ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
44
KegiatanPembelajaran4 : Klasifikasi Kemampuan Lahan
(Lanjutan)
A. Deskripsi
Pada Bab II, kegiatan pembelajaran 4 ini dibahas tentang Klasifikasi
Kemampuan Lahan Lanjutan. Dengan memberikan materi ini diharapkan
dapat memberikan manfaat pengetahuan dasar sebagai bekal untuk
melakukan kegiatan Pelestarian SD Lahan Berkelanjutan dengan baik untuk
kegiatan budidaya tanaman pangan dan sayuran.
Setelah mempelajari materi pada bab II, kegiatan pembelajaran 4 ini,
mahasiswa diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk menjelaskan
tentang Klasifikasi Kemampuan Lahan Lanjutan terutama untuk sub kelas,
satuan pengelolaan dan satuan peta, sehingga mahasiswa dapat
melaksanakan Pelestarian SDL Berkelanjutan secara efektif dan efisien.
Pembelajaran untuk materi dalam bab II, kegiatan pembelajaran 4 ini,
dilakukan secara klasikal (teori) di kelas , yang didukung dengan diskusi dan
tanya jawab, tugas terstruktur dan tugas mandiri yang diperkaya dengan
penelusuran pustaka baik dalam bentuk laporan hasil penelitian, majalah,
jurnal dan lain-lain. Dalampembelajaran ini juga dilakukan praktikum , baik
praktikum mandiri maupun praktik terpadu, dengan melakukan pendalaman
terkait Pelestarian SDL Berkelanjutan di lahan praktik serta observasi di
lapangan.
Pelestarian SDL Berkelanjutan dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Pemilihan metode Pelestarian SDL Berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh
permasalahan yang ada, jenis dan tingkat hambatannya, karakteristik jenis
tanah, dan keseimbangan padatan tanah, air dan udaranya, sehingga terkait
dengan banyaknya kerusakan lahan pertanian, maka mata kuliah
Pelestarian SDL Berkelanjutan (Sustainable Land Resource Management)
menjadi sangat penting peranannya.
45
B. Kegiatan Pembelajaran
Makanan pokok penduduk Indonesia adalah beras, sehingga usahatani
utama di Indonesia adalah usahatani padi, yang dilakukan baik di lahan
sawah maupun di lahan kering. Usaha tanaman lainnya adalah tanaman
palawija (Secondary crop) (misalnya jagung, kedele, kacang tanah, kacang
hijau, singkong, ubi jalar). Usaha tanaman hortikultura mencakup sayuran
(misalnya cabai, tomat, kubis, bawang daun, kentang), buah-buahan
(misalnya mangga, rambutan, duku) dan usaha tanaman hias (misalnya
bunga krisan, bunga mawar, bunga anggrek).
Berdasarkan sifat dan faktor pembatas yang ada, maka lahan dapat
digolongkan ke dalam divisi, kemudian divisi dibagi ke dalam kelas, kelas
dibagi ke dalam sub kelas, satuan pengelolaan dan satuan peta tanah.
Pembagian lahan ke dalam divisi didasarkan pada dapat tidaknya lahan
digunakan untuk usaha pertanian yaitu lahan pertanian dan lahan non
pertanian. Lahan yang bisa digunakan untuk usahatani adalah lahan yang
tidak terlalu curam, tidak terlalu basah, dan sedikit faktor pembatasnya.
Faktor pembatasnya adalah yang bersifat permanen atau sulit dirubah,
sehingga faktor pembatas suatu wilayah berbeda-beda tergantung jumlah
dan jenis pembatasnya. Struktur Klasifikasi kemampuan lahan dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Struktur Klasifikasi Kemampuan Lahan
Kelas Kemampuan Sub Kelas Satuan Pengeloaan Satuan Peta
Lahan Pertanian I b=batuan
e=erosi
o=banjir
t=tekstur
d=drainase
k=kedalaman
efektif/solum
l=lereng
p=permeabilitas
Misalnya :
IIe-1
IIe-2
IIe-3
Seri X
Seri Y
Seri Z
(Dapat digarap) II
III
IV
Non Pertanian V
(Tidak dapat VI
Digarap) VII
VIII
Sumber : Dent dan Young (1981) dalam Seta, 1987
46
Dalam rangka menyikapi tantangan terjadinya kerusakan lingkungan
yang semakin parah, perlulah mempelajari klasifikasi kemampuan lahan
agar dapat melaksanakan pelestarian SD Lahan secara efektif dan efisien.
Mahasiswadiharapkan memiliki kompetensi sebagai penyuluh pertanian
sehingga perlu dibekali dengan mata kuliah Pelestarian SD Lahan
berkelanjutan. Indikator-indikator yang menunjukkan mahasiswa mengarah
kepada kompetensi penyuluh pertanian adalah kemampuannya untuk
dapat menjelaskan tentang Klasifikasi kemampuan Lahan Berkelanjutan,
sehingga dapat menyadarkan petani agar melaksanakan Pelestarian SD
Lahan Berkelanjutan.
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran 4 dengan materi Klasifikasi kemampuan lahan
adalah agar mahasiswa memahami apa itu Klasifikasi kemampuan lahan
, bagaimana dapat melakukan Klasifikasi kemampuan lahan pada
berbagai jenis lahan pertanian, dan bagaimana caranya membaca peta
Kemampuan lahannya. Dengan memahami materi ini, maka mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan tentang :
- Melakukan pembagian ke dalam sejumlah kategori
- Membaca peta kemampuan lahan , dan
- Memanfaatkan peta kemampuan lahan yang ada.
2. Faktor-Faktor untuk Klasifikasi
Kelas merupakan tingkat yang tertinggi dan bersifat luas dalamstruktur
klasifikasi. Penggolongan ke dalam kelas didasarkan atas intensitas
faktor-faktor penghambat permanen atau sulit diubah. Sub kelas
menunjukkan jenis faktor penghambat yang terdapat di dalam kelas,
sedangkan tingkat terendah dalam struktur klasifikasi adalah satuan
pengelolaan yaitu merupakan pengelompokkan tanah yang
mempunyai respon yang sama terhadap sistem pengelolaan tertentu.
Kelas I tidak memiliki sub kelas.
47
a. Lereng
Lereng dibagi menjadi 7 sub kelas yaitu seperti terdapat pada Tabel 2.
Tabel 2. Sub Kelas Kemiringan Lereng (l)
No Lereng
USDA Kisaran (persen)
0 Datar 0 -3 %
1 Landai/berombak 3 – 8 %
2 Agak Miring/Bergelombang 8 - 15 %
3 Miring/berbukit 15 - 30 %
4 Agak curam 30 - 45 %
5 Curam 45 - 65 %
6 Sangat curam  65 %
Sumber : Seta, 1987
b. Tekstur Tanah
RachimdanArifin(2011) menyatakanbahwateksturmencerminkanproporsirelatif
dari fraksi liat, debu dan pasir dalam tanah. Tekstur yang diamati adalah yang
beradadi topsoil (HorizonA)dilakukandenganpengamatandi lapangan. SubKelas
Tekstur dikelompokkan menjadi 5 yakni seperti terdapat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kelas Tekstur Tanah (t)
No Tekstur Keterangan
Hardjowigeno
(2010)
Cakupan
5 Kasar 1. Pasir Kadar liat < 18%
2. Pasir Berlempung Kadar Pasir >65%
4 Agak Kasar 3. Lempung Pasir
3 Sedang 4. Lempung
5. Lempung Berdebu
6. Debu
2 Agak Halus 7. Lempung Liat
8. Lempung Liat Berpasir
9. Lempung Liat Berdebu
10. Liat Berpasir
1 Halus 11. Liat Kadar Liat >35%
12. Liat Berdebu
Sumber : Seta, 1987
48
Gambaran mengenai tekstur sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.
Sumber : http://www.agribisnismsg3.com
Gambar 4. Tekstur Tanah
c. Permeabilitas
Permeabilitas adalah kemampuan tanah untuk melalukan air
dan udara. Secara kualitatifpermeabilitas tanah adalahkecepatan aliran
air pada tanah jenuh per satuan waktu pada gradien hidrolik tertentu.
Permeabilitas dikelompokkan menjadi 5 yakni sebagaimana terdapat
pada Tabel 3.
Tabel 3. Sub Kelas Permeabilitas (p)
No Permeabilitas
USDA Kisaran kecepatan (cm/jam)
1 Lambat 0,125 - 0,5
2 Agak Lambat 0,5 - 2
3 Sedang 2 – 6,25
4 Agak cepat 6,25 - 12,5
5 cepat 12.5 - 25
Sumber : Seta, 1987
d. Kedalaman efektif
Kedalaman efektif adalah kedalaman tanah sampai sejauh mana
tanah dapat dtumbuhi tanaman, menyimpan cukup air, dan unsurhara.
Batasnya biasanya ada kerikil, bahan induk atau lapisan keras lainnya.
Kedalaman efektif dikelompokkan menjadi 4 yakni sebagaimana
terdapat pada Tabel 4.
49
Tabel 4. Sub Kelas Kedalaman efektif (k)
No Kedalaman Efektif
USDA Kisaran (cm)
0 Dalam Diatas 90 cm
1 Sedang 50 – 90 cm
2 dangkal 25 - 50 cm
3 Sangat dangkal Kurang dari 25 cm
Sumber : Seta, 1987
e. Drainase
Drainase adalah keadaan tata air tanah. Drainase yang kurang baik
ditandai dengan adanya warna bercak coklat dan kelabu, yang
dimungkinkan karena pada musim hujan tanah dalam keadaaan
tergenang. Drainase tanah dikelompokkan menjadi 5 yakni
sebagaimana terdapat pada Tabel 5.
Tabel 5. Sub Kelas Drainase Tanah (d)
No Drainase Tanah
USDA Kondisi
0 Baik Peredaran udara baik, dicirikan oleh kondisi profil tanah seragam
bewarna terang, tidak ada bercak-bercak.
1 Agak Baik Peredaran udara baik, dicirikan oleh kondisi profil tanah yang tidak
ada bercak-bercakkuning, coklat ataukelabupada lapisanatas dan
bagian atas lapisan bawah
2 Agak Buruk Peredaran udara baik, dicirikan oleh pada lapisan atas tidak ada
bercak-bercak berwarna kuning, coklat atau kelabu, akan tetapi
pada lapisan bawah terdapat bercak-bercak berwarna kuning,
coklat atau kelabu.
3 Buruk Dicirikan oleh kondisi pada lapisan atasbagianbawah dan seluruh
lapisan tanah bawah terdapat bercak-bercak berwarna kuning,
coklat atau kelabu.
4 Sangat Buruk Dicirikan oleh kondisi seluruh permukaantanah berwarna kelabu
dan tanah lapisan bawah terdapat bercak-bercak berwarna
kekuningan, coklat atau kelabu.
Sumber : Seta, 1987
f. Erosi
Erosi dinilai berdasarkan pada gejala kerusakan yang sudah ada. Erosi
tanah dikelompokkan menjadi 5 yakni seperti terdapat pada Tabel 6.
50
Tabel 6. Sub Kelas Erosi (e)
No Erosi
USDA Kondisi
0 Tidak ada erosi Tidak terlihat adanya erosi
1 Erosi ringan Terlihat kurang dari 25 % dari lapisan tanah
atas telah hilang
2 sedang Terlihat 25 – 75 % dari lapisan tanah atas
telah hilang
3 Berat Terlihat lebih dari 75 % dari lapisan tanah
atas telah hilang dankurang dari 25 % lapisan
bawah telah hilang
4 Sangat berat Terlihat lebih dari 25 % dari lapisan tanah
bawah telah hilang
Sumber : Seta, 1987
g. Batu Batuan
Batu batuan adalah bahan kasar yang dapat berada di permukaan
tanah atau dalam lapisan olah tanah yang berikuran lebih besar dari 2
mm. Batubatuan ini dibedakan menjadi kerikil, batu kecil, batu lepas
dan batu tersingkap. Masing-masing batu batuan dikelompokkan
menjadi 5 yakni sebagaimana terdapat pada Tabel 7, 8, 9 dan 10.
Batu Kerikil
Kerikil adalah bahan kasar yang berdiameter antar 2 – 7,5 cm jika
berbentuk bulat atau sampai 15 cm sumbu panjang jika berbentuk
gepeng. Banyaknya kerikil dalam tanah dikelompokkan menjadi 4
kelas, sebagaimana terdapat pada Tabel 7
Tabel 7. Sub Kelas Batu kerikil (b)
Sumber : Seta, 1987
Batuan Kecil
Batuan kecil adalah bahan kasar atau batua yang berdiameter antar 7.5
– 25 cm jika berbentuk bulat atau sumbu panjangnya 15-40 cm jika
berbentuk gepeng. Banyaknya batuan kecil dalam tanah
dikelompokkan menjadi 4 kelas, sebagaimana terdapat pada Tabel 8.
No Batu Kerikil
USDA kondisi
0 Tidak ada atau sedikit 0 -15 % volume tanah
1 sedang 15 – 50 % volume tanah
2 banyak 50 - 90 % volume tanah
3 Sangat banyak  90 % volume tanah
51
Tabel 8. Sub Kelas Batuan Kecil (b)
No Batuan Kecil
USDA kondisi
0 Tidakada /sedikit 0 – 15 % volume tanah
1 sedang 15 – 50 % volume tanah, dimana pengolahan tanahmulai
agak sulit dan pertumbuhan tanaman agak terganggu
2 banyak 50 - 90 % luas areal, dimana pengolahan tanahsudah sulit
dan pertumbuhan tanaman agak terganggu
3 Sangat banyak > 90 % volume tanah, dimana pengolahan tanah sudah
tidak mungkin dilakukan dan pertumbuhan tanaman
sangat terganggu
Sumber : Seta, 1987
Batuan Lepas
Batuan Lepas (stone) adalah batuan terbesar di atas permukaan tanah
yang berdiameter lebih besar dari 25 cm jika berbentuk bulat atau
bersumbu memanjang sampai lebih dari 40 cm jika berbentuk gepeng.
Banyaknya batuan lepas di permukaan tanah dikelompokkan menjadi
5 kelas, sebagaimana terdapat pada Tabel 9.
Tabel 9. Sub Kelas Batuan lepas (b)
No Batuan Lepas
USDA kondisi
0 Tidak ada < 0.01 % luas areal
1 sedikit 0.01 – 3 % luas areal, dimana pengolahan tanah dengan mesin
agak terganggu namunpertumbuhantanamantidak terganggu
2 sedang 3 - 15 % luas areal, dimana pengolahan tanahsudah mulai agak
sulit dan luas areal produktif berkurang
3 banyak 15 - 90 % luas areal, dimana pengolahan tanahdanpenanaman
sudah sangat sulit
4 Sangat banyak  90 % luas areal , dimana pengolahan tanah sudah tidak
dapat lagi digunakan lagi untuk produksi pertanian
Sumber : Seta, 1987
Batuan Tersingkap
Batuan tersingkap merupakan batuan di atas permukaan tanah yang
merupakan bagian dari batuan besar yang terbenam di dalama tanah
(rock out - crops), Batuan Tersingkap di atas permukaan tanah
dikelompokkan menjadi 5 subkelas, seperti pada Tabel 10.
52
Tabel 10. Sub Kelas Batuan Tersingkap (b)
No Batuan Tersingkap
USDA kondisi
0 Tidak ada < 2 % luas areal
1 sedikit 2 – 10 % luas areal , dimana pengolahan tanah
dan penanaman agak terganggu
2 sedang 10 - 50 % luas areal, dimana pengolahan tanah
dan penanaman sudah terganggu
3 banyak 50 - 90 % luas areal, dimana pengolahan tanah
dan penanaman sangat terganggu
4 Sangat banyak  90 %, dimana tanah sama sekali sudah
tidak dapat digarap
Sumber : Seta, 1987
h. Ancaman Banjir
Intensitas ancaman banjir atau genangan air dikelompokkan menjadi
5 yakni sebagaimana terdapat pada Tabel 11.
Tabel 11. Sub Kelas banjir (O)
No Banjir
USDA Kondisi
0 Tidak pernah Selama 1 tahun, tanah tidak pernahtertututp
banjir lebih dari 24 jam
1 Kadang-kadang tanah tertututp banjir lebih dari 25 jam dan
terjadinya tidak teratur dalam waktu satu
tahun
2 sering Selama 1 bulan, tanahselalu tertututp banjir
lebih dari 24 jam
3 Sering sekali Selama 2-5 bulan dalam setahun, tanah
tertututp banjir lebih dari 24 jam
4 selalu Selama 6 bulan, tanah selalutertututp banjir
lebih dari 24 jam
Sumber : Seta, 1987.
3. Rangkuman
Kelasmerupakan tingkatyangtertinggidanbersifatluasdalamstrukturklasifikasi.
Penggolongan ke dalamkelasdidasarkanatasintensitasfaktor-faktorpenghambat
yang sulitdiubah.Subkelasmenunjukkan jenisfaktorpenghambat yangterdapat
di dalamkelas,sedangkantingkatterendahdalamstrukturklasifikasi adalahsatuan
pengelolaan yaitu merupakan pengelompokkan tanah yang mempunyai respon
yangsama terhadapsistem pengelolaantertentu.KelasI tidakmemiliki subkelas.
53
Lereng dibagi menjadi 7 sub kelas yaitu datar, landau, agak miring, miring, agak
curam, curam dan sangat curam. Teksturmencerminkan proporsirelatif dari fraksi
liat,debudanpasir dalamtanah dan teksturyangdiamati di lapanganadalahyang
berada di top soil (Horizon A). SubKelas Tekstur dikelompokkan menjadi 5 yakni
teekstur halus, agak halus, sedang, agak kasar, dan kasar. Permeabilitas adalah
kemampuantanah untukmelalukanairdan udara.Secara kualitatif permeabilitas
tanahadalahkecepatanaliranairpadatanahjenuhpersatuan waktupadagradien
hidrolik tertentu. Permeabilitas dikelompokkan menjadi 5 yakni lambat. Agak
lambat,sedang,agakcepatdan cepat.Kedalaman efektifadalahkedalamantanah
sampai sejauhmana tanah dapat ditumbuhi tanaman,menyimpancukupair,dan
unsurhara.Batasnya biasanya ada kerikil,bahanindukatau lapisankeraslainnya.
Kedalaman efektif dikelompokkan menjadi 4 yakni dalam, sedang, dangkal dan
sangatdangkal.Drainase adalahkeadaantata airtanah.Drainase yangkurangbaik
ditandai dengan adanya warna bercak coklat dan kelabu, yang dimungkinkan
karena pada musim hujan tanah dalam keadaaan tergenang. Drainase tanah
dikelompokkan menjadi 5 yakni baik, agak baik, agak buruk, buruk dan sangat
buruk. Erosi dinilai berdasarkanpadagejalakerusakanyangsudahada.Erosi tanah
dikelompokkan menjadi 5 yakni tidak ada erosi, erosi ringan, sedang, berat dan
erosi sangat berat. Batu batuan adalah bahan kasar yang berada di permukaan
tanah atau dalam lapisan olah tanah yang berikuran lebih besar dari 2 mm.
Batubatuan ini dibedakan menjadi kerikil, batu kecil, batu lepas dan batu
tersingkap. BatuKerikil adalahbahankasaryangberdiameterantar 2 – 7,5 cm jika
berbentuk bulat atau sampai 15 cm sumbu panjang jika berbentuk gepeng.
Banyaknya kerikil dalam tanah dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu tidak ada,
sedang, banyak dan sangat banyak. Batuan kecil adalah bahan kasar atau batua
yang berdiameter antar 7.5 – 25 cm jika berbentukbulat atau sumbu panjangnya
15-40 cm jika berbentuk gepeng. Banyaknya batuan kecil dalam tanah
dikelompokkan menjadi 4 kelas tidak ada, sedang, banyak dan sangat banyak.
Batuan Lepas (stone) adalah batuan terbesar di atas permukaan tanah yang
berdiameter lebih besar dari 25 cm jika berbentuk bulat atau bersumbu
memanjang sampai lebih dari 40 cm jika berbentuk gepeng. Banyaknya batuan
lepas di permukaan tanah dikelompokkanmenjadi5kelasyaitu tidakada,sedikit,
sedang, banyak dan sangat banyak. Batuan tersingkap merupakan batuan di atas
permukaan tanah yang merupakan bagian dari batuan besar yang terbenam di
dalam tanah (rock out - crops), Batuan Tersingkap di atas permukaan tanah
dikelompokkanmenjadi 5 subkelas, yaitu tidak ada, sedikit, sedang, banyak dan
sangat banyak. Intensitas ancaman banjir atau genangan air dikelompokkan
menjadi 5 yakni tidak pernah, kadang-kadang, sering, seringkali dan selalu.
54
4. Soal Latihan
Cermati pernyataan di bawah ini, kemudian lingkari huruf B jika
pernyataannya Benar atau lingkari huruf S jika pernyataannya Salah.
B S 1. Tingkat terendah dalam struktur klasifikasi adalah satuan pengelolaan
Tanah
B S 2. Subkelas kemampuanlahan ditunjukkanolehfaktor –faktorpenghambat
dalam usaha pertanian yang sulit diubah.
B S 3. Tekstur tanah dikelompokkan kedalam 5 satuan pengelolaan
B S 4. Batuan tersingkap merupakan batuan di atas permukaan tanah yang meru-
pakan bagian dari batuan besar yang terbenam (rock out - crops).
B S 5. Batuan Lepas adalah batuan terbesar di atas permukaan tanah
yang berbentukbulatdengan diameterlebihbesardari 25 cm.
B S 6. Batas kedalamanefektif adalahadanya perbedaan warna tanah yang ada
pada permukaan tanah.
B S 7. Pada lahan pertanian kelas I, selalu ada faktor penghambatnya
Dalam upaya memperoleh produksi pertanian
B S 8. Batu kerikil sama dengan Batu kecil.
B S 9. Batuan lepas adalah rock out
B S 10. Intensitas ancaman banjir atau genangan air dikelompokkan
menjadi tidak pernah banjir dan selalu banjir.
Coba amati kondisi suatu lahan dan diskusikan hal-hal berikut :
- Amati kondisi suatu lahan pertanian
- Tentukan Kelas kemampuan lahannnya
- Amati faktor-faktor pembatas dalam usaha pertanian
- Tentukan faktor pembatas apa yang paling berat
- Tentukan sub kelasnya
- Coba anda cari di internet gambar Kelas kemampuan lahan.
Setelah melakukan kegiatanpraktik, mahasiswa harus membuat laporan
Praktikum, sesuai petunjuk pembuatan Laporan Praktikum.
55
5. Kunci Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
B
B
B
B
B
6.
7.
8.
9.
10.
S
S
S
S
S.
6. Sumber Informasi dan Referensi
Arsyad, Sitanala. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : IPB Press.
Barlowe, R. 1986. Land Resource Economics. The Economics of Real Estate.
Fourth Edition. New York: Michigan State University. Prentised-Hall.
Englewood Cliffs.
Dariah, Ai, Ahmad Rachman, dan Undang Kurnia. 2004. Erosi dan Degradasi
LahanKeringdi Indonesia. TeknologiKonservasiTanah pada Lahan Kering
Berlereng. Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan
Agroklimat.BadanPenelitiandanPengembanganPertanian. Departemen
Pertanian.
[Deptan] Departemen Pertanian. 1975. Pedoman Konservasi Tanah . Jakarta :
Proyek Pencegahan Erosi dan Rehabilitasi Kesuburan Tanah. Direktorat
Perlindungan Tanaman. Direktorat Jenderal Pertanian. Departemen
Pertanian
[Deptan] Departemen Pertanian. 1988. Sistem Usahatani di Lima Ekosistem.
Risalah Lokakarya Penelitian Sistem Usahatani. Bogor : Pusat Penelitian
dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Jakarta : Departemen Pertanian
Hardjowigeno,Sarwono.2010. IlmuTanah. Jakarta : CV.AkademikaPressindo.
Iman, M, Imtias Basa, Suwarno dan P Sitorus. 1988. Penelitian Sistem
Usahatani di Lahan Pasang Surut. Risalah Lokakarya Penelitian Sistem
Usahatani. Bogor : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Departemen Pertanian
Kartasapoetra,A.G.danMul Mulyani Sutedjo. 2010.Teknologi Konservasitanah
dan Air. Jakarta : Rineka Cipta.
Seta, Ananto Kusuma. 1987. Konservasi Sumberdaya Tanah dan Air. Jakarta :
Kalam Mulia.
56
C. Penilaian
1. Sikap
Aspek sikap dinilai dari keikutsertaan dan partisipasi aktif mahasiswa
dalam diskusi dan pembelajaran, dan tugas terstruktur.
2. Pengetahuan
Aspek pengetahuan dinilai dari kemampuan mahasiswa menjawab
pertanyaan soal latihan dengan benar.
3. Keterampilan
Aspek keterampilan dinilai dari kemampuan mahasiswa dalam
melaksanakan praktik Klasifikasi kemampuan LAhan, dengan
menyebutkan berbagai Kelas kemampuan lahan pertanian,
menentukan sub kelas kemampuan tanahnya dan mengidentifikasi
kelas kemampuan lahannnya, serta menyusun laporan hasil
praktikumnya.

More Related Content

More from Kamilia Nur Asyaro Aida (20)

Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copyPengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Monografi Kesuburan
Monografi KesuburanMonografi Kesuburan
Monografi Kesuburan
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Bahan ajar psd_l__.bab_-v
Bahan ajar psd_l__.bab_-vBahan ajar psd_l__.bab_-v
Bahan ajar psd_l__.bab_-v
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copyPengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Pengelolaan lahan gambut
Pengelolaan lahan gambutPengelolaan lahan gambut
Pengelolaan lahan gambut
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Pengelolaan leisa
Pengelolaan leisaPengelolaan leisa
Pengelolaan leisa
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Bahan ajar psd_l_b_.bab_i-ii
Bahan ajar psd_l_b_.bab_i-iiBahan ajar psd_l_b_.bab_i-ii
Bahan ajar psd_l_b_.bab_i-ii
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Sifat fisik tanah1
Sifat fisik tanah1Sifat fisik tanah1
Sifat fisik tanah1
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Sampling contoh tanah
Sampling contoh tanahSampling contoh tanah
Sampling contoh tanah
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Analisis finansial usaha_agribisnis
Analisis finansial usaha_agribisnisAnalisis finansial usaha_agribisnis
Analisis finansial usaha_agribisnis
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Analisis kepekaan
Analisis kepekaanAnalisis kepekaan
Analisis kepekaan
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Kasus skedul pelunasan_pinjaman
Kasus skedul pelunasan_pinjamanKasus skedul pelunasan_pinjaman
Kasus skedul pelunasan_pinjaman
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Metode penetapan bunga
Metode penetapan bungaMetode penetapan bunga
Metode penetapan bunga
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Analisis finansial
Analisis finansialAnalisis finansial
Analisis finansial
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Analisis usaha tani
Analisis usaha taniAnalisis usaha tani
Analisis usaha tani
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Materi Agribisnis
Materi Agribisnis Materi Agribisnis
Materi Agribisnis
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponikAplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Roof garden
Roof gardenRoof garden
Roof garden
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Tabulampot
TabulampotTabulampot
Tabulampot
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copyPengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copyPengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Analisis finansial usaha_agribisnis
Analisis finansial usaha_agribisnisAnalisis finansial usaha_agribisnis
Analisis finansial usaha_agribisnis
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponikAplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)
Kamilia Nur Asyaro Aida
Ìý

Bahan ajar psdl_b-.bab_iv

  • 1. 44 KegiatanPembelajaran4 : Klasifikasi Kemampuan Lahan (Lanjutan) A. Deskripsi Pada Bab II, kegiatan pembelajaran 4 ini dibahas tentang Klasifikasi Kemampuan Lahan Lanjutan. Dengan memberikan materi ini diharapkan dapat memberikan manfaat pengetahuan dasar sebagai bekal untuk melakukan kegiatan Pelestarian SD Lahan Berkelanjutan dengan baik untuk kegiatan budidaya tanaman pangan dan sayuran. Setelah mempelajari materi pada bab II, kegiatan pembelajaran 4 ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk menjelaskan tentang Klasifikasi Kemampuan Lahan Lanjutan terutama untuk sub kelas, satuan pengelolaan dan satuan peta, sehingga mahasiswa dapat melaksanakan Pelestarian SDL Berkelanjutan secara efektif dan efisien. Pembelajaran untuk materi dalam bab II, kegiatan pembelajaran 4 ini, dilakukan secara klasikal (teori) di kelas , yang didukung dengan diskusi dan tanya jawab, tugas terstruktur dan tugas mandiri yang diperkaya dengan penelusuran pustaka baik dalam bentuk laporan hasil penelitian, majalah, jurnal dan lain-lain. Dalampembelajaran ini juga dilakukan praktikum , baik praktikum mandiri maupun praktik terpadu, dengan melakukan pendalaman terkait Pelestarian SDL Berkelanjutan di lahan praktik serta observasi di lapangan. Pelestarian SDL Berkelanjutan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pemilihan metode Pelestarian SDL Berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh permasalahan yang ada, jenis dan tingkat hambatannya, karakteristik jenis tanah, dan keseimbangan padatan tanah, air dan udaranya, sehingga terkait dengan banyaknya kerusakan lahan pertanian, maka mata kuliah Pelestarian SDL Berkelanjutan (Sustainable Land Resource Management) menjadi sangat penting peranannya.
  • 2. 45 B. Kegiatan Pembelajaran Makanan pokok penduduk Indonesia adalah beras, sehingga usahatani utama di Indonesia adalah usahatani padi, yang dilakukan baik di lahan sawah maupun di lahan kering. Usaha tanaman lainnya adalah tanaman palawija (Secondary crop) (misalnya jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, singkong, ubi jalar). Usaha tanaman hortikultura mencakup sayuran (misalnya cabai, tomat, kubis, bawang daun, kentang), buah-buahan (misalnya mangga, rambutan, duku) dan usaha tanaman hias (misalnya bunga krisan, bunga mawar, bunga anggrek). Berdasarkan sifat dan faktor pembatas yang ada, maka lahan dapat digolongkan ke dalam divisi, kemudian divisi dibagi ke dalam kelas, kelas dibagi ke dalam sub kelas, satuan pengelolaan dan satuan peta tanah. Pembagian lahan ke dalam divisi didasarkan pada dapat tidaknya lahan digunakan untuk usaha pertanian yaitu lahan pertanian dan lahan non pertanian. Lahan yang bisa digunakan untuk usahatani adalah lahan yang tidak terlalu curam, tidak terlalu basah, dan sedikit faktor pembatasnya. Faktor pembatasnya adalah yang bersifat permanen atau sulit dirubah, sehingga faktor pembatas suatu wilayah berbeda-beda tergantung jumlah dan jenis pembatasnya. Struktur Klasifikasi kemampuan lahan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Struktur Klasifikasi Kemampuan Lahan Kelas Kemampuan Sub Kelas Satuan Pengeloaan Satuan Peta Lahan Pertanian I b=batuan e=erosi o=banjir t=tekstur d=drainase k=kedalaman efektif/solum l=lereng p=permeabilitas Misalnya : IIe-1 IIe-2 IIe-3 Seri X Seri Y Seri Z (Dapat digarap) II III IV Non Pertanian V (Tidak dapat VI Digarap) VII VIII Sumber : Dent dan Young (1981) dalam Seta, 1987
  • 3. 46 Dalam rangka menyikapi tantangan terjadinya kerusakan lingkungan yang semakin parah, perlulah mempelajari klasifikasi kemampuan lahan agar dapat melaksanakan pelestarian SD Lahan secara efektif dan efisien. Mahasiswadiharapkan memiliki kompetensi sebagai penyuluh pertanian sehingga perlu dibekali dengan mata kuliah Pelestarian SD Lahan berkelanjutan. Indikator-indikator yang menunjukkan mahasiswa mengarah kepada kompetensi penyuluh pertanian adalah kemampuannya untuk dapat menjelaskan tentang Klasifikasi kemampuan Lahan Berkelanjutan, sehingga dapat menyadarkan petani agar melaksanakan Pelestarian SD Lahan Berkelanjutan. 1. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran 4 dengan materi Klasifikasi kemampuan lahan adalah agar mahasiswa memahami apa itu Klasifikasi kemampuan lahan , bagaimana dapat melakukan Klasifikasi kemampuan lahan pada berbagai jenis lahan pertanian, dan bagaimana caranya membaca peta Kemampuan lahannya. Dengan memahami materi ini, maka mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang : - Melakukan pembagian ke dalam sejumlah kategori - Membaca peta kemampuan lahan , dan - Memanfaatkan peta kemampuan lahan yang ada. 2. Faktor-Faktor untuk Klasifikasi Kelas merupakan tingkat yang tertinggi dan bersifat luas dalamstruktur klasifikasi. Penggolongan ke dalam kelas didasarkan atas intensitas faktor-faktor penghambat permanen atau sulit diubah. Sub kelas menunjukkan jenis faktor penghambat yang terdapat di dalam kelas, sedangkan tingkat terendah dalam struktur klasifikasi adalah satuan pengelolaan yaitu merupakan pengelompokkan tanah yang mempunyai respon yang sama terhadap sistem pengelolaan tertentu. Kelas I tidak memiliki sub kelas.
  • 4. 47 a. Lereng Lereng dibagi menjadi 7 sub kelas yaitu seperti terdapat pada Tabel 2. Tabel 2. Sub Kelas Kemiringan Lereng (l) No Lereng USDA Kisaran (persen) 0 Datar 0 -3 % 1 Landai/berombak 3 – 8 % 2 Agak Miring/Bergelombang 8 - 15 % 3 Miring/berbukit 15 - 30 % 4 Agak curam 30 - 45 % 5 Curam 45 - 65 % 6 Sangat curam  65 % Sumber : Seta, 1987 b. Tekstur Tanah RachimdanArifin(2011) menyatakanbahwateksturmencerminkanproporsirelatif dari fraksi liat, debu dan pasir dalam tanah. Tekstur yang diamati adalah yang beradadi topsoil (HorizonA)dilakukandenganpengamatandi lapangan. SubKelas Tekstur dikelompokkan menjadi 5 yakni seperti terdapat pada Tabel 2. Tabel 2. Kelas Tekstur Tanah (t) No Tekstur Keterangan Hardjowigeno (2010) Cakupan 5 Kasar 1. Pasir Kadar liat < 18% 2. Pasir Berlempung Kadar Pasir >65% 4 Agak Kasar 3. Lempung Pasir 3 Sedang 4. Lempung 5. Lempung Berdebu 6. Debu 2 Agak Halus 7. Lempung Liat 8. Lempung Liat Berpasir 9. Lempung Liat Berdebu 10. Liat Berpasir 1 Halus 11. Liat Kadar Liat >35% 12. Liat Berdebu Sumber : Seta, 1987
  • 5. 48 Gambaran mengenai tekstur sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4. Sumber : http://www.agribisnismsg3.com Gambar 4. Tekstur Tanah c. Permeabilitas Permeabilitas adalah kemampuan tanah untuk melalukan air dan udara. Secara kualitatifpermeabilitas tanah adalahkecepatan aliran air pada tanah jenuh per satuan waktu pada gradien hidrolik tertentu. Permeabilitas dikelompokkan menjadi 5 yakni sebagaimana terdapat pada Tabel 3. Tabel 3. Sub Kelas Permeabilitas (p) No Permeabilitas USDA Kisaran kecepatan (cm/jam) 1 Lambat 0,125 - 0,5 2 Agak Lambat 0,5 - 2 3 Sedang 2 – 6,25 4 Agak cepat 6,25 - 12,5 5 cepat 12.5 - 25 Sumber : Seta, 1987 d. Kedalaman efektif Kedalaman efektif adalah kedalaman tanah sampai sejauh mana tanah dapat dtumbuhi tanaman, menyimpan cukup air, dan unsurhara. Batasnya biasanya ada kerikil, bahan induk atau lapisan keras lainnya. Kedalaman efektif dikelompokkan menjadi 4 yakni sebagaimana terdapat pada Tabel 4.
  • 6. 49 Tabel 4. Sub Kelas Kedalaman efektif (k) No Kedalaman Efektif USDA Kisaran (cm) 0 Dalam Diatas 90 cm 1 Sedang 50 – 90 cm 2 dangkal 25 - 50 cm 3 Sangat dangkal Kurang dari 25 cm Sumber : Seta, 1987 e. Drainase Drainase adalah keadaan tata air tanah. Drainase yang kurang baik ditandai dengan adanya warna bercak coklat dan kelabu, yang dimungkinkan karena pada musim hujan tanah dalam keadaaan tergenang. Drainase tanah dikelompokkan menjadi 5 yakni sebagaimana terdapat pada Tabel 5. Tabel 5. Sub Kelas Drainase Tanah (d) No Drainase Tanah USDA Kondisi 0 Baik Peredaran udara baik, dicirikan oleh kondisi profil tanah seragam bewarna terang, tidak ada bercak-bercak. 1 Agak Baik Peredaran udara baik, dicirikan oleh kondisi profil tanah yang tidak ada bercak-bercakkuning, coklat ataukelabupada lapisanatas dan bagian atas lapisan bawah 2 Agak Buruk Peredaran udara baik, dicirikan oleh pada lapisan atas tidak ada bercak-bercak berwarna kuning, coklat atau kelabu, akan tetapi pada lapisan bawah terdapat bercak-bercak berwarna kuning, coklat atau kelabu. 3 Buruk Dicirikan oleh kondisi pada lapisan atasbagianbawah dan seluruh lapisan tanah bawah terdapat bercak-bercak berwarna kuning, coklat atau kelabu. 4 Sangat Buruk Dicirikan oleh kondisi seluruh permukaantanah berwarna kelabu dan tanah lapisan bawah terdapat bercak-bercak berwarna kekuningan, coklat atau kelabu. Sumber : Seta, 1987 f. Erosi Erosi dinilai berdasarkan pada gejala kerusakan yang sudah ada. Erosi tanah dikelompokkan menjadi 5 yakni seperti terdapat pada Tabel 6.
  • 7. 50 Tabel 6. Sub Kelas Erosi (e) No Erosi USDA Kondisi 0 Tidak ada erosi Tidak terlihat adanya erosi 1 Erosi ringan Terlihat kurang dari 25 % dari lapisan tanah atas telah hilang 2 sedang Terlihat 25 – 75 % dari lapisan tanah atas telah hilang 3 Berat Terlihat lebih dari 75 % dari lapisan tanah atas telah hilang dankurang dari 25 % lapisan bawah telah hilang 4 Sangat berat Terlihat lebih dari 25 % dari lapisan tanah bawah telah hilang Sumber : Seta, 1987 g. Batu Batuan Batu batuan adalah bahan kasar yang dapat berada di permukaan tanah atau dalam lapisan olah tanah yang berikuran lebih besar dari 2 mm. Batubatuan ini dibedakan menjadi kerikil, batu kecil, batu lepas dan batu tersingkap. Masing-masing batu batuan dikelompokkan menjadi 5 yakni sebagaimana terdapat pada Tabel 7, 8, 9 dan 10. Batu Kerikil Kerikil adalah bahan kasar yang berdiameter antar 2 – 7,5 cm jika berbentuk bulat atau sampai 15 cm sumbu panjang jika berbentuk gepeng. Banyaknya kerikil dalam tanah dikelompokkan menjadi 4 kelas, sebagaimana terdapat pada Tabel 7 Tabel 7. Sub Kelas Batu kerikil (b) Sumber : Seta, 1987 Batuan Kecil Batuan kecil adalah bahan kasar atau batua yang berdiameter antar 7.5 – 25 cm jika berbentuk bulat atau sumbu panjangnya 15-40 cm jika berbentuk gepeng. Banyaknya batuan kecil dalam tanah dikelompokkan menjadi 4 kelas, sebagaimana terdapat pada Tabel 8. No Batu Kerikil USDA kondisi 0 Tidak ada atau sedikit 0 -15 % volume tanah 1 sedang 15 – 50 % volume tanah 2 banyak 50 - 90 % volume tanah 3 Sangat banyak  90 % volume tanah
  • 8. 51 Tabel 8. Sub Kelas Batuan Kecil (b) No Batuan Kecil USDA kondisi 0 Tidakada /sedikit 0 – 15 % volume tanah 1 sedang 15 – 50 % volume tanah, dimana pengolahan tanahmulai agak sulit dan pertumbuhan tanaman agak terganggu 2 banyak 50 - 90 % luas areal, dimana pengolahan tanahsudah sulit dan pertumbuhan tanaman agak terganggu 3 Sangat banyak > 90 % volume tanah, dimana pengolahan tanah sudah tidak mungkin dilakukan dan pertumbuhan tanaman sangat terganggu Sumber : Seta, 1987 Batuan Lepas Batuan Lepas (stone) adalah batuan terbesar di atas permukaan tanah yang berdiameter lebih besar dari 25 cm jika berbentuk bulat atau bersumbu memanjang sampai lebih dari 40 cm jika berbentuk gepeng. Banyaknya batuan lepas di permukaan tanah dikelompokkan menjadi 5 kelas, sebagaimana terdapat pada Tabel 9. Tabel 9. Sub Kelas Batuan lepas (b) No Batuan Lepas USDA kondisi 0 Tidak ada < 0.01 % luas areal 1 sedikit 0.01 – 3 % luas areal, dimana pengolahan tanah dengan mesin agak terganggu namunpertumbuhantanamantidak terganggu 2 sedang 3 - 15 % luas areal, dimana pengolahan tanahsudah mulai agak sulit dan luas areal produktif berkurang 3 banyak 15 - 90 % luas areal, dimana pengolahan tanahdanpenanaman sudah sangat sulit 4 Sangat banyak  90 % luas areal , dimana pengolahan tanah sudah tidak dapat lagi digunakan lagi untuk produksi pertanian Sumber : Seta, 1987 Batuan Tersingkap Batuan tersingkap merupakan batuan di atas permukaan tanah yang merupakan bagian dari batuan besar yang terbenam di dalama tanah (rock out - crops), Batuan Tersingkap di atas permukaan tanah dikelompokkan menjadi 5 subkelas, seperti pada Tabel 10.
  • 9. 52 Tabel 10. Sub Kelas Batuan Tersingkap (b) No Batuan Tersingkap USDA kondisi 0 Tidak ada < 2 % luas areal 1 sedikit 2 – 10 % luas areal , dimana pengolahan tanah dan penanaman agak terganggu 2 sedang 10 - 50 % luas areal, dimana pengolahan tanah dan penanaman sudah terganggu 3 banyak 50 - 90 % luas areal, dimana pengolahan tanah dan penanaman sangat terganggu 4 Sangat banyak  90 %, dimana tanah sama sekali sudah tidak dapat digarap Sumber : Seta, 1987 h. Ancaman Banjir Intensitas ancaman banjir atau genangan air dikelompokkan menjadi 5 yakni sebagaimana terdapat pada Tabel 11. Tabel 11. Sub Kelas banjir (O) No Banjir USDA Kondisi 0 Tidak pernah Selama 1 tahun, tanah tidak pernahtertututp banjir lebih dari 24 jam 1 Kadang-kadang tanah tertututp banjir lebih dari 25 jam dan terjadinya tidak teratur dalam waktu satu tahun 2 sering Selama 1 bulan, tanahselalu tertututp banjir lebih dari 24 jam 3 Sering sekali Selama 2-5 bulan dalam setahun, tanah tertututp banjir lebih dari 24 jam 4 selalu Selama 6 bulan, tanah selalutertututp banjir lebih dari 24 jam Sumber : Seta, 1987. 3. Rangkuman Kelasmerupakan tingkatyangtertinggidanbersifatluasdalamstrukturklasifikasi. Penggolongan ke dalamkelasdidasarkanatasintensitasfaktor-faktorpenghambat yang sulitdiubah.Subkelasmenunjukkan jenisfaktorpenghambat yangterdapat di dalamkelas,sedangkantingkatterendahdalamstrukturklasifikasi adalahsatuan pengelolaan yaitu merupakan pengelompokkan tanah yang mempunyai respon yangsama terhadapsistem pengelolaantertentu.KelasI tidakmemiliki subkelas.
  • 10. 53 Lereng dibagi menjadi 7 sub kelas yaitu datar, landau, agak miring, miring, agak curam, curam dan sangat curam. Teksturmencerminkan proporsirelatif dari fraksi liat,debudanpasir dalamtanah dan teksturyangdiamati di lapanganadalahyang berada di top soil (Horizon A). SubKelas Tekstur dikelompokkan menjadi 5 yakni teekstur halus, agak halus, sedang, agak kasar, dan kasar. Permeabilitas adalah kemampuantanah untukmelalukanairdan udara.Secara kualitatif permeabilitas tanahadalahkecepatanaliranairpadatanahjenuhpersatuan waktupadagradien hidrolik tertentu. Permeabilitas dikelompokkan menjadi 5 yakni lambat. Agak lambat,sedang,agakcepatdan cepat.Kedalaman efektifadalahkedalamantanah sampai sejauhmana tanah dapat ditumbuhi tanaman,menyimpancukupair,dan unsurhara.Batasnya biasanya ada kerikil,bahanindukatau lapisankeraslainnya. Kedalaman efektif dikelompokkan menjadi 4 yakni dalam, sedang, dangkal dan sangatdangkal.Drainase adalahkeadaantata airtanah.Drainase yangkurangbaik ditandai dengan adanya warna bercak coklat dan kelabu, yang dimungkinkan karena pada musim hujan tanah dalam keadaaan tergenang. Drainase tanah dikelompokkan menjadi 5 yakni baik, agak baik, agak buruk, buruk dan sangat buruk. Erosi dinilai berdasarkanpadagejalakerusakanyangsudahada.Erosi tanah dikelompokkan menjadi 5 yakni tidak ada erosi, erosi ringan, sedang, berat dan erosi sangat berat. Batu batuan adalah bahan kasar yang berada di permukaan tanah atau dalam lapisan olah tanah yang berikuran lebih besar dari 2 mm. Batubatuan ini dibedakan menjadi kerikil, batu kecil, batu lepas dan batu tersingkap. BatuKerikil adalahbahankasaryangberdiameterantar 2 – 7,5 cm jika berbentuk bulat atau sampai 15 cm sumbu panjang jika berbentuk gepeng. Banyaknya kerikil dalam tanah dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu tidak ada, sedang, banyak dan sangat banyak. Batuan kecil adalah bahan kasar atau batua yang berdiameter antar 7.5 – 25 cm jika berbentukbulat atau sumbu panjangnya 15-40 cm jika berbentuk gepeng. Banyaknya batuan kecil dalam tanah dikelompokkan menjadi 4 kelas tidak ada, sedang, banyak dan sangat banyak. Batuan Lepas (stone) adalah batuan terbesar di atas permukaan tanah yang berdiameter lebih besar dari 25 cm jika berbentuk bulat atau bersumbu memanjang sampai lebih dari 40 cm jika berbentuk gepeng. Banyaknya batuan lepas di permukaan tanah dikelompokkanmenjadi5kelasyaitu tidakada,sedikit, sedang, banyak dan sangat banyak. Batuan tersingkap merupakan batuan di atas permukaan tanah yang merupakan bagian dari batuan besar yang terbenam di dalam tanah (rock out - crops), Batuan Tersingkap di atas permukaan tanah dikelompokkanmenjadi 5 subkelas, yaitu tidak ada, sedikit, sedang, banyak dan sangat banyak. Intensitas ancaman banjir atau genangan air dikelompokkan menjadi 5 yakni tidak pernah, kadang-kadang, sering, seringkali dan selalu.
  • 11. 54 4. Soal Latihan Cermati pernyataan di bawah ini, kemudian lingkari huruf B jika pernyataannya Benar atau lingkari huruf S jika pernyataannya Salah. B S 1. Tingkat terendah dalam struktur klasifikasi adalah satuan pengelolaan Tanah B S 2. Subkelas kemampuanlahan ditunjukkanolehfaktor –faktorpenghambat dalam usaha pertanian yang sulit diubah. B S 3. Tekstur tanah dikelompokkan kedalam 5 satuan pengelolaan B S 4. Batuan tersingkap merupakan batuan di atas permukaan tanah yang meru- pakan bagian dari batuan besar yang terbenam (rock out - crops). B S 5. Batuan Lepas adalah batuan terbesar di atas permukaan tanah yang berbentukbulatdengan diameterlebihbesardari 25 cm. B S 6. Batas kedalamanefektif adalahadanya perbedaan warna tanah yang ada pada permukaan tanah. B S 7. Pada lahan pertanian kelas I, selalu ada faktor penghambatnya Dalam upaya memperoleh produksi pertanian B S 8. Batu kerikil sama dengan Batu kecil. B S 9. Batuan lepas adalah rock out B S 10. Intensitas ancaman banjir atau genangan air dikelompokkan menjadi tidak pernah banjir dan selalu banjir. Coba amati kondisi suatu lahan dan diskusikan hal-hal berikut : - Amati kondisi suatu lahan pertanian - Tentukan Kelas kemampuan lahannnya - Amati faktor-faktor pembatas dalam usaha pertanian - Tentukan faktor pembatas apa yang paling berat - Tentukan sub kelasnya - Coba anda cari di internet gambar Kelas kemampuan lahan. Setelah melakukan kegiatanpraktik, mahasiswa harus membuat laporan Praktikum, sesuai petunjuk pembuatan Laporan Praktikum.
  • 12. 55 5. Kunci Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. B B B B B 6. 7. 8. 9. 10. S S S S S. 6. Sumber Informasi dan Referensi Arsyad, Sitanala. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : IPB Press. Barlowe, R. 1986. Land Resource Economics. The Economics of Real Estate. Fourth Edition. New York: Michigan State University. Prentised-Hall. Englewood Cliffs. Dariah, Ai, Ahmad Rachman, dan Undang Kurnia. 2004. Erosi dan Degradasi LahanKeringdi Indonesia. TeknologiKonservasiTanah pada Lahan Kering Berlereng. Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.BadanPenelitiandanPengembanganPertanian. Departemen Pertanian. [Deptan] Departemen Pertanian. 1975. Pedoman Konservasi Tanah . Jakarta : Proyek Pencegahan Erosi dan Rehabilitasi Kesuburan Tanah. Direktorat Perlindungan Tanaman. Direktorat Jenderal Pertanian. Departemen Pertanian [Deptan] Departemen Pertanian. 1988. Sistem Usahatani di Lima Ekosistem. Risalah Lokakarya Penelitian Sistem Usahatani. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta : Departemen Pertanian Hardjowigeno,Sarwono.2010. IlmuTanah. Jakarta : CV.AkademikaPressindo. Iman, M, Imtias Basa, Suwarno dan P Sitorus. 1988. Penelitian Sistem Usahatani di Lahan Pasang Surut. Risalah Lokakarya Penelitian Sistem Usahatani. Bogor : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian Kartasapoetra,A.G.danMul Mulyani Sutedjo. 2010.Teknologi Konservasitanah dan Air. Jakarta : Rineka Cipta. Seta, Ananto Kusuma. 1987. Konservasi Sumberdaya Tanah dan Air. Jakarta : Kalam Mulia.
  • 13. 56 C. Penilaian 1. Sikap Aspek sikap dinilai dari keikutsertaan dan partisipasi aktif mahasiswa dalam diskusi dan pembelajaran, dan tugas terstruktur. 2. Pengetahuan Aspek pengetahuan dinilai dari kemampuan mahasiswa menjawab pertanyaan soal latihan dengan benar. 3. Keterampilan Aspek keterampilan dinilai dari kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan praktik Klasifikasi kemampuan LAhan, dengan menyebutkan berbagai Kelas kemampuan lahan pertanian, menentukan sub kelas kemampuan tanahnya dan mengidentifikasi kelas kemampuan lahannnya, serta menyusun laporan hasil praktikumnya.