際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
OPTIMALISASI PEMAKAIAN PALM KERNEL CAKE
PADA UNGGAS, BABI, dan IKAN
Alfa Arnanto
14 September 2023
TOPIK BAHASAN
I. PENDAHULUAN
II.FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMANFAATAN
BAHAN PAKAN BARU
III.PENGGUNAAN PKM DALAM RANSUM UNGGAS
IV.PENGGUNAAN PKM DALAM PAKAN BABI
V.PENGGUNAAN PKM DALAM PAKAN IKAN
VI.OPTIMALISASI PEMAKAIAN PKM DENGAN
TEKNOLOGI
VII.KESIMPULAN DAN SARAN
I. PENDAHULUAN
3
Mengapa perlu menggunakan PKM/PKC sebagai bahan pakan?
 KETERSEDIAAN BAHAN PAKAN di INDONESIA sangat
terbatas
 Impor bahan pakan terus meningkat
 Peluang untuk meningkatkan produksi bahan pakan
 Peluang untuk memanfaatkan bahan pakan lokal lebih banyak
PENGERTIAN  Sering tidak
konsisten
 PALM KERNEL MEAL / PKM :
 Bungkil inti sawit, hasil sisa ekstraksi minyak dengan
menggunakan pelarut kimia
 Kandungan minyak rendah: sekitar 2 %
 Kandungan protein lebih rendah : 16  18%
 PALM KERNEL CAKE/ PKC atau PKE (EXPELLER):
 Bungkil inti sawit, hasil sisa ekstraksi minyak dengan
menggunakan tekanan/pemerasan
 Kandungan minyak masih tinggi: sekitar 8 %
 Kandungan protein lebih rendah : 14  16%
KONDISIKETERSEDIAANBAHANPAKANDIINDONESIA
 3 bahan pakan impor yg jumlahnya besar (ton)
NO
JENIS BAHAN
PAKAN 2017 2018 2019
Perkiraan nilai
(2019)
1 SBM* 4.486.000 4.449.000 4.750.000 US$166,2500,000
2 Feed Wheat* 2.100.000 2.000.000 1.900.000 US$361,000,000
3 MBM** 628.000 473.000 896.000 US$448,000,000
Total nilai impor 2019, x milyar US$ 2,471
Total nilai impor 2019, x trilyun Rp 37,072
* Mundi Index ** Ditkeswan (2020)
II. FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMANFAATAN
BAHAN PAKAN BARU
1. Ketersediaan/
availability
Performa
&
PROFIT
3. Harga Relatif
2. Kandungan
Gizi/Nutrient 5. Faktor pembatas
selain racun (zat anti
nutrisi)
4. Kandungan zat
racun/ toksikan
Faktor
positif
Faktor
negatif
1. Ketersediaan PKC/PKM Indonesia
 Produksi PKM di Indonesia cukup banyak
 Jumlah produksi meningkat tiap tahun 
kebun sawit
 Penggunaan dalam negeri masih sedikit sekali
 ekspor
2016 2017 2018 2019
(x 1000 ton)
Produksi 4934 5470 5686 5860
Ekspor
(%)
4318
(87,5)
4704
(86,0)
5190
(91,3)
5300
90,4)
2. Kandungan Nutrient/ Gizi Bungkil inti sawit (PKM)
Zat Gizi Kecernaan
Ileal,%*
Nilai tambah zat Gizi PKM:
Bahan kering, % 91,85 ME kkal/kg 2050
Lemak,% 8,05
Serat kasar,% 17,63
Protein kasar,% 14,49  -carotene 4.3-11,8 mg/kg
Metionin, % 0,59 91* VitaminA 14000-39000IU
Arginin, % 2,01 93 Vitamin E 0,35 mg/kg
Threonin, % 0,41 8
6
Histidin, % 0,24 8
6
Isoleusin, % 0,52 8
6
Leusin, % 1,03 88
Lisin, % 0,44 90 Kalsium (Ca) 0,35 %
Valin, % 0,70 68 Fosfor (P) 0,59 %
Phenilalanin, % 0,73 90
* Sundu et al., 2006 
WPSJ.
2. Persyaratan (SNI) Mutu Bungkil inti sawit (PKC)
SNI 7856:2017
3. Harga relatif
Nutrient PKM Jagung SBM
Protein, % 14,5 8,5 44
Energi Metabolis,
Kkal/kg
2050 3300 2350
Harga, Rp/kg 2100 4000 -
6000
8000 -
9500
 Harga relatif Harga Rp/kg
 Harga bahan pakan bisa berbeda pada daerah dan waktu yang
berbeda
 Harga salah satu penentu dalam formulasi pakan  Least
Cost Diet
Contoh: Harga PKM dibandingkan dengan Jagung dan SBM
4. Kandungan Toksin dalam PKM/PKC
 Tidak ada endogenous toksin dalam PKM /PKC
 Nutrien yg dianggap berbahaya :
 Cu 20  30 ppm
PKM diberikan pada kambing dan domba (>50%)
menyebabkan keracunan chronic Cu dan bisa mati
karena terjadi  Hepatic necrosis
5. Faktor Antinutrisi dan Kontaminan dalam PKM/PKC
 Faktor anti nutrisi adalah: Senyawa kimia yg ada dalam bahan secara alami
yang berfungsi sebagai inhibitor/penghambat penyerapan nutrient, seperti :
phytic acid, tannic acid, oxalate, NSP -Non Strach Polysaccharide (mannan,
galactomannan, xylan and arabinoxylan)
 Kandungan NSP PKM: 466 g/kg (Knudsen, 1997)  NSP SBM : 180 -220 g/kg
 NSP meningkatkan kekentalan isi usus menghambat absorbsi nutrient.
 NSP menyerap air lbh banyak volume meningkat konsumsi pakan turun.
 ADF 494 g/kg; NDF 779 g/kg (Almageur et al., 2014)
 Tannic acid : 0.35 - 0.44
 Phytic acid: 23.07 - 23.90
g/kg)
 Oxalate: 5.04 - 5.22 g/kg.
Akinyeye et al 2011
Faktor Antinutrisi dan Kontaminan
 Kontaminan utama dalam PKM  Cangkang atau
Batok
 SNI inti sawit (SNI 01-0002-1987)
Kadar Kotoran (tempurung /cangkang), serabut, batu, dll
MAX : 6%  menghasilkan > 12% cangkang dalam
PKM
III. Penggunaan PKC dalam Ransum Unggas
1. Broiler
2. Ayam petelur
3. Ayam bibit
4. Itik & Entok
1. Performan ayam broiler dengan pemberian PKC 4 mg (Esuga, 2007)
Persentase bungkil inti sawit dalam ransum
Peningkatan PKC dalam ransum menurunkan Performa broiler
PKC dapat diberikan 10% dalam ransum broiler 0-4 mg
Performa Broiler: PKCmenggantikan jagung (Natsir et al, 2018)
JAGUNG/PKC dlm
Pakan
60/0 52,5/7,5 45/15 37,5/22,5 30/30
Konsumsi pakan g/e 3019a 3012a 3146ab 3455b 3480b
Bobot badan g/e 1764b 1777b 1574a 1502a 1507a
FCR 1,72a 1,75ab 2,00b 2,30c 2,31c
Lemak abdomen, % 2,15 2,09 2,15 2,37 2,29
 Hanya 7,5% PKC dapat dipakai dalam pakan (menggantikan 12,5%
jagung)
 Penggunaan PKC > 7,5% menurunkan performa broiler
Jagung dlm formula diganti dgn PKCtanpa merubah formula
(kandungan gizi pakan) dalam ransum Starter dan finisher
HASIL PENELITIAN SUBSTITUSI JAGUNG DGN PKC DALAM
RANSUM BROILER
Kriteria Level substitusi
(%)
Penggantian
Optimum (%)
Authors
PBB, FCR (Finisher) 0 ; 10; 20; 30 30 Anaeto et al. 2009
PBB, FCR (starter &
Finisher)
0; 50 0 Ezieshi & Olomu,
2004
PBB, FCR (Finisher) 0; 14; 19; 38 19 Okeudo et al. 2006
PBB, FCR (starter &
Finisher)
0; 25; 50; 75; 100 50 Kperegbeyi &
Eneruvie, 2014
FCR 0; 26,8; 53,6;
80,5
26,8 Widjaya et al.,
2006
PBB, FCR (starter &
Finisher)
0; 12,5; 25; 50 12,5 Natsir et al, 2018
2. Penggunaan Bungk
petelur (Sinurat, dk
il inti sawit (PK
k., 2011)
Produksitelur
(%HD)
C) dala
Kons
Ransum
(g/e/h)
m ransum
Berattlr
g/butir
ayam
FCR
Perlakuan
Kontrol (ransum tanpa PKC) 83,8 125,5 63,0 2,415
PKM (disaring): 5% 86,9 122,1 63,6 2,245
10% 83,2 122,6 64,4 2,326
20% 79,1 122,9 64,5 2,458
 Penggunaan PKC dapat diberikan hingga 10% dalam ransum ayam petelur
 Penggunaan > 10% menurunkan produksi telur & FCR lebih jelek
18
ayam
2. Penggunaan Bungkil inti sawit (PKC) dalam ransum
petelur (Zanu et al., 2012)
 Penggunaan PKC dapat diberikan hingga 10% dalam ransum ayam petelur
 Penggunaan > 10% menurunkan produksitelur
19
Tingkat PKC dalam ransum, %
Satuan 0 5 10 15
Konsumsi pkn g/e/h 136.3 133.7 136.7 131.3
Produsi telur % HD 77.0a 79.7b 81.0c 64.3d
FCR g/g 2,74 2,68 2,46 3,23
Berat telur g/ btr 64.7 62.5 68.5 63.3
Skor kuning 2.0a 3.7a 4.7b 6.0c
Mortalitas % 0 0 0 6.7
HASIL PENELITIAN SUBSTITUSI/PENGURANGAN JAGUNG
DENGAN PKC DALAM RANSUM AYAM PETELUR
 18 
5
6
%
Kriteria Level
substitusi (%)
Penggantian
Optimum (%)
Referensi
Prod telur, FCR, Egg mass 0; 30; 56 56 Chong et al. 2008
Prod telur, FCR, Brt telur,
Warna yolk
0; 9; 18; 27 18 Dairi&Fasuyi,
2008
(PKC Fermentasi)
Prod telur, FCR, Brt telur
 ayam kampung
0; 30; 60 60 Adrizal et al, 2011
3. Penggunaan Bungkil inti sawit (PKM) dalam ransum
ayam Bibit (Mohamen W.Z. 2013)
 Penggunaan PKM dapat diberikan hingga 20% dalam ransum ayam petelur bibit
 Penggunaan PKM 40% menurunkan produksi telur dan FCR lebih jelek
21
4. Peggunaan PKC dalam Ransum Itik Petelur (Samsudin et al., 2016 J. World Poult. Res.)
0
Persentase PKC dalam ransum
15 35
Konsumsi Pakan g/e/mg 1021 1425 1338
Prod Telur, %HD 60.0 60.4
77.
1
FCR 6.25 5.12
5.5
3
Bobot telur g/butir 59.5 65.7
63.
2
Itik Khaki Campbell mulai umur 18 mg selama 10 mg penelitian
Skor Warna kuning 5.70 5.22 5.93
Penggunaan PKChingga 35% dalam ransum itik menghasilkan Produsi telur,
FCRdan warna kuning telur yg lebih baik dari yg diberi ransum Kontrol
4. PKMdalam ransum entok (Muscovy) (Fadil et al. 2016)
 Saran utk ransum itik (entok) masa grower (umur 2  7 minggu)
Penggunaan 15% PKM dalam ransum entok  FCR = K
o
n
t
r
o
l
Penggunaan 35% PKM dalam ransum entok  FCR > K
o
n
t
r
o
l
Rekomendasi Batas penggunaan PKC dalam Pakan Unggas
Batas penggunaan dalam ransum unggas
(tergantung kualitas PKC?):
*5  10 % didalam ransum ayam broiler
*Hingga 10% didalam ransum ayam petelur
*Hingga 25% Ayam kampung sedang tumbuh
*Hingga 15% dalam ransum Breeder ayam ras
*Hingga 35% dalam ransum itik petelur
*Hingga 15% dalam ransum entok grower
bervariasi
24
IV. PENGGUNAAN PKM DAN PKC DALAM PAKAN BABI
Performa anak babi yang diberi PKC atau PKM
mulai umur 20h selama 2
1h (Jarowski et al2014)
Parameter
0
PKE 5 PKE
10
PKC
15
PKC Nilai P
BB awal, kg 9.79 9.74 9.75 9.78 0.82
BB akhir, kg 20.29 19.61 19.92 19.15 0.03
PBB, g/e/h 525 494 509 470 0.04
Konsumsi
g/e/h
844 781 816 775 0.13
FCE 0.63 0.63 0.63 0.61 0.19
Parameter
0
PKM
5
PKM
10
PKM
15
PKM Nilai P
BB awal, kg 8.41 8.44 8.43 8.37 0.065
BBakhir, kg 16.71 16.5 16.24 16.23 0.162
PBB,g/e/h 394.9 386.6 373.2 375.2 0.204
Konsumsi
g/e/h
647.2 648.9 651.5 649.7 0.921
FCE 0.61 0.6 0.58 0.58 0.085
 Performa anak babi yang diberi PKC sd 10%=Kontrol
 Performa anak babi yang diberi PKM sd 1
5%
=Kontrol
Efisiensi pakan (FCE) Babi masa Starter, Grower sd Finisher
dengan penggunaan PKM (Trow Nutr. 2015)
 10% PKC dalam
ransum babi masa
starter dan grower:
FCE = Kontrol
 15% PKC dalam
ransum babi finisher:
FCE = Kontrol
Tebal lemak punggung Babi dengan penggunaan PKC
(Trow Nutr. 2015)
 Peningatan PKC
dalam ransum
meningkatkan tebal
lemak punggung
 Berdasarkan tebal
lemak punggung:
Rekomendasi PKC
dalam ransum babi:
Starter : 5 - 7%
Grower: 7-10%
Finisher: 10%
V. PENGGUNAAN PKC DALAM PAKAN
IKAN/AQUA FEED
Performa ikan bandeng yg diberi pakan dgn PKC(Zulfahmi et al, 2019)
Parameters PKC dalam pakan
0 % (Komersil) 16,40% 45,10% 61,10%
Protein kasar, %  35.15 26.56 24.32 22.66
Serat kasar, % 7.00 30.27 34.61 37.06
Hasilpengamatanselama45hari
Mortalitas, 86.66賊2.86a 88.33賊2.88a 88.33賊2.88a 78.33賊2.88b
Lajupertumbuhan, 1.10賊0.03a 1.33賊0.03a 0.92賊0.051b 0.70賊0.055b
Pertambahan panjang,cm 4.10賊0.10a 4.70賊0.10a 3.30賊0.15b 2.60賊0.15b
Efisiensipakan(PBB/FI), 21.51賊0.50a 25.32賊0.06a 17.33賊0.21a 13.96賊0.29b
PKCdalam pakan bandeng bisa digunakan hingga 16,4%, menghasilkan pertumbuhan
dan Efisiensi pakan yang sama dengan pakan komersil.
Performa ikan lele dengan pemberian PKCselama 7 minggu
(Ng dan Chen, 2008)
SBM, %  28.15 24.71 21.27 14.39
PKC, %0.00 10.00 20.00 40.00
Prot Kasar 15.8 15.4 15.7 15.1
BB akhir, g 26.4a 26.2a 26.8a 20.1c
PBB, % 369.6a 364.1a 375.1a 256.4c
Laju Pertumbuhan, % 3.16a 3.12a 3.18a 2.59c
Ef. Pakan 0.77a 0.76a 0.76a 0.63b
Ef. Protein/ PER, % 2.17a 2.16a 2.16a 1.79b
Pemberian PKCdalam pakan lele hingga 20% menghasilkan performayang
Samadengan Kontrol (0% PKM)
Performa udang galah (Macrobrachium rosenbergii) yang
diberi pakan mengandung PKC selama 60 hari (Kader etal, 2018
Parameter 0 10 20 30 40
Bobot awal, g 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04
Laju
pertumbuhan, %
2.45bcd 2.39bc 2.36bc 2.31ab 2.16a
Konsumsi
pakan, g/e
0.46a 0.49a 0.51a 0.49a 0.50a
Efisiensi pakan 0.29 bc 0.27abc 0.24bc 0.25abc 0.21a
Ef Protein (PER) 0.95bc 0.87abc 0.78bc 0.84abc 0.72a
Penggunaan 10% PKCdalam ransum sudah menyebabkan penurunan performa udang
VI. OPTIMALISASI PEMAKAIAN PKC DENGAN
TEKNOLOGI
Prinsip OPTIMALISASI:
 Meniadakan atau mengurangi zat yg berbahaya atau
zat yang tidak berguna atau faktor anti nutrisi
 Meningkatkan kandungan nutrien/ gizinya
 Meningkatkan level penggunaannya dalam pakan (bila
harganya relatif lebih murah)
TEKNOLOGI OPTIMALISASI PENGGUNAAN PKC
1. Cara FISIK (Penyaringan)
Mengurangi cangkang
2. PEMANFAATAN MIKROORGANISME (Biofermentasi)
 Meningkatkan daya simpan
 Meningkatkan nilai gizi (Protein sel m.o.)
3. PENAMBAHAN IMBUHAN (ENZIM)
 Meningkatkan kecernaan gizi bahan pakan/ pakan
4. STEAM AND PRESS
5.KOMBINASI
1. Pengurangan cemaran cangkang PKC
dengan penyaringan
Alat saring mekanis - berputar
1. Pengurangan cemaran cangkang PKC dengan penyaringan
(Sinurat et al., 2013)
Tanpa 4mm 2mm 1 mm
disaring
Jumlah rendemen 100 88 76,6 70,0
BIS, % Berat awal
Cemaran cangkang, %
Sample batch 1
Sampel batch 2
22,8 + 6,8
9,1 + 1,2
21,5+ 3,6
Td
9,9 + 2,6
5,9 + 1,1
8,6 + 1,6
Td
Saringan 2 mm efektif mengurangi
hingga 50 % cangkang
37
Cangkangsisa
penyaringan
Tabel Kandungan protein kasar dan asam amino PKC
sebelum dan sesudah disaring
Asam amino Bungkil inti
sawit (BIS)
BISdisaring
Bahan kering, % 91,85 92,08
Lemak,% 16,05 18,59
Serat kasar,% 17,63 13,28
Protein kasar,% 14,49 14,98
Metionin, % 0,59 Nilai gi zi 0,61
Arginin, % 2,01 Mening kat; 2,15
Threonin, % 0,41 Serat turun 0,45
Histidin, % 0,24 Karen a 0,26
Isoleusin, %
0,52
Cangk ang 0,57
Leusin, % 1,03 1,11
Lisin, % 0,44 Berkur ang 0,46
Valin, % 0,70 0,79
Phenilalanin, % 0,73 0,82
2. PEMANFAATAN MIKROORGANISME (Biofermentasi)
 Membiakkan m.o. dengan PKC sebagai substrat
 Menghasilkan sel m.o. (protein) dan enzim dan produk
metabolis lainnya (vitamin, dll)
 M.O. Yg umum digunakan:
 A. niger
 A. orizae
 Bacillus subtillis
 Rhizopus oryzae,
 Trichoderma
 Saccharomyces cerevisiae
 Phanerochaete chrysosporium
 dll
39
Tray berisi substrat
FERMENTOR
Komposisi zat gizi Bungkil inti sawit dan produk
fermentasi dengan A. niger (Sinurat dkk., 2013)
Bungkil Inti Sawit (PKM) PKC Fermentasi
Dry matter, % 90 89,48
Crude fiber, % 21.7 18,6
M Energy (kcal/kg) 2087 2413
Fat (%) 9,60 9,02
Protein, % 14,2 22,95
Amino acids , %
Threonine 0.31 0,51
Arginine 1.12 1,42
Alanine 0.47 0,79
Methionine 0.41 0,51
Cystine 0.30 td
Valine 0.55 0,83
Phenilalanine 0.39 0,63
Leusine 0.71 1,04
Lysine 0.49 0,59
Ash, % 4,24 6,40
Ca , % 0.35 0,46
P, % 0.59 0,57 40
Beberapa jenis kapang yg dicoba utk
meningkatkan gizi BIS (Sharmila dkk, 2014)
A.niger dan Rhizopus meningkatkan protein dan
Energi metabolis PKC,menurunkan serat kasar
Uraian Bungkil inti sawit Bungkil sawit
terfermentasi
Protein kasar, %
Kecernaan Protein, %
AME, Kkal/kg
Serat kasar, %
15,14
46,5
2261
17,18
25,08
80,9
2516
13,64
Nilai gizi bungkil inti sawit setelah difermentasi dgn
Phanerochaete chrysosporium (Sembiring, 2006)
Fermentasi meningkatkan kandungan Protein dan kecernaannya, ME
& mengurangi kadar serat kasar
Performan ayam broiler yg diberikan Bungkil sawit (PKC) dan produk fermentasinya
(Sembiring, 2006)
Bahan % RANSUM Konsumsi, g/e B badan g/e FCR
KONTROL 2908 1430 2,03
BKL SAWIT/PKM 10 2842 1517 1,89
20 2870 1373 2,10
30 2783 1296 2,15
PKM fermentasi 10 2889 1501 1,93
20 2872 1503 1,91
30 2898 1456 1,99
PKC TANPA FERMENTASI HANYA BISA DIGUNAKAN 10%,
PKC TERFERMENTASI BISA DIGUNAKAN HINGGA 20% DALAM
PAKAN BROILER
Pengaruh pemberian PKCfermentasidalam ransum thdperforma ikan mas
(FermentasiPKCdengan Rhizopus oligosporus)
Pemberian PKC fermentasi 18% menghasilkan performa terbaik,
Lebih baik dari 12% PKC tanpa fermentasi
Perlakuan
Kecernaan
Bahan Kering %
Energi
Metabolis
(Kkal/kg)
Kecernaan
Protein, %
PKC disaring (BISSARING) 56,8 2091 34,7
PKC SARING + Enzim Balitnak (BS4) 71,7 2317 51,3
BISSARING + Enzim multi
komersil 67,8 2319 55,6
3. Penambahan ENZIM meningkatkan kecernaan gizi PKC (Sinurat et al, 2013)
PKM: Tinggi kadar Serat  mannan, lignin, Selulosa
Enzim yang dapat memecah serat dalam BIS
45
Penambahan enzim BS4 maupun enzim komersil meningkatkan
energi metabolis, kecernaan protein dan kecernaan bahankering
Performa Broiler: PKC+Enzim menggantikan jagung (Natsir et al, 2018)
JAGUNG/PKM dlm
Pakan
60/0 52,5/7,5 45/15 37,5/22,5 30/30
Konsumsi pakan g/e 3019a 3012a 3146ab 3455b 3480b
PKC + Enzim 3024ab 2967a 3044ab 3111ab 3344b
Bbt badan g/e 1764b 1777b 1574a 1502a 1507a
PKC + Enzim 1764b 1786b 1722b 1573a 1477a
FCR 1,72a 1,75ab 2,00b 2,30c 2,31c
PKC + Enzim 1,72a 1,73a 1,77a 1,98a 2,26b
Lemak abdomen 2,15 2,09 2,15 2,37 2,29
PKC + Enzim 2,07 2,12 2,29 1,32 1,23
 PKCtanpa ditambah enzim bisa digunakan 7,5% (mengganti 12,5% jagung)
 Dengan penambahan enzim,PKCbisa digunakan 15% (mengganti 25% jagung)
Perlakuan
Produksi
(%HD)
FCR
Berat telur
(g/btr)
Skor
Kuning
telur
Kontrol (0% PKM) 83,8 bcd
2,42abc
63,0 6,9
5% PKC 86,9 abc
2,25 d
63,6 7,3
10% PKC 83,2 cde
2,3
3
bcd
64,
4
7,
1
20% PKC 79,1e
2,46ab
64,5 7,6
5% PKC + En BS4 83,2 cde
2,31 bcd
63,4 7,6
10% PKC+ En BS4 87,1 abc
2,24 d
63,6 7,5
20% PKC+ En BS4 84,0 bc
2,32 bcd
63,3 7,4
5% PKC + En Kom 79,2 de
2,53 a
63,7 7,2
10% PKC+ En Kom 86,5 abc
2,26cd
63,9 6,5
20% PKC+ En Kom 88,3 ab
2,19d
64,4 6,1
Taraf nyata (P) 0,001 0,001 0,604
Performan ayam yg diberi Bkl Sawit (PKC) dan enzim  selama 16 minggu (Sinurat et al., 2011)
Tanpa Enzim:
PKC 10%
+ Enzim:
PKC 20%
A. Penyaringan PKC  Mengurangi cangkang
B. Fermentasi  meningkatkan kandungan
nutrient
C. Suplementasi Enzim  Meningkatkan
kecernaan gizi
4. Perpaduan Teknologi Optimalisasi Penggunaan PKC
Peningkatan kecernaan asam amino PKCtersaring, fermentasidan suplementasi Enzim
(Sinurat et al, 2014)
Zat Gizi PKM PKM Fermentasi
(PKMF)
PKMF + Enzim
Serat kasar, % 15,1 14,8
AME, kkal/kg 2074 1788 1876
Protein kasar, % 14,7 /34,1* 20.0/49,8* 91,4*
Methionin, % 0,205/44,4* 0,216/64,8* 71,2*
Lysine, % 0,614/60,4* 0,678/62,2* 80,2*
Arginin,% 1,191/74,2* 1,137/66,1* 87,9*
Tryptophan 0,102/ 0,221/ Tdk di uji
Threonin,% 0,695/42,7* 0,473/30,9* 77,1
* Ileal digestibility,%
Performan ayam petelur: PKC fermentasi + enzim
(PKCFE) mengganti Bungkil kedelai (Sinurat dkk, 2014)
50
SBM dlm Ransum
HD,% Kons g/e/h FCR Brt tlr g/btr
SBM 20%/ 0% PKCFE 90,7 117,9 2,02 64,8
SBM 15%/ 9% PKCFE 90,6 111,4 1,97 62,6
SBM 10%/ 15% PKCFE 87,8 111,5 2,08 61,6
SBM 5%/ 23% PKCFE 75,9 106,6 2,36 60,1
SBM 0%/ 27.7% PKCFE 63,8 102,3 2,75 60,6
PKCfermentasi +Enzim dapat digunakan menggantikan 50% SBMdlm
ransum ayam petelur
01/10/2020
KONTROL 10% SBM
Diganti
20% SBM
Diganti
40% SBM
Diganti
Sign
BB 21 h 859 816 843 822 TN
Bb 35 h 1930 1617 1753 1700 <0,05
Kons ransum 1-21 h g/e 1332 1150 1251 1143 <0,01
Kons ransum 1-35 h g/e 3116 2831 3027 2826 <0,05
FCR 1-21 h 1,401 1,488 1,487 1,504 TN
FCR 1-35 h 1,657 1,804 1,743 1,706 0,06
Fermentasi PKC+ Enzim tidak efektip mengganti SBMdalam ransum broiler
Performan ayam petelur: PKC fermentasi + enzim
(PKCFE) mengganti Bungkil kedelai (Sinurat dkk, 2015)
KESIMPULAN & SARAN
 Kebutuhan pakan/bahan pakan terus meningkat  impor terus meningkat
 Produksi PKC dalam negeri sangat banyak tetapi sebagian besar (90%) di ekspor
 Kandungan nutrient, faktor pembatas dan penggunaan PKC dalam pakan unggas,
babi dan ikan serta batas penggunaannya sudah banyak diteliti.
 Optimalisasi penggunaan PKC dilakukan dengan Teknologi
 Penyaringan  Mengurangi/meniadakan cemaran (cangkang) faktor antinutrisi
 Biofermentasi  Meningkatkan kandungan nutrien d
 Suplementasi Enzim  Meningkatkan ketercernaangizi & Meningkatkan j
u
m
l
a
h
penggunaannya dalam pakan
 Gabungan teknologi diatas
 Saran: Perlu teknologi yang lebih baik untuk pengolahan PKC menjadi
bahan pakan yang bisa menggantikan bahan pakan impor
PKM Alfa.pptx

More Related Content

Similar to PKM Alfa.pptx (20)

PAKAN.pptx
PAKAN.pptxPAKAN.pptx
PAKAN.pptx
harrysetiawan37
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
Emi Suhaemi
Ayam buras
Ayam burasAyam buras
Ayam buras
Ir. Zakaria, M.M
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4   kb 2AT Modul 4   kb 2
AT Modul 4 kb 2
PPGhybrid3
DESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.ppt
DESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.pptDESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.ppt
DESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.ppt
ItangPurnama1
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Ramaiyulis Ramai
Teknis Ransum Ruminansia.ppt
Teknis Ransum Ruminansia.pptTeknis Ransum Ruminansia.ppt
Teknis Ransum Ruminansia.ppt
Elin feed
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan giziIlmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Emi Suhaemi
02 P P K Teknologi E M Ternakan Ikan Merin Dalm Kolam
02 P P K  Teknologi E M Ternakan Ikan Merin Dalm Kolam02 P P K  Teknologi E M Ternakan Ikan Merin Dalm Kolam
02 P P K Teknologi E M Ternakan Ikan Merin Dalm Kolam
zanua
AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4
PPGhybrid3
PAKAN BROILER.pdf
PAKAN BROILER.pdfPAKAN BROILER.pdf
PAKAN BROILER.pdf
ZaynderBuble1
Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Kebutuhan Nutrisi Ternak ItikKebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Roni Kedua
Ampas tahu
Ampas tahuAmpas tahu
Ampas tahu
ahmadikaahmmad
PENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptx
PENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptxPENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptx
PENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptx
indahfitrisakinahlim1
Rekomendasi Ternak Itik Pasang Surut
Rekomendasi Ternak Itik Pasang SurutRekomendasi Ternak Itik Pasang Surut
Rekomendasi Ternak Itik Pasang Surut
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2
PPGhybrid3
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udangTeknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
Rumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi Pakan
Rumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi PakanRumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi Pakan
Rumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi Pakan
heru dumadi
agribisnis usaha ternak di unram 2020.pptx
agribisnis usaha ternak di unram 2020.pptxagribisnis usaha ternak di unram 2020.pptx
agribisnis usaha ternak di unram 2020.pptx
MuhdFathurrahman1
Kebutuhan Nutrisi Sapi sesuai dengan kondisi saat ini
Kebutuhan Nutrisi Sapi sesuai dengan kondisi saat iniKebutuhan Nutrisi Sapi sesuai dengan kondisi saat ini
Kebutuhan Nutrisi Sapi sesuai dengan kondisi saat ini
achmadsyamroni1
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
Emi Suhaemi
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4   kb 2AT Modul 4   kb 2
AT Modul 4 kb 2
PPGhybrid3
DESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.ppt
DESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.pptDESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.ppt
DESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.ppt
ItangPurnama1
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Ramaiyulis Ramai
Teknis Ransum Ruminansia.ppt
Teknis Ransum Ruminansia.pptTeknis Ransum Ruminansia.ppt
Teknis Ransum Ruminansia.ppt
Elin feed
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan giziIlmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Emi Suhaemi
02 P P K Teknologi E M Ternakan Ikan Merin Dalm Kolam
02 P P K  Teknologi E M Ternakan Ikan Merin Dalm Kolam02 P P K  Teknologi E M Ternakan Ikan Merin Dalm Kolam
02 P P K Teknologi E M Ternakan Ikan Merin Dalm Kolam
zanua
AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4
PPGhybrid3
PAKAN BROILER.pdf
PAKAN BROILER.pdfPAKAN BROILER.pdf
PAKAN BROILER.pdf
ZaynderBuble1
Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Kebutuhan Nutrisi Ternak ItikKebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Roni Kedua
PENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptx
PENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptxPENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptx
PENGARUH RLC Sargassum crassifolium TERHADAP LEMAK BROILER.pptx
indahfitrisakinahlim1
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2
PPGhybrid3
Rumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi Pakan
Rumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi PakanRumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi Pakan
Rumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi Pakan
heru dumadi
agribisnis usaha ternak di unram 2020.pptx
agribisnis usaha ternak di unram 2020.pptxagribisnis usaha ternak di unram 2020.pptx
agribisnis usaha ternak di unram 2020.pptx
MuhdFathurrahman1
Kebutuhan Nutrisi Sapi sesuai dengan kondisi saat ini
Kebutuhan Nutrisi Sapi sesuai dengan kondisi saat iniKebutuhan Nutrisi Sapi sesuai dengan kondisi saat ini
Kebutuhan Nutrisi Sapi sesuai dengan kondisi saat ini
achmadsyamroni1

Recently uploaded (8)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptxPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
mimosaasyifaa
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
FarisHisyam1
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
isugiarta76
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptxPengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
akpertiwi98
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptxTidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
ResidenRoom
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptxPengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
FarhanFadillah28
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptxPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
mimosaasyifaa
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
FarisHisyam1
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
isugiarta76
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptxPengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
akpertiwi98
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptxTidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
ResidenRoom
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptxPengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
FarhanFadillah28

PKM Alfa.pptx

  • 1. OPTIMALISASI PEMAKAIAN PALM KERNEL CAKE PADA UNGGAS, BABI, dan IKAN Alfa Arnanto 14 September 2023
  • 2. TOPIK BAHASAN I. PENDAHULUAN II.FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMANFAATAN BAHAN PAKAN BARU III.PENGGUNAAN PKM DALAM RANSUM UNGGAS IV.PENGGUNAAN PKM DALAM PAKAN BABI V.PENGGUNAAN PKM DALAM PAKAN IKAN VI.OPTIMALISASI PEMAKAIAN PKM DENGAN TEKNOLOGI VII.KESIMPULAN DAN SARAN
  • 3. I. PENDAHULUAN 3 Mengapa perlu menggunakan PKM/PKC sebagai bahan pakan? KETERSEDIAAN BAHAN PAKAN di INDONESIA sangat terbatas Impor bahan pakan terus meningkat Peluang untuk meningkatkan produksi bahan pakan Peluang untuk memanfaatkan bahan pakan lokal lebih banyak
  • 4. PENGERTIAN Sering tidak konsisten PALM KERNEL MEAL / PKM : Bungkil inti sawit, hasil sisa ekstraksi minyak dengan menggunakan pelarut kimia Kandungan minyak rendah: sekitar 2 % Kandungan protein lebih rendah : 16 18% PALM KERNEL CAKE/ PKC atau PKE (EXPELLER): Bungkil inti sawit, hasil sisa ekstraksi minyak dengan menggunakan tekanan/pemerasan Kandungan minyak masih tinggi: sekitar 8 % Kandungan protein lebih rendah : 14 16%
  • 5. KONDISIKETERSEDIAANBAHANPAKANDIINDONESIA 3 bahan pakan impor yg jumlahnya besar (ton) NO JENIS BAHAN PAKAN 2017 2018 2019 Perkiraan nilai (2019) 1 SBM* 4.486.000 4.449.000 4.750.000 US$166,2500,000 2 Feed Wheat* 2.100.000 2.000.000 1.900.000 US$361,000,000 3 MBM** 628.000 473.000 896.000 US$448,000,000 Total nilai impor 2019, x milyar US$ 2,471 Total nilai impor 2019, x trilyun Rp 37,072 * Mundi Index ** Ditkeswan (2020)
  • 6. II. FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMANFAATAN BAHAN PAKAN BARU 1. Ketersediaan/ availability Performa & PROFIT 3. Harga Relatif 2. Kandungan Gizi/Nutrient 5. Faktor pembatas selain racun (zat anti nutrisi) 4. Kandungan zat racun/ toksikan Faktor positif Faktor negatif
  • 7. 1. Ketersediaan PKC/PKM Indonesia Produksi PKM di Indonesia cukup banyak Jumlah produksi meningkat tiap tahun kebun sawit Penggunaan dalam negeri masih sedikit sekali ekspor 2016 2017 2018 2019 (x 1000 ton) Produksi 4934 5470 5686 5860 Ekspor (%) 4318 (87,5) 4704 (86,0) 5190 (91,3) 5300 90,4)
  • 8. 2. Kandungan Nutrient/ Gizi Bungkil inti sawit (PKM) Zat Gizi Kecernaan Ileal,%* Nilai tambah zat Gizi PKM: Bahan kering, % 91,85 ME kkal/kg 2050 Lemak,% 8,05 Serat kasar,% 17,63 Protein kasar,% 14,49 -carotene 4.3-11,8 mg/kg Metionin, % 0,59 91* VitaminA 14000-39000IU Arginin, % 2,01 93 Vitamin E 0,35 mg/kg Threonin, % 0,41 8 6 Histidin, % 0,24 8 6 Isoleusin, % 0,52 8 6 Leusin, % 1,03 88 Lisin, % 0,44 90 Kalsium (Ca) 0,35 % Valin, % 0,70 68 Fosfor (P) 0,59 % Phenilalanin, % 0,73 90 * Sundu et al., 2006 WPSJ.
  • 9. 2. Persyaratan (SNI) Mutu Bungkil inti sawit (PKC) SNI 7856:2017
  • 10. 3. Harga relatif Nutrient PKM Jagung SBM Protein, % 14,5 8,5 44 Energi Metabolis, Kkal/kg 2050 3300 2350 Harga, Rp/kg 2100 4000 - 6000 8000 - 9500 Harga relatif Harga Rp/kg Harga bahan pakan bisa berbeda pada daerah dan waktu yang berbeda Harga salah satu penentu dalam formulasi pakan Least Cost Diet Contoh: Harga PKM dibandingkan dengan Jagung dan SBM
  • 11. 4. Kandungan Toksin dalam PKM/PKC Tidak ada endogenous toksin dalam PKM /PKC Nutrien yg dianggap berbahaya : Cu 20 30 ppm PKM diberikan pada kambing dan domba (>50%) menyebabkan keracunan chronic Cu dan bisa mati karena terjadi Hepatic necrosis
  • 12. 5. Faktor Antinutrisi dan Kontaminan dalam PKM/PKC Faktor anti nutrisi adalah: Senyawa kimia yg ada dalam bahan secara alami yang berfungsi sebagai inhibitor/penghambat penyerapan nutrient, seperti : phytic acid, tannic acid, oxalate, NSP -Non Strach Polysaccharide (mannan, galactomannan, xylan and arabinoxylan) Kandungan NSP PKM: 466 g/kg (Knudsen, 1997) NSP SBM : 180 -220 g/kg NSP meningkatkan kekentalan isi usus menghambat absorbsi nutrient. NSP menyerap air lbh banyak volume meningkat konsumsi pakan turun. ADF 494 g/kg; NDF 779 g/kg (Almageur et al., 2014) Tannic acid : 0.35 - 0.44 Phytic acid: 23.07 - 23.90 g/kg) Oxalate: 5.04 - 5.22 g/kg. Akinyeye et al 2011
  • 13. Faktor Antinutrisi dan Kontaminan Kontaminan utama dalam PKM Cangkang atau Batok SNI inti sawit (SNI 01-0002-1987) Kadar Kotoran (tempurung /cangkang), serabut, batu, dll MAX : 6% menghasilkan > 12% cangkang dalam PKM
  • 14. III. Penggunaan PKC dalam Ransum Unggas 1. Broiler 2. Ayam petelur 3. Ayam bibit 4. Itik & Entok
  • 15. 1. Performan ayam broiler dengan pemberian PKC 4 mg (Esuga, 2007) Persentase bungkil inti sawit dalam ransum Peningkatan PKC dalam ransum menurunkan Performa broiler PKC dapat diberikan 10% dalam ransum broiler 0-4 mg
  • 16. Performa Broiler: PKCmenggantikan jagung (Natsir et al, 2018) JAGUNG/PKC dlm Pakan 60/0 52,5/7,5 45/15 37,5/22,5 30/30 Konsumsi pakan g/e 3019a 3012a 3146ab 3455b 3480b Bobot badan g/e 1764b 1777b 1574a 1502a 1507a FCR 1,72a 1,75ab 2,00b 2,30c 2,31c Lemak abdomen, % 2,15 2,09 2,15 2,37 2,29 Hanya 7,5% PKC dapat dipakai dalam pakan (menggantikan 12,5% jagung) Penggunaan PKC > 7,5% menurunkan performa broiler Jagung dlm formula diganti dgn PKCtanpa merubah formula (kandungan gizi pakan) dalam ransum Starter dan finisher
  • 17. HASIL PENELITIAN SUBSTITUSI JAGUNG DGN PKC DALAM RANSUM BROILER Kriteria Level substitusi (%) Penggantian Optimum (%) Authors PBB, FCR (Finisher) 0 ; 10; 20; 30 30 Anaeto et al. 2009 PBB, FCR (starter & Finisher) 0; 50 0 Ezieshi & Olomu, 2004 PBB, FCR (Finisher) 0; 14; 19; 38 19 Okeudo et al. 2006 PBB, FCR (starter & Finisher) 0; 25; 50; 75; 100 50 Kperegbeyi & Eneruvie, 2014 FCR 0; 26,8; 53,6; 80,5 26,8 Widjaya et al., 2006 PBB, FCR (starter & Finisher) 0; 12,5; 25; 50 12,5 Natsir et al, 2018
  • 18. 2. Penggunaan Bungk petelur (Sinurat, dk il inti sawit (PK k., 2011) Produksitelur (%HD) C) dala Kons Ransum (g/e/h) m ransum Berattlr g/butir ayam FCR Perlakuan Kontrol (ransum tanpa PKC) 83,8 125,5 63,0 2,415 PKM (disaring): 5% 86,9 122,1 63,6 2,245 10% 83,2 122,6 64,4 2,326 20% 79,1 122,9 64,5 2,458 Penggunaan PKC dapat diberikan hingga 10% dalam ransum ayam petelur Penggunaan > 10% menurunkan produksi telur & FCR lebih jelek 18
  • 19. ayam 2. Penggunaan Bungkil inti sawit (PKC) dalam ransum petelur (Zanu et al., 2012) Penggunaan PKC dapat diberikan hingga 10% dalam ransum ayam petelur Penggunaan > 10% menurunkan produksitelur 19 Tingkat PKC dalam ransum, % Satuan 0 5 10 15 Konsumsi pkn g/e/h 136.3 133.7 136.7 131.3 Produsi telur % HD 77.0a 79.7b 81.0c 64.3d FCR g/g 2,74 2,68 2,46 3,23 Berat telur g/ btr 64.7 62.5 68.5 63.3 Skor kuning 2.0a 3.7a 4.7b 6.0c Mortalitas % 0 0 0 6.7
  • 20. HASIL PENELITIAN SUBSTITUSI/PENGURANGAN JAGUNG DENGAN PKC DALAM RANSUM AYAM PETELUR 18 5 6 % Kriteria Level substitusi (%) Penggantian Optimum (%) Referensi Prod telur, FCR, Egg mass 0; 30; 56 56 Chong et al. 2008 Prod telur, FCR, Brt telur, Warna yolk 0; 9; 18; 27 18 Dairi&Fasuyi, 2008 (PKC Fermentasi) Prod telur, FCR, Brt telur ayam kampung 0; 30; 60 60 Adrizal et al, 2011
  • 21. 3. Penggunaan Bungkil inti sawit (PKM) dalam ransum ayam Bibit (Mohamen W.Z. 2013) Penggunaan PKM dapat diberikan hingga 20% dalam ransum ayam petelur bibit Penggunaan PKM 40% menurunkan produksi telur dan FCR lebih jelek 21
  • 22. 4. Peggunaan PKC dalam Ransum Itik Petelur (Samsudin et al., 2016 J. World Poult. Res.) 0 Persentase PKC dalam ransum 15 35 Konsumsi Pakan g/e/mg 1021 1425 1338 Prod Telur, %HD 60.0 60.4 77. 1 FCR 6.25 5.12 5.5 3 Bobot telur g/butir 59.5 65.7 63. 2 Itik Khaki Campbell mulai umur 18 mg selama 10 mg penelitian Skor Warna kuning 5.70 5.22 5.93 Penggunaan PKChingga 35% dalam ransum itik menghasilkan Produsi telur, FCRdan warna kuning telur yg lebih baik dari yg diberi ransum Kontrol
  • 23. 4. PKMdalam ransum entok (Muscovy) (Fadil et al. 2016) Saran utk ransum itik (entok) masa grower (umur 2 7 minggu) Penggunaan 15% PKM dalam ransum entok FCR = K o n t r o l Penggunaan 35% PKM dalam ransum entok FCR > K o n t r o l
  • 24. Rekomendasi Batas penggunaan PKC dalam Pakan Unggas Batas penggunaan dalam ransum unggas (tergantung kualitas PKC?): *5 10 % didalam ransum ayam broiler *Hingga 10% didalam ransum ayam petelur *Hingga 25% Ayam kampung sedang tumbuh *Hingga 15% dalam ransum Breeder ayam ras *Hingga 35% dalam ransum itik petelur *Hingga 15% dalam ransum entok grower bervariasi 24
  • 25. IV. PENGGUNAAN PKM DAN PKC DALAM PAKAN BABI
  • 26. Performa anak babi yang diberi PKC atau PKM mulai umur 20h selama 2 1h (Jarowski et al2014) Parameter 0 PKE 5 PKE 10 PKC 15 PKC Nilai P BB awal, kg 9.79 9.74 9.75 9.78 0.82 BB akhir, kg 20.29 19.61 19.92 19.15 0.03 PBB, g/e/h 525 494 509 470 0.04 Konsumsi g/e/h 844 781 816 775 0.13 FCE 0.63 0.63 0.63 0.61 0.19 Parameter 0 PKM 5 PKM 10 PKM 15 PKM Nilai P BB awal, kg 8.41 8.44 8.43 8.37 0.065 BBakhir, kg 16.71 16.5 16.24 16.23 0.162 PBB,g/e/h 394.9 386.6 373.2 375.2 0.204 Konsumsi g/e/h 647.2 648.9 651.5 649.7 0.921 FCE 0.61 0.6 0.58 0.58 0.085 Performa anak babi yang diberi PKC sd 10%=Kontrol Performa anak babi yang diberi PKM sd 1 5% =Kontrol
  • 27. Efisiensi pakan (FCE) Babi masa Starter, Grower sd Finisher dengan penggunaan PKM (Trow Nutr. 2015) 10% PKC dalam ransum babi masa starter dan grower: FCE = Kontrol 15% PKC dalam ransum babi finisher: FCE = Kontrol
  • 28. Tebal lemak punggung Babi dengan penggunaan PKC (Trow Nutr. 2015) Peningatan PKC dalam ransum meningkatkan tebal lemak punggung Berdasarkan tebal lemak punggung: Rekomendasi PKC dalam ransum babi: Starter : 5 - 7% Grower: 7-10% Finisher: 10%
  • 29. V. PENGGUNAAN PKC DALAM PAKAN IKAN/AQUA FEED
  • 30. Performa ikan bandeng yg diberi pakan dgn PKC(Zulfahmi et al, 2019) Parameters PKC dalam pakan 0 % (Komersil) 16,40% 45,10% 61,10% Protein kasar, % 35.15 26.56 24.32 22.66 Serat kasar, % 7.00 30.27 34.61 37.06 Hasilpengamatanselama45hari Mortalitas, 86.66賊2.86a 88.33賊2.88a 88.33賊2.88a 78.33賊2.88b Lajupertumbuhan, 1.10賊0.03a 1.33賊0.03a 0.92賊0.051b 0.70賊0.055b Pertambahan panjang,cm 4.10賊0.10a 4.70賊0.10a 3.30賊0.15b 2.60賊0.15b Efisiensipakan(PBB/FI), 21.51賊0.50a 25.32賊0.06a 17.33賊0.21a 13.96賊0.29b PKCdalam pakan bandeng bisa digunakan hingga 16,4%, menghasilkan pertumbuhan dan Efisiensi pakan yang sama dengan pakan komersil.
  • 31. Performa ikan lele dengan pemberian PKCselama 7 minggu (Ng dan Chen, 2008) SBM, % 28.15 24.71 21.27 14.39 PKC, %0.00 10.00 20.00 40.00 Prot Kasar 15.8 15.4 15.7 15.1 BB akhir, g 26.4a 26.2a 26.8a 20.1c PBB, % 369.6a 364.1a 375.1a 256.4c Laju Pertumbuhan, % 3.16a 3.12a 3.18a 2.59c Ef. Pakan 0.77a 0.76a 0.76a 0.63b Ef. Protein/ PER, % 2.17a 2.16a 2.16a 1.79b Pemberian PKCdalam pakan lele hingga 20% menghasilkan performayang Samadengan Kontrol (0% PKM)
  • 32. Performa udang galah (Macrobrachium rosenbergii) yang diberi pakan mengandung PKC selama 60 hari (Kader etal, 2018 Parameter 0 10 20 30 40 Bobot awal, g 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 Laju pertumbuhan, % 2.45bcd 2.39bc 2.36bc 2.31ab 2.16a Konsumsi pakan, g/e 0.46a 0.49a 0.51a 0.49a 0.50a Efisiensi pakan 0.29 bc 0.27abc 0.24bc 0.25abc 0.21a Ef Protein (PER) 0.95bc 0.87abc 0.78bc 0.84abc 0.72a Penggunaan 10% PKCdalam ransum sudah menyebabkan penurunan performa udang
  • 33. VI. OPTIMALISASI PEMAKAIAN PKC DENGAN TEKNOLOGI Prinsip OPTIMALISASI: Meniadakan atau mengurangi zat yg berbahaya atau zat yang tidak berguna atau faktor anti nutrisi Meningkatkan kandungan nutrien/ gizinya Meningkatkan level penggunaannya dalam pakan (bila harganya relatif lebih murah)
  • 34. TEKNOLOGI OPTIMALISASI PENGGUNAAN PKC 1. Cara FISIK (Penyaringan) Mengurangi cangkang 2. PEMANFAATAN MIKROORGANISME (Biofermentasi) Meningkatkan daya simpan Meningkatkan nilai gizi (Protein sel m.o.) 3. PENAMBAHAN IMBUHAN (ENZIM) Meningkatkan kecernaan gizi bahan pakan/ pakan 4. STEAM AND PRESS 5.KOMBINASI
  • 35. 1. Pengurangan cemaran cangkang PKC dengan penyaringan Alat saring mekanis - berputar
  • 36. 1. Pengurangan cemaran cangkang PKC dengan penyaringan (Sinurat et al., 2013) Tanpa 4mm 2mm 1 mm disaring Jumlah rendemen 100 88 76,6 70,0 BIS, % Berat awal Cemaran cangkang, % Sample batch 1 Sampel batch 2 22,8 + 6,8 9,1 + 1,2 21,5+ 3,6 Td 9,9 + 2,6 5,9 + 1,1 8,6 + 1,6 Td Saringan 2 mm efektif mengurangi hingga 50 % cangkang
  • 38. Tabel Kandungan protein kasar dan asam amino PKC sebelum dan sesudah disaring Asam amino Bungkil inti sawit (BIS) BISdisaring Bahan kering, % 91,85 92,08 Lemak,% 16,05 18,59 Serat kasar,% 17,63 13,28 Protein kasar,% 14,49 14,98 Metionin, % 0,59 Nilai gi zi 0,61 Arginin, % 2,01 Mening kat; 2,15 Threonin, % 0,41 Serat turun 0,45 Histidin, % 0,24 Karen a 0,26 Isoleusin, % 0,52 Cangk ang 0,57 Leusin, % 1,03 1,11 Lisin, % 0,44 Berkur ang 0,46 Valin, % 0,70 0,79 Phenilalanin, % 0,73 0,82
  • 39. 2. PEMANFAATAN MIKROORGANISME (Biofermentasi) Membiakkan m.o. dengan PKC sebagai substrat Menghasilkan sel m.o. (protein) dan enzim dan produk metabolis lainnya (vitamin, dll) M.O. Yg umum digunakan: A. niger A. orizae Bacillus subtillis Rhizopus oryzae, Trichoderma Saccharomyces cerevisiae Phanerochaete chrysosporium dll 39 Tray berisi substrat FERMENTOR
  • 40. Komposisi zat gizi Bungkil inti sawit dan produk fermentasi dengan A. niger (Sinurat dkk., 2013) Bungkil Inti Sawit (PKM) PKC Fermentasi Dry matter, % 90 89,48 Crude fiber, % 21.7 18,6 M Energy (kcal/kg) 2087 2413 Fat (%) 9,60 9,02 Protein, % 14,2 22,95 Amino acids , % Threonine 0.31 0,51 Arginine 1.12 1,42 Alanine 0.47 0,79 Methionine 0.41 0,51 Cystine 0.30 td Valine 0.55 0,83 Phenilalanine 0.39 0,63 Leusine 0.71 1,04 Lysine 0.49 0,59 Ash, % 4,24 6,40 Ca , % 0.35 0,46 P, % 0.59 0,57 40
  • 41. Beberapa jenis kapang yg dicoba utk meningkatkan gizi BIS (Sharmila dkk, 2014) A.niger dan Rhizopus meningkatkan protein dan Energi metabolis PKC,menurunkan serat kasar
  • 42. Uraian Bungkil inti sawit Bungkil sawit terfermentasi Protein kasar, % Kecernaan Protein, % AME, Kkal/kg Serat kasar, % 15,14 46,5 2261 17,18 25,08 80,9 2516 13,64 Nilai gizi bungkil inti sawit setelah difermentasi dgn Phanerochaete chrysosporium (Sembiring, 2006) Fermentasi meningkatkan kandungan Protein dan kecernaannya, ME & mengurangi kadar serat kasar
  • 43. Performan ayam broiler yg diberikan Bungkil sawit (PKC) dan produk fermentasinya (Sembiring, 2006) Bahan % RANSUM Konsumsi, g/e B badan g/e FCR KONTROL 2908 1430 2,03 BKL SAWIT/PKM 10 2842 1517 1,89 20 2870 1373 2,10 30 2783 1296 2,15 PKM fermentasi 10 2889 1501 1,93 20 2872 1503 1,91 30 2898 1456 1,99 PKC TANPA FERMENTASI HANYA BISA DIGUNAKAN 10%, PKC TERFERMENTASI BISA DIGUNAKAN HINGGA 20% DALAM PAKAN BROILER
  • 44. Pengaruh pemberian PKCfermentasidalam ransum thdperforma ikan mas (FermentasiPKCdengan Rhizopus oligosporus) Pemberian PKC fermentasi 18% menghasilkan performa terbaik, Lebih baik dari 12% PKC tanpa fermentasi
  • 45. Perlakuan Kecernaan Bahan Kering % Energi Metabolis (Kkal/kg) Kecernaan Protein, % PKC disaring (BISSARING) 56,8 2091 34,7 PKC SARING + Enzim Balitnak (BS4) 71,7 2317 51,3 BISSARING + Enzim multi komersil 67,8 2319 55,6 3. Penambahan ENZIM meningkatkan kecernaan gizi PKC (Sinurat et al, 2013) PKM: Tinggi kadar Serat mannan, lignin, Selulosa Enzim yang dapat memecah serat dalam BIS 45 Penambahan enzim BS4 maupun enzim komersil meningkatkan energi metabolis, kecernaan protein dan kecernaan bahankering
  • 46. Performa Broiler: PKC+Enzim menggantikan jagung (Natsir et al, 2018) JAGUNG/PKM dlm Pakan 60/0 52,5/7,5 45/15 37,5/22,5 30/30 Konsumsi pakan g/e 3019a 3012a 3146ab 3455b 3480b PKC + Enzim 3024ab 2967a 3044ab 3111ab 3344b Bbt badan g/e 1764b 1777b 1574a 1502a 1507a PKC + Enzim 1764b 1786b 1722b 1573a 1477a FCR 1,72a 1,75ab 2,00b 2,30c 2,31c PKC + Enzim 1,72a 1,73a 1,77a 1,98a 2,26b Lemak abdomen 2,15 2,09 2,15 2,37 2,29 PKC + Enzim 2,07 2,12 2,29 1,32 1,23 PKCtanpa ditambah enzim bisa digunakan 7,5% (mengganti 12,5% jagung) Dengan penambahan enzim,PKCbisa digunakan 15% (mengganti 25% jagung)
  • 47. Perlakuan Produksi (%HD) FCR Berat telur (g/btr) Skor Kuning telur Kontrol (0% PKM) 83,8 bcd 2,42abc 63,0 6,9 5% PKC 86,9 abc 2,25 d 63,6 7,3 10% PKC 83,2 cde 2,3 3 bcd 64, 4 7, 1 20% PKC 79,1e 2,46ab 64,5 7,6 5% PKC + En BS4 83,2 cde 2,31 bcd 63,4 7,6 10% PKC+ En BS4 87,1 abc 2,24 d 63,6 7,5 20% PKC+ En BS4 84,0 bc 2,32 bcd 63,3 7,4 5% PKC + En Kom 79,2 de 2,53 a 63,7 7,2 10% PKC+ En Kom 86,5 abc 2,26cd 63,9 6,5 20% PKC+ En Kom 88,3 ab 2,19d 64,4 6,1 Taraf nyata (P) 0,001 0,001 0,604 Performan ayam yg diberi Bkl Sawit (PKC) dan enzim selama 16 minggu (Sinurat et al., 2011) Tanpa Enzim: PKC 10% + Enzim: PKC 20%
  • 48. A. Penyaringan PKC Mengurangi cangkang B. Fermentasi meningkatkan kandungan nutrient C. Suplementasi Enzim Meningkatkan kecernaan gizi 4. Perpaduan Teknologi Optimalisasi Penggunaan PKC
  • 49. Peningkatan kecernaan asam amino PKCtersaring, fermentasidan suplementasi Enzim (Sinurat et al, 2014) Zat Gizi PKM PKM Fermentasi (PKMF) PKMF + Enzim Serat kasar, % 15,1 14,8 AME, kkal/kg 2074 1788 1876 Protein kasar, % 14,7 /34,1* 20.0/49,8* 91,4* Methionin, % 0,205/44,4* 0,216/64,8* 71,2* Lysine, % 0,614/60,4* 0,678/62,2* 80,2* Arginin,% 1,191/74,2* 1,137/66,1* 87,9* Tryptophan 0,102/ 0,221/ Tdk di uji Threonin,% 0,695/42,7* 0,473/30,9* 77,1 * Ileal digestibility,%
  • 50. Performan ayam petelur: PKC fermentasi + enzim (PKCFE) mengganti Bungkil kedelai (Sinurat dkk, 2014) 50 SBM dlm Ransum HD,% Kons g/e/h FCR Brt tlr g/btr SBM 20%/ 0% PKCFE 90,7 117,9 2,02 64,8 SBM 15%/ 9% PKCFE 90,6 111,4 1,97 62,6 SBM 10%/ 15% PKCFE 87,8 111,5 2,08 61,6 SBM 5%/ 23% PKCFE 75,9 106,6 2,36 60,1 SBM 0%/ 27.7% PKCFE 63,8 102,3 2,75 60,6 PKCfermentasi +Enzim dapat digunakan menggantikan 50% SBMdlm ransum ayam petelur 01/10/2020
  • 51. KONTROL 10% SBM Diganti 20% SBM Diganti 40% SBM Diganti Sign BB 21 h 859 816 843 822 TN Bb 35 h 1930 1617 1753 1700 <0,05 Kons ransum 1-21 h g/e 1332 1150 1251 1143 <0,01 Kons ransum 1-35 h g/e 3116 2831 3027 2826 <0,05 FCR 1-21 h 1,401 1,488 1,487 1,504 TN FCR 1-35 h 1,657 1,804 1,743 1,706 0,06 Fermentasi PKC+ Enzim tidak efektip mengganti SBMdalam ransum broiler Performan ayam petelur: PKC fermentasi + enzim (PKCFE) mengganti Bungkil kedelai (Sinurat dkk, 2015)
  • 52. KESIMPULAN & SARAN Kebutuhan pakan/bahan pakan terus meningkat impor terus meningkat Produksi PKC dalam negeri sangat banyak tetapi sebagian besar (90%) di ekspor Kandungan nutrient, faktor pembatas dan penggunaan PKC dalam pakan unggas, babi dan ikan serta batas penggunaannya sudah banyak diteliti. Optimalisasi penggunaan PKC dilakukan dengan Teknologi Penyaringan Mengurangi/meniadakan cemaran (cangkang) faktor antinutrisi Biofermentasi Meningkatkan kandungan nutrien d Suplementasi Enzim Meningkatkan ketercernaangizi & Meningkatkan j u m l a h penggunaannya dalam pakan Gabungan teknologi diatas Saran: Perlu teknologi yang lebih baik untuk pengolahan PKC menjadi bahan pakan yang bisa menggantikan bahan pakan impor