Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang kimia tanah, termasuk tentang mineral liat, koloid tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa (KB). Juga membahas tentang unsur hara esensial yang diperlukan tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kaliumn beserta sumber dan fungsinya.
Laporan praktikum daya hantar listrik tanahDwi Karyani
Ìý
Sampel tanah perkebunan wortel memiliki pH antara 4,5-6,5 yang termasuk agak asam, dan daya hantar listrik sebesar 94,78. Penentuan pH dan daya hantar listrik dilakukan untuk mengetahui kandungan tanah.
Suhu tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti waktu, kedalaman tanah, sumber energi, iklim, topografi dan karakteristik tanah. Suhu tanah sangat penting karena mempengaruhi aktivitas biologi, kimia, pertumbuhan tanaman dan pelapukan tanah. Suhu tanah dapat dikendalikan dengan penambahan atau pengurangan air tanah, penutupan tanah, dan pemberian mulsa.
Petunjuk Teknis ini memberikan panduan untuk melakukan evaluasi lahan berdasarkan data hasil pemetaan skala 1:50.000 untuk menentukan kelas kesesuaian lahan terhadap berbagai komoditas pertanian. Buku ini juga menjelaskan prosedur evaluasi lahan, asumsi-asumsi yang digunakan, dan contoh penilaian kesesuaian lahan.
Dokumen tersebut membahas tentang tekstur tanah, klasifikasi tekstur tanah menurut USDA, warna tanah, konsistensi tanah, dan struktur tanah. Secara ringkas, tekstur tanah merupakan keadaan tingkat kehalusan tanah yang terbentuk dari komposisi pasir, debu, dan liat. Konsistensi tanah menunjukkan derajat kohesi dan adhesi antar partikel tanah.
Dampak Perubahan Iklim terhadap Tanaman menjadi salah satu bahasan dalam memahami bagaimana berbudidaya tanaman dengan baik.
Memahami kompleks sistem dalam budidaya tanaman akan membantu kita mendekati teks-teks alam dengan seksama dan lebih mudah, salah satunya dengan mengetahui pakem-pakem alam.
Pranata Mangsa, perubahan iklim global, el nino, la nina adalah informasi yang baik untuk kita ketahui agar kita tepat dalam memahami budidaya.
banjir dimana2, kekeringan dmana2.... dan bagaimana mengatasinya...adalah problem manusia saat ini.. maka, pengenalan dampak perubahan iklim ini terhadap tanaman akan menguatkan masing-masing kita untuk membudidayakan tanaman dengan lebih arif dan cerdas.
Meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik dan menjaga pemanfaatan pupuk organik secara rutin dan terpadu pada lahan dan daun tanaman, meningkatkan efektifitas lahan dalam produksi dengan drip irigation di musim kering panjang dan sistem budidaya vertikultur adalah alat-alat terbaik saat ini.
Pada saatnya, kita bisa mewariskan hal-hal baik bagi anak cucu kita....
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Terdapat 16 unsur hara esensial yang terdiri atas 9 unsur makro dan 7 unsur mikro. Unsur-unsur tersebut diperlukan tanaman dalam berbagai proses metabolisme seperti fotosintesis, pembentukan protein, dan lainnya."
Dokumen tersebut membahas tentang organ-organ pada tumbuhan tingkat tinggi, termasuk organa vegetativa, reproduktiva, principalia, metamorpha, dan accessoria. Dijelaskan pula perbedaan antara spina dan aculeus sebagai dua jenis duri pada tumbuhan.
Teks tersebut membahas tentang penyerapan dan transportasi zat hara dalam tumbuhan. Secara singkat, zat hara dapat diserap melalui akar dan daun tumbuhan, dan diangkut ke seluruh bagian tumbuhan menggunakan sistem vaskular. Faktor lingkungan dan internal tumbuhan mempengaruhi efisiensi penyerapan zat hara.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pertanian yang mencakup agroteknologi, ilmu tanah, agronomi, hama penyakit, agribisnis, penyuluhan pertanian, dan ekonomi pertanian. Juga membahas sistem lahan yang terdiri atas hidrosfir, pedosfir, biosfir, atmosfir, dan budaya. Selanjutnya menjelaskan tentang edafologi, konservasi tanah, kesuburan tanah, pemupukan, biologi tanah, dan tata gun
Dokumen tersebut membahas tentang udara tanah, termasuk komposisi, pergerakan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Udara tanah berisi oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen yang penting untuk pertumbuhan tanaman dan aktivitas mikroorganisme. Pergerakan udara tanah dipengaruhi oleh proses difusi, aliran massa gas, dan air hujan.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode irigasi permukaan, yaitu basin, border, dan furrow irrigation. Irigasi permukaan merupakan metode pemberian air yang paling kuno dimana air didistribusikan secara langsung ke permukaan tanah dan diperbolehkan meresap ke dalam tanah. Metode-metode tersebut memanfaatkan prinsip gravitasi untuk mendistribusikan air secara merata di lahan pertanian.
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
Ìý
1. Laporan praktikum ini membahas tentang respirasi pada perkecambahan biji jagung.
2. Terdapat 5 kelompok perlakuan yang berbeda waktu perkecambahan.
3. Respirasi diukur berdasarkan penurunan berat akibat pelepasan CO2 dengan menggunakan KOH.
Kandungan air tanah sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan stabilitas konstruksi. Praktikum ini mengukur tiga parameter kandungan air tanah yaitu kadar lengas kering angin, kapasitas lapang, dan persediaan air maksimum menggunakan metode gravimetri.
Dokumen tersebut membahas tentang batas-batas Atterberg yang menentukan keadaan tanah berdasarkan kandungan airnya, yaitu batas cair, batas plastis, dan batas susut. Batas-batas tersebut ditentukan melalui serangkaian pengujian laboratorium untuk mengukur sifat plastisitas tanah liat. Pengetahuan tentang batas-batas Atterberg berguna untuk memahami sifat mekanis tanah dan perubahan volumenya seiring per
Praktikum ini melatih mahasiswa mengambil dua jenis contoh tanah, yaitu terganggu dan utuh, menggunakan berbagai alat seperti bor tanah dan ring sample. Contoh tanah terganggu diambil dari beberapa titik lalu dicampur, sedangkan contoh tanah utuh diambil secara utuh tanpa mengganggu strukturnya.
Dampak Perubahan Iklim terhadap Tanaman menjadi salah satu bahasan dalam memahami bagaimana berbudidaya tanaman dengan baik.
Memahami kompleks sistem dalam budidaya tanaman akan membantu kita mendekati teks-teks alam dengan seksama dan lebih mudah, salah satunya dengan mengetahui pakem-pakem alam.
Pranata Mangsa, perubahan iklim global, el nino, la nina adalah informasi yang baik untuk kita ketahui agar kita tepat dalam memahami budidaya.
banjir dimana2, kekeringan dmana2.... dan bagaimana mengatasinya...adalah problem manusia saat ini.. maka, pengenalan dampak perubahan iklim ini terhadap tanaman akan menguatkan masing-masing kita untuk membudidayakan tanaman dengan lebih arif dan cerdas.
Meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik dan menjaga pemanfaatan pupuk organik secara rutin dan terpadu pada lahan dan daun tanaman, meningkatkan efektifitas lahan dalam produksi dengan drip irigation di musim kering panjang dan sistem budidaya vertikultur adalah alat-alat terbaik saat ini.
Pada saatnya, kita bisa mewariskan hal-hal baik bagi anak cucu kita....
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Terdapat 16 unsur hara esensial yang terdiri atas 9 unsur makro dan 7 unsur mikro. Unsur-unsur tersebut diperlukan tanaman dalam berbagai proses metabolisme seperti fotosintesis, pembentukan protein, dan lainnya."
Dokumen tersebut membahas tentang organ-organ pada tumbuhan tingkat tinggi, termasuk organa vegetativa, reproduktiva, principalia, metamorpha, dan accessoria. Dijelaskan pula perbedaan antara spina dan aculeus sebagai dua jenis duri pada tumbuhan.
Teks tersebut membahas tentang penyerapan dan transportasi zat hara dalam tumbuhan. Secara singkat, zat hara dapat diserap melalui akar dan daun tumbuhan, dan diangkut ke seluruh bagian tumbuhan menggunakan sistem vaskular. Faktor lingkungan dan internal tumbuhan mempengaruhi efisiensi penyerapan zat hara.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pertanian yang mencakup agroteknologi, ilmu tanah, agronomi, hama penyakit, agribisnis, penyuluhan pertanian, dan ekonomi pertanian. Juga membahas sistem lahan yang terdiri atas hidrosfir, pedosfir, biosfir, atmosfir, dan budaya. Selanjutnya menjelaskan tentang edafologi, konservasi tanah, kesuburan tanah, pemupukan, biologi tanah, dan tata gun
Dokumen tersebut membahas tentang udara tanah, termasuk komposisi, pergerakan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Udara tanah berisi oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen yang penting untuk pertumbuhan tanaman dan aktivitas mikroorganisme. Pergerakan udara tanah dipengaruhi oleh proses difusi, aliran massa gas, dan air hujan.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode irigasi permukaan, yaitu basin, border, dan furrow irrigation. Irigasi permukaan merupakan metode pemberian air yang paling kuno dimana air didistribusikan secara langsung ke permukaan tanah dan diperbolehkan meresap ke dalam tanah. Metode-metode tersebut memanfaatkan prinsip gravitasi untuk mendistribusikan air secara merata di lahan pertanian.
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
Ìý
1. Laporan praktikum ini membahas tentang respirasi pada perkecambahan biji jagung.
2. Terdapat 5 kelompok perlakuan yang berbeda waktu perkecambahan.
3. Respirasi diukur berdasarkan penurunan berat akibat pelepasan CO2 dengan menggunakan KOH.
Kandungan air tanah sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan stabilitas konstruksi. Praktikum ini mengukur tiga parameter kandungan air tanah yaitu kadar lengas kering angin, kapasitas lapang, dan persediaan air maksimum menggunakan metode gravimetri.
Dokumen tersebut membahas tentang batas-batas Atterberg yang menentukan keadaan tanah berdasarkan kandungan airnya, yaitu batas cair, batas plastis, dan batas susut. Batas-batas tersebut ditentukan melalui serangkaian pengujian laboratorium untuk mengukur sifat plastisitas tanah liat. Pengetahuan tentang batas-batas Atterberg berguna untuk memahami sifat mekanis tanah dan perubahan volumenya seiring per
Praktikum ini melatih mahasiswa mengambil dua jenis contoh tanah, yaitu terganggu dan utuh, menggunakan berbagai alat seperti bor tanah dan ring sample. Contoh tanah terganggu diambil dari beberapa titik lalu dicampur, sedangkan contoh tanah utuh diambil secara utuh tanpa mengganggu strukturnya.
Langkah-langkah strategis dalam perencanaan pengembangan peternakan meliputi (1) persiapan alat ukur seperti altitumeter dan pH meter, (2) pengamatan tanaman dan air tanah di lokasi, (3) observasi budaya masyarakat setempat, dan (4) merekomendasikan jenis hijauan, unsur hara, dan sistem peternakan yang sesuai berdasarkan data lapangan dan analisis laboratorium.
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan KehidupanLin Hidayati
Ìý
Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup. Dokumen ini menjelaskan peran tanah dan organisme tanah untuk kehidupan, proses pembentukan tanah, komponen-komponen tanah, dan upaya-upaya untuk menjaga kelestarian tanah."
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tanah dan lahan, termasuk jenis-jenis tanah, pengelolaan tanah, dan cara mempertahankan bahan organik di tanah seperti pengembalian hasil panen, mulsa, dan agroforestri.
Dokumen tersebut membahas tentang pemupukan lahan sawah, termasuk penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan pengaruhnya terhadap lingkungan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemupukan, masalah penurunan kesuburan tanah, dan cara pemberian pupuk yang tepat untuk lahan sawah.
Laporan ini mendeskripsikan hasil praktikum dasar ilmu tanah yang meliputi pengambilan contoh tanah latosol, analisis morfologi, kadar lengas, bahan organik, kapur, tekstur, struktur, konsistensi dan pH tanah. Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan kimia tanah latosol.
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Sansanikhs
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang geografi tanah dan ilmu tanah. Ia menjelaskan definisi, fungsi, komponen, sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Dokumen ini juga memaparkan tentang profil tanah dan tekstur tanah."
Pengolahan tanah dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah agar dapat berfungsi secara optimal untuk pertumbuhan tanaman. Proses pengolahan tanah meliputi pembajakan, penggemburan, pembuatan parit, dan pemupukan untuk meningkatkan aerasi, drainase, dan kesuburan tanah. Tujuan akhir pengolahan tanah adalah menciptakan kondisi tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Laporan praktikum ini membahas tentang kemantapan agregat tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat antara lain bahan penyemen, bentuk agregat, dan tingkat agregasi. Kemantapan agregat penting bagi tanah pertanian karena dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Buku ini membahas berbagai metode dan tahapan dalam penetapan sifat-sifat fisik tanah, mulai dari pengambilan contoh tanah hingga analisis di laboratorium. Bab ini menjelaskan bahwa pengambilan contoh tanah yang representatif dan sesuai prosedur merupakan tahap penting untuk mendapatkan hasil analisis sifat fisik tanah yang akurat. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan meliputi tujuan pengamb
Monograf ini membahas pengembangan uji tanah sebagai dasar penyusunan rekomendasi pemupukan berimbang untuk meningkatkan produktivitas tanah dan mengefisiensikan pemakaian pupuk. Uji tanah digunakan untuk mengetahui status hara tanah dan kebutuhan hara tanaman sehingga dapat menentukan takaran pupuk yang tepat. Hal ini penting untuk mengatasi masalah ketidakseimbangan hara dan kejenuhan P serta K di lahan sawah akibat
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi kemampuan lahan lanjutan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi klasifikasi lahan seperti lereng, tekstur tanah, permeabilitas, kedalaman efektif, drainase, dan erosi."
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi sumber daya lahan (SD lahan) yang meliputi klasifikasi kemampuan lahan dan kesesuaian lahan. Evaluasi SD lahan bertujuan untuk mengetahui potensi dan keterbatasan lahan agar dapat digunakan secara optimal dan berkelanjutan untuk pertanian."
The document discusses Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), a system that optimizes local resources and minimizes external inputs. It focuses on combining various agroecosystem components like soil, climate, water and humans. External inputs are only used when needed to supplement the agroecosystem and increase sustainability. While it does not maximize short-term productivity, it aims to be stable and adequate in the long-term. It is built from renewable resources from the local environment and allows some external inputs to balance productivity while maintaining sustainability.
Dokumen ini memberikan analisis sensitivitas dari usaha budidaya kelapa sawit dengan mengubah harga jual dari Rp1,25/kg menjadi Rp1,5/kg. Perubahan harga meningkatkan laba tahunan menjadi Rp20.800.000 dan nilai BEP menjadi Rp45.576.000 atau 36.461 kg. Dokumen ini juga membandingkan proyek budidaya kelapa sawit dengan pabrik CPO berdasarkan nilai B/C, NPV, dan IRR. Pro
Bank Berkah menawarkan kredit Rp100 juta kepada kelompok tani Protani dengan bunga 10% per tahun yang dibayar selama 5 tahun. Kelompok tani diberi pilihan metode pembayaran bunga: flate rate, sliding rate, atau anuitas. Tugasnya adalah menghitung besar bunga ketiga metode dan merekomendasikan metode mana yang paling baik.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan beban bunga untuk pinjaman petani oleh Bank Makmur dengan nilai Rp40 juta selama 5 tahun dengan bunga 12% per tahun. Bank memberikan pilihan metode pembayaran bunga yaitu flate rate, sliding rate, dan anuitas. Dokumen tersebut menghitung besaran beban bunga untuk ketiga metode tersebut.
Dokumen tersebut berisi analisis keuangan usaha pembuatan tepung "X" yang mencakup perhitungan kebutuhan modal, sumber pendanaan, pelunasan pinjaman, proyeksi penerimaan dan biaya, laba rugi, periode pengembalian investasi, break even point, arus kas, dan analisis NPV, B/C ratio, dan IRR. Analisis menunjukkan bahwa usaha tersebut layak dilakukan dengan IRR sebesar 27,22% yang lebih besar dari tarif disk
- The document analyzes the business of tomato cultivation on a 5000 sqm plot of land, with 4000 sqm being effectively used for cultivation. It details the costs of seeds, fertilizers, labor, equipment depreciation etc. amounting to Rp37.21 million in total costs.
- Expected production is estimated at 36,000 kg of tomatoes from the plot, valued at Rp108 million in revenue if sold at Rp3,000/kg.
- This gives a net profit of Rp70.79 million and an R/C ratio of 2.9, indicating the business is profitable. The break-even point is 1,564 kg of tomatoes or Rp6.
Ringkasan dokumen tentang hidroponik adalah:
1. Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, memanfaatkan air dan larutan hara untuk pertumbuhan tanaman.
2. Terdapat berbagai jenis hidroponik berdasarkan media tumbuh dan sistem irigasinya, seperti kultur air, kultur agregat, NFT, serta sistem terbuka dan tertutup.
3. Media tanam yang digunakan dalam hidroponik dapat ber
Business plan c__k_group_penggemukan_kambing__penjulan_pupuk_kandang_peternakanKamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Project Proposal Program Pengembangan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Korwil Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor Tahun 2021 oleh Carolline Azzahra dan Kamilia Nur Asyaro'Aida.
Business plan c__k_group_penggemukan_kambing__penjulan_pupuk_kandang_peternakanKamilia Nur Asyaro Aida
Ìý
Sampling contoh tanah
1. SILABUS MATA KULIAH
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 Analisis dan interpretasi hasil analisis tanah (Fisik,
Kimia, dan Biologi)
 Perhitungan kebutuhan dan biaya tenaga kerja
 Proses pengolahan tanah dengan beberapa cara
 Perbaikan kesuburan tanah dengan pemanfaatan bahan
organik
 Pengelolaan air
 Perhitungan neraca air untuk memprediksi kebutuhan
air.
3. Jenny (1941)
batuan
induk
iklim topografi organisme waktu
Tanah
Keanekaragaman
sifat tanah
PENDAHULUAN
• Indonesia memiliki iklim (curah hujan) yang beragam
• Tanah-tanah di Indonesia memiliki sifat fisik, kimia dan
biologi yang beragam ïƒ memberikan respon yang
berbeda
4. PENYEBARAN TANAH DI INDONESIA
Iklim kering, bahan induk basa
Iklim basah, bahan induk masam
5. Jenis Analisis
Jenis tanah
Muda Tua
Entisol Inceptisol Ultisol Oxisol
Tekstur :
Liat (%)
Debu (%)
Pasir (%)
pH :
H2O
KCl
Bahan Organik :
C (%)
N (%)
C/N
P2O5 (HCl 25%) mg 100g-1
K2O (HCl 25%) mg 100g-1
P-Bray-1 (mg kg-1 P)
Kation : (cmol (+)kg-1
Ca
Mg
K
Na
KTK (cmol (+)kg-1
KB (%)
Ekstrak KCl 1 N
Al3+ (cmol (+)kg-1)
H+ (cmol (+)kg-1)
Kejemuhan Al (%)
Beragam
Beragam
R – T
AM - N
R – S
R
R - S
R – S
R - S
R- S
R - T
R- S
R - S
R-T
R - S
R
R
R
Bearaga
Beragam
R – S
AM - N
R - S
R
R - S
R – T
R – T
R - T
S - T
S – T
S – T
R - T
S - T
R - S
R - S
R - S
Sedang
Sedang
R – S
M
R
R
R
R- S
R - S
R - S
R- S
R – S
R – S
R
R - S
T
S -T
T
rendah
sedang
rendah
M
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
T
S - T
T
Karateristik sifat kimia berdasarkan jenis tanah
Keterangan: R = rendah; S = sedang; T = tinggi
6. Jenis tanah
1. Aridosol = tanah di daearah iklim kering gurun
2. Histosol = Tanah gambut
3. Alfisol = memiliki horison argilik dg kejenuhan basa > 35%
4. Molisol = memiliki horisonpermukaan (18 cm) mengandung BO >1%
dg KB > 50%, relatif lunak tdk pernah kering dari 3 bulan
5. Spodosol =memiliki horison akumulasi seskuioksida bebas dan BO
6. Andisol = tanah pegunungan (Alofan)
7. Vertisol = tanah didominasi mineral smektit (2:1)
8. Entisol = tanah belum berkembang
9. Inceptisol = baru berkembang
10. Ultisol = memiliki horison argilik dg kejenuhan basa < 35%
11. Oxisol = tanah tua memiliki horison oksik, KTK < 16 me/100g, liat
15%
7. Analisis tanah
Tujuan:
• Menetapkan tingkat kesuburan tanah atau status hara,
dosis pupuk dan kebutuhan kapur.
• Membantu identifikasi pertumbuhan tanaman yang jelek
• Memperkirakan respon tanaman terhadap pemupukan
• Membantu menentukan lokasi penelitian
• Mengidentifikasi terjadinya pencemaran
10. Pengambilan Contoh tanah:
• Harus mewakili luasan yang akan ditentukan sifat-sifatnya sesuai
kebutuhan.
• Pengambilan contoh tanah harus memperhatikan:
1. Tofografi/lereng
2. Tekstur
3. Warna
4. Vegetasi
5. Pengelolaan
13. Jenis Sampling Tanah
1. Tanah utuh (bulk sample):
Diambil menggunakan ring sample untuk mengukur sifat fisika
tanah, kedalaman sesuai dengna keperluan (0-20 cm, 20-40 cm)
2. Tanah komposit:
Diambil untuk menilai tingkat kesuburan tanah yaitu: Tekstur, pH,
C-org, N-total, P- dan K-potensial, P-tersedia, Kation dapat tukar
(Ca, Mg, K, dan Na), KTK, KB, Al- dan H-dd)
15. Jumlah contoh tanah
Ditentukan oleh:
• Luas lahan akan disampling
• Keragaman tanah
• Biaya yang tersedia
• Tingkat akurasi yang diperlukan
16. Pentingnya sampling tanah yang benar
• Berat tanah 1 ha kedalaman 20 cm dengan Bulk densiti (BD) =1,2
1 ha = 100 x 100 m2 =10.000 m2 = 100.000.000 cm2
• Volume tanah sedalam 20 cm = 100.000.000 cm2 x 20 cm
= 2.000.000.000 cm3
• Berat tanah 1 ha dengan BD 1,2 = 1,2 g/cc X 2.000.00.000 cm3
= 2.400.000.000 g = 2.000.000 kg
• Analisis untuk penetapan P atau K = 2,5 g
• Perbandingan 2,5 mewakili 2.400.000.000 g (2,5: 2,4.109) = 1 : 1. 109
• Contoh tanah yang diambil harus betul-betul mewakili areal lahan
yang disampling
• Pengambilan contoh tanah hati-hati harus mengikuti prosedur
17. Kapan contoh tanah diambil
Untuk kepentingan rekomendasi pemupukan:
• Setelah panen
• Sebelum pemupukan.
• Hindari setelah pemupukan
• Terbaik pada kondisi kapasitas lapang
Untuk kepentingan lain:
• Saat kapasitas lapang
• Hindari pengamatan pada saat musim hujan karena akan
terjadi pengenceran
18. Tahap pengambilan contoh tanah
• Alat dan bahan yang diperlukan:
• peta operasional
• Bor tanah
• kantong plastik
• plastik label
• label
• spidol
• dan alat tulis.
• Perencanaan
• Titik pengambilan dalam peta operasional.
• Metode sampling
• Kelengkapan perlengkapan
• Personel
• Pelaksanaan pengambilan contoh tanah
19. Contoh tanah individu:
• Contoh tanah yang diambil dari satu titik pengambilan
setelah menetapkan metode sampling (diagonal,
Zigzag, sistematik atau acak)
Contoh tanah komposit:
• Contoh tanah yang berasal dari gabungan dari 10
contoh tanah individu
20. Contoh tanah komposit
• Campuran 10 contoh tanah individu, mewakili lahan yang
akan dianalisis.
• Kedalaman sampling tergantung keperluan umumnya 20 cm
untuk tanaman pangan
• Tanaman tahunan 0-20 cm dan 20-40 cm
• Mewakili satuan pengambilan contoh tanah
26. Pengambilan contoh tanah individu
• Mewakili satuan pengambilan contoh
• Menggunakan bor tanah
• Cangkul atau alat lain
• Antar contoh individu harus seragam:
1. Kedalaman
2. Volume
27. Pengambilan contoh tanah tidak boleh
dilakukan pada:
• Pinggiran dekat petak untuk lahan sawah
• Dekat pemasukan air
• Bekas timbunan sisa tanaman
• Bekas sampah
• Bekas pembakaran
• Ada kotoran ternak
• Lapisan teratas (0 – 5 cm)
34. Cara pengambilan contoh tanah :
• Sebelum dilakukan pengeboran, tanah bagian permukaan atas
dibersihkan
• Contoh tanah individu dimasukkan ke ember
• Dicampur sampai merata
• Buanglah : rumput-rumput, batu-batuan/kerikil, sisa-sisa
tanaman, bahan organik
• Diambil + 1 kg ïƒ contoh tanah komposit
• Masukkan dalam kantong plastik
• Di beri label
• Alat dibersihkan, agar tidak terjadi kontaminasi antar contoh
35. Memperkecil ukuran contoh tanah
• Melakukan pengadukan secara merata
• Quatering
• Tanah dibagi menjadi empat bagian (empat
quadran)
• Contoh tanah pada quadran yang berlawanan
(quadran 1 dan III) digabung dan diaduk lagi secara
merta
• Quadran II dan IV dibuang
• Quartering dilanjutkan sampai diperoleh contoh
sesuai dengan kebutuhan
36. Quadran II Quadran I
Quadran III Quadran IV
Gambar 1. Mengurangi volume contoh tanah komposit secara Quartering
37. Lanjutan,
• Label ditempel di luar dan dalam kantong, dibungkus
plastik supaya tidak basah. Label luar disatukan pada
saat pengikatan plastik,
• Informasi tambahan : penggunaan pupuk, bahan
organik, waktu terakhir pemupukan, pertumbuhan
tanaman, produksi.
• Informasi tabahan disesuaikan dengan tujuan
pengambilan contoh tanah
38. Persiapan Contoh Tanah untuk Analisis
• Contoh tanah berasal dari lahan sawah atau kandungan
kadar air masih tinggi tidak dapat dilakukan prosess
penggilingan.
• Contoh-contoh tanah komposit sebelum digiling terlebih
dahulu dikering anginkan dan tidak boleh langsung
terkenan sinar matahari.
• Contoh tanah digiling menggunakan alat mekanik atau
lumpang dari porselin selanjutanya disaring menggunakan
ayakan dengan diameter lubang saringan 1mm.
• Contoh tanah yang sudah halus dicampur secara merata
diambil sebanyak 250 gram selanjutnya dimasukan kedalam
kantong plastik siap untuk dianalisis.
39. Label
Nomer contoh/kode pengambilan: …………….........................
Lokasi (desa, kecamatan, kabupaten) : ……….......................
Koordinat (UTM/Geografis) : …............................................
Tanggal pengambilan contoh : ………………...........................