際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Supervisi Pendidikan
Di susun oleh:
Sherly Heryanti (153111194)
Pend. Agama Islam 3F
Dosen Pengampu:
Yayan Andrian, S.Ag., M.Ed.MGMT
Apa sih Supervisi ??
Supervisi
???
Perkataan supervisi berasal dari Bahasa Inggris:
supervision yang terdiri dari dua perkataan
super dan vision. Super berarti atas atau
lebih, sedangkan vision berarti melihat atau
meninjau.
Jadi supervisi mempunyai pengertian yang luas.
Supervisi adalah segala bantuan dari para
pemimpin sekolah, yang tertuju kepada
perkembangan kepemimpinan guru-guru dan
personel sekolah lainnya di dalam mencapai
tujuan-tujuan pendidikan. Ia berupa dorongan,
bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan
keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti
bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan
pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan
pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran dan
metode-metode mengajar yang lebih baik, cara-
cara penilaian yang sistematis terhadap fase
seluruh proses pengajaran dan sebagainya.
Fungsi-fungsi Supervisi
Fungsi pengawasan atau supervisi dalam pendidikan
bukan hanya sekadar control melihat apakah segala
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana
atau program yang telah dilaksanakan sesuai dengan
rencana atau program yang telah di gariskan, tetapi
lebih dari itu. Supervisi dalam pendidikan
mengandung pengertian luas. Kegiatan supervisi
mencakup penentuan kondisi-kondisi atau syarat-
syarat personel maupun material yang diperlukan
untuk terciptanya situasi belajar-mengajar yang
efektif, dan usaha memenuhi syarat-syarat itu.
Fungsi-fungsi supervisi pendidikan yang
sangat penting di ketahui oleh para
pimpinan pendidikan termasuk kepala sekolah,
adalah sebagai berikut:
1) Dalam bidang kepemimpinan
2) Dalam hubungan kemanusiaan
3) Dalam pembinaan proses kelompok
4) Dalam bidang administrasi personel
5) Dalam bidang evaluasi
Jika fungsi-fungsi supervisi di atas benar-benar di kuasai
dan di jalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap
pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah terhadap
para anggotanya, maka kelancaran jalannya sekolah atau
lembaga dalam pencapaian tujuan pendidikan akan lebih
terjamin.
Tujuan Supervisi
Pengawasan secara umum bertujuan untuk mengendalikan
kegiatan agar sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan,
sehingga hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara
efesien dan efektif sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan dalam program kegiatan.
Harsono (1996) menyatakan tujuan pengawasan
pendidikan dan kebudayaan adalah untuk mendeteksi
sedini mungkin segala bentuk penyimpangan serta
menindaklanjuti dalam rangka mendukung pelaksanaan
proritas pendidikan. Prioritas pendidikan yang di maksud
adalah pemerataan belajar, relevansi, peningkatan mutu,
dan kesangkilan dan kemangkusan.
Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Berbagai teknik dapat digunakan supervisor
dalam membantu guru-guru meningkatkan
situasi belajar mengajar, baik secara kelompok
(group techniques), maupun secara perorangan
(individual techniques) ataupun dengan cara
langsung atau bertatap muka, dan cara tak
langsung melalui media komunikasi
(visual, audial, audio visual).
Beberapa teknik yang dapat digunakan
supervisor pendidikan antara lain:
1. Kunjungan Sekolah (School Visit)
2. Kunjungan Kelas (Class Visit)
3. Kunjungan antar kelas/sekolah (Intervisitation)
4. Pertemuan Pribadi (Individual Conference)
5. Rapat Guru
6. Penerbitan Buletin Profesional
7. Penataran
Program Supervisi Pendidikan
Program Supervisi berprinsip kepada proses
pembinaan guru yang menyediakan motivasi yang
kaya bagi pertumbuhan kemampuan profesionalnya
dalam mengajar. Ia menjadi bagian integral dalam
usaha peningkatan mutu sekolah, mendapat
dukungan semua pihak di sertai dana dan
fasilitasnya. Bukan sebuah kegiatan
suplemen atau tambahan.
Supervisor
Supervisor, yaitu orang yang melakukan kegiatan
supervisi. Ia mungkin seorang pengawas umum
pendidikan, atau kepala sekolah yang karena
perannya sebagai pemimpin mempunyai tanggung
jawab tentang mutu program pengajaran di
sekolahnya, atau seorang petugas khusus yang
diangkat khusus untuk memimpin perbaikan suatu
bidang pengajarn tertentu, seperti misalnya
pendidikan jasmani, seni rupa, music,
keterampilan-keterampilan dan lain sebagainya.
Ciri-ciri Seorang Supervisor
yang Baik
Supervisor yang baik selalu merasa di bimbing oleh
penemuan-penemuan yang telah di dapat dari hasil-hail
penelitian pendidikan dan mempunyai kesempatan untuk
menyatakan pendapat-pendapat itu di dalam diskusi-
diskusi kelompok dan pertemuan-pertemuan perseorangan.
Dia hendaknya merupakan pemimpin sumber dalam segala
bidang yang mengenai supervise sekolah dan perbaikan
pengajaran. Mungkin ia adalah seorang spesialis dalam
bidang tertentu, tetapi di samping itu ia pun harus dapat
merupakan seorang generalis di dalam approach-nya
terhadap keseluruhan program sekolah.
Dengan singkat, di samping harus memiliki ilmu administrasi dan
memahami fungsi-fungsi administrasi dengan sebaik-baiknya, untuk
dapat menjalankan fungsinya dengan baik seorang supervisor harus
memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat seperti berikut:
1. Berpengetahuan luas tentang seluk-beluk semua pekerjaan yang
berada di bawah pengawasannya.
2. Menguasai/memahami benar-benar rencana dan program yang
telah di gariskan yang akan di capai oleh setiap lembaga atau
bagian.
3. Berwibawa, dan memiliki kecakapan praktis tentang teknik-
teknik kepengawasan, terutama human relation.
4. Memiliki sifat-sifat jujur, tegas, konsekuen, ramah dan rendah
hati.
5. Berkemauan keras, rajin bekerja demi tercapainyatujuan atau
program yang telah digariskan/disusun.
Kepala sekolah sebagai supervisor.
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah
yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi
pendidikan modern diperlukan supervisor khusus yang lebih
independent, dan dapat meningkatkan objektivitas dalam
pembinaan dan pelaksanaan tugasnya.
Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus
mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan
pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di
sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan
dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk
mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan
penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap
tenaga kependidikannya khususnya guru, disebut supervisi klinis, yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan professional guru dan meningkatkan kualitas
pembelajaran melalui pembelajaran yang efektif. Salah satu supervisi akademik yang
popular adalah supervisi klinis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah), sehingga inisiatif tetap
berada di tangan tenaga kependidikan.
2. Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala sekolah
sebagai supervisor untuk dijadikankesepakatan.
3. Instrument dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepala
sekolah.
4. Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan
interpretasi guru.
5. Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka, dan supervisor
lebih banyak mendengarkan serta menjawab pertanyaan guru daripada memberi
saran dan pengarahan.
6. Supervisi klinis sedikitnya memliki tiga tahap, yaitu pertemuan awal, pengamatan,
dan umpan balik.
7. Adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah sebagai supervisor
terhadap perubahan perilaku guru yang positif sebagai hasil pembinaan.
8. Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan suatu keadaan dan
memecahkan suatu masalah.
Ppt. adm.pend sherly heryanti
Bahan Diskusi :
Menurut kalian pentingkan Supervisi itu di
lakukan?
Lalu, pada saat ini sudah sejauh mana
kegiatan Supervisi Pendidikan itu di lakukan
dan sudahkah berjalan dengan baik?

More Related Content

Ppt. adm.pend sherly heryanti

  • 1. Supervisi Pendidikan Di susun oleh: Sherly Heryanti (153111194) Pend. Agama Islam 3F Dosen Pengampu: Yayan Andrian, S.Ag., M.Ed.MGMT
  • 2. Apa sih Supervisi ?? Supervisi ??? Perkataan supervisi berasal dari Bahasa Inggris: supervision yang terdiri dari dua perkataan super dan vision. Super berarti atas atau lebih, sedangkan vision berarti melihat atau meninjau.
  • 3. Jadi supervisi mempunyai pengertian yang luas. Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Ia berupa dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran dan metode-metode mengajar yang lebih baik, cara- cara penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran dan sebagainya.
  • 4. Fungsi-fungsi Supervisi Fungsi pengawasan atau supervisi dalam pendidikan bukan hanya sekadar control melihat apakah segala kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau program yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau program yang telah di gariskan, tetapi lebih dari itu. Supervisi dalam pendidikan mengandung pengertian luas. Kegiatan supervisi mencakup penentuan kondisi-kondisi atau syarat- syarat personel maupun material yang diperlukan untuk terciptanya situasi belajar-mengajar yang efektif, dan usaha memenuhi syarat-syarat itu.
  • 5. Fungsi-fungsi supervisi pendidikan yang sangat penting di ketahui oleh para pimpinan pendidikan termasuk kepala sekolah, adalah sebagai berikut: 1) Dalam bidang kepemimpinan 2) Dalam hubungan kemanusiaan 3) Dalam pembinaan proses kelompok 4) Dalam bidang administrasi personel 5) Dalam bidang evaluasi Jika fungsi-fungsi supervisi di atas benar-benar di kuasai dan di jalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah terhadap para anggotanya, maka kelancaran jalannya sekolah atau lembaga dalam pencapaian tujuan pendidikan akan lebih terjamin.
  • 6. Tujuan Supervisi Pengawasan secara umum bertujuan untuk mengendalikan kegiatan agar sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan, sehingga hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara efesien dan efektif sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dalam program kegiatan. Harsono (1996) menyatakan tujuan pengawasan pendidikan dan kebudayaan adalah untuk mendeteksi sedini mungkin segala bentuk penyimpangan serta menindaklanjuti dalam rangka mendukung pelaksanaan proritas pendidikan. Prioritas pendidikan yang di maksud adalah pemerataan belajar, relevansi, peningkatan mutu, dan kesangkilan dan kemangkusan.
  • 7. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan Berbagai teknik dapat digunakan supervisor dalam membantu guru-guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok (group techniques), maupun secara perorangan (individual techniques) ataupun dengan cara langsung atau bertatap muka, dan cara tak langsung melalui media komunikasi (visual, audial, audio visual).
  • 8. Beberapa teknik yang dapat digunakan supervisor pendidikan antara lain: 1. Kunjungan Sekolah (School Visit) 2. Kunjungan Kelas (Class Visit) 3. Kunjungan antar kelas/sekolah (Intervisitation) 4. Pertemuan Pribadi (Individual Conference) 5. Rapat Guru 6. Penerbitan Buletin Profesional 7. Penataran
  • 9. Program Supervisi Pendidikan Program Supervisi berprinsip kepada proses pembinaan guru yang menyediakan motivasi yang kaya bagi pertumbuhan kemampuan profesionalnya dalam mengajar. Ia menjadi bagian integral dalam usaha peningkatan mutu sekolah, mendapat dukungan semua pihak di sertai dana dan fasilitasnya. Bukan sebuah kegiatan suplemen atau tambahan.
  • 10. Supervisor Supervisor, yaitu orang yang melakukan kegiatan supervisi. Ia mungkin seorang pengawas umum pendidikan, atau kepala sekolah yang karena perannya sebagai pemimpin mempunyai tanggung jawab tentang mutu program pengajaran di sekolahnya, atau seorang petugas khusus yang diangkat khusus untuk memimpin perbaikan suatu bidang pengajarn tertentu, seperti misalnya pendidikan jasmani, seni rupa, music, keterampilan-keterampilan dan lain sebagainya.
  • 11. Ciri-ciri Seorang Supervisor yang Baik Supervisor yang baik selalu merasa di bimbing oleh penemuan-penemuan yang telah di dapat dari hasil-hail penelitian pendidikan dan mempunyai kesempatan untuk menyatakan pendapat-pendapat itu di dalam diskusi- diskusi kelompok dan pertemuan-pertemuan perseorangan. Dia hendaknya merupakan pemimpin sumber dalam segala bidang yang mengenai supervise sekolah dan perbaikan pengajaran. Mungkin ia adalah seorang spesialis dalam bidang tertentu, tetapi di samping itu ia pun harus dapat merupakan seorang generalis di dalam approach-nya terhadap keseluruhan program sekolah.
  • 12. Dengan singkat, di samping harus memiliki ilmu administrasi dan memahami fungsi-fungsi administrasi dengan sebaik-baiknya, untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik seorang supervisor harus memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat seperti berikut: 1. Berpengetahuan luas tentang seluk-beluk semua pekerjaan yang berada di bawah pengawasannya. 2. Menguasai/memahami benar-benar rencana dan program yang telah di gariskan yang akan di capai oleh setiap lembaga atau bagian. 3. Berwibawa, dan memiliki kecakapan praktis tentang teknik- teknik kepengawasan, terutama human relation. 4. Memiliki sifat-sifat jujur, tegas, konsekuen, ramah dan rendah hati. 5. Berkemauan keras, rajin bekerja demi tercapainyatujuan atau program yang telah digariskan/disusun.
  • 13. Kepala sekolah sebagai supervisor. Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat meningkatkan objektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugasnya. Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.
  • 14. Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap tenaga kependidikannya khususnya guru, disebut supervisi klinis, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan professional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran yang efektif. Salah satu supervisi akademik yang popular adalah supervisi klinis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah), sehingga inisiatif tetap berada di tangan tenaga kependidikan. 2. Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala sekolah sebagai supervisor untuk dijadikankesepakatan. 3. Instrument dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepala sekolah. 4. Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan interpretasi guru. 5. Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka, dan supervisor lebih banyak mendengarkan serta menjawab pertanyaan guru daripada memberi saran dan pengarahan. 6. Supervisi klinis sedikitnya memliki tiga tahap, yaitu pertemuan awal, pengamatan, dan umpan balik. 7. Adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah sebagai supervisor terhadap perubahan perilaku guru yang positif sebagai hasil pembinaan. 8. Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan suatu keadaan dan memecahkan suatu masalah.
  • 16. Bahan Diskusi : Menurut kalian pentingkan Supervisi itu di lakukan? Lalu, pada saat ini sudah sejauh mana kegiatan Supervisi Pendidikan itu di lakukan dan sudahkah berjalan dengan baik?