- Multiple cropping is a farming system that can increase land productivity. This increase can be measured using the NKL (Land Equivalency Ratio) or LER (Land Equivalent Ratio).
- For example, an NKL or LER value of 1.8 means that 1.8 hectares of land is needed in monoculture farming to produce the same yield as 1 hectare in multiple cropping.
- Calculating the NKL of chili and long beans grown together showed an NKL value of 1.8, demonstrating that multiple cropping is more productive than monoculture farming.
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sebagai kebun mini untuk menanam berbagai tanaman pangan dan buah-buahan guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Dokumen juga menyarankan pemanfaatan pekarangan secara kolektif di lingkungan permukiman untuk membent
Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait media tanam dan teknologi pertanian di Indonesia, seperti jenis-jenis tanah, pengolahan lahan, budidaya hidroponik, serta perbandingan budidaya tanah dan non-tanah. Secara keseluruhan, dokumen menunjukkan bahwa meski tanah merupakan media tanam utama di Indonesia, pengembangan teknologi pertanian non-tanah seperti hidroponik berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian
Bedengan adalah gundukan tanah yang dibuat petani untuk menanam tanaman sayuran dengan lebar dan tinggi tertentu. Tujuannya adalah membuat media tanam, menghindari genangan air, memudahkan pemeliharaan, dan mengatur jarak tanam. Beberapa teknik pembuatan bedengan dijelaskan untuk mengurangi erosi tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia. DAS dijelaskan sebagai wilayah daratan yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air ke danau atau laut secara alami. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pendekatan DAS dalam perencanaan pembangunan wilayah dan sumberdaya alam karena karakteristik ekosistem DAS. Tujuan pengelolaan DAS ter
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirJoy Irman
油
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air merupakan hak milik negara yang dikelola untuk kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, keadilan, dan partisipasi masyarakat. Undang-undang ini mengatur penentuan wilayah pengelolaan air permukaan dan tanah, hak guna air, serta wewenang dan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian terpadu berkelanjutan yang meliputi siklus tanaman padi, hasil olahannya seperti beras, dedak, dan jerami, serta pemanfaatannya untuk pakan ternak seperti ayam dan sapi. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam dan bokashi dari jerami untuk memelihara kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode irigasi permukaan, yaitu basin, border, dan furrow irrigation. Irigasi permukaan merupakan metode pemberian air yang paling kuno dimana air didistribusikan secara langsung ke permukaan tanah dan diperbolehkan meresap ke dalam tanah. Metode-metode tersebut memanfaatkan prinsip gravitasi untuk mendistribusikan air secara merata di lahan pertanian.
Dokumen tersebut membahas empat jenis fungsi ekosistem, yaitu fungsi penyediaan, pengaturan, budaya, dan pendukung. Fungsi penyediaan meliputi pangan, air, serat, bahan bakar, dan sumberdaya genetik. Fungsi pengaturan mencakup iklim, air, bencana, air bersih, limbah, udara, penyerbukan, dan pengendalian hama. Fungsi budaya terkait tempat tinggal, rekreasi, dan estetika. Fungs
Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya tanaman hortikultura. Terdapat beberapa jenis tanaman hortikultura seperti tanaman sayur, buah, bunga, dan taman. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi tanaman sayur berdasarkan aspek botanis dan cara budidayanya serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
油
Laporan praktikum teknologi budidaya tanaman di Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Solo membahas tentang pembibitan permanen yang bertujuan untuk memproduksi bibit berkualitas secara massal dan berkelanjutan guna mendukung program penanaman."
Dokumen tersebut membahas tentang tanah gambut, termasuk karakteristiknya, klasifikasi, sifat fisik, kimia, dan biologi, serta interaksinya. Juga dibahas mengenai pengelolaan tanah gambut untuk pertanian dan kehutanan secara berkelanjutan agar dapat meminimalkan kerusakan lingkungan.
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan. Ciri-cirinya adalah ekonomis, ramah lingkungan, adil secara sosial, menghargai budaya lokal, dan dapat beradaptasi dengan perubahan. Indikator utamanya adalah produktivitas yang stabil, keberlangsungan, dan keadilan dalam mendistribusikan keuntungan
Kelompok 2 terdiri dari 8 orang yang membahas pengertian lahan kering, jenis-jenisnya, manfaat, kondisi saat ini, dan pengelolaannya. Lahan kering adalah lahan pertanian yang bergantung pada air hujan dan memiliki beragam kondisi, sering berlereng dan mudah erosi. Jenisnya adalah ladang, tegalan, kebun, pekarangan, tambak. Manfaatnya untuk tanaman dan peternakan. Kondisinya saat ini subur
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"Ana Puja Prihatin
油
Dokumen tersebut membahas manajemen penanaman tanaman Eucalyptus sp di PT. Wirakarya Sakti. Menguraikan proses persiapan lahan, penanaman, dan perawatan tanaman Eucalyptus meliputi kegiatan seperti pembersihan lahan, penyemprotan pra-tanam, pembuatan baris tanam, penanaman, pemupukan dasar dan susulan, serta pengendalian gulma dan perlindungan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang lahan gambut dan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk melestarikannya. Lahan gambut memegang peranan penting dalam mitigasi perubahan iklim karena menyimpan karbon dua kali lebih banyak dari hutan. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain pendirian badan restorasi gambut, proyek-proyek penelitian, dan praktik pertanian ramah lingkungan. Indonesia memiliki luas lahan gamb
Tokoalatuji.com - Menurut kamu apa sih lahan gambut itu? Lahan gambut merupakan sebuah type tanah atau lahan basah yang berasal dari tanaman seperti pepohonan dan graminoid ( sejenis rerumputan ) yang mati dan tidak membusuk sepenuhnya lalu menghasilkan bahan organic yang sangat banyak secara natural/alami yang disebabkan oleh keadaan area yang memiliki kadar keasaman yang tinggi dan berair.
Grup 1 membahas tentang lahan sawah dan jenis-jenisnya, serta proses pengolahan lahan sawah yang baik. Ada beberapa jenis sawah seperti sawah irigasi, tadah hujan, lebak, dan pasang surut. Proses pengolahan lahan sawah meliputi pemisahan jerami, pengenangan air, pembajakan, penambahan bahan organik, penggemburan, dan perataan permukaan tanah. Proses pengolahan membutuhkan waktu 16-18 hari.
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirJoy Irman
油
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air merupakan hak milik negara yang dikelola untuk kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, keadilan, dan partisipasi masyarakat. Undang-undang ini mengatur penentuan wilayah pengelolaan air permukaan dan tanah, hak guna air, serta wewenang dan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian terpadu berkelanjutan yang meliputi siklus tanaman padi, hasil olahannya seperti beras, dedak, dan jerami, serta pemanfaatannya untuk pakan ternak seperti ayam dan sapi. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam dan bokashi dari jerami untuk memelihara kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode irigasi permukaan, yaitu basin, border, dan furrow irrigation. Irigasi permukaan merupakan metode pemberian air yang paling kuno dimana air didistribusikan secara langsung ke permukaan tanah dan diperbolehkan meresap ke dalam tanah. Metode-metode tersebut memanfaatkan prinsip gravitasi untuk mendistribusikan air secara merata di lahan pertanian.
Dokumen tersebut membahas empat jenis fungsi ekosistem, yaitu fungsi penyediaan, pengaturan, budaya, dan pendukung. Fungsi penyediaan meliputi pangan, air, serat, bahan bakar, dan sumberdaya genetik. Fungsi pengaturan mencakup iklim, air, bencana, air bersih, limbah, udara, penyerbukan, dan pengendalian hama. Fungsi budaya terkait tempat tinggal, rekreasi, dan estetika. Fungs
Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya tanaman hortikultura. Terdapat beberapa jenis tanaman hortikultura seperti tanaman sayur, buah, bunga, dan taman. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi tanaman sayur berdasarkan aspek botanis dan cara budidayanya serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
油
Laporan praktikum teknologi budidaya tanaman di Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Solo membahas tentang pembibitan permanen yang bertujuan untuk memproduksi bibit berkualitas secara massal dan berkelanjutan guna mendukung program penanaman."
Dokumen tersebut membahas tentang tanah gambut, termasuk karakteristiknya, klasifikasi, sifat fisik, kimia, dan biologi, serta interaksinya. Juga dibahas mengenai pengelolaan tanah gambut untuk pertanian dan kehutanan secara berkelanjutan agar dapat meminimalkan kerusakan lingkungan.
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan. Ciri-cirinya adalah ekonomis, ramah lingkungan, adil secara sosial, menghargai budaya lokal, dan dapat beradaptasi dengan perubahan. Indikator utamanya adalah produktivitas yang stabil, keberlangsungan, dan keadilan dalam mendistribusikan keuntungan
Kelompok 2 terdiri dari 8 orang yang membahas pengertian lahan kering, jenis-jenisnya, manfaat, kondisi saat ini, dan pengelolaannya. Lahan kering adalah lahan pertanian yang bergantung pada air hujan dan memiliki beragam kondisi, sering berlereng dan mudah erosi. Jenisnya adalah ladang, tegalan, kebun, pekarangan, tambak. Manfaatnya untuk tanaman dan peternakan. Kondisinya saat ini subur
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"Ana Puja Prihatin
油
Dokumen tersebut membahas manajemen penanaman tanaman Eucalyptus sp di PT. Wirakarya Sakti. Menguraikan proses persiapan lahan, penanaman, dan perawatan tanaman Eucalyptus meliputi kegiatan seperti pembersihan lahan, penyemprotan pra-tanam, pembuatan baris tanam, penanaman, pemupukan dasar dan susulan, serta pengendalian gulma dan perlindungan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang lahan gambut dan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk melestarikannya. Lahan gambut memegang peranan penting dalam mitigasi perubahan iklim karena menyimpan karbon dua kali lebih banyak dari hutan. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain pendirian badan restorasi gambut, proyek-proyek penelitian, dan praktik pertanian ramah lingkungan. Indonesia memiliki luas lahan gamb
Tokoalatuji.com - Menurut kamu apa sih lahan gambut itu? Lahan gambut merupakan sebuah type tanah atau lahan basah yang berasal dari tanaman seperti pepohonan dan graminoid ( sejenis rerumputan ) yang mati dan tidak membusuk sepenuhnya lalu menghasilkan bahan organic yang sangat banyak secara natural/alami yang disebabkan oleh keadaan area yang memiliki kadar keasaman yang tinggi dan berair.
Grup 1 membahas tentang lahan sawah dan jenis-jenisnya, serta proses pengolahan lahan sawah yang baik. Ada beberapa jenis sawah seperti sawah irigasi, tadah hujan, lebak, dan pasang surut. Proses pengolahan lahan sawah meliputi pemisahan jerami, pengenangan air, pembajakan, penambahan bahan organik, penggemburan, dan perataan permukaan tanah. Proses pengolahan membutuhkan waktu 16-18 hari.
1. Dokumen menjelaskan tentang tambak tradisional, termasuk gambaran umum, syarat lokasi, persiapan, dan pemeliharaan tambak.
2. Persiapan tambak meliputi pengeringan, pengapuran, dan pemupukan tanah dasar sebelum penebaran benih.
3. Pemeliharaan melibatkan pengawasan dan pemberian pakan alami seperti kelekap untuk pertumbuhan udang.
Lahan rawa memiliki berbagai manfaat untuk pertanian, lingkungan, dan manusia. Namun, hanya sebagian kecil lahan rawa di Indonesia yang dimanfaatkan untuk pertanian. Pengelolaan lahan rawa yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan perlu menerapkan sistem drainase yang baik, penggunaan amelioran tanah, serta memilih varietas tanaman yang adaptif dan rendah emisi gas metana."
Pemilihan lokasi tambak didasarkan pada beberapa faktor teknis dan non teknis seperti elevasi, jenis tanah, kualitas air, kondisi iklim, ketersediaan sarana produksi, dan tata guna lahan berdasarkan peraturan pemerintah untuk menunjang keberlanjutan ekosistem mangrove. Lokasi yang tepat adalah kawasan intertidal yang dipengaruhi pasang surut untuk memanfaatkan sirkulasi air alami.
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surutdianaeureka1
油
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut membutuhkan pengelolaan yang tepat, termasuk penataan lahan, pengelolaan air, pemilihan varietas padi yang adaptif, dan teknik budidaya yang sesuai. Pengelolaan lahan dan air penting untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi di lahan rawa.
Teks tersebut membahas tentang budidaya udang di tambak, meliputi:
1) Definisi dan jenis tambak untuk budidaya udang
2) Teknis budidaya udang meliputi syarat teknis, tipe budidaya, benur, pengolahan lahan, pemasukan air, dan pemeliharaan
3) Keuntungan sistem wanamina (tambak berkelanjutan yang mengintegrasikan budidaya perikanan dan hutan mangrove)
Lahan gambut merupakan lahan basah yang terbentuk dari timbunan materi organik yang membusuk. Terdapat dua jenis lahan gambut yaitu gambut topogen dan gambut ombrogen, dimana gambut ombrogen memiliki kedalaman lebih dalam dan kandungan hara yang lebih terbatas. Pengelolaan lahan gambut berkelanjutan bertujuan untuk mencegah kerusakan lahan serta mempertahankan fungsi ekologis dan sumber daya lahan gambut
Lahan rawa merupakan lahan yang tergenang secara periodik atau terus menerus karena drainase yang terhambat. Lahan rawa dapat dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan, pariwisata, dan pengendalian banjir. Konsep pengelolaan lahan rawa yang berkelanjutan melibatkan pengelolaan air untuk mengubah lahan rawa menjadi lahan pertanian produktif secara organik dan ramah lingkungan.
Dokumen ini membahas tentang ekologi hutan rawa gambut di Indonesia. Hutan rawa gambut terbentuk pada zaman Holosen akibat perubahan iklim global yang menyebabkan peningkatan suhu dan curah hujan sehingga permukaan air laut naik dan menciptakan kondisi tergenang. Hutan rawa gambut memiliki peran penting sebagai pengontrol hidrologi, pengikat karbon, dan habitat satwa, namun saat ini terancam oleh kebakaran hutan, penebangan liar
Dokumen tersebut membahas sistem surjan dalam perspektif perubahan iklim. Sistem surjan merupakan sistem pertanian yang adaptif dan mitigatif terhadap perubahan iklim melalui teknologi seperti pengelolaan air, penggunaan varietas tahan cuaca ekstrem, dan bahan organik untuk meningkatkan produktivitas tanah serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Sistem ini juga mampu mengurangi emisi metana dari lahan rawa dengan pembentuk
alih fungsi lahan pada pegunungan Dieng di Wonosobo pasti menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya. Masyarakat Dieng mengubah fungsi hutan menjadi lahan pertanian kentang yang memang menguntungkan secara ekonomi.
Ekosistem mangrove memberikan berbagai fungsi penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan sumber daya alam serta mata pencarian masyarakat, meskipun saat ini terancam kerusakan akibat perubahan iklim, pembangunan, dan aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan.
Tugas Kelompok 4_Agroekosistem Lahan Gambut.pptxdwiputri123
油
Dokumen tersebut membahas mengenai agroekosistem lahan gambut, termasuk definisi gambut, potensi dan nilai pentingnya, serta berbagai pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, hutan, dan penelitian. Lahan gambut memiliki peran penting sebagai penyangga banjir, penyimpan karbon, dan habitat keanekaragaman hayati, namun pemanfaatannya harus dilakukan secara berkelanj
Monograf ini membahas pengembangan uji tanah sebagai dasar penyusunan rekomendasi pemupukan berimbang untuk meningkatkan produktivitas tanah dan mengefisiensikan pemakaian pupuk. Uji tanah digunakan untuk mengetahui status hara tanah dan kebutuhan hara tanaman sehingga dapat menentukan takaran pupuk yang tepat. Hal ini penting untuk mengatasi masalah ketidakseimbangan hara dan kejenuhan P serta K di lahan sawah akibat
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi kemampuan lahan lanjutan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi klasifikasi lahan seperti lereng, tekstur tanah, permeabilitas, kedalaman efektif, drainase, dan erosi."
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi sumber daya lahan (SD lahan) yang meliputi klasifikasi kemampuan lahan dan kesesuaian lahan. Evaluasi SD lahan bertujuan untuk mengetahui potensi dan keterbatasan lahan agar dapat digunakan secara optimal dan berkelanjutan untuk pertanian."
The document discusses Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), a system that optimizes local resources and minimizes external inputs. It focuses on combining various agroecosystem components like soil, climate, water and humans. External inputs are only used when needed to supplement the agroecosystem and increase sustainability. While it does not maximize short-term productivity, it aims to be stable and adequate in the long-term. It is built from renewable resources from the local environment and allows some external inputs to balance productivity while maintaining sustainability.
Buku ini membahas berbagai metode dan tahapan dalam penetapan sifat-sifat fisik tanah, mulai dari pengambilan contoh tanah hingga analisis di laboratorium. Bab ini menjelaskan bahwa pengambilan contoh tanah yang representatif dan sesuai prosedur merupakan tahap penting untuk mendapatkan hasil analisis sifat fisik tanah yang akurat. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan meliputi tujuan pengamb
Dokumen ini memberikan analisis sensitivitas dari usaha budidaya kelapa sawit dengan mengubah harga jual dari Rp1,25/kg menjadi Rp1,5/kg. Perubahan harga meningkatkan laba tahunan menjadi Rp20.800.000 dan nilai BEP menjadi Rp45.576.000 atau 36.461 kg. Dokumen ini juga membandingkan proyek budidaya kelapa sawit dengan pabrik CPO berdasarkan nilai B/C, NPV, dan IRR. Pro
Bank Berkah menawarkan kredit Rp100 juta kepada kelompok tani Protani dengan bunga 10% per tahun yang dibayar selama 5 tahun. Kelompok tani diberi pilihan metode pembayaran bunga: flate rate, sliding rate, atau anuitas. Tugasnya adalah menghitung besar bunga ketiga metode dan merekomendasikan metode mana yang paling baik.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan beban bunga untuk pinjaman petani oleh Bank Makmur dengan nilai Rp40 juta selama 5 tahun dengan bunga 12% per tahun. Bank memberikan pilihan metode pembayaran bunga yaitu flate rate, sliding rate, dan anuitas. Dokumen tersebut menghitung besaran beban bunga untuk ketiga metode tersebut.
Dokumen tersebut berisi analisis keuangan usaha pembuatan tepung "X" yang mencakup perhitungan kebutuhan modal, sumber pendanaan, pelunasan pinjaman, proyeksi penerimaan dan biaya, laba rugi, periode pengembalian investasi, break even point, arus kas, dan analisis NPV, B/C ratio, dan IRR. Analisis menunjukkan bahwa usaha tersebut layak dilakukan dengan IRR sebesar 27,22% yang lebih besar dari tarif disk
- The document analyzes the business of tomato cultivation on a 5000 sqm plot of land, with 4000 sqm being effectively used for cultivation. It details the costs of seeds, fertilizers, labor, equipment depreciation etc. amounting to Rp37.21 million in total costs.
- Expected production is estimated at 36,000 kg of tomatoes from the plot, valued at Rp108 million in revenue if sold at Rp3,000/kg.
- This gives a net profit of Rp70.79 million and an R/C ratio of 2.9, indicating the business is profitable. The break-even point is 1,564 kg of tomatoes or Rp6.
Ringkasan dokumen tentang hidroponik adalah:
1. Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, memanfaatkan air dan larutan hara untuk pertumbuhan tanaman.
2. Terdapat berbagai jenis hidroponik berdasarkan media tumbuh dan sistem irigasinya, seperti kultur air, kultur agregat, NFT, serta sistem terbuka dan tertutup.
3. Media tanam yang digunakan dalam hidroponik dapat ber
2. Gambut terbentuk tatkala bagian-bagian
tumbuhan yang luruh terhambat
pembusukannya, biasanya di lahan-lahan
berawa, karena kadar keasaman yang tinggi
atau kondisi anaerob di perairan setempat.
Lazimnya di dunia, disebut sebagai gambut
apabila kandungan bahan organik dalam tanah
melebihi 30%; akan tetapi hutan-hutan rawa
gambut di Indonesia umumnya mempunyai
kandungan melebihi 65% dan kedalamannya
melebihi dari 50 cm.
3. Pemanfaatan Gambut untuk lahan pertanian/perkebunan/
kehutanan:
DRAINASE KANALISASI NERACA AIR BERUBAH
DRASTIS.
Gambut sebagai penyimpan air dalam tataran natural water
management sangat diperlukan sebagai penyangga kehidupan
(life supporting sistem). Pembangunan kanal sebagai upaya
drainase hanya akan menyebabkan kebocoran gambut sehingga
menyebabkan sebuah bencana yang sangat besar. Dengan
adanya kanal maka gambut tidak bisa lagi menyimpan air
sehingga banjir ataupun kekeringan bagi daerah-daerah
bergantung pada kawasan gambut adalah hal yang biasa.
7. Pemanfaatan Gambut untuk lahan pertanian/
perkebunan/kehutanan:
PEMBUKAAN LAHAN GAMBUT GAMBUT
KERING KEBAKARAN + ASAP YANG SUSAH
DITANGGULANGI.
Gambut berintikan biomass setengah lapuk sehingga tingkat
kemudahterbakarnya tinggi. Oleh karena itu kekeringan pasa
gambut sangat berbahaya karena jika gambut tersebut
terbakar maka pemadamannya akan sangat sulit. Tipe
kebakaran pada lahan gambut adalah terbakar dari bawah
(ground fire). Jika gambut yang terbakar adalah gambut dalam
maka identifikasi titik api (hot spot) akan sangat sulit.
8. Pemanfaatan Gambut untuk lahan pertanian:
HIGH COST FARMING PENGAPURAN/PENGABUAN YANG
MASSIVE UNTUK MENURUNKAN KEASAMAN GAMBUT.
Berdasarkan hasil penelitian Jentha (2003) di Kalampangan Kalimantan
Tengah, diketahui bahwa untuk menumbuhkan beberapa jenis tanaman
agar dapat menghasilkan, diperlukan pemberian abu tiap kali tanam dalam
jumlah banyak, yaitu
Jagung (Zea mays) 16,09 ton/ha,
Seledri (Apium graveolen) 117,29 ton/ha,
Bayam (Amaranthus sp) 93,72 ton/ha,
Sawi (Brassica juncea) 18,17 ton/ha dan
Kangkung (Ipomoea batatas) 43,18 ton/ha.
9. Kerusakan hutan rawa gambut berawal dari perubahan status
hidrologi akibat pemanfaatan yang salah.
Sistem pemanfaatan lahan gambut untuk mendukung
ketahanan pangan tidak selalu melalui ekstensifikasi dengan
membuka lahan gambut lebih luas lagi.
Pernyataan bahwalebih baik mempertahankan vegetasi
yang ada dibandingkan melakukan penanaman vegetasi
baru pada bekas kerusakan. adalah sangat tepat karena
kerusakan hutan rawa gambut tidak hanya memusnahkan
ratusan spesies tumbuhan, tetapi akan terjadi kehilangan
lapisan gambut dan meningkatkan konsentrasi CO2 ke
atmosfir.
Perlu upaya untuk mengendalikan kerusakan Hutan Alam
Primer dn Lahan Gambut.