際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Penguatan Budaya Positif di
Oleh :
DISIPLIN POSITIF dan NILAI-
NILAI KABAJIKAN
UNIVERSAL
COBALAH BUKA
Cobalah Buka. Anda adalah A , tugas Anda adalah mengepalkan salah
satu tangan Anda. Coba Anda bayangkan bahwa Anda menyimpan
sesuatu yang sangat berharga di dalam kepalan tangan Anda. Anda perlu
menjaga benda tersebut sekuat tenaga Anda karena begitu pentingnya
untuk kehidupan Anda. Tugas B (rekan Anda), adalah mencoba dengan
segala cara untuk membuka kepalan tangan Anda. Teman Anda B boleh
membujuk, menghardik, mengintimidasi, memarahi, menggoda,
menggelitik, bahkan menawari Anda uang agar Anda bersedia membuka
kepalan tangan Anda.
Cobalah Buka
Apakah Anda membuka kepalan tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda membuka
kepalan tangan Anda?
Apakah Anda menutup kepalan tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda tetap
menutup kepalan tangan Anda?
Dalam kegiatan ini, sesungguhnya siapa yang memegang kendali atau kontrol untuk
membuka atau menutup kepalan tangan?
Tanggapan Reflektif
Kemungkinan jawaban kita terhadap:
 Pertanyaan-pertanyaan pertama dan kedua bervariasi, antara yang bersedia membuka,
dan yang tetap bertahan menutup kepalan tangannya.
 Pertanyaan ketiga, siapakah yang sesungguhnya memegang kontrol, yang menutup
kepalan tangan atau yang berusaha dengan segala cara untuk membuka kepalan
tangan rekannya? Jawabannya tentu kita sendiri yang memegang kontrol atas kepalan
tangan kita, apakah kita membuka atau menutup kepalan tangan kita, itu bergantung
pada diri kita masing-masing, sesuai dengan kebutuhan dasar kita saat itu.
Teori Kontrol (Dr. William Glasser)
Selanjutnya psikiater dan pendidik, Dr. William Glasser dalam Control Theory yang kemudian hari berkembang dan
dinamakan Choice Theory, meluruskan beberapa miskonsepsi tentang makna kontrol.
 Ilusi guru mengontrol murid.
Pada dasarnya kita tidak dapat memaksa murid untuk berbuat sesuatu jikalau murid tersebut memilih untuk
tidak melakukannya. Walaupun tampaknya guru sedang mengontrol perilaku murid, hal demikian terjadi
karena murid sedang mengizinkan dirinya dikontrol. Saat itu bentuk kontrol guru menjadi kebutuhan dasar
yang dipilih murid tersebut. Teori Kontrol menyatakan bahwa semua perilaku memiliki tujuan, bahkan
terhadap perilaku yang tidak disukai.
 Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan bermanfaat.
Penguatan positif atau bujukan adalah bentuk-bentuk kontrol. Segala usaha untuk mempengaruhi murid agar
mengulangi suatu perilaku tertentu, adalah suatu usaha untuk mengontrol murid tersebut. Dalam jangka
 Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan karakter.
Menggunakan kritik dan rasa bersalah untuk mengontrol murid menuju pada identitas gagal. Mereka
belajar untuk merasa buruk tentang diri mereka. Mereka mengembangkan dialog diri yang negatif.
Kadang kala sulit bagi guru untuk mengidentifikasi bahwa mereka sedang melakukan perilaku ini,
karena seringkali guru cukup menggunakan suara halus untuk menyampaikan pesan negatif.
 Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.
Banyak orang dewasa yang percaya bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk membuat murid-
murid berbuat hal-hal tertentu. Apapun yang dilakukan dapat diterima, selama ada sebuah kemajuan
berdasarkan sebuah pengukuran kinerja. Pada saat itu pula, orang dewasa akan menyadari bahwa
perilaku memaksa tidak akan efektif untuk jangka waktu panjang, dan sebuah hubungan permusuhan
akan terbentuk.
Makna Kata Disiplin
ketika mendengar kata disiplin, apa yang terbayang di benak
Anda? Apa yang terlintas di pikiran Anda? Kebanyakan orang
akan menghubungkan kata disiplin dengan tata tertib, teratur, dan
kepatuhan pada peraturan. Kata disiplin juga sering
dihubungkan dengan hukuman, padahal itu sungguh berbeda,
karena belajar tentang disiplin positif tidak harus dengan
Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa
dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin yang kuat.
Sungguhpun disiplin itu bersifat self discipline yaitu kita sendiri yang
mewajibkan kita dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab
jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa lain
mendisiplin diri kita. Dan peraturan demikian itulah harus ada di dalam
suasana yang merdeka.
(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka,
Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470)
Adapun definisi kata merdeka menurut Ki Hajar adalah:
mardika iku jarwanya, nora mung lepasing pangreh, nging uga
kuwat kuwasa amandiri priyangga (merdeka itu artinya; tidak
hanya terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap buat
memerintah diri sendiri)
Nilai-nilai Kebajikan
Bapak Ibu calon guru hebat,
Anda telah mengikuti serangkaian pembahasan tentang makna disiplin positif
yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara maupun Diane Gossen, di mana
kedua pakar pendidikan mengartikan disiplin sebagai bentuk kontrol diri, yaitu
belajar untuk kontrol diri agar dapat mencapai suatu tujuan mulia. Tujuan mulia di
sini mengacu pada nilai-nilai atau prinsip-prinsip mulia yang dianut seseorang.
Kita namakan nilai-nilai tersebut sebagai nilai-nilai kebajikan (virtues) yang
universal.
Beberapa institusi/organisasi pendidikan di bawah ini telah
memiliki nilai-nilai kebajikan yang diyakini dan sepakati
bersama. Salah satunya adalah nilai-nilai kebajikan yang ingin
dicapai oleh setiap anak Indonesia yang kita kenal dengan
Profil Pelajar Pancasila, yang sebelumnya telah dibahas di
modul 1.2. Bisa disimpulkan bahwa sebagian
institusi/organisasi saling memiliki nilai-nilai kebajikan yang
sama, karena nilai-nilai tersebut bersifat universal, dan lintas
bahasa, suku bangsa, agama maupun latar belakang.
Nilai-nilai Kebajikan
Profil Pelajar Pancasila
 Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak
Mulia.
 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Berkebinekaan Global
 Bergotong royong
 Kreatif
IBO Primary Years Program (PYP)
Sikap Murid:
 Toleransi
 Rasa Hormat
 Integritas
 Mandiri
 Menghargai
 Antusias
 Empati
 Keingintahuan
 Kreativitas
 Kerja sama
 Percaya Diri
 Komitmen
Sembilan Pilar Karakter (Indonesian Heritage Foundation/IHF)
 Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNYA
 Kemandirian dan Tanggung jawab
 Kejujuran (Amanah), Diplomatis
 Hormat dan Santun
 Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong
 Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja Keras
 Kepemimpinan dan Keadilan
 Baik dan Rendah Hati
 Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan
3 Motivasi Perilaku Manusia
Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan
ada 3 motivasi perilaku manusia:
1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
Ini adalah tingkat terendah dari motivasi perilaku manusia. Biasanya
orang yang motivasi perilakunya untuk menghindari hukuman atau
ketidaknyamanan, akan bertanya, apa yang akan terjadi apabila saya
tidak melakukannya? Sebenarnya mereka sedang menghindari
permasalahan yang mungkin muncul dan berpengaruh pada mereka
secara fisik, psikologis, maupun tidak terpenuhinya kebutuhan mereka,
bila mereka tidak melakukan tindakan tersebut. Motivasi ini bersifat
eksternal.
2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang
lain.
Satu tingkat di atas motivasi yang pertama, disini orang
berperilaku untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari
orang lain. Orang dengan motivasi ini akan bertanya, apa yang
akan saya dapatkan apabila saya melakukannya? Mereka
melakukan sebuah tindakan untuk mendapatkan pujian dari orang
lain yang menurut mereka penting dan mereka letakkan dalam
dunia berkualitas mereka. Mereka juga melakukan sesuatu untuk
mendapatkan hadiah, pengakuan, atau imbalan. Motivasi ini juga
bersifat eksternal.
3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai
diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
Orang dengan motivasi ini akan bertanya, akan menjadi orang
yang seperti apabila saya melakukannya? Mereka melakukan
sesuatu karena nilai-nilai yang mereka yakini dan hargai, dan
mereka melakukannya karena mereka ingin menjadi orang
yang melakukan nilai-nilai yang mereka yakini tersebut. Ini
adalah motivasi yang akan membuat seseorang memiliki
disiplin positif karena motivasi berperilakunya bersifat internal,
bukan eksternal.
Tabel
Hukuman, Konsekuensi dan Restitusi
https://lms33-gp.simpkb.id/mod/icontent/view.php?id=318311
No 13
Penghargaan Menghukum
 Penghargaan menghukum mereka yang tidak mendapatkan penghargaan.
Misalnya dalam sistem ranking. Mereka yang mendapatkan ranking kedua
akan merasa paling dihukum.
 Memberikan penghargaan dan hukuman adalah hal yang sama, karena
keduanya mencoba mengendalikan perilaku seseorang.
 Karena orang pada dasarnya tidak suka dikendalikan, dalam jangka waktu
lama, penghargaan akan terlihat sebagai hukuman.
 Jika suatu penghargaan diharapkan, namun Anda tidak mendapatkannya,
Anda akan merasa dihukum.
Motivasi dari Dalam Diri (Intrinsik)
 Saat seorang anak belajar untuk pertama kali, menggabungkan huruf-huruf
dan kata-kata, serta menyadari bahwa ia dapat membaca, timbul pijar di
matanya dan sebuah senyuman di wajahnya. Anak tersebut begitu gembira
bahwa ia telah mempelajari dan menguasai suatu keterampilan baru.
Kesadaran akan kemampuannya bahwa dia sudah dapat membaca,
sesungguhnya sudah merupakan sebuah penghargaan.
 Jika kita memberikan penghargaan kepada seorang anak pada saat dia
sedang merasa bangga dengan pencapaiannya sendiri, maka kita akan
mengambil kegembiraan yang saat itu sedang dirasakan secara alamiah.
Restitusi
Restitusi pdf
Lima posisi kontrol guru
1. Penghukum
2. Pembuat merasa bersalah
3. Teman
4. Pemantau
5. Manager
https://lms33-gp.simpkb.id/mod/icontent/view.php?id=318314
No 5
SEGI TIGA RESTITUSI
https://lms33-gp.simpkb.id/mod/icontent/view.php?id=318315
SEGI TIGA RESTITUSI
Sisi 1. Menstabilkan Identitas (Stabilize the Identity)
Bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang yang gagal karena
melakukan kesalahan menjadi orang yang sukses. Anak yang melanggar peraturan karena
sedang mencari perhatian adalah anak yang sedang mengalami kegagalan. Dia mencoba untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya namun ada benturan. Kalau kita mengkritik dia, maka kita akan
tetap membuatnya dalam posisi gagal. Kalau kita ingin ia menjadi reflektif, maka kita harus
meyakinkan si anak, dengan cara mengatakan kalimat-kalimat ini:
 Berbuat salah itu tidak apa-apa.
 Tidak ada manusia yang sempurna
 Saya juga pernah melakukan kesalahan seperti itu.
 Kita bisa menyelesaikan ini.
 Bapak/Ibu tidak tertarik mencari siapa yang salah, tapi Bapak/Ibu ingin mencari solusi dari
permasalahan ini.
 Kamu berhak merasa begitu.
 Apakah kamu sedang menjadi teman yang baik buat dirimu sendiri?
Sisi 2. Validasi Tindakan yang Salah (Validate the Misbeh...
Menurut Teori Kontrol semua tindakan manusia, baik atau buruk, pasti memiliki
maksud/tujuan tertentu. Seorang guru yang memahami teori kontrol pasti akan
mengubah pandangannya dari teori stimulus response ke cara berpikir proaktif yang
mengenali tujuan dari setiap tindakan. Kita mungkin tidak suka sikap seorang anak
yang terus menerus merengek, tapi bila sikap itu mendapat perhatian kita, maka itu
telah memenuhi kebutuhan anak tersebut. Kalimat-kalimat di bawah ini mungkin
terdengar asing buat guru, namun bila dikatakan dengan nada tanpa menghakimi akan
memvalidasi kebutuhan mereka.
 Padahal kamu bisa melakukan yang lebih buruk dari ini ya?
 Kamu pasti punya alasan mengapa melakukan hal itu
 Kamu patut bangga pada dirimu sendiri karena kamu telah melindungi sesuatu
yang penting buatmu.
 Kamu boleh mempertahankan sikap itu, tapi kamu harus menambahkan sikap
yang baru.
Sisi 3. Menanyakan Keyakinan (Seek the Belief)
Teori kontrol menyatakan bahwa kita pada dasarnya termotivasi secara internal. Ketika identitas sukses
telah tercapai (langkah 1) dan tingkah laku yang salah telah divalidasi (langkah 2), maka anak akan siap
untuk dihubungkan dengan nilai-nilai yang dia percaya, dan berpindah menjadi orang yang dia inginkan.
Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini menghubungkan keyakinan anak dengan keyakinan kelas atau
keluarga.
 Apa yang kita percaya sebagai kelas atau keluarga?
 Apa nilai-nilai umum yang kita telah sepakati?
 Apa bayangan kita tentang kelas yang ideal?
 Kamu mau jadi orang yang seperti apa?
Penting untuk menanyakan ke anak, kehidupan seperti apa nantinya yang mereka inginkan?
Apakah kamu ingin menjadi orang yang sukses, bertanggung jawab, atau bisa dipercaya?
Kebanyakkan anak akan mengatakan Iya, Tapi mereka tidak tahu bagaimana caranya menjadi orang
seperti itu. Guru dapat membantu dengan bertanya, seperti apa jika mereka menjadi orang seperti itu.
ketika anak sudah mendapat gambaran yang jelas tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, guru
dapat membantu anak-anak tetap fokus pada gambaran tersebut.
Terimakasih

More Related Content

Similar to Budaya positif modul 1.4 cgp angkatan 10 (20)

Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx
Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptxBudaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx
Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx
Agus Cahyono
536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)
MirahKencana
MATERI PENGIMBASAN PGP JAKARTA SELATAN.pptx
MATERI PENGIMBASAN PGP JAKARTA SELATAN.pptxMATERI PENGIMBASAN PGP JAKARTA SELATAN.pptx
MATERI PENGIMBASAN PGP JAKARTA SELATAN.pptx
smajagakarsa01
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptxDISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
ArifHidayat432514
BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx
BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptxBUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx
BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx
SMPNegeri39Purworejo
Presentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasah
Presentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasahPresentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasah
Presentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasah
AhmadHarisAbdillah
Pengimbasan DISEMINASI BUDAYA POSITIF UNTUK REKAN SEJAWAT
Pengimbasan DISEMINASI BUDAYA POSITIF UNTUK REKAN SEJAWATPengimbasan DISEMINASI BUDAYA POSITIF UNTUK REKAN SEJAWAT
Pengimbasan DISEMINASI BUDAYA POSITIF UNTUK REKAN SEJAWAT
astuti511
Materi Disiplin Positif Untuk Share Kepada Siswa
Materi Disiplin Positif Untuk Share Kepada SiswaMateri Disiplin Positif Untuk Share Kepada Siswa
Materi Disiplin Positif Untuk Share Kepada Siswa
mukhlisds
Diseminasi Kombel Nelica_Budaya Positif.pptx
Diseminasi Kombel Nelica_Budaya Positif.pptxDiseminasi Kombel Nelica_Budaya Positif.pptx
Diseminasi Kombel Nelica_Budaya Positif.pptx
DadanSuherlan3
Diseminasi Budaya Positif sekolah nelica
Diseminasi Budaya Positif sekolah nelicaDiseminasi Budaya Positif sekolah nelica
Diseminasi Budaya Positif sekolah nelica
DadanSuherlan3
Materi Pendidikan Guru Penggerak Budaya Positif.pptx
Materi Pendidikan Guru Penggerak Budaya Positif.pptxMateri Pendidikan Guru Penggerak Budaya Positif.pptx
Materi Pendidikan Guru Penggerak Budaya Positif.pptx
EDYSUSENO4
PPT Budaya Positif (1).pdf oeleh dan untuk semua guru
PPT Budaya Positif (1).pdf oeleh dan untuk semua guruPPT Budaya Positif (1).pdf oeleh dan untuk semua guru
PPT Budaya Positif (1).pdf oeleh dan untuk semua guru
IcheDamayanti2
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdfMoh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
BrainyChen1
Presentasi Budaya Positif yang dapat membangun
Presentasi Budaya Positif yang dapat membangunPresentasi Budaya Positif yang dapat membangun
Presentasi Budaya Positif yang dapat membangun
CrowFieldFatality
Modul 1.4 Budaya Positif A.10 pendidikan guru penggerak angkatan 10
Modul 1.4 Budaya Positif A.10 pendidikan guru penggerak angkatan 10Modul 1.4 Budaya Positif A.10 pendidikan guru penggerak angkatan 10
Modul 1.4 Budaya Positif A.10 pendidikan guru penggerak angkatan 10
sissmart2
Salinan dari Diseminasi Budaya Positif.pptx
Salinan dari Diseminasi Budaya Positif.pptxSalinan dari Diseminasi Budaya Positif.pptx
Salinan dari Diseminasi Budaya Positif.pptx
safarjunaidi06
ELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptx
ELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptxELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptx
ELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptx
stefanussanju26
Diseminasi Budaya Positif bersama guru uptd sdn sukaramah
Diseminasi Budaya Positif bersama guru uptd sdn sukaramahDiseminasi Budaya Positif bersama guru uptd sdn sukaramah
Diseminasi Budaya Positif bersama guru uptd sdn sukaramah
ROMIYANAROMIYANA
aksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SD
aksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SDaksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SD
aksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SD
rendy389088
AKSI NYATA PENERAPAN BUDAYA POSITIF.ppt.pdf
AKSI NYATA PENERAPAN BUDAYA POSITIF.ppt.pdfAKSI NYATA PENERAPAN BUDAYA POSITIF.ppt.pdf
AKSI NYATA PENERAPAN BUDAYA POSITIF.ppt.pdf
HajjahSaraan1
Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx
Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptxBudaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx
Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx
Agus Cahyono
536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)
MirahKencana
MATERI PENGIMBASAN PGP JAKARTA SELATAN.pptx
MATERI PENGIMBASAN PGP JAKARTA SELATAN.pptxMATERI PENGIMBASAN PGP JAKARTA SELATAN.pptx
MATERI PENGIMBASAN PGP JAKARTA SELATAN.pptx
smajagakarsa01
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptxDISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
ArifHidayat432514
BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx
BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptxBUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx
BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx
SMPNegeri39Purworejo
Presentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasah
Presentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasahPresentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasah
Presentasi pengenalan budaya positif di sekolah/madrasah
AhmadHarisAbdillah
Pengimbasan DISEMINASI BUDAYA POSITIF UNTUK REKAN SEJAWAT
Pengimbasan DISEMINASI BUDAYA POSITIF UNTUK REKAN SEJAWATPengimbasan DISEMINASI BUDAYA POSITIF UNTUK REKAN SEJAWAT
Pengimbasan DISEMINASI BUDAYA POSITIF UNTUK REKAN SEJAWAT
astuti511
Materi Disiplin Positif Untuk Share Kepada Siswa
Materi Disiplin Positif Untuk Share Kepada SiswaMateri Disiplin Positif Untuk Share Kepada Siswa
Materi Disiplin Positif Untuk Share Kepada Siswa
mukhlisds
Diseminasi Kombel Nelica_Budaya Positif.pptx
Diseminasi Kombel Nelica_Budaya Positif.pptxDiseminasi Kombel Nelica_Budaya Positif.pptx
Diseminasi Kombel Nelica_Budaya Positif.pptx
DadanSuherlan3
Diseminasi Budaya Positif sekolah nelica
Diseminasi Budaya Positif sekolah nelicaDiseminasi Budaya Positif sekolah nelica
Diseminasi Budaya Positif sekolah nelica
DadanSuherlan3
Materi Pendidikan Guru Penggerak Budaya Positif.pptx
Materi Pendidikan Guru Penggerak Budaya Positif.pptxMateri Pendidikan Guru Penggerak Budaya Positif.pptx
Materi Pendidikan Guru Penggerak Budaya Positif.pptx
EDYSUSENO4
PPT Budaya Positif (1).pdf oeleh dan untuk semua guru
PPT Budaya Positif (1).pdf oeleh dan untuk semua guruPPT Budaya Positif (1).pdf oeleh dan untuk semua guru
PPT Budaya Positif (1).pdf oeleh dan untuk semua guru
IcheDamayanti2
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdfMoh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
BrainyChen1
Presentasi Budaya Positif yang dapat membangun
Presentasi Budaya Positif yang dapat membangunPresentasi Budaya Positif yang dapat membangun
Presentasi Budaya Positif yang dapat membangun
CrowFieldFatality
Modul 1.4 Budaya Positif A.10 pendidikan guru penggerak angkatan 10
Modul 1.4 Budaya Positif A.10 pendidikan guru penggerak angkatan 10Modul 1.4 Budaya Positif A.10 pendidikan guru penggerak angkatan 10
Modul 1.4 Budaya Positif A.10 pendidikan guru penggerak angkatan 10
sissmart2
Salinan dari Diseminasi Budaya Positif.pptx
Salinan dari Diseminasi Budaya Positif.pptxSalinan dari Diseminasi Budaya Positif.pptx
Salinan dari Diseminasi Budaya Positif.pptx
safarjunaidi06
ELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptx
ELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptxELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptx
ELABORASI PEMAHAMAN 1.4_SRI SUBEKTI.pptx
stefanussanju26
Diseminasi Budaya Positif bersama guru uptd sdn sukaramah
Diseminasi Budaya Positif bersama guru uptd sdn sukaramahDiseminasi Budaya Positif bersama guru uptd sdn sukaramah
Diseminasi Budaya Positif bersama guru uptd sdn sukaramah
ROMIYANAROMIYANA
aksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SD
aksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SDaksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SD
aksi nyata untuk disiplin positif di sekolah SD
rendy389088
AKSI NYATA PENERAPAN BUDAYA POSITIF.ppt.pdf
AKSI NYATA PENERAPAN BUDAYA POSITIF.ppt.pdfAKSI NYATA PENERAPAN BUDAYA POSITIF.ppt.pdf
AKSI NYATA PENERAPAN BUDAYA POSITIF.ppt.pdf
HajjahSaraan1

Recently uploaded (20)

BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil

Budaya positif modul 1.4 cgp angkatan 10

  • 2. DISIPLIN POSITIF dan NILAI- NILAI KABAJIKAN UNIVERSAL
  • 3. COBALAH BUKA Cobalah Buka. Anda adalah A , tugas Anda adalah mengepalkan salah satu tangan Anda. Coba Anda bayangkan bahwa Anda menyimpan sesuatu yang sangat berharga di dalam kepalan tangan Anda. Anda perlu menjaga benda tersebut sekuat tenaga Anda karena begitu pentingnya untuk kehidupan Anda. Tugas B (rekan Anda), adalah mencoba dengan segala cara untuk membuka kepalan tangan Anda. Teman Anda B boleh membujuk, menghardik, mengintimidasi, memarahi, menggoda, menggelitik, bahkan menawari Anda uang agar Anda bersedia membuka kepalan tangan Anda.
  • 4. Cobalah Buka Apakah Anda membuka kepalan tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda membuka kepalan tangan Anda? Apakah Anda menutup kepalan tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda tetap menutup kepalan tangan Anda? Dalam kegiatan ini, sesungguhnya siapa yang memegang kendali atau kontrol untuk membuka atau menutup kepalan tangan?
  • 5. Tanggapan Reflektif Kemungkinan jawaban kita terhadap: Pertanyaan-pertanyaan pertama dan kedua bervariasi, antara yang bersedia membuka, dan yang tetap bertahan menutup kepalan tangannya. Pertanyaan ketiga, siapakah yang sesungguhnya memegang kontrol, yang menutup kepalan tangan atau yang berusaha dengan segala cara untuk membuka kepalan tangan rekannya? Jawabannya tentu kita sendiri yang memegang kontrol atas kepalan tangan kita, apakah kita membuka atau menutup kepalan tangan kita, itu bergantung pada diri kita masing-masing, sesuai dengan kebutuhan dasar kita saat itu.
  • 6. Teori Kontrol (Dr. William Glasser) Selanjutnya psikiater dan pendidik, Dr. William Glasser dalam Control Theory yang kemudian hari berkembang dan dinamakan Choice Theory, meluruskan beberapa miskonsepsi tentang makna kontrol. Ilusi guru mengontrol murid. Pada dasarnya kita tidak dapat memaksa murid untuk berbuat sesuatu jikalau murid tersebut memilih untuk tidak melakukannya. Walaupun tampaknya guru sedang mengontrol perilaku murid, hal demikian terjadi karena murid sedang mengizinkan dirinya dikontrol. Saat itu bentuk kontrol guru menjadi kebutuhan dasar yang dipilih murid tersebut. Teori Kontrol menyatakan bahwa semua perilaku memiliki tujuan, bahkan terhadap perilaku yang tidak disukai. Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan bermanfaat. Penguatan positif atau bujukan adalah bentuk-bentuk kontrol. Segala usaha untuk mempengaruhi murid agar mengulangi suatu perilaku tertentu, adalah suatu usaha untuk mengontrol murid tersebut. Dalam jangka
  • 7. Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan karakter. Menggunakan kritik dan rasa bersalah untuk mengontrol murid menuju pada identitas gagal. Mereka belajar untuk merasa buruk tentang diri mereka. Mereka mengembangkan dialog diri yang negatif. Kadang kala sulit bagi guru untuk mengidentifikasi bahwa mereka sedang melakukan perilaku ini, karena seringkali guru cukup menggunakan suara halus untuk menyampaikan pesan negatif. Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa. Banyak orang dewasa yang percaya bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk membuat murid- murid berbuat hal-hal tertentu. Apapun yang dilakukan dapat diterima, selama ada sebuah kemajuan berdasarkan sebuah pengukuran kinerja. Pada saat itu pula, orang dewasa akan menyadari bahwa perilaku memaksa tidak akan efektif untuk jangka waktu panjang, dan sebuah hubungan permusuhan akan terbentuk.
  • 8. Makna Kata Disiplin ketika mendengar kata disiplin, apa yang terbayang di benak Anda? Apa yang terlintas di pikiran Anda? Kebanyakan orang akan menghubungkan kata disiplin dengan tata tertib, teratur, dan kepatuhan pada peraturan. Kata disiplin juga sering dihubungkan dengan hukuman, padahal itu sungguh berbeda, karena belajar tentang disiplin positif tidak harus dengan
  • 9. Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat self discipline yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa lain mendisiplin diri kita. Dan peraturan demikian itulah harus ada di dalam suasana yang merdeka. (Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470)
  • 10. Adapun definisi kata merdeka menurut Ki Hajar adalah: mardika iku jarwanya, nora mung lepasing pangreh, nging uga kuwat kuwasa amandiri priyangga (merdeka itu artinya; tidak hanya terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap buat memerintah diri sendiri)
  • 11. Nilai-nilai Kebajikan Bapak Ibu calon guru hebat, Anda telah mengikuti serangkaian pembahasan tentang makna disiplin positif yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara maupun Diane Gossen, di mana kedua pakar pendidikan mengartikan disiplin sebagai bentuk kontrol diri, yaitu belajar untuk kontrol diri agar dapat mencapai suatu tujuan mulia. Tujuan mulia di sini mengacu pada nilai-nilai atau prinsip-prinsip mulia yang dianut seseorang. Kita namakan nilai-nilai tersebut sebagai nilai-nilai kebajikan (virtues) yang universal.
  • 12. Beberapa institusi/organisasi pendidikan di bawah ini telah memiliki nilai-nilai kebajikan yang diyakini dan sepakati bersama. Salah satunya adalah nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia yang kita kenal dengan Profil Pelajar Pancasila, yang sebelumnya telah dibahas di modul 1.2. Bisa disimpulkan bahwa sebagian institusi/organisasi saling memiliki nilai-nilai kebajikan yang sama, karena nilai-nilai tersebut bersifat universal, dan lintas bahasa, suku bangsa, agama maupun latar belakang.
  • 13. Nilai-nilai Kebajikan Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia. Mandiri Bernalar Kritis Berkebinekaan Global Bergotong royong Kreatif
  • 14. IBO Primary Years Program (PYP) Sikap Murid: Toleransi Rasa Hormat Integritas Mandiri Menghargai Antusias Empati Keingintahuan Kreativitas Kerja sama Percaya Diri Komitmen
  • 15. Sembilan Pilar Karakter (Indonesian Heritage Foundation/IHF) Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNYA Kemandirian dan Tanggung jawab Kejujuran (Amanah), Diplomatis Hormat dan Santun Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja Keras Kepemimpinan dan Keadilan Baik dan Rendah Hati Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan
  • 16. 3 Motivasi Perilaku Manusia Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3 motivasi perilaku manusia: 1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman Ini adalah tingkat terendah dari motivasi perilaku manusia. Biasanya orang yang motivasi perilakunya untuk menghindari hukuman atau ketidaknyamanan, akan bertanya, apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya? Sebenarnya mereka sedang menghindari permasalahan yang mungkin muncul dan berpengaruh pada mereka secara fisik, psikologis, maupun tidak terpenuhinya kebutuhan mereka, bila mereka tidak melakukan tindakan tersebut. Motivasi ini bersifat eksternal.
  • 17. 2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain. Satu tingkat di atas motivasi yang pertama, disini orang berperilaku untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain. Orang dengan motivasi ini akan bertanya, apa yang akan saya dapatkan apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sebuah tindakan untuk mendapatkan pujian dari orang lain yang menurut mereka penting dan mereka letakkan dalam dunia berkualitas mereka. Mereka juga melakukan sesuatu untuk mendapatkan hadiah, pengakuan, atau imbalan. Motivasi ini juga bersifat eksternal.
  • 18. 3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Orang dengan motivasi ini akan bertanya, akan menjadi orang yang seperti apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sesuatu karena nilai-nilai yang mereka yakini dan hargai, dan mereka melakukannya karena mereka ingin menjadi orang yang melakukan nilai-nilai yang mereka yakini tersebut. Ini adalah motivasi yang akan membuat seseorang memiliki disiplin positif karena motivasi berperilakunya bersifat internal, bukan eksternal.
  • 21. Penghargaan Menghukum Penghargaan menghukum mereka yang tidak mendapatkan penghargaan. Misalnya dalam sistem ranking. Mereka yang mendapatkan ranking kedua akan merasa paling dihukum. Memberikan penghargaan dan hukuman adalah hal yang sama, karena keduanya mencoba mengendalikan perilaku seseorang. Karena orang pada dasarnya tidak suka dikendalikan, dalam jangka waktu lama, penghargaan akan terlihat sebagai hukuman. Jika suatu penghargaan diharapkan, namun Anda tidak mendapatkannya, Anda akan merasa dihukum.
  • 22. Motivasi dari Dalam Diri (Intrinsik) Saat seorang anak belajar untuk pertama kali, menggabungkan huruf-huruf dan kata-kata, serta menyadari bahwa ia dapat membaca, timbul pijar di matanya dan sebuah senyuman di wajahnya. Anak tersebut begitu gembira bahwa ia telah mempelajari dan menguasai suatu keterampilan baru. Kesadaran akan kemampuannya bahwa dia sudah dapat membaca, sesungguhnya sudah merupakan sebuah penghargaan. Jika kita memberikan penghargaan kepada seorang anak pada saat dia sedang merasa bangga dengan pencapaiannya sendiri, maka kita akan mengambil kegembiraan yang saat itu sedang dirasakan secara alamiah.
  • 24. Lima posisi kontrol guru 1. Penghukum 2. Pembuat merasa bersalah 3. Teman 4. Pemantau 5. Manager https://lms33-gp.simpkb.id/mod/icontent/view.php?id=318314 No 5
  • 27. Sisi 1. Menstabilkan Identitas (Stabilize the Identity) Bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang yang gagal karena melakukan kesalahan menjadi orang yang sukses. Anak yang melanggar peraturan karena sedang mencari perhatian adalah anak yang sedang mengalami kegagalan. Dia mencoba untuk memenuhi kebutuhan dasarnya namun ada benturan. Kalau kita mengkritik dia, maka kita akan tetap membuatnya dalam posisi gagal. Kalau kita ingin ia menjadi reflektif, maka kita harus meyakinkan si anak, dengan cara mengatakan kalimat-kalimat ini: Berbuat salah itu tidak apa-apa. Tidak ada manusia yang sempurna Saya juga pernah melakukan kesalahan seperti itu. Kita bisa menyelesaikan ini. Bapak/Ibu tidak tertarik mencari siapa yang salah, tapi Bapak/Ibu ingin mencari solusi dari permasalahan ini. Kamu berhak merasa begitu. Apakah kamu sedang menjadi teman yang baik buat dirimu sendiri?
  • 28. Sisi 2. Validasi Tindakan yang Salah (Validate the Misbeh... Menurut Teori Kontrol semua tindakan manusia, baik atau buruk, pasti memiliki maksud/tujuan tertentu. Seorang guru yang memahami teori kontrol pasti akan mengubah pandangannya dari teori stimulus response ke cara berpikir proaktif yang mengenali tujuan dari setiap tindakan. Kita mungkin tidak suka sikap seorang anak yang terus menerus merengek, tapi bila sikap itu mendapat perhatian kita, maka itu telah memenuhi kebutuhan anak tersebut. Kalimat-kalimat di bawah ini mungkin terdengar asing buat guru, namun bila dikatakan dengan nada tanpa menghakimi akan memvalidasi kebutuhan mereka. Padahal kamu bisa melakukan yang lebih buruk dari ini ya? Kamu pasti punya alasan mengapa melakukan hal itu Kamu patut bangga pada dirimu sendiri karena kamu telah melindungi sesuatu yang penting buatmu. Kamu boleh mempertahankan sikap itu, tapi kamu harus menambahkan sikap yang baru.
  • 29. Sisi 3. Menanyakan Keyakinan (Seek the Belief) Teori kontrol menyatakan bahwa kita pada dasarnya termotivasi secara internal. Ketika identitas sukses telah tercapai (langkah 1) dan tingkah laku yang salah telah divalidasi (langkah 2), maka anak akan siap untuk dihubungkan dengan nilai-nilai yang dia percaya, dan berpindah menjadi orang yang dia inginkan. Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini menghubungkan keyakinan anak dengan keyakinan kelas atau keluarga. Apa yang kita percaya sebagai kelas atau keluarga? Apa nilai-nilai umum yang kita telah sepakati? Apa bayangan kita tentang kelas yang ideal? Kamu mau jadi orang yang seperti apa? Penting untuk menanyakan ke anak, kehidupan seperti apa nantinya yang mereka inginkan? Apakah kamu ingin menjadi orang yang sukses, bertanggung jawab, atau bisa dipercaya? Kebanyakkan anak akan mengatakan Iya, Tapi mereka tidak tahu bagaimana caranya menjadi orang seperti itu. Guru dapat membantu dengan bertanya, seperti apa jika mereka menjadi orang seperti itu. ketika anak sudah mendapat gambaran yang jelas tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, guru dapat membantu anak-anak tetap fokus pada gambaran tersebut.