Berdasarkan dokumen tersebut, beberapa alternatif solusi yang diajukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan kemampuan literasi siswa adalah model pembelajaran langsung, pembelajaran kontekstual, pemecahan masalah, kooperatif, dan meningkatkan kegiatan membaca siswa.
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdfSriHertati1
油
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Sri Hertati untuk menentukan akar penyebab masalah dan masalah yang akan diselesaikan melalui penelitian tindakan kelas. Dua masalah yang diidentifikasi adalah rendahnya motivasi belajar siswa dan kurangnya minat baca siswa. Akar penyebab utama motivasi rendah adalah model pembelajaran yang kurang inovatif sedangkan penyebab k
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia. Mata kuliah ini membahas dua topik yaitu perjalanan pendidikan nasional dan dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Mahasiswa akan belajar tentang sejarah pendidikan Indonesia, pemikiran Ki Hadjar Dewantara, serta menerapkan pemahaman tersebut dalam berbagai aktivitas seperti menulis refleksi, berdiskusi kelompok, dan membuat presentasi.
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdfNuryaniMakmur
油
Dokumen tersebut merangkum hasil eksplorasi penyebab masalah pada pendidikan di sekolah tertentu. Beberapa masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya pemahaman siswa, kreativitas siswa, prestasi belajar siswa, serta kurang optimalnya pemanfaatan model pembelajaran oleh guru. Hasil analisis menunjukkan penyebab-penyebab tersebut meliputi kurangnya pendekatan personal guru, minimnya motivasi dan dukungan
Profil peserta didik berdasarkan observasi menunjukkan bahwa peserta didik berasal dari keluarga berpendidikan tinggi namun berstatus ekonomi rendah. Peserta didik memiliki minat dan motivasi belajar yang rendah serta perkembangan kognitif dan kemampuan awal yang sedang. Gaya belajar kinestetik dan perkembangan emosi yang belum stabil juga diamati.
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
油
Modul ini membahas pembelajaran IPA dan IPS untuk siswa SD kelas 5. Terdiri dari informasi umum modul, komponen inti yang mencakup capaian pembelajaran dan keterampilan proses, tujuan pembelajaran, profil pancasila, kata kunci, keterampilan yang dilatih, target peserta didik, jumlah siswa, penilaian, model pembelajaran, sumber belajar, persiapan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Mahasiswa diminta mengisi dua pertanyaan rencana tindak lanjut setelah menyelesaikan kegiatan pendalaman materi dan perancangan pembelajaran serta terkait jadwal pelaksanaan PPL di sekolah. Contoh pengisian mencakup rencana untuk memperbaiki pembelajaran berdasarkan ilmu baru dan masukan orang lain serta berkoordinasi dengan sekolah untuk melaksanakan PPL sesuai protokol kesehatan.
Berdasarkan kajian literatur, hasil penelitian, dan wawancara, alternatif solusi yang efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA adalah penerapan model pembelajaran partisipatif seperti Problem Based Learning dan Discovery Learning yang didukung oleh media audio visual dan metode diskusi.
Kegiatan pembelajaran pada aksi I disusun dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis STEAM. Melalui pembelajaran berbasis masalah, siswa diharapkan mampu aktif untuk melatih kemapuannya dalam berpikir kritis. Kegaiatan pembelajaran ini juga dikemas dalam bentuk kelompok kelompok kecil, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar siswa secara berkelompk, membangun pengetahuannya dari diskusi antar individu. Di akhir kegiatan pemebalajran siswa diminta untuk membuat produk berupa poster, melalui kegiatan ini siswa diharapkan mampu berkreatifitas serta berinovasi sejalan dengan materi yang sedang dipelajari.
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...RahmawatiNusi1
油
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendekatan pembelajaran bagi guru dalam kurikulum merdeka. Beberapa pendekatan yang dijelaskan antara lain pendekatan teacher centered, student centered, kontekstual, konstruktivisme, dan pemecahan masalah. Dokumen ini juga menyinggung tentang sistem pembelajaran, asesmen, dan pelaksanaan project penguatan profil pelajar Pancasila di sekolah.
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfSalwa695608
油
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru dalam pembelajaran dan asesmen yang efektif. Pembelajaran paradigma baru berfokus pada peserta didik dan pengembangan karakter sesuai Pancasila. Asesmen yang efektif menggunakan pendekatan assessment of, for, dan as learning. Guru perlu merencanakan pembelajaran dan asesmen dengan memperhatikan prinsip-prinsip tertentu serta menggunakan berbagai bentuk asesmen kualitatif dan k
Dokumen tersebut membahas dua masalah utama yaitu (1) siswa kurang memahami materi pelajaran karena cara mengajar guru yang kurang inovatif, dan (2) siswa kurang aktif belajar karena pemanfaatan teknologi informasi oleh guru belum maksimal. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dokumen mengusulkan solusi seperti penerapan media pembelajaran berbasis minat siswa dan peningkatan kompetensi
Berdasarkan dokumen tersebut, ada 3 alternatif solusi yang diusulkan untuk meningkatkan minat dan kemampuan literasi peserta didik yaitu pembuatan modul pembelajaran berbasis TIK, menerapkan pembelajaran bermakna, dan menerapkan metode demonstrasi. Alternatif solusi lainnya adalah menerapkan model pembelajaran kontekstual dan menggunakan sumber belajar yang beragam seperti video.
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdfNuryaniMakmur
油
Dokumen tersebut merangkum hasil eksplorasi penyebab masalah pada pendidikan di sekolah tertentu. Beberapa masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya pemahaman siswa, kreativitas siswa, prestasi belajar siswa, serta kurang optimalnya pemanfaatan model pembelajaran oleh guru. Hasil analisis menunjukkan penyebab-penyebab tersebut meliputi kurangnya pendekatan personal guru, minimnya motivasi dan dukungan
Profil peserta didik berdasarkan observasi menunjukkan bahwa peserta didik berasal dari keluarga berpendidikan tinggi namun berstatus ekonomi rendah. Peserta didik memiliki minat dan motivasi belajar yang rendah serta perkembangan kognitif dan kemampuan awal yang sedang. Gaya belajar kinestetik dan perkembangan emosi yang belum stabil juga diamati.
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
油
Modul ini membahas pembelajaran IPA dan IPS untuk siswa SD kelas 5. Terdiri dari informasi umum modul, komponen inti yang mencakup capaian pembelajaran dan keterampilan proses, tujuan pembelajaran, profil pancasila, kata kunci, keterampilan yang dilatih, target peserta didik, jumlah siswa, penilaian, model pembelajaran, sumber belajar, persiapan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Mahasiswa diminta mengisi dua pertanyaan rencana tindak lanjut setelah menyelesaikan kegiatan pendalaman materi dan perancangan pembelajaran serta terkait jadwal pelaksanaan PPL di sekolah. Contoh pengisian mencakup rencana untuk memperbaiki pembelajaran berdasarkan ilmu baru dan masukan orang lain serta berkoordinasi dengan sekolah untuk melaksanakan PPL sesuai protokol kesehatan.
Berdasarkan kajian literatur, hasil penelitian, dan wawancara, alternatif solusi yang efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA adalah penerapan model pembelajaran partisipatif seperti Problem Based Learning dan Discovery Learning yang didukung oleh media audio visual dan metode diskusi.
Kegiatan pembelajaran pada aksi I disusun dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis STEAM. Melalui pembelajaran berbasis masalah, siswa diharapkan mampu aktif untuk melatih kemapuannya dalam berpikir kritis. Kegaiatan pembelajaran ini juga dikemas dalam bentuk kelompok kelompok kecil, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar siswa secara berkelompk, membangun pengetahuannya dari diskusi antar individu. Di akhir kegiatan pemebalajran siswa diminta untuk membuat produk berupa poster, melalui kegiatan ini siswa diharapkan mampu berkreatifitas serta berinovasi sejalan dengan materi yang sedang dipelajari.
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...RahmawatiNusi1
油
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendekatan pembelajaran bagi guru dalam kurikulum merdeka. Beberapa pendekatan yang dijelaskan antara lain pendekatan teacher centered, student centered, kontekstual, konstruktivisme, dan pemecahan masalah. Dokumen ini juga menyinggung tentang sistem pembelajaran, asesmen, dan pelaksanaan project penguatan profil pelajar Pancasila di sekolah.
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfSalwa695608
油
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru dalam pembelajaran dan asesmen yang efektif. Pembelajaran paradigma baru berfokus pada peserta didik dan pengembangan karakter sesuai Pancasila. Asesmen yang efektif menggunakan pendekatan assessment of, for, dan as learning. Guru perlu merencanakan pembelajaran dan asesmen dengan memperhatikan prinsip-prinsip tertentu serta menggunakan berbagai bentuk asesmen kualitatif dan k
Dokumen tersebut membahas dua masalah utama yaitu (1) siswa kurang memahami materi pelajaran karena cara mengajar guru yang kurang inovatif, dan (2) siswa kurang aktif belajar karena pemanfaatan teknologi informasi oleh guru belum maksimal. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dokumen mengusulkan solusi seperti penerapan media pembelajaran berbasis minat siswa dan peningkatan kompetensi
Berdasarkan dokumen tersebut, ada 3 alternatif solusi yang diusulkan untuk meningkatkan minat dan kemampuan literasi peserta didik yaitu pembuatan modul pembelajaran berbasis TIK, menerapkan pembelajaran bermakna, dan menerapkan metode demonstrasi. Alternatif solusi lainnya adalah menerapkan model pembelajaran kontekstual dan menggunakan sumber belajar yang beragam seperti video.
LK. 3.1 Penyusunan Hasil best practice Anton Nugraha 2.pdfAntonNugraha9
油
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdfretmaneli33
油
Berikut ini adalah best practice yang saya lakukan. Dari hasil perbaikan tersebut, pembelajaran yang dilakukan sudah berjalan dengan efektif dibuktikan dengan keterlibatan peserta didik yang aktif selama pembelajaran, peserta didik lebih semangat dalam pembelajaran terutama dalam kegiatan diskusi mengerjakan durasi dan waktu, pembelajaran menjadi lebih konkret karena media pembelajaran yang digunakan mudah dipahami peserta didik.
1. Guru mencoba mengatasi permasalahan motivasi dan prestasi belajar siswa SMP dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dan berbasis proyek.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi peningkatan pemahaman siswa terhadap tugas, pemberian bimbingan, dan contoh presentasi hasil kelompok.
3. Hasilnya sangat efektif karena siswa antusias dan tujuan pembelajaran tercapai.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
1. Guru menghadapi tantangan keterbatasan sarana dan prasarana serta keterampilan guru dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran.
2. Guru melakukan berbagai langkah seperti mengusulkan penambahan sarana, pelatihan penggunaan TIK, pemilihan media, metode, dan model pembelajaran yang tepat.
3. Pembelajaran menjadi lebih efektif dengan peningkatan aktivitas dan motivasi siswa.
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
油
1. Praktik pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran informatika melalui penerapan model dan media pembelajaran yang inovatif.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, model pembelajaran berbasis masalah, dan penggunaan media interaktif.
3. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa terlihat
LK 3.1 Menyusun Best Practices aksi 2- ERNI SUTIRA.pdfERNIsutira
油
1. Sebagai seorang pendidik saya dituntut untuk menjadi guru yang profesional. Pada tahun 2023, Saya harus meningkatkan dan mengembangkan kompetensi keprofesionalan saya. Menyusun Best Pratice menggunakan Metode Star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan menyusun cerita praktik baik (Best Pratice) menggunakan metode star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
1. Pendidik menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai unsur pembangun puisi.
2. Langkah yang diambil adalah menyajikan LKPD, video, dan diskusi kelompok untuk mengatasi rendahnya minat baca dan penguasaan konsep.
3. Hasilnya positif, siswa tampak antusias dan pemahaman meningkat karena mencari informasi sendiri dari berbagai sumber.
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
油
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pelajaran PJOK tentang lompat.
2. Tantangan yang dihadapi adalah memilih media dan metode pembelajaran yang tepat serta meningkatkan aktifitas siswa.
3. Guru menggunakan video dan PowerPoint interaktif beserta diskusi kelompok untuk mengajar, yang membuat siswa lebih fokus dan hasil pembelajaran tercapai.
Praktik ini menggunakan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII pada materi zat aditif. Guru mengidentifikasi rendahnya motivasi belajar siswa dan merancang pembelajaran partisipatif menggunakan LKPD dan evaluasi online. Pelaksanaan pembelajaran menunjukkan peningkatan aktivitas dan motivasi siswa.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
1. LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran
Lokasi SMAN 3 BENTENG
Lingkup Pendidikan SEKOLAH MENENGAH ATAS
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi belajar Peserta didik dengan
menggunakan model Problem based learning (PBL)
pada materi struktur, replikasi dan peran virus
dalam kehidupan
Penulis Dian Anggraeni, S.Pd
Tanggal Rabu, 7 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini.
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran
ini adalah
1. Peserta Didik kurang antusias belajar
2. Peserta Didik malas belajar dan malas
membaca
3. Peserta Didik tidak mau bertanya
4. Peserta Didik kurang fokus dalam belajar di
kelas
Dari beberapa point diatas dapat diambil kesimpulan
pertama selama ini Peserta Didik kurang antusias
belajar pembelajaran biologi yang sebagian besar
materinya bersifat abstrak yaitu materi berupa
informasi yang tidak terlihat oleh panca indra,
kemudian Peserta Didik juga tidak mau belajar
dirumah, tidak mau membaca kembali pelajaran yang
telah diberikan dan pada saat pembelajaran biologi
Peserta Didik kurang fokus hal ini bisa disebabkan
karena cara guru menjelaskan kurang menarik
Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk
dibagikan karena menurut perkiraan saya banyak
rekan guru yang mengalamai permasalahan yang
sama dengan permasalahan yang saya alami sehingga
praktik ini diharapkan bisa memotivasi dari saya
sendiri juga bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi
rekan-rekan guru biologi khususnya dan rekan guru
lain secara umum
Saya yang berperan sebagai guru mempunyai
tanggung jawab untuk melakukan proses
pembelajaran ini secara efektif, dengan menggunakan
metode, media dan model pembelajaran yang inovatif
sehingga tujuan pembelajaran dan motivasi belajar
Peserta Didik bisa tercapai sesuai dengan yang
diharapkan
2. Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat,
Dari hasil analisis kajian literatur dan wawancara
penyebab masalah yang ingin dicapai yaitu
Rendahnya motivasi belajar Peserta Didik
1. Metode mengajar guru yang kurang variatif
2. Guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk
merancang model pembelajaran yang inovatif
3. Guru masih berfokus pada padatnya materi
Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapkan
oleh guru adalah
1. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
sehingga Peserta Didik merasa tertarik dan
antusias dalam mengikuti pembelajaran
2. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan karakteristik materi pelajaran
dan karakteristik Peserta didik
3. Pemilihan materi esensial sehingga pada saat
melaksanakan pembelajaran tanpa dibayangi
padatnya materi
Dilihat dari ketiga tantangan tersebut bisa
disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi
melibatkan guru dan Peserta Didik dari sisi
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu
kompetensi pedagogik dan profesional sedangkan dari
Peserta Didik adalah motivasi belajar
Yang terlibat dalam kegiatan ini, guru, Peserta didik
teman sejawat, kepala sekolah Enton Epiri, dosen
pembimbing bu Dr suci Fajrina dan guru pamong ibu
zailan Syarhani, S.Pd, M.Si. operator zoom Tian
Anggraini, Kameramen uli, sound sistem Agung
zarmanto, pengeditan video Farizal teman teman yang
selalu mendukung pada saat melaksanaan ppl yang
membantu menyiapkan proses pelaksanaan ppl ini
sehingga berjalan dengan baik.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru
sesuai tantangan yang dihadapi antara lain:
1. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan
metode pembelajaran adalah dengan
memahami karakteristik peserta didik dan
karakteristik materi
Disini guru memilih metode pembelajaran yang
akan digunakan adalah ceramah, penugasan,
tanya jawab dan diskusi presentasi.
b. Proses pemilihan metode ini pertama guru
mempelajari apa saja metode-metode dalam
pembelajaran, lalu memahami karakteristik
Peserta Didik dengan melihat kemampuan
dasar dan kebiasaan Peserta Didik. Lalu
melihat karakteristik materi yang terdapat di
buku guru dan buku peserta Didik
3. c. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan
metode ini antara lain pemahaman/kompetensi
guru akan metode-metode pembelajaran dan
juga pemahaman guru akan materi
pembelajaran
2. Pemilihan media pembelajaran
a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan
media pembelajaran adalah dengan memilih
media pembelajaran yang dirasa tepat dan
sesuai karakteristik peserta didik, selain itu
guru juga bisa memilih media pembelajaran
yang dikuasainya baik dalam pembuatan dan
juga pengoprasian
Disini guru memilih media pembelajaran
menggunakan video dan ppt
b. Proses pembuatan media dimulai dari
mempelajari materi yang akan dibuat
medianya, kemudian guru merancang desain
menu-menu apa saja yang perlu ada di media
pembelajaran setelah meracang guru membuat
media pembelajaran
c. Sumber daya yang diperlukan untuk membuat
media pembelajaran ini antara lain
pengetahuan guru dalam menggunakan
aplikasi ppt, dan juga alat seperti laptop dan
internet
3. Pemilihan model pembelajaran
a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan
model pembelajaran adalah dengan memahami
karakteristik Peserta didik dan karakteristik
materi
Disini guru menggunakan model pembelajaran
PBL
b. Proses pemilihan model ini pertama guru
mempelajari apa saja model-model
pembelajaran, lalu memahami karakteristik
peserta didik dengan memilih kemampuan
dasar dan kebiasaan Peserta didik. Lalu
melihat karakteristik materi dengan
mempelajari materi pembelajaran yang
terdapat di buku guru dan buku peserta didik
c. Sumber daya yang diperlukan dalam
pemilihan model pembelajaran ini antara lain
pemahaman kompetensi guru akan model
pembelajaran PBL dengan sintak-sintaknya
yang berurutan dan juga pemahaman guru
akan materi pembelajaran
Yang terlibat dalam kegiatan ini, guru, Peserta didik
teman sejawat, kepala sekolah Enton Epiri, dosen
pembimbing bu Dr suci Fajrina dan guru pamong ibu
zailan Syarhani, S.Pd, M.Si. operator zoom Tian
Anggraini, Kameramen uli, sound sistem Agung
4. zarmanto, pengeditan video Farizal teman teman yang
selalu mendukung pada saat melaksanaan ppl yang
membantu menyiapkan proses pelaksanaan ppl ini
sehingga berjalan dengan baik
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang
dilakukan dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat
dari
1. Penggunaan media dan video sangat
membantu pemahamansiswa akan konsep
yang abstrak tentang materi virus dibuktikan
dengan hasil evaluasi pembelajaran Peserta
diatas KKM
2. Pemilihan metode yang variatif sangat efektif
untuk meningkatkan keaktifan Peserta didik
terlihat dari kegiatan peserta didik saat
pembelajaran
3. Pemilihan model pembelajaran PBL
menumbuhkan berfikir kritis peserta didik
terlihat dari tanggapan dan jawaban yang
dilontarkan guru pada saat pembelajaran
4. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta
didik sangat meningkatkan keaktifan siswa
saat proses pembelajaran sehingga siswa
termotivasi untuk belajar
Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran
ini adalah sangat senang, bisa dilihat saat kegiatan
refleksi akhir pembelajaran peserta didik memberikan
refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan
dan media pembelajaran sangat menarik dan mudah
dipahami
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat
ditentukan akan penguasaan guru terhadap media
pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah
pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah
dibuat
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan
kegiatan yang sudah guru lakukan adalah seyogyanya
guru lebih kreatif dan inovatif dalam pemilihan
metode, model dan media pembelajaran untuk
membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang
diharapkan.