際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
EMULSI
DEFINISI
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan
obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam
cairan pembawa, distabilkan dengan zat
pengemulsi atau surfaktan yang cocok. (FI III.
Halaman 9)
Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan lainnya dalam
bentuk tetesan kecil. (FI IV. Halaman 6).
Tujuan
pemilihan
bentuk
sediaan
emulsi :
dapat membuat suatu preparat yang stabil dan rata
dari campuran dua cairan yang tidak saling
bercampur.
emulsi karena dapat mengatur kondisi fisik produk,
seperti tekstur, tingkat kekentalannya, dapat
menekan biaya produksi.
Tujuan
pemakai-
an emulsi
untuk:
Digunakan sebagai obat dalam (peroral) emulsi
tipe O/W (lebih disuka)  bau dan rasa dpt tertutupi,
minyak dlm butir2 halus lbh mudah dicerna
digunakan pada kulit (obat luar)  emulsi O/W atau
W/O ,tergantung faktor seperti sifat zat terapeutik
yang akan dimasukkan ke dalam emulsi.
KRITERIA EMULSI YANG BAIK ADALAH:
1. Stabil baik secara fisik maupun kimia dalam
penyimpanan
2. Merupakan disperse homogen antara minyak
dengan air
3. Fase dalam mempunyai ukuran partikel yang
kecil dan sama besar mendekati ukuran partikel
koloid
4. Tidak terjadi creaming atau craking
5. Memiliki viskositas yang optimal
6. Dikemas dalam kemasan yang mendukung
penggunaan dan stabilitas obat
TEORI TERJADINYA EMULSI
1.Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension)
1.Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge)
1.Teori Interparsial Film
Teori electric double layer ( lapisan listrik rangkap)
1. TEORI TEGANGAN PERMUKAAN
(SURFACE TENSION)
Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul
yang sejenis yang disebut daya kohesi. Selain itu molekul juga
memiliki daya tarik menarik antara molekul yang tidak
sejenis yang disebut daya adhesi.
Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada
permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan
karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Tegangan
yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan
permukaan (surface tension).
Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada
bidang mengakibatkan antara kedua zat cair itu semakin
susah untuk bercampur.
Dalam teori ini dikatakan bahwa penambahan
emulgator akan menurunkan menghilangkan tegangan yang
terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat cair
tersebut akan mudah bercampur.
2. TEORI ORIENTASI BENTUK BAJI (ORIENTED
WEDGE)
Setiap molekul emulgator dibagi menjadi dua kelompok yakni
:
 Kelompok hidrofilik  bagian dari emulgator yang suka
pada air.
 Kelompok lipofilik  bagian yang suka pada minyak.
Masing-masing kelompok akan bergabung dengan zat cair
yang disenanginya, kelompok hidrofil kedalam air dan
kelompok lipofil kedalam minyak. Dengan demikian emulgator
seolah-olah menjadi tali pengikat antara air dan minyak.
 Setiap jenis emulgator memiliki harga keseimbangan
yang besarnya tidak sama.Harga keseimbangan itu
dikenal dengan istilah H.L.B. (Hydrophyl Lipophyl
Balance) yaitu angka yang menunjukkan perbandingan
antara kelompok lipofil dengan kelompok hidrofil .
 Dalam tabel dibawah ini dapat dilihat keguaan
suatu emulgator ditinjau dari harga HLB-nya.
Harga HLB Kegunaan
1 - 3
4  6
7  9
8  18
13 - 15
10  18
Anti foaming agent
Emulgator tipe w/o
Bahan pembasah ( wetting agent)
Emulgator tipe o/w
Detergent
Kelarutan (solubilizing agent)
3. TEORI INTERPARSIAL FILM
 Teori ini mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antara air dan
minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase
disper.
 Untuk memberikan stabilitas maksimum pada emulsi, syarat emulgator yang
dipakai adalah :
 dapat membentuk lapisan film yang kuat tapi lunak
 jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase- dispers
 dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua
permukaan partikel dengan segera.
4. TEORI ELECTRIC DOUBLE LAYER ( LAPISAN LISTRIK
RANGKAP)
Terjadinya muatan listrik disebabkan oleh salah satu
dari ke tiga cara dibawah ini,
 terjadinya ionisasi dari molekul pada permukaan partikel
 terjadinya absorbsi ion oleh partikel dari cairan
disekitarnya.
 terjadinya gesekan partikel dengan cairan disekitarnya.
MACAM DAN TIPE EMULSI
Asal
bahan
pembuat
Emulsi vera / alam
 amygdala dulcis,
Amygdala amara,
Lini semen,
Cucurbitae semen
Emulsi spuria 
Emulsi dng minyak
lemak, Parafin
liquidum, cera/
lemak padat,
benzylis benzoas,
Balsamum
Peruvianum
Medium
pendispers
Emulsi gasfase
terdispers : cair dan
fase pendispers :
gas. Ex. hairspay
Emulsi cair f.ter-
dispers dan pen-
dispers adl zat cair.
Ex. emulsi minyak
ikan, susu.
Emulsi setengah
padat  f.terdis-
pers : zat cair dan
f.pendispers: zat
padat. Ex. Gel dan
cream
Tipe
emulsi
Tipe minyak
dalam air
(m/a atau
o/w)
Tipe air dalam
minyak (a/m
atau w/o)
PENGUJIAN TIPE EMULSI
1. Test Pengenceran
Tetesan
 Jika tipe O/W, mudah diencerkan dengan air
 Jika tipe w/o, mudah diencerkan dengan
minyak
2. Test Kelarutan Pewarna
 Emulsi + larutan Sudan III dapat
memberi warna merah pada emulsi
tipe w/o,
 Emulsi + larutan metilen blue dapat
memberi warna biru pada emulsi tipe
o/w
3. Test dengan kertas saring
 Jika tipe O/W, kertas saring
menjadi basah
 Jika tipe w/o, timbul noda minyak
pada kertas saring
4. Test Creaming
 Jika tipe O/W, terjadi krim pada
bagian atas
 Jika tipe w/o, terjadi krim pada
bagian bawah
5. Test Konduktivitas Elektrik
 Jika tipe O/W, konduktivitas
elektrik tampak,
 Jika tipe w/o, konduktivitas
elektrik tidak tampak,
6. Test Fluorosensi
 Jika tipe O/W,fluorosensi hanya
berupa noda,
 Jika tipe w/o, seluruh daerah
berfluorosensi ,
STABILITAS EMULSI
 Stabilitas suatu emulsi adalah suatu sifat emulsi
untuk mempertahankan distribusi halus dan teratur
dari fase terdispersi yang terjadi dalam jangka waktu
yang panjang.
Kestabilan emulsi ditentukan oleh dua gaya
Gaya tarik-menarik/gaya London-Van
Der Waals
menyebabkan partikel-partikel koloid
berkumpul membentuk agregat dan
mengendap
Gaya tolak-menolak
Dapat menstabilkan
dispersi koloid.
FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI STABILITAS
EMULSI YAITU
1. Viskositas
Untuk mendapatkan suatu emulsi yang stabil atau untuk
menaikan stabilitas suatu emulsi dapat dengan cara
menambahkan zat-zat yang dapat menaikan viskositasnya dari
fase luar . Bila viskositas fase luar dipertinggi maka akan
menghalangi pemisahan emulsi
2. Pemakaian alat khusus dalam mencampur emulsi
Untuk membuat emulsi yang lebih stabil, umumnya proses
pengadukannya dilakukan dengan menggunakan alat listrik
3. Perbandingan optimum fase internal dan fase kontinu
Umumnya emulsi yang stabil memiliki nilai range fase
dalam antara 40% sampai 60% dari jumlah seluruh bahan
emulsi yang digunakan .
KOMPONEN EMULSI
 Fase dispers / fase internal / fase
diskontinyu  zat cair yg terbagi jd
butiran kecil kedalam zat cair lain.
 Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar
 zat cair berfungsi sbg pendukung
emulsi.
 Emulgator  menstabilkan emulsi.
Komponen
Dasar
 Preservatif  metil dan propil paraben,
asam benzoat, asam sorbat, fenol,
kresol, dan klorbutanol, benzalkonium
klorida, fenil merkuri asetat, dll.
 Antioksidan  asam askorbat,
L.tocoperol, asam sitrat, propil gallat
dan asam gallat.
 Corigens  pemanis seperti sirup, gula,
sakarin.
Komponen
Tambahan
BAHAN TAMBAHAN PADA EMULSI
 M.o tumbuh dlm air 
pengawet pd fase air
 Emulsi dg emulgator
gom/organik  mudah
terurai
 Cth: alkohol 12-15% dr fs air,
asam benzoat 0,2%, asam
sorbat 0,2%
Pengawet
 Utk minyak ikan  ekstrak
maltis, vanili, myk atsiri 0,1-
0,5%
 Ditambahkan pd fase minyak
sblm diemulsikan
 Pemanis bs sirup, gula,
sakarin
Corrigens
METODE PEMBUATAN EMULSI :
1. METODE GOM KERING ATAU METODE
KONTINENTAL.
2. METODE GOM BASAH ATAU METODE INGGRIS.
3. METODE BOTOL ATAU METODE BOTOL
FORBES.
4. METODE HLB ( HIDROFILIK LIPOFILIK BALANCE
)
1. METODE GOM KERING ATAU METODE
KONTINENTAL.
 Emulsi dibuat dengan jumlah komposisi minyak dengan 遜
jumlah volume air dan 村 jumlah emulgator. (4:2:1)
 zat pengemulsi (biasanya gom arab) dicampur dengan minyak
terlebih dahulu, kemudian ditambahkan air untuk
pembentukan corpus emulsi, baru diencerkan dengan sisa air
yang tersedia.
2. METODE GOM BASAH ATAU METODE INGGRIS.
 Metode ini dipilih jika emulgator yang digunakan harus
dilarutkan/didispersikan terlebuh dahulu kedalam air misalnya
metilselulosa.
 Zat pengemulsi ditambahkan ke dalam air (zat pengemulsi
umumnya larut) agar membentuk suatu mucilago, kemudian
perlahan-lahan minyak dicampurkan untuk membentuk
emulsi, setelah itu baru diencerkan dengan sisa air.
3. METODE BOTOL ATAU METODE BOTOL
FORBES.
 Metode inii digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan
menguap dan minyak-minyak dengan kekentalan yang rendah.
Dibuat dengan pengocokan kuat dan kemudian diencerkan
dengan fase luar.
 Serbuk gom dimasukkan ke dalam botol kering, kemudian
ditambahkan 2 bagian air, tutup botol kemudian campuran
tersebut dikocok dengan kuat. Tambahkan sisa air sedikit demi
sedikit sambil dikocok.
4. METODE HLB ( HIDROFILIK LIPOFILIK BALANCE )
 Cara ini dilakukan apabila emulsi yang dibuat mengunakan
suatu surfaktan yang memiliki nilai HLB.
 Sebelum dilakukan pencampuran, dilakukan perhintungan
harga HLB dari fase internal
 dilakukan pemilihan emulgator yang memiliki nilai HLB yang
sesuai dengan HLB fase internal.
 Setelah diperoleh suatu emulgator yang cocok , selanjutnya
dilakukan pencampuran untuk memperoleh suatu emulsi yang
diharapkan
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot (20)

Biofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalBiofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan Rektal
Trie Marcory
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx
adaptifakhlak
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Novi Fachrunnisa
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Fonda Resha
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Kezia Hani Novita
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obatkasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
Ersa Yuliza
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
Cholid Maradanger
Kerusakan_tablet_pptx.pptx
Kerusakan_tablet_pptx.pptxKerusakan_tablet_pptx.pptx
Kerusakan_tablet_pptx.pptx
ShabranHadiq1
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
Trie Marcory
Praformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanPraformulasi Sediaan
Praformulasi Sediaan
Mega Zhang
galenika
galenikagalenika
galenika
Hamelia Juwita
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
eruna18
Salep mata (1)
Salep mata (1)Salep mata (1)
Salep mata (1)
nazmusafira
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Kezia Hani Novita
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Sapan Nada
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
Luluh Armaningtyas
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
Kezia Hani Novita
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
nzaraa
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
andi septi
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
Dearvis Renii
Biofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalBiofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan Rektal
Trie Marcory
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx
adaptifakhlak
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Novi Fachrunnisa
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Fonda Resha
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Kezia Hani Novita
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obatkasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
Ersa Yuliza
Kerusakan_tablet_pptx.pptx
Kerusakan_tablet_pptx.pptxKerusakan_tablet_pptx.pptx
Kerusakan_tablet_pptx.pptx
ShabranHadiq1
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
Trie Marcory
Praformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanPraformulasi Sediaan
Praformulasi Sediaan
Mega Zhang
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
eruna18
Salep mata (1)
Salep mata (1)Salep mata (1)
Salep mata (1)
nazmusafira
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Kezia Hani Novita
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Sapan Nada
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
nzaraa
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
Dearvis Renii

Similar to emulsi jadi yang dapat diformulasikan dan tipe emulsi (20)

Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
Stikes BTH Tasikmalaya
emulsi.pptx
emulsi.pptxemulsi.pptx
emulsi.pptx
Aidil284734
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
Yandi Novia (Debu Yandi)
Emulsifikasi
EmulsifikasiEmulsifikasi
Emulsifikasi
Abulkhair Abdullah
Emulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusing
Emulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusingEmulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusing
Emulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusing
IsnawanDwi
Emulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusing
Emulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusingEmulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusing
Emulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusing
IsnawanDwi
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
1234ulha
Emulsi Ayu try sartika 70100111016
Emulsi Ayu try sartika 70100111016Emulsi Ayu try sartika 70100111016
Emulsi Ayu try sartika 70100111016
Ayyu Sartheeqaa
PPT FARMASI INDUSTRI DAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK EMULSI.pptx
PPT FARMASI INDUSTRI DAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK EMULSI.pptxPPT FARMASI INDUSTRI DAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK EMULSI.pptx
PPT FARMASI INDUSTRI DAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK EMULSI.pptx
EpifaniJanuar1
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
Fenny Yuniharto
Makalah emulsi
Makalah emulsiMakalah emulsi
Makalah emulsi
Vicha Lamoki
Materi tentang emulsi atau emulsifikasi pada sediaan emulsi.ppt
Materi tentang emulsi atau emulsifikasi pada sediaan emulsi.pptMateri tentang emulsi atau emulsifikasi pada sediaan emulsi.ppt
Materi tentang emulsi atau emulsifikasi pada sediaan emulsi.ppt
AFRILION1
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi pptbentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
PadmaNingsih
Emulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsi
Emulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsiEmulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsi
Emulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsi
mufida16
kelompok Emulsi
kelompok Emulsikelompok Emulsi
kelompok Emulsi
Nadia Salsabyla
SESI 11-12 EMULSI.pptx
SESI 11-12 EMULSI.pptxSESI 11-12 EMULSI.pptx
SESI 11-12 EMULSI.pptx
diah72
Kuliah Bab I.ppt
Kuliah Bab I.pptKuliah Bab I.ppt
Kuliah Bab I.ppt
YusufAndriana1
Emulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusing
Emulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusingEmulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusing
Emulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusing
IsnawanDwi
Emulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusing
Emulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusingEmulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusing
Emulsi Oral merupakan sesuau banget bikin pusing
IsnawanDwi
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
1234ulha
Emulsi Ayu try sartika 70100111016
Emulsi Ayu try sartika 70100111016Emulsi Ayu try sartika 70100111016
Emulsi Ayu try sartika 70100111016
Ayyu Sartheeqaa
PPT FARMASI INDUSTRI DAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK EMULSI.pptx
PPT FARMASI INDUSTRI DAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK EMULSI.pptxPPT FARMASI INDUSTRI DAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK EMULSI.pptx
PPT FARMASI INDUSTRI DAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK EMULSI.pptx
EpifaniJanuar1
Materi tentang emulsi atau emulsifikasi pada sediaan emulsi.ppt
Materi tentang emulsi atau emulsifikasi pada sediaan emulsi.pptMateri tentang emulsi atau emulsifikasi pada sediaan emulsi.ppt
Materi tentang emulsi atau emulsifikasi pada sediaan emulsi.ppt
AFRILION1
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi pptbentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
PadmaNingsih
Emulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsi
Emulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsiEmulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsi
Emulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsi
mufida16
SESI 11-12 EMULSI.pptx
SESI 11-12 EMULSI.pptxSESI 11-12 EMULSI.pptx
SESI 11-12 EMULSI.pptx
diah72

More from mufida16 (12)

STERILISASI dasar dari pemakaian jenis alat atau obat farmasi
STERILISASI dasar dari pemakaian jenis alat atau obat farmasiSTERILISASI dasar dari pemakaian jenis alat atau obat farmasi
STERILISASI dasar dari pemakaian jenis alat atau obat farmasi
mufida16
Terapi_Inhalasi untuk terapinperadangan paru
Terapi_Inhalasi untuk terapinperadangan paruTerapi_Inhalasi untuk terapinperadangan paru
Terapi_Inhalasi untuk terapinperadangan paru
mufida16
Sejarah_Kefarmasian dunia farmasi Indonesia
Sejarah_Kefarmasian dunia farmasi IndonesiaSejarah_Kefarmasian dunia farmasi Indonesia
Sejarah_Kefarmasian dunia farmasi Indonesia
mufida16
sediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obat
sediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obatsediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obat
sediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obat
mufida16
materi larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaan
materi larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaanmateri larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaan
materi larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaan
mufida16
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptxperawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
mufida16
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
mufida16
kosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajah
kosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajahkosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajah
kosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajah
mufida16
Larutan-Suspension.pptx
Larutan-Suspension.pptxLarutan-Suspension.pptx
Larutan-Suspension.pptx
mufida16
SUSPENSI PART II.pptx
SUSPENSI PART II.pptxSUSPENSI PART II.pptx
SUSPENSI PART II.pptx
mufida16
tablet salut
tablet saluttablet salut
tablet salut
mufida16
Simplisia nabati.pptx
Simplisia nabati.pptxSimplisia nabati.pptx
Simplisia nabati.pptx
mufida16
STERILISASI dasar dari pemakaian jenis alat atau obat farmasi
STERILISASI dasar dari pemakaian jenis alat atau obat farmasiSTERILISASI dasar dari pemakaian jenis alat atau obat farmasi
STERILISASI dasar dari pemakaian jenis alat atau obat farmasi
mufida16
Terapi_Inhalasi untuk terapinperadangan paru
Terapi_Inhalasi untuk terapinperadangan paruTerapi_Inhalasi untuk terapinperadangan paru
Terapi_Inhalasi untuk terapinperadangan paru
mufida16
Sejarah_Kefarmasian dunia farmasi Indonesia
Sejarah_Kefarmasian dunia farmasi IndonesiaSejarah_Kefarmasian dunia farmasi Indonesia
Sejarah_Kefarmasian dunia farmasi Indonesia
mufida16
sediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obat
sediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obatsediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obat
sediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obat
mufida16
materi larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaan
materi larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaanmateri larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaan
materi larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaan
mufida16
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptxperawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
mufida16
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
mufida16
kosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajah
kosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajahkosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajah
kosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajah
mufida16
Larutan-Suspension.pptx
Larutan-Suspension.pptxLarutan-Suspension.pptx
Larutan-Suspension.pptx
mufida16
SUSPENSI PART II.pptx
SUSPENSI PART II.pptxSUSPENSI PART II.pptx
SUSPENSI PART II.pptx
mufida16
tablet salut
tablet saluttablet salut
tablet salut
mufida16
Simplisia nabati.pptx
Simplisia nabati.pptxSimplisia nabati.pptx
Simplisia nabati.pptx
mufida16

Recently uploaded (20)

Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptxPRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
NurulIlyas3
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptxSAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
Baharin Salleh
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptxPRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
NurulIlyas3
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptxSAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
Baharin Salleh
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP

emulsi jadi yang dapat diformulasikan dan tipe emulsi

  • 2. DEFINISI Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok. (FI III. Halaman 9) Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk tetesan kecil. (FI IV. Halaman 6).
  • 3. Tujuan pemilihan bentuk sediaan emulsi : dapat membuat suatu preparat yang stabil dan rata dari campuran dua cairan yang tidak saling bercampur. emulsi karena dapat mengatur kondisi fisik produk, seperti tekstur, tingkat kekentalannya, dapat menekan biaya produksi. Tujuan pemakai- an emulsi untuk: Digunakan sebagai obat dalam (peroral) emulsi tipe O/W (lebih disuka) bau dan rasa dpt tertutupi, minyak dlm butir2 halus lbh mudah dicerna digunakan pada kulit (obat luar) emulsi O/W atau W/O ,tergantung faktor seperti sifat zat terapeutik yang akan dimasukkan ke dalam emulsi.
  • 4. KRITERIA EMULSI YANG BAIK ADALAH: 1. Stabil baik secara fisik maupun kimia dalam penyimpanan 2. Merupakan disperse homogen antara minyak dengan air 3. Fase dalam mempunyai ukuran partikel yang kecil dan sama besar mendekati ukuran partikel koloid 4. Tidak terjadi creaming atau craking 5. Memiliki viskositas yang optimal 6. Dikemas dalam kemasan yang mendukung penggunaan dan stabilitas obat
  • 5. TEORI TERJADINYA EMULSI 1.Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension) 1.Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge) 1.Teori Interparsial Film Teori electric double layer ( lapisan listrik rangkap)
  • 6. 1. TEORI TEGANGAN PERMUKAAN (SURFACE TENSION) Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul yang sejenis yang disebut daya kohesi. Selain itu molekul juga memiliki daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis yang disebut daya adhesi. Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan permukaan (surface tension). Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada bidang mengakibatkan antara kedua zat cair itu semakin susah untuk bercampur. Dalam teori ini dikatakan bahwa penambahan emulgator akan menurunkan menghilangkan tegangan yang terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat cair tersebut akan mudah bercampur.
  • 7. 2. TEORI ORIENTASI BENTUK BAJI (ORIENTED WEDGE) Setiap molekul emulgator dibagi menjadi dua kelompok yakni : Kelompok hidrofilik bagian dari emulgator yang suka pada air. Kelompok lipofilik bagian yang suka pada minyak. Masing-masing kelompok akan bergabung dengan zat cair yang disenanginya, kelompok hidrofil kedalam air dan kelompok lipofil kedalam minyak. Dengan demikian emulgator seolah-olah menjadi tali pengikat antara air dan minyak.
  • 8. Setiap jenis emulgator memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak sama.Harga keseimbangan itu dikenal dengan istilah H.L.B. (Hydrophyl Lipophyl Balance) yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok lipofil dengan kelompok hidrofil . Dalam tabel dibawah ini dapat dilihat keguaan suatu emulgator ditinjau dari harga HLB-nya. Harga HLB Kegunaan 1 - 3 4 6 7 9 8 18 13 - 15 10 18 Anti foaming agent Emulgator tipe w/o Bahan pembasah ( wetting agent) Emulgator tipe o/w Detergent Kelarutan (solubilizing agent)
  • 9. 3. TEORI INTERPARSIAL FILM Teori ini mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase disper. Untuk memberikan stabilitas maksimum pada emulsi, syarat emulgator yang dipakai adalah : dapat membentuk lapisan film yang kuat tapi lunak jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase- dispers dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua permukaan partikel dengan segera.
  • 10. 4. TEORI ELECTRIC DOUBLE LAYER ( LAPISAN LISTRIK RANGKAP) Terjadinya muatan listrik disebabkan oleh salah satu dari ke tiga cara dibawah ini, terjadinya ionisasi dari molekul pada permukaan partikel terjadinya absorbsi ion oleh partikel dari cairan disekitarnya. terjadinya gesekan partikel dengan cairan disekitarnya.
  • 11. MACAM DAN TIPE EMULSI Asal bahan pembuat Emulsi vera / alam amygdala dulcis, Amygdala amara, Lini semen, Cucurbitae semen Emulsi spuria Emulsi dng minyak lemak, Parafin liquidum, cera/ lemak padat, benzylis benzoas, Balsamum Peruvianum Medium pendispers Emulsi gasfase terdispers : cair dan fase pendispers : gas. Ex. hairspay Emulsi cair f.ter- dispers dan pen- dispers adl zat cair. Ex. emulsi minyak ikan, susu. Emulsi setengah padat f.terdis- pers : zat cair dan f.pendispers: zat padat. Ex. Gel dan cream Tipe emulsi Tipe minyak dalam air (m/a atau o/w) Tipe air dalam minyak (a/m atau w/o)
  • 12. PENGUJIAN TIPE EMULSI 1. Test Pengenceran Tetesan Jika tipe O/W, mudah diencerkan dengan air Jika tipe w/o, mudah diencerkan dengan minyak 2. Test Kelarutan Pewarna Emulsi + larutan Sudan III dapat memberi warna merah pada emulsi tipe w/o, Emulsi + larutan metilen blue dapat memberi warna biru pada emulsi tipe o/w 3. Test dengan kertas saring Jika tipe O/W, kertas saring menjadi basah Jika tipe w/o, timbul noda minyak pada kertas saring 4. Test Creaming Jika tipe O/W, terjadi krim pada bagian atas Jika tipe w/o, terjadi krim pada bagian bawah 5. Test Konduktivitas Elektrik Jika tipe O/W, konduktivitas elektrik tampak, Jika tipe w/o, konduktivitas elektrik tidak tampak, 6. Test Fluorosensi Jika tipe O/W,fluorosensi hanya berupa noda, Jika tipe w/o, seluruh daerah berfluorosensi ,
  • 13. STABILITAS EMULSI Stabilitas suatu emulsi adalah suatu sifat emulsi untuk mempertahankan distribusi halus dan teratur dari fase terdispersi yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Kestabilan emulsi ditentukan oleh dua gaya Gaya tarik-menarik/gaya London-Van Der Waals menyebabkan partikel-partikel koloid berkumpul membentuk agregat dan mengendap Gaya tolak-menolak Dapat menstabilkan dispersi koloid.
  • 14. FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI STABILITAS EMULSI YAITU 1. Viskositas Untuk mendapatkan suatu emulsi yang stabil atau untuk menaikan stabilitas suatu emulsi dapat dengan cara menambahkan zat-zat yang dapat menaikan viskositasnya dari fase luar . Bila viskositas fase luar dipertinggi maka akan menghalangi pemisahan emulsi 2. Pemakaian alat khusus dalam mencampur emulsi Untuk membuat emulsi yang lebih stabil, umumnya proses pengadukannya dilakukan dengan menggunakan alat listrik 3. Perbandingan optimum fase internal dan fase kontinu Umumnya emulsi yang stabil memiliki nilai range fase dalam antara 40% sampai 60% dari jumlah seluruh bahan emulsi yang digunakan .
  • 15. KOMPONEN EMULSI Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu zat cair yg terbagi jd butiran kecil kedalam zat cair lain. Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar zat cair berfungsi sbg pendukung emulsi. Emulgator menstabilkan emulsi. Komponen Dasar Preservatif metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetat, dll. Antioksidan asam askorbat, L.tocoperol, asam sitrat, propil gallat dan asam gallat. Corigens pemanis seperti sirup, gula, sakarin. Komponen Tambahan
  • 16. BAHAN TAMBAHAN PADA EMULSI M.o tumbuh dlm air pengawet pd fase air Emulsi dg emulgator gom/organik mudah terurai Cth: alkohol 12-15% dr fs air, asam benzoat 0,2%, asam sorbat 0,2% Pengawet Utk minyak ikan ekstrak maltis, vanili, myk atsiri 0,1- 0,5% Ditambahkan pd fase minyak sblm diemulsikan Pemanis bs sirup, gula, sakarin Corrigens
  • 17. METODE PEMBUATAN EMULSI : 1. METODE GOM KERING ATAU METODE KONTINENTAL. 2. METODE GOM BASAH ATAU METODE INGGRIS. 3. METODE BOTOL ATAU METODE BOTOL FORBES. 4. METODE HLB ( HIDROFILIK LIPOFILIK BALANCE )
  • 18. 1. METODE GOM KERING ATAU METODE KONTINENTAL. Emulsi dibuat dengan jumlah komposisi minyak dengan 遜 jumlah volume air dan 村 jumlah emulgator. (4:2:1) zat pengemulsi (biasanya gom arab) dicampur dengan minyak terlebih dahulu, kemudian ditambahkan air untuk pembentukan corpus emulsi, baru diencerkan dengan sisa air yang tersedia.
  • 19. 2. METODE GOM BASAH ATAU METODE INGGRIS. Metode ini dipilih jika emulgator yang digunakan harus dilarutkan/didispersikan terlebuh dahulu kedalam air misalnya metilselulosa. Zat pengemulsi ditambahkan ke dalam air (zat pengemulsi umumnya larut) agar membentuk suatu mucilago, kemudian perlahan-lahan minyak dicampurkan untuk membentuk emulsi, setelah itu baru diencerkan dengan sisa air.
  • 20. 3. METODE BOTOL ATAU METODE BOTOL FORBES. Metode inii digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap dan minyak-minyak dengan kekentalan yang rendah. Dibuat dengan pengocokan kuat dan kemudian diencerkan dengan fase luar. Serbuk gom dimasukkan ke dalam botol kering, kemudian ditambahkan 2 bagian air, tutup botol kemudian campuran tersebut dikocok dengan kuat. Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit sambil dikocok.
  • 21. 4. METODE HLB ( HIDROFILIK LIPOFILIK BALANCE ) Cara ini dilakukan apabila emulsi yang dibuat mengunakan suatu surfaktan yang memiliki nilai HLB. Sebelum dilakukan pencampuran, dilakukan perhintungan harga HLB dari fase internal dilakukan pemilihan emulgator yang memiliki nilai HLB yang sesuai dengan HLB fase internal. Setelah diperoleh suatu emulgator yang cocok , selanjutnya dilakukan pencampuran untuk memperoleh suatu emulsi yang diharapkan