Tiga faktor yang menyumbang kepada kepercayaan dalaman di kalangan pelajar berprestasi rendah adalah harga diri rendah, lokus kawalan luaran di mana mereka percaya nasib atau faktor luar menentukan hasilnya, serta motivasi pencapaian rendah di mana mereka kurang yakin dapat berjaya. Faktor-faktor ini membentuk kepercayaan negatif terhadap diri yang menyebabkan tingkah laku kurang disiplin dan berkepenting
Kaedah utama yang dibentangkan adalah kaedah main peranan/simulasi dan kaedah bercerita. Kaedah main peranan melibatkan pelajar memainkan peranan untuk mensimulasikan situasi nyata, manfaatnya termasuk membantu pelajar berinteraksi dan mengasah kemampuan berbicara. Kaedah bercerita pula digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai murni dan menarik perhatian pelajar melalui pengisahan cerita. Kedua-dua kaed
Pendidikan Inklusif (Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif)FaFai S.
油
Pendidikan Inklusif (Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif)
Bab 2 : Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif
1. Pendekatan Pendidikan Inklusif
- Pendidikan Inklusif Penuh
- Pendidikan Inklisif Separa
2. Proses Pemilihan Murid Pendidikan Inklusif
- Kirteria Pemilihan
- Penempatan
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Dokumen tersebut membahas mengenai teori-teori pembelajaran yang meliputi teori behavioris, pelaziman klasik, pelaziman operan, teori sosial dan humanistik serta tokoh-tokoh yang memperkenalkan teori-teori tersebut seperti Pavlov, Skinner, Bandura dan Maslow.
Dokumen tersebut memberikan definisi set induksi menurut beberapa sumber dan ahli pendidikan. Ia juga menjelaskan tujuan set induksi untuk membangkitkan minat murid dan menghubungkan pengetahuan sedia ada mereka dengan bahan pelajaran baru. Prinsip utama set induksi ialah aktivitinya perlu sesuai dengan tahap pembangunan murid, menarik minat mereka, dan berkaitan dengan apa yang akan diajar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Konsep diri merupakan persepsi seseorang tentang dirinya sendiri, yang terbahagi kepada konsep diri positif dan negatif. Konsep diri positif memiliki keyakinan diri yang kuat sedangkan konsep negatif lemah dan rentan. Guru memainkan peranan penting dalam membentuk konsep diri murid melalui interaksi, pengenalan bakat, dan aktiviti yang meningkatkan keyakinan diri.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas sosial dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, termasuk pencapaian akademik murid. Guru memainkan peran
penting dalam menangani dampak kelas sosial dengan memberikan perlakuan yang
adil kepada semua murid, memfasilitasi interaksi antar murid, serta menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
Dokumen tersebut membahas konsep Kapasiti Pedagogi Pembelajaran Bermakna (KPPB) yang menekankan penciptaan pengetahuan baru oleh pelajar dan penghubungannya dengan dunia sebenar menggunakan alat digital. Ia juga membincangkan beberapa model pembelajaran seperti Model Pembelajaran Murid, Model 3E, Model Kompetensi Global 6C, dan bagaimana mereka berkaitan dengan KPPB.
Dokumen tersebut membahasikan pentingnya pentaksiran autentik di tingkat prasekolah. Ia menjelaskan bahwa terdapat berbagai pendekatan pentaksiran yang digunakan di berbagai lembaga prasekolah, tetapi perlu ada sistem yang lebih komprehensif untuk menilai perkembangan anak-anak dari berbagai aspek seperti kognitif, sosial, emosi, dan lainnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan tuju
SUBTAJUK BAGI TAJUK 3 DALAM KURSUS PENDIDIKAN INKLUSIF YANG DITAWARKAN BAGI GURU PELATIH SEMESTER 6 DI IPG KAMPUS BAHASA MELAYU.
SALAH SATU KURSUS WAJIB DIAMBIL DAN DIKETAHUI OLEH SEORANG GURU PELATIH
HASIL KERJASAMA DARIPADA :
Noor Rahfizah Abd Rahman
Nurul Hijanah Gosseli
Nurul Suhada Sjafei
Wee Kee Quan
(PISMP 6B2 IPG KBM)
Teori Tugasan Perkembangan Robert HavighurstSanta Barbara
油
Teori tugasan perkembangan Robert Havighurst menyatakan bahwa pada setiap tahap usia terdapat tugasan-tugasan yang harus dikuasai untuk memastikan perkembangan yang normal. Teori ini membagi tahap perkembangan manusia menjadi bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa muda, dewasa pertengahan, dan dewasa lanjut usia, dengan tugasan-tugasan kunci seperti belajar berjalan, berinteraksi sosial, mencari pas
1. Dokumen tersebut membahasakan konsep dan definisi kurikulum, kurikulum (matlamat dan objektif), hala tuju kurikulum, proses pembentukan kurikulum (PPK), falsafah pembentukan kurikulum, dan kriteria pembentukan kurikulum.
2. Kurikulum didefinisikan sebagai rancangan pendidikan yang mengandungi ilmu pengetahuan, kemahiran, nilai dan norma untuk diturunkan dari satu generasi ke gener
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosialcikgutika
油
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial dalam masyarakat tradisional dan modern. Ia menjelaskan berbagai teori stratifikasi sosial seperti teori Karl Marx dan Max Weber. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis stratifikasi sosial serta dampaknya terhadap pendidikan seperti perbedaan fasilitas sekolah dan pencapaian akademik. Selain itu, dibahas pula tentang mobilitas sosial antara dan dalam generasi.
Dokumen tersebut membahas mengenai penilaian untuk pembelajaran, termasuk pentingnya penilaian, jenis-jenis penilaian, dan prinsip-prinsip penilaian yang baik seperti kesahihan, kebolehpercayaan, dan keberkesanan.
Dokumen tersebut memberikan definisi set induksi menurut beberapa sumber dan ahli pendidikan. Ia juga menjelaskan tujuan set induksi untuk membangkitkan minat murid dan menghubungkan pengetahuan sedia ada mereka dengan bahan pelajaran baru. Prinsip utama set induksi ialah aktivitinya perlu sesuai dengan tahap pembangunan murid, menarik minat mereka, dan berkaitan dengan apa yang akan diajar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Konsep diri merupakan persepsi seseorang tentang dirinya sendiri, yang terbahagi kepada konsep diri positif dan negatif. Konsep diri positif memiliki keyakinan diri yang kuat sedangkan konsep negatif lemah dan rentan. Guru memainkan peranan penting dalam membentuk konsep diri murid melalui interaksi, pengenalan bakat, dan aktiviti yang meningkatkan keyakinan diri.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas sosial dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, termasuk pencapaian akademik murid. Guru memainkan peran
penting dalam menangani dampak kelas sosial dengan memberikan perlakuan yang
adil kepada semua murid, memfasilitasi interaksi antar murid, serta menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
Dokumen tersebut membahas konsep Kapasiti Pedagogi Pembelajaran Bermakna (KPPB) yang menekankan penciptaan pengetahuan baru oleh pelajar dan penghubungannya dengan dunia sebenar menggunakan alat digital. Ia juga membincangkan beberapa model pembelajaran seperti Model Pembelajaran Murid, Model 3E, Model Kompetensi Global 6C, dan bagaimana mereka berkaitan dengan KPPB.
Dokumen tersebut membahasikan pentingnya pentaksiran autentik di tingkat prasekolah. Ia menjelaskan bahwa terdapat berbagai pendekatan pentaksiran yang digunakan di berbagai lembaga prasekolah, tetapi perlu ada sistem yang lebih komprehensif untuk menilai perkembangan anak-anak dari berbagai aspek seperti kognitif, sosial, emosi, dan lainnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan tuju
SUBTAJUK BAGI TAJUK 3 DALAM KURSUS PENDIDIKAN INKLUSIF YANG DITAWARKAN BAGI GURU PELATIH SEMESTER 6 DI IPG KAMPUS BAHASA MELAYU.
SALAH SATU KURSUS WAJIB DIAMBIL DAN DIKETAHUI OLEH SEORANG GURU PELATIH
HASIL KERJASAMA DARIPADA :
Noor Rahfizah Abd Rahman
Nurul Hijanah Gosseli
Nurul Suhada Sjafei
Wee Kee Quan
(PISMP 6B2 IPG KBM)
Teori Tugasan Perkembangan Robert HavighurstSanta Barbara
油
Teori tugasan perkembangan Robert Havighurst menyatakan bahwa pada setiap tahap usia terdapat tugasan-tugasan yang harus dikuasai untuk memastikan perkembangan yang normal. Teori ini membagi tahap perkembangan manusia menjadi bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa muda, dewasa pertengahan, dan dewasa lanjut usia, dengan tugasan-tugasan kunci seperti belajar berjalan, berinteraksi sosial, mencari pas
1. Dokumen tersebut membahasakan konsep dan definisi kurikulum, kurikulum (matlamat dan objektif), hala tuju kurikulum, proses pembentukan kurikulum (PPK), falsafah pembentukan kurikulum, dan kriteria pembentukan kurikulum.
2. Kurikulum didefinisikan sebagai rancangan pendidikan yang mengandungi ilmu pengetahuan, kemahiran, nilai dan norma untuk diturunkan dari satu generasi ke gener
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosialcikgutika
油
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial dalam masyarakat tradisional dan modern. Ia menjelaskan berbagai teori stratifikasi sosial seperti teori Karl Marx dan Max Weber. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis stratifikasi sosial serta dampaknya terhadap pendidikan seperti perbedaan fasilitas sekolah dan pencapaian akademik. Selain itu, dibahas pula tentang mobilitas sosial antara dan dalam generasi.
Dokumen tersebut membahas mengenai penilaian untuk pembelajaran, termasuk pentingnya penilaian, jenis-jenis penilaian, dan prinsip-prinsip penilaian yang baik seperti kesahihan, kebolehpercayaan, dan keberkesanan.
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis ayat dalam bahasa Melayu, yaitu:
1) Ayat penyata yang digunakan untuk menyatakan atau menerangkan sesuatu hal.
2) Ayat tanya yang digunakan untuk menanyakan sesuatu hal, dengan atau tanpa kata tanya.
3) Ayat perintah yang digunakan untuk menimbulkan sesuatu tindakan, terdiri dari ayat suruhan, larangan, silaan, dan permintaan.
Sintaksis merujuk kepada bidang kajian bahasa yang meneliti struktur dan binaan ayat dalam sebuah bahasa. Ia mengkaji bagaimana perkataan disusun menjadi frasa, klausa dan ayat serta hukum-hukum yang mendasari penyusunan unsur-unsur bahasa tersebut.
Latihan ini memberikan contoh soal latihan tentang imbuhan dan penggunaan kata dalam kalimat. Pada bagian pertama, peserta diminta melengkapi kata dengan imbuhan yang tepat seperti 'hormat', 'curiga', dan 'korban'. Bagian kedua berisi soal isian kata kosong dengan pilihan kata yang sesuai untuk melengkapi kalimat seperti 'komputer', 'membaiki', dan 'kesultanan'. Latihan ini bertujuan melatih penggunaan
Tahun 5 Unit 6 Rakyat Bersatu Negara Maju.pptssuser5530e8
油
Definisi pendidikan inklusif
1. DEFINISI PENDIDIKAN INKLUSIF
Perkataan inklusif diambil daripada perkataan Bahasa Inggeris iaitu Inclusive
yang memberi maksud merangkumi. Maka, pendidikan inklusif ini dapat didefinisikan
sebagai suatu penyertaan yang merangkumi bukan sahaja murid tipikal tetapi juga
murid berkeperluan khas dalam sesuatu komuniti sekolah. Menurut Ismail, Mokhtar
dan Hanafi (2012), inklusif boleh ditakrifkan sebagai proses pengintegrasian murid-
murid berkeperluan khas ke dalam bilik darjah yang biasa.
Dalam konteks Pendidikan khas, proses ini bermakna murid-murid berkeperluan
khas ini akan belajar bersama-sama dengan rakan-rakan tipikal yang lain di dalam
bilik darjah yang sama dan diajar oleh guru biasa. Hal ini adalah untuk memastikan
mereka berpeluang menikmati segala kemudahan belajar persekitaran normal dan
kondusif seperti murid-murid lain tanpa mengira status.
Terdapat pelbagai kategori kanak-kanak berkeperluan khas dalam pendidikan
inklusif ini. Antaranya adalah mereka yang tergolong dalam kategori masalah fizikal
(cacat anggota), masalah emosi dan tingkah laku (Autisma dan ADHD), masalah
pembelajaran khusus (Dyslexia) serta masalah penguasaan kemahiran 3M iaitu
membaca, menulis dan mengira (Azad dan Norsayyidatina, 2010). Pendidikan inklusif
ini memberi peluang kepada murid berkeperluan khas yang kepelbagaian kategori ini
untuk belajar bersama-sama dengan murid tipikal sekaligus dapat meningkatkan
keupayaan mereka dengan lebih optimum.