Dokumen tersebut membahas analisis kadar aspirin dalam obat oskadon. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang aspirin sebagai bahan aktif dalam obat tersebut, proses sintesis aspirin, sifat fisika dan kimia aspirin, serta komposisi dan cara kerja obat oskadon yang merupakan kombinasi parasetamol dan ibuprofen.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan sifat alkohol, eter, dan fenol. Alkohol memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon, sedangkan eter memiliki gugus hidroksil yang terikat pada dua atom karbon. Fenol memiliki gugus hidroksil yang terikat langsung pada cincin benzena. Alkohol, eter, dan fenol memiliki sifat fisik yang berbeda seperti titik didih dan kelarutan yang terg
Dokumen tersebut membahas tentang air dan larutan buffer. Air merupakan zat penting bagi kehidupan karena mengandung 76% tubuh manusia dan berperan sebagai pelarut dan medium reaksi metabolisme. Struktur air dipengaruhi oleh ikatan hidrogen antar molekulnya. Larutan buffer terdiri atas campuran asam/basa lemah dengan garamnya yang mampu mempertahankan pH ketika ditambah asam/basa. Persamaan Henderson-Hasselbalch dig
Protein merupakan makromolekul polipeptida yang terdiri dari rantai asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti pertumbuhan, pemeliharaan jaringan, dan pengatur proses di dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis protein berdasarkan kandungan asam aminonya, seperti protein sempurna, tidak sempurna, dan kurang sempurna. Protein juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi biologis dan strukturnya.
1. Oksidasi asam lemak menghasilkan asetil-KoA yang kemudian memasuki siklus asam sitrat untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
2. Proses ini terjadi melalui serangkaian reaksi termasuk aktivasi, transportasi, dan pemotongan asam lemak menjadi asetil-KoA.
3. Oksidasi satu molekul asam palmitat dapat menghasilkan 106 molekul ATP.
Asam amino adalah
Senyawa penyusun protein yang terdiri dari gugus amino dan gugus karboksilat
Asam amino bersifat larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform.
* Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi daripada asam karboksilat oleh karena itu secara struktural asam amino bermuatan dan memiliki polaritas tinggi
Flavonoid adalah senyawa fenol yang banyak ditemukan di alam yang memberikan warna merah, ungu, dan kuning pada tumbuhan. Struktur dasar flavonoid terdiri atas 15 atom karbon yang membentuk susunan C6-C3-C6. Flavonoid memiliki berbagai jenis seperti flavon, flavonol, antosianidin yang dapat diisolasi dari ekstrak tumbuhan melalui fraksinasi.
Konformasi isomer adalah stereoisomer dengan rumus struktural yang sama namun konformasi berbeda akibat rotasi ikatan tunggal. Terdapat tiga jenis konformasi yaitu eklips paling tidak stabil, gausch dan staggered paling stabil. Konformasi ditentukan oleh tolakan sterik dan efek elektronik antara gugus pada molekul.
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJNahda Zafira
Ìý
Karbohidrat terdiri atas monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah satuan karbohidrat tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut, sementara disakarida terdiri atas dua satuan monosakarida.
Dokumen tersebut membahas tentang enzim protease. Secara singkat, protease adalah enzim yang memecah ikatan peptida pada protein, ditemukan pada berbagai makhluk hidup. Enzim protease diklasifikasi menjadi empat golongan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu protease serin, sistein, aspartat, dan logam. Salah satu contoh protease tumbuhan adalah enzim papain yang berasal dari pepaya.
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Asam amino adalah senyawa penyusun protein yang memiliki gugus karboksil dan amino. Protein terdiri dari rantai asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Terdapat dua jenis protein utama yaitu protein serat dan globular.
Tugas kelompok ini membahas proses metabolisme karbohidrat, terutama glikolisis, glikogenesis, glukoneogenesis, dan glikogenolisis. Kelompok ini menjelaskan definisi, tahapan, dan hasil dari masing-masing proses metabolisme karbohidrat tersebut serta penerapannya dalam bidang botani farmasi dan pengaturan kadar gula darah.
Dokumen tersebut membahas tentang protein, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, sifat, klasifikasi, pencernaan, metabolisme, akibat kekurangan dan kelebihan protein. Protein merupakan senyawa polipeptida yang terdiri dari asam amino dan berperan sebagai enzim, struktur jaringan, dan bahan cadangan makanan. Terdapat protein esensial dan non-esensial, serta protein berstruktur primer hingga kuartener. Pencernaan protein melibat
1. Oksidasi asam lemak menghasilkan asetil-KoA yang kemudian memasuki siklus asam sitrat untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
2. Proses ini terjadi melalui serangkaian reaksi termasuk aktivasi, transportasi, dan pemotongan asam lemak menjadi asetil-KoA.
3. Oksidasi satu molekul asam palmitat dapat menghasilkan 106 molekul ATP.
Asam amino adalah
Senyawa penyusun protein yang terdiri dari gugus amino dan gugus karboksilat
Asam amino bersifat larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform.
* Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi daripada asam karboksilat oleh karena itu secara struktural asam amino bermuatan dan memiliki polaritas tinggi
Flavonoid adalah senyawa fenol yang banyak ditemukan di alam yang memberikan warna merah, ungu, dan kuning pada tumbuhan. Struktur dasar flavonoid terdiri atas 15 atom karbon yang membentuk susunan C6-C3-C6. Flavonoid memiliki berbagai jenis seperti flavon, flavonol, antosianidin yang dapat diisolasi dari ekstrak tumbuhan melalui fraksinasi.
Konformasi isomer adalah stereoisomer dengan rumus struktural yang sama namun konformasi berbeda akibat rotasi ikatan tunggal. Terdapat tiga jenis konformasi yaitu eklips paling tidak stabil, gausch dan staggered paling stabil. Konformasi ditentukan oleh tolakan sterik dan efek elektronik antara gugus pada molekul.
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJNahda Zafira
Ìý
Karbohidrat terdiri atas monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah satuan karbohidrat tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut, sementara disakarida terdiri atas dua satuan monosakarida.
Dokumen tersebut membahas tentang enzim protease. Secara singkat, protease adalah enzim yang memecah ikatan peptida pada protein, ditemukan pada berbagai makhluk hidup. Enzim protease diklasifikasi menjadi empat golongan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu protease serin, sistein, aspartat, dan logam. Salah satu contoh protease tumbuhan adalah enzim papain yang berasal dari pepaya.
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Asam amino adalah senyawa penyusun protein yang memiliki gugus karboksil dan amino. Protein terdiri dari rantai asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Terdapat dua jenis protein utama yaitu protein serat dan globular.
Tugas kelompok ini membahas proses metabolisme karbohidrat, terutama glikolisis, glikogenesis, glukoneogenesis, dan glikogenolisis. Kelompok ini menjelaskan definisi, tahapan, dan hasil dari masing-masing proses metabolisme karbohidrat tersebut serta penerapannya dalam bidang botani farmasi dan pengaturan kadar gula darah.
Dokumen tersebut membahas tentang protein, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, sifat, klasifikasi, pencernaan, metabolisme, akibat kekurangan dan kelebihan protein. Protein merupakan senyawa polipeptida yang terdiri dari asam amino dan berperan sebagai enzim, struktur jaringan, dan bahan cadangan makanan. Terdapat protein esensial dan non-esensial, serta protein berstruktur primer hingga kuartener. Pencernaan protein melibat
Protein mempunyai peranan penting dalam struktur, reproduksi, dan fungsi organisme hidup. Protein merupakan makromolekul organik yang tersusun dari asam-asam amino.
Protein adalah molekul yang terdiri dari rantai asam amino yang dihubungkan secara kovalen. Terdapat 20 jenis asam amino standar yang menyusun protein. Struktur dan fungsi protein ditentukan oleh kombinasi, jumlah, dan urutan asam amino penyusunnya. Protein memiliki berbagai fungsi yang sangat penting bagi organisme, seperti enzim, antibodi, struktur mekanik, generasi gaya, dan konduksi saraf.
Dokumen tersebut merangkum tentang protein, mulai dari pengertian protein sebagai senyawa organik yang terdiri dari asam amino, klasifikasi protein berdasarkan fungsinya, struktur protein primer hingga kuartener, proses denaturasi protein, fungsi dan katabolisme asam amino.
Protein merupakan polipeptida yang terdiri dari 20 jenis asam amino. Protein memiliki peran penting sebagai enzim, struktur sel, transportasi, dan proses informasi dalam tubuh. Protein dibentuk melalui ikatan peptida antar asam amino dan dapat dikelompokkan menjadi protein serat dan globular.
Asam amino dan protein merupakan senyawa penyusun utama dalam tubuh. Asam amino terdiri dari gugus karboksil, amino, dan rantai samping yang bervariasi. 20 asam amino standar membentuk ikatan peptida dan membentuk protein melalui struktur primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Protein memiliki fungsi sebagai enzim, hormon, dan struktur tubuh.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asam amino dan peptida. Asam amino adalah unit pembangun protein yang terdiri dari 20 jenis asam amino. Asam amino diklasifikasikan berdasarkan gugus rantainya, seperti nonpolar, polar, bermuatan positif, dan bermuatan negatif. Ikatan peptida adalah ikatan antara dua atau lebih asam amino yang membentuk rantai pendek. Delapan asam amino dikategorikan sebagai esensial bagi manusia
Protein adalah senyawa organik kompleks yang terdiri dari polimer asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti enzim, transport, kontraksi, struktural, dan lainnya. Protein dapat mengalami denaturasi akibat panas maupun zat kimia seperti alkohol yang mengubah struktur sekundernya.
Protein adalah biopolimer yang terdiri dari asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein memiliki berbagai fungsi sebagai komponen struktur jaringan maupun sebagai protein aktif seperti enzim dan hormon. Asam amino adalah senyawa penyusun protein yang memiliki gugus karboksil dan amino, serta berperan sebagai biokatalisator dalam reaksi kimia tubuh.
Vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K disimpan di dalam jaringan lemak tubuh. Vitamin A dan D diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta fungsi sistem imun, sementara vitamin E dan K berperan sebagai antioksidan untuk melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.
Vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K disimpan di dalam jaringan lemak tubuh. Vitamin A dan D diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta fungsi sistem imun, sementara vitamin E dan K berperan sebagai antioksidan untuk melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.
Vitamin larut lemak sangat penting untuk kesehatan meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil. Terdiri dari vitamin A, D, E, dan K, vitamin ini berperan dalam proses penglihatan, pertumbuhan tulang, sistem imun, dan pembekuan darah. Sumber utamanya berasal dari makanan hewani dan nabati seperti minyak nabati dan sayuran berwarna.
Larut dlm air
Simpanan sbg kelebihan kebutuhan sangat sedikit
Dikeluarkan melalui urin
Gejala defisiensi sering terjadi dgn cepat
Harus selalu ada dlm makanan sehari-hari
Umumnya tdk mempunyai prekursor
Selain C, H, dan O, kadang mengandung N, S, dan Co
Diabsorpsi melalui vena porta
Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks
Mikromineral
Matakuliah: Struktur dan Fungsi Biomolekul
by Kelompok 1: Mochamad Ridho Fuazi, Nuurur Rizqa Aliya, Oktaviani Cahyaningtyas.
Prodi Kimia, Fakultas MIPA
Universitas Negeri Jakarta
DNA tersusun dari banyak sekali Nukleotida.Satu nukleotida terdiri dari:1. Satu molekul gula (dalam hal ini adalah "deoksiribosa" )2. Satu molekul fosfat.3. Satu molekul basa nitrogen
4. Satu molekul gula dan satu molekul basa disebut Nukleosida
Rantai DNA memiliki lebar 20 Ã…
Panjang satu unit nukleotida 3,4 Ã….
DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai.
Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa (adenin dengan timin dan guanin dengan sitosin) yang membentuk DNA beruntai ganda.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda.
Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa mineral penting dalam tubuh seperti natrium, klorida, magnesium, dan fosfor. Mineral-mineral tersebut memiliki berbagai fungsi yang mendukung kesehatan tubuh seperti menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, berperan dalam kontraksi otot dan metabolisme, serta menjadi bagian penting dari tulang dan gigi. Dokumen juga menjelaskan sumber-sumber mineral tersebut dalam makanan serta akib
Penjelasan mengenai mineral mikro dalam tubuh tentang fungsi, metabolisme kerja mineral mikro dengan enzim, jumlah kebutuhan dalam sehari hari, serta dampak yang ditimbulkan dari kekurangan dan kelebihan mineral tersebut
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai uji untuk lipid, termasuk uji kelarutan, pembentukan emulsi, keasaman, penyabunan, kolesterol, fosfat, dan Salkowski. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan prinsip dan prosedur beberapa uji untuk mengidentifikasi jenis lipid dalam suatu sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang lipid, termasuk pengertian, fungsi, dan klasifikasi lipid seperti trigliserida, fosfolipid, sfingolipid, lipoprotein, steroid, dan lilin. Juga dibahas struktur kimia dari berbagai jenis lipid dan asam lemak serta reaksi kimia yang terjadi pada lipid."
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)pure chems
Ìý
Lipid merupakan kelompok senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Lipid terdiri atas asam lemak, trigliserida, fosfolipida, dan sterol. Asam lemak merupakan penyusun utama lipid dan diklasifikasikan berdasarkan panjang rantai karbon dan jumlah ikatan rangkapnya. Lipid berperan sebagai sumber energi, komponen membran sel, dan penghantar sinyal biologis.
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam mempercepat reaksi kimia di dalam tubuh. Enzim terdiri dari bagian aktif (apoenzim) dan kofaktor yang membentuk struktur lengkap (holoenzim). Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu, pH, dan konsentrasi substrat.
Dokumen ini membahas beberapa uji kimia untuk mengidentifikasi asam amino dan protein, termasuk Uji Millon, Uji Hopkins-Cole, Uji Ninhidrin, Uji Belerang, Uji Xantoprotein, dan Uji Biuret. Uji-uji tersebut menunjukkan adanya asam amino tertentu seperti tirosin, triptofan, dan ikatan peptida pada protein melalui pembentukan endapan berwarna.
protein dapat diidentifikasi dengan berbagai cara, cara yang akan diuji juga banyak dan beragam, ppt uji protein ini akan menjelaskan tentang uji protein dan teori dari hasil uji protein
2. ASAM AMINO
ï‚ž Adalah asam kaboksilat yang
mengandung gugus amino (–NH2)
ï‚ž Monomer dari protein (polipeptida).
ï‚ž Gugus amina dan gugus karboksil
dalam asam amino terikat pada atom
karbon yang sama.
ï‚ž Asam amino pembentuk
protein ada 20 jenis.
3. Ikatan Peptida
ï‚ž Adalah ikatan kovalen yang terbentuk antara 2
molekul asam amino ketika gugus karboksil asam
amino berikatan dengan gugus amino dari asam
amino lain dengan melepas molekul air.
ï‚ž Ketika dua atau lebih asam amino bersatu dalam
satu rantai disebut polipeptida
ï‚ž Satu unit asam amino dalam rantai polipeptida
disebut residu
4. ï‚ž Residu asam amino
pada salah satu
ujung rantai memiliki
gugus amino bebas
dan pada rantai
yang lain memiliki
gugus karboksil
bebas
ï‚ž Urutan asam amino
dalam rantai
polipeptida ditulis
dengan diawali oleh
residu amino-
terminal
5. Penggolongan Asam Amino
ï‚ž 20 asam amino dalam protein dibagi menjadi
4 golongan berdasarkan relatif gugus R-nya.
1. Asam amino dengan gugus R non polar
(tak mengutup)
ï‚ž Gugus non polar adalah tidak mempunyai selisih
muatan dari daerah yang satu ke daerah yang
lain. terdiri dari lima asam amino yang
mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin,
isoleusin, valin,dan prolin) dua dengan R
aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu
mengandung atom sulfur (metionin).
6. 2. Asam amino dengan gugus R mengutub tak
bermuatan
ï‚ž Golongan ini lebih mudah larut dalam air karena
gugus R yang mengutup dapat membentuk
ikatan hydrogen dengan molekul air.
ï‚ž Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya
disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (-OH).
ï‚ž Yang termasuk dalam golongan ini adalah
asparagin dan glutamine yang kekutubannya
disebabkan oleh gugus amida (-CONH2) serta
sistein oleh gugus sulfidril (-SH).
7. 3. Asam amino dengan gugus R bermuatan
negative (Asam amino asam)
ï‚ž Golongan asam amino ini bermuatan negative
pada pH 6.0-7.0 dan terdiri dari asam aspartat
dan asam glutamat yang masing-masing
mempunyai dua gugus karboksil (COOH).
4. Asam amino dengan gugus R bermuatan
positif (Asam amino basa)
ï‚ž Golongan asam amino ini bermuatan positif
pada pH 7.0 terdiri dari lisin, histidin dan arginin
8. ï‚ž 20 asam amino dibagi menjadi tujuh
golongan berdasarkan struktur rantai
sampingnya.
1. Rantai samping alifatik.
ï‚ž Golongan ini terdiri dari asam amino yang
memiliki rantai samping hidrokarbon. Asam
amino golongan ini ialah glisina, alanina, valina,
lesina, isolesina, dan prolina.
2. Rantai samping hidrosilik
ï‚ž Asam amino dalam golongan ini ialah serina dan
treonina. Keduanya mempunyai rantai samping
alifatik yang mengandung fungsi hidroksi.
9. 3. Rantai samping aromatik
ï‚ž Ada tiga asam amino yang mempunyai
cincin aromatik pada rantai sampingnya,
yaitu fenilalanina, tirosina, dan triptofan.
4. Rantai samping asam
ï‚ž Asam aspartat dan glutamat mempunyai
rantai samping yang berakhir dengan asam
karboksilat.
5. Rantai samping amida
ï‚ž Asparagina dan glutamine masing-masing
adalah amida dari aspartat dan glutamat.
Rantai sampingnya bermuatan netral pada
pH 7,0.
10. 6. Rantai samping basa
ï‚ž Terdapat tiga asam amino yang mengandung
nitrogen yang bersifat basa lemah. Nitrogen
dari lisina dan arginina adalah basa yang
cukup kuat. Nitrogen pada rantai samping
histidina sifat basanya lebih lemah dibanding
pada lisina dan arginina.
7. Rantai samping mengandung belerang
ï‚ž Metionina dan sisteina adalah dua asam
amino biasa. Sisteina membentuk ikatan
disulfida (-S-S-) dengan sisteina lain sehingga
menghasilkan asam amino sistina.
14. Asam amino pembentuk
protein
Asam amino
Asam amino esensial
asam amino yang penting dan tidak
mampu dihasilkan oleh tubuh
Asam amino non – esensial
asam amino yang mampu
dihasilkan oleh tubuh
16. Asam amino non protein
ï‚ž Adalah asam amino tertentu yang tidak
terlibat dalam metabolisme primer dan
bukan bagian dari molekul protein
ï‚ž Tidak dikode oleh kode genetik DNA
ï‚ž Yang termasuk asam amino non protein
adalah: citrulline, ornithine, theanine,
trimethyglycine, dan taurine.
18. Definisi Protein
ï‚ž Protein merupakan makromolekul yang
menyusun lebih dari separuh bagian dari sel.
ï‚ž Protein tersusun dari berbagai asam amino
yang masing-masing dihubungkan dengan
ikatan peptida.
ï‚ž Strukturnya mengandung N,C,H,O,S,
kadang-kadang P, Fe dan Cu (sebagai
senyawa kompleks dengan protein).
19. FUNGSI PROTEIN
1. Katalisis enzimatik
2. Transportasi dan penyimpanan
3. Koordinasi gerak
4. Penunjang mekanis
5. Proteksi imun
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls
saraf
7. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi
20. KLASIFIKASI PROTEIN
Berdasarkan bentuk nya:
1. Fibrosa
 Bentuk serabut
 tidak larut dalam pelarut encer
 Ada rantai polopeptida yang membelit dalam
bentuk spiral atau heliks
 dihubungkan dengan ikatan disulfide dan
ikatan hydrogen
 Fungsi : membentuk struktur jaringan
21.  Jenis Protein Fibrosa
ï‚ž kolagen : protein utama pada jaringan
penghubung skeletal.
ï‚ž elastin : protein pada jaringan elastis seperti
pada tendon dan arteri.
ï‚ž keratin : protein yang suka dilarutkan dan
tidak dapat dicerna.
23. 2. Globular
 Bentuk bola
 Larut dalam larutan garam dan asam
encer, juga lebih mudah berubah akibat
pengaruh suhu, konsentrasi garam, serta
pelarut asam dan basa, dibandingkan
dengan protein fibrosa
 mudah terdenaturasi
24.  Jenis Protein Globular
ï‚ž Albumin
1. larut dalam air dan menggumpal apabila terkena
panas.
2. Contoh : albumin telur, albumin serum, leucosin pada
gandum dan legumelin pada kacang-kacangan
ï‚ž Globulin
1. umumnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam asam
kuat dan menggumpal apabila terkena panas.
2. sebagai komponen globulin serum, fibrinogen,
legumin pada kacang-kacangan, concanavalin pada
jack bean dan excelsin pada kacang Brazil.
25. ï‚ž Glutelin
1. tidak larut dalam air dan pelarut netral,
tetapi lebih cepat larut dalam larutan asam
atau basa.
2. Contoh : terdapat pada glutelin pada jagung
yang lisinnya tinggi, dan oxyzenin pada padi
ï‚ž Prolamin atau Gliadin
1. protein sederhana yang larut dalam 70
sampai dengan 80 persen etanol tetapi tidak
larut dalam air, alkohol dan pelarut netral.
2. Contoh : terdapat pada zein dalam jagung
dan gandum, gliading pada gandum dan rye
serta hordein pada barley
26. ï‚ž Histon
1. protein dasar yang larut dalam air, tetapi tidak
larut dalam larutan amonia.
2. Contoh : globin pada hemoglobin dan
scombron pada spermatozoa mackerel
ï‚ž Protamin
1. molekul dengan bobot rendah pada protein,
larut dalam air, tidak menggumpal terkena
panas berbentuk garam stabil.
2. Contoh : salmine dari sperma ikan salmon,
sturine dari ikan sturgeon, clupeine dari ikan
herring, dan scombrine dari ikan mackerel.
Protamin umumnya bersatu dengan asam
nukleat dalam sperma ikan.
28. 3. Protein gabungan (conjugated)
 Adalah protein sederhana yang terikat
dengan bahan non-asam amino
 Jenis Protein Conjugated
1. Mukoid atau mukoprotein : bagian karbohidrat
dalam protein adalah mukopolisakarida yang
mengandung N-asetil-heksosamin seperti
glukosamin atau galaktosamin yang
berkombinasi dengan asam uronik,
galakturonik atau asam glukoronik, banyak
juga yang mengandung asam sialik.
29. 2. Glikoprotein : mengandung karbohidarat
kurang dari 4 persen, sering kali dalam
bentuk heksosa sederhana, seperti manosa
sebesar 1,7 persen dalam albumin telur
3. Larut dalam air yang bergabung dengan
lesitin, cepalin, kolesterol, atau lemak dan
fosfolipid lain
4. Kromoprotein : meliputi hemoglobin,
sitokrom, flavoprotein, visual purple pada
retina mata dan enzim katalase.
31. Berdasarkan komposisi nya:
ï‚ž Protein sederhana : apabila mengalami
hidrolisis akan menghasilkan hanya asam-
asam amino atau derivatnya,
contohnya adalah : albumin, globulin,
glutelin, albuminoid dan protamin
ï‚ž Protein asal : protein yang terdegradasi
yang meliputi protein primer (misal :
protean) dan protein sekunder (misal :
proteosa, pepton dan peptida).
32. ï‚ž Protein gabungan: protein sederhana yang
bergabung dengan radikal protein.
Contohnya adalah :
 nukleoprotein = protein yang bergabung dengan
asam nukleat
 Glikoprotein = protein yang bergabung dengan
zat yang mengandung gugusan karbohidrat
 Fosfoprotein = protein yang bergabung dengan
zat yang mengandung fosfor seperti kasein
 Hemoglobin = protein yang bergabung dengan
zat-zat sejenis hematin seperti hemoglobin
 Lesitoprotein = protein yang bergabung dengan
lesitin, seperti jaringan fibrinogen
34. Struktur Protein
ï‚ž Struktur primer adalah struktur asam
amino linear dari rantai polipeptida yang
disebabkan oleh ikatan kovalen/ ikatan
peptida
35. ï‚ž Struktur sekunder merupakan struktur
primer ditambah dengan ikatan hidrogen
antar residu asam amino yang berdekatan.
 Struktur sekunder mencakup α helix dan β
sheet
 Pada α helix terbentuk struktur ulir/heliks
dimana masing-masing ikatan peptida
dihubungkan dengan ikatan hidrogen ke
ikatan residu asam amino didepannya dan 4
asam amino dibelakangnya dalam urutan
primer.
36.  β sheet terbentuk melalui ikatan hidrogen antara
daerah linier rantai polipeptida.
 Ikatan hidrogen yang terjadi antara oksigen
karbonil dari satu ikatan peptida dan nitrogen
dari ikatan peptida lain
37. ï‚ž Struktur tersier : gabungan dari beberapa
struktur sekunder.
ï‚ž Terjadi karena beberapa interaksi rantai
samping menyebabkan struktur polipeptida
lebih stabil.
ï‚ž Interaksi-interaksi yang terjadi:
1. Ikatan hidrogen
2. Ikatan ionik
3. Ikatan hidrofobik
4. Ikatan hidrofilik
5. Ikatan disulfida.
ï‚ž Struktur tersier terdapat pada protein globular
39. ï‚ž Struktur kuarterner : melibatkan beberapa
polipeptida dalam membentuk suatu protein.
Umumnya ikatan-ikatan yang terjadi sama
dengan ikatan di struktur tersier.
40. Denaturasi
ï‚ž Dapat diartikan suatu proses terpecahnya
ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, ikatan
garam dan terbukanya lipatan atau wiru
molekul protein tanpa terjadi pemecahan
kovalen
ï‚ž Atau sebuah proses dimana protein kuartener
menjadi struktur tersier, struktur tersier menjadi
struktutr sekunder, dan struktur sekunder
menjadi struktur primer.
ï‚ž Penyebab denaturasi protein :
1. Denaturasi karena panas
2. Denaturasi karena asam dan basa
3. Denaturasi karena logam berat
4. Denaturasi karena alkohol
41. ï‚ž Denaturasi karena panas
 Dapat digunakan untuk memutus ikatan hidrogen
dan interaksi hidrofobik
 Terjadi karena suhu tinggi dapat meningkatkan
energi kinetik dan menyebabkan molekul
penyusun protein bergerak sangat cepat
sehingga mengacaukan ikatan molekul tersebut.
 Pemanasan membuat protein terdenaturasi
sehingga kemampuan mengikat airnya menurun.
Sehingga mengakibatkan terputusnya interaksi
non-kovalen yang ada pada struktur alami protein
tapi tidak memutuskan ikatan kovalennya yang
berupa ikatan peptida.
42. ï‚ž Denaturasi karena asam atau basa
 Protein akan mengalami kekeruhan pada saat
mencapai ph isoelektris yaitu ph dimana protein
memiliki muatan positif dan negatif yang sama, yang
ditandai kekeruhan meningkat dan timbulnya
gumpalan.
 Asam dan basa dapat mengacaukan jembatan
garam dengan adanya muatan ionik. Sebuah tipe
reaksi penggantian dobel terjadi sewaktu ion positif
dan negatif di dalam garam berganti pasangan
dengan ion positif dan negatif yang berasal dari
asam atau basa yang ditambahkan.
 Reaksi ini terjadi di dalam sistem pencernaan, saat
asam lambung mengkoagulasi susu yang
dikonsumsi.
44. ï‚ž Denaturasi karena campuran logam berat
 Campuran logam berat mendenaturasi protein
sama dengan halnya asam dan basa
 Hal ini terjadi karena ikatan sulfur pada protein
tertarik oleh ikatan logam berat sehingga proses
denaturasi terjadi dengan adanya perubahan
struktur kandungan senyawa pada protein tersebut
saat ion pada protein bereaksi dengan ion logam
berat yang tercampur didalamnya
 Logam berat umumnya mengandung Hg2+, Pb2+,
Ag1+, Tl1+, Cd2+ dan logam lainnya dengan berat
atom yang besar. Reaksi yang terjadi antara garam
logam berat akan mengakibatkan terbentuknya
garam protein-logam yang tidak larut
46. ï‚ž Denaturasi karena alkohol
 Alkohol 70% bisa masuk ke dinding sel dan
dapat mendenaturasi protein di dalam sel.
 Sedangkan alkohol 95% mengkoagulasikan
protein di luar dinding sel dan mencegah
alkohol lain masuk ke dalam sel melalui dinding
sel. Sehingga yang digunakan sebagai
disinfektan adalah alkohol 70%.
 Alkohol mendenaturasi protein dengan
memutuskan ikatan hidrogen intramolekul pada
rantai samping protein. Ikatan hidrogen yang
baru dapat terbentuk antara alkohol dan rantai
samping protein tersebut.
48. Contoh Denaturasi
1. Denaturasi protein pada susu
 Protein susu terdiri dari dua protein utama: casein
dan protein whey. Kasein stabil pada pemanasan,
sementara protein whey tidak stabil dengan adanya
panas
 Karenanya, protein whey lah yang terdenaturasi
ketika susu dipanaskan . Protein whey terkoagulasi
oleh panas dan membentuk partikel-partikel kecil.
Karena jumlah partikel-partikel kecil ini sangat
sedikit, pengendapan jarang terjadi
 Peristiwa denaturasi protein whey mempengaruhi
warna putih susu.Susu menjadi lebih putih setelah
dipasteurisasi.
49. 2. Denaturasi protein pada daging
 Pemanasan dapat menyebabkan serabut
protein daging menjadi liat oleh karena
koagulasi dan penyusutan protein myofibrillar
dan jaringan ikat.
 Proses pemasakan cepat akan membuat
daging menjadi liat karena selama pemanasan
terjadi denaturasi protein dan denaturasi
collagen
 Proses pemasakan yang cukup lama hingga
mencapai suhu yang melampaui suhu
penyusutan collagen (60-65 0C) akan membuat
daging menjadi empuk karena collagen diubah
menjadi gelatin.
50. 3. Denaturasi protein pada telur
 Pemanasan putih telur pada suhu sekitar 60
-70 0C mengakibatkan albumin membuka
lipatannya dan menghasilkan suatu
endapan berupa zat padat putih. Endapan
ini tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Begitu pula dengan enzim yang dipanaskan
pada suhu tinggi. Enzim tersebut menjadi
tidak aktif dan tidak dapat berfungsi lagi
sebagai biokatalis.
51. Koagulasi
ï‚ž Koagulasi merupakan proses lanjutan yang
terjadi ketika molekul protein yang
didenaturasi membentuk suatu massa yang
solid.
ï‚ž Contoh : cairan telur (sol) diubah menjadi
padat atau setengah padat (gel) dengan
proses air yang keluar dari struktur
membentuk spiral-spiral yang membuka dan
melekat satu sama lain.
52. ï‚ž Flokulasi
 Protein yang terdenaturasi belum tentu
mengakibatkan koagulasi. Protein dapat saja
mengendap, tetapi dapat kembali ke keadaan
semula
ï‚ž Presipitasi
 Adalah pengendapan yang terjadi karena
penggumpalan yang parsial.
 Disebabkan oleh berkurangnya kelarutan
protein yang terjadi karena perubahan kimia
 Contoh : salting-in dan salting-out
53. Renaturasi
ï‚ž Renaturasi : proses pembentukan kembali
struktur untai ganda dari keadaan terdenaturasi.
ï‚ž Tahapan-tahapan renaturasi :
1. Untai tunggal DNA (sense) bertemu dengan untai
tunggal lainnya (anti sense) secara acak
2. Jika urutan nukleotida kedua untai tunggal tersebut
komplomenter, maka akan terjadi ikatan hidrogen
dan terbentuk struktur untai ganda yang lengkap.
ï‚ž Terjadi apabila rantai DNA yang terputus
didinginkan kembali maka pasangan - pasangan
basa tersebut kembali menjdai double helix.