Dokumen tersebut membahas berbagai jenis klasifikasi penyakit, termasuk penyakit hereditari, konjenital, toksik, infeksi, traumatik, degeneratif, imunologik, neoplastik, gizi, metabolik, molekuler, psikogenik, iatrogenik, dan idiopatik.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda infeksi yang dapat dirasakan seperti nyeri, panas, pembengkakan, kemerahan, perubahan fungsi jaringan, dan timbulnya nanah. Tanda-tanda tersebut muncul karena respon tubuh berupa peningkatan aliran darah ke area infeksi untuk melawan patogen penyebab infeksi.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, diagnosis, perjalanan alamiah, terapi, dan pengelolaan gastritis serta gastropati yang disebabkan oleh obat-obatan seperti OAINS.
2. Gastritis dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan topografi, morfologi, dan etiologinya sesuai dengan klasifikasi Update Sydney System. Infeksi Helicobacter pylori merupakan penyebab
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit akibat berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan berbagai manifestasi klinis dan dapat dicegah dengan menerapkan prosedur kebersihan dan keamanan yang tepat.
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksualNajMah Usman
油
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit yang menyebar melalui kontak seksual. Ia menjelaskan analisis situasi IMS di Asia Tenggara dan Indonesia serta triad epidemiologi penyakit tersebut yang meliputi agen penyebab, inang, dan lingkungan. Dokumen ini juga membahas tentang penularan, gejala umum, dan pencegahan IMS.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam vehicle transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
PEMERIKSAAN FISIK :
1. KONSEP DASAR PEMERIKSAAN FISIK
2. PEMERIKSAAN FISIK PER SISTEM
3. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
4. PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN BALITA
5. 6 KESADRAN YANG TERJADI PADA BAYI NORMAL
6. APGAR SCORE
Dokumen tersebut membahas tentang tenggelam yang merupakan suatu kematian akibat sesak napas karena air yang masuk ke saluran pernapasan, dengan adanya dua jenis tenggelam berdasarkan posisi mayat dan penyebabnya. Dokumen ini juga menjelaskan tanda-tanda pada mayat korban tenggelam, penanganan darurat korban tenggelam, serta pedoman pertolongan pertama pada kasus tenggelam.
Dokumen tersebut membahas tentang patologi dan patofisiologi. Patologi adalah ilmu yang mempelajari penyebab dan akibat terjadinya penyakit pada tubuh, sedangkan patofisiologi mempelajari proses terjadinya gangguan fungsi tubuh akibat penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai ruang lingkup dan teknik pemeriksaan dalam ilmu patologi seperti patologi anatomi, klinik, forensik, dan molek
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, asma, maag, kencing manis, dan rematik. Penjelasan mencakup penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan dari masing-masing penyakit.
Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. Stroke dapat terjadi akibat penyumbatan atau perdarahan pembuluh darah di otak. Gejalanya bervariasi mulai dari kelumpuhan separuh tubuh hingga gangguan kognitif dan bahasa. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan CT scan atau MRI, sedangkan pengobatannya meliputi terapi fisik dan rehabilitasi.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
Dokumen tersebut membahas tentang kanker paru-paru, mulai dari pengertian, patofisiologi, gejala, pencegahan, pengobatan, dan epidemiologi kanker paru-paru. Secara khusus, dibahas mengenai kanker paru-paru merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di paru-paru yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti merokok dan dapat menyebar ke organ lain."
Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, diagnosis, perjalanan alamiah, terapi, dan pengelolaan gastritis serta gastropati yang disebabkan oleh obat-obatan seperti OAINS.
2. Gastritis dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan topografi, morfologi, dan etiologinya sesuai dengan klasifikasi Update Sydney System. Infeksi Helicobacter pylori merupakan penyebab
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit akibat berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan berbagai manifestasi klinis dan dapat dicegah dengan menerapkan prosedur kebersihan dan keamanan yang tepat.
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksualNajMah Usman
油
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit yang menyebar melalui kontak seksual. Ia menjelaskan analisis situasi IMS di Asia Tenggara dan Indonesia serta triad epidemiologi penyakit tersebut yang meliputi agen penyebab, inang, dan lingkungan. Dokumen ini juga membahas tentang penularan, gejala umum, dan pencegahan IMS.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam vehicle transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
PEMERIKSAAN FISIK :
1. KONSEP DASAR PEMERIKSAAN FISIK
2. PEMERIKSAAN FISIK PER SISTEM
3. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
4. PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN BALITA
5. 6 KESADRAN YANG TERJADI PADA BAYI NORMAL
6. APGAR SCORE
Dokumen tersebut membahas tentang tenggelam yang merupakan suatu kematian akibat sesak napas karena air yang masuk ke saluran pernapasan, dengan adanya dua jenis tenggelam berdasarkan posisi mayat dan penyebabnya. Dokumen ini juga menjelaskan tanda-tanda pada mayat korban tenggelam, penanganan darurat korban tenggelam, serta pedoman pertolongan pertama pada kasus tenggelam.
Dokumen tersebut membahas tentang patologi dan patofisiologi. Patologi adalah ilmu yang mempelajari penyebab dan akibat terjadinya penyakit pada tubuh, sedangkan patofisiologi mempelajari proses terjadinya gangguan fungsi tubuh akibat penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai ruang lingkup dan teknik pemeriksaan dalam ilmu patologi seperti patologi anatomi, klinik, forensik, dan molek
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, asma, maag, kencing manis, dan rematik. Penjelasan mencakup penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan dari masing-masing penyakit.
Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. Stroke dapat terjadi akibat penyumbatan atau perdarahan pembuluh darah di otak. Gejalanya bervariasi mulai dari kelumpuhan separuh tubuh hingga gangguan kognitif dan bahasa. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan CT scan atau MRI, sedangkan pengobatannya meliputi terapi fisik dan rehabilitasi.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
Dokumen tersebut membahas tentang kanker paru-paru, mulai dari pengertian, patofisiologi, gejala, pencegahan, pengobatan, dan epidemiologi kanker paru-paru. Secara khusus, dibahas mengenai kanker paru-paru merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di paru-paru yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti merokok dan dapat menyebar ke organ lain."
Kanker paru merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di paru yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti merokok dan polusi udara serta faktor genetik. Gejalanya berupa batuk, darah dalam sputum, dan penurunan berat badan. Pemeriksaan diagnostik meliputi bronkoskopi dan biopsy jaringan. Penatalaksanaannya meliputi bedah, radioterapi, kemoterapi, dan terapi paliatif untuk mengurangi nyeri dan k
Kanker serviks adalah tumor ganas di leher rahim yang dapat menyebar ke organ lain dan menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan merupakan penyebab kematian nomor satu bagi perempuan di Indonesia. Deteksi dini melalui tes IVA setiap 5 tahun dan vaksinasi HPV dapat mencegah kanker serviks.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien kanker paru, meliputi pengertian kanker paru, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan pembagian stadium penyakit. Kanker paru disebabkan oleh faktor lingkungan seperti merokok dan polusi udara serta faktor genetik. Gejalanya berupa batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Penatalaksanaannya meliputi diagnosis, staging, dan pengobatan sesu
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kanker paru merupakan pertumbuhan sel kanker yang disebabkan oleh faktor risiko seperti merokok dan polusi udara, dengan gejala utama seperti sesak napas dan batuk berdarah. Pencegahan melalui pengurangan merokok dan deteksi dini serta pengobatan seperti bedah dan kemoterapi dapat menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker paru.
Laporan kasus ini membahas tentang pasien laki-laki usia 28 tahun dengan keluhan mual dan muntah yang didiagnosis mengalami metastasis intratoraks setelah sebelumnya mengalami pengangkatan tumor leher. Pemeriksaan fisik menemukan tumor di area leher kiri dan pemeriksaan radiologi menunjukkan adanya nodul multipel di paru kanan dan kiri yang diduga metastasis.
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kankerpjj_kemenkes
油
Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem pernafasan akibat kanker laring, faring, dan paru. Materi yang dibahas meliputi pengertian, patofisiologi, gejala klinis, diagnosa, dan pengobatan medis serta keperawatan untuk ketiga jenis kanker tersebut dengan fokus pada kanker laring.
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kankerpjj_kemenkes
油
Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem pernafasan akibat kanker laring, faring, dan paru. Materi yang dibahas meliputi pengertian, patofisiologi, gejala klinis, diagnosa, dan pengobatan medis serta keperawatan untuk ketiga jenis kanker tersebut dengan fokus pada kanker laring.
Dokumen tersebut merangkum tentang kasus non small cell lung carcinoma pada seorang pria berusia 68 tahun yang mengalami batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Pemeriksaan medis dan radiologi menunjukkan adanya tumor paru kanan berukuran sekitar 3x4cm. Biopsi sitologi mengonfirmasi diagnosis kanker paru non small cell.
Dokumen ini membahas diagnosis kanker paru, meliputi gejala klinis, pemeriksaan fisik, tes radiologi seperti rontgen dada dan CT scan, serta pemeriksaan spesifik seperti bronkoskopi dan biopsi untuk menentukan jenis histologi tumor, tingkat penyebaran (staging), dan kondisi pasien (performance status) guna menentukan pengobatan yang tepat seperti bedah, radioterapi, atau kemoterapi.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar penyakit kanker paru dan konsep dasar asuhan keperawatan untuk kanker paru. Dokumen tersebut menjelaskan definisi kanker paru, penyebabnya, klasifikasi klinis berdasarkan TNM, gejala manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi yang dapat timbul, serta tujuan pengobatan kanker paru yang meliputi keperawatan, bedah, dan kemoterapi.
Dokumen tersebut membahas tentang kanker paru-paru, termasuk definisi, faktor risiko utama yaitu merokok, gejala, diagnosis, pengobatan melalui bedah, kemoterapi, atau terapi target, serta pentingnya pola hidup sehat dan pemantauan kesehatan berkala bagi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang kanker paru, mulai dari anatomi dan fisiologi paru, definisi kanker paru, etiologi, faktor risiko, patofisiologi, klasifikasi, deteksi dini, gejala klinis, prosedur diagnostik, dan tindakan diagnostik kanker paru seperti pemeriksaan radiologi, pemeriksaan khusus, dan pemeriksaan invasif.
Kanker paru adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus. Faktor risikonya antara lain merokok dan paparan karsinogen. Pengobatannya meliputi bedah, radiasi, dan kemoterapi untuk mengobati, mencegah metastasis, atau memperpanjang harapan hidup. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan fisik, radiologi, sitologi, dan endoskopi.
This document discusses the classification and treatment of diabetes mellitus. It describes the main types of diabetes as type 1, type 2, and other specific types. Type 1 is characterized by beta-cell destruction leading to insulin deficiency, while type 2 involves insulin resistance with relative insulin deficiency or a secretory defect. The document then discusses the pharmacological and non-pharmacological treatment and management of diabetes, including medications, diet, exercise and patient education. It also covers diabetes complications if not properly managed.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang penyuluh kesehatan TBC yang mencakup pengertian, cara penularan, gejala, bahaya jika tidak diobati, perawatan, dan pengobatan TBC. Pengobatan TBC dilakukan selama 6-8 bulan bergantung pada status pasien, dengan mengkonsumsi kombinasi obat-obatan seperti rifampisin, isoniazid, pirazinamid, ethambutol, dan streptomycin.
This document discusses the classification and types of diabetes mellitus. It covers the following key points:
1) Diabetes is classified into type 1, type 2, and other specific types based on etiology. Type 1 is characterized by beta cell destruction and insulin deficiency. Type 2 involves insulin resistance with relative insulin deficiency or secretory defects.
2) Other types include genetic defects of beta cell function or insulin action, diseases of the pancreas, and diabetes due to other causes like drugs.
3) Diagnosis of diabetes is based on symptoms and elevated blood glucose levels based on standards from ADA and WHO. Treatment involves lifestyle changes, oral medications, and insulin for management of blood sugar levels and prevention of complications
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis gangguan jiwa seperti skizofrenia, depresi, gangguan kepribadian, gangguan mental organik, dan psikosomatik. Juga dijelaskan penyebab dan penggolongan gangguan jiwa menurut beberapa sumber.
2. Pengertian
Keganasan di rongga torak mencakup
kanker paru, tumor mediastinum, metastasis
tumor di paru dan mesotelioma ganas
(kegasanan di pleura). Kasus keganasan
rongga toraks terbanyak adalah kanker paru.
Di dunia, kanker paru merupakan penyebab
kematian yang paling utama di antara
kematian akibat penyakit keganasan. Laki-
laki adalah kelompok kasus terbanyak
meskipun angka kejadian pada perempuan
cendrung meningkat, hal itu berkaitan
dengan gaya hidup (merokok)
3. Kanker paru dalam arti luas adalah semua
penyakit keganasan di paru, mencakup
keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer)
dan metastasis tumor di paru. Metastasis tumor di
paru adalah tumor yang tumbuh sebagai akibat
penyebaran (metastasis) dari tumor primer organ
lain. Definisi khusus untuk kanker paru primer
yakni tumor ganas yang berasal dari epitel
bronkus. Meskipun jarang dapat ditemukan
kanker paru primer yang bukan berasal dari epitel
bronkus misalnya bronchial gland tumor. Tumor
paru jinak yang sering adalah hamartoma
4. Faktor resiko
Faktor Risiko
Faktor Risiko :
Laki-laki,
Usia lebih dari 40 tahun
Perokok
Tinggal/bekerja di lingkungan yang mengandung zat karsinogen atau polusi
Paparan industri / lingkungan kerja tertentu
Perempuan perokok pasif
Riwayat pernah mendapat kanker organ lain atau anggota keluarga dekat
yang menderita kanker paru (masih dalam penelitian).
uberkulosis paru (scar cancer), angka kejadiannya saanat kecil.
Orang-orang yang termasuk dalam kelompok atau terpapar pada faktor
risiko di atas dan mempunyai tanda dan gejala respirasi yaitu batuk, sesak
napas, nyeri dada disebut golongan risiko tinggi (GRT) maka sebaiknya
segera dirujuk ke dokter spesialis paru.
6. Penting
Perhatian khusus harus diberikan kepada pasien
yang masuk dalam kelompok risiko dengan
diagnosis TB-paru (tuberkulosis paru) dan
mendapat pengobatan obat anti-tuberkulosis
(OAT). Mereka harus dievaluasi ketat. Jika dalam
evaluasi 1 bulan pertama menunjukkan
perburukan sebaiknya dipikirkan ke arah
kemungkinan kanker paru dan dirujuk ke dokter
spesialis paru. Khusus yang disertai keluhan nyeri
yang persisten di bahu /lengan /dada dengan
infiltrat di puncak paru , bila nyeri tidak hilang
dalam 1 2 minggu pengobatan kanker paru
segera dievaluasi secara amat terarah.
7. Tanda dan gejala
Keluhan utama:
Batuk-batuk dengan/tanpa dahak (dahak putih, dapat juga
purulen) lebih dari 3 minggu
Batuk darah
Sesak napas
Suara serak
Nyeri dada yang persisten
Sulit/sakit menelan
Benjolan di pangkal leher
Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan
dengan rasa nyeri yang hebat.
Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan
akibat metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena
kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau patah tulang.
8. Ada pula gejala dan keluhan
tadak khas seperti
Berat badan berkurang
Nafsu makan hilang
Demam hilang timbul
Sindrom paraneoplastik, seperti
hypertrophic pulmonary osteoartheopathy,
trombosis vena perifer dan neuropatia.
9. Penemuan
Pengenalan awal penyakit ini sulit
dilakukan bila hanya berdasarkan
keluhan saja. Biasanya keluhan ringan
terjadi pada mereka yang masih dalam
stage dini yaitu stage I dan II. Data di
Indonesia maupun laporan negara maju
kebanyakan kasus kanker paru
terdiagnosis ketika penyakit telah berada
pada stage lanjut (stage III dan IV).
10. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk pengenalan awal ini,
selain pemeriksaan klinis adalah pemeriksaan foto toraks dan/atau
pemeriksaan sitologi sputum. Pada foto toraks dapat ditemukan
gambaran tumor dengan tepi yang tidak rata dan penarikan
pleura dan bahkan destruksi tulang dinding dada. Tidak jarang
ditemukan gambaran efusi pleura masif sehingga tumor tidak
terlihat. Sitologi sputum akan memberikan hasil positif jika tumor
ada dibagian sentral atau intrabronkus.
Kemajuan di bidang teknologi endoskopi autoflouresensi telah
terbukti dapat mendeteksi lesi prakanker maupun lesi kanker yang
berlokasi sentral. Perubahan yang ditemukan pada mukosa
bronkus pada lesi keganasan stadium dini sulit dilihat dengan
bronkoskop konvensional. Hal itu dapat diatasi dengan bronkoskop
autoflouresensi karena dapat mendeteksi lesi karsinoma in situ
yang mungkin terlihat normal dengan bronkoskop biasa.
11. Diagnosis CA Paru
Prosedur diagnosis untuk kanker paru dilakukan hingga didapat
diagnosis pasti (jenis histologis) dan dapat ditentukan stage
penyakit hingga dapat dipikirkan modaliti terapi yang tepat.
Selain itu harus dipertimbangkan keadan umum pasien
(performance status) dan kemampuan keuangan.
Prosedur diagnostik untuk mendapatkan sel kanker dapat
dilakukan dari cara paling sederhana hingga tindakan invasif
tergantung kondisi pasien. Pilihan itu antara lain biopsi jarum
halus jika ada massa superfisial, pungsi dan biopsi pleura jika ada
efusi pleura, bronkoskopi disertai dengan bilasan, sikatan,
kuretase, biopsi massa intrabronkus, dll sebagai usaha untuk
mendapatkan jenis histologis.
Prosedur diagnostik untuk menentukan stage penyakit antara
lain, foto toraks, CT-scan toraks sampai kelenjar suprarenal dan
bronkoskopi. Pemeriksaan CT-scan (MRI) kepala dan bone scan
dilakukan jika ada keluhan (atas indikasi) atau pasien yang akan
dibedah.
12. Kesimpulan
Kanker paru merupakan penyebab kematian utama akibat kanker pada
wanita maupun pria, yang sering kali di sebabkan oleh merokok.
Setiap tipe timbul pada tempat atau tipe jaringan yang khusus,
menyebabkan manifestasi klinis yang berbeda, dan perbedaan dalam
kecendrungan metastasis dan prognosis.
Karena tidak ada penyembuhan dari kanker, penekanan utama adalah
pada pencegahan misalnya dengan berhenti merokok karena perokok
mempunyai peluang 10 kali lebih besar untuk mengalami kanker paru di
bandingkan bukan perokok, dan menghindari lingkungan polusi.
Pengobatan pilihan dari kanker paru adalah tindakan bedah pengangkatan
tumor. Sayangnya, sepertiga dari individu tidak dapat dioperasi ketika
mereka pertama kali didiagnosa.
Asuhan keperawatan pascaoperasi klien setelah bedah toraks berpusat
pada peningkatan ventilasi dan reekspansi paru dengan mempertahankan
jalan nafas yang bersih, pemeliharaan sistem drainage tertutup,
meningkatkan rasa nyaman dengan peredaran nyeri, meningkatkan
masukan nutrisi, dan pemantauan insisi terhadap perdarahan dan emfisema
subkutan.
13. Saran
Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada
Klien dengan Kanker Paru diperlukan pengkajian,
konsep dan teori oleh seorang perawat.
Informasi atau pendidkan kesehatan berguna
untuk klien dengan kanker paru misalnya
mengurangi atau menghentikan kebiasaan
merokok, memperhatikan lingkungan kerja terkait
dengan polusinya.
Dukungan psikologik sangat berguna untuk klien.