Persiapan sebelum persalinan meliputi penentuan tenaga kesehatan yang akan membantu persalinan, merencanakan tempat persalinan, menabung untuk biaya, dan menanyakan perkiraan tanggal persalinan. Tanda-tanda persalinan adalah munculnya mulas-mulas yang teratur, keluarnya lendir darah atau cairan ketuban. Ibu bersalin masih bisa makan dan minum selama 12 jam pertama, sambil mengikuti anjuran tenaga kesehat
Dokumen tersebut merupakan format satuan acara penyuluhan tentang imunisasi dasar yang akan diselenggarakan di Puskesmas Warungkiara pada 3 April 2013. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu tentang imunisasi dasar agar dapat menyebutkan pengertian, manfaat, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta efek dari tidak melakukan imunisasi. Materi penyuluhan mencakup pengertian
Imunisasi penting untuk kesehatan anak karena dapat mencegah penyakit berbahaya seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis B. Program imunisasi nasional Indonesia telah berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut. Imunisasi lengkap harus diberikan sejak bayi untuk memberikan perlindungan maksimal.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis vaksinasi untuk mencegah penyakit menular seperti campak, cacar air, tetanus, difteri, pertusis, polio, hepatitis B, dan tuberkulosis. Jenis vaksin yang digunakan meliputi vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin mati, subunit, serta imunoglobulin. Vaksin-vaksin tersebut memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pelaksanaan program imunisasi nasional di Desa Tempos, Dusun Karang Barat untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap penyakit menular melalui vaksinasi rutin pada bayi, anak, dan wanita usia subur sesuai jadwal yang ditetapkan serta menjelaskan manfaat dan tujuan dari program imunisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, pencegahan penyakit, dan jaminan halal dalam perspektif fikih. Prinsip dasarnya adalah mencegah terjadinya kemudaratan dan merealisasikan kemaslahatan dengan menjaga kesehatan secara preventif melalui imunisasi dan langkah-langkah lainnya, asalkan menggunakan sarana yang halal. Fatwa MUI juga membahas tentang penggunaan vaksin polio dan meningitis
Dokumen tersebut membahas tentang jadwal imunisasi untuk dua bayi yang lahir dari ibu dengan kondisi berbeda, yaitu ibu dengan hepatitis B dan ibu dengan TB paru. Dokumen juga menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, syarat, dan jenis-jenis imunisasi dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen tersebut merangkum jadwal dan jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak, termasuk hepatitis B, polio, BCG, DPT, campak, dan Hib. Imunisasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan yang memadai untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, tetanus, pertusis, campak, dan infeksi Hib.
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Dokumen ini membahas tentang imunisasi dan jenis-jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi dan anak balita untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti TBC, campak, polio, hepatitis B, difteri, dan tetanus. Imunisasi yang harus diberikan kepada ibu hamil adalah imunisasi TT untuk mencegah tetanus pada bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Imunisasi Dasar pada Bayi memberikan informasi tentang lima imunisasi dasar yang wajib diberikan pada bayi, yaitu imunisasi BCG untuk mencegah tuberkulosis, imunisasi Hepatitis B untuk mencegah Hepatitis B, imunisasi DPT-HB tiga kali untuk mencegah difteri, pertusis, tetanus dan Hepatitis B, imunisasi polio empat kali untuk mencegah polio, serta imunisasi campak satu kali untuk mencegah camp
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen agar tidak terjadi penyakit bila terpapar antigen serupa. Tujuannya adalah mencegah penyakit tertentu pada individu maupun populasi, bahkan menghilangkan penyakit tertentu. Jenis imunisasi yang dibahas adalah imunisasi aktif dan pasif beserta cara kerjanya."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yaitu upaya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit menular melalui pemberian vaksin pada bayi, anak, dan orang dewasa. Imunisasi dapat dilakukan secara aktif maupun pasif, dengan tujuan mencegah penyakit tertentu. Faktor-faktor seperti status kekebalan tubuh, genetik, dan kualitas vaksin dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, pencegahan penyakit, dan jaminan halal dalam perspektif fikih. Prinsip dasarnya adalah mencegah terjadinya kemudaratan dan merealisasikan kemaslahatan dengan menjaga kesehatan secara preventif melalui imunisasi dan langkah-langkah lainnya, asalkan menggunakan sarana yang halal. Fatwa MUI juga membahas tentang penggunaan vaksin polio dan meningitis
Dokumen tersebut membahas tentang jadwal imunisasi untuk dua bayi yang lahir dari ibu dengan kondisi berbeda, yaitu ibu dengan hepatitis B dan ibu dengan TB paru. Dokumen juga menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, syarat, dan jenis-jenis imunisasi dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen tersebut merangkum jadwal dan jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak, termasuk hepatitis B, polio, BCG, DPT, campak, dan Hib. Imunisasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan yang memadai untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, tetanus, pertusis, campak, dan infeksi Hib.
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Dokumen ini membahas tentang imunisasi dan jenis-jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi dan anak balita untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti TBC, campak, polio, hepatitis B, difteri, dan tetanus. Imunisasi yang harus diberikan kepada ibu hamil adalah imunisasi TT untuk mencegah tetanus pada bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Imunisasi Dasar pada Bayi memberikan informasi tentang lima imunisasi dasar yang wajib diberikan pada bayi, yaitu imunisasi BCG untuk mencegah tuberkulosis, imunisasi Hepatitis B untuk mencegah Hepatitis B, imunisasi DPT-HB tiga kali untuk mencegah difteri, pertusis, tetanus dan Hepatitis B, imunisasi polio empat kali untuk mencegah polio, serta imunisasi campak satu kali untuk mencegah camp
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen agar tidak terjadi penyakit bila terpapar antigen serupa. Tujuannya adalah mencegah penyakit tertentu pada individu maupun populasi, bahkan menghilangkan penyakit tertentu. Jenis imunisasi yang dibahas adalah imunisasi aktif dan pasif beserta cara kerjanya."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yaitu upaya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit menular melalui pemberian vaksin pada bayi, anak, dan orang dewasa. Imunisasi dapat dilakukan secara aktif maupun pasif, dengan tujuan mencegah penyakit tertentu. Faktor-faktor seperti status kekebalan tubuh, genetik, dan kualitas vaksin dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian
Pelayanan imunisasi terganggu selama pandemi COVID-19 namun tetap penting untuk mencegah penyakit seperti pneumonia. Bila tidak mungkin memberikan imunisasi rutin, layanan bisa ditunda dan direncanakan kembali melalui program "imunisasi kejar". Dalam melaksanakannya perlu memperhatikan protokol kesehatan COVID-19 seperti physical distancing dan penjadwalan kunjungan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai program imunisasi di Puskesmas Talawe untuk mencegah berbagai penyakit pada anak, termasuk delapan jenis imunisasi dasar sebelum usia satu tahun, serta tips perawatan setelah imunisasi dan pertanyaan-pertanyaan terkait imunisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang program imunisasi di Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 1956 untuk mengendalikan dan mencegah penyakit menular melalui vaksinasi. Dokumen ini menjelaskan jenis penyakit yang dicakup dalam program imunisasi beserta gejala, penyebab, dan cara pencegahannya melalui vaksinasi.
POGI - Wiweko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)_Translated.pptxfarizrafiz
油
Standar pelayanan kesehatan ibu hamil dan bersalin selama pandemi Covid-19 mencakup rekomendasi pelayanan antenatal, intranatal, dan postnatal serta panduan alat pelindungan diri. Pelayanan antenatal disesuaikan dengan trimester kehamilan dengan penekanan pada telekonsultasi, sementara persalinan hanya dilakukan di fasilitas kesehatan dengan protokol kesehatan ketat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pentingnya melengkapi imunisasi dewasa sebelum menikah dan berencana memiliki anak, khususnya vaksin MMR, varicela, influenza, TDaP, dan hepatitis B. Vaksin-vaksin tersebut dapat melindungi ibu hamil dan janin dari berbagai penyakit seperti campak, gondongan, rubella, cacar air, influenza, tetanus, difteri, pertusis, dan hepatitis B.
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti difteri, pertusis, polio, campak, tetanus, tuberkulosis, dan hepatitis B.
2. Juga membahas tentang jenis kekebalan, baik kekebalan pasif maupun aktif, serta jadwal dan cara pemberian berbagai vaksin imunisasi anak dan dewasa.
3. Termasuk penjelasan singkat mengenai karakteristik
Vaksinasi dasar untuk bayi dan anak meliputi vaksin BCG, DPT, polio, campak, hepatitis B, dan Hib yang diberikan secara bertahap pada usia 0-12 bulan untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak, hepatitis B, dan meningitis. Imunisasi boster juga diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun untuk memperkuat kekebalan.
Makalah asi menurut pandangan agama islamWarung Bidan
油
MAKALAH ASI MENURUT PANDANGAN AGAMA ISLAM
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung berbagai zat gizi dan antibody yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif terbukti lebih cerdas dan tidak mudah terserang penyakit.
Selengkapnya:
http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-asi-menurut-pandangan-agama.html
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramWarung Bidan
油
Makalah ini membahas tentang penyajian data dan grafik dalam epidemiologi. Ada beberapa cara penyajian data seperti tabulasi dan grafik. Grafik merupakan gambaran data berupa angka yang dapat menunjukkan secara visual. Ada beberapa jenis grafik seperti histogram, poligon, garis, ogive, lingkaran, dan pictogram.
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiWarung Bidan
油
Makalah ini membahas tentang konsep dasar teori air susu ibu (ASI) dimana ASI dijelaskan sebagai cairan yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dari penyakit karena mengandung zat gizi dan antibodi yang tepat. Kolostrum yang dihasilkan ibu baru melahirkan juga dielaborasi kandungan dan manfaatnya bagi bayi."
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisWarung Bidan
油
Makalah ini membahas metode Hypnobirthing untuk melahirkan tanpa rasa sakit dengan menggunakan teknik relaksasi dan hipnotis. Metode ini mudah dipelajari dan membantu ibu hamil merasakan proses persalinan yang aman dan nyaman tanpa operasi. Makalah ini juga menjelaskan perkembangan kehamilan pada trimester pertama hingga ketiga beserta perubahan fisik dan emosional yang dialami ibu hamil.
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienWarung Bidan
油
1. Ada beberapa posisi tubuh yang dapat diberikan kepada pasien untuk mencegah abnormalitas postur dan meningkatkan kenyamanan, seperti posisi Fowler, semi Fowler, Sim, Trendelenburg, dorsal recumbent, litotomi, genu pectrocal, orthopenic, supinasi, pronasi, dan lateral.
2. Setiap posisi memiliki tujuan dan indikasi khusus sesuai dengan kondisi pasien. Posisi ditentukan berdasarkan pengkajian kekuatan otot, mobilitas sendi
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaWarung Bidan
油
MAKALAH FARMAKOLOGI
EFEK SAMPING OBAT DAN CARA PENGATASANNYA
Setiap obat mempunyai kemungkinan untuk menyebabkan efek samping, oleh karena seperti halnya efek farmakologik, efek samping obat juga merupakan hasil interaksi yang kompleks antara molekul obat dengan tempat kerja spesifik dalam sistem biologik tubuh. Kalau suatu efek farmakologik terjadi secara ekstrim, inipun akan menimbulkan pengaruh buruk terhadap sistem biologik tubuh.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-farmakologi-efek-samping-obat.html
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Warung Bidan
油
Teks tersebut membahas tentang pemeriksaan yang dilakukan terhadap ibu bersalin untuk mengetahui kondisi kesehatannya, meliputi pemeriksaan umum, khusus, dan penunjang. Pemeriksaan umum melihat kondisi umum, vital, dan status presentasi ibu. Pemeriksaan khusus menilai kondisi janin dan persalinan ibu melalui pengukuran TFU, palpasi, dan pemeriksaan dalam. Pemeriksaan penunjang digunak
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
油
Makalah ini membahas tentang sterilisasi, desinfeksi tingkat tinggi, cuci dan bilas. Ada tiga cara sterilisasi yaitu secara fisika (panas kering dan panas lembab), kimia, dan radiasi. Panas kering menggunakan oven pada suhu 150-170 derajat selama 1-4 jam, sedangkan panas lembab menggunakan uap bertekanan pada suhu 121 derajat selama 15 menit. Desinfeksi tingkat tinggi dapat dilakukan dengan
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaWarung Bidan
油
Masalah Kesehatan Reproduksi Dan Cara Penanggulangannya
Masa reproduksi merupakan masa terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital bermakna untuk memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali, dan selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada usia 40 tahun ke atas wanita masih mampu hamil, tetapi fertilitas menurun cepat sesudah usia tersebut.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/masalah-kesehatan-reproduksi-dan-cara.html
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
油
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi & Balita
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang bersifat berbeda, tetapi sang berkaitan dan ulit diiahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergabung pada potensi biolotik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang aling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio fisiko psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda beda yang memeberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-pemantauan.html
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneWarung Bidan
油
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan hygiene, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah. Dengan mengajarkan cara hygiene pada keluarga, maka kita akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-personal.html
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudWarung Bidan
油
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Alat Kontrasepsi IUD
Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2016. Keluarga yang berkualitas adalah yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-alat.html
SATUAN ACARA PENYULUHAN SEKS BEBAS
seks bebas adalah prilaku yang didorong oleh hasrat seksual yang berasal dari kematangan organ seksual,untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tetapi perilaku tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-seks-bebas.html
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Warung Bidan
油
Makalah ini membahas tentang konsep dasar ketuban pecah dini (KPD). Ringkasannya adalah:
1. KPD adalah pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan dimulai, yang dapat terjadi pada kehamilan prematur atau matang.
2. Faktor risiko KPD antara lain umur ibu di luar 20-35 tahun, paritas tinggi, pekerjaan berat, riwayat KPD sebelumnya, dan komplikasi kehamilan sepert
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungWarung Bidan
油
Makalah ini membahas pandangan agama terhadap bayi tabung. Secara umum membahas pengertian bayi tabung, cara pandang Islam yang membolehkan bayi tabung dengan sel sperma dan ovum pasangan suami istri sendiri namun melarangnya dengan donor, serta proses inseminasi buatan.
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSWarung Bidan
油
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
AIDS (Acquired Immune deficiency syndrome) yaitu: penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak system kekebalan tubuh manusia. Virus tersebut dinamakan HIV (Human Immuno defiency virus).
Selengkapnya : http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-pandangan-agama-terhadap-kasus_29.html
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiWarung Bidan
油
Makalah ini membahas pandangan agama terhadap kasus aborsi, termasuk definisi aborsi dari perspektif kedokteran, statistik aborsi di Indonesia dan dunia, alasan-alasan dilakukannya aborsi, serta pandangan Islam dan Kristen terhadap aborsi."
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanWarung Bidan
油
KONSEP DASAR KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Pemeriksaan kehamilan sangat penting dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan dalam kehamilan sedini mungkin sehingga mampu dilakukan penanganan yang sesuai.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/05/konsep-dasar-kehamilan.html
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Warung Bidan
油
Makalah Konsep Pengganti Air Susu Ibu / PASI (Pengertian, Jenis, Kekurangan)
Memberikan susu formula pada bayi usia 0-6 bulan sangat berbahaya, karena dapat menimbulkan berbagai penyakit dan gangguan seperti infeksi saluran pencernaan (muntah, diare), infeksi saluran pernafasan, resiko alergi, serangan asma, kegemukan (obesitas), meningkatkan kurang gizi, menurunkan perkembangan kecerdasan kognitif selain itu juga susu formula dapat menyebabkan mudah sakit karena tidak mendapat zat immunoglobulin yang terkandung dalam kolustrum.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-konsep-pengganti-air-susu-ibu.html
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Warung Bidan
油
Sap imunisasi
1. MATERI PENYULUHAN
PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
1. PERSIAPAN SEBELUM PERSALINAN
Sejak awal, ibu hamil dan suami menentukan persalinan ini di tolong oleh bidan atau
dokter.
Rencanakn bersalin di Polindes, Puskesmas, Rumah Bersalin, Rumah Sakit, Rumah
Bidan.
Suami/keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan.
Siapkan donor darah, jika sewaktu-waktu diperlukan ibu.
Ibu dan suami menyakan ke bidan/dokter kapan perkiraan tanggal persalinan.
2. TANDA-TANDA PERSALINAN
Mulas-mulas yang teratur timbul semakin sering dan semakin lama.
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
Keluar cairan ketuban dari jalan lahir akibat pecahnya selaput ketuban.
Suami atau keluarga segera menghubungi bidan/dokter jika ada salah satu tandatanda diatas.
Apa saja yang di lakukan ibu bersalin
Proses persalinan berlangsung 12 jam sejak terasa mulas. Jadi ibu masih bisa makan,
minum, buang air kecil dan jalan-jalan.
Jika mulas-mulas bertambah, tarik napas panjang melalui hidung dan keluarkan
melalui mulut.
Jika ibu merasa ingin buang air besar berarti bayi akan lahir. Segera beritahu
bidan/dokter.
Ikuti anjuran bidan atau dokter kapan ibu harus mengejan waktu bayi akan lahir.
3. TANDA-TANDA BAHAYA PADA IBU BERSALIN
Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas.
Perdarahan lewat jalan lahir.
Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir.
Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang.
Air ketuban keruh dan berbau.
Setelah bayi lahir ari-ari tidak keluar.
Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
Suami harus segera membawa ibu hamil ke bidan/dokter jika ada salah.
Satu tanda-tanda diatas, suami mendampingi ibu.
2. 4. TEMPAT PERSALINAN YANG AMAN
Rumah bidan.
Puskesmas yang menerima persalinan.
Dokter umum.
Dokter spesialis kandungan.
Rumah sakit.
5. MENGAPA HARUS MENDAPATKAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA
KESEHATAN
Agar ibu hamil dan bayi dapat secara cepat dan tepat mendapatkan pelayanan
pertolongan persalinan sesuai standar.
Mengenali secara dini tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas.
Mendapatkan pertolongan pertama gawat darurat dengan cepat sebagai persiapan
upaya rujukan ketingkat pelayanan yang lebih tinggi.
3. MATERI PENYULUHAN IMUNISASI
1. PENGERTIAN
Imunisasi adalah Memberikan kekebalan tubuh dengan cara memasukkan bibit
penyakit yang telah dilemahkan atau dilumpuhkan.
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan secara aktif pada bayi atau
anak terhadap penyakit tertentu, dengan memasukkan vaksin (bibit penyakit yang
telah dimatikan/dilemahkan)
2. TUJUAN PEMBERIAN IMUNISASI
a. Daya tahan / kekebalan tubuh anak meningkat.
b. Pencegahan timbulnya beberapa penyakit pada anak antara lain :
Penyakit TBC Paru
Penyakit Difteri
Penyakit Tetanus
Penyakit Pertusis
Penyakit Polio
Penyakit Campak
Penyakit Hepatitis B
3. JENIS IMUNISASI
a. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG bertujuan untuk memberikan kekebalan/pertahanan aktif terhadap
penyakit TBC.
Jadwal pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilkukan ketika bayi baru lahir
sampai berumur 12 bulan, tetpai sebaiknya diberikan pada umur 0-2 tahun.
Imunisasi BCG cukup diberikan 1 kali saja. Pada anak yang akan diimunisasi
dengan usia lebih dari 2 bulan, harus dilakukan Montaux test dulu. Gunanya untuk
mengetahui apakah ia telah terjangkit penyakit BCG. Seandainya hasil positif,
anak tersebut selayaknya tidak mendapatkan imunisasi.
b. Imunisasi DPT
Tujuan pemberian imunisasi DPT adalah untuk memberikan kekebalan aktif
dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit Diphteri, pertusis dan tetanus.
Imunisasi DPT dapat diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan dengan selang
waktu antara dua penyuntikan minimal 4 minggu
c. Imunisasi Poliomiolitis
Vaksinasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit
poliomiolitis.
Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa hari,
selanjutnya setiap 4-6 minggu. Pemberian imunisasi polio dapat dilakukan
bersamaan dengan BCG, Hepatitis B, dan DPT
d. Imunisasi Campak
Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit campak secara
aktif.
Menurut WHO, imunisasi campak cukup diberikan 1 kali suntikan setelah bayi
berumur 9 bulan, tetapi karena angka kesakitan campak di Indonesia masih tinggi,
4. Pemerintah mencanangkan pemberian imunisasi campak sebelum usia 9 bulan,
yaitu antara usia 6-9 bulan.
e. Imunisasi Hepatitis B
Pemberian vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap
hepatitis B. Imunisasi aktif dilakukan dengan cara pemberian suntikan dasar
sebanayk 3 kali dengan jarak waktu satu bulan antara suntikan 1 dan 2, dan lima
bulan antara suntikan 2 dan 3.
4. JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI
UMUR VAKSIN
0 Bln (2 minggu setelah bayi lahir) HB 1 BCG Polio 1
2 Bln HB 2 DPT 1 Polio 2
3 Bln DPT 2 Polio 3
4 Bln DPT 3 Polio 4
9 Bln HB 3 Campak
Semua vaksin diatas dapat dilakukan diluar jadwal ketika ada wabah. Vaksin campak
dapat diberikan lebih dari satu kali ketika ada wabah.
5. EFEK SAMPING IMUNISASI
Vaksin Efek samping yang muncul
BCG Reaksi yang mungkin timbul pada pemberian imunisasi BCG adalah kadang
bernanah, tetapi akan sembuh dengan sendirinya walaupun lambat. Biasanya suntikan
BCG tidak menimbulkan panas.
DPT Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa
nyeri di tempat suntikan selama 1-2 hari. Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada
anak yang sakit parah dan anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks.
POLIO Reaksi yang timbul tidak ada, mungkin akan terdapat berak-berak ringan.
Pada anak dengan diare berat atau sedang sakit parah, imunisasi polio dapat
ditangguhkan.
CAMPAK Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi demam
ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ke 7-8
setelah penyuntikan.
HEPATITIS B Reaksi yang mungkin terjadi adalah berupa nyeri pada tempat
suntikan, yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau pembengkakan.
Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari. Reaksi lain yang mungkin terjadi
ialah demam ringan.
6. TEMPAT MEMPEROLEH IMUNISASI
a. Rumah sakit
b. Puskesmas
c. BKIA/Rumah Bersalin
d. Posyandu
e. Praktek Dokter Swasta (terutama dokter spesialis anak)
5. PERSIAPAN SEBELUM PERSALINAN
Sejak awal ibu hamil dan suami menentukan persalinan ini ditolong
oleh bidan/dokter.
Rencanakan bersalin di Polindes, Puskesmas, Rumah Bersalin,
Rumah Sakit dan Rumah Bidan.
Suami atau keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan.
Siapkan donor darah, jika sewaktu-waktu diperlukan ibu.
Ibu dan suami menanyakan kebidan/dokter kapan perkiraan tanggal
persalinan.
TANDA-TANDA PERSALINAN
Mulas-mulas yang teratur timbul semakin sering dan semakin lama.
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
Keluar cairan ketuban dari jalan lahir akibat pecahnya selaput
ketuban.
Suami atau keluarga segera menghubungi bidan/dokter jika ada
salah satu tanda-tanda di atas.
APA SAJA YANG DILAKUKAN IBU BERSALIN
Proses persalinan berlangsung 12 jam, jadi ibu masih bisa makan,
minum, buang air kecil dan jalan-jalan.
Jika mulas-mulas bertambah tarik nafas panjang melalui hidung dan
keluarkan melalui mulut.
Jika ibu merasa ingin buang air besar berarti bayi akan lahir.
Segera beri tahu bidan/dokter.
Ikuti anjuran bidan/dokter, kapan ibu harus mengejan waktu bayi
akan lahir.