Ujian akhir program studi administrasi pendidikan membahas konsep administrasi pendidikan, peran pemimpin dalam pendidikan, dan teknik supervisi dalam administrasi pendidikan. Dokumen tersebut menjelaskan fungsi administrasi pendidikan dalam perencanaan, organisasi, koordinasi, motivasi, dan pengawasan serta ruang lingkupnya dalam kesiswaan, personal, kurikulum, keuangan, dan layanan khusus.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pendidikan dan peran pemimpin dalam pendidikan. Secara khusus membahas tentang definisi administrasi pendidikan dan peranannya, fungsi manajemen dan supervisi dalam administrasi pendidikan, serta ciri-ciri pembelajaran menggunakan modul."
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan dan peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan. Terdapat penjelasan mengenai konsep dasar manajemen dan supervisi pendidikan serta ciri-ciri pelaksanaan pembelajaran menggunakan modul.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, prinsip, sasaran, fungsi, tujuan, tipe, peranan, dan teknik supervisi pendidikan. Supervisi pendidikan bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran serta kinerja lembaga pendidikan secara keseluruhan.
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) JOKO PAMUNGKAS
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, perbedaan, tujuan, prinsip, fungsi, jenis, tugas, teknik, pendekatan, dan cara pelaksanaan supervisi pendidikan. Supervisi bertujuan untuk memperbaiki pengajaran dengan membantu guru meningkatkan kompetensi mereka. Supervisor berperan mengembangkan profesionalitas guru melalui berbagai teknik seperti kunjungan kelas, diskusi, dan pelatihan.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi pendidikan, meliputi definisi, fungsi, tujuan, teknik, dan ciri-ciri supervisor yang baik. Supervisi bertujuan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui bimbingan dan dukungan kepada guru oleh kepala sekolah atau supervisor khusus. Teknik supervisi meliputi kunjungan kelas, konferensi, rapat guru, serta penerbitan buletin. Kepala sekolah perlu mema
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan teknik-teknik supervisi pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah melalui bimbingan dan dukungan kepada guru oleh kepala sekolah.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai organisasi dan kepimpinan di sekolah. Terdapat daftar nama pelajar dan guru, definisi organisasi dan kepimpinan, serta peranan dan tanggungjawab pengetua, penolong kanan, guru dan panitia mata pelajaran dalam sekolah.
Supervisi merupakan pembinaan yang diberikan kepada staf sekolah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik. Tujuan supervisi pendidikan adalah membantu guru dalam mengembangkan proses pembelajaran dan meningkatkan mutu mengajar. Teknik supervisi meliputi kunjungan kelas, rapat guru, dan penataran.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan supervisi pendidikan di Indonesia, pelaku-pelaku supervisi, serta bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan supervisi. Secara ringkas, supervisi pendidikan berkembang dari inspeksi pada abad 19 menjadi pembinaan yang lebih demokratis pada abad 20 dan berfokus pada pembelajaran pada tahun 1984. Supervisi bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran melalui pengawasan akadem
Administrasi pendidikan meliputi pengelolaan murid, personal, kurikulum, material, keuangan, dan layanan khusus untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini mencakup perencanaan, organisasi, koordinasi, motivasi, pengawasan, dan pembinaan melalui teknik supervisi seperti kunjungan kelas dan observasi.
Administrasi pendidikan meliputi pengelolaan murid, personal, kurikulum, keuangan, dan layanan khusus. Administrasi bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efisien melalui perencanaan, organisasi, koordinasi, motivasi, dan pengawasan sumber daya. Supervisi dan manajemen diperlukan untuk mengawasi dan meningkatkan kualitas proses pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pendidikan yang mencakup pengertian kepemimpinan, fungsi administrasi pendidikan, ruang lingkup administrasi pendidikan seperti administrasi kesiswaan, personal, kurikulum, keuangan, dan layanan khusus, serta peran administrasi sebagai proses manajemen dan supervisi dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan dan peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan. Terdapat definisi kepemimpinan, fungsi kepemimpinan dalam mengajar, syarat guru sebagai pemimpin, pendekatan dan model kepemimpinan, serta peran dan fungsi kepala sekolah dalam organisasi pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan, yang mencakup tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar, tiga model kepemimpinan, dan tiga pendekatan kepemimpinan. Dokumen ini juga membahas peran pemimpin dalam pendidikan, stakeholder yang berperan dalam pendidikan, serta hubungan antara sekolah dan masyarakat.
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) JOKO PAMUNGKAS
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, perbedaan, tujuan, prinsip, fungsi, jenis, tugas, teknik, pendekatan, dan cara pelaksanaan supervisi pendidikan. Supervisi bertujuan untuk memperbaiki pengajaran dengan membantu guru meningkatkan kompetensi mereka. Supervisor berperan mengembangkan profesionalitas guru melalui berbagai teknik seperti kunjungan kelas, diskusi, dan pelatihan.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi pendidikan, meliputi definisi, fungsi, tujuan, teknik, dan ciri-ciri supervisor yang baik. Supervisi bertujuan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui bimbingan dan dukungan kepada guru oleh kepala sekolah atau supervisor khusus. Teknik supervisi meliputi kunjungan kelas, konferensi, rapat guru, serta penerbitan buletin. Kepala sekolah perlu mema
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan teknik-teknik supervisi pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah melalui bimbingan dan dukungan kepada guru oleh kepala sekolah.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai organisasi dan kepimpinan di sekolah. Terdapat daftar nama pelajar dan guru, definisi organisasi dan kepimpinan, serta peranan dan tanggungjawab pengetua, penolong kanan, guru dan panitia mata pelajaran dalam sekolah.
Supervisi merupakan pembinaan yang diberikan kepada staf sekolah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik. Tujuan supervisi pendidikan adalah membantu guru dalam mengembangkan proses pembelajaran dan meningkatkan mutu mengajar. Teknik supervisi meliputi kunjungan kelas, rapat guru, dan penataran.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan supervisi pendidikan di Indonesia, pelaku-pelaku supervisi, serta bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan supervisi. Secara ringkas, supervisi pendidikan berkembang dari inspeksi pada abad 19 menjadi pembinaan yang lebih demokratis pada abad 20 dan berfokus pada pembelajaran pada tahun 1984. Supervisi bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran melalui pengawasan akadem
Administrasi pendidikan meliputi pengelolaan murid, personal, kurikulum, material, keuangan, dan layanan khusus untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini mencakup perencanaan, organisasi, koordinasi, motivasi, pengawasan, dan pembinaan melalui teknik supervisi seperti kunjungan kelas dan observasi.
Administrasi pendidikan meliputi pengelolaan murid, personal, kurikulum, keuangan, dan layanan khusus. Administrasi bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efisien melalui perencanaan, organisasi, koordinasi, motivasi, dan pengawasan sumber daya. Supervisi dan manajemen diperlukan untuk mengawasi dan meningkatkan kualitas proses pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pendidikan yang mencakup pengertian kepemimpinan, fungsi administrasi pendidikan, ruang lingkup administrasi pendidikan seperti administrasi kesiswaan, personal, kurikulum, keuangan, dan layanan khusus, serta peran administrasi sebagai proses manajemen dan supervisi dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan dan peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan. Terdapat definisi kepemimpinan, fungsi kepemimpinan dalam mengajar, syarat guru sebagai pemimpin, pendekatan dan model kepemimpinan, serta peran dan fungsi kepala sekolah dalam organisasi pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan, yang mencakup tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar, tiga model kepemimpinan, dan tiga pendekatan kepemimpinan. Dokumen ini juga membahas peran pemimpin dalam pendidikan, stakeholder yang berperan dalam pendidikan, serta hubungan antara sekolah dan masyarakat.
Dokumen tersebut merangkum tentang administrasi pendidikan yang mencakup definisi, tujuan, bidang garapan, fungsi, dan peran kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor pendidikan. Topik lain yang dibahas antara lain kepemimpinan dalam pendidikan, pengajaran modul, serta partisipasi guru dalam administrasi pendidikan.
Supervisi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui bimbingan dan dukungan kepada guru guna mengembangkan kompetensi mereka. Tujuan utamanya adalah perbaikan proses belajar mengajar untuk kemajuan peserta didik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pendidikan, kepemimpinan dalam pendidikan, peran kepala sekolah dan guru sebagai pemimpin, serta faktor-faktor yang mempengaruhi suasana organisasi sekolah seperti wewenang dan tanggung jawab.
Dokumen tersebut membahas tentang peran pemimpin kependidikan dan guru sebagai pemimpin kependidikan. Dokumen juga membahas mengenai administrasi pendidikan, manajemen, dan supervisi dalam administrasi pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang peran pemimpin kependidikan dan guru sebagai pemimpin kependidikan. Ia menjelaskan bahwa pemimpin kependidikan harus berkomunikasi dengan jelas, memusatkan perhatian pada peserta didik, dan memberdayakan peserta didik. Guru harus mengajar, membantu, dan memotivasi siswa untuk terus belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep supervisi pendidikan yang meliputi definisi, tujuan, prinsip, proses pelaksanaan, dan teknik supervisi pendidikan. Secara ringkas, supervisi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui bimbingan dan dukungan kepada guru guna mencapai tujuan pendidikan.
Secara umum, tujuan supervisi pendidikan adalah untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik di dalam melaksanakan pengajaran. Supervisi pendidikan memiliki dua karakteristik utama, yaitu bersifat terapan dan melibatkan aktivitas manusia. Adapun yang menjadi prinsip supervisi pendidikan antara lain bersifat ilmiah, progresif, dan mendapat dukungan dari pi
2. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang
artinya seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan, khususnya
kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga
dia mampu mempengaruhi orang-orang lain
untuk bersama-sama melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau
beberapa tujuan. Selain itu pemimpin dapat
didefinisikan sebagai orang yang mendapat
amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya
yang baik untuk mengurus atau mengatur orang
lain
3. Tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar
yaitu:
perencanaan, pengelolaan kelas dan
Penilaian kemampuan belajar siswa.
Dalam proses ini seorang pimpinan
membimbing, memberi
pengarahan, mempengaruhi perasaan dan
perilaku, serta menggerakkan orang lain
untuk bekerja menuju sasaran yang
diingini bersama.
4. Untuk menjadi dosen idaman, ada beberapa
hal yang dapat diperhatikan di bawah ini:
Berpakaian rapi dan sederhana
Mengajar dengan penuh kesungguhan
Bertutur kata dengan
lantang, tegas, lugas dan meyakinkan
Disiplin
Kemampuan menguasai kelas.
Teladan.
5. Syarat-Syarat Guru/Dosen Sebagai
Pemimpin
1. Pandangan ke masa depan dan
memiliki visi
2. Berkemampuan bekerja keras
3. Tekun dan tabah, tak mudah putus
asa
4. Memiliki disiplin
5. Memiliki sikap kepelayanan
6. 1. Idealized influence
(pengaruh ideal)
2. Inspirational
motivation
(motivasi
inspirasi).
3. disebut intellectual
stimulation (stimulasi
intelektual).
4. Dimensi yang
keempat adalah
individualized
consideration
(konsiderasi individu).
Dimensi
Kepemimpi
nan
1. Idealized influence
(pengaruh ideal)
2. Inspirational
motivation
(motivasi
inspirasi).
3. disebut intellectual
stimulation (stimulasi
intelektual).
4. Dimensi yang
keempat adalah
individualized
consideration
(konsiderasi individu).
Dimensi
Kepemimpi
nan
7. Ada empat sifat umum yang mempunyai
pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi, yaitu :
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan
3. Motivasi diri dan dorongan
berprestasi
4. Sikap hubungan kemanusiaan
8. Gaya yang efektif yaitu:
1) Eksekutif
3) Otokratis yang
baik (Benevolent
autocrat),
4) Birokrat
2) Pecinta
pengembangan
(developer).
9. Sedangkan gaya yang
tidak efektif yaitu:
1. Pencinta
kompromi
(compromiser).
4. Deserter (Lain
dari tugas). 3. Otokrat
2. Missionari.
.
11. Defenisi
Peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang
dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari status (kedudukan)
apabila seseorang atau beberapa orang atau sekelompok orang atau
organisasi yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan
jabatanya
Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk
beraktifitas, memimpin, menggerakkan, atau mempengaruhi
bawahan, melakukan koordinasi serta mengambil keputusan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
12. Kepemimpinan dalam Organisasi
Pendidikan
Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya melibatkan
banyak stake holder yang sangat berperan penting dalam
kelangsungan proses pengembangan kualitas
pendidikan, diantaranya :
Kepala Sekolah
Guru
Orangtua / Masyarakat
13. Macam macam Peran Pemimpin
1. Peran Pemimpin dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia
2. Peran Pemimpin Dalam Pengambilan
Keputusan
3. Peran Pemimpin Dalam Pembangunan Tim
4. Peranan kepemimpinan dalam tim
5. Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit
Semangat
6. Peran Menyampaikan Informasi
14. Peran Pemimpin ( Kepala Sekolah ) adalah
sebagai berikut :
1. Educator
2. Manajer
3. Administrator
4. Supervisor (penyelia)
5. Leader (pemimpin)
6. Pencipta iklim kerja
7. Wirausahawan
24. Administrasi Personal Sekolah
Administrasi Personalia adalah
proses yang paling dasar dalam
pengumpulan informasi yang
berhubungan dengan sistem
kepegawaian.
25. Proses perekaman data umum
kepegawaian seperti :
Biodata Pegawai
Sejarah Kepangkatan
Sejarah jabatan
Sejarah Pendidikan Formal
Sejarah Pendidikan Penjenjangan
26. Sejarah Pendidikan Substantial
Keahlian berbahasa asing
Penggunaan fasilitas perusahaan
Sejarah kunjungan ke luar negeri
Daftar Keluarga
Sejarah hukuman dan penghargaan
yang diperoleh
LANJUTAN,,,
27. ADMINISTRASI KURIKULUM
administrasi kurikulum merupakan seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan
bersungguh - sungguh untuk
membantu, melayani, dan mengarahkan
serta membina secara kontinu situasi
belajar mengajar, agar berjalan efektif
dan efesien demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
28. Kegiatan administrasi
kurikulum
Berhubungan dengan tugas guru atau
pendidik
Berhubungan dengan peserta didik
Berhubungan dengan seluruh sivitas
akademika atau warga sekolah.
Menyangkut proses belajar mengajar
(PBM)
29. ADMINISTRASI KEUANGAN
Administrasi keuangan yaitu
penyelenggaraan kegiatan pendidikan
memerlukan adanya dana
arti sempit, yaitu segala pencatatan
masuk dan keluarnya keuangan untuk
membiayai suatu kegiatan organisasi
kerja yang berupa tata usaha atau tata
pembukuan keuangan.
30. Tujuan administrasi keuangan
penyelenggaraan pendidikan yang
dilaksanakan secara efisien
terjaminnya kelangsungan hidup dan
perkembangan sekolah
tercegahnya kekeliruan, kebocoran atau
penyimpangan penggunaan dana
terjaminnya akuntabilitas perkembangan
sekolah
31. ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS
Administrasi layanan khusus adalah
suatu usaha yang tidak secara
langsung berkenaan dengan proses
belajar mengajar dikelas, tetapi
secara khusus diberikan oleh pihak
sekolah kepada para siswanya agar
mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar
mengajar.
32. RUANG LINGKUP Administrasi
Pelayanan Khusus
Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan Perpustakaan
Layanan Kantin atau Kafetaria
Layanan Kesehatan
Layanan Transportasi Sekolah
Layanan Asrama
Layanan Koperasi
Layanan Laboratorium
34. Konsep Dasar Menejemen
Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri
dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan uituk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya (R Terry)
36. Pengertian Supervisi Menurut Pendapat Para
Ahli :
Good Carter
Boardman.
Wilem Mantja (2007)
Kimball Wiles (1967)
Mulyasa (2006)
Ross L (1980),
Purwanto (1987),
37. Fungsi Supervisi
Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah
sesuai dengan tujuan
Supervisi dapat menemukan kegiatan yang belum
sesuai dengan tujuan.
Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa
yang perlu dibenahi lebih dahulu (diprioritaskan).
Melalui supervisi dapat diketahui petugas
(guru, kepala sekolah) yang perlu ditatar.
38. Lanjutan
Melalui supervisi dapat diketahui petucgas yang
perlu diganti.
Melalui supervisi dapat diketahui buku yang tidak
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Melalui supervisi dapat diketahui kelemahan
kurikulum.
Melalui supervisi mutu proses belajar dan mengajar
dapatditingkatkan
Melalui supervisi sesuatu yang baik dapat
dipertahankan.
40. Supervisi pendidikan :
pembinaan yang berupa
bimbingan atau tuntunan ke arah
perbaikan situasi pendidikan
pada umumnya dan peningkatan
mutu mengajar dan belajar
pada khususnya.
Here comes your footer Page 40
41. Fungsi supervisi
Penelitian (research)
Penilaian (evaluation)
Perbaikan ( improvement )
Pembinaan berupa bimbingan
(guidance)
Here comes your footer Page 41
42. Teknik supervisi
1. Teknik Supervisi Individual
a) Kunjungan Kelas,(ClassroomVisitation)
b) Kunjungan Observasi(ObservationVisits)
c) Pertemuan Individual
d) Kunjungan AntarKelas
Here comes your footer Page 42
43. a. Kunjungan Kelas
Tahap-tahapkunjungankelas
1. tahap persiapan
2. tahap pengamatan selama kunjungan
3. tahap akhir kunjungan
4. tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut
Here comes your footer Page 43
44. b. Kunjungan Observasi
aspek-aspekyang diobservasiadalah:
usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam
proses pembelajaran,
cara menggunakan media pengajaran,
variasimetode
Here comes your footer Page 44
45. ketepatan penggunaan metode dengan
materi,dan
reaksi mental para siswa dalam proses belajar
mengajar.
Here comes your footer Page 45
46. c. Pertemuan Individual
empatjenis pertemuan(percakapan)individual
Classroom-conference
Office-conference
Causal-conference
Observational visitation
Here comes your footer Page 46
47. d. Kunjungan Antar Kelas
Cara-caramelaksanakankunjunganantarkelasadalah
sebagai berikut.
Jadwal kunjungan harus direncanakan.
Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi.
Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi
Sediakan segala fasilitas yang diperlukan.
Here comes your footer Page 47
48. Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan
pengamatan yang cermat.
Adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas
selesai
Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru
bersangkutan
Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan
kunjungan antar kelas berikutnya.
Here comes your footer Page 48
49. 2. Teknik SupervisiKelompok
Mengadakan pertemuanatau rapat (meeting)
Mengadakan diskusi kelompok (group discussions)
Mengadakan penataran-penataran(inservice-
training)
Here comes your footer Page 49
54. Modul pembelajaran merupakan satuan program
belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari
oleh siswa sendiri secara perseorangan atau
diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri
(self-instructional) (Winkel, 2009:472).
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang
disusun secara sistematis dan menarik yang
mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang
dapat digunakan secara mandiri untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan
(Anwar, 2010).
55. 1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan
lengkap.
2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang
direncanakan dan sistematik
3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan
secara jelas dan spesifik (khusus)
4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri
(independent).
5. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan
individual dan merupakan salah satu
perwujudan dan pengajaran individual.
56. 1. Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan
dan menurut lamanya waktu yang
digunakan mereka masing-masing.
2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan
teknik mereka masing-masing.
3. Memberikan peluang yang luas untuk
memperbaiki kesalahan dengan remedial
dan banyaknya ulangan.
4. Siswa dapat belajar sesuai dengan topik
yang diminati.
57. Anwar (2010), menyatakan bahwa
karakteristik modul pembelajaran yaitu:
Self instructional
Self contained
Stand alone
Adaptif,
User friendly
Konsistensi
58. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip Balikan (feedback)
Prinsip Penguasaan Tuntas (mastery
learning)
Prinsip Remidial
Prinsip motivasi dan kerja sama
Prinsip Pengayaan
60. PENGAJARAN MODUL PENGAJARAN KONVENSIONAL
1. Tujuan : dirumuskan
dalam bentuk
kelakuan murid,
2. Penyajian bahan
pelajaran : bahan
pelajaran disajikan
secara individual.
3.Kegiatan intruksional
: menggunakan
aneka ragam
kegiatan belajar
1. Tujuan : tidak
dirumuskan secara
spesifik dalam
bentuk kelakuan
2. Penyajian bahan
pelajaran : bahan
pelajaran disajikan
kepada kelompok.
3.Kegiatan
intruksional : bahan
pelajaran di buat
menurut
pertimbangan guru
61. PENGAJARAN MODUL PENGAJARAN KONVENSIONAL
4.Pengalaman belajar :
berorientasi pada
kegiatan murid
5.Partisipasi : Para siswa
selalu aktif
6.Kecepatan belajar :
tiap siswa maju menurut
kecepatannya masing-
masing
4.Pengalaman belajar :
berorientasi pada
kegiatan guru
5.Partisipasi : murid-
murid kebanyakan
bersikap Pasif
6.Kecepatan belajar :
murid semuanya harus
belajar menurut
kecepatan ditentukan
oleh kecepatan guru
mengajar.
62. PENGAJARAN MODUL PENGAJARAN KONVENSIONAL
7.Penguatan (reinforcement)
: Penguatan sering diberikan
yakni segera setelah
mempelajari sebagian kecil
dari bahan pelajaran itu.
8.Keberhasilan belajar :
keberhasilan belajar dapat
dinilai secara obyektif.
9.Penguasaan : siswa dapat
mencapai tujuan pelajaran
sepenuhnya.
7.Penguatan (
reinforcement) :
penguatan biasanya
baru diberikan
setelah diadakannya
ulangan atau ujian
8.Keberhasilan belajar
: keberhasilan
kebanyakan dinilai
oleh guru secara
subyektif.
9. Penguasaan : hanya
sebagian kecil saja
akan menguasai
bahan pelajaran
sepenuhnya,
63. PENGAJARAN MODUL PENGAJARAN KONVENSIONAL
10.Peranan pengajar :
pengajar memegang
berbagai peranan sekaligus,
11.Ujian atau tes : tes
diadakan untuk mengukur
keberhasilan belajar
mengenai tujuan-tujuan yang
telah dirumuskan pada awal
pelajaran atau kuliah.
10.Peranan pengajar :
pengajar berfungsi sebagai
penyebar atau penyalur
pengetahuan
11.Ujian atau tes : siswa
biasanya menempuh
beberapa tes atau ulangan
mengenai bahan yang telah
dipelajari dan berdasarkan
beberapa angka itu
ditentukan angka rapornya
untuk sementara
64. a. Kesulitan bagi siswa
b. Kesulitan bagi guru
c. Kesulitan bagi
administrator
65. (Suryaningsih, 2010:31), keuntungan yang
diperoleh dari pembelajaran dengan
penerapan modul adalah sebagai berikut :
Meningkatkan motivasi siswa, karena
setiap kali mengerjakan tugas pelajaran
yang dibatasi dengan jelas dan sesuai
dengan kemampuan.
66. Setelah dilakukan evaluasi, guru dan
siswa mengetahui benar, pada modul
yang mana siswa telah berhasil dan pada
bagian modul yang mana mereka belum
berhasil.
Bahan pelajaran terbagi lebih merata
dalam satu semester.
Pendidikan lebih berdaya guna, karena
bahan pelajaran disusun menurut jenjang
akademik.
67. Menurut Suparman (1993:197), menyatakan
bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini
Mempunyai kekurangan-kekurangan
sebagai berikut :
Biaya pengembangan bahan tinggi dan
waktu yang dibutuhkan
Menentukan disiplin belajar yang tinggi
yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa
pada umumnya dan siswa yang belum matang
pada khususnya.
69. 1. Konsep Strategi Belajar Mengajar
Konsep dasar strategi belajar-mengajar ini
meliputi : Menetapkan spesifkasi dan
kualifikasi perubahan prilaku,menentukan
pilihan berkenaan dengan pendekatan
terhadap masalah belajar-
mengajar, memiliki prosedur, metode, dan
teknik belajar-mengajar,norma dan
criteria keberhasilan kegiatan belajar-
mengajar.
70. 2. Sasaran kegiatan belajar mengajar
3. Belajar-mengajar sebagai suatu sistem
4. Hakikat Proses Belajar
5. Perubahan Tingkah Laku Siswa
6. Pola-pola Belajar Siswa
- Signal Learning
- Stimulus-Respon Learning
- Descrimination Learning
- Concept Learning
- Problem Solving
71. 7. Memilih Sistem Belajar Mengajar
- Enquiry Discovery Learning,
belajar dan menemukan
sendiri.
- Eksository Learning,
- Mastery Learning
- Humanistic Education,
73. Pengertian
Pembelajaran tuntas (mastery learning)adalah
pendekatan dalam pembelajaran yang
mempersyaratkan peserta didik menguasai
secara tuntas seluruh standar kompetensi
maupun kompetensi dasar mata pelajaran
tertentu.
74. Prinsip utama pembelajaran tuntas
Kompetensi yang harus dicapai peserta didik
dirumuskan dengan urutan yang hirarkis.
Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan
patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan
feedback,
Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan
yang diperlukan,
Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang
mencapai ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile &
Lalley: 2003)
75. Tujuan belajar tuntas
agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai
sepenuhnya oleh seluruh siswa. Penerapan konsep
pembelajaran tuntas dalam pembelajaran dapat
mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam
belajar dengan memberikan kualitas pembelajaran
yang lebih sesuai, bantuan serta perhatian khusus
bagi siswa-siswa yang lambat agar menguasai
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang di
tetapkan.
76. Model belajar tuntas
Model belajar tuntas akan terlaksana apabila:
(1) siswa menguasai semua bahan pelajaran
yang disajikan secara penuh.
(2) bahan pengajaran dibetulkan secara
sistematis.
77. Model belajar dilandasi oleh dua asumsi yaitu:
1. Bahwa adanya korelasi antara tingkat
keberhasilan dengan kemampuan potensial
(bakat).
2. Apabila dilaksanakan secara
sistematis, maka semua peserta didik akan
mampu menguasai bahan yang disajikan
kepadanya.
80. Definisi...
Kepala sekolah adalah tenaga
fungsional guru yang diberikan tugas
tambahan untuk memimpin suatu
sekolah di mana diselenggarakan
proses belajar mengajar atau tempat
di mana terjadi interaksi antara guru
yang memberi pelajaran dan murid
yang menerima pelajaran.
81. Syarat-syarat Kepala Sekolah
a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah
b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di
sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.
c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap
dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi
kepentingan pendidikan.
d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang
luas, terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan
pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang
dipimpinnya.
e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan
dan pengembangan sekolahnya
82. Kepala Sekolah Sebagai Adminstrator
Dalam menjalankan fungsinya sebagai
administrator, kepala sekolah harus mampu
menguasai tugas-tugasnya dan
melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu :
Membuat perencanaan
Kepala sekolah bertugas menyusun struktur
organisasi sekolah
Kepala sekolah sebagai koordinator dalam
organisasi sekolah
Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam
organisasi sekolah
83. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Sepervisi adalah salah satu tugas pokok
dalam administrasi pendidikan bukan
hanya merupakan tugas pekerjaan para
inspektur maupun pengawas saja
melainkan juga tugas pekerjaan kepala
sekolah terhadap pegawai-pegawai
sekolahnya.
84. 3. Faktor-Faktor yang Mempunyai
Keberhasilan Supervisi
1. Lingkungan masyarakat di mana
sekolah berada.
2. Besar kecilnya sekolah yang menjadi
tanggung jawab kepala sekolah.
3. Tingkatan dan jenis sekolah.
4. Keadaan guru-guru dan pegawai-
pegawai yang tersedia.
5. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah
itu sendiri.
85. 4. Pembinaan Kurikulum
Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing para guru
Membimbing dan mengawasi guru-guru
Menyelenggarakan rapat-rapat dewan guru
Mengadakan kunjungan kelas (class visit) yang teratur
Mengadakan saling kunjungan kelas antara guru (inter
class visit).
Setiap permulaan tahun ajaran guru diwajibkan
menyusun suatu silabus mata pelajaran.
Setiap akhir tahun ajaran masing-masing guru
mengadakan penilaian cara dan hasil, kerjanya.
Setiap akhir tahun ajaran mengadakan penelitian
bersama guru-guru mengenai situasi dan kondisi sekolah
87. PENTINGNYA PARTISIPASI GURU DALAM
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
MASA
KEMERDEKAAN
Politik feodal-kolonial menghendaki adanya garis
pemisah yang tegas antara status bawahan dan atasan.
Sebagai akibat politik ini, sistem pengawasan sekolah-
sekolah bersifat otokratis dan terutama ditujukan
untuk meneliti apakah putusan-putusan yang telah
ditetapkan atasan dan perintah-perintahnya ditaati.
Sistem pendidikan di sekolah-sekolah bersifat
nasional dan demokratis. Untuk mencapai tujuan
ini, diperlukan administrasi dan pengawasan yang
demokratis pula, dan sekolah-sekolah harus benar-
benar hidup dan tumbuh di atas dasar-dasar filsafat
negara, yaitu Pancasila.
MASA
KOLONIAL
88. TINGKAH LAKU YANG DEMOKRATIS YANG SEYOGYANYA
DIMILIKI OLEH GURU :
1. Menghormati kepribadian orang-seorang;
2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain;
3. Kerja sama dengan orang lain;
4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk memajukan
kesejahteraan umum dan kemajuan sosial;
5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif dalam
memecahkan masalah-masalah dari pada penggunaan kekerasan atau
emosi;
6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan-kekurangan diri
sendiri dan berusaha memperbaikinya;
7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan kesanggupan mereka bagi
keungtungan kelompok/bersama;
89. LANJUTAN,,,
8. Memikul tanggung jawab terhadap tercapainya cita-cita dan tujuan-
tujuan bersama dan mendahulukan kewajiban dari pada hak;
9. Mereka memerintah diri sendiri untuk kebaikan semua;
10. Bersikap toleran;
11. Menghargai musyawarah untuk memperoleh kata sepakat;
12. Senantiasa berusaha untuk mencapai cara hidup demokratis yang
paling efektif;
13. Berusaha dengan contoh sendiri untuk membimbing orang-orang lain
supaya hidup secara demokratis,
14. Menyesuaikan diri kepada kondisi-kondisi yang selalu berubah dan
berkembang ke arah perbaikan dan kemajuan.
90. KODE ETIK GURU
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangunan yang ber-pancasila.
2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara
hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi
kepentingan anak didik.
91. LANJUTAN,,,
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar
sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja sama maupun didalam hubungan
keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan
organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
93. sistem yang bergerak dan berperan dalam
merumuskan tujuan pendewasaan manusia
sebagai mahluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan
begitu disana kita bisa belajar bagaimana
cara menyikapi diri kita ketika berhadapan
dengan suatu masalah sehingga kita bisa
menyelesaikannya.
94. Wewenang dan tanggung jawab sekolah
adalah hak dari organisasi sekolah
untuk memerintah orang lain untuk
melakukan sesuatu di sertai
pertanggung jawaban dari organisasi
sekolah dalam mengambil keputusan
agar tujuan dapat tercapai.
Pengertian Pembagian
1.Kepala sekolah
2.Komite sekolah
3.Kepala tatausaha
4. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
5. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
6. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana
7.Wakil kepala sekolah bidang HUMAS
8. Koordinator BK
9.Guru
10.SISwa
96. iklim sekolah merupakan
suatu kondisi,dimana keadaan
sekolah dan lingkungannya
dalam keadaan yag sangat
aman,nyaman, damai dan
menyenangkan untuk kegiatan
belajar mengajar
99. IKLIM SEKOLAH YANG KONDUSIF
Lingkungan yang aman, nyaman dan tertib
Ditunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah
Kesehatan sekolah
Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada perkembangan
peserta didik
Seperti halnya iklim fisik, suasana kerja yang tenang
dan menyenangkanjuga akan membangkitkan kinerja para
tenaga kependidikan Mulyasa (2004:120).Untuk itu semua
pihak sekolah harus mampu menciptakan hubungan kerja
yangharmonis, serta menciptakan lingkungan sekolah
yang aman dan menyenangkan.
100. Ciri-ciri rapat yang efektif di sekolah
Dalam hal perencanaan
punya waktu yang rutin, berlangsung dalam waktu
yang paling lama 2 jam
jika mendadak bisa dilakukan sambil
berdiri, hanya untuk menyampaikan hal yang
penting
punya agenda yang diberitahu 3 hari
sebelumnya, dikirim lewat email dan tertulis.
meminta secara khusus pada pesertanya jika
diminta membawa sesuatu.
Jika berlangsung lama disiapkan siapa yang akan
menggantikan guru jika punya jadwal mengajar
PENYELANGGARAAN
RAPAT SEKOLAH
101. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyelenggaraan rapat
1. Melihat tujuan rapat
2. Mempersiapkan peserta rapat
3. Mempersiapkan ruangan
4. Membuat daftar acara
5. Mempersiapkan bahan rapat
6. Mempersiapkan peralatn rapat
7. Mengirimkan hasil rapat
8. Melakukan pekerjaan2 tindak lanjut
103. Definisi
Hubungan dengan masyarakat bagi suatu
sekolah adalah hubungan dua arah antara
sekolah dengan masyarakat untuk
memusyawarahkan ide-ide dan informasi-
informasi tertentu yang berguna bagi
peningkatan pendidikan
104. Manfaat
Bagi masyarakat:
Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-
inovasinya
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang
pendidikan lebih mudah diwujudkan.
Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam
pendidikan.
Melakukan tekanan/tuntutan terhadap
sekolah.
105. Bagi sekolah:
Memudahkan memperbaiki pendidikan.
Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf.
Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar.
Mendapat dukungan moral dari masyarakat.
Memudahkan meminta bantuan dan material dari
masyarakat
Memudahkan pemakaian media pendidikan di
masyarakat.
106. Tujuan
Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
Meningkatkan mutu pendidikan disekolah
yang bersangkutan.
Memperlancar proses belajar mengajar.
Memperoleh dukungan dan bantuan dari
masyarakat yang diperlukan dalam
pengembangan dan pelaksanaan program
sekolah.
107. Peranan Pihak-pihak yang Terkait Hubungan antara
Sekolah dan Masyarakat
Orang tua
Guru
Komite sekolah
Kepala sekolah
Supervisor
108. Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Laporan kepada orang tua murid
Buletin Bulanan
Pameran Sekolah
Kunjungan ke sekolah (school visitation)
Kunjungan ke rumah murid (home
visitation)
Melalui penjelasan oleh staf sekolah
Laporan Tahunan
109. Jenis Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Hubungan edukatif
Hubungan cultural
Hubungan institusional
110. Bentuk Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.
Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-guru
satu bidang studi.
Kunjungan warga masyarakat atau orangtua
siswa ke sekolah.
Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang
menaruh perhatian kepada pendidikan di
sekolah.
112. Pengertian :
Layanan bimbingan dan konseling
merupakan kegiatan yang terencana
berdasarkan pengukuran kebutuhan (need
asessment) yang diwujudkan dalam bentuk
program bimbingan dan konseling.
113. Komponen
layanan dasar bimbingan
layanan responsif
layanan perencanaan individual
layanan dukungan sistem. Keterkaitan
keempat komponen program bimbingan dan
konseling.
114. Fungsi Bimbingan :
Fungsi pemahaman
Fungsi preventif
Fungsi pengembangan
Fungsi penyembuhan
Fungsi adaptasi
Fungsi adaptasi
Fungsi perbaikan
Fungsi fasilitasi
Fungsi pemeliharaan
115. Fungsi khusus bimbingan di sekolah :
Menolong anak dalam kesulitan belajarnya
Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai
dengan minat dan kecakapan anak-anak
Memberi nasihat kepada anak yang akan
berhenti dari sekolahnya
Memberi petunjuk kepada anak-anak yang
melanjutkan belajarnya, dan sebagainya.
116. Program Bimbingan
Pengertian :
Menurut pendapat Hotch dan Costor yang
dikutip oleh Gipson dan Mitcheell (1981)
program yang memberikan layanan khusus
yang dimaksudkan untuk membantu individu
dalam mengadakan penyesuaian diri.
117. Lanjutan....
Program mengatasi masalah belajar
Pengembangan kehidupan pribadi
Pengembangan kehidupan sosial
Pengembangan kemampuan belajar
Pengembangan karir
118. Implikasi2 programBimbingan
Hal yg harus diperhatikan dlm implikasi program
bimbingan :
1. Fasilitas
2. Tersedianya perangkat elektronik
3. Buku-buku panduan
4. Kelengkapan administrasi
5. Tersedianya tenaga guru-guru pembimbing
119. Peran guru dalam bimbingan
1. Tugas guru dalam layanan bimbingan di
dalam kelas
2. Tugas guru dalam layanan bimbingan di luar
kelas.
120. Prinsip-prinsip program bimbingan
Sasaran layanan
Berkenaan dengan permasalahan yang dialami
individu
Program pelayanan bimbingan dan konseling
Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan
pelayanan
121. 9 jenis layanan program bimbingan
1. Orientasi
2. Informasi
3. Penempatan dan penyaluran
4. Penguasaan konten
5. Konseling perseorangan
6. Bimbingan kelompok
7. Konseling kelompok
8. Konsultasi
9. meditasi
122. 6 kegiatan pendukung pelayanan
diatas :
1. Aplikasi instrumentasi
2. Himpunan dana
3. Konferensi kasus
4. Kunjungan rumah
5. Tampilan kepustakaan
6. Alih tangan kasus
123. Organisasi Bimbingan
Kepala sekolah
1. Edukator,
2. Manager,
3. Administrator,
4. Supervisor,
5. Leader,
6. Inovator
7. dan Motivator
(EMASLIM).
Wakil kepala sekolah
Guru mata pelajaran
Guru BK
Pustakawan sekolah