Cekungan Makassar terletak di kompleks kerangka tektonik Indonesia dan dipengaruhi oleh beberapa lempeng. Cekungan ini memiliki kerak benua tipis dan ketebalan sedimen yang besar. Terdapat sesar regional dan Cekungan ini dibatasi oleh daratan Kalimantan, Sulawesi, dan Laut Jawa. Penelitian sebelumnya belum mengkaji secara rinci mekanisme pembentukan dan evolusi lingkungan tektonik Cekungan Makassar.
Analisis Kinematik dan Dinamik Sesar SemangkoRoishe Prabowo
油
1. Analisis kinematik dan dinamik sesar Semangko mempelajari pergerakan sesar ini sepanjang 1900 km di Sumatra dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti struktur basement, subduksi oblik, dan rotasi Sundaland.
2. Sesar Semangko terbagi menjadi 16 segmen dengan pola pergerakan berbeda akibat kecepatan subduksi yang berbeda.
3. Konsep releasing bend dan restraining bend diterapkan untuk memahami morfologi sesar.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi Pulau Sulawesi yang terletak pada pertemuan tiga lempeng besar. Sulawesi dibagi menjadi empat mandala berdasarkan litologinya, yaitu Mandala Barat yang merupakan busur magmatik, Mandala Tengah berupa batuan metamorf, Mandala Timur berupa ofiolit, dan fragmen benua di timur. Setiap mandala memiliki karakteristik batuan dan proses pembentukannya.
Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi dan potensi sumber daya mineral di Sulawesi Tengah. Secara geologi, Sulawesi Tengah terdiri atas tiga mandala utama yaitu Mandala Barat, Mandala Tengah, dan Mandala Banggai-Sula yang memiliki karakteristik batuan dan potensi mineral yang berbeda-beda. Kaitan kondisi geologi dengan potensi sumber daya mineral dijelaskan, seperti wilayah barat berpotensi logam,
Dokumen ini membahas tentang sejarah pembentukan Pulau Sulawesi sejak Zaman Eosen hingga Plisosen, fisiografi Pulau Sulawesi yang terbagi menjadi beberapa lengan, Sulawesi sebagai daerah tektonik yang memiliki beberapa struktur seperti sesar dan palung yang dapat memicu gempa bumi dan tsunami, serta potensi terjadinya tsunami akibat gempa bumi di perairan Sulawesi.
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN X, KABUPATEN MI...Fikri Dermawan
油
Teks tersebut membahas model hidrogeologi dan sistem panasbumi di Lapangan "X", Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara berdasarkan analisis geokimia dan alterasi mineral. Daerah penelitian memiliki potensi panasbumi 200 MWe dan terletak di zona tabrakan tiga lempeng tektonik. Sistem panasbuminya termasuk sistem dataran tinggi dengan sumber panas dari magma dan terdapat dua jenis manifestasi berupa mata air panas dan fumarola
1. Dokumen membahas kondisi geomorfologi Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti geologi, iklim, dan proses endogen maupun eksogen.
2. Indonesia memiliki berbagai jenis batuan seperti batuan vulkanik, sedimen, dan batuan metamorf yang membentuk berbagai bentuk geomorfologi.
3. Iklim tropis basah mempengaruhi proses pelapukan, erosi, dan pembentukan tanah di Indonesia."
Pulau Sulawesi terbentuk dari proses tumbukan dan pergeseran lempeng tektonik selama puluhan juta tahun, membentuk empat lengan dengan geologi yang kompleks. Pulau ini memiliki berbagai gunung api, sesar, danau serta teluk yang membentuk topografi beragam.
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanarif878
油
1. Makalah ini mendeskripsikan wilayah Pantai Parangtritis dan sekitarnya dari sudut pandang geologi dan geografi.
2. Wilayah ini terbentuk dari proses pengangkatan berulang pulau Jawa dan terdiri atas dataran aluvial, bukit pasir, karst Gunung Sewu, dan pegunungan Batur Agung.
3. Tempat-tempat wisata di sekitar pantai meliputi pantai, bukit pasir, dan gua-gua di kawasan karst Gunung Sewu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Membahas fisiografi, stratigrafi, dan struktur geologi regional Jawa Barat
2) Terdiri dari empat zona fisiografi utama yaitu dataran pantai, Zona Bogor, Zona Bandung, dan pegunungan selatan
3) Menguraikan susunan batuan stratigrafi daerah penelitian yang terdiri dari formasi-formasi sedimen dan vulkanik
Dokumen tersebut membahas tentang geologi Indonesia khususnya Sumatera. Tektonik Sumatera dipengaruhi oleh interaksi antara Lempeng Eurasia dan Lempeng India-Australia yang membentuk struktur sesar dan lipatan. Berbagai formasi batuan seperti Belumai, Baong, dan Keutapang terbentuk akibat proses sedimentasi dan tektonik pada zaman Tersier hingga Kuarter.
LETAK GEOMORFOLOGIS TERHADAP POTENSI FISIK WILAYAH INDONESIANesha Mutiara
油
Dokumen ini membahas tentang letak geomorfologis yang terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi, gunung, pegunungan, dan pesisir pantai. Letak geomorfologis dipengaruhi oleh bentuk permukaan bumi akibat proses geologis dan memiliki pengaruh terhadap suhu, mineral, kepadatan penduduk, dan infrastruktur.
Pulau Kalimantan terletak di bagian barat daya dari Lempeng Eurasia dan dibatasi oleh beberapa lempeng tektonik dan fitur geologi lainnya. Secara geologi, Kalimantan dibagi menjadi beberapa wilayah utama seperti cekungan-cekungan Tersier, tinggi-tinggi pra-Tersier awal, dan sabuk-sabuk lipat dan sesar kompleks.
Dari segi ilmu kebumian, Indonesia memang merupakan daerah yang sangat menarik. Selain memiliki wilayah paparan benua yang luas (Paparan Sunda dan Paparan Sahul), juga memiliki pegunungan lipatan tertinggi di daerah tropika dan bersalju abadi (Pegunungan Tengah Papua). Selain itu satu-satunya di dunia terdapat laut antar pulau yang sangat dalam yaitu Laut Banda (lebih dari 5.000 meter), dan laut sangat dalam antara dua busur kepulauan yaitu palung Weber (lebih dari 7.000 meter). Dua jalur gunungapi besar dunia juga bertemu di Nusantara dan beberapa jalur pegunungan lipatan dunia pun saling bertemu di Indonesia
Wilayah DKI Jakarta secara geologi terdiri atas dataran aluvial dan endapan di sebelah utara, kipas gunungapi Bogor di tengah, dan perbukitan serta gunungapi muda di selatan. Batuan penyusun wilayah ini berupa sedimen, endapan permukaan, gunungapi, dan intrusi. Teluk Jakarta dipenuhi endapan lumpur, lumpur pasiran, dan pasir lumpuran yang berasal dari sungai-sungai dan aktivitas vulkanik.
Dokumen tersebut membahas tentang stratigrafi, tektonik, dan sistem petroleum Cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Secara ringkas, dokumen menjelaskan susunan stratigrafi formasi di cekungan tersebut dari zaman Kapur hingga Holosen, kerangka tektonik yang membentuk cekungan akibat pergerakan lempeng dari zaman Kapur hingga Miosen, serta analisis batuan induk dan reservoir di daerah penelitian yang menunjukkan
Pengaruh tektonik regional terhadap pola struktur dan tektonik jawa kelompok 2zulfiqriramadhan
油
Pulau Jawa dipengaruhi oleh tektonik regional yang terkait dengan konvergensi lempeng di sekitarnya. Tataan tektonik regional membentuk pola struktur berbeda sejak zaman pra-Neogen hingga Neogen, dimana pola Barat-Timur pada zaman Neogen memiliki pengaruh dominan terhadap fisiografi Pulau Jawa.
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN X, KABUPATEN MI...Fikri Dermawan
油
Teks tersebut membahas model hidrogeologi dan sistem panasbumi di Lapangan "X", Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara berdasarkan analisis geokimia dan alterasi mineral. Daerah penelitian memiliki potensi panasbumi 200 MWe dan terletak di zona tabrakan tiga lempeng tektonik. Sistem panasbuminya termasuk sistem dataran tinggi dengan sumber panas dari magma dan terdapat dua jenis manifestasi berupa mata air panas dan fumarola
1. Dokumen membahas kondisi geomorfologi Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti geologi, iklim, dan proses endogen maupun eksogen.
2. Indonesia memiliki berbagai jenis batuan seperti batuan vulkanik, sedimen, dan batuan metamorf yang membentuk berbagai bentuk geomorfologi.
3. Iklim tropis basah mempengaruhi proses pelapukan, erosi, dan pembentukan tanah di Indonesia."
Pulau Sulawesi terbentuk dari proses tumbukan dan pergeseran lempeng tektonik selama puluhan juta tahun, membentuk empat lengan dengan geologi yang kompleks. Pulau ini memiliki berbagai gunung api, sesar, danau serta teluk yang membentuk topografi beragam.
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanarif878
油
1. Makalah ini mendeskripsikan wilayah Pantai Parangtritis dan sekitarnya dari sudut pandang geologi dan geografi.
2. Wilayah ini terbentuk dari proses pengangkatan berulang pulau Jawa dan terdiri atas dataran aluvial, bukit pasir, karst Gunung Sewu, dan pegunungan Batur Agung.
3. Tempat-tempat wisata di sekitar pantai meliputi pantai, bukit pasir, dan gua-gua di kawasan karst Gunung Sewu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Membahas fisiografi, stratigrafi, dan struktur geologi regional Jawa Barat
2) Terdiri dari empat zona fisiografi utama yaitu dataran pantai, Zona Bogor, Zona Bandung, dan pegunungan selatan
3) Menguraikan susunan batuan stratigrafi daerah penelitian yang terdiri dari formasi-formasi sedimen dan vulkanik
Dokumen tersebut membahas tentang geologi Indonesia khususnya Sumatera. Tektonik Sumatera dipengaruhi oleh interaksi antara Lempeng Eurasia dan Lempeng India-Australia yang membentuk struktur sesar dan lipatan. Berbagai formasi batuan seperti Belumai, Baong, dan Keutapang terbentuk akibat proses sedimentasi dan tektonik pada zaman Tersier hingga Kuarter.
LETAK GEOMORFOLOGIS TERHADAP POTENSI FISIK WILAYAH INDONESIANesha Mutiara
油
Dokumen ini membahas tentang letak geomorfologis yang terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi, gunung, pegunungan, dan pesisir pantai. Letak geomorfologis dipengaruhi oleh bentuk permukaan bumi akibat proses geologis dan memiliki pengaruh terhadap suhu, mineral, kepadatan penduduk, dan infrastruktur.
Pulau Kalimantan terletak di bagian barat daya dari Lempeng Eurasia dan dibatasi oleh beberapa lempeng tektonik dan fitur geologi lainnya. Secara geologi, Kalimantan dibagi menjadi beberapa wilayah utama seperti cekungan-cekungan Tersier, tinggi-tinggi pra-Tersier awal, dan sabuk-sabuk lipat dan sesar kompleks.
Dari segi ilmu kebumian, Indonesia memang merupakan daerah yang sangat menarik. Selain memiliki wilayah paparan benua yang luas (Paparan Sunda dan Paparan Sahul), juga memiliki pegunungan lipatan tertinggi di daerah tropika dan bersalju abadi (Pegunungan Tengah Papua). Selain itu satu-satunya di dunia terdapat laut antar pulau yang sangat dalam yaitu Laut Banda (lebih dari 5.000 meter), dan laut sangat dalam antara dua busur kepulauan yaitu palung Weber (lebih dari 7.000 meter). Dua jalur gunungapi besar dunia juga bertemu di Nusantara dan beberapa jalur pegunungan lipatan dunia pun saling bertemu di Indonesia
Wilayah DKI Jakarta secara geologi terdiri atas dataran aluvial dan endapan di sebelah utara, kipas gunungapi Bogor di tengah, dan perbukitan serta gunungapi muda di selatan. Batuan penyusun wilayah ini berupa sedimen, endapan permukaan, gunungapi, dan intrusi. Teluk Jakarta dipenuhi endapan lumpur, lumpur pasiran, dan pasir lumpuran yang berasal dari sungai-sungai dan aktivitas vulkanik.
Dokumen tersebut membahas tentang stratigrafi, tektonik, dan sistem petroleum Cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Secara ringkas, dokumen menjelaskan susunan stratigrafi formasi di cekungan tersebut dari zaman Kapur hingga Holosen, kerangka tektonik yang membentuk cekungan akibat pergerakan lempeng dari zaman Kapur hingga Miosen, serta analisis batuan induk dan reservoir di daerah penelitian yang menunjukkan
Pengaruh tektonik regional terhadap pola struktur dan tektonik jawa kelompok 2zulfiqriramadhan
油
Pulau Jawa dipengaruhi oleh tektonik regional yang terkait dengan konvergensi lempeng di sekitarnya. Tataan tektonik regional membentuk pola struktur berbeda sejak zaman pra-Neogen hingga Neogen, dimana pola Barat-Timur pada zaman Neogen memiliki pengaruh dominan terhadap fisiografi Pulau Jawa.
STRUKTUR KECEPATAN GELOMBANG S DI BAWAH INDONESIA MELALUI ANALISIS SEISMOGRAM...Emanuel Manek
油
Dokumen tersebut membahas analisis seismogram gempa-gempa bumi di sekitar Indonesia yang tercatat di stasiun observasi UGM. Tujuannya adalah memahami struktur kecepatan gelombang S di bawah Indonesia, khususnya di daerah subduksi. Dokumen menjelaskan metode perbandingan seismogram terukur dengan sintetik, serta hasil yang menunjukkan adanya anomali kecepatan negatif di dekat zona subduksi dan positif di depan z
Teks tersebut membahas tentang evolusi tektonik pulau Jawa dan hubungannya dengan tiga pola struktur utama di pulau Jawa yaitu pola Meratus, pola Sunda, dan pola Jawa. Teks tersebut juga membahas kaitannya dengan hasil penelitian skripsi senior tentang struktur geologi di Jawa.
Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan lautan dan daratan melalui teori lempeng tektonik. Teori ini menyatakan bahwa kerak bumi terbagi menjadi enam lempeng besar yang bergerak dan saling berinteraksi, menyebabkan aktivitas seperti gunung berapi dan gempa bumi. Lempeng-lempeng ini bergerak perlahan akibat proses penyebaran dasar lautan dan tabrakan lempeng, sehingga menyebabkan pergeseran benua se
1. Dokumen menjelaskan tentang bentukan asal volkanisme dan klasifikasi 10 satuan bentuk lahan berdasarkan genetik dan prosesnya.
2. Volkanisme terjadi akibat gerakan magma ke permukaan bumi dan menghasilkan berbagai bentuk lahan volkanik.
3. Dokumen juga membahas zona-zona gunung api berdasarkan fasiesnya beserta aplikasinya dalam bidang mineral dan lingkungan.
Tinjauan pustaka menjelaskan geologi, tektonik, dan sistem petroleum Cekungan Barito. Cekungan ini terbentuk akibat rifting pada Eosen dan inversi sesar pada Miosen. Batuan dasarnya terdiri dari kompleks Barito Platform dan Meratus. Formasi-formasi utama meliputi Tanjung, Berai, Warukin, dan Dahor yang berisi reservoir pasir dan batubara serta batuan penyegel lempung. Sumber hidrokarbon berasal dari batubara
Indonesia terletak di jalur gempa Sircum Pasifik dan Himalaya-Mediterania yang aktif. Berdasarkan data sejarah, Indonesia dibagi menjadi enam zona gempa berdasarkan tingkat percepatan gempanya. Zona dengan percepatan tertinggi berada di barat Sumatera dan Jawa.
1. Penelitian menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner untuk mengidentifikasi struktur sesar di sekitar DAS Jeneberang, Sulawesi Selatan.
2. Hasilnya menunjukkan adanya sesar minor yang tertimbun oleh produk longsoran Gunung Bawakareng. Sesar ini dicirikan oleh rekahan dan kekar di sekitar DAS.
3. Penelitian ini berguna untuk memetakan kondisi bawah permukaan dan struktur perlapisan di sekitar
Proyek Gosowong (PT Nusa Halmahera Minerals Site) terletak di lengan sebelah utara dari Pulau Halmahera dengan koordinat batas 1属0905 LU dan 127属4165 BT dengan luas wilayah KK sebesar 29,622 Ha, dan terletak di Cekungan Tabobo (Ake Tabobo Basin) seluas 168,54 Km2 (16,854 Ha).
Berdasarkan interpretasi geomorfologi dan pengolahan anlisa spasial (Spatial Analysis) terhadap CItra Satelit Landsat 7 ETM + dan SRTM 1 Arc-Second Global, geomorfologi area studi secara eksplanatori (morfogenesa) dibagi menjadi 2 Satuan Geomorfologi, yakni Satuan Geomofologi Perbukitan Lipat-Patahan dan Satuan Geomorfologi Dataran yang keduanya membentuk area Cekungan Tabobo (Tabobo basin) dengan 233 mikro-DAS yang kemudian membentuk empat (4) DAS, yakni DAS Ake Kobek, DAS Ake Bara, DAS Tabobo, dan DAS Ake Malat yang kemudian menyatu di Satuan Geomorfologi Dataran dan bermuara di Teluk Kao.
Berdasarkan observasi dan perhitungan arah aliran (flow direction) drainase di Cekungan Tabobo, aliran drainase yang berkembang mengalir kesemua arah meskipun dengan intensitas yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa arah aliran (flow direction) dominan dikontrol oleh struktur geologi.
Peristilahan struktur di sini tidak hanya diterapkan dalam pengertian yang sempit dari fitur batuan seperti lipatan (fold), patahan (fault), dan ketidak-selarasan (unconformity), tetapi juga mencakup semua cara bagaimana material bumi membentuk permukaan bumi yang berbeda satu sama lain dalam sifat fisik dan kimianya. Hal ni termasuk fenomena arah batuan; ada atau tidaknya rekahan (joint), bidang perlapisan (bedding planes), patahan (fault(, dan lipatan (fold); kemasivan batuan; kekerasan fisik mineral penyusunnya; kerentanan susunan mineral penyusun batuan terhadap alterasi; permeabilitas atau impermeabilitas batuan; dan berbagai cara lain di mana bebatuan kerak bumi berbeda dari yang lain.
1. BAB II
II.1.
Kerangka Tektonik dan Geologi Regional
Kerangka Tektonik
Dalam kerangka tektonik Indonesia, Pulau Sulawesi dan Selat Makassar berada dalam
pengaruh tektonisasi yang komplek oleh beberapa lempeng dan lempeng (gambar 2.1)
Gambar 2.1
Cekungan Makassar dalam posisi kerangka tektonik regional
Indonesia,Asia Tenggara dan Dunia
Berdasarkan data gravitasi regional, Cekungan Makassar adalah cekungan yang
memiliki sedimentasi yang tebal, dan berdasarkan analisis data gravitasi lokal di
sekitar Selat Makassar, Cekungan Makassar di laut Selat Makassar saat ini memiliki
ketebalan kerak benua yang lebih tipis dibanding daratan Sulawesi barat maupun
daratan Kalimantan timur (gambar 2.2).
9
2. Gambar 2.2
II.2.
Cekungan di Selat Makassar mengalami penipisan kerak benua
dengan sedimentasi yang tebal
Kerangka Geologi Regional
Dalam kerangka geologi regional, di Cekungan Makassar terdapat sesar-sesar
mendatar regional berarah WNW/NW ESE/SE. Sesar mendatar yang telah dikenali
dan sering termuat dalam publikasi adalah Sesar mendatar Sangkulirang-Palu-Koro
yang berada di sebelah utara cekungan, serta Sesar mendatar Adang-Lupar di bagian
tengah cekungan. (gambar 2.3.a).
Secara fisiografi, Cekungan Makassar dibatasi sebelah barat oleh daratan Kalintantan
Timur dengan Delta Mahakam, sumbu perlipatan
SSW-NNE dan Paternoster
platform, sebelah utara oleh Tinggian Mangkalihat, sebelah timur oleh daratan
Sulawesi barat dan jalur thrust-fold berarah sumbu SSW-NNE, dan sebelah selatan
oleh Laut Jawa. (gambar 2.3.b).
Fase tektonik kompresif pada awal Neogen menjadikan Kalimantan mengalami
pengangkatan yang menyebabkan pengendapan turbidit ke arah timur yang mengisi
laut dalam di Cekungan Makassar (Sinchia dkk, 2005).
10
3. Fase tektonik kompresif pada kala Pliosen mengakibatkan Sulawesi mengalami
pengangkatan dan membentuk strukturasi fold-belt di Sulawesi Barat. Sejak Pliosen
hingga Resen, Strukturasi Fold Belt Sulawesi Barat diperkirakan mempengaruhi arah
dan material pengendapan sedimen ke Cekungan Makassar bagian timur.
(a)
Gambar 2.3
II.3.
(b)
Fisiografi di sekitar Cekungan Makassar
Kronotratigrafi
Kronostratigrafi Cekungan Makassar adalah kronostratigrafi selama tersier karena
berdasarkan data geologi permukaan dan data pemboran, sedimen tertua di cekungan
Makassar dan sekitarnya berumur Eosen (gambar 2.4).
WNW
KALIMANTAN
SELAT MAKASSAR
ESE
SULAWESI
Sea bottom
Near Top
Pliocene
Upper Miocene
Mid Miocene
am油油油
Top Berai Carb
Lower Oligocene
Unc.
Top Basement
Gambar 2.4
Kolom Kronostratigrafi Cekungan Makassar
dan sekitarnya
11
4. II.4.
Stratigrafi umum
Kesetaraan stratigrafi untuk Cekungan Makassar ke arah barat adalah dengan
mempertimbangkan stratigrafi umum yang ada di Kalimantan timur, antara lain
stratigrafi di Sub-cekungan Kutei sebagaimana terdapat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5
Kolom stratigrafi umum Sub-cekungan Kutei, Kalimantan timur.
Sedangkan kesetaraan stratigrafi ke arah timur dengan mempertimbangkan stratigrafi
umum yang terdapat di daratan Sulawesi barat, antara lain dengan daerah LariangKarama, seperti ditunjukkan pada gambar 2.6.
Gambar 2.6
II.4. Tinjauan Kolom stratigrafi dan paleogeografi daerah Lariangpenelitian sebelumnya
Karama,Sulawesi barat
12
5. Beberapa penelitian telah dilakukan di Cekungan Makassar, tetapi mungkin karena
keterbatasan data bawah permukaan, maka pada bagian timur Cekungan Makassar
belum ada penelitian yang mengkaji lebih rinci mengenai sistem dan mekanisme
pembentukan Cekungan Makassar, evolusi lingkungan tektonik dan pengaruhnya
dalam pembentukan tatanan megasekuen/sekuen tektono-stratigrafi.
Debat pendapat dari berbagai peneliti masih berlanjut mengenai jenis kerak yang
mengalasi Cekungan Makassar, apakah Kerak Samudra atau Kerak Benua. Terdapat
juga pendapat yang lebih disukai, bahwa alas cekungan berupa Kerak Benua yang
tipis (Sinchia dkk, 2005), tetapi hanya sedikit yang meneliti lanjut tentang mekanisme
lain dari pembentukan Cekungan Makassar, selain dari pendapat bahwa Cekungan
Makassar terbentuk sebagai cekungan pemekaran (rift basin) pada kerak benua dalam
sistem passive margin.
Pembentukan Cekungan Makassar, oleh beberapa penulis, terkait erat dengan
peristiwa dispersal dari lempeng benua Paparan Sunda (Sundaland) ke arah tenggara
ketika awal paleogene, seperti yang dinyatakan oleh Satyana et al., 2003
(gambar.2.7).
Gambar 2.7
Pembukaan Cekungan Makassar akibat dari
dispersal dari bagian tenggara Sundaland
(Satyana et al., 2003)
13
6. Peristiwa dispersal ini dianggap memicu terjadinya fase tektonik regangan yang
menimbulkan pemekaran benua sehingga Kalimantan Timur terpisah dengan
Sulawesi Barat. Pemekaran membentuk Cekungan Makassar dengan banyak patahan
dan graben di alas cekungan yang diikuti dengan pengisisian sedimen tersier.
Menurut Satyana, 2003, Pada zaman Kapur, di ujung tenggara lempeng kontinen
Sundaland, yaitu
di bagian barat Kalimantan, terjadi akresi dari mikrokontinen
gondwana, yaitu: Sumba, Paternoster, Pompangeo dan Mangkalihat (gambar 2.8).
Gambar 2.8
Rekonstruksi paleotektonik SE Sundaland serta jejak terakresi
selama zaman Kapur menurut Satyana, 2003.
Meskipun tektogenesa pembukaan cekungan Makassar disebutkan akibat dispersal
dari bagian tenggara Paparan Sunda, namun rincian mekanisme pembentukan
Cekungan Makassar tidak dibahas dengan jelas, apakah sebagai rift basin dengan
penyerta sesar-sesar transform, ataukah karena mekanisme yang lain.
14
7. NurAini et.al., 2005,
menyusun tektono-megasekuen Cekungan Makassar utara
berdasarkan asumsi cekungan Makassar sebagai cekungan rekah (rift basin) sehingga
menggunakan istilah genetis: pre-rift, synrift dan post-rift untuk satuan tektonomegasekuen (gambar 2.9.a). Tetapi pada satu penampang seismik yang ditunjukkan
dalam publikasinya, terlihat adanya keberadaan horst dan graben yang cenderung
terbentuk di periode post-rift (gambar 2.9.b).
Gambar 2.9
(a) Tektono-megasekuen Cekungan Makassar utara menurut
NurAini et.al., 2005.
(b). Penampang seismik WNW-ESE di Cekungan Makassar utara
dalam publikasi NurAini et.al., 2005, Terdapat horts dan
graben
did
b k
t b t k
15
d
t
if