Protein merupakan makromolekul polipeptida yang terdiri dari rantai asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti pertumbuhan, pemeliharaan jaringan, dan pengatur proses di dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis protein berdasarkan kandungan asam aminonya, seperti protein sempurna, tidak sempurna, dan kurang sempurna. Protein juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi biologis dan strukturnya.
Protein merupakan zat penting yang membangun dan memelihara sel tubuh. Protein ditemukan di seluruh tubuh dan memiliki fungsi yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain. Protein dicerna menjadi asam amino yang diserap tubuh dan digunakan untuk pertumbuhan atau diubah menjadi energi, dengan kekurangan menyebabkan kerusakan jaringan sementara kelebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Protein terdiri dari asam amino yang tersusun dalam struktur primer, sekunder, tertier, dan kuartener. Protein memiliki berbagai fungsi seperti sintesa sel, perbaikan jaringan, penyimpanan, dan lainnya. Kekurangan atau kelebihan protein dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
1) Dokumen tersebut membahas tentang uji karbohidrat, termasuk definisi karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, dan beberapa uji untuk mengidentifikasi karbohidrat seperti uji Molish, uji iodin, uji Benedict, dan uji Seliwanoff.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang penting dalam tubuh. Terdiri dari monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut, seperti glukosa dan fruktosa. Disakarida terdiri dari dua satuan monosakarida, seperti laktosa dan sukrosa. Pati merupakan polisakarida penting yang disimpan d
Laporan praktikum biokimia ini membahas tentang percobaan protein yang meliputi uji susunan elementer protein, kelarutan protein, pengendapan protein dengan garam, logam dan asam organik, biuret, ninhidrin, xantroprotein, dan penentuan titik isoelektrik protein. Tujuan percobaan adalah untuk mengidentifikasi unsur penyusun protein, mengetahui kelarutan dan pengendapan protein oleh berbagai zat, serta membuktikan adanya asam amino
Dokumen tersebut membahas tentang protein, termasuk definisi, komponen, struktur primer hingga kuartener, jenis asam amino esensial dan nonesensial, ikatan peptida, hidrolisis, denaturasi, penggolongan, dan reaksi pengenalan protein seperti uji ninhidrin, biuret, xantoproteat dan balerang.
Praktikum Acara III Lipida bertujuan untuk mengetahui kelarutan dan pembentukan emulsi pada lemak, sifat ketidakjenuhan lemak, dan mendeteksi kandungan kolesterol pada beberapa jenis minyak dan lemak menggunakan beberapa reaksi kimia."
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum biokimia mengenai percobaan enzim yang meliputi pengaruh suhu, pH, dan konsentrasi enzim dan substrat terhadap aktivitas enzim.
2. Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi kimia di dalam sel. Enzim dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, pH, dan konsentrasi.
3. Per
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
Protein merupakan komponen penting dalam sel dan tubuh manusia. Protein dibedakan menjadi protein nabati yang berasal dari tumbuhan dan protein hewani yang berasal dari hewan. Protein diklasifikasi berdasarkan kelarutannya dan fungsinya dalam tubuh.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Proses sintesis protein terdiri dari 5 tahap yaitu aktivasi asam amino, inisiasi rantai polipeptida, pemanjangan rantai, terminasi dan pembebasan, serta pengemasan dan prosesing. Rangkaian tahapan ini melibatkan berbagai faktor dan enzim untuk membentuk rantai polipeptida sesuai kode genetik yang ditentukan mRNA.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi hidrokarbon dan bersifat amfifilik sehingga mampu membentuk struktur seperti membran. Lipid terdiri atas asam lemak, gliserida, lipid kompleks, dan non-gliserida seperti sfingolipid dan steroid. Lipid berfungsi sebagai makanan, isolator panas, zat pelindung, dan bahan baku industri.
Elektroforesis adalah teknik pemisahan molekul bermuatan berdasarkan perbedaan kecepatan migrasinya dalam medan listrik. Metode ini menggunakan gel sebagai matriks pemisahan dan mengaplikasikan medan listrik untuk memisahkan fragmen DNA dan protein berdasarkan ukuran molekulnya. Hasil elektroforesis dapat diamati dengan pewarnaan untuk mengetahui panjang fragmen DNA atau berat molekul protein.
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Dokumen tersebut membahas tentang protein, termasuk definisi, komponen, struktur primer hingga kuartener, jenis asam amino esensial dan nonesensial, ikatan peptida, hidrolisis, denaturasi, penggolongan, dan reaksi pengenalan protein seperti uji ninhidrin, biuret, xantoproteat dan balerang.
Praktikum Acara III Lipida bertujuan untuk mengetahui kelarutan dan pembentukan emulsi pada lemak, sifat ketidakjenuhan lemak, dan mendeteksi kandungan kolesterol pada beberapa jenis minyak dan lemak menggunakan beberapa reaksi kimia."
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum biokimia mengenai percobaan enzim yang meliputi pengaruh suhu, pH, dan konsentrasi enzim dan substrat terhadap aktivitas enzim.
2. Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi kimia di dalam sel. Enzim dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, pH, dan konsentrasi.
3. Per
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
Protein merupakan komponen penting dalam sel dan tubuh manusia. Protein dibedakan menjadi protein nabati yang berasal dari tumbuhan dan protein hewani yang berasal dari hewan. Protein diklasifikasi berdasarkan kelarutannya dan fungsinya dalam tubuh.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Proses sintesis protein terdiri dari 5 tahap yaitu aktivasi asam amino, inisiasi rantai polipeptida, pemanjangan rantai, terminasi dan pembebasan, serta pengemasan dan prosesing. Rangkaian tahapan ini melibatkan berbagai faktor dan enzim untuk membentuk rantai polipeptida sesuai kode genetik yang ditentukan mRNA.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi hidrokarbon dan bersifat amfifilik sehingga mampu membentuk struktur seperti membran. Lipid terdiri atas asam lemak, gliserida, lipid kompleks, dan non-gliserida seperti sfingolipid dan steroid. Lipid berfungsi sebagai makanan, isolator panas, zat pelindung, dan bahan baku industri.
Elektroforesis adalah teknik pemisahan molekul bermuatan berdasarkan perbedaan kecepatan migrasinya dalam medan listrik. Metode ini menggunakan gel sebagai matriks pemisahan dan mengaplikasikan medan listrik untuk memisahkan fragmen DNA dan protein berdasarkan ukuran molekulnya. Hasil elektroforesis dapat diamati dengan pewarnaan untuk mengetahui panjang fragmen DNA atau berat molekul protein.
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri dari rantai asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti sebagai struktur tubuh, sumber energi, dan katalis reaksi kimia. Protein dapat diklasifikasikan berdasarkan struktur, fungsi, dan jenisnya. Perubahan struktur protein dapat terjadi akibat denaturasi dan koagulasi.
Protein adalah senyawa organik kompleks yang terdiri dari polimer asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti enzim, transport, kontraksi, struktural, dan lainnya. Protein dapat mengalami denaturasi akibat panas maupun zat kimia seperti alkohol yang mengubah struktur sekundernya.
Dokumen tersebut membahas tentang protein, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, sifat, klasifikasi, pencernaan, metabolisme, akibat kekurangan dan kelebihan protein. Protein merupakan senyawa polipeptida yang terdiri dari asam amino dan berperan sebagai enzim, struktur jaringan, dan bahan cadangan makanan. Terdapat protein esensial dan non-esensial, serta protein berstruktur primer hingga kuartener. Pencernaan protein melibat
Protein merupakan komponen penting dalam sel dan tubuh manusia. Protein dibedakan menjadi protein nabati yang berasal dari tumbuhan dan protein hewani yang berasal dari hewan. Protein diklasifikasi berdasarkan kelarutannya dan fungsinya dalam tubuh.
Dokumen tersebut merangkum tentang protein, mulai dari pengertian protein sebagai senyawa organik yang terdiri dari asam amino, klasifikasi protein berdasarkan fungsinya, struktur protein primer hingga kuartener, proses denaturasi protein, fungsi dan katabolisme asam amino.
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam aminoEfri Yadi
油
Makalah ini membahas metabolisme protein dan asam amino. Protein terdiri dari asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida. Metabolisme protein melibatkan pencernaan protein menjadi asam amino di usus, penyerapan asam amino ke dalam darah, dan penyimpanan atau penggunaan asam amino oleh sel-sel tubuh untuk sintesis protein atau energi.
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisParid Nurahman
油
Laporan ini membahas proses hidrolisis protein dengan enzim protease yang terkandung dalam nanas dan pepaya. Tujuannya adalah mengetahui aktivitas enzim protease dalam memecah protein dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa bahan seperti ikan, telur, dan tempe dihidrolisis menggunakan enzim dari nanas, pepaya, dan papain komersial untuk membuktikan aktivitas enzim protease.
Protein adalah bahan pembentuk jaringan yang terdiri dari asam amino. Protein memiliki fungsi sebagai enzim, penggerak otot, dan pertahanan tubuh. Asam amino dibedakan menjadi endogen dan eksogen, dimana asam amino eksogen harus didapat dari makanan. Protein dapat mengalami denaturasi akibat panas, asam, atau alkali.
Vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K disimpan di dalam jaringan lemak tubuh. Vitamin A dan D diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta fungsi sistem imun, sementara vitamin E dan K berperan sebagai antioksidan untuk melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.
Vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K disimpan di dalam jaringan lemak tubuh. Vitamin A dan D diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta fungsi sistem imun, sementara vitamin E dan K berperan sebagai antioksidan untuk melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.
Vitamin larut lemak sangat penting untuk kesehatan meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil. Terdiri dari vitamin A, D, E, dan K, vitamin ini berperan dalam proses penglihatan, pertumbuhan tulang, sistem imun, dan pembekuan darah. Sumber utamanya berasal dari makanan hewani dan nabati seperti minyak nabati dan sayuran berwarna.
Larut dlm air
Simpanan sbg kelebihan kebutuhan sangat sedikit
Dikeluarkan melalui urin
Gejala defisiensi sering terjadi dgn cepat
Harus selalu ada dlm makanan sehari-hari
Umumnya tdk mempunyai prekursor
Selain C, H, dan O, kadang mengandung N, S, dan Co
Diabsorpsi melalui vena porta
Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks
Mikromineral
Matakuliah: Struktur dan Fungsi Biomolekul
by Kelompok 1: Mochamad Ridho Fuazi, Nuurur Rizqa Aliya, Oktaviani Cahyaningtyas.
Prodi Kimia, Fakultas MIPA
Universitas Negeri Jakarta
DNA tersusun dari banyak sekali Nukleotida.Satu nukleotida terdiri dari:1. Satu molekul gula (dalam hal ini adalah "deoksiribosa" )2. Satu molekul fosfat.3. Satu molekul basa nitrogen
4. Satu molekul gula dan satu molekul basa disebut Nukleosida
Rantai DNA memiliki lebar 20
Panjang satu unit nukleotida 3,4 .
DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai.
Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa (adenin dengan timin dan guanin dengan sitosin) yang membentuk DNA beruntai ganda.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda.
Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa mineral penting dalam tubuh seperti natrium, klorida, magnesium, dan fosfor. Mineral-mineral tersebut memiliki berbagai fungsi yang mendukung kesehatan tubuh seperti menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, berperan dalam kontraksi otot dan metabolisme, serta menjadi bagian penting dari tulang dan gigi. Dokumen juga menjelaskan sumber-sumber mineral tersebut dalam makanan serta akib
Penjelasan mengenai mineral mikro dalam tubuh tentang fungsi, metabolisme kerja mineral mikro dengan enzim, jumlah kebutuhan dalam sehari hari, serta dampak yang ditimbulkan dari kekurangan dan kelebihan mineral tersebut
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai uji untuk lipid, termasuk uji kelarutan, pembentukan emulsi, keasaman, penyabunan, kolesterol, fosfat, dan Salkowski. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan prinsip dan prosedur beberapa uji untuk mengidentifikasi jenis lipid dalam suatu sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang lipid, termasuk pengertian, fungsi, dan klasifikasi lipid seperti trigliserida, fosfolipid, sfingolipid, lipoprotein, steroid, dan lilin. Juga dibahas struktur kimia dari berbagai jenis lipid dan asam lemak serta reaksi kimia yang terjadi pada lipid."
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)pure chems
油
Lipid merupakan kelompok senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Lipid terdiri atas asam lemak, trigliserida, fosfolipida, dan sterol. Asam lemak merupakan penyusun utama lipid dan diklasifikasikan berdasarkan panjang rantai karbon dan jumlah ikatan rangkapnya. Lipid berperan sebagai sumber energi, komponen membran sel, dan penghantar sinyal biologis.
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam mempercepat reaksi kimia di dalam tubuh. Enzim terdiri dari bagian aktif (apoenzim) dan kofaktor yang membentuk struktur lengkap (holoenzim). Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu, pH, dan konsentrasi substrat.
Dokumen ini membahas beberapa uji kimia untuk mengidentifikasi asam amino dan protein, termasuk Uji Millon, Uji Hopkins-Cole, Uji Ninhidrin, Uji Belerang, Uji Xantoprotein, dan Uji Biuret. Uji-uji tersebut menunjukkan adanya asam amino tertentu seperti tirosin, triptofan, dan ikatan peptida pada protein melalui pembentukan endapan berwarna.
2. DEFINISI
Berasal dari bahasa Mesir
proteus yang berarti yang
utama.
Mengandung unsur-unsur C,
H, O, dan N ada pula unsur S
dan P.
Tersusun dari beberapa asam
amino yang saling berikatan.
4. Asam Amino Singkatan Tiga Huruf Singkatan Satu Huruf
Alanin Ala A
Arginin Arg R
Aspargin Asn N
Asam Aspartat Asp D
Sistein Cys C
Glutamin Gln Q
Asam Glutamat Glu E
Glisin Gly G
Histidin His H
5. Asam Amino Singkatan Tiga Huruf Singkatan Satu Huruf
Isoleucin Ile I
Leucin Leu L
Lisin Lys K
Metionin Met M
Fenilalanin Phe F
Prolin Pro P
Serin Ser S
Treonin Thr T
Triptofan Trp W
Tirosin Tyr Y
Valin Val V
6. KLASIFIKASI ASAM AMINO
BERDASARKAN ESENSIAL
1. Asam amino esensial
Asam amino yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
tapi tubuh tidak dapat mensintesisnya
2. Asam amino non esensial,
Asam amino untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan tubuh tapi tubuh
mampu mensintesisnya sendiri apabila tubuh
mengandung cukup nitrogen.
8. SIFAT SIFAT ASAM AMINO
Padat
Kristal
Titik didih tinggi
Sangat larut dalam air, polar dan membentuk ion-ion.
Gugus amino (NH2) : basa kuat dan dpt menarik
ion H+ dari H2O membentuk NH3
+
10. STRUKTUR PRIMER
Stuktur primer menunjukkan jumlah, jenis, dan urutan asam amino dalam
molekul protein.
Struktur primer hanya memiliki ikatan peptida
11. STRUKTUR SEKUNDER
Hanya memiliki ikatan polipeptida, dengan tambahan ikatan hidrogen
Selain membentuk 留-heliks, dapat pula berbentuk 硫-sheet.
Struktur sekunder dapat di denaturasi menjadi primer dengan bantuan enzim.
12. STRUKTUR TERSIER
Struktur tersier menunjukkan kecenderungan polipeptida membentuk
lapisan lipatan atau gulungan.
Hanya memiliki ikatan polipeptida dan ikatan hidrogen, dengan tambahan
ikatan elektrostatik, interaksi hidrofob antara rantai samping non polar,
interaksi dipol dipol, dan ikatan disulfida.
Dapat denaturasi, menjadi protein
sekunder.
13. STRUKTUR KUARTENER
Struktur kuartener menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein.
Memiliki ikatan polipeptida, ikatan hidrogen, ikatan elektrostatik, interaksi
hidrofob antara rantai samping non polar, interaksi dipol dipol, dan ikatan
disulfida.
Tersusun dari gabungan struktur tersier
Struktur kuartener dapat menjadi struktur tersier melalui proses
denaturasi.
14. KOMPOSISI UNSUR C, H, O, N, S DAN
P DALAM PROTEIN
Unsur %
Karbon 50
Hidrogen 7
Oksigen 23
Nitrogen 16
Sulfur 0 3
Posfor 0 3
15. SIFAT-SIFAT PROTEIN
Sifat protein tergantung dari jumlah
dan susunan asam amino yang
menyusun molekul protein.
Sifat protein juga ditentukan oleh
bagaimana polipeptida terikat satu
dengan yang lainnya.
16. KLASIFIKASI PROTEIN
1. BERDASARKAN KOMPONEN KIMIAWI
2. BERDASARKAN BENTUK MOLEKULNYANYA
3. BERDASARKAN KELARUTANNYA DAN FUNGSINYA
4. BERDASARKAN GUSUS FUNGSI -R
17. KLASIFIKASI BERDASARKAN
KOMPONEN KIMIAWI
Protein sederhana
yaitu golongan protein apabila dihidrolisa oleh asam
alkali atau eter akan menghasilkan asam amino-asam
amino (derivatnya).
Contoh: globulin, albumin, keratin, kolagen, elastin, globin,
zein, gliadin dan glutenin, legumen, lactabumin dan
lactaglobulin.
18. KLASIFIKASI BERDASARKAN
KOMPONEN KIMIAWI
Nama Tersusun Oleh Terdapat Dalam
Nukleoprotein Protein + asam
nukleat
Inti sel, kecambah,
biji-bijian
Glikoprotein Protein + karbohidrat Pada putih telur,
musin (kelenjar
ludah),
tendomusin
(tendon), hati
Lipoprotein Protein + lemak Serum darah, kuning
telur, susu, darah
Fosfoprotein Protein + fosfat Kasein susu, fosvitin
(kuning telur)
Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan
bahan-bahan non-asam amino.
20. KLASIFIKASI BERDASARKAN
BENTUK MOLEKULNYA
Protein serabut
1. Molekul serabut panjang
2. Rantai polipeptida memanjang
pada satu sumbu
3. Tidak larut dalam air
lpha-keratin
21. Enzim
Transport
Nutrien
Kontraktil protein
Struktural protein
Antibodi/Pertahanan
Pengatur
COPYRIGHT AYUMUSTOFA B41131724
KLASIFIKASI BERDASARKAN FUNGSINYA
22. ENZIM
Digunakan sebagai katalisa
Lebih dari 2000 jenis enzim yang memiliki reaksi kimia yang
berbeda-beda
Ribonukleus
Tripsin
23. TRANSPORT
Mengikat atau membawa molekul atau ion spesifik dari suatu organ
ke organ lain
Hemoglobin
24. NUTRIEN
Protein yang digunakan untuk pertumbuhan
Kasein pada susu
Ovalbumin pada putih telu
25. KONTRAKTIL
Kemampuan sel dan organisme untuk berkontraksi, mengubah
bentuk, atau bergerak.
Protein filamen di sistem kontraktil otot kerangka
26. STRUKTURAL
Suatu protein yang berperan sebagai filamen, kabel, atau lembaran
penyanggah untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau
proteksi.
Elastin, protein yang dapat merenggang dua dimensi
27. PERTAHANAN
Protein yang berfungsi mempertahankan organisme dalam melawan
serangan oleh spesies lain atau melindungi organisme dari luka.
Antibodi Thrombin
28. PENGATUR
Protein yang membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Hormon paratiroid
29. Terdapat 7 pengelompokkan, yaitu:
1. Merupakan rantai karbon yang alifatik
2. Mengadung gugus hidroksil
3. Mengandung atom belerang
4. Mengandung gugus asam atau amidanya
5. Mengandung gugus basa
6. Mengandung cincin aromatik
7. Membentuk ikatan dengan atom N pada gugus amino
KLASIFIKASI BERDASARKAN GUGUS
-R
30. DENATURASI PROTEIN
Denaturasi suatu protein adalah hilangnya sifat sifat
struktur lebih tinggii oleh terkacaunya ikatan hidrogen dan
gaya-gaya sekunder lain yang mengutuhkan molekul itu.
Faktor-faktor penyebab denaturasi protein :
- Perubahan pH
- Panas
- Pelarut organik
- Garam-garam dari logam berat
31. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DENATURASI
PROTEIN
Adanya perubahan pH
1. Protein akan keruh saat berada pada pH isoelektriknya, yaitu pada saat muatan ion
positif dan ion negatif sama.
2. Asam dan basa dapat mengacaukan jembatan garam dengan adanya muatan
ionik.
3. Reaksi ini terjadi di dalam sistem pencernaan, saat asam lambung
mengkoagulasi susu yang dikonsumsi.
32. Adanya Perubahan Suhu
1. Terjadi karena suhu tinggi dapat meningkatkan energi kinetik dan
menyebabkan molekul penyusun protein bergerak sangat cepat sehingga
mengacaukan ikatan molekul tersebut.
2. Dapat digunakan untuk memutus ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik
3. Pemanasan membuat protein terdenaturasi sehingga kemampuan mengikat
airnya menurun dan membuat terputusnya interaksi non-kovalen yang ada
pada struktur alami protein tapi tidak memutuskan ikatan kovalennya yang
berupa ikatan peptida.
COPYRIGHT AYUMUSTOFA B41131724
33. Terdapat ion-ion logam berat,
1. Hal ini terjadi karena ikatan sulfur pada protein tertarik oleh ikatan
logam berat sehingga proses denaturasi terjadi dengan adanya
perubahan struktur kandungan senyawa pada protein
tersebut.
2. Logam berat umumnya mengandung Hg2+, Pb2+, Ag1+, Tl1+, Cd2+
akan mengakibatkan terbentuknya garam protein-logam yang
tidak larut.
34. Ditambahkan pelarut organik,
1. Alkohol mendenaturasi protein dengan memutuskan ikatan hidrogen
intramolekul pada rantai samping protein. Ikatan hidrogen yang
baru dapat terbentuk antara alkohol dan rantai samping protein
tersebut.
35. Renaturasi adalah kebalikan dari denaturasi.
Renaturasi adalah pembentukan kembali protein yang telah pecah.
RENATURASI PROTEIN
36. SUMBER PROTEIN
Sumber protein hewani dapat berbentuk
daging, unggas, alat-alat dalam (hati, pankreas,
ginjal, paru, jantung dan jeroan), susu, telur, ikan
dan kerang-kerangan.
Sumber protein nabati dapat berbentuk kacang
kedelai dan hasil olahannya (tempe, tahu) serta
kacang-kacangan lainnya. Selain itu serealia
juga merupakan sumber protein, meskipun
kandungannya sangat kecil.
37. PROTEIN BAGI TUBUH
Dewasa : 1 gr/kgBB/hari
0-1 tahun : 2,5 gr/kgBB/hari
2-13 tahun : 1,5-2 gr/kgBB/hari
Remaja : 1-1,5 gr/kgBB/hari
39. PENYAKIT BERHUBUNGAN
DENGAN PROTEIN
1. Akibat kekurangan Protein
Kekurangan protein murni pada
stadium berat menyebabkan
kwashiorkor pada anak-anak
dibawah lima tahun.
Kekurangan protein sering
dijumpai bersamaan dengan
kekurangan energi yang dikenal
dengan penyakit marasmus.
Sindroma gabungan antara dua
jenis kekurangan ini dinamakan
Energi-Protein Malnutrition (EPM)
atau Kurang Energi-Protein
(KEP) atau Kurang Kalori-Protein
(KKP).
40. 2. Akibat Kelebihan Protein
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan
tubuh.
Kelebihan asam amino memberatkan kerja ginjal
dan hati yang harus memetabolisme dan
mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein dapat menimbulkan asidosis,
dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah dan demam.
PENYAKIT BERHUBUNGAN
DENGAN PROTEIN
41. KATA KATA PENTING
Koagulasi adalah keadaan dimana protein tidak lagi terdispersi sebagai
suatu koloid karena unit ikatan yang terbentuk cukup banyak.
Flokulasi adalah peristiwa pengumpulan partikel-partikel kecilhasil
koagulasi menjadi flok yang lebih besarsehingga cepat mengendap.
Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang
tersuspensi dalam cairan atau zat cair karena pengaruh gravitasi seara
alami.
Presipitasi adalah proses membentuk endapan yaitu padatan yang
dinyatakan tidak larut dalam air walaupun endapan tersebut sebenarnya
mempunyai kelarutan sekecil apapun