Dokumen tersebut merangkum tentang sajak sebagai genre puisi Melayu modern yang tidak terikat aturan tetapi menggunakan rima akhir. Ia membahas ciri-ciri sajak seperti tema, persoalan, gaya bahasa, dan jenis sajak bebas dan terikat beserta contohnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan nada-nada dalam sajak seperti melankolik, romantis, patriotik, sinis dan protes.
Puisi ini membahas tentang kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya, ibu dan ayah. Anak menyayangi ibunya yang diibaratkan sebagai ratu hati, dan merasa bersalah bila ibunya menangis. Setelah itu baru ayah yang menjadi harapan keluarga, karena tanpa ayah hidup akan sulit. Anak mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tuanya yang dianggap sempurna.
- Perumpamaan adalah susunan kata-kata yang indah dan ringkas dengan maksud tersirat.
- Biasanya dimulai dengan kata seperti, bagai, laksana, dan umpama.
- Memberikan contoh perumpamaan seperti bagai aur dengan tebing, bagai bunyi cempedak jatuh, dan bagai enau dalam belukar.
[Ringkasan]
Murid sekolah mengikuti perkhemahan di hutan. Murid itu terkesan dengan keindahan alam semula jadi hutan walaupun berbeza dengan keadaan rumahnya. Pengalaman di hutan memberikan pembelajaran berdikari dan menghargai alam sekitar.
Sajak ini membahas tentang pentingnya mendengarkan nasihat dari ibu. Penyair menyesali tidak memperhatikan pesan ibunya untuk berhati-hati dalam memilih teman. Akibatnya, penyair menyaksikan temannya menderita karena ditipu oleh kekasihnya. Penyair akhirnya menyadari bahwa ibunya tahu yang terbaik untuk anaknya dan ia berjanji untuk selalu mematuhi nasihat ibunya di masa
Dokumen tersebut memberikan ringkasan pengertian beberapa ungkapan hikmat bahasa Melayu tentang pentingnya persatuan, nilai waktu, pentingnya menepati janji, dan hubungan antara kerja keras dengan keberhasilan.
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban mengenai soalan Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) berdasarkan sajak di laman web sibermerdeka.com.my. Beberapa topik yang dibahas meliputi manfaat teknologi internet bagi pelajar, kebaikan perancangan dalam hidup, dan cara menghadapi masalah serta menguatkan ketahanan diri.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Tun Perak hadir bersama rakyatnya di hadapan bentara bergelar Seri Amerta. Bentara itu bertanya mengapa Tun Perak membawa orang Kelang menghadap sultan bersama isteri mereka. Tun Perak diminta menjelaskan tindakannya itu.
Dokumen tersebut merangkum tentang sajak sebagai genre puisi Melayu modern yang tidak terikat aturan tetapi menggunakan rima akhir. Ia membahas ciri-ciri sajak seperti tema, persoalan, gaya bahasa, dan jenis sajak bebas dan terikat beserta contohnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan nada-nada dalam sajak seperti melankolik, romantis, patriotik, sinis dan protes.
Puisi ini membahas tentang kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya, ibu dan ayah. Anak menyayangi ibunya yang diibaratkan sebagai ratu hati, dan merasa bersalah bila ibunya menangis. Setelah itu baru ayah yang menjadi harapan keluarga, karena tanpa ayah hidup akan sulit. Anak mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tuanya yang dianggap sempurna.
- Perumpamaan adalah susunan kata-kata yang indah dan ringkas dengan maksud tersirat.
- Biasanya dimulai dengan kata seperti, bagai, laksana, dan umpama.
- Memberikan contoh perumpamaan seperti bagai aur dengan tebing, bagai bunyi cempedak jatuh, dan bagai enau dalam belukar.
[Ringkasan]
Murid sekolah mengikuti perkhemahan di hutan. Murid itu terkesan dengan keindahan alam semula jadi hutan walaupun berbeza dengan keadaan rumahnya. Pengalaman di hutan memberikan pembelajaran berdikari dan menghargai alam sekitar.
Sajak ini membahas tentang pentingnya mendengarkan nasihat dari ibu. Penyair menyesali tidak memperhatikan pesan ibunya untuk berhati-hati dalam memilih teman. Akibatnya, penyair menyaksikan temannya menderita karena ditipu oleh kekasihnya. Penyair akhirnya menyadari bahwa ibunya tahu yang terbaik untuk anaknya dan ia berjanji untuk selalu mematuhi nasihat ibunya di masa
Dokumen tersebut memberikan ringkasan pengertian beberapa ungkapan hikmat bahasa Melayu tentang pentingnya persatuan, nilai waktu, pentingnya menepati janji, dan hubungan antara kerja keras dengan keberhasilan.
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban mengenai soalan Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) berdasarkan sajak di laman web sibermerdeka.com.my. Beberapa topik yang dibahas meliputi manfaat teknologi internet bagi pelajar, kebaikan perancangan dalam hidup, dan cara menghadapi masalah serta menguatkan ketahanan diri.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Tun Perak hadir bersama rakyatnya di hadapan bentara bergelar Seri Amerta. Bentara itu bertanya mengapa Tun Perak membawa orang Kelang menghadap sultan bersama isteri mereka. Tun Perak diminta menjelaskan tindakannya itu.
1) Abdul Latip bin Talib adalah seorang penulis produktif yang banyak menghasilkan novel, sajak dan cerpen. Beliau dianugerahi pelbagai hadiah sastera.
2) Beliau dikenali khususnya dengan penulisan novel sejarah dan telah menghasilkan lebih 30 buah novel sejarah.
3) Selain menulis, beliau juga aktif dalam kegiatan kebajikan terutama membantu masyarakat Islam di Kemboja.
Tiga langkah utama yang perlu diambil untuk mencapai kecemerlangan dalam peperiksaan adalah memberikan perhatian penuh ketika proses pengajaran dan pembelajaran, menguruskan masa dengan bijak, dan mengikuti kelas tuisyen."
Dokumen tersebut membahas tentang usaha-usaha untuk mengekalkan permainan tradisional di Malaysia, termasuk memperkenalkan permainan tradisional di sekolah, menyediakan alat permainan tradisional di tempat umum, menganjurkan pertandingan permainan tradisional, dan menyediakan jurulatih yang mahir dalam berbagai permainan tradisional.
Gurindam ini memberikan nasihat untuk memelihara anggota tubuh dengan baik melalui tujuh rangkap yang masing-masing menekankan pentingnya menjaga penglihatan, pendengaran, tutur kata, tangan, perut, anggota dalam, dan kaki untuk mendapatkan manfaat dan mengelakkan mudarat.
Karangan ini membincangkan kepentingan ilmu dalam kehidupan remaja. Ia menyatakan bahawa ilmu penting untuk membalas jasa ibu bapa, mendapat sanjungan masyarakat, dan memperoleh pekerjaan yang baik. Tanpa ilmu, sukar untuk mencapai kehidupan yang selesa. Oleh itu, remaja perlu menghargai ilmu dan terus menambah pengetahuan.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai aspek-aspek kesalahan ejaan dan penggunaan imbuhan dalam bahasa Melayu, serta contoh-contoh kesalahan dan cara memperbaikinya. Terdapat pula soalan-soalan untuk mengenal pasti dan membetulkan kesalahan ejaan dan imbuhan dalam ayat-ayat yang diberikan.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
2. Dia lelaki bergelar perkasa
Dengan cemeti keberanian di tangan
Rembat angkuhnya memacu takut
Menghalau kuda-kuda di padang
Berebutan memburu kandang.
Rumput dan jerami yang terhidang
Adalah kanun janji kesetiaan
Dimamah rakus kala lapar
Tak peduli nasib dir setelah kenyang.
Dia lelaki punya kuasa
Sesekali suaranya lebih gempita
Daripada ringkik kuda sekandang
Pacuannya diiring seribu keberanian
Meredah onak di rimba perburuan
Meranduk lumpur di paya penindasan
Sambil melibas cemeti durjana
Dia melampau muslihat
Aku penyelamat maruah
Berjuang atas dasar kebenaran
Menentang semua kebobrokan.
Dia lelaki sang gembala kuda
Hanya mengenal pantas tunggangan
Tanpa membaca keletihannya
Dia lelaki sang gembala kuda
Hanya tahu mengejar kehebatan
Tanpa menghitung kesakitannya
Dan kuda-kuda itu ditunggangi
Ditunggangi dan ditunggangi !
3. RANGKAP 1
Dia lelaki bergelar perkasa
Dengan cemeti keberanian di tangan
Rembat angkuhnya memacu takut
Menghalau kuda-kuda di padang
Berebutan memburu kandang.
4. RANGKAP 2
Rumput dan jerami yang terhidang
Adalah kanun janji kesetiaan
Dimamah rakus kala lapar
Tak peduli nasib diri setelah kenyang
Jadi tunggangan memburu rakan.
5. RANGKAP 3
Dia lelaki punya kuasa
Sesekali suaranya lebih gempita
Daripada ringkik kuda sekandang
Pacuannya diiring seribu keberanian
Meredah onak di rimba perburuan
Meranduk lumpur di paya penindasan
Sambil melibas cemeti durjana
Dia melempar muslihat
Aku penyelamat maruah
Berjuang atas dasar kebenaran
Menentang semua kebobrokan.
6. RANGKAP 4
Dia lelaki sang gembala kuda
Hanya mengenal pantas tunggangan
Tanpa membaca keletihannya
Dia lelaki sang gembala kuda
Hanya tahu mengejar kehebatan
Tanpa menghitung kesakitannya
Dan kuda-kuda itu ditunggangi
Ditunggangi dan ditunggangi !
7. TEMA
Sajak ini bertemakan kekuasaan penjaga kuda
dan penganiayaan tenaga haiwan yang
dilakukannya terhadap kuda-kuda
tunggangannya. Berbekalkan kuasa yang
dimiliki, dengan angkuh dan berani, penjaga
kuda berjaya menakutkan serta mengawal
kuda-kudanya kembali ke kandang. Penjaga
kuda hanya mementingkan diri dan sanggup
menggunakan sepenuh tenaga kuda-kudanya
tanpa mempedulikan nasib haiwan
tunggangannya itu.
8. PERSOALAN
Persoalan KETEGASAN dalam memimpin
Persoalan KEBIJAKSANAAN mengeksploitasi golongan
yang lemah
Persoalan KEKUASAAN mempengaruhi gaya kepimpinan
Persoalan KEBERANIAN menempuh cabaran dan
rintangan
Persoalan PENGANIYAAN terhadap haiwan
Persoalan PASRAH & REDHA akan ketentuan ilahi
Persoalan KEPATUHAN menurut perintah
9. BENTUK SAJAK
Bebas atau
tidak terikat
Terdiri
daripada empat
rangkap
Rangkap 1 ada
5 baris ayat,
Rangkap 2 ada
5 baris ayat,
Rangkap 3 ada
11 baris ayat,
Rangkap 4 ada
8 baris ayat
Jumlah patah
kata tidak sama,
antara 3 6
patah kata
sebaris
Jumlah suku
kata dalam
setiap baris
terdiri daripada
8 13 suku
kata
Rima akhir sajak
ini bebas atau
tidak sama;
abcdd, abcab,
aabccadecc,
abaabacd
10. GAYA BAHASA
PERSONAFIKASI
Rembat angkuhnya memacu takut [rangkap 1, baris 3]
Meredah onak di rimba perburuan [rangkap 3,baris 5]
EPIFORA
Perulangan kata ditunggangi [rangkap 4, baris 7
dan baris 8]
REPETISI Ditunggangi dan ditunggangi [rangkap 4, baris 8]
METAFORA
Rimba perburuan
Paya penindasan
Cemeti durjana
HIPERBOLA Dimamah rakus kala lapar [rangkap 2, baris 3]
11. SINKOPE
Tak peduli nasib diri setelah kenyang [rangkap 2,
baris 4]
INVERSI
Dan kuda-kuda itu ditunggangi [rangkap 4,baris 7]
sepatutnya : kuda-kuda itu ditunggangi dan
ASONANSI
Sesekali suaranya lebih gempita (perulangan vokal i
sebanyak 3 kali)
Menentang semua kebobrokan (perulangan vokal e
sebanyak 4 kali)
ALITERASI
Ditunggangi dan ditunggangi ! (perulangan bunyi kosonan
d sebanyak 3 kali)
Dia melampar muslihat (perulangan bunyi kosonan m
sebanyak 3 kali)
12. NADA
Sajak ini bernada sinis. Nada sinis sesuai
dengan sajak Sang Gembala Kuda yang
menyatakan sikap mementingkan diri penjaga
kuda dalam menjalankan tugasnya hingga
menganiayai mengabaikan soal-soal penjagaan
khusus terhadap haiwan tersebut.
13. NILAI
Nilai tanggungjawab. Contohnya, penjaga kuda tunggangannya dengan
mengurus makan dan minum secara baik.
Nilai keberanian. Contohnya, penjaga kuda berani menempuh berbagai-
bagai kepayahan dan rintangan sewaktu menjaga kuda-kuda itu.
Nilai kebijaksanaan. Contohnya, penjaga kuda bijak mengawal kuda
tunggangannya ketika dia menghalau kuda-kuda itu masuk ke kandang.
Nilai kepatuhan. contohnya, sekumpulan kuda digambarkan patuh akan
arahan penjaganya.
Nilai kegigihan. Contohnya, penjaga kuda gigih melaksanakan tugasnya
menjaga kuda-kuda tunggangan walaupun terpaksa menggunakan
kekerasan terhadap kuda-kuda itu.
14. PENGAJARAN
KITA HENDAKLAH
BERTANGGUNGJAWAB
DALAM
MELAKSANAKAN
TUGAS YANG TELAH
DIBERIKAN OLEH
KETUA.
KITA MESTILAH
BERANI MENGHADAPI
BERBAGAI-BAGAI
RINTANGAN TANPA
MUDAH BERPUTUS
ASA
KITA PERLULAH GIGIH
BERUSAHA DALAM
MELAKSANAKAN SATU-
SATU TUGAS AGAR
KEJAYAAN DAPAT
DIKECAPI AKHIRNYA.
KITA SEWAJARNYA
PATUH AKAN ARAHAN
DAN SURUHAN KETUA
DEMI KEHARMONIAN
SESEBUAH
ORGANISASI.
KITA HENDAKLAH
BIJAK DALAM
MERANCANG DAN
MENJALANKAN
TUGAS DENGAN BAIK
DAN SEMPURNA.