Dokumen tersebut membahas tentang penyakit filariasis yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Dokumen ini menjelaskan gejala, diagnosis, dan pengobatan filariasis seperti pemberian obat diethylcarbamazine, ivermectin, atau albendazole serta edukasi masyarakat untuk mencegah gigitan nyamuk.
Makalah ini membahas tentang pemeriksaan feses sebagai alat bantu diagnosis penyakit. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan yaitu: (1) definisi dan manfaat pemeriksaan feses, (2) indikasi penyakit yang dapat didiagnosis melalui feses, dan (3) prosedur pemeriksaan feses secara makroskopis dan mikroskopis beserta interpretasi hasilnya.
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiurarika ferlianti
Ìý
Dokumen ini membahas tentang dua jenis cacing parasit yaitu Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura. Ascaris lumbricoides adalah cacing bulat panjang dengan panjang 15-35 cm, sedangkan Trichuris trichiura memiliki kepala halus dan ekor gemuk dengan panjang 4-5 cm. Kedua cacing ini menghasilkan telur dengan karakteristik morfologi yang berbeda.
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Makalah ini membahas tentang Uji Widal untuk mendeteksi antibodi terhadap Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid. Uji Widal menggunakan berbagai antigen seperti O, H, Vi, dan OMP untuk mengetahui status infeksi melalui interpretasi hasil uji."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Arachnida merupakan kelas hewan yang mencakup laba-laba, kalajengking, tungau, dan caplak. Mereka memiliki ciri-ciri seperti tubuh terdiri dari dua bagian, memiliki beberapa pasang mata tunggal, dan sistem peredaran darah terbuka. Kelompok utama Arachnida adalah Araneae (laba-laba), Scorpiones (kalajengking), dan Acarina (tungau dan caplak).
Dokumen tersebut membahas tentang urinalisis atau analisis urine untuk tujuan diagnosis penyakit. Urinalisis meliputi pemeriksaan fisik, kimiawi, dan mikroskopik urine untuk mendeteksi berbagai kondisi kesehatan seperti infeksi saluran kemih, diabetes, dan kehamilan. Pemeriksaan urine merupakan uji penyaring yang bermanfaat untuk skrining awal berbagai penyakit.
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menginfeksi vagina, urethra, dan kantong kemih. Gejalanya meliputi pengeluaran cairan kuning dari vagina dan rasa gatal pada wanita, serta rasa terbakar saat berkemih dan ejakulasi pada laki-laki. Penularan terjadi melalui hubungan seksual tidak aman. Pencegahan meliputi ANC, higiene yang baik
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
Ìý
Dokumen tersebut membahas anatomi organ-organ pencernaan seperti hati, limpa, pankreas, vaskularisasi abdomen, dan kelainan kongenital yang dapat terjadi pada sistem pencernaan. Organ-organ tersebut dijelaskan fungsi dan strukturnya, serta bagaimana perdarahannya. Kelainan yang disebutkan antara lain atresia esofagus, stenosis duodenum, fibrosis kistik, divertikula, hernia, dan kelainan kongenital lainnya seperti at
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismeKalisthiana Yi Ku
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah mikrobiologi dan menjelaskan beberapa konsep dasar seperti isolasi, identifikasi, dan pewarnaan mikroorganisme. Metode isolasi mikroba dijelaskan meliputi teknik cawan gores, cawan tuang, medium cair, dan sel tunggal. Identifikasi mikroba didasarkan pada morfologi, persyaratan lingkungan, dan karakteristik lainnya. Teknik pewarnaan menc
Trypanosoma adalah genus protozoa yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Terdapat beberapa spesies Trypanosoma yang patogen seperti T. brucei yang menyebabkan penyakit tidur pada manusia, T. cruzi yang menyebabkan penyakit Chagas, dan T. evansi yang menyebabkan surra pada hewan. Siklus hidup Trypanosoma melibatkan vektor seperti lalat tsetse. Penyakit-penyakit yang disebabkann
Dokumen tersebut membahas tentang vektor penyakit cacing, khususnya filariasis limfatik yang disebabkan oleh nyamuk genus Anopheles, Culex, Aedes, Mansonia dan filariasis non-limfatik yang disebabkan oleh lalat genus Simulium dan Chrysops. Dokumen juga menjelaskan siklus hidup nyamuk dan lalat serta perilaku dan epidemiologi masing-masing vektor.
Filariasis atau penyakit kaki gajah disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang menyumbat saluran getah bening. Penyakit ini disebarkan melalui gigitan nyamuk yang membawa mikrofilaria cacing filaria. Gejalanya bervariasi mulai dari pembengkakan kelenjar getah bening hingga limfedema atau pembengkakan kaki yang permanen. Pencegahannya meliputi menghindari gigitan nyamuk, membersihkan lingkungan, dan melakukan 3M.
Makalah ini membahas tentang Uji Widal untuk mendeteksi antibodi terhadap Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid. Uji Widal menggunakan berbagai antigen seperti O, H, Vi, dan OMP untuk mengetahui status infeksi melalui interpretasi hasil uji."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Arachnida merupakan kelas hewan yang mencakup laba-laba, kalajengking, tungau, dan caplak. Mereka memiliki ciri-ciri seperti tubuh terdiri dari dua bagian, memiliki beberapa pasang mata tunggal, dan sistem peredaran darah terbuka. Kelompok utama Arachnida adalah Araneae (laba-laba), Scorpiones (kalajengking), dan Acarina (tungau dan caplak).
Dokumen tersebut membahas tentang urinalisis atau analisis urine untuk tujuan diagnosis penyakit. Urinalisis meliputi pemeriksaan fisik, kimiawi, dan mikroskopik urine untuk mendeteksi berbagai kondisi kesehatan seperti infeksi saluran kemih, diabetes, dan kehamilan. Pemeriksaan urine merupakan uji penyaring yang bermanfaat untuk skrining awal berbagai penyakit.
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menginfeksi vagina, urethra, dan kantong kemih. Gejalanya meliputi pengeluaran cairan kuning dari vagina dan rasa gatal pada wanita, serta rasa terbakar saat berkemih dan ejakulasi pada laki-laki. Penularan terjadi melalui hubungan seksual tidak aman. Pencegahan meliputi ANC, higiene yang baik
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
Ìý
Dokumen tersebut membahas anatomi organ-organ pencernaan seperti hati, limpa, pankreas, vaskularisasi abdomen, dan kelainan kongenital yang dapat terjadi pada sistem pencernaan. Organ-organ tersebut dijelaskan fungsi dan strukturnya, serta bagaimana perdarahannya. Kelainan yang disebutkan antara lain atresia esofagus, stenosis duodenum, fibrosis kistik, divertikula, hernia, dan kelainan kongenital lainnya seperti at
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismeKalisthiana Yi Ku
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah mikrobiologi dan menjelaskan beberapa konsep dasar seperti isolasi, identifikasi, dan pewarnaan mikroorganisme. Metode isolasi mikroba dijelaskan meliputi teknik cawan gores, cawan tuang, medium cair, dan sel tunggal. Identifikasi mikroba didasarkan pada morfologi, persyaratan lingkungan, dan karakteristik lainnya. Teknik pewarnaan menc
Trypanosoma adalah genus protozoa yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Terdapat beberapa spesies Trypanosoma yang patogen seperti T. brucei yang menyebabkan penyakit tidur pada manusia, T. cruzi yang menyebabkan penyakit Chagas, dan T. evansi yang menyebabkan surra pada hewan. Siklus hidup Trypanosoma melibatkan vektor seperti lalat tsetse. Penyakit-penyakit yang disebabkann
Dokumen tersebut membahas tentang vektor penyakit cacing, khususnya filariasis limfatik yang disebabkan oleh nyamuk genus Anopheles, Culex, Aedes, Mansonia dan filariasis non-limfatik yang disebabkan oleh lalat genus Simulium dan Chrysops. Dokumen juga menjelaskan siklus hidup nyamuk dan lalat serta perilaku dan epidemiologi masing-masing vektor.
Filariasis atau penyakit kaki gajah disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang menyumbat saluran getah bening. Penyakit ini disebarkan melalui gigitan nyamuk yang membawa mikrofilaria cacing filaria. Gejalanya bervariasi mulai dari pembengkakan kelenjar getah bening hingga limfedema atau pembengkakan kaki yang permanen. Pencegahannya meliputi menghindari gigitan nyamuk, membersihkan lingkungan, dan melakukan 3M.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis nematoda (cacing) yang menginfeksi manusia, yaitu: Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori, Onchocerca volvulus, dan Loa loa. Dokumen tersebut menjelaskan morfologi, siklus hidup, gejala, diagnosis, dan pengobatan dari masing-masing jenis nematoda tersebut.
Penyakit kaki gajah (filariasis) disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga pembesaran anggota gerak seperti kaki, lengan, dan alat kelamin. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan mikrofilaria di darah dan pengobatan bertujuan membasmi parasit dengan obat antihelmintik.
Dokumen tersebut merangkum tentang loiasis, penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing Loa loa. Loa loa adalah nematoda filarial yang hidup di lapisan subkutan manusia dan menyebabkan gejala seperti bengkak dan iritasi kulit. Penyakit ini menular melalui gigitan vektor lalat Chrysops. Diagnosis didasarkan pada temuan mikrofilaria di darah siang hari atau cacing dewasa di mata. Pengobatan yang direkomendasikan ad
Filariasis adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi dan memiliki dampak ekonomi, sosial, serta kesehatan yang luas. Pengendalian filariasis di Indonesia mencakup surveilans, penanganan pasien, pengendalian vektor, serta pemberian obat preventif secara masal.
jgn qta mndiagnosa smua mnusia tu sma sprti ap yg qta pkirkan, krn tdk smua mnusia sprti tu. ad bbrpa yg dpat mnahan hawa nafsunya n ad jg yg tdk. jka qta msih brpikiran sperti tu, artix anda mngatakan bahwa nabi-nabi qta jg sma sprti tu. krn nabi n rasul adlh seorng mnusia jg. "Trima Kasih"
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit filariasis atau kaki gajah, yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini menginfeksi sekitar 120 juta orang di 80 negara tropis dan subtropis, dan dapat menyebabkan pembesaran permanen pada anggota tubuh seperti kaki, lengan, payudara, dan alat kelamin. Penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari gigitan nyamuk,
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Filariasis atau penyakit kaki gajah. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Filariasis menyebabkan pembengkakan berbagai bagian tubuh seperti kaki, lengan, dan alat kelamin. Pengobatan dilakukan dengan obat-obatan seperti DEC untuk membunuh cacing dewasa dan mikrofilaria. Pencegahan meliputi menghindari kontak den
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit filariasis yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
2. Dokumen tersebut menjelaskan gejala, diagnosis, siklus penularan, dan pencegahan penyakit filariasis.
3. Tujuan penulisan dokumen tersebut adalah untuk mengetahui pengertian, penyebab, morfologi, gejala, diagnosa
Dokumen tersebut membahas sistem pengolahan air di industri farmasi. Sistem pengolahan air terdiri dari beberapa tahapan seperti pra-perlakuan, pemurnian, penyimpanan dan distribusi, serta pengolahan limbah air. Tahapan-tahapan tersebut dirancang dan divalidasi untuk menghasilkan air dengan kualitas yang memenuhi standar untuk digunakan dalam produksi obat.
Ginkgo biloba adalah tumbuhan yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Ia memiliki manfaat untuk meningkatkan aliran darah, meningkatkan daya ingat, dan berfungsi sebagai antioksidan. Namun, penggunaannya perlu hati-hati karena dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain dan menimbulkan efek samping seperti mual.
Demam malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Gejalanya berupa demam berulang yang diikuti oleh masa bebas demam. Diagnosanya didasarkan pada pemeriksaan mikroskopis darah untuk mendeteksi parasit. Pengobatannya meliputi kombinasi antimalaria seperti artesunat-amodiaquine. Vaksin malaria masih dalam tahap pengembangan.
Dokumen tersebut membahas tentang enterobiasis yang disebabkan oleh cacing Enterobius vermicularis. Enterobiasis merupakan infeksi parasit paling umum yang ditularkan melalui telur cacing yang menyebar lewat udara atau kontak langsung. Gejala umumnya berupa gatal di sekitar anus. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan tinja atau metode pita selotip. Pengobatan yang direkomendasikan adalah pirantel pamoat, mebendazol, atau al
Dokumen tersebut merangkum informasi tentang salep mata, termasuk tujuan, keuntungan, kerugian, indikasi, contoh obat, dosis, efek samping, interaksi obat, kontraindikasi, cara pemakaian, penyimpanan, peringatan, cara mengatasi keracunan, evaluasi sediaan, dan cara pembuangan kemasan.
Resep obat tersebut tidak lengkap karena tidak mencantumkan identitas dokter dan data pasien. Resep tersebut mencakup captopril, mucosulvan, ponstan, dan amoxicillin beserta keterangan mengenai komposisi, indikasi, dosis, dan efek samping masing-masing obat. Ada permasalahan kontraindikasi captopril bagi pasien batuk sehingga perlu diganti dengan golongan obat ARB. Informasi yang disampaikan ke pasien mencakup modifikasi
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
Ìý
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptxhelvy3
Ìý
Filariasis
1. M. Arif Rahman
Meta Emilia S.D
Ratih Kusuma Putri
Devioka Preselly A.
Riri Monica
Desi Elfira
Deby Pitricia
2. • Filariasis (penyakit kaki gajah) atau juga dikenal dengan
elephantiasis adalah penyakit menular dan menahun
yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang
ditularkan melalui gigitan berbagai spesies nyamuk yang
terinfeksi
6. • Cacing dewasa berbentuk silindris, halus seperti benang
putih serta berukuran panjang 55 – 100 mm dan tebal
0,16 mm.
• Cacing jantan lebih kecil, 55 mm – 0,09 m.
• Larva mikrofilaria sekali keluar jumlahnya bisa puluhan
ribu larva bersarung berukuran 200-600 mikron x 8
mikron.
8. 1. Selama memakan darah, nyamuk yg terinfeksi
mengijkesikan larva filaria stadium 3 kedalam tubuh
manusia melalui gigitan
2. Cacing berkembang menjadi dewasa biasanya tinggal di
limfatik
3. Cacing dewasa menghasilkan mikrofilaria yang
terbungkus. Mikrofilaria bergerak ke saluran limfa dan
darah
4. Nyamuk menghisap darah manusia yang terinfeksi dan
memakan mikrofilaria
9. 5. Setelah termakan nyamuk , mikrofilaria kehilangan
pembungkusnya dan masuk kedalam dinding lambung dan
bersarang di otot toraks (dada) nyamuk
6. Mikrofilaria berkembang menjadi larva stadium 1
Selanjutnya, berkembang menjadi larva stadium 3 yang
infektif
Larva bermigrasi mula – mula ke rongga perut (Abdomen)
kemudian pindah ke kepala dan alat tusuk nyamuk.
10. Gejala Akut :
•Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat
hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
•Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka)
didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak
kemerahan, panas dan sakit
•Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas
dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal
lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
11. • Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan
kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan
nanah serta darah
• Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar
yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early
lymphodema)
12. Gejala Kronis :
•Pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai,
lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti)
13. • Identifikasi mikrofilaria dalam darah dengan pemeriksaan
mikroskopis
Mikrofilaria yang menyebabkan filariasis limfatik beredar
dalam darah pada malam hari (periodisitas nokturnal).
Pengambilan darah harus dilakukan pada malam hari
bertepatan dengan munculnya mikrofilaria, dan diwarnai
dengan Giemsa atau hematoxylin dan eosin.
14. • Teknik serologi
Pasien dengan infeksi filaria aktif biasanya mengalami
peningkatan kadar IgG4 antifilarial dalam darah dan ini
dapat dideteksi dengan menggunakan tes rutin.
• Karena edema pada limfa dapat berkembang bertahuntahun setelah infeksi, tes laboratorium dimungkinkan
memberikan hasil yang negatif
15. • Limfocintigrafi
Mendeteksi pelebaran dan lika-liku pembuluh limfe
• USG Doppler
Mendeteksi pergerakan cacing dewasa di tali sperma pria
atau di kelenjar mamae wanita
• PCR
Mendeteksi DNA parasit
16. • Diethylcarbamazine (DEC)
Mekanisme kerja :
1.Menurunkan aktivitas otot, parasit mengalami paralisis,
dan mudah dikeluarkan dari hostnya
2.Menyebabkan perubahan pada permukaan membran
mikrofilaria sehingga lebih mudah dihancurkan
Efek samping : pusing, malaise, nyeri sendi, anoreksia, dan
muntah.
Reaksi alergi : sakit kepala, edema kulit, gatal, nyeri sendi,
takikardia , papular rash (3-7 hari)
Mengurangi gejala alergi dapat diberikan antihistamin atau
kortikosteroid
18. • Ivermektin
Efektivitasnya sama dengan DEC dalam memberantas
mikrofilaria namun ivermektin lebih lambat kerjanya dan
menyebabkan reaksi sistemik dan reaksi terhadap mata
yang lebih ringan.
Efek samping : demam, pruritus, sakit otot dan sendi, sakit
kepala, hipotensi, dan nyeri di kelenjar limfa.
Kontra indikasi : wanita hamil, barbiturat, benzodiazepin,
dan asam valproat
Dosis : 150 µg/kg BB
19. • Albendazole
Mekanisme kerja : Menghambat polimerisasi mikrotubula
dengan berikatan dengan β-tubulin sehingga memblok
pengambilan glukosa sehingga ATP berkurang
Efek samping : nyeri ulu hati, diare, sakit kepala, mual,
lemah, pusing, insomnia.
Kontra Indikasi : anak < 2th, hamil, sirosis hati
Dosis : 400mg 2 kali sehari selama 2minggu
20. • Edukasi dan promosi kepada masyarakat dalam
menegakkan higienitas
• Hindari gigitan nyamuk :
1. Ventilasi rumah dipasang kawat kasa nyamuk
2. Tidur pakai kelambu
3. Memakai obat nyamuk bakar/semprot/oles
21. • Berantas nyamuk :
1.3M : menguras, menimbun , mengubur tempat
perkembangbiakan nyamuk
2.Bersihkan selokan agar air tak tergenang
3.Bersihkan semak-semak dan tanaman-tanaman air
• Dibeberapa tempat perlu diberikan DEC profilaksis
secara massal sekali setahun selama 5-6 tahun
22. • Brunton, Laurence, et al. 2008. G o o d m a n a nd G ilm a n’s ,
M nua l o f Pha rm a c o lo g y a nd The ra p e utic s . United
a
States : McGraw-Hill
• Departemen Farmakologi dan Terapetik UI. 2011.
Fa rm a ko lo g i d a n Te ra p i Ed is i V. Jakarta : FKUI
• The Medical Letter. 2005. A
ntim ic ro bia l The ra p y . New
York : The medical Letter, Inc.