum Hajar Aswad • Sebagian jama’ah haji berpedoman dengan do’a-do’a khusus, terkadang mereka dipimpin oleh seseorang untuk mentalkin, kemudian mereka mengulang-ulanginya secara bersama- sama. • Sebagian jama’ah haji mencium Rukun Yamani • Sebagian jama’ah haji mengerjakan thawaf dari dalam Hijir Isma’il.
- 7. . • Keyakinan sebagian orang yang thawaf, bahwa shalat dua raka’at setelah thawaf harus dikerjakan di dekat Maqam Ibrahim • Ketika thawaf, sebagian jama’ah haji mengusap- usap setiap yang mereka jumpai di dekat Ka’bah, seperti Maqam Ibrahim, dinding Hijir Isma’il dan kain Ka’bah, dan yang lainnya • Sebagian jama’ah wanita berdesak-desakan ketika hendak mencium Hajar Aswad • Sebagian jama’ah haji tetap idh-thiba’ setelah selesai thawaf dan shalat dua raka’at dalam keadaan idh-thiba’
- 8. . • Mengeraskan niat ketika memulai thawaf • Raml (lari kecil) pada tujuh putaran seluruhnya • Keyakinan mereka bahwa Hajar Aswad bisa memberi manfaat • Setelah selesai dari shalat dua raka’at, mereka berdiri dan berdo’a secara berjama’ah dan dikomando oleh seseorang.Hal ini bisa mengganggu orang lain yang sedang shalat di dekat maqam. Mereka melampaui batas ketika berdo’a
- 9. KESALAHAN DALAM SA’I • Melakukan sa’i antara Shafa dan Marwa sebanyak empat belas kali, dimulai dari Shafa dan berhenti di Shafa kembali • Shalat dua raka’at setelah selesai dari sa’i, seperti ketika selesai dari thawaf • Terus melakukan thawaf dan sa’i meskipun shalat di Masjidil Haram telah dikumandangkan iqamat.
- 10. . • Sebagian jama’ah haji, mereka sa’i dalam keadaan idh-thiba’ • Sebagian jamaah haji berlari-lari di seluruh putaran antara Shafa dan Marwa • Sebagian wanita berlari di antara dua tanda hijau seperti yang dilakukan oleh kaum lelaki
- 11. KESALAHAN KETIKA WUKUF DI ARAFAH • Sebagian jama’ah haji berdiam di luar batasan Arafah dan tinggal di tempat itu hingga terbenam matahari, kemudian mereka langsung menuju Muzdalifah • Meninggalkan Arafah sebelum terbenamnya matahari. • Mereka menghadap ke arah bukit Arafah, sedangkan kiblat berada di belakang atau di arah kanan dan kirinya. Sebagian mereka mempunyai keyakinan, bahwa ketika wukuf harus memandang bukit Arafah atau pergi dan naik kesana
- 12. ‘ • Bercepat-cepat dan bersegera ketika meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah. Sebagian orang sangat tergesa-gesa dengan kendaraan mereka dan dengan suara klakson yang mengganggu orang lain, sehingga terjadi hal-hal yang tidak terpuji, seperti saling mencela dan saling mendo’akan kejelekan di antara mereka.
- 13. KESALAHAN KETIKA MELEMPAR JUMRAH • Keyakinan, bahwa mereka harus mengambil kerikil dari Muzdalifah • Keyakinan mereka bahwa ketika melempar jumrah, seakan-akan sedang melempar setan. Maka dari itu, ketika melempar jumrah mereka berteriak dan memaki, yang mereka yakini sebagai setan • Melempar dengan sandal atau sepatu dan batu yang besar. • Mereka tidak berhenti untuk berdo’a setelah melempar jumrah yang pertama dan kedua pada hari tasyrik.
- 14. KESALAHAN KETIKA MENCUKUR RAMBUT • Sebagian jama’ah haji mencukur sebagian dari rambutnya dan menyisakan sebagian lainnya. Mengomentari hal ini Syaikh Ibnu Baz berkata: “Menurut pendapat yang terkuat di antara dua pendapat ulama, tidak sah jika memendekkan sebagian rambut atau hanya mencukur sebagian rambutnya. Bahkan yang wajib adalah mencukur seluruh rambutnya atau memendekkan seluruhnya. Dan yang afdhal ialah memulai dengan bagian kanan terlebih dahulu sebelum yang kiri”
- 15. KESALAHAN KETIKA ZAIARAH KE MASJID NABAWI. • Keyakinan bahwa ziarah ke Masjid Nabawi ada hubungannya dengan haji dan termasuk penyempurna bagi hajinya. • Sebagian orang yang ziarah ke kubur Nabi, mereka mengeraskan suara di dekat kuburan. Mereka berkeyakinan, bahwa jika berdo’a di dekat kubur Nabi akan memiliki kekhususan tertentu.
- 16. Maraji’: 1. Majmu’ Fatawa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Jama’ Abdur Rahman bin Qasim. 2. At Tahqiq wa Al Idhah, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Bin Baaz. 3. Hajjatu an Nabiyyi Kama Rawaaha anhu Jabir, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, Cet. Al Maktab Al Islami, Tahun 1405H. 4. Manasiku al Hajji wa al Umrah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin, Cet. Dar al Waki’, Tahun 1414 H. 5. Min Mukhalafat al Hajji wa al Umrah wa az Ziyarah, Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad As Sadhan, Cet. Dar Syaqraa’, Tahun 1416 H, dan Mukhtashar-nya. 6. Al Mindhar Fi Bayani Katsirin min al Akhtha’ asy Syaai’ah, Ma’aali Syaikh Shalih Alu Syaikh, Cet. Dar al Ashimah, Tahun 1418 H