際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KELOMPOK 1 :
1. SRIMAYANTI
2. NOVITASARI
3. SUCIATI DJ LOLODA
4. ALMA YUNISTIRA
*
*
Persamaan Schrodinger dalam tiga dimensi berbentuk
sebagai berikut :

2
2
2
2 +
2
2 +
2
2 +  , ,   = E (7.1)
 adalah fungsi dari x,y dan z. Cara lazim untuk
memecahkan persamaan diferensial parsial seperti ini
adalah dengan memisahkan variabel. Potensial bagi gaya
antara inti atom dan elektron adalah  = 1
1
40
2

;
karena  = 2 + 2 + 2,maka
 , ,  = 
1
40
2
2+2+2
(7.2)
*Potensial dalam bentuk ini tidak memberikan persamaan
terpisahkan, tetapi jika kita bekerja dalam sistem
koordinat bola , ,  , yang lebih memadai ketimbang
sistem (x,y,z) (sekurang-kurangnya bagi perhitungan ini),
maka kita dapat memisahkan variabel-variabelnya, dan
menemukan himpunan pemecahannya. Variabel-variabel
sistem koordinat bola digambarkan pada gambar 7.1.
bayaran bagi penyederhanaan pemecahan ini adalah
bertambah rumitnya bentuk persamaan diferensial
parsialnya, yang bentuknya menjadi :

2
2
2
2 +
2



+
1
2





+
1
22
2
2 +
 , ,   = E (7.3)
*Gambar 7.1 Sistem koordinat bola bagi atom hidrogen.
Proton berada pada titik asal dan elektron pada jari-jari r,
dalam arah yang ditentukan oleh sudut polar  dan sudut
azimut .
Di mana  =  , ,  . Selanjutnya, kita hanya akan meninjau
pemecahan yang terpisahkan dan dapat difaktorkan sebagai
 , ,  =     陸  (7.4)
Dengan R(r), () masing-masing adalah fungsi dari satu variabel.
Cara ini memberikan kita tiga buah persamaan diferensial, masing-
masing dalam satu variabel (r, , atau ).
*
*Analisis pemecahan persamaan Schrodinger dalam koordinat
bola (r, , atau ) agak sulit, karena itu kita hanya akan
langusng menyajikan dan kemudian membahas
pemecahan-pemecahannya.
*Merujuk ke bahasan perkenalan kita dengan
persaamaan Schrodinger, persoalan tiga di mensi
memerlukan tiga bilangan kuantum untuk mencirikan
semua pemecahannya. Oleh karena itu, semua fungsi
gelombang atom hidrogen akan diperikan dengan tiga
buah bilangan kuantum. Bilangan kuantum pertama, n
berkaitan dengan pemecahan bagi fungsi radial, R(r).
*Bilangan n ini sama dengan yang dipakai untuk menamai
tingkat-tingkat energi dalam model Bohr. Pemecahan bagi
fungsi polar, (), memberikan bilangan kuantum l, dan
bagi fungsi 陸(), memberikan bilangan kuantum ketiga .
*Bilangan kuantum n, yang dikenal sebagai Bilangan
Kuantum Utama, bernilai bulat 1,2,3, Menentukan
bilangan n adalah setara dengan memilih suatu tingkat
energi tertentu, seperti halnya dalam model Bohr.
Selanjutnya, bila kita memecahkan persamaan Schrodinger,
akan kita temmukan bahwa semua tingkat energi
terkuantisasinya, sesuai dengan milik model Bohr,
乞 = 
4
3222
2
1
2 (7.5)
Perhatikan bahwa energi ini hanya bergantung pada bilangan
kuantum n, tidak pada l dan .
*Dalam model Bohr, nilai n menentukan jari-jari orbit
elektron semakin besar nilai n, semakin besar jari-
jarinya. Bilangan kuantum l menentukan (dalam konteks
model Bohr) apakah orbitnya berbentuk lingkaran atau
elips. Gambar 7.3 melukiskan semua orbit utama dari
tingkat n=4 untuk bilangan nilai l. Dengan tafsiran l ini,
dapatlah kita lihat mengapa bilangan kuantum ini
berkaitan dengan momentum sudut elektron. Semua orbit
dengan nilai l terbesar (l = n  1)
*Memiliki momentum sudut terbesar terhadap inti atom,
dan dengan demikian berbentuk lingkaran. Semua nilai l
yang lebih kecil memberkan orbit elips, dan nilai terkecil
dari l (l=0) memberikan elips pipih yang melewati inti
atom. Bilangan kkuantum . Memberikan orientasi bidang
orbit relatif terhadap bidang x,y. Gambar 7.4 melukiskan
dua orientasi yang mungkin dari bidang orbit elektron.
Sekali lagi tafsiran geometri ini hanya bermanfaat dalam
gambaran skematis yang menggunakan model Bohr, dan
hendaklah jangan dipandang sebagai keadaan
sesunggguhnya; dan memang, bidang orbit yang pasti
menyalahi asas ketidakpastian.
*
*Dalam beberapa segi, model Bohr membentuk kita untuk
memahami sifat-sifat atom. Telah kita lihat dalam pasal
terakhir bagaimana ketiga bilangan kuantum (n,l, .)
memberitahu kita mengenai bentuk orbit elektron. Tetapi,
terdapat beberapa sifat atom terutama perilakunya dalam
medan magnet, yang dapat dipahami lebih mudah jika kita
menggunakan sebuah model yang memandang momentum
sudut berperilaku seperti vektor biasa (meskipun vektor ini
memiliki beberapa sifat istimewa yang tidak dijumpai dalam
vektor klasik.
*Untuk tiap orbit elektron yang mungkin, momentum sudut l
tetap tidak berubah. ( Hal yang sama juga berlaku bagi
semua benda yang mengorbit dalam medan gravitasi; sebuah
kometnbertambah besar kecepatannya ketika ia lewat dekat
matahari, jadi penurunan jaraknya dari matahari r, diimbangi
dengan kenaikan momentum linearnya p, sehingga hasil kali r
x p bernilai tetap ). Momentum sudut tersebut kita nyatakan
dengan vektor I; dalam pengertian klasik, ini adalah sebuah
vektor yang melalui inti atom dan tegak lurus bidang orbit
elektron. Perhitungan yang lebih teliti berdasarkan
pemecahan persamaan Schrodinger (yang berada di luar
jangkauan buku ajar ini) memberikan hubungan antara
panjang vektor I, yang kita tunjukkan dengan  dengan
bilangan kuantum l, sebagai berikut ;
 =   +   (7.6)
* Seperti halnya dengan vektor klasik, vektor I dapat
memiliki komponen sepanjang sebarang sumbu dalam
ruang. Sekali lagi, semua fungsi gelombang yang diperoleh
dari persamaan Schrodinger memberi kitaseperangkat
aturan untuk menghitung ketiga komponen dari I. (umunya
kita memilih sumbu z, karena ia merupakan sebuah sumbu
acuan dalam sistem koordinat bola). Nialai-nilai komponen
z dari , yang kita tunjukkan dengan I, terbatasi menurut
pernyataan
 =  (7.7)
Di mana  adalah bilangan kuantum magnet, yang bernilai
0, 賊1, 賊2,  , 賊
*Komponen-komponen vektor I untuk l=2 dilukiskan pada
gambar 7.5. Tiap Orientasi yang berbeda dari vektor I
berkaitan dengan suatu nilai  yang berbeda. Sudut polar 
yang dibuat vektor I terhadap sumbu z mudah dicari dengan
merujuk ke gambar 7.5 karena  =   , maka
  =


=

  +  
Atau
  =

 +
(7.8)
*
*Bilangan-bilangan kuantum (n,l, ) yang menamai tiap
keadaan atom hidrogen, seperti telah kita lihat, mempunyai
dua tafsiran. Bilangan kuantum adalah label yang bukan
hanya muncul dari prosedur matematik yang terlibat dalam
pemecahan persamaan Shrodinger, tetapi juga mempunyai
tafsiran geometris. Dalam pasal ini kita kan lebih menaruh
perhatian pada sifat matematik pemecahannya, yaitu bahwa
bilangan kuantum merupakan label atau indeks bagi fungsi
gelomvang yang berbeda.
*Komponen fungsi gelombang 率 , ,  dapat ditulis sebagai
hasil kali tiga bauh fungsi satu variabel :
率,, , ,  = ,  ,
 陸  (7.10)
Tabel 7.1 Beberapa Fungsi Gelombang Atom Hidrogen
Indeks (n,l, ) yang berbeda memberikan komponen fungsi
gelombang yang berbeda. Dalam Tabel 7.1 didaftarkan
beberapa fungsi gelombang untuk benerapa nilai bilangan
kuantum (n,l, ). Dalam koordinat bola (lihat gambar 7.7),
elemen ini adalah
 = 2
sin     (7.11)
Karena itu, probabilitasnya adalah
率,,
, , 
2
 =
, 
2
,

2
陸

2
2
sin     (7.12)
Dengan menggunakan pernyataan probalitas ini, persamaan
(7.12) kita dapat menghitung berbagai pola distribusi ruang
elektron. Sebagai contoh kita dapat menghitung probabilitas
radial P(r)dr untuk menemukan elektron antara r dan r + dr,
tidak peduli berapapun nilai  dan . Untuk melihatnya
dengan cara lain, kita bayangkan sebuah kulit bola tipis
berjari-jari r setebal dr, dan menyatakan berapaprobabilitas
untuk menemukan elektron dalam volume kulit bola ini.
Karena kita tidak tertarik pada  dan , maka kita
integrasikan terhadap semua nilai yang mungkin dari kedua
variabel ini:
   = , 
2
2
 0

,

2
  0
2
陸

2

(7.13)
Integral  dan integral  bernilai satu, karena fungsi R,  dan
陸 masing-masing normalisasikan. Jadi, rapat probabilitas
radial adalah
  = 2
,()
2
(7.14)

More Related Content

Similar to Msknsnshuuushshshshhshsgsyshsjsjjsjsjsnsshhs (20)

Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
wafiqasfari
5 teori mekanika kuantum
5 teori mekanika kuantum5 teori mekanika kuantum
5 teori mekanika kuantum
Rahmanifitriah
Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)
Ana Sugiyarti
Aplikasi matriks
Aplikasi matriksAplikasi matriks
Aplikasi matriks
Neneng Khairani
CJR mekanika.pptx
CJR mekanika.pptxCJR mekanika.pptx
CJR mekanika.pptx
RubenCorneliusSiagia
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
hafizona
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Tri Ningrum
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Tri Ningrum
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Tri Ningrum
BILANGAN KUANTUM (UTAMA; AZIMUT; MAGNETIK; SPIN)
BILANGAN KUANTUM (UTAMA; AZIMUT; MAGNETIK; SPIN)BILANGAN KUANTUM (UTAMA; AZIMUT; MAGNETIK; SPIN)
BILANGAN KUANTUM (UTAMA; AZIMUT; MAGNETIK; SPIN)
TikaChem
STRUKTUR ATOM DAN BILANGAN KUANTUM (ANORGANIK)
STRUKTUR ATOM DAN BILANGAN KUANTUM (ANORGANIK)STRUKTUR ATOM DAN BILANGAN KUANTUM (ANORGANIK)
STRUKTUR ATOM DAN BILANGAN KUANTUM (ANORGANIK)
TikaChem
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Mkls Rivership
Pdp jadi
Pdp jadiPdp jadi
Pdp jadi
wahyuddin S.T
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
Mario Yuven
Bahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xiBahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xi
Siti Herdiana
Struktur atom (5)
Struktur atom (5)Struktur atom (5)
Struktur atom (5)
Rivaldi Julian
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
bestricabebest
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1
nico popo
1.2 Vektor di R3
1.2 Vektor di R31.2 Vektor di R3
1.2 Vektor di R3
Universitas Negeri Medan
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
wafiqasfari
5 teori mekanika kuantum
5 teori mekanika kuantum5 teori mekanika kuantum
5 teori mekanika kuantum
Rahmanifitriah
Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)
Ana Sugiyarti
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
hafizona
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Tri Ningrum
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Tri Ningrum
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Tri Ningrum
BILANGAN KUANTUM (UTAMA; AZIMUT; MAGNETIK; SPIN)
BILANGAN KUANTUM (UTAMA; AZIMUT; MAGNETIK; SPIN)BILANGAN KUANTUM (UTAMA; AZIMUT; MAGNETIK; SPIN)
BILANGAN KUANTUM (UTAMA; AZIMUT; MAGNETIK; SPIN)
TikaChem
STRUKTUR ATOM DAN BILANGAN KUANTUM (ANORGANIK)
STRUKTUR ATOM DAN BILANGAN KUANTUM (ANORGANIK)STRUKTUR ATOM DAN BILANGAN KUANTUM (ANORGANIK)
STRUKTUR ATOM DAN BILANGAN KUANTUM (ANORGANIK)
TikaChem
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Mkls Rivership
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
Mario Yuven
Bahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xiBahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xi
Siti Herdiana
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
bestricabebest
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1
nico popo

Recently uploaded (20)

PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi

Msknsnshuuushshshshhshsgsyshsjsjjsjsjsnsshhs

  • 1. KELOMPOK 1 : 1. SRIMAYANTI 2. NOVITASARI 3. SUCIATI DJ LOLODA 4. ALMA YUNISTIRA *
  • 2. * Persamaan Schrodinger dalam tiga dimensi berbentuk sebagai berikut : 2 2 2 2 + 2 2 + 2 2 + , , = E (7.1) adalah fungsi dari x,y dan z. Cara lazim untuk memecahkan persamaan diferensial parsial seperti ini adalah dengan memisahkan variabel. Potensial bagi gaya antara inti atom dan elektron adalah = 1 1 40 2 ; karena = 2 + 2 + 2,maka , , = 1 40 2 2+2+2 (7.2)
  • 3. *Potensial dalam bentuk ini tidak memberikan persamaan terpisahkan, tetapi jika kita bekerja dalam sistem koordinat bola , , , yang lebih memadai ketimbang sistem (x,y,z) (sekurang-kurangnya bagi perhitungan ini), maka kita dapat memisahkan variabel-variabelnya, dan menemukan himpunan pemecahannya. Variabel-variabel sistem koordinat bola digambarkan pada gambar 7.1. bayaran bagi penyederhanaan pemecahan ini adalah bertambah rumitnya bentuk persamaan diferensial parsialnya, yang bentuknya menjadi : 2 2 2 2 + 2 + 1 2 + 1 22 2 2 + , , = E (7.3)
  • 4. *Gambar 7.1 Sistem koordinat bola bagi atom hidrogen. Proton berada pada titik asal dan elektron pada jari-jari r, dalam arah yang ditentukan oleh sudut polar dan sudut azimut . Di mana = , , . Selanjutnya, kita hanya akan meninjau pemecahan yang terpisahkan dan dapat difaktorkan sebagai , , = 陸 (7.4) Dengan R(r), () masing-masing adalah fungsi dari satu variabel. Cara ini memberikan kita tiga buah persamaan diferensial, masing- masing dalam satu variabel (r, , atau ).
  • 5. * *Analisis pemecahan persamaan Schrodinger dalam koordinat bola (r, , atau ) agak sulit, karena itu kita hanya akan langusng menyajikan dan kemudian membahas pemecahan-pemecahannya. *Merujuk ke bahasan perkenalan kita dengan persaamaan Schrodinger, persoalan tiga di mensi memerlukan tiga bilangan kuantum untuk mencirikan semua pemecahannya. Oleh karena itu, semua fungsi gelombang atom hidrogen akan diperikan dengan tiga buah bilangan kuantum. Bilangan kuantum pertama, n berkaitan dengan pemecahan bagi fungsi radial, R(r).
  • 6. *Bilangan n ini sama dengan yang dipakai untuk menamai tingkat-tingkat energi dalam model Bohr. Pemecahan bagi fungsi polar, (), memberikan bilangan kuantum l, dan bagi fungsi 陸(), memberikan bilangan kuantum ketiga . *Bilangan kuantum n, yang dikenal sebagai Bilangan Kuantum Utama, bernilai bulat 1,2,3, Menentukan bilangan n adalah setara dengan memilih suatu tingkat energi tertentu, seperti halnya dalam model Bohr. Selanjutnya, bila kita memecahkan persamaan Schrodinger, akan kita temmukan bahwa semua tingkat energi terkuantisasinya, sesuai dengan milik model Bohr, 乞 = 4 3222 2 1 2 (7.5) Perhatikan bahwa energi ini hanya bergantung pada bilangan kuantum n, tidak pada l dan .
  • 7. *Dalam model Bohr, nilai n menentukan jari-jari orbit elektron semakin besar nilai n, semakin besar jari- jarinya. Bilangan kuantum l menentukan (dalam konteks model Bohr) apakah orbitnya berbentuk lingkaran atau elips. Gambar 7.3 melukiskan semua orbit utama dari tingkat n=4 untuk bilangan nilai l. Dengan tafsiran l ini, dapatlah kita lihat mengapa bilangan kuantum ini berkaitan dengan momentum sudut elektron. Semua orbit dengan nilai l terbesar (l = n 1)
  • 8. *Memiliki momentum sudut terbesar terhadap inti atom, dan dengan demikian berbentuk lingkaran. Semua nilai l yang lebih kecil memberkan orbit elips, dan nilai terkecil dari l (l=0) memberikan elips pipih yang melewati inti atom. Bilangan kkuantum . Memberikan orientasi bidang orbit relatif terhadap bidang x,y. Gambar 7.4 melukiskan dua orientasi yang mungkin dari bidang orbit elektron. Sekali lagi tafsiran geometri ini hanya bermanfaat dalam gambaran skematis yang menggunakan model Bohr, dan hendaklah jangan dipandang sebagai keadaan sesunggguhnya; dan memang, bidang orbit yang pasti menyalahi asas ketidakpastian.
  • 9. * *Dalam beberapa segi, model Bohr membentuk kita untuk memahami sifat-sifat atom. Telah kita lihat dalam pasal terakhir bagaimana ketiga bilangan kuantum (n,l, .) memberitahu kita mengenai bentuk orbit elektron. Tetapi, terdapat beberapa sifat atom terutama perilakunya dalam medan magnet, yang dapat dipahami lebih mudah jika kita menggunakan sebuah model yang memandang momentum sudut berperilaku seperti vektor biasa (meskipun vektor ini memiliki beberapa sifat istimewa yang tidak dijumpai dalam vektor klasik.
  • 10. *Untuk tiap orbit elektron yang mungkin, momentum sudut l tetap tidak berubah. ( Hal yang sama juga berlaku bagi semua benda yang mengorbit dalam medan gravitasi; sebuah kometnbertambah besar kecepatannya ketika ia lewat dekat matahari, jadi penurunan jaraknya dari matahari r, diimbangi dengan kenaikan momentum linearnya p, sehingga hasil kali r x p bernilai tetap ). Momentum sudut tersebut kita nyatakan dengan vektor I; dalam pengertian klasik, ini adalah sebuah vektor yang melalui inti atom dan tegak lurus bidang orbit elektron. Perhitungan yang lebih teliti berdasarkan pemecahan persamaan Schrodinger (yang berada di luar jangkauan buku ajar ini) memberikan hubungan antara panjang vektor I, yang kita tunjukkan dengan dengan bilangan kuantum l, sebagai berikut ; = + (7.6)
  • 11. * Seperti halnya dengan vektor klasik, vektor I dapat memiliki komponen sepanjang sebarang sumbu dalam ruang. Sekali lagi, semua fungsi gelombang yang diperoleh dari persamaan Schrodinger memberi kitaseperangkat aturan untuk menghitung ketiga komponen dari I. (umunya kita memilih sumbu z, karena ia merupakan sebuah sumbu acuan dalam sistem koordinat bola). Nialai-nilai komponen z dari , yang kita tunjukkan dengan I, terbatasi menurut pernyataan = (7.7) Di mana adalah bilangan kuantum magnet, yang bernilai 0, 賊1, 賊2, , 賊
  • 12. *Komponen-komponen vektor I untuk l=2 dilukiskan pada gambar 7.5. Tiap Orientasi yang berbeda dari vektor I berkaitan dengan suatu nilai yang berbeda. Sudut polar yang dibuat vektor I terhadap sumbu z mudah dicari dengan merujuk ke gambar 7.5 karena = , maka = = + Atau = + (7.8)
  • 13. * *Bilangan-bilangan kuantum (n,l, ) yang menamai tiap keadaan atom hidrogen, seperti telah kita lihat, mempunyai dua tafsiran. Bilangan kuantum adalah label yang bukan hanya muncul dari prosedur matematik yang terlibat dalam pemecahan persamaan Shrodinger, tetapi juga mempunyai tafsiran geometris. Dalam pasal ini kita kan lebih menaruh perhatian pada sifat matematik pemecahannya, yaitu bahwa bilangan kuantum merupakan label atau indeks bagi fungsi gelomvang yang berbeda. *Komponen fungsi gelombang 率 , , dapat ditulis sebagai hasil kali tiga bauh fungsi satu variabel : 率,, , , = , , 陸 (7.10)
  • 14. Tabel 7.1 Beberapa Fungsi Gelombang Atom Hidrogen Indeks (n,l, ) yang berbeda memberikan komponen fungsi gelombang yang berbeda. Dalam Tabel 7.1 didaftarkan beberapa fungsi gelombang untuk benerapa nilai bilangan kuantum (n,l, ). Dalam koordinat bola (lihat gambar 7.7), elemen ini adalah
  • 15. = 2 sin (7.11) Karena itu, probabilitasnya adalah 率,, , , 2 = , 2 , 2 陸 2 2 sin (7.12) Dengan menggunakan pernyataan probalitas ini, persamaan (7.12) kita dapat menghitung berbagai pola distribusi ruang elektron. Sebagai contoh kita dapat menghitung probabilitas radial P(r)dr untuk menemukan elektron antara r dan r + dr, tidak peduli berapapun nilai dan . Untuk melihatnya dengan cara lain, kita bayangkan sebuah kulit bola tipis berjari-jari r setebal dr, dan menyatakan berapaprobabilitas untuk menemukan elektron dalam volume kulit bola ini. Karena kita tidak tertarik pada dan , maka kita integrasikan terhadap semua nilai yang mungkin dari kedua variabel ini:
  • 16. = , 2 2 0 , 2 0 2 陸 2 (7.13) Integral dan integral bernilai satu, karena fungsi R, dan 陸 masing-masing normalisasikan. Jadi, rapat probabilitas radial adalah = 2 ,() 2 (7.14)