Lumut (dalam bahasa yunani :油bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.油
Coelenterata memiliki tubuh berongga yang berfungsi sebagai sistem pencernaan. Mereka memiliki dua bentuk, yaitu polip dan medusa. Reproduksi dapat terjadi secara aseksual melalui tunas atau secara seksual melalui pembuahan gamet. Ada tiga kelas utama Coelenterata.
Jaringan epidermis merupakan jaringan pelindung tumbuhan yang terletak paling luar, menutupi seluruh bagian tumbuhan. Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang berbentuk pipih dan rapat, memberikan perlindungan dan mencegah kehilangan air. Epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi struktur seperti stomata dan trikomata yang memiliki fungsi khusus seperti pertukaran gas dan mencegah gangguan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Dokumen ini membahas tentang sistem reproduksi manusia dan hewan. Pada manusia, organ reproduksi terdiri dari organ dalam seperti testis dan ovarium, serta organ luar seperti penis dan vulva. Sedangkan pada hewan, sistem reproduksinya dibedakan menjadi vertebrata dan invertebrata, yang meliputi proses fertilisasi, perkembangan embrio, dan kelahiran anaknya.
Rhizopoda merupakan filum protista yang memiliki tubuh bersel tunggal dengan bentuk yang dapat berubah-ubah. Mereka bergerak menggunakan pseudopodia dan memiliki organel seperti inti sel, vakuola makanan, dan vakuola kontraktil. Rhizopoda hidup bebas atau sebagai parasit dan berkembang biak secara aseksual. Beberapa spesies memiliki peran penting sebagai indikator sumber daya alam atau penyebab penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan lumut (Bryophyta). Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri seperti berukuran kecil, hijau karena mengandung klorofil, dan tumbuh di tempat lembab. Tumbuhan lumut dibedakan menjadi 3 kelas yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida. Hepaticopsida atau lumut hati memiliki bentuk mirip hati dan tumbuh di tempat basah maupun kering.
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Filum platyhelminthes adalah cacing pipih yang hidup bebas atau sebagai parasit. Terdiri dari 3 kelas yaitu turbellaria, trematoda, dan cestoda. Kebanyakan berperan sebagai parasit yang merugikan manusia dan hewan dengan menyebabkan penyakit, meski ada juga yang hidup bebas seperti planaria.
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar tumbuhan yang terdiri dari sel-sel hidup yang menyusun bagian tubuh tumbuhan setelah jaringan meristem. Jaringan parenkim ditemukan di berbagai bagian tumbuhan seperti korteks, empulur, xilem, floem, daun, buah, dan biji. Jaringan parenkim berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan dalam proses fotosintesis, respirasi, dan metabolisme tumbuhan.
Batang memiliki struktur yang kompleks yang terdiri dari epidermis, korteks, stele, perikambium, empulur, dan jaringan pengangkut. Stele dapat berupa protostele, sifonostele, solenostele, eustele, dan lainnya. Pertumbuhan batang terjadi secara primer melalui meristem apikal dan sekunder melalui kambium. Terdapat berbagai tipe batang seperti konifer, dikotil berkayu, tidak berkayu,
Laporan ini membahas tentang produktivitas primer di Danau UNESA. Terdapat pengukuran kadar fotosintesis, respirasi, dan oksigen terlarut untuk menentukan nilai produktivitas primer dan total. Faktor-faktor seperti cahaya, suhu, dan nutrisi mempengaruhi tingkat produktivitas perairan.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan kecil yang mengalami pergiliran keturunan antara generasi haploid dan diploid. Terdiri dari 3 kelas yaitu lumut sejati, lumut hati, dan lumut tanduk. Reproduksinya melalui spora dan gamet.
Dokumen ini membahas tentang sistem reproduksi manusia dan hewan. Pada manusia, organ reproduksi terdiri dari organ dalam seperti testis dan ovarium, serta organ luar seperti penis dan vulva. Sedangkan pada hewan, sistem reproduksinya dibedakan menjadi vertebrata dan invertebrata, yang meliputi proses fertilisasi, perkembangan embrio, dan kelahiran anaknya.
Rhizopoda merupakan filum protista yang memiliki tubuh bersel tunggal dengan bentuk yang dapat berubah-ubah. Mereka bergerak menggunakan pseudopodia dan memiliki organel seperti inti sel, vakuola makanan, dan vakuola kontraktil. Rhizopoda hidup bebas atau sebagai parasit dan berkembang biak secara aseksual. Beberapa spesies memiliki peran penting sebagai indikator sumber daya alam atau penyebab penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan lumut (Bryophyta). Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri seperti berukuran kecil, hijau karena mengandung klorofil, dan tumbuh di tempat lembab. Tumbuhan lumut dibedakan menjadi 3 kelas yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida. Hepaticopsida atau lumut hati memiliki bentuk mirip hati dan tumbuh di tempat basah maupun kering.
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Filum platyhelminthes adalah cacing pipih yang hidup bebas atau sebagai parasit. Terdiri dari 3 kelas yaitu turbellaria, trematoda, dan cestoda. Kebanyakan berperan sebagai parasit yang merugikan manusia dan hewan dengan menyebabkan penyakit, meski ada juga yang hidup bebas seperti planaria.
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar tumbuhan yang terdiri dari sel-sel hidup yang menyusun bagian tubuh tumbuhan setelah jaringan meristem. Jaringan parenkim ditemukan di berbagai bagian tumbuhan seperti korteks, empulur, xilem, floem, daun, buah, dan biji. Jaringan parenkim berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan dalam proses fotosintesis, respirasi, dan metabolisme tumbuhan.
Batang memiliki struktur yang kompleks yang terdiri dari epidermis, korteks, stele, perikambium, empulur, dan jaringan pengangkut. Stele dapat berupa protostele, sifonostele, solenostele, eustele, dan lainnya. Pertumbuhan batang terjadi secara primer melalui meristem apikal dan sekunder melalui kambium. Terdapat berbagai tipe batang seperti konifer, dikotil berkayu, tidak berkayu,
Laporan ini membahas tentang produktivitas primer di Danau UNESA. Terdapat pengukuran kadar fotosintesis, respirasi, dan oksigen terlarut untuk menentukan nilai produktivitas primer dan total. Faktor-faktor seperti cahaya, suhu, dan nutrisi mempengaruhi tingkat produktivitas perairan.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan kecil yang mengalami pergiliran keturunan antara generasi haploid dan diploid. Terdiri dari 3 kelas yaitu lumut sejati, lumut hati, dan lumut tanduk. Reproduksinya melalui spora dan gamet.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan kecil yang mengalami pergiliran keturunan antara generasi haploid dan diploid. Terdiri dari 3 kelas yaitu lumut sejati, lumut hati, dan lumut tanduk. Reproduksinya melalui spora secara aseksual dan gamet secara seksual.
1. Lumut dan tumbuhan paku memiliki ciri-ciri seperti berukuran kecil, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan berbiji memiliki ciri-ciri seperti berukuran lebih besar, memiliki akar, batang, dan daun sejati serta mampu berbunga dan menghasilkan biji.
2. Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi gymnospermae yang bijinya tidak tertutup oleh buah, dan angiospermae yang
Teks tersebut membahas tentang lumut dan tumbuhan paku. Lumut dijelaskan sebagai tumbuhan yang paling sederhana dengan ciri-ciri tidak memiliki pembuluh xylem dan floem serta bereproduksi dengan spora. Tumbuhan paku dijelaskan sebagai tumbuhan yang lebih kompleks karena sudah memiliki pembuluh xylem dan floem serta memiliki bagian tubuh seperti akar, batang dan daun."
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan non-vaskuler yang tergolong ke dalam divisi Bryophyta. Lumut memiliki siklus hidup yang didominasi oleh generasi gametofit haploid. Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 golongan yaitu lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk. Siklus hidup lumut meliputi tahapan spora, protonema, gametofit, fertilisasi, dan pembentukan sporogonium dan spora baru.
Tumbuhan biji (Spermatophyta) merupakan divisi tumbuhan yang telah mampu menghasilkan biji. Tumbuhan ini meliputi Gymnospermae dan Angiospermae. Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi tumbuhan berpembuluh yang belum mampu menghasilkan biji melainkan berkembang biak secara aseksual menggunakan spora. Dokumen ini membahas tentang ciri-ciri morfologi dan siklus hidup tumbuhan paku dan
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan lumut, termasuk klasifikasi, ciri-ciri, cara hidup, dan reproduksinya. Terdapat tiga kelas tumbuhan lumut yaitu lumut hati, lumut tanduk, dan lumut daun. Lumut merupakan tumbuhan non vaskular yang paling sederhana, berkembang biak secara generatif dan vegetatif, serta tidak memiliki jaringan pembuluh.
Kingdom tumbuhan dibagi menjadi 4 kelas utama berdasarkan ciri-ciri reproduksi dan struktur tubuhnya, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), Gymnospermae dan Angiospermae. Kelas Bryophyta terdiri dari lumut hati, lumut daun dan lumut tanduk.
Tumbuhan dibedakan menjadi empat kelompok utama berdasarkan ciri-ciri reproduksi dan struktur tubuhnya: lumut, paku, tumbuhan biji terbuka (gymnospermae), dan tumbuhan biji tertutup (angiospermae)."
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Hepaticopsida (Lumut Hati) yang memiliki 4 bangsa yaitu Marchantiales, Sphaerocarpales, Yungermanniales, dan Calobryales. Kelas ini memiliki ciri-ciri seperti gametofit berbentuk talus dan memiliki organ seksual serta sporofit.
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
Kingdom tumbuhan (Plantae) merupakan organisme multiseluler eukariotik yang mampu melakukan fotosintesis. Tumbuhan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan menyediakan oksigen serta makanan bagi kehidupan di bumi.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, klasifikasi, dan siklus hidup lumut (Bryophyta). Lumut adalah tumbuhan kecil yang hidup di tempat lembab, memiliki gametofit dominan, dan sporofit yang melekat pada gametofit. Lumut diklasifikasikan ke dalam 3 kelas berdasarkan struktur tubuh dan alat reproduksi, yaitu Bryopsida, Hepaticopsida, dan Anthocerotopsida. Siklus hidup lumut melibatkan fase gametofit
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang kesuksesan dan kegagalan beberapa usaha di Indonesia. Terdapat analisis mengenai faktor-faktor penyebab kesuksesan dan kegagalan usaha kaligrafi pasir Bertasbih milik Aqil Al-Akhyar dan sejarah pendirian perusahaan sepatu olahraga Nike oleh Bill Bowerman dan Phil Knight. Dokumen juga melakukan analisis SWOT untuk kedua usaha tersebut.
PLTU mengandalkan energi panas dari uap air untuk menghasilkan energi listrik melalui proses pembakaran bahan bakar, pembuatan uap air dalam boiler, putaran turbin oleh uap, dan konversi energi mekanik menjadi listrik oleh generator (paragraf 1-3).
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional).
Paragraf tersebut membahas 6 pola pengembangan paragraf, yaitu definisi luas, proses, ilustrasi, pertentangan, perbandingan, dan klasifikasi. Setiap pola dijelaskan dengan contoh penggunaan kata kunci dan ungkapan yang lazim digunakan.
Dokumen ini membahas tentang flagellata, yaitu protozoa yang bergerak menggunakan flagel. Terdapat tiga jenis flagellata utama yaitu fitoflagellata yang dapat melakukan fotosintesis, zooflagellata yang mirip hewan, dan flagellata holozoik atau saprofitik yang berperan sebagai predator atau dekomposer.
Al-Qur'an merupakan sumber hukum utama Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan umat manusia secara lengkap dan sempurna. Ayat-ayat Al-Qur'an menyiratkan bahwa umat Islam harus senantiasa berpegang teguh pada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan sunnah Nabi sebagai pedoman utama dalam menyelesaikan setiap permasalahan.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
2. A. Pengertian
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah
divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya
berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak
dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar
adalah kurang dari 50 cm.
3. B. ciri-ciri
Berukuran kecil dan jarang mencapai 15 cm
Bentuknya pipih seperti pita, dan adapula seperti batang dengan daun yang kecil
Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
Batang dan daunnya mempunyai susunan yang berbeda, yaitu:
1. Selapis sel kulit, yang beberapa diantaranya membentuk rizoid epidermis, rizoid tampak
seperti benang yang berfungsi sebagai akar dan menyerap makanan dari air dan garam
mineral;
2. Lapisan kulit dalam tersusun atas korteks, silinder pusat yang terdiri dari sel penunjang atau
parenkim yang memanjang, tidak mengandung xilem dan floem;
3. Silinder pusat, terdiri atas sel parenkim yang berguna untuk mengangkut ari dan garam miner.
Pertumbuhan pada lumut yaitu secara memanjang
4. Susunan gametangiumnya (arkegonium ataupun anteredium) mempunyai susunan
yang khas, yang sering dijumpai pada tumbuhan paku (pteridophyta), terutama
arkegoniumnya. Arkegonium adalah gamet betina yang berbentuk seperti botol dan
mengandung sel ovum, sedangkan anteredium adalah gamet jantan tabg berbentuk
bulat dan mengandung sel spermatozoid,
Sistem reproduksi bersifat metagenesis, yaitu reproduksi silih berganti antara seksual
(gametofit) dan aseksual (sporofit). Reproduksi seksual membentuk gamet jantan dan
betina dalam gametofit, sedangkan reproduksi aseksual dengan spora haploid
terbentuk didalam sporofit
5. Daunnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun yang lebih dari satu lapis.
Sel-sel daun kecil, mengandung kloroplas yang tersusun seperti jaring dan
berbentuk sempit dan memanjang.
Sporofit (sporogonium) terdiri atas:
1. Seta atau tangki
2. Vaginula, yaitu kaki yang diselubungi dinding arkegonium
3. Apofisis, yaitu ujung seta atau tangki yang melebar, merupakan peralihan
antara seta dan kotak spora
4. Kaliptra atau tudung, yaitu berasal dari dinding arkegonium atas dan akan
menjadi tudung kotak spora
5. Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan
spora
6. C. Cara Reproduksi
Reproduksi Aseksual
Pembentukan Spora melalui
pembelahan mitosis sel induk sporda di
dalam sporangium (kotak spora). Spora
lalu tumbuhan menjadi gametofit. Pada
lumut hati, reproduksi secara aseksual
dapat dilakukan dengan pembentukan
gemmae cup (piala tunas) dan
fragmentasi (pemutusan sebagian
tubuhnya).
7. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual terjadi
melalui fertilisasi ovum oleh
spermatozoid yang
menghasilkan zigot. Zigot
tersebut akan tumbuhan
menjadi sporofit. Sporofit
berumur pendek yaitu sekitar
3-6 bulan
9. D. Siklus Hidup
Lumut mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara generasi
gametofit yang memiliki kromosom haploid (n) dengan generasi sporofit
yang berkromosom diploid (2n). Bentuk gametofit sering kita temukan
dari pada bentuk sporofit karna gametofit memiliki masa hidup yang
lebih lama.
11. Pergiliran Keturunan (Metagenesis) Tumbuhan Lumut adalah sebagai berikut...
Spora lumut jatuh pada tempat yang cocok yang akan berkecambah dan terjadi pembelahan
secara mitosis, kemudian tumbuh menjadi protonema
Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut bergametofit jantan dan betina
Tumbuhan lumut dewasa akan menghasilkan sel kelamin yaitu jantan (antheridium) dan betina
(arkegonium)
Antheredium menghasilkan spermatozoid berflagel sedangkan arkegonium menghasilkan ovum.
Dari hasil fertilisasi atau pembuahan antara spermatozoid dengan ovum disebut dengan zigot
Zigot akan tumbuhan menjadi sporogonium
Sporogonium dewasa akan menghasilkan spora dalam bentuk sporangium (kotak spora)
Sporogonium disebut sporofit dan tumbuhan lumut disebut gametofit.
12. E . Klasifikasi tumbuhan lumut
Tumbuhan lumut terdapat sekitar 16.000 spesies yang kini sudah
dikenali dan diklasifikasikan. Lumut diklasifikasikan dalam 3 kelas. yaitu
Hepaticopsida atau lumut hati, Anthocerotopsida atau lumut tanduk,
dan Bryopsida atau lumut daun.
13. 1. Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut hati mencakup sekitar 6.500 spesies lumut hati yang tumbuhan tak berpembuluh. Bentuk tubuh
gametofit pada lumut hati tersusun dengan struktur yang berbentuk hati pipih yang disebut dengan talus, yang
tidak terdiferensiasi menjadi akar, batang dan daun. Tubuh lumut hati terbagi atas dua lobus. Siklus Hidup
Tumbuhan Lumut Hati (Hepaticopsida) mirip dengan lumut daun, walaupun bentuk tubuh yang berbeda. Di dalam
sporangium tumbuhan lumut hati terdapat sel yang berbentuk gulungan yang disebut dengan elatera. Elatera
akan terlepas saat kapsul terbuka yang membantu dalam membantu memencarkan spora.
Dari sebagian jenis lumut hati, gametangium berada pada struktur batang yang disebut dengan Arkegoniofor
dan Anteridiofor. Arkegoniofor adalah bagian yang menghasilkan arkegonium dan anteridiofor adalah bagian yang
menghasilkan antheridium. Reproduksi Tumbuhan Lumut Hati (Hepaticopsida) melakukan reproduksi aseksual
dengan sel yang disebut dengan gemma. Gemma adalah struktur seperti mangkok di permukaan gametofit. Contoh
Jenis-Jenis Tumbuhan Lumut Hati (Hepaticopsida) adalah Marchantia polymorpha, Ricciocarpus natans, Reboulia
hemisphaerica, Pellia calycina, dan Riccardia indica.
14. Ciri-Ciri Lumut Hati (Hepaticopsida)
Gametofit yang berwarna hijau dengan bentuk tubuh lembaran, pipih dan berlobus.
Pada umumnya tidak berdaun seperti marchantia dan lunularia, namun ada juga yang berdaun seperti
jungermannia.
Lumut hati tumbuh dengan posisi mendatar dan melekat pada substrak dengan menggunakan rizoid.
Tumbuhan lumut hati banyak ditemukan di berbagai tanah yang lembab, khususnya hutan hujan tropis.
Tumbuhan lumut hati ada juga yang tumbuh dipermukaan air seperti Ricciocarpus natans.
Sporofit tidak berklorofil dan tidak mengandung kolumella
Spora berkecambah tidak melalui pembentukan protonema
Perkembangbiakan secara aseksual
Pembentukan gemma atau kuncup. Contoh lumut hati yang mengalami pembentukan kuncup adalah
marchantia polymorpha, lunalaria, dan blasia.
Pembentukan tunas cabang. Contohnya Riccia Fluitan, Targionia, Reboulia
16. 2. Lumut Daun (Bryopsida)
Lumut daun adalah lumut yang paling banyak dikenal. Lumut daun (Bryopsida) juga dikenal dengan lumut
sejati. Jumlah terbanyak dari dua kelas seperti lumut hati dan tanduk yaitu sekitar 30% dari permukaan daratan
bumi yang memiliki 10.000 spesies. Struktur lumut daun (bryopsida) adalah mirip akar (rizoid), mirip batang, dan
mirip daun. Tubuh fase gametofit lumut daun memiliki gametangium pada bagian atasnya. Kebanyakan spesies
tumbuhan lumut menghasilkan gamet berbeda antara jantan dan betina namun ada yang menghasilkan jantan
dan benita pada satu tumbuhan Tubuh fase sporofit yang dihasilkan akan tumbuh dan menghasilkan gametofit
betina pada bagian atasnya. Sporofit menempel pada gametofit dan bergantung untuk memperoleh nutirisi.
Setelah dewasa, sporofit akan mengalami perubahan warna menjadi kecokelatan yang terdiri dari kaki yang
melekatkan sporofit pada gametofit dan menyerap nutrisi gametofit yang disebut seta atau batang, dan kapsul
mengandung sel-sel sporogenik. Pada sebagian spesies kapsul dilapisi struktur seperti tudung yang disebut
dengan kaliptra yang dihasilkan oleh arkegonium. Spora lumut akan berkecambah dan tumbuh menjadi filamen
pada lingkungan yang sesuai yang disebut dengan protonema. Contoh jenis-jenis lumut daun (bryopsida) adalah
Polytrichum commune, Dichodontium, camphylopus, Polytrichum hiperboreum, Sphagnum palustre, Spaghnum
squarrosum.
17. Ciri-Ciri Lumut Daun (Bryopsida)
Tubuh lumut daun memiliki bentuk kecil dan tumbuh dengan tegak.
Pada umumnya tinggi lumut kurang dari 10 cm, namun ada juga yang mencapai 40 cm misalnya
Polytrichum commune.
Lumut daun mudah ditemukan di permukaan tanah, tembok, batu-batuan, atau menempel di kulit
pohon.
Akarnya berupa rizoid
Fase gametofit merupakan fase dominan
Spora terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan endospora dan eksospora
Habitat di tempat lembab
19. 3. Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Lumut tanduk memiliki gametofit mirip dengan gametofit lumut hati (bryopsida),
perbedaan keduanya hanya terletak pada sporofitnya dimana sporofit lumut tanduk memiliki
kapsul yang memanjang tumbuh seperti tanduk dari gametofir dan mengandung kutikula.
Sporofit tumbuh dari jaringan cawan arkegonium. Setelah sporofit masak, bagian ujungnya
akan terbelah dua. Sporongium memiliki benang-benang elater yang berfungsi mengatur
pengeluaran spora, dan pada kapsulnya terdapat stomata. Anteridium dan arkegonium ada
yang terletak pada talus yang sama (berumah satu), ada juga yang terletak pada talus yang
berbeda (berumah dua). Lumut tanduk tumbuh dihabitat pada batuan atau tanah yang
lembab. Lumut tanduk memiliki spesies 100 lumut tanduk. Contoh jenis-jenis lumut tanduk
(Anthocerotopsida) adalah Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, falioceros, dan
Leiosporoceros.
20. Ciri-Ciri Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Sporofit berbentuk seperti kapsul memanjang seperti tanduk
Didalam tanduk menghasilkan spora
Struktur anatomi pada talus homogen dan ditiap selnya mengandung kloroplas dengan satu pirenoid
yang besar
Sporogonium terdiri atas kaki dan kapsul
Spora berkecambah tidak membentuk protonema
Perkembangbiakan secara aseksual
Habitat pada daerah bebatuan atau tanah yang lembab
22. F. Manfaat lumut
Sebagai obat hepatitis (Marchantia Polymorpha)
Bahan pembalut dan bahan bakar (Spagnum)
Sebagai penahan erosi,
Sebagai penyedia sumber air pada saat musim kemarau
Sebagai penyedia oksigen untuk lingkungannya
Sebagai obat antiseptik (frullania tamarisci jenis lumut hati)
Mengandung senyawa yang dapat mengobati penyakit jantung (Cratoneuron filicinun jenis lumut daun)
Membantu pertumbuhan rambut (Fissidens japonicum jenis lumut daun)
Membantu mengobati penyakit pneumonia (Haplocaldium catillatum jenis lumut daun)
Sebagai antibakteri, antikanker, mengobati luka bakar dan luka luar (Conocphalum conicum jenis lumut hati)
Mengobati tekanan darah tinggi dan sebagai obat bius (Rhodobryum giganteum jenis lumut daun)