Dokumen ini membahas tentang sejarah pembentukan Pulau Sulawesi sejak Zaman Eosen hingga Plisosen, fisiografi Pulau Sulawesi yang terbagi menjadi beberapa lengan, Sulawesi sebagai daerah tektonik yang memiliki beberapa struktur seperti sesar dan palung yang dapat memicu gempa bumi dan tsunami, serta potensi terjadinya tsunami akibat gempa bumi di perairan Sulawesi.
Dokumen ini membahas tentang arus laut dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Arus laut disebabkan oleh faktor internal seperti perbedaan densitas air laut dan faktor eksternal seperti gaya Matahari dan Bulan. Arus laut diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya dan suhunya, serta memiliki pengaruh terhadap iklim, pelayaran, penyebaran gunung es, dan perikanan.
Terumbu terbentuk dari endapan-endapan masif kalsium karbonat (CaCO3), yang dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu dari filum Cnidaria, ordo Scleractinia yang hidup bersimbiosis dengan zooxantellae, dan sedikit tambahan dari algae berkapur serta organisme lain yang menyekresi kalsium karbonat.
Mekanisme transportasi sedimen meliputi suspensi, bedload transport, dan klasifikasi transportasi sedimen berdasarkan sumber dan mekanisme. Terdapat tiga cara transportasi sedimen yaitu suspensi, bedload, dan wash load yang diukur menggunakan alat seperti BTMA, Delft Bottle, dan water sampler.
Tugas ini membahas tentang phylum Porifera yang merupakan hewan spons. Porifera memiliki tubuh berpori dan tidak memiliki organ. Terdapat tiga kelas Porifera berdasarkan bahan penyusun rangka tubuhnya, yaitu Hexactinellida (silika), Demospongiae (spongin), dan Calcarea (kalsium karbonat). Porifera memiliki peran ekonomi sebagai alat pembersih dan sumber zat kimia berpotensi sebagai obat.
The document discusses methods for determining the age of rocks, including absolute age and relative age. Absolute age is determined through radiometric dating techniques measuring radioactive decay in rocks. Relative age is based on the position of rocks or fossils compared to adjacent layers. Examples are given of dividing geologic timescales based on presence of fossil species. Methods for interpreting microfossil assemblages are also described, such as biozones and zones of foraminifera used in biostratigraphy. Factors like reworking and introduced fossils that can complicate age determinations are explained.
Dokumen tersebut merangkum tentang ilmu paleontologi dan beberapa filum utama yang dipelajari dalam paleontologi, yaitu Coelenterata, Brachiopoda, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata. Dokumen juga menjelaskan proses pemfosilan dan cabang-cabang ilmu paleontologi.
El Nino dan La Nina merupakan gejala iklim yang menunjukkan perubahan suhu permukaan laut. El Nino menyebabkan peningkatan suhu laut dan mengakibatkan berkurangnya curah hujan di sebagian besar Indonesia, sementara La Nina kebalikannya menyebabkan penguatan angin timur dan peningkatan curah hujan di wilayah barat Indonesia.
Ctenophora atau ubur-ubur sisir adalah filum invertebrata laut yang memiliki tubuh lunak dan sisir sisir yang digunakan untuk sensorik. Mereka hidup soliter, berreproduksi secara seksual dan aseksual, serta berperan menjaga keseimbangan ekosistem laut sebagai sumber makanan namun juga dapat merusaknya dengan memakan larva tiram.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Membahas fisiografi, stratigrafi, dan struktur geologi regional Jawa Barat
2) Terdiri dari empat zona fisiografi utama yaitu dataran pantai, Zona Bogor, Zona Bandung, dan pegunungan selatan
3) Menguraikan susunan batuan stratigrafi daerah penelitian yang terdiri dari formasi-formasi sedimen dan vulkanik
Plankton net adalah jaring dengan ukuran mesh yang sesuai untuk menangkap plankton. Jaring ini biasanya berbentuk kerucut dan terbuat dari nilon, dengan panjang 4-5 kali diameter mulutnya. Ada tiga cara menggunakan plankton net untuk mengambil sampel plankton: secara horizontal untuk mengetahui sebaran horizontal plankton, secara vertikal untuk mengambil sampel seluruh kolom air, dan secara miring untuk mengambil sampel dari berbagai
Teks tersebut membahas tentang kristalografi dan mineralogi. Pertama, menjelaskan tujuh sistem kristalografi berdasarkan jumlah sumbu dan perbandingannya. Kedua, mendefinisikan mineralogi sebagai ilmu yang mempelajari sifat kimia, struktur kristal, dan fisika mineral. Ketiga, menjelaskan cara penamaan mineral berdasarkan sifat-sifatnya seperti warna, bentuk kristal, kilap, dan kekerasan.
Makalah ini membahas tentang bentuk lahan asal denudasional. Proses pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan pengendapan dapat menghasilkan bentuk lahan ini. Contoh bentuk lahan seperti ini adalah lembah, lereng, dan pola aliran sungai. Makalah ini juga membahas proses terbentuknya dan ciri-ciri bentuk lahan asal denudasional serta dampak dan penanggulangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang ikan layaran (Istiophorus sp.), termasuk klasifikasi, habitat, komposisi kimia, dan jenis-jenis protein yang terkandung. Ikan layaran merupakan ikan pelagis besar yang tersebar di perairan Indonesia. Protein merupakan komponen penting dalam ikan yang terdiri atas protein miofibril, sarkoplasma, dan stroma. Protein miofibril berperan dalam pembentukan gel surimi.
This document summarizes the stratigraphy of South Sulawesi, Indonesia. It divides the stratigraphy into several periods:
1. Pre-rift deposits from the Paleocene to upper Eocene including the Langi Volcanic Formation and Manunggul Formation.
2. Syn-rift deposits from the Eocene to Oligocene including the Mallawa Formation, Ngimbang Formation, and Toraja Formation composed of tuffaceous sandstones, quartz sands, and non-tuffaceous units.
3. Post-rift deposits from the upper Eocene to lower Miocene including the Tonasa/Makale Limestone Formations and Ngimbang-K
Zaman Kapur dicirikan oleh siklus pengendapan dan penyusutan air laut global. Berbagai fosil karakteristik seperti ammonit, rudist, dan foraminifera membantu menentukan usia batuan Kapur. Iklim hangat selama periode pertengahan Kapur memungkinkan kehidupan tumbuh hingga lintang tinggi. Berbagai hewan seperti dinosaurus, pterosaurus, dan reptilia laut hidup pada masa itu.
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)YOHANIS SAHABAT
Ìý
Laporan ini memberikan ringkasan tentang praktek lapangan mahasiswa di lokasi semburan lumpur Lapindo. Mahasiswa memperoleh informasi mengenai kronologi kejadian semburan lumpur secara langsung dari warga setempat, serta melihat dampak sosial dan upaya penanganannya. Berdasarkan informasi yang diperoleh, diduga penyebab semburan adalah kesalahan dalam prosedur pengeboran sumur gas Lapindo.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang struktur matahari yang terdiri dari inti, zona radiatif, zona konveksi, fotosfer, bintik matahari, prominensi, dan korona. Matahari memiliki inti yang menghasilkan energi melalui fusi nuklir dan struktur luar yang mentransportasikan energi ke permukaan.
Geologi kelautan mempelajari fenomena geologi di lingkungan laut, meliputi aspek fisik, kimia, dan biologi seperti morfologi dasar laut, sedimentasi, dan fosil. Lingkungan marin terdiri dari samodera yang lebih dalam dan luas serta laut yang lebih dangkal di tepi benua atau antara benua.
Pulau Sulawesi terbentuk dari proses tumbukan dan pergeseran lempeng tektonik selama puluhan juta tahun, membentuk empat lengan dengan geologi yang kompleks. Pulau ini memiliki berbagai gunung api, sesar, danau serta teluk yang membentuk topografi beragam.
Teks tersebut membahas tentang evolusi tektonik pulau Jawa dan hubungannya dengan tiga pola struktur utama di pulau Jawa yaitu pola Meratus, pola Sunda, dan pola Jawa. Teks tersebut juga membahas kaitannya dengan hasil penelitian skripsi senior tentang struktur geologi di Jawa.
The document discusses methods for determining the age of rocks, including absolute age and relative age. Absolute age is determined through radiometric dating techniques measuring radioactive decay in rocks. Relative age is based on the position of rocks or fossils compared to adjacent layers. Examples are given of dividing geologic timescales based on presence of fossil species. Methods for interpreting microfossil assemblages are also described, such as biozones and zones of foraminifera used in biostratigraphy. Factors like reworking and introduced fossils that can complicate age determinations are explained.
Dokumen tersebut merangkum tentang ilmu paleontologi dan beberapa filum utama yang dipelajari dalam paleontologi, yaitu Coelenterata, Brachiopoda, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata. Dokumen juga menjelaskan proses pemfosilan dan cabang-cabang ilmu paleontologi.
El Nino dan La Nina merupakan gejala iklim yang menunjukkan perubahan suhu permukaan laut. El Nino menyebabkan peningkatan suhu laut dan mengakibatkan berkurangnya curah hujan di sebagian besar Indonesia, sementara La Nina kebalikannya menyebabkan penguatan angin timur dan peningkatan curah hujan di wilayah barat Indonesia.
Ctenophora atau ubur-ubur sisir adalah filum invertebrata laut yang memiliki tubuh lunak dan sisir sisir yang digunakan untuk sensorik. Mereka hidup soliter, berreproduksi secara seksual dan aseksual, serta berperan menjaga keseimbangan ekosistem laut sebagai sumber makanan namun juga dapat merusaknya dengan memakan larva tiram.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Membahas fisiografi, stratigrafi, dan struktur geologi regional Jawa Barat
2) Terdiri dari empat zona fisiografi utama yaitu dataran pantai, Zona Bogor, Zona Bandung, dan pegunungan selatan
3) Menguraikan susunan batuan stratigrafi daerah penelitian yang terdiri dari formasi-formasi sedimen dan vulkanik
Plankton net adalah jaring dengan ukuran mesh yang sesuai untuk menangkap plankton. Jaring ini biasanya berbentuk kerucut dan terbuat dari nilon, dengan panjang 4-5 kali diameter mulutnya. Ada tiga cara menggunakan plankton net untuk mengambil sampel plankton: secara horizontal untuk mengetahui sebaran horizontal plankton, secara vertikal untuk mengambil sampel seluruh kolom air, dan secara miring untuk mengambil sampel dari berbagai
Teks tersebut membahas tentang kristalografi dan mineralogi. Pertama, menjelaskan tujuh sistem kristalografi berdasarkan jumlah sumbu dan perbandingannya. Kedua, mendefinisikan mineralogi sebagai ilmu yang mempelajari sifat kimia, struktur kristal, dan fisika mineral. Ketiga, menjelaskan cara penamaan mineral berdasarkan sifat-sifatnya seperti warna, bentuk kristal, kilap, dan kekerasan.
Makalah ini membahas tentang bentuk lahan asal denudasional. Proses pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan pengendapan dapat menghasilkan bentuk lahan ini. Contoh bentuk lahan seperti ini adalah lembah, lereng, dan pola aliran sungai. Makalah ini juga membahas proses terbentuknya dan ciri-ciri bentuk lahan asal denudasional serta dampak dan penanggulangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang ikan layaran (Istiophorus sp.), termasuk klasifikasi, habitat, komposisi kimia, dan jenis-jenis protein yang terkandung. Ikan layaran merupakan ikan pelagis besar yang tersebar di perairan Indonesia. Protein merupakan komponen penting dalam ikan yang terdiri atas protein miofibril, sarkoplasma, dan stroma. Protein miofibril berperan dalam pembentukan gel surimi.
This document summarizes the stratigraphy of South Sulawesi, Indonesia. It divides the stratigraphy into several periods:
1. Pre-rift deposits from the Paleocene to upper Eocene including the Langi Volcanic Formation and Manunggul Formation.
2. Syn-rift deposits from the Eocene to Oligocene including the Mallawa Formation, Ngimbang Formation, and Toraja Formation composed of tuffaceous sandstones, quartz sands, and non-tuffaceous units.
3. Post-rift deposits from the upper Eocene to lower Miocene including the Tonasa/Makale Limestone Formations and Ngimbang-K
Zaman Kapur dicirikan oleh siklus pengendapan dan penyusutan air laut global. Berbagai fosil karakteristik seperti ammonit, rudist, dan foraminifera membantu menentukan usia batuan Kapur. Iklim hangat selama periode pertengahan Kapur memungkinkan kehidupan tumbuh hingga lintang tinggi. Berbagai hewan seperti dinosaurus, pterosaurus, dan reptilia laut hidup pada masa itu.
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)YOHANIS SAHABAT
Ìý
Laporan ini memberikan ringkasan tentang praktek lapangan mahasiswa di lokasi semburan lumpur Lapindo. Mahasiswa memperoleh informasi mengenai kronologi kejadian semburan lumpur secara langsung dari warga setempat, serta melihat dampak sosial dan upaya penanganannya. Berdasarkan informasi yang diperoleh, diduga penyebab semburan adalah kesalahan dalam prosedur pengeboran sumur gas Lapindo.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang struktur matahari yang terdiri dari inti, zona radiatif, zona konveksi, fotosfer, bintik matahari, prominensi, dan korona. Matahari memiliki inti yang menghasilkan energi melalui fusi nuklir dan struktur luar yang mentransportasikan energi ke permukaan.
Geologi kelautan mempelajari fenomena geologi di lingkungan laut, meliputi aspek fisik, kimia, dan biologi seperti morfologi dasar laut, sedimentasi, dan fosil. Lingkungan marin terdiri dari samodera yang lebih dalam dan luas serta laut yang lebih dangkal di tepi benua atau antara benua.
Pulau Sulawesi terbentuk dari proses tumbukan dan pergeseran lempeng tektonik selama puluhan juta tahun, membentuk empat lengan dengan geologi yang kompleks. Pulau ini memiliki berbagai gunung api, sesar, danau serta teluk yang membentuk topografi beragam.
Teks tersebut membahas tentang evolusi tektonik pulau Jawa dan hubungannya dengan tiga pola struktur utama di pulau Jawa yaitu pola Meratus, pola Sunda, dan pola Jawa. Teks tersebut juga membahas kaitannya dengan hasil penelitian skripsi senior tentang struktur geologi di Jawa.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi Indonesia khususnya Sumatera. Tektonik Sumatera dipengaruhi oleh interaksi antara Lempeng Eurasia dan Lempeng India-Australia yang membentuk struktur sesar dan lipatan. Berbagai formasi batuan seperti Belumai, Baong, dan Keutapang terbentuk akibat proses sedimentasi dan tektonik pada zaman Tersier hingga Kuarter.
Proses terbentuknya Kepulauan Indonesia dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik. Pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatra, dan Kalimantan terbentuk dari aktivitas vulkanisme, sedangkan Papua dan Kalimantan berasal dari pecahan super benua pada awal pembentukan bumi. Pergerakan lempeng selama jutaan tahun membentuk konfigurasi pulau-pulau di Indonesia saat ini.
Pengaruh tektonik regional terhadap pola struktur dan tektonik jawa kelompok 2zulfiqriramadhan
Ìý
Pulau Jawa dipengaruhi oleh tektonik regional yang terkait dengan konvergensi lempeng di sekitarnya. Tataan tektonik regional membentuk pola struktur berbeda sejak zaman pra-Neogen hingga Neogen, dimana pola Barat-Timur pada zaman Neogen memiliki pengaruh dominan terhadap fisiografi Pulau Jawa.
Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan lautan dan daratan melalui teori lempeng tektonik. Teori ini menyatakan bahwa kerak bumi terbagi menjadi enam lempeng besar yang bergerak dan saling berinteraksi, menyebabkan aktivitas seperti gunung berapi dan gempa bumi. Lempeng-lempeng ini bergerak perlahan akibat proses penyebaran dasar lautan dan tabrakan lempeng, sehingga menyebabkan pergeseran benua se
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Proses pembentukan Kepulauan Indonesia yang dipengaruhi oleh teori-teori geologi dan pergerakan lempeng tektonik.
2. Pembagian zaman geologi Bumi dan perkembangan flora dan fauna di Indonesia sesuai dengan zona Wallace.
3. Jenis-jenis hutan dan flora serta fauna yang terdapat di berbagai wilayah Indonesia.
Pergerakan lempeng bumi telah membentuk pulau-pulau di Indonesia dan memisahkan spesies, menyebabkan evolusi dan kepunahan. Ukuran pulau mempengaruhi jumlah spesiesnya, dengan pulau besar memiliki lebih banyak spesies dan pulau kecil memiliki spesies endemik. Pergerakan lempeng juga telah memisahkan Indonesia menjadi dua wilayah biogeografi.
Lingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusiaalfantishindikasari
Ìý
Wilayah Indonesia rawan bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir dan longsor. Geologi Indonesia kompleks akibat interaksi 3 lempeng tektonik utama. Topografi beragam mulai dari pegunungan, bukit hingga dataran rendah. Sumber daya air dikelola melalui Satuan Wilayah Sungai. Penduduk Indonesia sebagian besar bergantung pada sektor pertanian dan perikanan.
Dokumen ini membahas tentang tektonisme dan proses pembentukan morfologi lipatan dan patahan akibat tenaga tektonik di dalam litosfer. Tenaga tektonik dibedakan menjadi orogenetik yang bekerja secara cepat dalam wilayah sempit, dan epirogenetik yang bekerja lambat dalam wilayah luas. Morfologi lipatan terbentuk dari tekanan mendatar yang menyebabkan pelipatan lapisan batuan, sedangkan patahan terbent
Terdapat sembilan supercontinent utama yang pernah terbentuk di Bumi sejak awal pembentukannya hingga sekarang. Supercontinent pertama adalah Vaalbara sekitar 3,6 miliar tahun lalu, diikuti oleh Ur sekitar 3 miliar tahun lalu, Kenorland sekitar 2,7 miliar tahun lalu, dan Columbia sekitar 1,8-1,5 miliar tahun lalu. Supercontinent-supercontinent berikutnya adalah Rodinia sekitar 1,1-
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanarif878
Ìý
1. Makalah ini mendeskripsikan wilayah Pantai Parangtritis dan sekitarnya dari sudut pandang geologi dan geografi.
2. Wilayah ini terbentuk dari proses pengangkatan berulang pulau Jawa dan terdiri atas dataran aluvial, bukit pasir, karst Gunung Sewu, dan pegunungan Batur Agung.
3. Tempat-tempat wisata di sekitar pantai meliputi pantai, bukit pasir, dan gua-gua di kawasan karst Gunung Sewu.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
Ìý
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar danÌýKnowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 – 11 Agustus 2016
3. terjadinya Sulawesi akibat tabrakan dua pulau (Sulawesi bagian Timur dan Sulawesi bagian Barat) antara 19 sampai 13 juta tahun yang lalu, terdorong oleh tabrakan antara lempeng benua yang merupakan fundasi Sulawesi Timur bersama Pulau-Pulau Banggai dan Sula Sejarah Geomorfologi dan Proses Tektonik yang Membentuk Pulau Sulawesi
4. EOSEN ( 65-40 juta tahun yang lalu ) diawali 65 juta tahun lalu. Saat itu ada 2 daratan yaitu cikal bakal kaki Sulawesi Tenggara dan Timur, dan cikal bakal kaki Sulawesi Selatan, Barat dan Utara. Kedua apungan daratan itu terbawa bergerak ke barat menuju Borneo ( sekarang bernama Kalimantan ). Proses tumbukan akibat apungan lempeng benua itu menyebabkan kedua daratan itu mulai terkumpul menjadi satu daratan baru. Berikut adalah skema pembentukan pulau sulawesi
5. Pada zaman ini pergerakan lempeng kearah barat disertai dengan persesaran yang menyebabkan mulai terjadi perubahan ekstrim bentuk daratan. Bagian tengah ketiga daratan itu tertekuk akibat benturan atau pergeseran, sebuah proses yang lebih kuat dibandingkan apa yang terjadi di kedua ujung atas dan bawahnya ( daratan utara dan selatan ) MIOSEN ( 40-20 juta tahun yang lalu )
6. Hingga zaman ini proses penumbukan kedua daratan itu terus berlangsung, bahkan apungan hasil tumbukan terus bergerak hingga mendekat ke daratan Kalimantan lalu berhenti di sana. Persesaran yang telah mulai sejak zaman Miosen masih terus berlangsung, bahkan berdampak apada pemisahan kelompok batuan dari kawasan di sekitar danau Poso dan kelompok batuan sekitar danau Matano. kedua kelompok batuan ini meski lokasinya berdampingan, namun memperlihatkan asosiasi batuan yang berbeda PLIOSEN ( 15-6 juta tahun yang lalu )
7. Pada zaman ini mulai berlangsung fenomena baru, yaitu proses pemekaran dasar samudra di laut antara Kalimantan dan Sulawesi ( sekarang dikenal dengan selat Makasar ). Pemekaran dasar samudra ini menyebabkan cikal bakal atau pulau Sulawesi purba. Dan pulau Sulawesi purba ini kembali bergerak ke timur menjauhi Kalimantan. kecepatan gerakan apungan di atas lempeng benua adalah peristiwa yang berlangsung perlahan namun konsisten dengan laju beberapa centimeter pertahun. PLITOSEN ( 4-2 juta tahun yang lalu )
8. Karakteristik pulau sulawesi Pulau Sulawesi mempunyai bentuk yang berbeda dengan pulau lainnya. Apabila melihat busur-busur disekelilinya Benua Asia, maka bagian concaxnya mengarah ke Asia tetapi Pulau Sulawesi memiliki bentuk yang justru convaxnya yang menghadap ke Asia dan terbuka ke arah Pasifik, oleh karena itu Pola Sulawesi sering disebut berpola terbalik atau inverted arc
9. Sebagian besar daerahnya terdiri dari pegunungan dan tataran rendah yang terdapat secara sporadik, terutama terdapat disepanjang pantai. Dataran rendah yang relatif lebar dan padat penduduknya adalah dibagian lengan Selatan. Berdasarkan orogenesenya dapat dibagi ke dalam tiga daeran (Van Bemmelen, 1949) sebagai berikut : Orogenese di bagian Sulawesi Utara Orogenese di bagian Sulawesi central Orogenese di bagian Sulawesi selatan
10. Lengan Utara Sulawesi Lengan timur Sulawesi Lengan tenggara Sulawesi Lengan selatan Sulawesi Lengan tengah Sulawesi Geologi sulawesi