PARADIGMA BARU KESEHATAN MASYARAKAT.docxagus sugianto
油
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif dibanding kuratif. Dokumen menyebutkan bahwa faktor lingkungan dan perilaku berkontribusi besar terhadap kesehatan, namun anggaran kesehatan saat ini masih difokuskan pada layanan kuratif. Dokumen juga mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk layanan kesehatan masyarakat di era industri
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Muh Saleh
油
"[Ringkuman] Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024 memfokuskan pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat, penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, serta peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit melalui sasaran menurunkan angka kematian ibu dan bayi, stunting pada balita, serta pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional."
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Tini Wartini
油
Dokumen tersebut membahas tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia. JKN dibangun untuk mencapai cakupan kesehatan universal guna menjamin hak konstitusional setiap orang akan akses layanan kesehatan yang berkualitas. Namun demikian, program JKN masih menghadapi tantangan defisit keuangan dan ketidakseimbangan antara pendapatan iuran dan pengeluaran klaim. Diperlukan upaya restrukturisasi untuk menjamin keberlanj
Penggunaan kebijakan fiskal dalam mencegah terjadinya resesiMonicaMagdalena5
油
Kebijakan fiskal berperan penting dalam mencegah resesi ekonomi di Indonesia. Tujuan kebijakan fiskal antara lain meningkatkan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan distribusi pendapatan nasional. Selama pandemi Covid-19, pemerintah melakukan stimulus fiskal besar-besaran untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong produktivitas sektor pangan agar dapat menghindari resesi dan krisis pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022, dengan tema pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Dibahas pula dampak Covid-19, prioritas pembangunan, sasaran pembangunan, serta proyek-proyek utama.
Dengan gencarnya pembangunan RS Pendidikan pada berbagai Fakultas Kedokteran Negeri dan swasta dirasakan perlunya suatu Pedoman RS Pendidikan untuk Standar Pembangunan RS Pendidikan. Draft ini adalah Pedoman Yang akan dibuatkan SKnya oleh Mendiknas dalam waktu dekat
Chapter 19 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
油
1. Terdapat perbedaan yang besar dalam hasil kesehatan antara negara berpenghasilan tinggi dan rendah. Faktor selain pendapatan per kapita seperti kebijakan dan sistem kesehatan juga berpengaruh.
2. Tujuan PBB untuk menutup jurang kesehatan melalui MDG dan bantuan internasional telah mencapai kemajuan, meski masih ada tantangan seperti peningkatan mortalitas di beberapa negara Afrika.
3. Peningk
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptxVikiHestiarini
油
Ringkasan:
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pelayanan kefarmasian dalam sistem kesehatan nasional Indonesia. Terdapat upaya untuk meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat serta alat kesehatan, pengawasan mutu produk, penyelenggaraan pelayanan kefarmasian, dan penggunaan obat yang rasional. Subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan berperan dalam pengelolaan kesehatan se
Implementasi interprofessional collaboration (IPC) dalam peningkatan pemberian vaksinasi Covid-19 di RS X. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi IPC dalam peningkatan pemberian vaksin Covid-19 di RS X dengan metode focus group discussion. Hasilnya menunjukkan adanya kerjasama antar tenaga kesehatan dalam memberikan informasi mengenai vaksin, namun perlu ditingkatkan koordinasi pelayanan antar profesi.
Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 01 - Paradigma Sakit Sebagai Dasar Pembang...Suprijanto Rijadi
油
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma kesehatan di Indonesia yang saat ini masih berfokus pada pengobatan (paradigma sakit), bukan pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit (paradigma sehat). Alokasi anggaran kesehatan pemerintah juga masih didominasi untuk layanan kesehatan perorangan (82%) dan rumah sakit (50%), bukan untuk program kesehatan masyarakat (hanya 8-10%). Dokumen ini menganalisis bah
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pelayanan kesehatan dan ruang lingkupnya, indikator standar pelayanan kesehatan, faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan, sasaran pembangunan kesehatan 2025, prinsip pelayanan kesehatan yang baik, dan perencanaan program kesehatan di Indonesia.
Penggunaan kebijakan fiskal dalam mencegah terjadinya resesiMonicaMagdalena5
油
Kebijakan fiskal berperan penting dalam mencegah resesi ekonomi di Indonesia. Tujuan kebijakan fiskal antara lain meningkatkan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan distribusi pendapatan nasional. Selama pandemi Covid-19, pemerintah melakukan stimulus fiskal besar-besaran untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong produktivitas sektor pangan agar dapat menghindari resesi dan krisis pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022, dengan tema pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Dibahas pula dampak Covid-19, prioritas pembangunan, sasaran pembangunan, serta proyek-proyek utama.
Dengan gencarnya pembangunan RS Pendidikan pada berbagai Fakultas Kedokteran Negeri dan swasta dirasakan perlunya suatu Pedoman RS Pendidikan untuk Standar Pembangunan RS Pendidikan. Draft ini adalah Pedoman Yang akan dibuatkan SKnya oleh Mendiknas dalam waktu dekat
Chapter 19 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
油
1. Terdapat perbedaan yang besar dalam hasil kesehatan antara negara berpenghasilan tinggi dan rendah. Faktor selain pendapatan per kapita seperti kebijakan dan sistem kesehatan juga berpengaruh.
2. Tujuan PBB untuk menutup jurang kesehatan melalui MDG dan bantuan internasional telah mencapai kemajuan, meski masih ada tantangan seperti peningkatan mortalitas di beberapa negara Afrika.
3. Peningk
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptxVikiHestiarini
油
Ringkasan:
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pelayanan kefarmasian dalam sistem kesehatan nasional Indonesia. Terdapat upaya untuk meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat serta alat kesehatan, pengawasan mutu produk, penyelenggaraan pelayanan kefarmasian, dan penggunaan obat yang rasional. Subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan berperan dalam pengelolaan kesehatan se
Implementasi interprofessional collaboration (IPC) dalam peningkatan pemberian vaksinasi Covid-19 di RS X. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi IPC dalam peningkatan pemberian vaksin Covid-19 di RS X dengan metode focus group discussion. Hasilnya menunjukkan adanya kerjasama antar tenaga kesehatan dalam memberikan informasi mengenai vaksin, namun perlu ditingkatkan koordinasi pelayanan antar profesi.
Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 01 - Paradigma Sakit Sebagai Dasar Pembang...Suprijanto Rijadi
油
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma kesehatan di Indonesia yang saat ini masih berfokus pada pengobatan (paradigma sakit), bukan pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit (paradigma sehat). Alokasi anggaran kesehatan pemerintah juga masih didominasi untuk layanan kesehatan perorangan (82%) dan rumah sakit (50%), bukan untuk program kesehatan masyarakat (hanya 8-10%). Dokumen ini menganalisis bah
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pelayanan kesehatan dan ruang lingkupnya, indikator standar pelayanan kesehatan, faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan, sasaran pembangunan kesehatan 2025, prinsip pelayanan kesehatan yang baik, dan perencanaan program kesehatan di Indonesia.
Peraturan Terbaru Pemeriksaan Pajak - Apa Dampaknya bagi Wajib Pajak?EnforceA Real Solution
油
PMK Terbaru Pemeriksaan Pajak : Apa yang berubah & dampaknya bagi Wajib Pajak?
Pada tanggal 14 Februari 2025 lalu, telah terbit Peraturan Menteri Keuangan (PMK) baru, yakni PMK Nomor 15 Tahun 2025 (PMK 15/2025) tentang Pemeriksaan Pajak. PMK 15/2025 ini merupakan hasil penyesuaian ketentuan pemeriksaan pajak yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan. PMK ini juga diterbitkan untuk mengganti regulasi mengenai pemeriksaan pajak sebelumnya, yang tersebar dalam beberapa peraturan lain, yaitu PMK 17/2013 s.t.d.t.d PMK 184/2015, PMK Nomor 256/2014 dan Pasal 105 PMK 18/2021.
Mengingat bahwa pemeriksaan pajak adalah hal yang dapat terjadi kepada Wajib Pajak sebagai bentuk pengawasan pemenuhan kewajiban perpajakan, maka penting bagi kita untuk mempelajari dan memahami apa saja yang diatur dalam PMK 15/2025 ini. enforceA mengajak Anda untuk mengikuti webinar dengan judul PMK Terbaru Pemeriksaan Pajak: Apa yang Berubah & Dampaknya bagi Wajib Pajak? bersama narasumber yang kompeten.
Pembicara
I Wayan Sudiarta, S.E., M.M., C.W.M., B.K.P. Managing Partner enforceA
Dewi Wiwiek Hartini Senior Manager enforceA
Moderator
Widya Astuti Assistant Tax Manager enforceA
Konsep Keadilan dalam Filsafat Politik: Perspektif John Rawls dan Aplikasinya...gembeldarurat01
油
Teori keadilan yang dikembangkan oleh John Rawls, yang berfokus pada prinsip kebebasan dasar yang setara dan prinsip perbedaan, memberikan fondasi yang sangat relevan dalam merancang masyarakat yang lebih adil, terutama dalam konteks demokrasi modern. Rawls mengajukan ide bahwa keadilan dalam masyarakat tidak hanya berkaitan dengan pembagian hak-hak dasar yang setara bagi semua individu, tetapi juga bagaimana mengatur ketidaksetaraan sosial dan ekonomi secara adil. Menurut Rawls, ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya dan kesempatan hanya dapat diterima jika ketimpangan tersebut memberi manfaat yang lebih besar bagi mereka yang paling tidak beruntung, yaitu mereka yang berada pada posisi sosial dan ekonomi yang paling rendah. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kebijakan publik yang diambil harus memprioritaskan kesejahteraan dan kepentingan kelompok yang paling terpinggirkan dalam masyarakat.
Prinsip pertama Rawls, yaitu kebebasan dasar yang setara, menekankan bahwa setiap individu dalam masyarakat harus memiliki kebebasan yang setara untuk menentukan kehidupannya sendiri, bebas dari diskriminasi atau penindasan. Kebebasan ini mencakup hak-hak dasar seperti kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dan hak untuk memilih dalam sistem politik yang demokratis. Dalam konteks ini, teori Rawls sangat menekankan pentingnya jaminan negara untuk melindungi kebebasan dasar setiap individu, yang dianggap sebagai hak asasi yang tidak bisa dikompromikan. Kebebasan ini harus dijaga dan dilindungi dalam kerangka hukum, agar setiap orang, tanpa memandang status sosial atau latar belakangnya, dapat menikmati hak-hak mereka secara setara. Selain itu, prinsip kebebasan dasar ini juga menjamin martabat setiap individu, mengakui mereka sebagai entitas yang memiliki nilai yang setara dalam masyarakat, serta memastikan bahwa mereka tidak diperlakukan lebih rendah dari orang lain.
Prinsip kedua, yaitu prinsip perbedaan, mengharuskan bahwa ketidaksetaraan dalam masyarakat, baik dari segi sosial maupun ekonomi, hanya bisa diterima jika ketidaksetaraan tersebut memberikan manfaat yang lebih besar bagi mereka yang paling tidak beruntung. Hal ini memperlihatkan bahwa Rawls tidak sepenuhnya menolak ketidaksetaraan, tetapi ia memberikan syarat ketat bagi ketidaksetaraan tersebut untuk dapat diterima. Ketidaksetaraan yang ada haruslah digunakan untuk memperbaiki kondisi mereka yang berada pada posisi paling bawah, seperti orang miskin dan kelompok yang terpinggirkan. Oleh karena itu, penerapan prinsip ini dalam kebijakan publik sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, di mana keuntungan dari ketidaksetaraan dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka yang paling kurang beruntung. Prinsip perbedaan ini, dengan kata lain, mendorong pengembangan kebijakan redistribusi yang lebih adil, seperti pajak progresif dan program kesejahteraan sosial yang dapat mengurangi jurang ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin.
Dalam konteks demokrasi modern,
2. Pengenalan skema asuransi kesehatan nasional (JKN) di Indonesia pada tahun
2014 menandai tonggak penting dalam kebijakan kesehatan masyarakat.
Keberhasilan dalam memperluas cakupan kesehatan ke lebih dari 280 juta
penduduk tidak hanya merupakan pencapaian luar biasa, tetapi juga bukti
komitmen negara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. IPMG
mengapresiasi dan mendukung upaya ambisius ini yang membentuk landasan
yang kuat untuk kemajuan berkelanjutan dalam akses dan kesetaraan
pelayanan kesehatan. IPMG memperhatikan bahwa sistem kesehatan di
Indonesia saat ini belum memprioritaskan akses terhadap obat-obatan
inovatif.
Lingkungan legislatif yang terfragmentasi dan kurangnya koordinasi strategis
menghambat ketersediaan pengobatan baru yang berdampak negatif pada
kualitas perawatan dan mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat
Indonesia terhadap sistem kesehatan mereka.
Kurangnya kebijakan seputar obat-obatan baru ini tercermin dalam angka-
angka (lihat slide berikutnya).
Hal ini harus berubah. Indonesia merupakan salah satu kekuatan yang
bersaing di tingkat kawasan untuk menciptakan layanan kesehatan yang lebih
baik. Namun, kemampuannya untuk bersaing tersebut terhambat dan
tertinggal. Terlepas dari kinerja ekonomi yang kuat dalam dekade terakhir,
mentransformasikan pertumbuhan ekonomi menjadi sebuah pencapaian hasil
kesehatan yang lebih baik masih tertinggal di belakang negara-negara
tetangga.
P
R
E
A
M
B
U
L
3. Manifesto ini menguraikan saran konkret dan
praktis untuk strategi nasional yang
komprehensif terkait obat-obatan dan vaksin
baru yang akan berkontribusi pada akses yang
merata, mendorong inovasi, mengelola biaya,
dan menyelaraskan kebijakan kesehatan
dengan prioritas kesehatan nasional dan
global. Langkah-langkah ini dapat
mendukung keberlanjutan dan
mengembalikan kepercayaan pada sistem
kesehatan nasional.
Potensi manfaatnya juga sangat besar.
Hasil capaian kesehatan yang lebih baik
serta besarnya peluang menekan jumlah
warga Indonesia yang bepergian ke luar
negeri untuk pengobatan berpotensi
menghasilkan nilai ekonomi hingga
triliunan rupiah.
Untuk itu, IPMG mendorong pemerintah
baru untuk menyepakati pentingnya
memiliki strategi nasional untuk obat-
obatan baru yang masuk ke pasar dan
terlibat dalam kemitraan sejati dengan
industri yang berpusat pada prinsip
kolaborasi, transparansi dalam
pelaksanaan, dan pendekatan terpadu
untuk kesehatan dan pertumbuhan.
P
R
E
A
M
B
U
L
4. Hanya 9 persen dari obat-obat baru yang tersedia
di Indonesia
Persentasi obat-obat baru yang tersedia di negara-negara G20 (dari
460 obat baru yang diluncurkan dari tahun 2012 hingga akhir 2021)
Indonesia memiliki ketersediaan obat-obat baru
yang lebih sedikit dibandingkan dengan negara-
negara lain di G20 maupun di kawasan Asia Pasifik
Akses terhadap Obat Baru di Indonesia Paling
Rendah di Antara Negara G20, hanya sedikit lebih
banyak dibandingkan dengan India
PhRMA analysis of IQVIA MIDAS and country regulatory data. October 2022.
Sumber:
M
E
N
G
A
P
A
I
N
I
P
E
N
T
I
N
G
?
Rata-rata, Negara G20 Menanggung 28% Obat Baru
Melalui Program Asuransi Publik.
Persentase Obat Baru yang Ditanggung Program Asuransi Publik di Negara G20
(dari total 460 obat baru yang diluncurkan antara tahun 2012 hingga akhir 2021).
5. Perkiraan kerugian ekonomi yang dapat
dihindari akibat produktivitas yang hilang
karena penyakit sekitar USD130 miliar per tahun
atau sekitar 14 persen dari PDB.
~$130miliar
per tahun
https://www.oliverwyman.com/our-expertise/perspectives/health/2019/jan/the-future-of-
the-indonesian-healthcare-ecosystem.html
Sumber:
M
E
N
G
A
P
A
I
N
I
P
E
N
T
I
N
G
?
6. Indonesia memiliki kesempatan unik untuk
beralih dari pendanaan "sistem pengobatan
penyakit" menjadi investasi dalam kesehatan
memungkinkan tindakan lebih awal untuk
mencegah, mendiagnosis, dan mengobati
penyakit. 1
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendukung
dimasukkannya obat-obatan penting yang
menyelamatkan nyawa ke dalam daftar obat
esensial bagi negara-negara yang belum
memiliki standar perawatan yang tersedia
dengan tujuan untuk menjaga standar yang
mutakhir dengan inovasi baru.
Terdapat potensi pengembalian
ekonomi sebesar $2-4 yang
dapat dicapai dari setiap $1 yang
diinvestasikan dalam upaya
meningkatkan kesehatan.2
Memperhitungkan faktor
kualitas dalam sistem kesehatan
Indonesia memberikan peluang
ekonomi senilai $68 miliar.1
Penelitian dan pengembangan (R&D)
yang didorong oleh inovasi
menghadirkan pengobatan baru bagi
pasien yang dapat meningkatkan capaian
kesehatan (health outcomes) dan kualitas
hidup mereka. Akses yang tepat waktu
dan merata terhadap layanan standar
perawatan dan intervensi adalah
komponen penting dari cakupan
kesehatan semesta (UHC).
https://www.oliverwyman.com/our-expertise/perspectives/health/2019/
jan/the-future-of-the-indonesian-healthcare-ecosystem.html
2
M
E
N
G
A
P
A
S
E
K
R
A
N
G
?
McKinsey Global Institute. Prioritizing Health: A prescription for prosperity.
July 2020.
1
7. Sejak diluncurkannya JKN tahun 2014, kemajuan
luar biasa telah dicapai:
Perluasan cakupan hingga 96% dari 280 juta
warga.
Memastikan cakupan universal untuk
layanan prioritas tinggi seperti kesehatan
ibu dan anak.
Memusatkan perhatian pada peningkatan
kasus penyakit tidak menular (PTM).
Rencana transformasi kesehatan yang ambisius
dari 2021-2024 bertujuan untuk meningkatkan
kualitas standar perawatan (Standard of
Care/SoC) agar sistem kesehatan dapat menjawab
dan memenuhi kebutuhan pasien.
M
E
N
G
A
P
A
S
E
K
R
A
N
G
8. Industri obat-obat (farmasi)
inovatif memiliki potensi
untuk mendorong kesehatan
dan kesejahteraan Indonesia.
IPMG: Industri Obat-obatan
Inovatif di Indonesia
Peningkatan Kualitas
Kesehatan (Health Outcomes)
Riset dan Inovasi
Dalam Negeri
Pertumbuhan Ekonomi dan
Penciptaan Lapangan Kerja
I
P
M
G
9. Peningkatan
Kualitas Kesehatan
(Health Outcomes)
Pekerjaan Berkualitas Tinggi: IPMG
menciptakan lapangan kerja dengan
paket yang menarik bagi profesional
terampil, termasuk ilmuwan, apoteker,
dan tenaga medis.
Dengan kebijakan yang tepatseperti
mendorong inovasi, membangun
kemitraan, dan memastikan akses
universalIndonesia dapat
memanfaatkan keahlian industri ini untuk
pertumbuhan yang berkelanjutan dan
hasil kesehatan yang lebih baik.
Akses ke Pengobatan Inovatif: IPMG
membawa terapi yang menyelamatkan
nyawa dan vaksin untuk memenuhi
kebutuhan medis yang belum terpenuhi,
meningkatkan kelangsungan hidup pasien
dan kualitas hidup mereka.
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit:
Kemajuan IPMG membantu mengurangi
beban penyakit menular dan kronis, yang
mengarah pada populasi yang lebih sehat.
Penguatan Sistem Kesehatan: Kolaborasi
IPMG dengan pemerintah dan penyedia
layanan kesehatan mendorong diagnosis
yang lebih baik, protokol perawatan, dan
pengembangan infrastruktur.
Riset dan
Inovasi Dalam
Negeri
Kolaborasi Program Riset dan
Pengembangan: Kemitraan antara
perusahaan farmasi, universitas, dan
peneliti lokal mendorong pertukaran
pengetahuan dan kemajuan ilmiah.
Uji Klinis dan Real World Data (RWD): Uji
klinis yang dilakukan dalam negeri
memberikan akses ke pengobatan baru,
meningkatkan infrastruktur penelitian,
dan menghasilkan bukti yang disesuaikan
dengan kebutuhan kawasan.
Alih Teknologi: IPMG dapat membantu
melakukan transfer teknologi canggih ke
institusi dalam negeri, mendorong
kapasitas inovasi jangka panjang.
Pertumbuhan
Ekonomi dan
Penciptaan
Lapangan Kerja
I
P
M
G
10. Industri Obat-obatan
Inovatif di Indonesia
Kemitraan di Tahun 2023
439,012
Dokter berpartisipasi
dalam program edukasi
22,325
Peningkatan Kapasitas / Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB) / Advokasi
Public Private Partnership, kampanye kesadaran
kesehatan dan inisiatif keberlanjutan
3 Uji
Klinis
128 Inisiatif Kemitraan
2 Alih
Teknologi
I
N
O
V
A
S
I
12. 26
PERUSAHAAN FARMASI
BERBASIS RISET DAN
PENGEMBANGAN
17 FASILITAS PABRIK
DALAM NEGERI
58
FASILITAS
GUDANG
792 PRODUK dengan 1,361 SKU
Fakta
tentang
IPMG
F
A
K
T
A
I
P
M
G
14. 5 Saran IPMG kepada Pemerintah:
Membentuk Tim Kerja Strategi
Nasinal untuk Obat dan Vaksin
Inovatif
Lingkungan legislatif yang
terfragmentasi mengarah pada
kebijakan yang tidak koheren,
berdampak negatif pada
ketersediaan obat-obatan baru di
Indonesia. Tanggung jawab
tersebar di beragam institusi dan
menciptakan silo yang signifikan.
Meskipun ada upaya untuk
menyederhanakan proses dan
meningkatkan daya saing pasar,
kurangnya koordinasi strategis dan
pengawasan menunjukkan
perbedaan yang sangat kontras
dengan pesaing regional.
Sebuah kantor khusus dapat
memimpin dan
mengkoordinasikan pembuatan
kebijakan, dengan visi untuk
meningkatkan standar perawatan,
hasil kesehatan, dan menjadikan
Indonesia sebagai pemimpin
regional dalam layanan medis.
01
Meninjau Kriteria Pengadaan
Obat dan Vaksin yang Lebih
efektif secara Biaya
Kami meyakini bahwa penetapan
harga oleh pemerintah untuk obat-
obatan yang bersifat
menyelamatkan nyawa bukanlah
kebijakan publik yang baik.
Untuk itu kami menyerukan untuk
membangun strategi harga yang
adil melalui negosiasi antara
produsen dan BPJS Kesehatan yang
menggunakan model harga
berbasis nilai.
Kami juga menyerukan sistem
mekanisme pengadaan baru secara
transparan, dapat diprediksi, dan
efisien sehingga dapat memastikan
pembelian obat berkualitas tinggi
dengan harga yang wajar dan
mengurangi risiko kekurangan
obat.
02 Percepatan Penilaian Teknologi
Kesehatan (Health Technology
Assessment/HTA)
Kami mengkhawatirkan kesenjangan yang
signifikan antara volume HTA yang perlu
dilakukan dengan kapasitas teknis yang
tersedia di lembaga HTA di Indonesia. Terdapat
antrian lebih dari 140 produk yang menunggu
penilaian, sehingga membatasi akses pasien
Indonesia terhadap standar perawatan terbaru
dan menempatkan Indonesia di antara
pengguna obat baru terendah di wilayah G20
dan ASEAN. Dengan tetap menghormati
kemandirian lembaga HTA dalam memberikan
saran yang objektif kepada pembuat
keputusan, kami mengharapkan agar pembuat
kebijakan memprioritaskan keterlibatan
industri serta pengembangan kapasitas
kelembagaan.
Dengan meningkatkan pendanaan, sumber
daya, dan pelatihan serta secara bersamaan
mengadopsi kerangka kerja yang kuat dan
transparan yang menjelaskan peran pemangku
kepentingan dalam penilaian dan keputusan
penjaminan obat, lebih banyak HTA dapat
dilakukan secara efisien dan menjaga prinsip
etika. Pendekatan ini akan membawa
pengobatan inovatif lebih cepat kepada pasien
tanpa merusak otonomi lembaga nasional.
03
Penguatan Kerangka
Regulasi (BPOM)
Jalur Persetujuan yang
Disederhanakan: Tersedianya jalur
lebih cepat atau jalur akselerasi
untuk obat-obatan yang sangat
penting (misalnya, untuk penyakit
langka, obat penyelamat nyawa,
pandemi) untuk mempercepat
waktu persetujuan.
Penyesuaian dengan Standar
Global: Proses regulasi yang
disesuaikan dengan standar
internasional (ICH, WHO) sehingga
memungkinkan akses pasar yang
lebih cepat.
04 Prioritisasi Pembiayaan
Kesehatan yang Berkelanjutan
(More Money for Health, More
Health for Money)
Seiring dengan meningkatnya populasi
yang menua, beban penyakit kronis
ikut meningkat, sementara
produktivitas yang hilang akibat
penyakit menular masih menjadi
masalah. Belajar dari pengalaman
pandemi Covid-19, kami mendorong
pemerintah untuk meningkatkan
sistem kesehatan dengan melihat
bahwa belanja kesehatan merupakan
investasi untuk masa depan,
meningkatkan anggaran kesehatan dan
mendukung pendanaan strategis guna
pembaruan infrastruktur, pencegahan,
digitalisasi, pedoman klinis nasional,
serta mengurangi inefisiensi
pengeluaran. Langkah konkret untuk
mengatasi pengeluaran medis yang
tidak tepat sasaran (seperti inefisiensi
klinis, upaya pencegahan yang
terlewatkan, penyalahgunaan, serta
pemakaian sumberdaya berlebihan)
perlu diprioritaskan.
05
S
A
R
A
N
I
P
M
G
15. Membentuk Tim Kerja Strategi
Nasional untuk Obat dan Vaksin
Inovatif
Lingkungan legislatif yang terfragmentasi mengarah pada kebijakan yang tidak
koheren, berdampak negatif pada ketersediaan obat-obatan baru di Indonesia.
Tanggung jawab tersebar di beragam institusi dan menciptakan silo yang
signifikan. Meskipun ada upaya untuk menyederhanakan proses dan
meningkatkan daya saing pasar, kurangnya koordinasi strategis dan pengawasan
menunjukkan perbedaan yang sangat kontras dengan pesaing regional.
Sebuah kantor khusus dapat memimpin dan mengkoordinasikan pembuatan
kebijakan, dengan visi untuk meningkatkan standar perawatan, hasil kesehatan,
dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin regional dalam layanan medis.
01
S A R A N
S
A
R
A
N
I
P
M
G
16. Meninjau Kriteria Pengadaaan Obat
dan Vaksin yang Lebih Efektif
secara Biaya
Kami meyakini bahwa penetapan harga oleh pemerintah untuk obat-obatan yang
bersifat menyelamatkan nyawa bukanlah kebijakan publik yang baik.
Untuk itu kami menyerukan untuk membangun strategi harga yang adil melalui
negosiasi antara produsen dan BPJS Kesehatan yang menggunakan model harga
berbasis nilai.
Kami juga menyerukan sistem mekanisme pengadaan baru secara transparan,
dapat diprediksi, dan efisien sehingga dapat memastikan pembelian obat
berkualitas tinggi dengan harga yang wajar dan mengurangi risiko kekurangan
obat.
02
S
A
R
A
N
I
P
M
G
S A R A N
17. Percepatan Penilaian
Teknologi Kesehatan
(Health Technology
Assessment/HTA)
Kami mengkhawatirkan kesenjangan yang signifikan antara volume HTA yang perlu dilakukan dengan
kapasitas teknis yang tersedia di lembaga HTA di Indonesia. Terdapat antrian lebih dari 140 produk yang
menunggu penilaian, sehingga membatasi akses pasien Indonesia terhadap standar perawatan terbaru
dan menempatkan Indonesia di antara pengguna obat baru terendah di wilayah G20 dan ASEAN. Dengan
tetap menghormati kemandirian lembaga HTA dalam memberikan saran yang objektif kepada pembuat
keputusan, kami mengharapkan agar pembuat kebijakan memprioritaskan keterlibatan industri serta
pengembangan kapasitas kelembagaan.
Dengan meningkatkan pendanaan, sumber daya, dan pelatihan serta secara bersamaan mengadopsi
kerangka kerja yang kuat dan transparan yang menjelaskan peran pemangku kepentingan dalam penilaian
dan keputusan penjaminan obat, lebih banyak HTA dapat dilakukan secara efisien dan menjaga prinsip
etika. Pendekatan ini akan membawa pengobatan inovatif lebih cepat kepada pasien tanpa merusak
otonomi lembaga nasional.
03
S
A
R
A
N
I
P
M
G
S A R A N
18. Penguatan Kerangka
Regulasi (BPOM)
Jalur Persetujuan yang Disederhanakan: Tersedianya jalur lebih cepat
atau jalur akselerasi untuk obat-obatan yang sangat penting (misalnya,
untuk penyakit langka, obat penyelamat nyawa, pandemi) untuk
mempercepat waktu persetujuan.
Penyesuaian dengan Standar Global: Proses regulasi yang disesuaikan
dengan standar internasional (ICH, WHO) sehingga memungkinkan akses
pasar yang lebih cepat.
04
S
A
R
A
N
I
P
M
G
S A R A N
19. Prioritisasi Pembiayaan
Kesehatan yang Berkelanjutan
(More Money for Health, More
Health for Money)
Seiring dengan meningkatnya populasi yang menua, beban penyakit kronis ikut
meningkat, sementara produktivitas yang hilang akibat penyakit menular masih
menjadi masalah. Belajar dari pengalaman pandemi Covid-19, kami mendorong
pemerintah untuk meningkatkan sistem kesehatan dengan melihat bahwa belanja
kesehatan merupakan investasi untuk masa depan, meningkatkan anggaran
kesehatan dan mendukung pendanaan strategis guna pembaruan infrastruktur,
pencegahan, digitalisasi, pedoman klinis nasional, serta mengurangi inefisiensi
pengeluaran. Langkah konkret untuk mengatasi pengeluaran medis yang tidak tepat
sasaran (seperti inefisiensi klinis, upaya pencegahan yang terlewatkan,
penyalahgunaan, serta pemakaian sumberdaya berlebihan) perlu diprioritaskan.
05
S
A
R
A
N
I
P
M
G
S A R A N