Dokumen tersebut merupakan format satuan acara penyuluhan tentang imunisasi dasar yang akan diselenggarakan di Puskesmas Warungkiara pada 3 April 2013. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu tentang imunisasi dasar agar dapat menyebutkan pengertian, manfaat, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta efek dari tidak melakukan imunisasi. Materi penyuluhan mencakup pengertian
Persiapan sebelum persalinan meliputi penentuan tenaga kesehatan yang akan membantu persalinan, merencanakan tempat persalinan, menabung untuk biaya, dan menanyakan perkiraan tanggal persalinan. Tanda-tanda persalinan adalah munculnya mulas-mulas yang teratur, keluarnya lendir darah atau cairan ketuban. Ibu bersalin masih bisa makan dan minum selama 12 jam pertama, sambil mengikuti anjuran tenaga kesehat
Dokumen ini membahas tentang imunisasi dan jenis-jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi dan anak balita untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti TBC, campak, polio, hepatitis B, difteri, dan tetanus. Imunisasi yang harus diberikan kepada ibu hamil adalah imunisasi TT untuk mencegah tetanus pada bayi.
Imunisasi penting untuk kesehatan anak karena dapat mencegah penyakit berbahaya seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis B. Program imunisasi nasional Indonesia telah berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut. Imunisasi lengkap harus diberikan sejak bayi untuk memberikan perlindungan maksimal.
Vaksin Pentavalen (DPT-HB-Hib) diperkenalkan untuk mencegah lima penyakit berbahaya pada bayi dan anak, yaitu difteri, tetanus, hepatitis, radang otak, dan batuk rejan. Vaksin ini aman dan efektif diberikan secara rutin pada usia 2, 3, 4 bulan dan 18 bulan untuk mencapai perlindungan maksimal. Semua fasilitas kesehatan di Kota Tegal menyediakan vaksin Pentavalen
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen agar tidak terjadi penyakit bila terpapar antigen serupa. Tujuannya adalah mencegah penyakit tertentu pada individu maupun populasi, bahkan menghilangkan penyakit tertentu. Jenis imunisasi yang dibahas adalah imunisasi aktif dan pasif beserta cara kerjanya."
Dokumen tersebut merangkum jadwal dan jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak, termasuk hepatitis B, polio, BCG, DPT, campak, dan Hib. Imunisasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan yang memadai untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, tetanus, pertusis, campak, dan infeksi Hib.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis vaksinasi untuk mencegah penyakit menular seperti campak, cacar air, tetanus, difteri, pertusis, polio, hepatitis B, dan tuberkulosis. Jenis vaksin yang digunakan meliputi vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin mati, subunit, serta imunoglobulin. Vaksin-vaksin tersebut memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang jadwal imunisasi untuk dua bayi yang lahir dari ibu dengan kondisi berbeda, yaitu ibu dengan hepatitis B dan ibu dengan TB paru. Dokumen juga menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, syarat, dan jenis-jenis imunisasi dasar.
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Imunisasi penting untuk kesehatan anak karena dapat mencegah penyakit berbahaya seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis B. Program imunisasi nasional Indonesia telah berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut. Imunisasi lengkap harus diberikan sejak bayi untuk memberikan perlindungan maksimal.
Vaksin Pentavalen (DPT-HB-Hib) diperkenalkan untuk mencegah lima penyakit berbahaya pada bayi dan anak, yaitu difteri, tetanus, hepatitis, radang otak, dan batuk rejan. Vaksin ini aman dan efektif diberikan secara rutin pada usia 2, 3, 4 bulan dan 18 bulan untuk mencapai perlindungan maksimal. Semua fasilitas kesehatan di Kota Tegal menyediakan vaksin Pentavalen
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen agar tidak terjadi penyakit bila terpapar antigen serupa. Tujuannya adalah mencegah penyakit tertentu pada individu maupun populasi, bahkan menghilangkan penyakit tertentu. Jenis imunisasi yang dibahas adalah imunisasi aktif dan pasif beserta cara kerjanya."
Dokumen tersebut merangkum jadwal dan jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak, termasuk hepatitis B, polio, BCG, DPT, campak, dan Hib. Imunisasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan yang memadai untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, tetanus, pertusis, campak, dan infeksi Hib.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis vaksinasi untuk mencegah penyakit menular seperti campak, cacar air, tetanus, difteri, pertusis, polio, hepatitis B, dan tuberkulosis. Jenis vaksin yang digunakan meliputi vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin mati, subunit, serta imunoglobulin. Vaksin-vaksin tersebut memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang jadwal imunisasi untuk dua bayi yang lahir dari ibu dengan kondisi berbeda, yaitu ibu dengan hepatitis B dan ibu dengan TB paru. Dokumen juga menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, syarat, dan jenis-jenis imunisasi dasar.
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya imunisasi bagi bayi dan anak, termasuk jenis imunisasi wajib seperti polio, DPT, campak, BCG, dan hepatitis B yang diberikan pada usia tertentu untuk mencegah penyakit berbahaya dan meningkatkan kekebalan tubuh. Imunisasi memberikan manfaat perlindungan dari penyakit serta mencegah penularan kepada orang lain.
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti difteri, pertusis, polio, campak, tetanus, tuberkulosis, dan hepatitis B.
2. Juga membahas tentang jenis kekebalan, baik kekebalan pasif maupun aktif, serta jadwal dan cara pemberian berbagai vaksin imunisasi anak dan dewasa.
3. Termasuk penjelasan singkat mengenai karakteristik
Imunisasi Dasar pada Bayi memberikan informasi tentang lima imunisasi dasar yang wajib diberikan pada bayi, yaitu imunisasi BCG untuk mencegah tuberkulosis, imunisasi Hepatitis B untuk mencegah Hepatitis B, imunisasi DPT-HB tiga kali untuk mencegah difteri, pertusis, tetanus dan Hepatitis B, imunisasi polio empat kali untuk mencegah polio, serta imunisasi campak satu kali untuk mencegah camp
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis imunisasi yang diberikan kepada anak, termasuk imunisasi dasar seperti BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B. Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit serius pada anak. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat imunisasi bagi kesehatan anak, keluarga, dan negara serta tindakan yang harus dilakukan bila anak mengalami efek samp
Program imunisasi bertujuan mencegah penyakit menular melalui vaksinasi. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi rutin untuk bayi dan anak, serta strategi untuk mencapai target vaksinasi universal dan eliminasi penyakit tertentu seperti tetanus dan polio.
Makalah asi menurut pandangan agama islamWarung Bidan
油
MAKALAH ASI MENURUT PANDANGAN AGAMA ISLAM
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung berbagai zat gizi dan antibody yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif terbukti lebih cerdas dan tidak mudah terserang penyakit.
Selengkapnya:
http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-asi-menurut-pandangan-agama.html
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramWarung Bidan
油
Makalah ini membahas tentang penyajian data dan grafik dalam epidemiologi. Ada beberapa cara penyajian data seperti tabulasi dan grafik. Grafik merupakan gambaran data berupa angka yang dapat menunjukkan secara visual. Ada beberapa jenis grafik seperti histogram, poligon, garis, ogive, lingkaran, dan pictogram.
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiWarung Bidan
油
Makalah ini membahas tentang konsep dasar teori air susu ibu (ASI) dimana ASI dijelaskan sebagai cairan yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dari penyakit karena mengandung zat gizi dan antibodi yang tepat. Kolostrum yang dihasilkan ibu baru melahirkan juga dielaborasi kandungan dan manfaatnya bagi bayi."
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisWarung Bidan
油
Makalah ini membahas metode Hypnobirthing untuk melahirkan tanpa rasa sakit dengan menggunakan teknik relaksasi dan hipnotis. Metode ini mudah dipelajari dan membantu ibu hamil merasakan proses persalinan yang aman dan nyaman tanpa operasi. Makalah ini juga menjelaskan perkembangan kehamilan pada trimester pertama hingga ketiga beserta perubahan fisik dan emosional yang dialami ibu hamil.
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienWarung Bidan
油
1. Ada beberapa posisi tubuh yang dapat diberikan kepada pasien untuk mencegah abnormalitas postur dan meningkatkan kenyamanan, seperti posisi Fowler, semi Fowler, Sim, Trendelenburg, dorsal recumbent, litotomi, genu pectrocal, orthopenic, supinasi, pronasi, dan lateral.
2. Setiap posisi memiliki tujuan dan indikasi khusus sesuai dengan kondisi pasien. Posisi ditentukan berdasarkan pengkajian kekuatan otot, mobilitas sendi
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaWarung Bidan
油
MAKALAH FARMAKOLOGI
EFEK SAMPING OBAT DAN CARA PENGATASANNYA
Setiap obat mempunyai kemungkinan untuk menyebabkan efek samping, oleh karena seperti halnya efek farmakologik, efek samping obat juga merupakan hasil interaksi yang kompleks antara molekul obat dengan tempat kerja spesifik dalam sistem biologik tubuh. Kalau suatu efek farmakologik terjadi secara ekstrim, inipun akan menimbulkan pengaruh buruk terhadap sistem biologik tubuh.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-farmakologi-efek-samping-obat.html
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Warung Bidan
油
Teks tersebut membahas tentang pemeriksaan yang dilakukan terhadap ibu bersalin untuk mengetahui kondisi kesehatannya, meliputi pemeriksaan umum, khusus, dan penunjang. Pemeriksaan umum melihat kondisi umum, vital, dan status presentasi ibu. Pemeriksaan khusus menilai kondisi janin dan persalinan ibu melalui pengukuran TFU, palpasi, dan pemeriksaan dalam. Pemeriksaan penunjang digunak
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
油
Makalah ini membahas tentang sterilisasi, desinfeksi tingkat tinggi, cuci dan bilas. Ada tiga cara sterilisasi yaitu secara fisika (panas kering dan panas lembab), kimia, dan radiasi. Panas kering menggunakan oven pada suhu 150-170 derajat selama 1-4 jam, sedangkan panas lembab menggunakan uap bertekanan pada suhu 121 derajat selama 15 menit. Desinfeksi tingkat tinggi dapat dilakukan dengan
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaWarung Bidan
油
Masalah Kesehatan Reproduksi Dan Cara Penanggulangannya
Masa reproduksi merupakan masa terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital bermakna untuk memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali, dan selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada usia 40 tahun ke atas wanita masih mampu hamil, tetapi fertilitas menurun cepat sesudah usia tersebut.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/masalah-kesehatan-reproduksi-dan-cara.html
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
油
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi & Balita
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang bersifat berbeda, tetapi sang berkaitan dan ulit diiahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergabung pada potensi biolotik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang aling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio fisiko psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda beda yang memeberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-pemantauan.html
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneWarung Bidan
油
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan hygiene, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah. Dengan mengajarkan cara hygiene pada keluarga, maka kita akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-personal.html
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudWarung Bidan
油
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Alat Kontrasepsi IUD
Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2016. Keluarga yang berkualitas adalah yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-alat.html
SATUAN ACARA PENYULUHAN SEKS BEBAS
seks bebas adalah prilaku yang didorong oleh hasrat seksual yang berasal dari kematangan organ seksual,untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tetapi perilaku tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-seks-bebas.html
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Warung Bidan
油
Makalah ini membahas tentang konsep dasar ketuban pecah dini (KPD). Ringkasannya adalah:
1. KPD adalah pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan dimulai, yang dapat terjadi pada kehamilan prematur atau matang.
2. Faktor risiko KPD antara lain umur ibu di luar 20-35 tahun, paritas tinggi, pekerjaan berat, riwayat KPD sebelumnya, dan komplikasi kehamilan sepert
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungWarung Bidan
油
Makalah ini membahas pandangan agama terhadap bayi tabung. Secara umum membahas pengertian bayi tabung, cara pandang Islam yang membolehkan bayi tabung dengan sel sperma dan ovum pasangan suami istri sendiri namun melarangnya dengan donor, serta proses inseminasi buatan.
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSWarung Bidan
油
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
AIDS (Acquired Immune deficiency syndrome) yaitu: penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak system kekebalan tubuh manusia. Virus tersebut dinamakan HIV (Human Immuno defiency virus).
Selengkapnya : http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-pandangan-agama-terhadap-kasus_29.html
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiWarung Bidan
油
Makalah ini membahas pandangan agama terhadap kasus aborsi, termasuk definisi aborsi dari perspektif kedokteran, statistik aborsi di Indonesia dan dunia, alasan-alasan dilakukannya aborsi, serta pandangan Islam dan Kristen terhadap aborsi."
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanWarung Bidan
油
KONSEP DASAR KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Pemeriksaan kehamilan sangat penting dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan dalam kehamilan sedini mungkin sehingga mampu dilakukan penanganan yang sesuai.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/05/konsep-dasar-kehamilan.html
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Warung Bidan
油
Makalah Konsep Pengganti Air Susu Ibu / PASI (Pengertian, Jenis, Kekurangan)
Memberikan susu formula pada bayi usia 0-6 bulan sangat berbahaya, karena dapat menimbulkan berbagai penyakit dan gangguan seperti infeksi saluran pencernaan (muntah, diare), infeksi saluran pernafasan, resiko alergi, serangan asma, kegemukan (obesitas), meningkatkan kurang gizi, menurunkan perkembangan kecerdasan kognitif selain itu juga susu formula dapat menyebabkan mudah sakit karena tidak mendapat zat immunoglobulin yang terkandung dalam kolustrum.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-konsep-pengganti-air-susu-ibu.html
MAKALAH KONSEP PERILAKU KESEHATAN
Perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable), yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
Selengkapnya:
http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-konsep-dasar-perilaku-kesehatan.html
1. FORMAT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan
: Imunisasi
Sub Bahasan
: Imunisasi Dasar
Hari/ Tanggal
: 03 April 2013
Waktu
: 15 menit
Tempat
: Puskesmas Warungkiara
Sasaran
: Ibu yang Memiliki Bayi dan Balita
Penyuluh
: Kharisma Nur Indah Sari, Am.Keb
I.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberi penyuluhan, sasaran mampu memahami tentang immunisasi
dasar.
II.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberi penyuluhan selama 15 menit, sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian immunisasai dasar dengan benar.
2. Menyebutkan tujuan immunisasi dasar dengan benar .
3. Menyebutkan manfaat immunisasi dasar dengan tepat
4. Menyebutkan macam macam immunisasi dasar dengan lengkap.
5. Menyebutkan jadwal pemberian immunisasi dasar dengan benar.
6. menyebutkan efek samping immunisasi dengan benar
7. Menyebutkan dampak tidak diimunisasi dasar dengan benar.
III.
Pokok Materi
1. Pengertian immunisasi dasar
2. Tujuan immunisasi dasar
3.
Manfaat immunisasi
4. Macam macam immunisasi dasar
1
2. 5. Jadwal pemberian immunisasi dasar
6. Efek samping immunisasi dasar
7. Dampak tidak diimunisasai dasar
IV.
Kegiatan Belajar Mengajar
Metoda
Langkah Langkah Kegiatan
A.
: Ceramah dan Tanya Jawab
Kegiatan Pra Pembelajaran
1) Mempersiapkan materi, media dan tempat
2) Memberi salam
3) Paerkenalan
4) Kontrak waktu
B.
Membuka Pelajaran
1) Menjelaskan tujuan
2) Menjelaskan pokok bahasan
3) Apersepsi
C.
Kegiatan Inti
1) Sasaran menyimak materi
2) Sasaran mengajukan pertanyaan
3) Sasaran menyimpulkan
D.
Penutup
1) Melakuakan post test
2) Menyimpulkan materi
3) Memberi salam
V.
Media dan Sumber
Media
Sumber
: Leaf Let dan Flip Chart
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1990. Modul Latihan Petugas
Immunisasi. Jakarta : Departemen kesehatan RI.
2
3. VI.
Evaluasi
1)
Prosedur
:
Jenis test
:
Butir soal
:
Post
test
2)
Pertanyaan secara lisan
3)
soal
1.
Sebutkan pengertian immunisasi dasar !
2.
Sebutkan manfaat immunisasi dasar !
3.
Sebutkan tujuan immuniasasi dasar !
4.
Sebutkan macam macam mmunisasi dasar !
5.
Sebutkan jadwal pemberian immunisasai !
6.
Sebutkan efek samping immunisasi dasar !
7.
Sebutkan dampak tidak diimunisasi dasar !
3
7
4. VII. Lampiran Materi
IMUNISASI DASAR
1.
Pengertian Immunisasi Dasar
Immunisasi
adalah membuat tubuh kebal terhadap penyakit tertentu.
Immunisasi dasar adalah immunisaasi yang diberikan < 6 bulan atau < 12
bulan.
2.
Tujuan Immunisasi Dasar
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit
penyakit yang dapat dicegah immunisasi.
2. Meningkatkan angka pencegahan penyakit khusus
3.
Manfaat Immunisasi Dasar
Menghindari terjadinya penyakit TBC
Mencegah terjadinya penyakit difteri , pertusis ( batuk rejan ) ,
tetanus , campak dan poliomyelitis.
4. Macam macam Immunisasi Dasar
Immunisasi polio
Bibit penyakit yang menyebabkan polio adalah virus.Pemberian
immunisasi polio melalui mulut sebanyak 2 tetes langsung dari botol ke
mulut bayi tanpa menyentuh mulut bayi. Immunisasi polio diiberikan 4
kali.
Immunisasi Campak
Bibit penyakit yang menyebabkan penyakit campak adalah virus.
Pemberian immunisasi campak melalui suntikan.
Immunisasi BCG
BCG melindungi anak terhadap penyakit tuberculosis.Diberikan secara
suntikan.
Immunisasi DPT
DPT terdiri dari Difteri , Pertusis (Batuk rejan ), dan tetanus.DPT
diberikan 3 kali yaitu DPT I, DPT 2 , DPT 3 . Dibeikan secara suntikan.
Immunisasi hepatitis B
4
5. Hepatitis B1, Hepatitis B2, Hepatitis B3. diberikan secara suntikan
5.Jadwal Pemberian Immunisasi
Immunisasi
Pemberian
Selang
waktu Umur
BCG
DPT
Immunisasi
1x
3x
pemberian
4 minggu
0 2 bulan
2 bulan
POLIO
(DPT 1,2,3)
4x
4 minggu
2 bulan
CAMPAK
HEPATITIS B
( Polio 1,2,3,4 )
1x
3 x ( HB1, HB2, 4 MINGGU
9 bulan
3 bulan
HB3)
6. Efek Samping Immunisasi
a) Efek samping immunisasi BCG
o Reaksi normal
Bakteri BCG didalam tubuh bekerja sangat lambat. Setelah 2
minggu akan terjadi pembengkakan kecil merah di tempat
penyuntikan dengan garis tenga 1 cm.Setelah 2 3 minggu
kemudian pembengkakan menjadi bisul kecil yang kemudian
menjadi luka dengan garis tengah 1 cm. Jangan memberikan obat
apapun pada luka dan mebiarkan terbuka atau bila akan ditutup
dengan mempergunakan kain kasa kering.Luka tersebut akan
sembuh sendiri dan menimbulkan jaringan parut bergaris tengah 3
-3 mm .Tanda ini berguna karena dapat menunjukan bahwa anak
telah diimunisasi BCG.
o Reaksi berat
Bila luka sangat berat dan terjadi pembengkakan di kelenjar sekitar
leher maka sebaiknya di bawa ke PUSKESMAS.
o Reaksi yang lebih cepat
5
6. Jika pembengkakan lebih cepat dari 2 minggu,kemungkinan anak
sudah mendapat kekebalan terhadap TBC atau sedang menderita
TBC.Maka segera konsultasikan ke PUSKESMAS
b) Efek Samping immunisasi DPT
Panas
Kebanyakan anak menderita panas pada sore hari setelah mendapat
immunisasi DPT , tetapi panas ini akan sembuh dalam 1 2 hari
Jika pannas timbul setelah lebih dari 1 hari sesudah pemberian
DPT, mungkin ada infeksi lain yang perlu diteliti. Anak jangan
dibungkus baju tabal dan dimandikan dengan cara dilap saja pakai
air hangat.
Rasa sakit di daerah suntikan
Peradangan
:
jika
terjadi
peradangan
bawa
segera
ke
PUSKESMAS untuk pengobatan lebih lanjut.
c) Efek samping polio : umumnya tidak ada
d) Efek samping campak : panas dan kemerahan
Anak anak mungkin panas selama 1 -3 hari setelah 1 minggu penyuntika
kadang kadang disertai kemerahan.
e) Efek samping HB : umumnya tidak ada
7.Dampak Tidak diimunisasi
Tuberculosis ( TBC )
Penyakit ini dapat menyerang paru paru , tulang belakang , atau
otak.TBC
sering
menimbulkan
kematian.Walupu
sembuh
dapat
menimbulkan kecacatan.TBC dapat dicegah dengan immunisasi BCG.
Difteri
Gejala : Leher bengkak , terbentuk warna putih keabuan di tenggorokan
dan hidung , mudah berdarah dan menghalangi nafas.Difteri dapat dicegah
dengan immunisasi DPT.
Pertusis / Batuk Rejan / Batuk 100 hari
6
7. Gejala : demam dan batuk selama 1 minggu , kemudian batuknya makin
sering ,batuk panjang diikuti dengan tarikan nafas yang panjang sehingga
menimbulkan bunyi
huup kemudian muntah.Difteri dapat dicegah
dengan immunisaasi DPT.
Tetanus
Penyakit tetanus pada anak timbul melalui luka kecil dan dalam ( tertusuk
paku, radang telinga ).
Gejala gejala :
a. Mulut anak kaku dan sukar dibuka
b. Punggung kakau dan melengkung mulai dri bahu sampai pinggul.
c. Kejang kejang seluruh badan jika terangsang suara dan cahaya.
Poliomyelitis
Gejala : anak rewel , batuk batuk dan demam seperti flue, kemudian
klien kaku ,
Sakit kepala , otot badan
dan kaki sakit setelah 2 hari , akhirnya
lumpuh.Dapat dicegah dengan immunisasi polio.
Campak
Gejala : panas , pilek, batuk , mata belekan dan bercak bercak merah di
kulit.Penyakit ini sering menyerang anak yang kurang gizi .Dapat dicegah
dengan immunisasi campak.
Hepatitis B
7