Tugas Kuliah PL4008 Pengantar Kepariwisataan. Eksplorasi potensi kawasan wisata berdasarkan faktor 3A: Attraction, Amenities, dan Accessibility. Oleh Larissa Rena dan Christine Adrivia.
Pariwisata dalam dekade terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang mantap, ditandai dengan perkembangan perjalanan domestik oleh wisatawan nusantara, maupun per-kembangan kunjungan wisatawan mancanegara. Pariwisata nusantara, selain tumbuh dari segi jumlah pelaku perjalanannya, juga dari jumlah perjalanan yang dilakukan, sementara wisatawan mancanegara mengalami perluasan pasar.
Dari sisi sediaan, juga ditengarai munculnya berbagai destinasi baru, atas dukungan peme-rintah pusat maupun atas inisiatif daerah, selain itu juga muncul produk-produk baru menanggapi perkembangan pasar, termasuk diantaranya industri kreatif yang menjadi daya tarik wisata. Kontribusi pariwisata secara total terhadap PDB, penerimaan pajak, maupun penciptaan lapangan kerja meningkat dari tahun ke tahun. Di samping perolehan devisa, pariwisata juga menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong pelestarian lingkungan hidup, mendorong pelestarian dan pengembangan budaya bangsa dan mendorong perkembangan daerah.
Pekerjaan pariwisata juga merupakan pekerjaan yang sangat sensitif terhadap adanya perubahan, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal sehingga pekerjaan ini sangat membutuhkan kemampuan untuk terus menerus beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan yang berubah. Bentuk adaptasi ini salah satunya adalah dengan perencanaan yang baik.
Namun demikian, perkembangan kepariwisataan Indonesia bukannya tidak menghadapi masalah dan kendala. Pertumbuhan masih perlu diikuti dengan persebaran karena sampai saat ini ketimpangan antar wilayah masih tinggi. Selain itu juga Kementerian Parekraf sudah mencanangkan pertumbuhan yang berkualitas untuk meningkatkan daya saing dan dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan.
Kapasitas sumber daya manusia masih menjadi kendala untuk tumbuh dan berkembang secara berkualitas, di samping hambatan klasik Koordinasi antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan yang masih perlu ditingkatkan.
Perencanaan yang baik diharapkan dapat mengurangi hambatan-hambatan untuk melangkah ke depan menuju pariwisata Indonesia yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengembangkan industri yang kredibel, serta perluasan pasar didukung oleh institusi yang kondusif.
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...Irwan Haribudiman
油
Dokumen tersebut membahas tentang faktor geografi sebagai sumber daya pariwisata dan modal kepariwisataan di Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang beragam seperti keragaman suku, seni budaya, serta keindahan alam seperti pantai, gunung, dan kekayaan hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata. Faktor geografi lainnya seperti iklim, bentuk tanah, hutan, dan flora dan fauna jug
Menurut Pearce ada 6 komponen peran geografi pariwisata :
1) Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply)
2) Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand)
3) Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort)
4) Geografi dan aliran wisatawan (tourist movement and flows)
5) Dampak pariwisata (the impact of tourism)
6) Model-model keruangan pariwisata (models tourism space)
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
Dokumen tersebut membahas tentang wisata bahari dan pengembangan kawasan wisata bahari secara berkelanjutan. Beberapa poin pentingnya adalah mengenai prinsip-prinsip ekowisata dan keterlibatan masyarakat setempat, serta pentingnya perencanaan tata ruang dan manajemen wilayah untuk pengembangan wisata bahari yang berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang produk wisata, usaha pariwisata, dan perencanaan pariwisata. Produk wisata meliputi jasa perjalanan, akomodasi, makanan, hiburan, daya tarik wisata, dan souvenir. Usaha pariwisata mencakup jasa wisata, pengusahaan objek wisata, dan sarana wisata seperti akomodasi dan transportasi. Perencanaan pariwisata bertujuan mengorganisasi pengembangan fasilitas wisata untuk memenuhi ke
Setiap ilmu pasti tidak dapat berdiri sendiri, karena pasti akan saling berhubungan satu dengan lainnya.
Pariwisata erat kaitannya dengan struktur, bentuk, penggunaan lahan dan perlindungan bentang alam (landscape), selain itu juga terkait dengan kondisi alam, kondisi manusia, dan interaksi diantara keduanya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Danau Toba mencakup perencanaan strategis yang terintegrasi secara lintas pemerintahan dan partisipatif untuk meningkatkan daya tarik wisata, layanan, dan kapasitas masyarakat serta melindungi lingkungan setempat. Institut Teknologi Del berperan sebagai mitra pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pendampingan dan pelati
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengembangan ekowisata, termasuk definisi ekowisata sebagai wisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan partisipasi masyarakat setempat, serta prinsip-prinsip kepariwisataan berkelanjutan seperti berbasis masyarakat dan berwawasan budaya."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas mengenai ekowisata bahari dan upaya konservasi terumbu karang melalui restorasi serta peran pusat pembelajaran terumbu karang dalam upaya tersebut.
Industri pariwisata adalah kumpulan usaha jasa yang saling terkait untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, mulai dari transportasi, akomodasi, makanan hingga atraksi. Unsur-unsur utamanya antara lain biro perjalanan, akomodasi, transportasi, jasa makanan dan restoran, money changer, atraksi wisata, serta cenderamata. Industri ini memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi, kebudayaan, dan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik masyarakat pesisir dan nelayan di Indonesia, termasuk perbedaan dengan masyarakat agraris, struktur sosial, dinamika perubahan teknologi, dan pengertian budaya bahari.
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanAde Ela Pratiwi
油
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi dan tujuan perjalanan wisata, karakteristik wisatawan, jenis-jenis wisatawan, dan pola pengeluaran wisatawan. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan dan manfaat pengeluaran wisatawan bagi peningkatan ekonomi daerah wisata.
Buku Pedoman Desa Wisata edisi kedua ini memberikan panduan untuk mengembangkan desa-desa di Indonesia sebagai destinasi wisata berkelanjutan guna mendukung pemulihan ekonomi masyarakat pedesaan pasca pandemi Covid-19, dengan mengedepankan prinsip "oleh desa, untuk desa, dan berbasis budaya" serta memanfaatkan potensi alam, budaya dan kreativitas masyarakat lokal.
Kelompok Sadar Wisata adalah organisasi masyarakat yang berperan sebagai penggerak dalam menciptakan iklim kondusif bagi tumbuhnya pariwisata dan memberdayakan potensi masyarakat setempat. Kelompok ini bertugas memperkenalkan potensi wisata daerah, memotivasi masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, serta berperan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan bersama pemerintah daerah
Dokumen tersebut membahas tentang Destination Management Organization (DMO) sebagai sistem tata kelola destinasi pariwisata yang terstruktur dan sinergis serta dipimpin oleh organisasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. DMO bertujuan untuk meningkatkan kinerja pariwisata secara ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya melalui koordinasi, keterlibatan pemangku kepentingan, kemitraan, dan pencapaian indikator kinerja bersama.
Dokumen ini membahas tentang pengertian daya tarik wisata dan contoh daya tarik wisata alam, budaya, dan khusus di Indonesia seperti Pantai Parangtritis, Air Terjun Pantai Gumuk Pasir, Jatilan, Museum, Grebeg Maulud, berburu, dan mendaki gunung.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi kepariwisataan di tingkat nasional dan internasional. Secara umum dibahas mengenai perkembangan organisasi pariwisata yang ditujukan untuk meningkatkan standar industri pariwisata, serta contoh organisasi pariwisata swasta nasional seperti PHRI dan penghargaan yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup ekowisata laut di Indonesia. Ia menjelaskan definisi wisata bahari dan aktivitas yang terkait, serta potensi objek wisata bahari di berbagai wilayah di Indonesia seperti pulau-pulau, terumbu karang, dan satwa laut. Dokumen ini juga menyebutkan target pengembangan wisata bahari Indonesia hingga tahun 2019 antara lain jumlah wisatawan, lokasi, dan infrastruktur pendukung seperti pel
Sulawesi Tenggara memiliki beragam potensi wisata seperti Benteng Buton, Pantai Nirwana, Taman Nasional Wakatobi, Pulau Liwutongkidi, Air Terjun Moramo, dan Pantai Nambo. Daerah ini juga kaya akan sumber daya alam seperti nikel dan aspal serta memiliki budaya khas seperti tari, musik, dan kerajinan dari perak. Flora dan faunanya meliputi anggrek, pohon kayu kuku, kasumeeto,
Dokumen tersebut membahas tentang wisata bahari dan pengembangan kawasan wisata bahari secara berkelanjutan. Beberapa poin pentingnya adalah mengenai prinsip-prinsip ekowisata dan keterlibatan masyarakat setempat, serta pentingnya perencanaan tata ruang dan manajemen wilayah untuk pengembangan wisata bahari yang berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang produk wisata, usaha pariwisata, dan perencanaan pariwisata. Produk wisata meliputi jasa perjalanan, akomodasi, makanan, hiburan, daya tarik wisata, dan souvenir. Usaha pariwisata mencakup jasa wisata, pengusahaan objek wisata, dan sarana wisata seperti akomodasi dan transportasi. Perencanaan pariwisata bertujuan mengorganisasi pengembangan fasilitas wisata untuk memenuhi ke
Setiap ilmu pasti tidak dapat berdiri sendiri, karena pasti akan saling berhubungan satu dengan lainnya.
Pariwisata erat kaitannya dengan struktur, bentuk, penggunaan lahan dan perlindungan bentang alam (landscape), selain itu juga terkait dengan kondisi alam, kondisi manusia, dan interaksi diantara keduanya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Danau Toba mencakup perencanaan strategis yang terintegrasi secara lintas pemerintahan dan partisipatif untuk meningkatkan daya tarik wisata, layanan, dan kapasitas masyarakat serta melindungi lingkungan setempat. Institut Teknologi Del berperan sebagai mitra pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pendampingan dan pelati
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengembangan ekowisata, termasuk definisi ekowisata sebagai wisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan partisipasi masyarakat setempat, serta prinsip-prinsip kepariwisataan berkelanjutan seperti berbasis masyarakat dan berwawasan budaya."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas mengenai ekowisata bahari dan upaya konservasi terumbu karang melalui restorasi serta peran pusat pembelajaran terumbu karang dalam upaya tersebut.
Industri pariwisata adalah kumpulan usaha jasa yang saling terkait untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, mulai dari transportasi, akomodasi, makanan hingga atraksi. Unsur-unsur utamanya antara lain biro perjalanan, akomodasi, transportasi, jasa makanan dan restoran, money changer, atraksi wisata, serta cenderamata. Industri ini memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi, kebudayaan, dan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik masyarakat pesisir dan nelayan di Indonesia, termasuk perbedaan dengan masyarakat agraris, struktur sosial, dinamika perubahan teknologi, dan pengertian budaya bahari.
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanAde Ela Pratiwi
油
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi dan tujuan perjalanan wisata, karakteristik wisatawan, jenis-jenis wisatawan, dan pola pengeluaran wisatawan. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan dan manfaat pengeluaran wisatawan bagi peningkatan ekonomi daerah wisata.
Buku Pedoman Desa Wisata edisi kedua ini memberikan panduan untuk mengembangkan desa-desa di Indonesia sebagai destinasi wisata berkelanjutan guna mendukung pemulihan ekonomi masyarakat pedesaan pasca pandemi Covid-19, dengan mengedepankan prinsip "oleh desa, untuk desa, dan berbasis budaya" serta memanfaatkan potensi alam, budaya dan kreativitas masyarakat lokal.
Kelompok Sadar Wisata adalah organisasi masyarakat yang berperan sebagai penggerak dalam menciptakan iklim kondusif bagi tumbuhnya pariwisata dan memberdayakan potensi masyarakat setempat. Kelompok ini bertugas memperkenalkan potensi wisata daerah, memotivasi masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, serta berperan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan bersama pemerintah daerah
Dokumen tersebut membahas tentang Destination Management Organization (DMO) sebagai sistem tata kelola destinasi pariwisata yang terstruktur dan sinergis serta dipimpin oleh organisasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. DMO bertujuan untuk meningkatkan kinerja pariwisata secara ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya melalui koordinasi, keterlibatan pemangku kepentingan, kemitraan, dan pencapaian indikator kinerja bersama.
Dokumen ini membahas tentang pengertian daya tarik wisata dan contoh daya tarik wisata alam, budaya, dan khusus di Indonesia seperti Pantai Parangtritis, Air Terjun Pantai Gumuk Pasir, Jatilan, Museum, Grebeg Maulud, berburu, dan mendaki gunung.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi kepariwisataan di tingkat nasional dan internasional. Secara umum dibahas mengenai perkembangan organisasi pariwisata yang ditujukan untuk meningkatkan standar industri pariwisata, serta contoh organisasi pariwisata swasta nasional seperti PHRI dan penghargaan yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup ekowisata laut di Indonesia. Ia menjelaskan definisi wisata bahari dan aktivitas yang terkait, serta potensi objek wisata bahari di berbagai wilayah di Indonesia seperti pulau-pulau, terumbu karang, dan satwa laut. Dokumen ini juga menyebutkan target pengembangan wisata bahari Indonesia hingga tahun 2019 antara lain jumlah wisatawan, lokasi, dan infrastruktur pendukung seperti pel
Sulawesi Tenggara memiliki beragam potensi wisata seperti Benteng Buton, Pantai Nirwana, Taman Nasional Wakatobi, Pulau Liwutongkidi, Air Terjun Moramo, dan Pantai Nambo. Daerah ini juga kaya akan sumber daya alam seperti nikel dan aspal serta memiliki budaya khas seperti tari, musik, dan kerajinan dari perak. Flora dan faunanya meliputi anggrek, pohon kayu kuku, kasumeeto,
Dokumen tersebut membahas potensi pengembangan kawasan ekowisata di Kampung Saporkren dan Kabui, Raja Ampat. Terdapat banyak sumber daya alam dan budaya yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata seperti flora dan fauna endemik, budaya masyarakat nelayan, dan kekayaan bawah laut. Dokumen ini memberikan arahan kebijakan spasial untuk pengembangan kawasan tersebut dengan membangun fasilitas
Industri perikanan, bisa juga disebut dengan industri penangkapan ikan adalah industri atau aktivitas menangkap, membudi dayakan, memproses, mengawetkan, menyimpan, mendistribusikan, dan memasarkan produk ikan. Istilah ini didefinisikan oleh FAO, mencakup juga yang dilakukan oleh pemancing rekreasi, nelayan tradisional, dan penangkapan ikan komersial.[1] Baik secara langsung maupun tidak langsung, industri perikanan (mulai dari penangkapan/budidaya hingga pemasaran) telah menghidupi sekitar 500 juta orang di negara berkembang di dunia.
Industri perikanan tradisional adalah praktik penangkapan ikan atau perikanan komersial skala kecil atau subsisten yang mendayagunakan metode penangkapan tradisional seperti penggunaan batang pancing, busur dan panah, harpoon, jaring lempar, tombak, dan sebagainya. Praktik ini tidak dikategorikan sebagai olahraga, karena hasilnya dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan. Meski tidak selalu bergerak secara subsisten, istilah ini banyak digunakan ketika menyinggung ekspansi perikanan komersial yang menekan nelayan dan pembudidaya kecil.
Arfik pemetaan potensi desa menuju desa wisata yang berkarakterarfikputrazega
油
1. Desa Pesantren memiliki potensi wisata alam dan budaya seperti tambak udang dan bandeng, industri kerajinan tangan, serta mangrove yang dapat dikembangkan menjadi desa wisata.
2. Potensi-potensi tersebut telah sesuai dengan aspek-aspek desa wisata yaitu daya tarik, aksesibilitas, fasilitas, dan kelembagaan pariwisata.
3. Pengembangan desa wisata diharapkan dapat meningkatkan
Laut dapat menjadi salah satu alternatif tempat untuk rekreasi. Pemandangan di laut yang didominasi warna biru dengan angin semilir bisa menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan penat dari aktivitas keseharian. Di Indonesia, banyak sekali wilayah laut Indonesia yang banyak dijadikan sebagai tempat favorit untuk diving, snorkeling atau bersantai.
Di bidang pariwisata, potensi pariwisata Kabupaten Nias Selatan terletak pada jalur yang disebut Segitiga Emas Industri Pariwisata Nias Selatan, yakni Kecamatan Lolowa'u Gomo - Pulau Batu. Porosnya adalah Omo Hada, rumah tradisional di Desa Bawomataluo, Kecamatan Teluk Dalam, yang merupakan potensi wisata budaya dan bahari.
Desa Bawomataluo merupakan desa tradisional dengan deretan rumah tradisional terbuat dari kayu dengan, arsitektur khas Nias itu dihuni sebagaimana layaknya kompleks perumahan. Ukiran batu megalitik menghias di beberapa tempat. Di perkampungan itu bisa juga disaksikan tradisi Hombo Batu atau Lompat Batu.
Adapun peninggatan zaman megalitik berupa batu-batu megalit di Kecamatan Lahusa dan Gomo. Andalan wisata lainnya adalah Pantai Lagundri yang berpasir putih, serta Pantai Sorake yang ombaknya jadi sarana olahraga selancar dan beberapa kali diadakan lomba berselancar tingkat internasional di Pantai Sorake.
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasanRafitanoga
油
Survei ini memetakan lokasi potensial untuk pengembangan kawasan minapolitan di Aceh. Dilakukan di enam lokasi di empat kabupaten, survei menganalisis sumber daya manusia, regulasi, komoditas unggulan, potensi, pasar, penyerapan tenaga kerja. Setiap lokasi memiliki karakteristik sendiri namun berpotensi menjadi kawasan minapolitan dengan fokus pada subsektor tertentu seperti budidaya air tawar
MATERI UNTUK BIMTEK SADAR WISATA YANG DISELENGGARAKAN OLEH DINAS PARIWISATA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TGL 15 OKTOBER 2015 DI HOTEL CLARION KOTA KENDARI
Kabupaten Sikka memiliki potensi wisata alam, budaya, dan religi. Beberapa destinasi andalannya adalah Teluk Maumere yang dikembangkan menjadi Taman Wisata Alam Laut, Kawasan Egon untuk wisata alam dan gunung berapi, serta Desa Koja Doi yang memiliki terumbu karang yang baik untuk diving dan snorkeling. Pemerintah daerah berupaya meningkatkan daya tarik wisata melalui pengembangan fasilitas, aksesibilitas, dan
1. Pengembangan Pariwisata Raja Ampat, Papua Barat Larissa Rena (13505087) & Christine Adrivia (15005048) PL4008 Pengantar Kepariwisataan / Semester II Tahun Akademik 2008-2009
2. Selayang Pandang Latar Belakang Raja Ampat? Fakta Raja Ampat Potensi Pariwisata Raja Ampat Attractions Amenities Accessibility Strategi Pengembangan Pariwisata Raja Ampat Kesimpulan Daftar Pustaka
3. Latar Belakang Pariwisata Indonesia saat ini Posisi ke-8 untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik Data tahun 2000: Jumlah wisatawan 5,064 juta Devisa USD. 5,7 miliar Target tahun 2009: Jumlah wisatawan 10 juta Devisa USD 10 miliar Masih banyak kawasan wisata Indonesia yang belum dikembangkan maksimal
6. Fakta Raja Ampat Letak geografis 2属25LU-4属25LS & 130属-132属55BT Mitos asal-usul nama Raja Ampat 160 pulau, dengan empat pulau besar utama: Pulau Waigeo Pulau Misool Pulau Salawati Pulau Batanta 34 pulau yang berpenghuni Luas wilayah 46.000 km2 40.000 km2 perairan 6.000 km2 daratan Jumlah penduduk 32.055 jiwa (survei PRA, 2006)
8. Scientific Tourism (1) Keanekaragaman hayati bawah laut 75 persen spesies karang dunia 10 kali lipat > perairan Karibia 1100 jenis ikan 25 spesies endemik 699 spesies moluska (hewan lunak) 57 spesies udang mantis 13 spesies mamalia laut 5 spesies kura-kura laut
9. Scientific Tourism (2) Satwa darat meliputi kakaktua raja dan jambul kuning, nuri merah, maleo, cenderawasih, katak, dan kadal. Ekspedisi Widya Nusantara (EWIN) oleh LIPI, 2007: 554 koleksi tumbuhan, mencakup palem hias, anggrek, paku-pakuan, jamur, lumut, dan galls . 5 spesies flora endemis
10. Adventure Tourism (1) Titik penyelaman: Pulau Wayag/Uranie Kawe Teluk Aljui Waigeo bagian Barat Daya Waigeo Selatan Fam Selat Dampir Batanta Kofiau Misool bagian Timur Laut Misool bagian Tenggara .. dan masih mungkin bertambah!
12. Cultural Tourism (1) Area of diversity Nama Pulau Penduduk Suku Asli Penduduk Suku Pendatang Papua Luar Papua Waigeo Wawiyai (Wauyai), Kawe, Langanyan, Ambel (Waren) Biak Beteu (Beser), Biak Wardo, Biak Usba. Tidore, Ternate, Seram, Bugis, Buton, Jawa Batanta Batanta Biak Kafdaron Suku-suku dari Maluku Salawati Tepin, Fiat, Domu, Waili dan Butlih Biak, Moi (Moi-Maya) Jawa, Ternate, Tidore, Tobelo, Seram, Bugis, Buton Misool Matbat, Misool, Biga Biak Beteu (Beser) Seram, Tobelo, Ternate, Tidore, Buton, Bugis, Ambon, Jawa Kofiau - Biak Beteu (Beser) -
16. Amenities Cottage yang dikelola oleh pemerintah daerah Papua Diving di pulau Mansuar Sorido Bay Resort dan Kri Eco Resort di Pulau Kri Di Saonek terdapat 2 buah penginapan Di Yenwaupnor terdapat 2 buah homestay Pusat Informasi Wisata dan dermaga Pulau Saonek Dalam rencana: Pulau Nyandebabo (Waigeo Selatan) Pulau Batbitiem (Misool Timur Selatan) Waiwo (Waigeo Selatan). Akomodasi di tengah laut dengan menyewa kapal yang memiliki fasilitas tempat tinggal.
18. Accessibility Cara mencapai Raja Ampat Pesawat terbang ke Sorong Transportasi laut Sorong-Waisai (ibukota Kab. Raja Ampat),berjarak 36 mil laut (67 km) Transportasi di dalam wilayah Raja Ampat Bandara Jeffman Pelabuhan Saonek (Distrik Waigeo Selatan), Kabare (Distrik Waigeo Utara), Salafen (Distrik Misool), dan Sakabu (Distrik Samate) Dermaga-dermaga kecil KM Fajar Nock dan KM Raja Ampat 2
20. Kondisi Pariwisata Saat Ini Laporan PAD Kabupaten Raja Ampat tahun 2005: Total 746 wisatawan yang terdaftar Devisa Rp. 45.600.000 atau 0,0003% dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Raja Ampat yang sebesar Rp. 151.161.816.000.
23. Konservasi Tradisional (1) Penangkapan ikan cara tradisional Kalawai atau penikam Kerambah dari kayu Molo : menyelam dengan alat senapan Bacigi : memancing dengan kail tanpa umpan Menangkap ikan pada malam hari, hanya dengan menggunakan lampu gas ( petromaks) dan serok/tangguk
24. Konservasi Tradisional (2) Budaya Sasi Larangan untuk mengambil hasil hutan atau hasil laut di suatu tempat tertentu untuk jangka waktu tertentu Pengawasan oleh warga lokal Dulu : sanksi fisik, dicambuk atau dipasung Sekarang : melakukan pekerjaan yang bermanfaat untuk kepentingan umum, misal: mengumpulkan batu karang untuk menimbun jalan, perbaikan balai desa Hasil biota sitaan Dijual dan hasilnya disimpan dalam kas adat dan selanjutnya digunakan untuk membiayai upacara-upacara adat.
25. Kawasan Konservasi Laut Daerah Disebut juga KKLD Luas lebih dari 550.000 ha atau 30% dari total luas wilayah Kabupaten Raja Ampat Cakupan: Kofiau Misool Timur Selatan Waigeo Selatan Teluk Mayalibit Wayag Sayang-Piai Ayau
26. Pendidikan Konservasi Kalabia Kapal Pendidikan Lingkungan Kelautan dengan nama Kalabia , disponsori oleh Conservation International dan The Nature Conservancy Berlayar sambil Belajar Target : anak-anak
27. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Setempat Pelibatan secara langsung dalam sektor pariwisata Contoh kasus : Papua Diving oleh Max Ammer 90 dari 100 karyawannya adalah warga Papua. Memasok ikan, sayur-mayur, buah-buahan, dan lainnya. Pelatihan berbahasa asing dan menggunakan peralatan selam.
28. Hal-Hal yang Perlu Dibenahi (1) Pengembangan transportasi Pembenahan dan pemeliharaan kembali lapangan udara yang sudah ada di daerah kabupaten Raja Ampat, seperti bandara Jefman dan bandara perintis yang biasa digunakan perusahaan nikel di daerah tersebut. Lebih banyak kapal sebagai alat transportasi laut untuk mencapai pulau pulau yang ada di kabupaten Raja Ampat Penyebaran informasi mengenai jadwal, rute dan jumlah kendaraan yang tersedia Perbaikan kondisi pelabuhan pelabuhan sederhana yang ada di kepulauan Raja Ampat
29. Hal-Hal yang Perlu Dibenahi (2) Pengembangan akomodasi Pengelolaan resort dan pengembangan potensi kepariwisataan dilakukan oleh pelaku industri dalam negeri Penginapan penduduk Pusat wisata kuliner khas Papua Situs pengenalan sejarah atau museum budaya di daerah Raja Ampat Wisata di atas laut yang tidak kalah menarik dengan wisata bawah laut Raja Ampat
31. Kesimpulan Pariwisata di Kepulauan Raja Ampat memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan Pelaku industri pariwisata dari luar negeri Peran pemerintah dalam pengembangan pariwisata Raja Ampat dianggap masih kurang Penyediaan sarana dan prasarana Menciptakan iklim investasi yang sehat Pola pengembangan pariwisata untuk kawasan Raja Ampat sebaiknya menganut Community-based tourism Eco-based tourism atau sustainable tourism
32. Daftar Pustaka Mansoben, J.R. 2003. Antropologi Papua, Vol 2. No.4, Agustus 2003 : Konservasi Sumber Daya Alam Papua Ditinjau Dari Aspek Budaya . Sumayku, Reynold. 2007. National Geographic Indonesia, September 2007 : Menjadi Raja di Raja Ampat. Waluyo, Harry. 2007. Pengembangan Kepariwisataan Indonesia . Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia. http://konservasipapua.blogspot.com http://www.infopapua.com/ http://www.rajaampatkab.go.id http://www.rajaampat-liveaboard.com http://liburan.info/content/view/54/1/ http://diverajaampat.org