Dokumen tersebut membahas tentang budaya positif dalam pendidikan. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat yaitu tujuan pendidikan menurut KUHDP yang menuntun tumbuhnya potensi peserta didik, kontrol diri yang dimiliki setiap individu, serta pentingnya motivasi internal dalam mencapai disiplin diri.
Materi Webinar Budaya Positif_Ismi Nurianti.pptxTBSMSMEKARIS
油
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya penerapan budaya positif bagi murid melalui pendidikan karakter.
2. Dibahas pula berbagai teori motivasi perilaku manusia, hukuman dan penghargaan, serta pendekatan restitusi untuk menangani pelanggaran.
3. Metode pembentukan keyakinan kelas dan pendekatan manajer dalam posisi kontrol dipaparkan sebagai cara untuk menerapkan budaya positif.
Beberapa alasan mengapa tidak cukup hanya dengan peraturan, tetapi perlu ada keyakinan kelas:
1. Peraturan hanya mengatur tindakan fisik, sedangkan keyakinan kelas mengatur sikap dan pola pikir. Dengan adanya keyakinan kelas, murid akan memahami alasan dan manfaat di balik peraturan, sehingga mereka taat bukan hanya karena takut hukuman.
2. Keyakinan kelas membangun komitmen bersama untuk mencapai tuju
Diseminasi Budaya Positif Modul 1.4 - di Sekolah.pptxLukmanHakim402204
油
BUDAYA POSITIF
Adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan yang baik di sekolah yang berpihak pada murid, agar murid bisa berkembang menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
a. Disiplin Positif dan Nilai-Nilai Kebajikan Universal
b. Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
c. Keyakinan Kelas
d. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
e. Posisi Kontrol
f. Segitiga Restitusi
SEGITIGA RESTITUSI
Adalah suatu proses dialog yang dijalankan oleh guru atau orang tua agar dapat menghasilkan murid yang mandiri dan bertanggung jawab. Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahannya, agar mereka bisa kembali kepada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat (Diane Gossen: 2001)
LANGKAH-LANGKAH SEGITIGA RESTITUSI
1. Menstabilkan Identitas
Membuat kesalahan merupakan bagian dari proses pembelajaran
Mengubah identitas gagal ke identitas sukses
2. Validasi Tindakan yang Salah
Setiap tindakan/perilaku berupaya memenuhi suatu kebutuhan tertentu
Guru akan mengubah pandangannya dari pemikiran stimulus respon ke cara berpikir proaktif
Mengenali dan mengakui kebutuhan akan memperbaiki hubungan dengan murid
3. Menanyakan Keyakinan
Murid akan diberi pertanyaan-pertanyaan bermakna untuk memunculkan motivasi secara instrinsik
Murid mampu mengaitkan keyakinannya dengan tindakan yang salah
1. TOPI PUTIH: (Informasi terkait pengalaman selama pembelajaran).
29 September 3 Oktober 2023. Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep Mandiri.
Pada kegiatan ini, saya mempelajari konsep inti Budaya Positif (Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebijakan Universal. Motivasi, Hukuman, dan Penghargaan. Keyakinan Kelas. 5 Kebutuhan Dasar Manusia. 5 Posisi Kontrol. Segitiga Restitusi) secara mandiri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia di dalamnya.
4 5 Oktober 2023. Eksplorasi Konsep Forum Diskusi.
Pada kegiatan ini, sambil mempelajari konsep ini Budaya Positif, saya berdiskusi bersama fasilitator dan sesama CGP secara daring.
6 Oktober 2023. Ruang Kolaborasi Sesi 1.
Pada kegiatan ini, saya berdiskusi dengan fasilitator dan sesama anggota kelompok CGP secara virtual terkait beberapa simulasi kasus yang diberikan, dan memecahkan kasus tersebut dengan Segitiga Restitusi. Kegiatannya dimulai dari pukul 15.00 17.30 WIB.
7 Oktober 2023. Ruang Kolaborasi Sesi 2.
Pada kegiatan ini, saya bersama anggota kelompok melakukan presentasi kepada kelompok lain terkait beberapa kasus yang terjadi di sekolah dengan penerapan Segitiga Restitusi secara virtual. Kegiatannya dari pukul 13.00 15.30 WIB.
10 11 Oktober 2023. Demonstrasi Kontekstual.
Pada kegiatan ini, saya melakukan praktek penerapan Segitiga Restitusi di sekolah terhadap satu murid dengan dua kasus yang berbeda.
12 Oktober 2023. Elaborasi Pemahaman.
Pada kegiatan ini, saya berdiskusi dan tanya jawab untuk memperdalam konsep-konsep inti Budaya Positif dengan instruktur Niky Noberta, fasilitator, dan sesama CGP.
Trims.
"Saya mengerti kamu merasa marah/kecewa/frustasi. Semua perasaan itu wajar. Bagaimana kalau kita bicarakan cara-cara yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhanmu tanpa menyakiti orang lain?"
Materi Pendidikan Guru Penggerak Budaya Positif.pptxEDYSUSENO4
油
file ini materi berisi tentang materi pendidikan guru penggerak angkatan 10 balai besaar guru penggerak sumatra utara, materi ini tentang budaya positif yang akan didimplementasi di sekolah dengan menggunakan restitusi budaya positif yang dimaksud adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid. Hal itu dilakukan agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertanggung jawab. Dalam kebanyakan sekolah di Indonesia, contoh budaya sekolah yang sudah berjalan dengan baik adalah budaya senyum, salam, dan sapa. Tentunya, budaya sekolah tersebut masih perlu dilaksanakan mengingat perannya yang dapat membuat sekolah menjadi lingkungan yang nyaman. trimakasih
aksi nyata 1.4. Cgp angkatan Wonogiri budaya positifpptxtitikhandayani17
油
aksi nyata 1.4. Cgp angkatan Wonogiri budaya positif.
Melalui kegiatan latihan, peserta didik mampu membuat ringkasan teks yang dibacanya Mampu membuat ringkasan teks yang dibacanya berdasarkan jawaban dari pertanyaan Peserta didik mampu menentukan makna kata berimbuhan pe-an -Peserta didik mampu memahami ide pokok, kalimat utama, dan kalimat penjelas Peserta didik mampu menulis teks eksposisi dengan langkah yang tepatMelalui kegiatan latihan, peserta didik mampu membuat ringkasan teks yang dibacanya Mampu membuat ringkasan teks yang dibacanya berdasarkan jawaban dari pertanyaan Peserta didik mampu menentukan makna kata berimbuhan pe-an -Peserta didik mampu memahami ide pokok, kalimat utama, dan kalimat penjelas Peserta didik mampu menulis teks eksposisi dengan langkah yang tepatMelalui kegiatan latihan, peserta didik mampu membuat ringkasan teks yang dibacanya Mampu membuat ringkasan teks yang dibacanya berdasarkan jawaban dari pertanyaan Peserta didik mampu menentukan makna kata berimbuhan pe-an -Peserta didik mampu memahami ide pokok, kalimat utama, dan kalimat penjelas Peserta didik mampu menulis teks eksposisi dengan langkah yang tepat
Dokumen tersebut membahas tentang budaya positif dalam pendidikan. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat yaitu tujuan pendidikan menurut KUHDP yang menuntun tumbuhnya potensi peserta didik, kontrol diri yang dimiliki setiap individu, serta pentingnya motivasi internal dalam mencapai disiplin diri.
Materi Webinar Budaya Positif_Ismi Nurianti.pptxTBSMSMEKARIS
油
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya penerapan budaya positif bagi murid melalui pendidikan karakter.
2. Dibahas pula berbagai teori motivasi perilaku manusia, hukuman dan penghargaan, serta pendekatan restitusi untuk menangani pelanggaran.
3. Metode pembentukan keyakinan kelas dan pendekatan manajer dalam posisi kontrol dipaparkan sebagai cara untuk menerapkan budaya positif.
Beberapa alasan mengapa tidak cukup hanya dengan peraturan, tetapi perlu ada keyakinan kelas:
1. Peraturan hanya mengatur tindakan fisik, sedangkan keyakinan kelas mengatur sikap dan pola pikir. Dengan adanya keyakinan kelas, murid akan memahami alasan dan manfaat di balik peraturan, sehingga mereka taat bukan hanya karena takut hukuman.
2. Keyakinan kelas membangun komitmen bersama untuk mencapai tuju
Diseminasi Budaya Positif Modul 1.4 - di Sekolah.pptxLukmanHakim402204
油
BUDAYA POSITIF
Adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan yang baik di sekolah yang berpihak pada murid, agar murid bisa berkembang menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
a. Disiplin Positif dan Nilai-Nilai Kebajikan Universal
b. Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
c. Keyakinan Kelas
d. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
e. Posisi Kontrol
f. Segitiga Restitusi
SEGITIGA RESTITUSI
Adalah suatu proses dialog yang dijalankan oleh guru atau orang tua agar dapat menghasilkan murid yang mandiri dan bertanggung jawab. Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahannya, agar mereka bisa kembali kepada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat (Diane Gossen: 2001)
LANGKAH-LANGKAH SEGITIGA RESTITUSI
1. Menstabilkan Identitas
Membuat kesalahan merupakan bagian dari proses pembelajaran
Mengubah identitas gagal ke identitas sukses
2. Validasi Tindakan yang Salah
Setiap tindakan/perilaku berupaya memenuhi suatu kebutuhan tertentu
Guru akan mengubah pandangannya dari pemikiran stimulus respon ke cara berpikir proaktif
Mengenali dan mengakui kebutuhan akan memperbaiki hubungan dengan murid
3. Menanyakan Keyakinan
Murid akan diberi pertanyaan-pertanyaan bermakna untuk memunculkan motivasi secara instrinsik
Murid mampu mengaitkan keyakinannya dengan tindakan yang salah
1. TOPI PUTIH: (Informasi terkait pengalaman selama pembelajaran).
29 September 3 Oktober 2023. Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep Mandiri.
Pada kegiatan ini, saya mempelajari konsep inti Budaya Positif (Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebijakan Universal. Motivasi, Hukuman, dan Penghargaan. Keyakinan Kelas. 5 Kebutuhan Dasar Manusia. 5 Posisi Kontrol. Segitiga Restitusi) secara mandiri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia di dalamnya.
4 5 Oktober 2023. Eksplorasi Konsep Forum Diskusi.
Pada kegiatan ini, sambil mempelajari konsep ini Budaya Positif, saya berdiskusi bersama fasilitator dan sesama CGP secara daring.
6 Oktober 2023. Ruang Kolaborasi Sesi 1.
Pada kegiatan ini, saya berdiskusi dengan fasilitator dan sesama anggota kelompok CGP secara virtual terkait beberapa simulasi kasus yang diberikan, dan memecahkan kasus tersebut dengan Segitiga Restitusi. Kegiatannya dimulai dari pukul 15.00 17.30 WIB.
7 Oktober 2023. Ruang Kolaborasi Sesi 2.
Pada kegiatan ini, saya bersama anggota kelompok melakukan presentasi kepada kelompok lain terkait beberapa kasus yang terjadi di sekolah dengan penerapan Segitiga Restitusi secara virtual. Kegiatannya dari pukul 13.00 15.30 WIB.
10 11 Oktober 2023. Demonstrasi Kontekstual.
Pada kegiatan ini, saya melakukan praktek penerapan Segitiga Restitusi di sekolah terhadap satu murid dengan dua kasus yang berbeda.
12 Oktober 2023. Elaborasi Pemahaman.
Pada kegiatan ini, saya berdiskusi dan tanya jawab untuk memperdalam konsep-konsep inti Budaya Positif dengan instruktur Niky Noberta, fasilitator, dan sesama CGP.
Trims.
"Saya mengerti kamu merasa marah/kecewa/frustasi. Semua perasaan itu wajar. Bagaimana kalau kita bicarakan cara-cara yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhanmu tanpa menyakiti orang lain?"
Materi Pendidikan Guru Penggerak Budaya Positif.pptxEDYSUSENO4
油
file ini materi berisi tentang materi pendidikan guru penggerak angkatan 10 balai besaar guru penggerak sumatra utara, materi ini tentang budaya positif yang akan didimplementasi di sekolah dengan menggunakan restitusi budaya positif yang dimaksud adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid. Hal itu dilakukan agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertanggung jawab. Dalam kebanyakan sekolah di Indonesia, contoh budaya sekolah yang sudah berjalan dengan baik adalah budaya senyum, salam, dan sapa. Tentunya, budaya sekolah tersebut masih perlu dilaksanakan mengingat perannya yang dapat membuat sekolah menjadi lingkungan yang nyaman. trimakasih
aksi nyata 1.4. Cgp angkatan Wonogiri budaya positifpptxtitikhandayani17
油
aksi nyata 1.4. Cgp angkatan Wonogiri budaya positif.
Melalui kegiatan latihan, peserta didik mampu membuat ringkasan teks yang dibacanya Mampu membuat ringkasan teks yang dibacanya berdasarkan jawaban dari pertanyaan Peserta didik mampu menentukan makna kata berimbuhan pe-an -Peserta didik mampu memahami ide pokok, kalimat utama, dan kalimat penjelas Peserta didik mampu menulis teks eksposisi dengan langkah yang tepatMelalui kegiatan latihan, peserta didik mampu membuat ringkasan teks yang dibacanya Mampu membuat ringkasan teks yang dibacanya berdasarkan jawaban dari pertanyaan Peserta didik mampu menentukan makna kata berimbuhan pe-an -Peserta didik mampu memahami ide pokok, kalimat utama, dan kalimat penjelas Peserta didik mampu menulis teks eksposisi dengan langkah yang tepatMelalui kegiatan latihan, peserta didik mampu membuat ringkasan teks yang dibacanya Mampu membuat ringkasan teks yang dibacanya berdasarkan jawaban dari pertanyaan Peserta didik mampu menentukan makna kata berimbuhan pe-an -Peserta didik mampu memahami ide pokok, kalimat utama, dan kalimat penjelas Peserta didik mampu menulis teks eksposisi dengan langkah yang tepat
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
2. 1 3
Disiplin
Positif dan
Nilai-nilai
Kebijakan
Universal
5
2 4
DAFTAR MATERI YANG AKAN DISAJIKAN
Sesi 1 Materi 1-3, Sesi 2 Materi 4-6
6
Keyakinan
Kelas
Restitusi -
Lima Posisi
Kontrol
Teori Motivasi,
Hukuman dan
Penghargaan,
Restitusi
Kebutuhan
Dasar Manusia
dan Dunia
Berkualitas
Restitusi -
Segitiga
Restitusi
4. COBALAH BUKA!
KEPALKAN TANGAN
Bayangkan Anda menyimpan sesuatu
yang sangat berharga di tangan Anda dan
Anda perlu menjaga hal tersebut karena
sangat penting bagi kehidupan Anda
MENCOBA MEMBUKA
Cobalah buka kepalan tangan dengan
segala cara, boleh boleh membujuk,
menghardik, mengintimidasi, memarahi,
menggoda, menggelitik, bahkan
menawari uang
5. Dalam kegiatan ini, sesungguhnya siapa yang
memegang kendali atau kontrol untuk membuka atau
menutup kepalan tangan?
Jawabannya tentu kita sendiri yang memegang kontrol atas
kepalan tangan kita, apakah kita membuka atau menutup kepalan
tangan kita, itu bergantung pada diri kita masing-masing, sesuai
dengan kebutuhan dasar kita saat itu.
8. Anda dan teman Anda akan melakukan kegiatan Cobalah Buka. Anda adalah A, tugas Anda
adalah mengepalkan salah satu tangan Anda. Coba Anda bayangkan bahwa Anda
menyimpan sesuatu yang sangat berharga di dalam kepalan tangan Anda. Anda perlu
menjaga benda tersebut sekuat tenaga Anda karena begitu pentingnya untuk kehidupan
Anda. Tugas rekan Anda, B, adalah mencoba dengan segala cara untuk membuka kepalan
tangan Anda. Teman Anda B boleh membujuk, menghardik, mengintimidasi, memarahi,
menggoda, menggelitik, bahkan menawari Anda uang agar Anda bersedia membuka kepalan
tangan Anda. Cobalah lakukan kegiatan Cobalah Buka di atas dengan B secara bergantian,
masing-masing A dan B memiliki waktu 30 detik saja. Sesudah itu diskusikan kegiatan ini
dan coba jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara mandiri, dan diskusikan kembali
dengan rekan Anda B. Bandingkan jawaban Anda, apakah berbeda, atau sama. Bilamana
berbeda, kira-kira mengapa?
1. Apakah Anda atau B membuka kepalan tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda atau B
membuka kepalan tangan Anda?
2. Apakah Anda atau B menutup kepalan tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda atau B
tetap menutup kepalan tangan Anda?
3. Dalam kegiatan ini, sesungguhnya siapa yang memegang kendali atau kontrol untuk
membuka atau menutup kepalan tangan?
9. Menurut KHD bahwa Tujuan Pendidikan yaitu:
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu pendidik itu
hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki
lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan
kodrat anak
10. Kita sendiri yang memegang kontrol atas kepalan
tangan kita, apakah kita membuka atau menutup
kepalan tangan kita, itu bergantung pada diri kita
masing-masing, sesuai dengan kebutuhan dasar
kita saat itu
15. Disiplin adalah kemampuan memerintah diri
sendiri dalam mengontrol dan menguasai
diri untuk memilih tindakan yang mengacu
pada nilai-nilai yang kita hargai dengan
penuh tanggung jawab tanpa terperintah
orang lain
16. Maksud dari nilai-nilai yang kita hargai adalah nilai-
nilai kebajikan (sifat-sifat positif manusia
dicapai
yang
setiap
merupakan tujuan mulia yang ingin
individu).
Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia
kita kenal dengan Profil Pelajar Pancasila.
Beriman) Bertaqwa kepada Tuhan Yang M aha Esa) dan
Berakhlak Mulia.
Mandiri
Bernalar Kritis
Berkebinekaan Global
Bergotong royong
Kreatif
21. 5 POSISI KONTROL GURU
Penghukum
Pembuat Merasa Bersalah
Teman
Pemantau
Manager
29. Segi Tiga Restitusi
Membantu murid menjadi lebih
disiplin positif serta memulihkan
memiliki
dirinya
tujuan
setelah
berbuat salah.
M embantu murid untuk jujur pada diri sendiri dan
mengevaluasi dampak dari kesalahan yang dilakukan.
Memberikan penawaran bukan paksaan
Proses menciptakan kondisi bagi murid untuk
memperbaiki kesalahan mereka sehingga mereka bisa
kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang
lebih kuat
Melalui Restitusi Guru dapat:
31. Tahapan Segitiga Restitusi
1.Menstabilkan identitas:
Berbuat salah itu tidak apa-apa.
Tidak ada manusia yang sempurna
Saya juga pernah melakukan kesalahan seperti
itu.
Kita bisa menyelesaikan ini.
Bapak/Ibu tidak tertarik mencari siapa yang
salah tapi Bapak/Ibu ingin mencari solusi dari
permasalahan ini.
Kamu berhak merasa begitu
32. Tahapan Segitiga Restitusi
2.Validasi Tindakan Yang Salah:
Padahal kamu bisa melakukan yang lebih buruk
dari ini ya?
Kamu pasti punya alasan mengapa melakukan hal
itu
Kamu patut bangga pada dirimu sendiri karena
kamu telah melindungi sesuatu yang penting
buatmu.
33. Tahapan Segitiga Restitusi
3.Menanyakan Keyakinan:
A pa yang kita percaya sebagai kelas atau
keluarga?
Apa nilai-nilai umum yang kita telah sepakati?
Apa bayangan kita tentang kelas yang ideal?
Kamu mau jadi orang yang seperti apa?
34. REFLEKSI
1. Perasaan saat ini adalah ....
2. Setelah mengikuti materi pengimbasan /
diseminasi pada hari ini, saya jadi paham
bahwa ....
3. Target saya selanjutnya adalah ....