Teks tersebut merupakan bagian pendahuluan dari laporan praktikum pengelasan. Ringkasannya adalah: Teks tersebut memperkenalkan latar belakang dan tujuan dari pelaksanaan praktikum pengelasan, serta teori dasar mengenai proses dan jenis-jenis pengelasan yang akan diterapkan dalam praktikum.
Teks tersebut merupakan bagian pendahuluan dari bab 1 yang membahas latar belakang, tujuan, dan dasar teori mengenai proses pengelasan. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan pentingnya keterampilan pengelasan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tujuan dilaksanakannya praktikum pengelasan untuk memahami proses produksi secara langsung.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses pengelasan listrik, termasuk alat-alat, teknik, dan cacat-cacat yang dapat terjadi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang proses penyambungan logam dengan panas listrik serta peralatan dan teknik dasar yang dipergunakan dalam melakukan pengelasan listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pengelasan khususnya proses pengelasan busur manual (SMAW) yang mencakup penjelasan tentang prinsip kerja, jenis-jenis peralatan yang digunakan beserta fungsinya, prosedur operasi standar, jenis-jenis mesin las, karakteristik arus keluaran, pengaturan arus, elektroda, dan kode-kode elektroda menurut American Welding Society.
1. Dokumen menjelaskan prinsip kerja dan keselamatan las busur listrik (SMAW). Prinsipnya melibatkan penciptaan busur listrik antara elektroda dan benda kerja untuk melelehkan logam. Peralatan utama dan keselamatan diperlukan.
Proses las listrik memanfaatkan panas dari busur listrik untuk mencairkan logam. Terdapat beberapa jenis las listrik seperti las elektroda karbon, las elektroda terbungkus, dan las busur gas yang menggunakan gas pelindung seperti helium dan argon. Persiapan pengelasan meliputi persiapan alur las dan perakitan untuk mendapatkan hasil las yang baik.
Dokumen tersebut membahas proses pengelasan, khususnya proses pengelasan busur. Terdapat beberapa jenis pengelasan busur yang dijelaskan seperti pengelasan busur elektrode terbungkus, pengelasan busur logam gas, dan pengelasan busur inti-fluks. Dokumen juga menjelaskan prinsip dasar pengelasan busur seperti penggunaan elektrode, pelindung busur, dan sumber daya yang digunakan.
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai langkah-langkah keselamatan, teknik, dan jenis-jenis kecacatan dalam proses kimpalan arka serta faktor-faktor yang mempengaruhinya."
Dokumen tersebut membahas tentang las listrik, mulai dari prinsip kerjanya, jenis-jenis sambungan dan arus listrik yang digunakan, pengkutuban elektroda, peralatan las listrik seperti pesawat las, alat bantu, perlengkapan keselamatan, dan jenis elektroda.
Dokumen tersebut membahas tentang cacat-cacat yang sering terjadi pada hasil pengelasan pada konstruksi kapal seperti retak las, penembusan kurang baik, pengerukan, dan keropos. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab dan cara penanggulangan berbagai cacat tersebut agar kualitas pengelasan pada konstruksi kapal dapat terjamin."
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika teknik mesin khususnya sambungan las. Terdapat penjelasan mengenai pengertian sambungan las, macam-macam metode las, alat keselamatan dalam melakukan las beserta contoh soal perhitungan las.
Pengelasan adalah teknik penyambungan logam dengan memanaskannya hingga mencair dan menyatu dalam keadaan dingin. Terdapat beberapa jenis pengelasan seperti pengelasan cair, tekan, dan pematrian yang memanfaatkan panas dari listrik, gas, atau paduan logam. Proses pengelasan perlu memperhatikan faktor keselamatan kerja dan kualitas hasil las untuk mencegah cacat las.
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandyrandy suwandy
油
Dokumen ini membahas tentang proses pengelasan listrik, termasuk definisi pengelasan, jenis-jenis mesin las, elektroda, dan peralatan penunjang pengelasan. Dijelaskan pula proses dan prinsip kerja pengelasan busur nyala listrik serta klasifikasi dan simbol elektroda.
1. Pemotongan plasma dan pencungkilan dapat dilakukan pada logam konduktif seperti besi dan baja dengan menggunakan plasma yang dihasilkan dari ionisasi gas seperti udara.
2. Alat pemotong plasma UPC-1040 mampu memotong bahan hingga ketebalan 40mm dengan kecepatan 50mm/menit dan dilengkapi aksesoris dasar seperti busur dan selang.
3. Teknik pemotongan melibatkan penekanan tombol pelat
Dokumen tersebut merangkum proses produksi mesin pengelasan, mencakup definisi pengelasan, prinsip kerja, klasifikasi proses dan mesin pengelasan, cara pengelasan, pengkutuban elektroda, bentuk sambungan las, dan contoh aplikasi pengelasan pada velg motor.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengelasan, termasuk pengelasan fusi, pengelasan busur listrik, dan pengelasan sinar. Beberapa metode yang dijelaskan adalah pengelasan oksigen asetilena, pengelasan termit, pengelasan busur gas tungsten, pengelasan plasma, dan pengelasan sinar laser.
1. Dokumen menjelaskan prinsip kerja dan keselamatan las busur listrik (SMAW). Prinsipnya melibatkan penciptaan busur listrik antara elektroda dan benda kerja untuk melelehkan logam. Peralatan utama dan keselamatan diperlukan.
Proses las listrik memanfaatkan panas dari busur listrik untuk mencairkan logam. Terdapat beberapa jenis las listrik seperti las elektroda karbon, las elektroda terbungkus, dan las busur gas yang menggunakan gas pelindung seperti helium dan argon. Persiapan pengelasan meliputi persiapan alur las dan perakitan untuk mendapatkan hasil las yang baik.
Dokumen tersebut membahas proses pengelasan, khususnya proses pengelasan busur. Terdapat beberapa jenis pengelasan busur yang dijelaskan seperti pengelasan busur elektrode terbungkus, pengelasan busur logam gas, dan pengelasan busur inti-fluks. Dokumen juga menjelaskan prinsip dasar pengelasan busur seperti penggunaan elektrode, pelindung busur, dan sumber daya yang digunakan.
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai langkah-langkah keselamatan, teknik, dan jenis-jenis kecacatan dalam proses kimpalan arka serta faktor-faktor yang mempengaruhinya."
Dokumen tersebut membahas tentang las listrik, mulai dari prinsip kerjanya, jenis-jenis sambungan dan arus listrik yang digunakan, pengkutuban elektroda, peralatan las listrik seperti pesawat las, alat bantu, perlengkapan keselamatan, dan jenis elektroda.
Dokumen tersebut membahas tentang cacat-cacat yang sering terjadi pada hasil pengelasan pada konstruksi kapal seperti retak las, penembusan kurang baik, pengerukan, dan keropos. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab dan cara penanggulangan berbagai cacat tersebut agar kualitas pengelasan pada konstruksi kapal dapat terjamin."
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika teknik mesin khususnya sambungan las. Terdapat penjelasan mengenai pengertian sambungan las, macam-macam metode las, alat keselamatan dalam melakukan las beserta contoh soal perhitungan las.
Pengelasan adalah teknik penyambungan logam dengan memanaskannya hingga mencair dan menyatu dalam keadaan dingin. Terdapat beberapa jenis pengelasan seperti pengelasan cair, tekan, dan pematrian yang memanfaatkan panas dari listrik, gas, atau paduan logam. Proses pengelasan perlu memperhatikan faktor keselamatan kerja dan kualitas hasil las untuk mencegah cacat las.
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandyrandy suwandy
油
Dokumen ini membahas tentang proses pengelasan listrik, termasuk definisi pengelasan, jenis-jenis mesin las, elektroda, dan peralatan penunjang pengelasan. Dijelaskan pula proses dan prinsip kerja pengelasan busur nyala listrik serta klasifikasi dan simbol elektroda.
1. Pemotongan plasma dan pencungkilan dapat dilakukan pada logam konduktif seperti besi dan baja dengan menggunakan plasma yang dihasilkan dari ionisasi gas seperti udara.
2. Alat pemotong plasma UPC-1040 mampu memotong bahan hingga ketebalan 40mm dengan kecepatan 50mm/menit dan dilengkapi aksesoris dasar seperti busur dan selang.
3. Teknik pemotongan melibatkan penekanan tombol pelat
Dokumen tersebut merangkum proses produksi mesin pengelasan, mencakup definisi pengelasan, prinsip kerja, klasifikasi proses dan mesin pengelasan, cara pengelasan, pengkutuban elektroda, bentuk sambungan las, dan contoh aplikasi pengelasan pada velg motor.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengelasan, termasuk pengelasan fusi, pengelasan busur listrik, dan pengelasan sinar. Beberapa metode yang dijelaskan adalah pengelasan oksigen asetilena, pengelasan termit, pengelasan busur gas tungsten, pengelasan plasma, dan pengelasan sinar laser.
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
2. DEFENISI LAS SMAW/MMAW
Pengelasan dengan SMAW Shield Metal Arc Welding (Las Busur Manual)
atau disebut juga MMAW (Manual Metal Arc Welding) menggunakan
busur nyala listrik yang menimbulkan panas tinggi (賊 6.300 derajat
Celsius) sehingga mencairkan logam yang dilas dan bersama dengan itu,
loncatan busur yang terdiri dari tetesan logam elekroda akan bersatu
dengan benda kerja, dan membentuk suatu kampuh, di mana kampuh
las itu akan dilindungi oleh kerak yang ditimbulkan oleh
coating/pembungkus elektroda yang mencair bersama-sama logam
pengisinya.
Coating memiliki berat jenis yang lebih rendah dari logam, maka cairan
coating tersebut akan mengambang di atas kampuh las sehingga
membentuk terak.
4. PERALATAN LAS SMAW
1. Mesin / Trafo Las
Mesin las digunakan untuk membagi tegangan supaya mendapatkan
busur nyala yang memberikan panas untuk digunakan
mencairkan/melumerkan logam yang akan di las/disambung.
Berdasarkan arus yang keluar dari mesin las, maka mesin las dapat
digolongkan menjadi 3 jenis :
Mesin Las AC
Mesin Las DC
Mesin Las AC/DC
6. 2. Elektroda Las
Elektroda las atau batang las digunakan sebagai bahan tambah di
dalam pengisian kampuh las dan membuat busur nyala melalui
ujung penyalaan.
Elektroda las terbuat dari bermacam-macam logam seperti baja,
baja tuang, tembaga, perunggu, alumunium, cementite carbide dsb.
7. Skema Klasifikasi Elektroda
menurut standar AWS-ASTM
E 6013
Elektroda
Kekuatan tarik, ex : 60 x angka ketetapan 1000 =
60.000 psi
Posisi las Tipe selaput,
Arus listrik AC/DC
8. Karakteristik digit ketiga posisi pengelasan :
Angka ke-3
(E XXXX)
POSISI PENGELASAN
0 - - - -
1 Di bawah tangan Horizontal Vertical Di atas Kepala
2 Di bawah tangan Horizontal - -
3 Di bawah tangan - - -
9. Karakteristik digit keempat tipe selaput dan arus listrik :
Angka ke-4
(E XXXX)
Selaput Sumber Arus
1 Cellulose Potassium AC DC
2 Rutille Sodium AC DC
3 Rutille Potassium AC DC
4 Rutile Iron Powder AC DC
5 Low Hydrogen Sodium - DC
dst dst dst dst
Biasanya sudah tercantum pada bungkus elektroda!!
10. 3. Tempat/ Ruang Las
Ruang Las berfungsi untuk melindungi selaput mata orang yang
berada di sekitar karena selama proses pengelasan akan
menimbulkan sinar las yang mengandung sinar infra merah dan ultra
violet selain itu asap las juga dapat menggangu orang di sekitar kita.
4. Peralatan pengaman (safety Equipment)
Peralatan pelindung muka terdiri atas kop las dan topi las yang
berfungsi untuk melindungi muka dan mata dari percikan cairan
logam, asap serta panas dan sinar ultra violet dan infra merah.
Peralatan pelindung badan terdiri atas safety shoes, welding
gloves, dan apron yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari
percikan cairan logam serta melindungi badan dari sinar ultra ungu
yang dapat merusak jaringan di dalam tubuh kita.
19. 3. Kabel Las
Kabel las digunakan sebagai tempat mengalirnya arus listrik dari
sumber tenaga ke mesin las dan dari mesin las ke elektroda dan
kembali ke mesin las melalui kabel masa.
Pada mesin las terdapat 2 jenis kabel las yaitu kabel primer dan kabel
sekunder.
4. Tang penjepit las
Tang penjepit digunakan untuk menjepit elektroda dan benda kerja.
Tang penjepit terdiri atas tang elektroda dan tang masa (clamp).
20. 5. Palu terak (bik hammer) dan sikat baja
Palu terak digunakan untuk mengetok permukaan rigi-rigi las.
Sikat baja digunakan untuk membersihkan bidang benda kerja
sebelum dan sesudah di las.
6. Pahat tangan
Pahat tangan digunakan untuk membersihkan percikan logam cair
pada permukaan benda kerja, membuka kesalahan sambungan
sewaktu mengelas, membuat kampuh las dsb.
7. Tang penjepit benda kerja panas
Tang penjepit benda kerja panas digunakan untuk menjepit benda
kerja yang dalam keadaan panas setelah proses pengelasan.
Tang penjepit terdiri atas tang elektroda dan tang masa (clamp)
22. GERAKAN ELEKTRODA
Gerakan elektroda dalam mengelas dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
Gerakan zig-zag
Gerakan melingkar
Gerakan segitiga
23. POSISI MENGELAS LISTRIK
Sambungan Sudut (Filet weld) untuk pelat
No Posisi Pengelasan Proses Pengelasan
1 Di bawah tangan (flat)
Kode posisi 1F
Pengelasan dilakukan di bawah tangan,
sumbu las pada benda kerja horizontal
2 Mendatar (Horizontal)
Kode posisi 2F
Pengelasan dilakukan mendatar, sumbu las
pada benda kerja horizontal
3 Tegak (Vertikal)
Kode posisi 3F
Pengelasan dilakukan dari bawah ke atas,
sumbu las pada benda kerja vertikal
4 Di atas kepala
Kode posisi 4F
Pengelasan dilakukan di atas kepala, sumbu
las pada benda kerja horizontal
26. POSISI MENGELAS LISTRIK
Sambungan Tumpul(Pipe weld) untuk pipa
No Posisi Pengelasan Proses Pengelasan
1 Kode posisi 1G Pengelasan dilakukan di bawah tangan, sumbu pipa
mendatar, pipa boleh diputar
2 Kode posisi 2G Pengelasan dilakukan mendatar, sumbu pipa tegak,
pipa boleh diputar
3 Kode posisi 5G Pengelasan dilakukan di bawah tangan, tegak dan di
atas kepala, sumbu pipa mendatar, pipa tidak boleh
diputar
4 Kode posisi 4G Pengelasan dilakukan di bawah tangan, tegak dan di
atas kepala, sumbu pipa miring 45属, pipa tidak boleh
diputar