Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang persamaan Schrodinger atom hidrogen dan pemecahan persamaan tersebut.
2. Ada beberapa bilangan kuantum yang menentukan sifat atom hidrogen seperti bilangan kuantum utama, azimuth, magnetik dan spin.
3. Fungsi gelombang atom hidrogen terpisah menjadi fungsi radial, sudut dan azimut.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur elektron atom, meliputi sifat gelombang cahaya, model atom Bohr, rumus Schrodinger, dan konfigurasi elektron atom. Secara khusus dijelaskan tentang bilangan kuantum yang menentukan energi dan lokasi elektron dalam orbital atom.
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBayu Ariantika Irsan
油
Dokumen tersebut merangkum tentang struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Topik utama meliputi teori atom Bohr dan mekanika kuantum, sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron, geometri molekul berdasarkan teori domain elektron, serta gaya antarmolekul seperti ikatan hidrogen dan gaya van der Waals.
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiSinta Sry
油
Dokumen tersebut merangkum tentang struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Topik utama meliputi teori atom Bohr dan mekanika kuantum, sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron, geometri molekul berdasarkan teori domain elektron, serta gaya antarmolekul seperti ikatan hidrogen dan gaya van der Waals.
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia wafiqasfari
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Terdapat penjelasan mengenai teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menentukan konfigurasi elektron dan letak unsur dalam tabel periodik. Juga dibahas mengenai hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul, serta interaksi antarmolekul seperti gaya van der Waals dan ikatan hidrogen.
Vektor merupakan besaran yang memiliki besar dan arah. Dokumen menjelaskan pengertian vektor dan operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dengan vektor, serta contoh-contoh penerapannya.
Artikel ini menjelaskan bagaimana matematika dapat digunakan untuk menggambarkan orbit planet dalam dua dimensi. Termasuk persamaan kartesian, parametrik, dan polar untuk orbit elips, serta perhitungan panjang orbit, luas, dan volume yang ditempuh planet saat bergerak mengelilingi matahari. Hasil perhitungan sesuai dengan data literatur, menunjukkan keakuratan penggambaran matematis orbit planet.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, elektron dalam atom, radiasi elektromagnetik, spektrum elektromagnetik, teori atom Bohr, mekanika gelombang, dan bilangan kuantum.
Kimia presentasi struktur atom polielektronTri Ningrum
油
Atom terdiri dari inti dan elektron yang mengelilinginya. Struktur atom polielektron sulit diselesaikan secara pasti karena interaksi antara elektron dan inti serta antar elektron itu sendiri. Konfigurasi elektron atom ditulis berdasarkan aturan Aufbau, larangan Pauli, dan aturan Hund serta bilangan kuantum seperti n, l, m dan s.
Persamaan diferensial parsial memainkan peran penting dalam menggambarkan fenomena fisika di mana besaran berubah terhadap ruang dan waktu. Ada tiga jenis persamaan diferensial parsial: hiperbolik, parabolik, dan eliptik. Jenisnya ditentukan oleh diskriminan dari persamaan. Contohnya adalah persamaan gelombang untuk hiperbolik, persamaan difusi untuk parabolik, dan persamaan Poisson untuk eliptik.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom dan konfigurasi elektronnya. Struktur atom terdiri dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Konfigurasi elektron ditentukan oleh aturan Aufbau, larangan Pauli, dan aturan Hund.
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang vektor, termasuk definisi vektor, representasi vektor, operasi-operasi vektor seperti penjumlahan dan perkalian skalar vektor, serta komponen-komponen vektor dalam sistem koordinat kartesius.
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia wafiqasfari
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Terdapat penjelasan mengenai teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menentukan konfigurasi elektron dan letak unsur dalam tabel periodik. Juga dibahas mengenai hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul, serta interaksi antarmolekul seperti gaya van der Waals dan ikatan hidrogen.
Vektor merupakan besaran yang memiliki besar dan arah. Dokumen menjelaskan pengertian vektor dan operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dengan vektor, serta contoh-contoh penerapannya.
Artikel ini menjelaskan bagaimana matematika dapat digunakan untuk menggambarkan orbit planet dalam dua dimensi. Termasuk persamaan kartesian, parametrik, dan polar untuk orbit elips, serta perhitungan panjang orbit, luas, dan volume yang ditempuh planet saat bergerak mengelilingi matahari. Hasil perhitungan sesuai dengan data literatur, menunjukkan keakuratan penggambaran matematis orbit planet.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, elektron dalam atom, radiasi elektromagnetik, spektrum elektromagnetik, teori atom Bohr, mekanika gelombang, dan bilangan kuantum.
Kimia presentasi struktur atom polielektronTri Ningrum
油
Atom terdiri dari inti dan elektron yang mengelilinginya. Struktur atom polielektron sulit diselesaikan secara pasti karena interaksi antara elektron dan inti serta antar elektron itu sendiri. Konfigurasi elektron atom ditulis berdasarkan aturan Aufbau, larangan Pauli, dan aturan Hund serta bilangan kuantum seperti n, l, m dan s.
Persamaan diferensial parsial memainkan peran penting dalam menggambarkan fenomena fisika di mana besaran berubah terhadap ruang dan waktu. Ada tiga jenis persamaan diferensial parsial: hiperbolik, parabolik, dan eliptik. Jenisnya ditentukan oleh diskriminan dari persamaan. Contohnya adalah persamaan gelombang untuk hiperbolik, persamaan difusi untuk parabolik, dan persamaan Poisson untuk eliptik.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom dan konfigurasi elektronnya. Struktur atom terdiri dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Konfigurasi elektron ditentukan oleh aturan Aufbau, larangan Pauli, dan aturan Hund.
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang vektor, termasuk definisi vektor, representasi vektor, operasi-operasi vektor seperti penjumlahan dan perkalian skalar vektor, serta komponen-komponen vektor dalam sistem koordinat kartesius.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
1. KELOMPOK 1 :
1. SRIMAYANTI
2. NOVITASARI
3. SUCIATI DJ LOLODA
4. ALMA YUNISTIRA
*
2. *
Persamaan Schrodinger dalam tiga dimensi berbentuk
sebagai berikut :
2
2
2
2 +
2
2 +
2
2 + , , = E (7.1)
adalah fungsi dari x,y dan z. Cara lazim untuk
memecahkan persamaan diferensial parsial seperti ini
adalah dengan memisahkan variabel. Potensial bagi gaya
antara inti atom dan elektron adalah = 1
1
40
2
;
karena = 2 + 2 + 2,maka
, , =
1
40
2
2+2+2
(7.2)
3. *Potensial dalam bentuk ini tidak memberikan persamaan
terpisahkan, tetapi jika kita bekerja dalam sistem
koordinat bola , , , yang lebih memadai ketimbang
sistem (x,y,z) (sekurang-kurangnya bagi perhitungan ini),
maka kita dapat memisahkan variabel-variabelnya, dan
menemukan himpunan pemecahannya. Variabel-variabel
sistem koordinat bola digambarkan pada gambar 7.1.
bayaran bagi penyederhanaan pemecahan ini adalah
bertambah rumitnya bentuk persamaan diferensial
parsialnya, yang bentuknya menjadi :
2
2
2
2 +
2
+
1
2
+
1
22
2
2 +
, , = E (7.3)
4. *Gambar 7.1 Sistem koordinat bola bagi atom hidrogen.
Proton berada pada titik asal dan elektron pada jari-jari r,
dalam arah yang ditentukan oleh sudut polar dan sudut
azimut .
Di mana = , , . Selanjutnya, kita hanya akan meninjau
pemecahan yang terpisahkan dan dapat difaktorkan sebagai
, , = 陸 (7.4)
Dengan R(r), () masing-masing adalah fungsi dari satu variabel.
Cara ini memberikan kita tiga buah persamaan diferensial, masing-
masing dalam satu variabel (r, , atau ).
5. *
*Analisis pemecahan persamaan Schrodinger dalam koordinat
bola (r, , atau ) agak sulit, karena itu kita hanya akan
langusng menyajikan dan kemudian membahas
pemecahan-pemecahannya.
*Merujuk ke bahasan perkenalan kita dengan
persaamaan Schrodinger, persoalan tiga di mensi
memerlukan tiga bilangan kuantum untuk mencirikan
semua pemecahannya. Oleh karena itu, semua fungsi
gelombang atom hidrogen akan diperikan dengan tiga
buah bilangan kuantum. Bilangan kuantum pertama, n
berkaitan dengan pemecahan bagi fungsi radial, R(r).
6. *Bilangan n ini sama dengan yang dipakai untuk menamai
tingkat-tingkat energi dalam model Bohr. Pemecahan bagi
fungsi polar, (), memberikan bilangan kuantum l, dan
bagi fungsi 陸(), memberikan bilangan kuantum ketiga .
*Bilangan kuantum n, yang dikenal sebagai Bilangan
Kuantum Utama, bernilai bulat 1,2,3, Menentukan
bilangan n adalah setara dengan memilih suatu tingkat
energi tertentu, seperti halnya dalam model Bohr.
Selanjutnya, bila kita memecahkan persamaan Schrodinger,
akan kita temmukan bahwa semua tingkat energi
terkuantisasinya, sesuai dengan milik model Bohr,
乞 =
4
3222
2
1
2 (7.5)
Perhatikan bahwa energi ini hanya bergantung pada bilangan
kuantum n, tidak pada l dan .
7. *Dalam model Bohr, nilai n menentukan jari-jari orbit
elektron semakin besar nilai n, semakin besar jari-
jarinya. Bilangan kuantum l menentukan (dalam konteks
model Bohr) apakah orbitnya berbentuk lingkaran atau
elips. Gambar 7.3 melukiskan semua orbit utama dari
tingkat n=4 untuk bilangan nilai l. Dengan tafsiran l ini,
dapatlah kita lihat mengapa bilangan kuantum ini
berkaitan dengan momentum sudut elektron. Semua orbit
dengan nilai l terbesar (l = n 1)
8. *Memiliki momentum sudut terbesar terhadap inti atom,
dan dengan demikian berbentuk lingkaran. Semua nilai l
yang lebih kecil memberkan orbit elips, dan nilai terkecil
dari l (l=0) memberikan elips pipih yang melewati inti
atom. Bilangan kkuantum . Memberikan orientasi bidang
orbit relatif terhadap bidang x,y. Gambar 7.4 melukiskan
dua orientasi yang mungkin dari bidang orbit elektron.
Sekali lagi tafsiran geometri ini hanya bermanfaat dalam
gambaran skematis yang menggunakan model Bohr, dan
hendaklah jangan dipandang sebagai keadaan
sesunggguhnya; dan memang, bidang orbit yang pasti
menyalahi asas ketidakpastian.
9. *
*Dalam beberapa segi, model Bohr membentuk kita untuk
memahami sifat-sifat atom. Telah kita lihat dalam pasal
terakhir bagaimana ketiga bilangan kuantum (n,l, .)
memberitahu kita mengenai bentuk orbit elektron. Tetapi,
terdapat beberapa sifat atom terutama perilakunya dalam
medan magnet, yang dapat dipahami lebih mudah jika kita
menggunakan sebuah model yang memandang momentum
sudut berperilaku seperti vektor biasa (meskipun vektor ini
memiliki beberapa sifat istimewa yang tidak dijumpai dalam
vektor klasik.
10. *Untuk tiap orbit elektron yang mungkin, momentum sudut l
tetap tidak berubah. ( Hal yang sama juga berlaku bagi
semua benda yang mengorbit dalam medan gravitasi; sebuah
kometnbertambah besar kecepatannya ketika ia lewat dekat
matahari, jadi penurunan jaraknya dari matahari r, diimbangi
dengan kenaikan momentum linearnya p, sehingga hasil kali r
x p bernilai tetap ). Momentum sudut tersebut kita nyatakan
dengan vektor I; dalam pengertian klasik, ini adalah sebuah
vektor yang melalui inti atom dan tegak lurus bidang orbit
elektron. Perhitungan yang lebih teliti berdasarkan
pemecahan persamaan Schrodinger (yang berada di luar
jangkauan buku ajar ini) memberikan hubungan antara
panjang vektor I, yang kita tunjukkan dengan dengan
bilangan kuantum l, sebagai berikut ;
= + (7.6)
11. * Seperti halnya dengan vektor klasik, vektor I dapat
memiliki komponen sepanjang sebarang sumbu dalam
ruang. Sekali lagi, semua fungsi gelombang yang diperoleh
dari persamaan Schrodinger memberi kitaseperangkat
aturan untuk menghitung ketiga komponen dari I. (umunya
kita memilih sumbu z, karena ia merupakan sebuah sumbu
acuan dalam sistem koordinat bola). Nialai-nilai komponen
z dari , yang kita tunjukkan dengan I, terbatasi menurut
pernyataan
= (7.7)
Di mana adalah bilangan kuantum magnet, yang bernilai
0, 賊1, 賊2, , 賊
12. *Komponen-komponen vektor I untuk l=2 dilukiskan pada
gambar 7.5. Tiap Orientasi yang berbeda dari vektor I
berkaitan dengan suatu nilai yang berbeda. Sudut polar
yang dibuat vektor I terhadap sumbu z mudah dicari dengan
merujuk ke gambar 7.5 karena = , maka
=
=
+
Atau
=
+
(7.8)
13. *
*Bilangan-bilangan kuantum (n,l, ) yang menamai tiap
keadaan atom hidrogen, seperti telah kita lihat, mempunyai
dua tafsiran. Bilangan kuantum adalah label yang bukan
hanya muncul dari prosedur matematik yang terlibat dalam
pemecahan persamaan Shrodinger, tetapi juga mempunyai
tafsiran geometris. Dalam pasal ini kita kan lebih menaruh
perhatian pada sifat matematik pemecahannya, yaitu bahwa
bilangan kuantum merupakan label atau indeks bagi fungsi
gelomvang yang berbeda.
*Komponen fungsi gelombang 率 , , dapat ditulis sebagai
hasil kali tiga bauh fungsi satu variabel :
率,, , , = , ,
陸 (7.10)
14. Tabel 7.1 Beberapa Fungsi Gelombang Atom Hidrogen
Indeks (n,l, ) yang berbeda memberikan komponen fungsi
gelombang yang berbeda. Dalam Tabel 7.1 didaftarkan
beberapa fungsi gelombang untuk benerapa nilai bilangan
kuantum (n,l, ). Dalam koordinat bola (lihat gambar 7.7),
elemen ini adalah
15. = 2
sin (7.11)
Karena itu, probabilitasnya adalah
率,,
, ,
2
=
,
2
,
2
陸
2
2
sin (7.12)
Dengan menggunakan pernyataan probalitas ini, persamaan
(7.12) kita dapat menghitung berbagai pola distribusi ruang
elektron. Sebagai contoh kita dapat menghitung probabilitas
radial P(r)dr untuk menemukan elektron antara r dan r + dr,
tidak peduli berapapun nilai dan . Untuk melihatnya
dengan cara lain, kita bayangkan sebuah kulit bola tipis
berjari-jari r setebal dr, dan menyatakan berapaprobabilitas
untuk menemukan elektron dalam volume kulit bola ini.
Karena kita tidak tertarik pada dan , maka kita
integrasikan terhadap semua nilai yang mungkin dari kedua
variabel ini:
16. = ,
2
2
0
,
2
0
2
陸
2
(7.13)
Integral dan integral bernilai satu, karena fungsi R, dan
陸 masing-masing normalisasikan. Jadi, rapat probabilitas
radial adalah
= 2
,()
2
(7.14)