ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
1. Keberadaan gereja-gereja di Indonesia cukup kuat karena didukung oleh UUD 1945 Pasal
   29 dan Pancasila. Tetapi kenyataannya gereja mengalami kesulitan. Apa tanggapanmu
   terhadap masalah ini?
       Menurut saya, alasan keberadaan gereja-gereja di Indonesia tidak sesuai dengan
hukum yang ada adalah kurang tegasnya sikap pemerintah serta kurang adanya keadilan yang
netral yang tidak memihak manapun. Agama Kristen diakui keberadaannya di Indonesia
namun dipersulitnya pembangunan gereja tak lantas membuat umat Kristiani semakin sedikit.
Mereka justru semakin gigih dan umat Kristianipun semakin tegar. Pemerentah tidak tegas
dalam mengkondisikan toleransi beragama yang sepenuhnya. Hal tersebut dikarenakan ada
beberapa pihak yang mencoba mengatur kinerja pemerintah. Selain itu pemerintah sendiri
yang mayoritas agamanya muslim tidak mempedulikan agamanya lainnya yang termasuk
mayoritas karena tidak adanya toleransi kehidupan beragama tadi.


2. a. Sebutkan dan jelaskan nama-nama gereja berdasarkan suku!
        Gereja HKBP
       Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) adalah Gereja Protestan terbesar di kalangan
masyarakat Batak, bahkan juga di antara Gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia, dan
menjadikannya pula organisasi keagamaan terbesar ketiga setelah Nahdlatul Ulama dan
Muhammadiyah . Gereja ini tumbuh dari misi RMG (Rheinische Missions-Gesselschaft) dari
Jerman dan resmi berdiri pada 7 Oktober 1861. Pimpinan tertingginya disebut Ephorus.
Ephorus HKBP yang pertama adalah Dr. I.L. Nommensen. Ephorus dibantu oleh seorang
Sekretaris Jenderal dan sejumlah Kepala Departemen. Di bawahnya adalah praeses yang
memimpin distrik-distrik gereja, sementara di bawah distrik terdapat resort yang dipimpin
oleh pendeta resort, dan di tingkat yang paling bawah adalah jemaat individual yang dipimpin
oleh pendeta.
        GMIH
       Gereja Masehi Injili di Halmahera (Maluku Utara) atau di singkat GMIH, tumbuh dari
pekerjaan misionaris dari Gereja Reformasi Belanda mantan. Ini menjadi otonom pada tahun
1949. Gereja ini diatur sesuai dengan model Presbyterian-sin-Odal.
        Gereja Kristen Sumba
       Gereja Kristen Sumba (GKS) adalah lembaga gerejawi yang berkarya di Pulau
Sumba, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelayanan GKS meliputi empat Kabupaten
yang ada di Sumba, yaitu: Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan
Sumba Barat Daya. GKS berdiri sendiri pada tanggal 15 Januari 1947 setelah melewati
beberapa periode, yakni: periode perintisan (1881-1902), periode peletakan dasar (1902-
                                    Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara VIII   1
1947) dan periode berdiri sendiri (1947). Gereja Kristen Sumba adalah hasil pekabaran Injil
dari Zending GKN (Gereformeerde Kerken in Nederland) yang dmulai sejak tahun 1881.
dalam perkembangan setelah berdiri sendiri, GKS mengalami berbagai dinamika dalam karya
pelayanan di Sumba. Dinamika pelayanan tersebut mulai dari tahap mencari bentuk (1947-
1972), tahap penyusunan rencana pendewasaan (1970-an), tahap pekabaran Injil dan
berbenah diri (1980-1990) hingga mengalami pertumbuhan sampai sekarang ini. Sebagai
gereja yang lahir hasil dari pekabaran Injil gereja dari Belanda (GKN) yang bercorak/azas
Calvinis, maka GKS mewarisi corak/azas Calvinis. Dalam menjalankan Organisasi
gerejawinya, GKS menerapkan sistim pemerintahan Prebiterial Sinodal dimana melalui
sistim ini pada satu sisi memberi penekanan kepada Majelis Jemaat (Jemaat setempat) dan di
sisi lain menekankan kebersamaan antar jemaat se-GKS melalui peran Sinode GKS.
        Gereja Masehi Injili di Minahasa
       GMIM merupakan salah satu gereja terbesar di Indonesia yang beraliran Calvinisme.
GMIM didirikan di Minahasa, Sulawesi Utara pada tahun 1934 setelah dipisahkan dari
Gereja induknya, Indische Kerk. Pada tanggal 30 September 1934 GMIM dinyatakan sebagai
Gereja mandiri. Tanggal ini diperingati sebagai hari jadi GMIM. Kekristenan mulai
diperkenalkan di tanah Minahasa oleh dua misionaris Jerman yang dididik di Belanda, yaitu
Johann Friedrich Riedel dan Johann Gottlieb Schwarz. Mereka diutus oleh Nederlandsch
Zendeling Genootschap (NZG), badan pekabaran Injil asal Belanda. Pada tanggal 12 Juni
1831 mereka tiba di daerah ini untuk memberitakan Injil. Tanggal ini diperingati oleh GMIM
sebagai Hari Pekabaran Injil dan Pendidikan kristen di Tanah Minahasa.


   b. Sebut dan jelaskan nama-nama gereja berdasarkan dogma!
         Sidang Jemaat Allah
        Gereja suku Sindhi pertama di Asia Tenggara kini sudah berdiri di Sunter yang
disebut GSJA Jeevan Jal. Dengan gembala pdt. Parkash Khubani bersama istri dan ketiga
putra mereka, melayani di gereja tersebut yang lahir dari dorongan dalam hati mereka.
Gedung yang bisa memuat 300 orang di auditorium lantai 3 dan balkon dengan 100 orang
dengan arsitektur menarik dan kubah dengan gambar Yesus datang kembali di udara, sangat
mengesankan. Betapa sukacitanya melihat teman-teman dari suku Sindhi memuji Tuhan
dengan lagu-lagu mereka, luar biasa. Acara diisi dengan sambutan dari Dubes India untuk
Indonesia, dengan berbagai salam dari teman-teman dari berbagai negara, dengan tarian anak
muda, firman Tuhan oleh Pdt. Dave Kenney dan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum
GSJA, pdt. I. Kaihatu. GSJA Jeevan Jal memiliki 225 orang yang terdiri dari dewasa dan
anak-anak yang dilayani dalam 3 bahasa: Inggris, Sindhi, dan bahasa Indonesia.



                                    Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara VIII   2
 Bala Keselamatan
         Gereja Bala Keselamatan adalah gereja yang berlandaskan pada dogma. Dogma
itu sendiri adalah suatu dasar pemikiran theologis yang dianut oleh sekelompok orang (dalam
hal ini umat suatu gereja) dalam menjalankan aktivitas gerjawinya.
        Pentakosta
           Adalah sebuah gerakan di kalangan Protestanisme yang sangat menekankan
peranan karunia-karunia Roh Kudus. Aliran ini sangat mirip dengan gerakan Karismatik,
namun gerakannya muncul lebih awal dan terpisah dari gereja arus utama. Orang Kristen
Karismatik, setidak-tidaknya pada awal gerakannya, cenderung untuk tetap tinggal di dalam
denominasi mereka masing-masing. Secara ringkas, Gereja Pentakosta memiliki ciri-ciri
umum sebagai berikut:
         Sangat menekankan keyakinan akan peranan Roh Kudus dan karunia-karunia Roh
         Kudus di dalam kehidupan sehari-hari para pengikutnya.
         Pembaharuan infrastruktur ibadah, antara lain lagu-lagu rohani yang digunakan
         lebih modern dibandingkan dengan lagu-lagu lama yang bernuansa Gregorian.
         Gereja mengizinkan peran kaum perempuan dalam pelayanan.
         Desakralisasi hubungan antara imam dan jemaat yang lebih ditekankan pada nilai
         kekeluargaan, sehingga jauh dari kesan kesenjangan tingkat kerohanian.


    c. Apa itu PGIW?
      PGIW adalah Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah. Jagi organisasi ini
terbatas dalam wilayah yang telah ditentukan namun terhubung dengan GKI. Ada 29 PGIW,
yaitu :
           1. Provinsi D.I. Nangro Aceh Darusalam
           2. Provinsi Sumatera Utara
           3. Provinsi Sumatera Barat
           4. Provinsi Jambi
           5. Provinsi Riau
           6. Provinsi Kepulauan Riau
           7. Provinsi Sumatera Selatan
           8. Provinsi Bengkulu
           9. Provinsi Lampung
           10. Provinsi Banten
           11. Provinsi DKI Jakarta
           12. Provinsi Jawa
           13. Provinsi Jawa Tengah

                                    Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara VIII   3
14. Provinsi DI Yogyakarta 15. Provinsi Jawa Timur
         16. Provinsi Bali
         17. Provinsi Nusa Tenggara Barat
         18. Provinsi Nusa Tenggara Timur
         19. Provinsi Kalimantan Barat
         20. Provinsi Kalimantan Tengah
         21. Provinsi Kalimantan Selatan
         22. Provinsi Kalimantan Timur
         23. Provinsi Sulawesi Barat
         24. Provinsi Sulawesi Utara
         25. Provinsi Sulawesi Selatan
         26. Provinsi Maluku
         27. Provinsi Maluku Utara
         28. Provinsi Papua
         29. Provinsi Papua Barat
3. a. Apa arti organisasit ini:
      Sinodal
     Sistem Sinodal, dimana gereja dipimpin oleh persidangan para pejabat gerejawi yang
disebut sinode. Persidangan sinode ini merupakan instansi tertinggi yang keputusannya harus
dilaksanakan oleh jemaat-jemaat yang tergabung dalam sinode tersebut.
      Presbiterial-Sinodal
     Sistem Presbiterial-Sinodal, dimana pengambilan keputusan tertinggi di jemaat-jemaat
lokal berada di tangan presbiter (Majelis Jemaat) dan pengambilan keputusan tertingggi dari
semua jemaat-jemaat lokal berada di tangan sinode (pejabat gerejawi).
      Presbiterial
     Sistem Presbiterial, dimana gereja dipimpin oleh para presbiter (Penatua). Keputusan
tertinggi ada pada persidangan presbiter (Majelis Jemaat). Gereja dipimpin oleh pejabat-
pejabat gerejawi; yang secara kolektif disebut Majelis Jemaat. Setiap anggota Majelis Jemaat
mempunyai kedudukan yang sama; tidak ada seorang pun yang lebih tinggi atau lebih rendah
dari yang lain dan masing-masing mempunyai tugasnya sendiri.
      Kongregasional
     Sistem kongregasional ini dapat disebut sebagai sistem independent karena sistem ini
menegaskan bahwa “setiap gereja lokal adalah suatu badan lengkap, yang tidak tergantung
dengan badan lain, bahkan tidak memiliki hubungan pemerintahan dengan gereja yang lain.
Dalam sistem ini, kekuasaan gereja sepenuhnya berada pada anggota Jemaat, yang memiliki
kekuasaan untuk mengatur dirinya sendiri secara independen dan penuh.



                                    Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara VIII   4
 Ephiskopal
       Sistem kepemimpinan Gereja yang bersifat hierarkhis, di bawah kepemimpinan seorang
Uskup atau bishop. Bentuk konkret dari sistem pemerintahan gereja ini agak berbeda pada
beberapa gereja. Misalnya dalam gereja Methodist dan Lutheran, gereja dipimpin oleh
seorang bishop yang menjadi pemimpin tunggal atas seluruh gereja-gereja lokal ada. Struktur
yang lebih kompleks terdapat dalam gereja Anglikan dan gereja Katolik Roma. Seluruh
gereja Roma Katolik dibawah pimpinan seorang Paus namun masih memiliki sistem
keuskupan dalam wilayah-wilayah tertentu.
       Dalam sistem pemerintahan gereja episkopal, otoritas dan kewenangan terletak pada
bishop yang mengawasi sekelompok gereja, bukan hanya satu gereja lokal. Bishop adalah
orang yang memiliki otoritas yang untuk menahbiskan ministers atau imam (priest). Katolik
Roma mengatakan bawwa kewenangan bishop ini diperoleh melalui suksesi apostolik dari
rasul-rasul pertama. Jadi kuasa itu dilanjutkan secara estafet oleh bishop berdasarkan Matius
16:18-19.
b. Gereja mana saja yang termasuk organisasi-organisasi diatas?
       Sinodal contohnya gereja Misi Injili Indonesia, Gereja Bethel Indonesia (GBI), dan
        lain-lain.
       Presbiterial-Sinodal contohnya Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB),
        Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Kalimantan Evangelis, gereja Kristen Kalam
        Kudus, dan lain- lain.
       Presbiterial contohnya Gereja Kristen Jawa
       Kongregasional contohnya Gereja Babtis Independen.
       Ephiskopal contohnya Gereja Katolik Roma, Gereja Katolik Ritus Timur, Gereja
        Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental, Gereja Asiria di Timur, Gereja Anglikan,
        Gereja Methodis, dan lain-lain.




                                     Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara VIII   5
4. Bagaimana refleksimu atas tugas atau keberadaanmu di UNSOED khususnya di jurusan
   anda agar anda menjadi garam dunia, terang dunia, dan surat Kristus?

       Saya meresa senang saat berada di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto di
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Jurusan FARMASI. Semenjak kecil saya
sangat ingin sekali menjadi Apoteker. Saya senang bisa diterima di tempat tersebut karena
saya merasa Tuhan telah membentuk hidup saya seperti bejana yang indah. Bagaimana
mungkin saya yang baru semester 1 telah mendapatkan beasiswa. Tak hanya itu saja baru-
baru ini saya dikirim ke Cibubur ke dalam suatu forum nasional yang keanggotaannya sangat
sulit dicapai sementara saya bisa masuk tanpa syarat. Sungguh saya tak menyangka
rancangan Tuhan seindah ini. Untuk itu saya berusaha menjadi garam dan terang dunia serta
surat Kristus di jurusan tempat saya menimba ilmu. Hal tersebut saya implementasikan
dengan mengabdikan diri saya sebagai Ketua Angkatan. Hal tersebut tidaklah mudah karena
harus mengkoordinasikan 73 teman dengan latar belakang dan pola pikir yang berbeda,
namun akan saya berikan yang terbaik. Saya juga membantu menerangkan mata kuliah yang
teman saya kurang paham dengan yang saya paham. Dengan berperilaku sopan santun
kepada dosen memberikan image yang baik seperti surat Kristus. Hal tersebut kiranya juga
tak luput dari kesalahan dan saya akan terus memperbaikinya.




                                    Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara VIII   6

More Related Content

What's hot (18)

01. makna panggilan dan pengutusan
01. makna panggilan dan pengutusan01. makna panggilan dan pengutusan
01. makna panggilan dan pengutusan
stephen sihombing
Ìý
Buku pendalaman iman adven 2011 k pwt
Buku pendalaman iman adven 2011   k pwtBuku pendalaman iman adven 2011   k pwt
Buku pendalaman iman adven 2011 k pwt
bernard7985
Ìý
Sejarah Gerejah Roma Katolik di Indonesia
Sejarah Gerejah Roma Katolik di IndonesiaSejarah Gerejah Roma Katolik di Indonesia
Sejarah Gerejah Roma Katolik di Indonesia
juliandes1997
Ìý
04. peningkatan peran keluarga
04. peningkatan peran keluarga04. peningkatan peran keluarga
04. peningkatan peran keluarga
stephen sihombing
Ìý
Pdt niko
Pdt nikoPdt niko
Pdt niko
Calvin Leonardo
Ìý
7 kecenderungan Gereja Utara VS Gereja Selatan
7 kecenderungan Gereja Utara VS Gereja Selatan7 kecenderungan Gereja Utara VS Gereja Selatan
7 kecenderungan Gereja Utara VS Gereja Selatan
herwinsr
Ìý
LiputanMedia: Aksi Rohaniwan 8april2013 SuaraPembaruan
LiputanMedia: Aksi Rohaniwan 8april2013 SuaraPembaruanLiputanMedia: Aksi Rohaniwan 8april2013 SuaraPembaruan
LiputanMedia: Aksi Rohaniwan 8april2013 SuaraPembaruan
TimMediaYasmin
Ìý
Makalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisMakalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv jois
jois9
Ìý
Bab 1 sap teologi penggembalaan
Bab 1  sap teologi penggembalaanBab 1  sap teologi penggembalaan
Bab 1 sap teologi penggembalaan
Chris Hukubun
Ìý
Kebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten muna
Kebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten munaKebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten muna
Kebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten muna
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Ad art hasil kongres 2011
Ad art hasil kongres 2011Ad art hasil kongres 2011
Ad art hasil kongres 2011
Leo Siribere
Ìý
Bingkai kehidupan ber gpib
Bingkai kehidupan ber gpibBingkai kehidupan ber gpib
Bingkai kehidupan ber gpib
stephen sihombing
Ìý
Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku
RuangguruKristen
Ìý
Katalog BPK Gunung Mulia 2016
Katalog BPK Gunung Mulia 2016Katalog BPK Gunung Mulia 2016
Katalog BPK Gunung Mulia 2016
bpkgunungmulia
Ìý
AD-ART PPGT
AD-ART PPGTAD-ART PPGT
AD-ART PPGT
Kabid Organisasi PPGT
Ìý
Dasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwgDasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwg
Jannus Panjaitan
Ìý
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang juniorMinggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
EunikePurba
Ìý
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa seniorMinggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
EunikePurba
Ìý
01. makna panggilan dan pengutusan
01. makna panggilan dan pengutusan01. makna panggilan dan pengutusan
01. makna panggilan dan pengutusan
stephen sihombing
Ìý
Buku pendalaman iman adven 2011 k pwt
Buku pendalaman iman adven 2011   k pwtBuku pendalaman iman adven 2011   k pwt
Buku pendalaman iman adven 2011 k pwt
bernard7985
Ìý
Sejarah Gerejah Roma Katolik di Indonesia
Sejarah Gerejah Roma Katolik di IndonesiaSejarah Gerejah Roma Katolik di Indonesia
Sejarah Gerejah Roma Katolik di Indonesia
juliandes1997
Ìý
04. peningkatan peran keluarga
04. peningkatan peran keluarga04. peningkatan peran keluarga
04. peningkatan peran keluarga
stephen sihombing
Ìý
7 kecenderungan Gereja Utara VS Gereja Selatan
7 kecenderungan Gereja Utara VS Gereja Selatan7 kecenderungan Gereja Utara VS Gereja Selatan
7 kecenderungan Gereja Utara VS Gereja Selatan
herwinsr
Ìý
LiputanMedia: Aksi Rohaniwan 8april2013 SuaraPembaruan
LiputanMedia: Aksi Rohaniwan 8april2013 SuaraPembaruanLiputanMedia: Aksi Rohaniwan 8april2013 SuaraPembaruan
LiputanMedia: Aksi Rohaniwan 8april2013 SuaraPembaruan
TimMediaYasmin
Ìý
Makalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisMakalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv jois
jois9
Ìý
Bab 1 sap teologi penggembalaan
Bab 1  sap teologi penggembalaanBab 1  sap teologi penggembalaan
Bab 1 sap teologi penggembalaan
Chris Hukubun
Ìý
Kebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten muna
Kebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten munaKebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten muna
Kebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten muna
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Ad art hasil kongres 2011
Ad art hasil kongres 2011Ad art hasil kongres 2011
Ad art hasil kongres 2011
Leo Siribere
Ìý
Bingkai kehidupan ber gpib
Bingkai kehidupan ber gpibBingkai kehidupan ber gpib
Bingkai kehidupan ber gpib
stephen sihombing
Ìý
Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku
RuangguruKristen
Ìý
Katalog BPK Gunung Mulia 2016
Katalog BPK Gunung Mulia 2016Katalog BPK Gunung Mulia 2016
Katalog BPK Gunung Mulia 2016
bpkgunungmulia
Ìý
Dasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwgDasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwg
Jannus Panjaitan
Ìý
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang juniorMinggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
EunikePurba
Ìý
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa seniorMinggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
EunikePurba
Ìý

Viewers also liked (13)

Me
MeMe
Me
krishnanimansha
Ìý
Wawancara xi
Wawancara xiWawancara xi
Wawancara xi
Abner D Nero
Ìý
E valuasi 1
E valuasi 1E valuasi 1
E valuasi 1
Abner D Nero
Ìý
Evaluasi agama pertemuan 12
Evaluasi agama pertemuan 12Evaluasi agama pertemuan 12
Evaluasi agama pertemuan 12
Abner D Nero
Ìý
Wawancara ix
Wawancara ixWawancara ix
Wawancara ix
Abner D Nero
Ìý
ψαÒÏοκώστας
ψαÒÏοκώσταςψαÒÏοκώστας
ψαÒÏοκώστας
evimichailidou
Ìý
1.karbohidrat
1.karbohidrat1.karbohidrat
1.karbohidrat
Abner D Nero
Ìý
Wawancara xiv
Wawancara xivWawancara xiv
Wawancara xiv
Abner D Nero
Ìý
Choque cultural
Choque culturalChoque cultural
Choque cultural
Caio Turbiani
Ìý
Oksidasi biologi
Oksidasi biologiOksidasi biologi
Oksidasi biologi
Abner D Nero
Ìý
Kuliah 2 alat peracikan obat
Kuliah 2 alat peracikan obatKuliah 2 alat peracikan obat
Kuliah 2 alat peracikan obat
Abner D Nero
Ìý
Tcs presentation
Tcs presentationTcs presentation
Tcs presentation
sahmedali11
Ìý
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian OrganikAplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Ras Riono
Ìý
Wawancara xi
Wawancara xiWawancara xi
Wawancara xi
Abner D Nero
Ìý
Evaluasi agama pertemuan 12
Evaluasi agama pertemuan 12Evaluasi agama pertemuan 12
Evaluasi agama pertemuan 12
Abner D Nero
Ìý
Wawancara ix
Wawancara ixWawancara ix
Wawancara ix
Abner D Nero
Ìý
ψαÒÏοκώστας
ψαÒÏοκώσταςψαÒÏοκώστας
ψαÒÏοκώστας
evimichailidou
Ìý
1.karbohidrat
1.karbohidrat1.karbohidrat
1.karbohidrat
Abner D Nero
Ìý
Wawancara xiv
Wawancara xivWawancara xiv
Wawancara xiv
Abner D Nero
Ìý
Choque cultural
Choque culturalChoque cultural
Choque cultural
Caio Turbiani
Ìý
Oksidasi biologi
Oksidasi biologiOksidasi biologi
Oksidasi biologi
Abner D Nero
Ìý
Kuliah 2 alat peracikan obat
Kuliah 2 alat peracikan obatKuliah 2 alat peracikan obat
Kuliah 2 alat peracikan obat
Abner D Nero
Ìý
Tcs presentation
Tcs presentationTcs presentation
Tcs presentation
sahmedali11
Ìý
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian OrganikAplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Ras Riono
Ìý

Similar to Wawancara viii (20)

Sejarah Gereja
Sejarah GerejaSejarah Gereja
Sejarah Gereja
onchy
Ìý
Bkl 2015 syukur atas panggilan
Bkl 2015 syukur atas panggilanBkl 2015 syukur atas panggilan
Bkl 2015 syukur atas panggilan
karangpanas
Ìý
Laporan Perjalanan Pengurus Sinode ke Korea 12 – 23 april 2010
Laporan Perjalanan Pengurus Sinode ke Korea 12 – 23 april 2010Laporan Perjalanan Pengurus Sinode ke Korea 12 – 23 april 2010
Laporan Perjalanan Pengurus Sinode ke Korea 12 – 23 april 2010
Purnawan Kristanto
Ìý
Gereja-gereja-di-Indonesia[1] kempk 5.pptx
Gereja-gereja-di-Indonesia[1] kempk 5.pptxGereja-gereja-di-Indonesia[1] kempk 5.pptx
Gereja-gereja-di-Indonesia[1] kempk 5.pptx
SandyManein
Ìý
Penyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasiPenyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasi
Vinsensius Kriswidiatma
Ìý
Bab 14 peran tu gereja
Bab 14 peran tu gerejaBab 14 peran tu gereja
Bab 14 peran tu gereja
Chris Hukubun
Ìý
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
Giovanni Promesso
Ìý
Seikat #1 Keuskupanku Cintaku
Seikat #1 Keuskupanku CintakuSeikat #1 Keuskupanku Cintaku
Seikat #1 Keuskupanku Cintaku
karangpanas
Ìý
SEMINAR KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA 17-09-2024.pptx
SEMINAR KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA 17-09-2024.pptxSEMINAR KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA 17-09-2024.pptx
SEMINAR KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA 17-09-2024.pptx
MariaHastha
Ìý
Jurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docx
Jurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docxJurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docx
Jurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docx
yosephdion06
Ìý
Kepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
Kepemimpinan dan Pelayanan TransformatifKepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
Kepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
Frans Budi Santika
Ìý
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
PENDIDIKANADALAHPENT
Ìý
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristenAliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
subrotobustam
Ìý
Titas presentation 090513
Titas   presentation 090513Titas   presentation 090513
Titas presentation 090513
Siti Norhayati Md Benu
Ìý
Katekese Liturgi
Katekese LiturgiKatekese Liturgi
Katekese Liturgi
Lusius Sinurat
Ìý
Percobaan Upload ºÝºÝߣshare
Percobaan Upload ºÝºÝߣsharePercobaan Upload ºÝºÝߣshare
Percobaan Upload ºÝºÝߣshare
karangpanas
Ìý
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013
karangpanas
Ìý
Katalog BPK GM 2015
Katalog BPK GM 2015Katalog BPK GM 2015
Katalog BPK GM 2015
bpkgunungmulia
Ìý
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdfJURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
Dethanmalimou
Ìý
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptxKEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
HansTobing
Ìý
Sejarah Gereja
Sejarah GerejaSejarah Gereja
Sejarah Gereja
onchy
Ìý
Bkl 2015 syukur atas panggilan
Bkl 2015 syukur atas panggilanBkl 2015 syukur atas panggilan
Bkl 2015 syukur atas panggilan
karangpanas
Ìý
Laporan Perjalanan Pengurus Sinode ke Korea 12 – 23 april 2010
Laporan Perjalanan Pengurus Sinode ke Korea 12 – 23 april 2010Laporan Perjalanan Pengurus Sinode ke Korea 12 – 23 april 2010
Laporan Perjalanan Pengurus Sinode ke Korea 12 – 23 april 2010
Purnawan Kristanto
Ìý
Gereja-gereja-di-Indonesia[1] kempk 5.pptx
Gereja-gereja-di-Indonesia[1] kempk 5.pptxGereja-gereja-di-Indonesia[1] kempk 5.pptx
Gereja-gereja-di-Indonesia[1] kempk 5.pptx
SandyManein
Ìý
Bab 14 peran tu gereja
Bab 14 peran tu gerejaBab 14 peran tu gereja
Bab 14 peran tu gereja
Chris Hukubun
Ìý
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
Giovanni Promesso
Ìý
Seikat #1 Keuskupanku Cintaku
Seikat #1 Keuskupanku CintakuSeikat #1 Keuskupanku Cintaku
Seikat #1 Keuskupanku Cintaku
karangpanas
Ìý
SEMINAR KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA 17-09-2024.pptx
SEMINAR KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA 17-09-2024.pptxSEMINAR KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA 17-09-2024.pptx
SEMINAR KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA 17-09-2024.pptx
MariaHastha
Ìý
Jurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docx
Jurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docxJurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docx
Jurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docx
yosephdion06
Ìý
Kepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
Kepemimpinan dan Pelayanan TransformatifKepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
Kepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
Frans Budi Santika
Ìý
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristenAliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
subrotobustam
Ìý
Katekese Liturgi
Katekese LiturgiKatekese Liturgi
Katekese Liturgi
Lusius Sinurat
Ìý
Percobaan Upload ºÝºÝߣshare
Percobaan Upload ºÝºÝߣsharePercobaan Upload ºÝºÝߣshare
Percobaan Upload ºÝºÝߣshare
karangpanas
Ìý
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013
karangpanas
Ìý
Katalog BPK GM 2015
Katalog BPK GM 2015Katalog BPK GM 2015
Katalog BPK GM 2015
bpkgunungmulia
Ìý
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdfJURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
Dethanmalimou
Ìý
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptxKEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
HansTobing
Ìý

More from Abner D Nero (20)

Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2
Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2
Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2
Abner D Nero
Ìý
Wawancara xv
Wawancara xvWawancara xv
Wawancara xv
Abner D Nero
Ìý
Wawancara xiii
Wawancara xiiiWawancara xiii
Wawancara xiii
Abner D Nero
Ìý
Wawancara vii
Wawancara viiWawancara vii
Wawancara vii
Abner D Nero
Ìý
Wawancara vi
Wawancara viWawancara vi
Wawancara vi
Abner D Nero
Ìý
Wawancara iii
Wawancara iiiWawancara iii
Wawancara iii
Abner D Nero
Ìý
Wawancara ii
Wawancara iiWawancara ii
Wawancara ii
Abner D Nero
Ìý
Wawancara i
Wawancara iWawancara i
Wawancara i
Abner D Nero
Ìý
Wawancara iv
Wawancara ivWawancara iv
Wawancara iv
Abner D Nero
Ìý
Wawancara xvi
Wawancara xviWawancara xvi
Wawancara xvi
Abner D Nero
Ìý
Evaluasi xiv
Evaluasi xivEvaluasi xiv
Evaluasi xiv
Abner D Nero
Ìý
Evaluasi viii
Evaluasi viiiEvaluasi viii
Evaluasi viii
Abner D Nero
Ìý
Evaluasi vii
Evaluasi viiEvaluasi vii
Evaluasi vii
Abner D Nero
Ìý
Evaluasi iii
Evaluasi iiiEvaluasi iii
Evaluasi iii
Abner D Nero
Ìý
Tugas evaluasi i
Tugas evaluasi iTugas evaluasi i
Tugas evaluasi i
Abner D Nero
Ìý
Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2
Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2
Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2
Abner D Nero
Ìý
Wawancara xv
Wawancara xvWawancara xv
Wawancara xv
Abner D Nero
Ìý
Wawancara xiii
Wawancara xiiiWawancara xiii
Wawancara xiii
Abner D Nero
Ìý
Wawancara vii
Wawancara viiWawancara vii
Wawancara vii
Abner D Nero
Ìý
Wawancara vi
Wawancara viWawancara vi
Wawancara vi
Abner D Nero
Ìý
Wawancara iii
Wawancara iiiWawancara iii
Wawancara iii
Abner D Nero
Ìý
Wawancara ii
Wawancara iiWawancara ii
Wawancara ii
Abner D Nero
Ìý
Wawancara iv
Wawancara ivWawancara iv
Wawancara iv
Abner D Nero
Ìý
Wawancara xvi
Wawancara xviWawancara xvi
Wawancara xvi
Abner D Nero
Ìý
Evaluasi xiv
Evaluasi xivEvaluasi xiv
Evaluasi xiv
Abner D Nero
Ìý
Evaluasi viii
Evaluasi viiiEvaluasi viii
Evaluasi viii
Abner D Nero
Ìý
Evaluasi vii
Evaluasi viiEvaluasi vii
Evaluasi vii
Abner D Nero
Ìý
Evaluasi iii
Evaluasi iiiEvaluasi iii
Evaluasi iii
Abner D Nero
Ìý
Tugas evaluasi i
Tugas evaluasi iTugas evaluasi i
Tugas evaluasi i
Abner D Nero
Ìý

Wawancara viii

  • 1. 1. Keberadaan gereja-gereja di Indonesia cukup kuat karena didukung oleh UUD 1945 Pasal 29 dan Pancasila. Tetapi kenyataannya gereja mengalami kesulitan. Apa tanggapanmu terhadap masalah ini? Menurut saya, alasan keberadaan gereja-gereja di Indonesia tidak sesuai dengan hukum yang ada adalah kurang tegasnya sikap pemerintah serta kurang adanya keadilan yang netral yang tidak memihak manapun. Agama Kristen diakui keberadaannya di Indonesia namun dipersulitnya pembangunan gereja tak lantas membuat umat Kristiani semakin sedikit. Mereka justru semakin gigih dan umat Kristianipun semakin tegar. Pemerentah tidak tegas dalam mengkondisikan toleransi beragama yang sepenuhnya. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa pihak yang mencoba mengatur kinerja pemerintah. Selain itu pemerintah sendiri yang mayoritas agamanya muslim tidak mempedulikan agamanya lainnya yang termasuk mayoritas karena tidak adanya toleransi kehidupan beragama tadi. 2. a. Sebutkan dan jelaskan nama-nama gereja berdasarkan suku!  Gereja HKBP Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) adalah Gereja Protestan terbesar di kalangan masyarakat Batak, bahkan juga di antara Gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia, dan menjadikannya pula organisasi keagamaan terbesar ketiga setelah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah . Gereja ini tumbuh dari misi RMG (Rheinische Missions-Gesselschaft) dari Jerman dan resmi berdiri pada 7 Oktober 1861. Pimpinan tertingginya disebut Ephorus. Ephorus HKBP yang pertama adalah Dr. I.L. Nommensen. Ephorus dibantu oleh seorang Sekretaris Jenderal dan sejumlah Kepala Departemen. Di bawahnya adalah praeses yang memimpin distrik-distrik gereja, sementara di bawah distrik terdapat resort yang dipimpin oleh pendeta resort, dan di tingkat yang paling bawah adalah jemaat individual yang dipimpin oleh pendeta.  GMIH Gereja Masehi Injili di Halmahera (Maluku Utara) atau di singkat GMIH, tumbuh dari pekerjaan misionaris dari Gereja Reformasi Belanda mantan. Ini menjadi otonom pada tahun 1949. Gereja ini diatur sesuai dengan model Presbyterian-sin-Odal.  Gereja Kristen Sumba Gereja Kristen Sumba (GKS) adalah lembaga gerejawi yang berkarya di Pulau Sumba, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelayanan GKS meliputi empat Kabupaten yang ada di Sumba, yaitu: Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. GKS berdiri sendiri pada tanggal 15 Januari 1947 setelah melewati beberapa periode, yakni: periode perintisan (1881-1902), periode peletakan dasar (1902- Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara VIII 1
  • 2. 1947) dan periode berdiri sendiri (1947). Gereja Kristen Sumba adalah hasil pekabaran Injil dari Zending GKN (Gereformeerde Kerken in Nederland) yang dmulai sejak tahun 1881. dalam perkembangan setelah berdiri sendiri, GKS mengalami berbagai dinamika dalam karya pelayanan di Sumba. Dinamika pelayanan tersebut mulai dari tahap mencari bentuk (1947- 1972), tahap penyusunan rencana pendewasaan (1970-an), tahap pekabaran Injil dan berbenah diri (1980-1990) hingga mengalami pertumbuhan sampai sekarang ini. Sebagai gereja yang lahir hasil dari pekabaran Injil gereja dari Belanda (GKN) yang bercorak/azas Calvinis, maka GKS mewarisi corak/azas Calvinis. Dalam menjalankan Organisasi gerejawinya, GKS menerapkan sistim pemerintahan Prebiterial Sinodal dimana melalui sistim ini pada satu sisi memberi penekanan kepada Majelis Jemaat (Jemaat setempat) dan di sisi lain menekankan kebersamaan antar jemaat se-GKS melalui peran Sinode GKS.  Gereja Masehi Injili di Minahasa GMIM merupakan salah satu gereja terbesar di Indonesia yang beraliran Calvinisme. GMIM didirikan di Minahasa, Sulawesi Utara pada tahun 1934 setelah dipisahkan dari Gereja induknya, Indische Kerk. Pada tanggal 30 September 1934 GMIM dinyatakan sebagai Gereja mandiri. Tanggal ini diperingati sebagai hari jadi GMIM. Kekristenan mulai diperkenalkan di tanah Minahasa oleh dua misionaris Jerman yang dididik di Belanda, yaitu Johann Friedrich Riedel dan Johann Gottlieb Schwarz. Mereka diutus oleh Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG), badan pekabaran Injil asal Belanda. Pada tanggal 12 Juni 1831 mereka tiba di daerah ini untuk memberitakan Injil. Tanggal ini diperingati oleh GMIM sebagai Hari Pekabaran Injil dan Pendidikan kristen di Tanah Minahasa. b. Sebut dan jelaskan nama-nama gereja berdasarkan dogma!  Sidang Jemaat Allah Gereja suku Sindhi pertama di Asia Tenggara kini sudah berdiri di Sunter yang disebut GSJA Jeevan Jal. Dengan gembala pdt. Parkash Khubani bersama istri dan ketiga putra mereka, melayani di gereja tersebut yang lahir dari dorongan dalam hati mereka. Gedung yang bisa memuat 300 orang di auditorium lantai 3 dan balkon dengan 100 orang dengan arsitektur menarik dan kubah dengan gambar Yesus datang kembali di udara, sangat mengesankan. Betapa sukacitanya melihat teman-teman dari suku Sindhi memuji Tuhan dengan lagu-lagu mereka, luar biasa. Acara diisi dengan sambutan dari Dubes India untuk Indonesia, dengan berbagai salam dari teman-teman dari berbagai negara, dengan tarian anak muda, firman Tuhan oleh Pdt. Dave Kenney dan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum GSJA, pdt. I. Kaihatu. GSJA Jeevan Jal memiliki 225 orang yang terdiri dari dewasa dan anak-anak yang dilayani dalam 3 bahasa: Inggris, Sindhi, dan bahasa Indonesia. Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara VIII 2
  • 3.  Bala Keselamatan Gereja Bala Keselamatan adalah gereja yang berlandaskan pada dogma. Dogma itu sendiri adalah suatu dasar pemikiran theologis yang dianut oleh sekelompok orang (dalam hal ini umat suatu gereja) dalam menjalankan aktivitas gerjawinya.  Pentakosta Adalah sebuah gerakan di kalangan Protestanisme yang sangat menekankan peranan karunia-karunia Roh Kudus. Aliran ini sangat mirip dengan gerakan Karismatik, namun gerakannya muncul lebih awal dan terpisah dari gereja arus utama. Orang Kristen Karismatik, setidak-tidaknya pada awal gerakannya, cenderung untuk tetap tinggal di dalam denominasi mereka masing-masing. Secara ringkas, Gereja Pentakosta memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut: Sangat menekankan keyakinan akan peranan Roh Kudus dan karunia-karunia Roh Kudus di dalam kehidupan sehari-hari para pengikutnya. Pembaharuan infrastruktur ibadah, antara lain lagu-lagu rohani yang digunakan lebih modern dibandingkan dengan lagu-lagu lama yang bernuansa Gregorian. Gereja mengizinkan peran kaum perempuan dalam pelayanan. Desakralisasi hubungan antara imam dan jemaat yang lebih ditekankan pada nilai kekeluargaan, sehingga jauh dari kesan kesenjangan tingkat kerohanian. c. Apa itu PGIW? PGIW adalah Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah. Jagi organisasi ini terbatas dalam wilayah yang telah ditentukan namun terhubung dengan GKI. Ada 29 PGIW, yaitu : 1. Provinsi D.I. Nangro Aceh Darusalam 2. Provinsi Sumatera Utara 3. Provinsi Sumatera Barat 4. Provinsi Jambi 5. Provinsi Riau 6. Provinsi Kepulauan Riau 7. Provinsi Sumatera Selatan 8. Provinsi Bengkulu 9. Provinsi Lampung 10. Provinsi Banten 11. Provinsi DKI Jakarta 12. Provinsi Jawa 13. Provinsi Jawa Tengah Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara VIII 3
  • 4. 14. Provinsi DI Yogyakarta 15. Provinsi Jawa Timur 16. Provinsi Bali 17. Provinsi Nusa Tenggara Barat 18. Provinsi Nusa Tenggara Timur 19. Provinsi Kalimantan Barat 20. Provinsi Kalimantan Tengah 21. Provinsi Kalimantan Selatan 22. Provinsi Kalimantan Timur 23. Provinsi Sulawesi Barat 24. Provinsi Sulawesi Utara 25. Provinsi Sulawesi Selatan 26. Provinsi Maluku 27. Provinsi Maluku Utara 28. Provinsi Papua 29. Provinsi Papua Barat 3. a. Apa arti organisasit ini:  Sinodal Sistem Sinodal, dimana gereja dipimpin oleh persidangan para pejabat gerejawi yang disebut sinode. Persidangan sinode ini merupakan instansi tertinggi yang keputusannya harus dilaksanakan oleh jemaat-jemaat yang tergabung dalam sinode tersebut.  Presbiterial-Sinodal Sistem Presbiterial-Sinodal, dimana pengambilan keputusan tertinggi di jemaat-jemaat lokal berada di tangan presbiter (Majelis Jemaat) dan pengambilan keputusan tertingggi dari semua jemaat-jemaat lokal berada di tangan sinode (pejabat gerejawi).  Presbiterial Sistem Presbiterial, dimana gereja dipimpin oleh para presbiter (Penatua). Keputusan tertinggi ada pada persidangan presbiter (Majelis Jemaat). Gereja dipimpin oleh pejabat- pejabat gerejawi; yang secara kolektif disebut Majelis Jemaat. Setiap anggota Majelis Jemaat mempunyai kedudukan yang sama; tidak ada seorang pun yang lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain dan masing-masing mempunyai tugasnya sendiri.  Kongregasional Sistem kongregasional ini dapat disebut sebagai sistem independent karena sistem ini menegaskan bahwa “setiap gereja lokal adalah suatu badan lengkap, yang tidak tergantung dengan badan lain, bahkan tidak memiliki hubungan pemerintahan dengan gereja yang lain. Dalam sistem ini, kekuasaan gereja sepenuhnya berada pada anggota Jemaat, yang memiliki kekuasaan untuk mengatur dirinya sendiri secara independen dan penuh. Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara VIII 4
  • 5.  Ephiskopal Sistem kepemimpinan Gereja yang bersifat hierarkhis, di bawah kepemimpinan seorang Uskup atau bishop. Bentuk konkret dari sistem pemerintahan gereja ini agak berbeda pada beberapa gereja. Misalnya dalam gereja Methodist dan Lutheran, gereja dipimpin oleh seorang bishop yang menjadi pemimpin tunggal atas seluruh gereja-gereja lokal ada. Struktur yang lebih kompleks terdapat dalam gereja Anglikan dan gereja Katolik Roma. Seluruh gereja Roma Katolik dibawah pimpinan seorang Paus namun masih memiliki sistem keuskupan dalam wilayah-wilayah tertentu. Dalam sistem pemerintahan gereja episkopal, otoritas dan kewenangan terletak pada bishop yang mengawasi sekelompok gereja, bukan hanya satu gereja lokal. Bishop adalah orang yang memiliki otoritas yang untuk menahbiskan ministers atau imam (priest). Katolik Roma mengatakan bawwa kewenangan bishop ini diperoleh melalui suksesi apostolik dari rasul-rasul pertama. Jadi kuasa itu dilanjutkan secara estafet oleh bishop berdasarkan Matius 16:18-19. b. Gereja mana saja yang termasuk organisasi-organisasi diatas?  Sinodal contohnya gereja Misi Injili Indonesia, Gereja Bethel Indonesia (GBI), dan lain-lain.  Presbiterial-Sinodal contohnya Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB), Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Kalimantan Evangelis, gereja Kristen Kalam Kudus, dan lain- lain.  Presbiterial contohnya Gereja Kristen Jawa  Kongregasional contohnya Gereja Babtis Independen.  Ephiskopal contohnya Gereja Katolik Roma, Gereja Katolik Ritus Timur, Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental, Gereja Asiria di Timur, Gereja Anglikan, Gereja Methodis, dan lain-lain. Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara VIII 5
  • 6. 4. Bagaimana refleksimu atas tugas atau keberadaanmu di UNSOED khususnya di jurusan anda agar anda menjadi garam dunia, terang dunia, dan surat Kristus? Saya meresa senang saat berada di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto di Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Jurusan FARMASI. Semenjak kecil saya sangat ingin sekali menjadi Apoteker. Saya senang bisa diterima di tempat tersebut karena saya merasa Tuhan telah membentuk hidup saya seperti bejana yang indah. Bagaimana mungkin saya yang baru semester 1 telah mendapatkan beasiswa. Tak hanya itu saja baru- baru ini saya dikirim ke Cibubur ke dalam suatu forum nasional yang keanggotaannya sangat sulit dicapai sementara saya bisa masuk tanpa syarat. Sungguh saya tak menyangka rancangan Tuhan seindah ini. Untuk itu saya berusaha menjadi garam dan terang dunia serta surat Kristus di jurusan tempat saya menimba ilmu. Hal tersebut saya implementasikan dengan mengabdikan diri saya sebagai Ketua Angkatan. Hal tersebut tidaklah mudah karena harus mengkoordinasikan 73 teman dengan latar belakang dan pola pikir yang berbeda, namun akan saya berikan yang terbaik. Saya juga membantu menerangkan mata kuliah yang teman saya kurang paham dengan yang saya paham. Dengan berperilaku sopan santun kepada dosen memberikan image yang baik seperti surat Kristus. Hal tersebut kiranya juga tak luput dari kesalahan dan saya akan terus memperbaikinya. Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara VIII 6