Dokumen tersebut membahas tentang emulsi, termasuk definisi, jenis, komponen penyusun, proses pembuatan, uji stabilitas, dan evaluasi mutu emulsi. Faktor-faktor seperti konsentrasi, suhu, waktu dan kecepatan pencampuran dapat mempengaruhi stabilitas emulsi. Sistem HLB digunakan untuk mengklasifikasikan surfaktan berdasarkan sifat hidrofilik dan lipofiliknya.
Emulsi adalah sediaan farmasi yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat yang terdispersi dalam cairan pembawa. Emulsi dibedakan menjadi emulsi tipe O/W dan W/O, bergantung pada fase kontinu apakah air atau minyak. Emulgator diperlukan untuk menstabilkan emulsi dengan membentuk lapisan film antara fase dispers dan kontinu.
1. Praktikum ini bertujuan untuk memformulasi dan mengevaluasi emulsi dengan mempelajari pengaruh HLB dan alat terhadap stabilitas emulsi.
2. Tiga formula emulsi dibuat dengan variasi rasio tween dan span. Stabilitas emulsi dibandingkan dengan nilai HLB dan viskositasnya.
3. Tiga emulsi dibuat menggunakan alat yang berbeda, yaitu mixer, blender, dan mortir. Stabilitas emulsi dibandingkan unt
Emulsi adalah salah satu bentuk sediaan farmasi yang terdiri atas dua fase yang tidak dapat bercampur secara spontan, yaitu fase minyak dan air. Emulsi dapat dibentuk dengan bantuan zat pengemulsi untuk membentuk sediaan homogen. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi, kelebihan dan kekurangan, teori pembentukan, jenis, komponen penting, dan cara pembuatan emulsi yang baik.
Emulsi adalah dispersi dimana fase terdispersi berupa tetesan cairan yang terdistribusi merata di dalam fase pendispersi berupa cairan lain. Emulsi dapat dibentuk menggunakan zat pengemulsi untuk menstabilkan tetesan dan mencegah penggabungan tetesan. Ada berbagai jenis emulsi yang dapat dibentuk berdasarkan fase terdispersi dan pendispersi seperti emulsi minyak dalam air, air dalam minyak,
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut membahas tentang emulsi, karakteristiknya, pembentukan, dan stabilisasi. Jenis dispersi yang umum pada makanan adalah emulsi cair-cair seperti susu dan salad dressing. Stabilisasi emulsi dapat dilakukan dengan mengurangi ukuran partikel, meningkatkan viskositas, dan menggunakan emulsifier.
kimia koloid analitik, pulp orange
dari jurnal EMULSIFYING AND STABILIZING PROPERTIES OF FUNCTIONALIZED ORANGE PULP FIBERS.
( Sifat Pengemulsi dan Penstabilisasi dari Serat Bulir Jeruk yang telah difungsionalisasi )
Dokumen tersebut membahas tentang teori emulsi dan definisi emulsi. Emulsi didefinisikan sebagai sistem terdispersi yang mengandung minimal dua fase cair yang tidak saling bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam bentuk globul dengan diameter 0,1-100 μm. Emulsi dikatakan sistem yang tidak stabil secara termodinamika dan membutuhkan bahan pengemulsi untuk mencegah koalescence antar globul. Bahan pengemulsi beker
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.2110070100058
Ìý
Body lotion adalah produk perawatan kulit yang digunakan untuk melembapkan dan merawat kulit tubuh. Biasanya berbentuk cairan atau krim yang dioleskan ke kulit setelah mandi atau kapan pun dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk menjaga kelembapan alami kulit, mencegah kekeringan, dan meningkatkan elastisitasnya.
Berikut adalah beberapa karakteristik umum dari body lotion:
Konsistensi: Body lotion biasanya memiliki konsistensi yang lebih ringan daripada krim tubuh, membuatnya mudah untuk meresap ke dalam kulit tanpa meninggalkan rasa berat atau lengket.
Formulasi: Formulasi body lotion dapat bervariasi tergantung pada jenis kulit dan kebutuhan. Beberapa produk mungkin diformulasikan khusus untuk kulit kering, sensitif, berminyak, atau normal. Ada juga produk dengan tambahan bahan aktif seperti vitamin, antioksidan, atau pelembap khusus.
Aroma: Sebagian besar body lotion memiliki aroma yang menyegarkan atau harum yang menyenangkan. Aroma ini dapat berasal dari bahan alami seperti bunga, buah-buahan, atau bahan sintetis yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Kandungan bahan: Body lotion umumnya mengandung bahan-bahan seperti air, minyak, emolien, humektan, dan bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, atau pewangi. Bahan-bahan ini bekerja sama untuk menjaga kelembapan kulit dan meningkatkan tekstur dan penampilannya.
Manfaat: Penggunaan body lotion secara teratur dapat memberikan banyak manfaat bagi kulit, termasuk melembapkan kulit yang kering, mengurangi rasa gatal, menjaga kekenyalan kulit, dan memberikan perlindungan dari faktor-faktor eksternal seperti sinar matahari dan polusi.
Kemasan: Body lotion umumnya dijual dalam botol atau tabung yang mudah digunakan. Beberapa produk mungkin juga tersedia dalam kemasan yang lebih besar untuk penggunaan jangka panjang atau kemasan kecil yang cocok untuk perjalanan.
Penggunaan: Cara penggunaan body lotion adalah dengan mengoleskan secara merata ke seluruh tubuh setelah mandi atau kapan pun diperlukan. Gunakan gerakan melingkar untuk membantu penyerapan dan memastikan produk merata di kulit.
Dengan menggunakan body lotion secara teratur sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit, Anda dapat menjaga kulit tubuh tetap sehat, lembut, dan terlindungi dari berbagai masalah kulit.
Emulsi terdiri dari dua cairan yang tidak dapat bercampur (biasanya minyak dan air), dengan salah satu cairan terdispersi sebagai tetesan kecil (d = 0,1-100 mm) berbentuk bola di cairan lainnya. Emulsi adalah sistem yang tidak stabil secara termodinamika. Ada dua jenis emulsi, yaitu emulsi minyak dalam air (o/w) dan emulsi air dalam minyak (w/o). Emulsi
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses ekstraksi, termasuk metode-metode ekstraksi seperti maserasi, perkolasi, refluks, soxhlet, dan destilasi uap. Ekstraksi adalah proses pemisahan zat aktif dari bahan nabati menggunakan pelarut yang sesuai untuk memperoleh ekstrak. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode ekstraksi seperti sifat bahan dan senyawa yang diinginkan.
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Emulsi adalah salah satu bentuk sediaan farmasi yang terdiri atas dua fase yang tidak dapat bercampur secara spontan, yaitu fase minyak dan air. Emulsi dapat dibentuk dengan bantuan zat pengemulsi untuk membentuk sediaan homogen. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi, kelebihan dan kekurangan, teori pembentukan, jenis, komponen penting, dan cara pembuatan emulsi yang baik.
Emulsi adalah dispersi dimana fase terdispersi berupa tetesan cairan yang terdistribusi merata di dalam fase pendispersi berupa cairan lain. Emulsi dapat dibentuk menggunakan zat pengemulsi untuk menstabilkan tetesan dan mencegah penggabungan tetesan. Ada berbagai jenis emulsi yang dapat dibentuk berdasarkan fase terdispersi dan pendispersi seperti emulsi minyak dalam air, air dalam minyak,
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut membahas tentang emulsi, karakteristiknya, pembentukan, dan stabilisasi. Jenis dispersi yang umum pada makanan adalah emulsi cair-cair seperti susu dan salad dressing. Stabilisasi emulsi dapat dilakukan dengan mengurangi ukuran partikel, meningkatkan viskositas, dan menggunakan emulsifier.
kimia koloid analitik, pulp orange
dari jurnal EMULSIFYING AND STABILIZING PROPERTIES OF FUNCTIONALIZED ORANGE PULP FIBERS.
( Sifat Pengemulsi dan Penstabilisasi dari Serat Bulir Jeruk yang telah difungsionalisasi )
Dokumen tersebut membahas tentang teori emulsi dan definisi emulsi. Emulsi didefinisikan sebagai sistem terdispersi yang mengandung minimal dua fase cair yang tidak saling bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam bentuk globul dengan diameter 0,1-100 μm. Emulsi dikatakan sistem yang tidak stabil secara termodinamika dan membutuhkan bahan pengemulsi untuk mencegah koalescence antar globul. Bahan pengemulsi beker
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.2110070100058
Ìý
Body lotion adalah produk perawatan kulit yang digunakan untuk melembapkan dan merawat kulit tubuh. Biasanya berbentuk cairan atau krim yang dioleskan ke kulit setelah mandi atau kapan pun dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk menjaga kelembapan alami kulit, mencegah kekeringan, dan meningkatkan elastisitasnya.
Berikut adalah beberapa karakteristik umum dari body lotion:
Konsistensi: Body lotion biasanya memiliki konsistensi yang lebih ringan daripada krim tubuh, membuatnya mudah untuk meresap ke dalam kulit tanpa meninggalkan rasa berat atau lengket.
Formulasi: Formulasi body lotion dapat bervariasi tergantung pada jenis kulit dan kebutuhan. Beberapa produk mungkin diformulasikan khusus untuk kulit kering, sensitif, berminyak, atau normal. Ada juga produk dengan tambahan bahan aktif seperti vitamin, antioksidan, atau pelembap khusus.
Aroma: Sebagian besar body lotion memiliki aroma yang menyegarkan atau harum yang menyenangkan. Aroma ini dapat berasal dari bahan alami seperti bunga, buah-buahan, atau bahan sintetis yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Kandungan bahan: Body lotion umumnya mengandung bahan-bahan seperti air, minyak, emolien, humektan, dan bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, atau pewangi. Bahan-bahan ini bekerja sama untuk menjaga kelembapan kulit dan meningkatkan tekstur dan penampilannya.
Manfaat: Penggunaan body lotion secara teratur dapat memberikan banyak manfaat bagi kulit, termasuk melembapkan kulit yang kering, mengurangi rasa gatal, menjaga kekenyalan kulit, dan memberikan perlindungan dari faktor-faktor eksternal seperti sinar matahari dan polusi.
Kemasan: Body lotion umumnya dijual dalam botol atau tabung yang mudah digunakan. Beberapa produk mungkin juga tersedia dalam kemasan yang lebih besar untuk penggunaan jangka panjang atau kemasan kecil yang cocok untuk perjalanan.
Penggunaan: Cara penggunaan body lotion adalah dengan mengoleskan secara merata ke seluruh tubuh setelah mandi atau kapan pun diperlukan. Gunakan gerakan melingkar untuk membantu penyerapan dan memastikan produk merata di kulit.
Dengan menggunakan body lotion secara teratur sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit, Anda dapat menjaga kulit tubuh tetap sehat, lembut, dan terlindungi dari berbagai masalah kulit.
Emulsi terdiri dari dua cairan yang tidak dapat bercampur (biasanya minyak dan air), dengan salah satu cairan terdispersi sebagai tetesan kecil (d = 0,1-100 mm) berbentuk bola di cairan lainnya. Emulsi adalah sistem yang tidak stabil secara termodinamika. Ada dua jenis emulsi, yaitu emulsi minyak dalam air (o/w) dan emulsi air dalam minyak (w/o). Emulsi
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses ekstraksi, termasuk metode-metode ekstraksi seperti maserasi, perkolasi, refluks, soxhlet, dan destilasi uap. Ekstraksi adalah proses pemisahan zat aktif dari bahan nabati menggunakan pelarut yang sesuai untuk memperoleh ekstrak. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode ekstraksi seperti sifat bahan dan senyawa yang diinginkan.
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
2. PEMBAHASAN
1. Definisi sediaan
2. Kelebihan dan kekurangan
3. Komponen penyusun sediaan
4. Contoh formula
5. Proses pembuatan
6. Hal yang perlu diperhatikan saat pembuatan sediaan
emulsi
7. IPC pada manufaktur sediaan emulsi
8. Stabilitas sediaan
9. Evaluasi mutu
3. Definisi
 Merupakan system bifasik yang terdiri dari 2 cairan
yang saling tidak bercampur salah satunya (fase
terdispersi), terdispersi secara halus dan seragam
sebagai gumpalan yang tersebar di seluruh fase (fase
continue).
 Emulsi merupakan system termodinamika yang tidak
stabil, agen yang wajib ditambahkan adalah emulsifier
(penstabil emulsi)
 Emulsi viskositas rendah disebut lotion , viskositas
tinggi disebut krim.
 Ukuran partikel fase terdispersi berkisar 0,1 0100
mikrometer
4. Jenis emulsi
m/a
Tetesan minyak tersebar
pada fase air.
Lemak/minyak diberikan
u/pemberian oral. M/a tidak
berminyak dn mudah
dicucidari permukaan kulit,
serta memberikan efek
dingin dan menutupi rasa
pahit obat.
a/m
Sistem ini memiliki efek
oklusif dengan menhidrasi
SC dan menghambat
penguapan sekresi. Memiliki
efek penyerapan obat
Berfungsi memberishkan
kulit dari kotoran, meskipun
tekstur berminyak, namun
untuk kosmetik sangat
diminati masyarakat.. Obat
yg larut minyak lebih cepat
dilepaskan dari sistemnya.
5. Proses
emulsifikasi
Susu merupakan jenis emulsi alami, yang terdiri dari
gumpalan lemak yang dikelilingi oleh lapisan kasein,
dan tersuspensi dalam air.
Awalnya teori emulsi terbentuk karena studi tentang
susu, setelah adanya teori dan penelitian tentang susu,
maka pertimbangan utama adalah bahwa emulsi sama
dengan susu.
6. Komponen
penyusun
sediaan
 Emulsifying dapat memberikan stabilitas pada system
tersebut, dengan demikian factor pemilihan emulgator
sangat penting karena kualitas dan stabilitas emulsi.
Emulgator secara luas dapat diklasifikasikan sebagai
surfaktan (tween, span), koloid hidroilik (akasia,
bentonite, veegum.
 Beberapa sifat emulgator :
a. Harus mampu mengurangi tegangan permukaan di
bawah 10 dyne/cm
b. Harus dapat diserap dengan cepat di sekitar fase
terdispersi
c. Meningkatkan zeta potensial dan viskositas yang
memadai dalam system sehingga memberikan
stabilitas optimal
d. Harus efektif pada kadar cukup rendah
9. Proses
pembuatan
1. Pertama, bahan-bahan ditimbang sesuai dengan berat masing-
masing.
2. Gom arab sebagai emulgator ditambahkan dengan sejumlah
aquadest didalam beaker glass lalu diaduk menggunakan mixer
dengan selama 15 menit.
3. Emulgator adalah fase air. Minyak ikan lemuru didalam beaker
glass ditambahkan BHT dan dihomogenkan menggunakan
homogenizer dengan kecepatan 30 rpm selama 1 menit.
4. Selanjutnya minyak sedikit demi sedikit ditambahkan ke dalam
fase air dan diaduk menggunakan mixer selama 15 menit hingga
terbentuk korpus emulsi.
5. Xanthan gum dikembangkan menggunakan aquadest dan
gliserin sampai mengental lalu dimasukkan ke dalam korpus
emulsi dan dihomogenkan dengan kecepatan 50 rpm selama 5
menit.
6. Natrium benzoat ditambahkan kedalam emulsi dan diaduk
menggunakan mixer.
7. Terakhir, ditambahkan sakarin dan essence secukupnya sambil
diaduk hingga didapatkan rasa dan warna yang sesuai.
11. Uji Stabilitas
 B.Obat harus dievaluasi dalam kondisi penyimpanan
yang menguji stabilitas termal dan kepekaanya
terhadap kelembaban. Kondisi penyimpanan dan lama
studi yang dipilih harus cukup untuk menutupisaat
proses penyimpanan, pengiriman dan penggunaan
selanjutnya.
 Pengujian jangka Panjang harus mencakup durasi
minimal 12 bulan pada setidaknya 3 batch utama pada
saat pengajuan dan harus dilanjutkan untukjangka
waktu yang cukup dan mencakup periode pengujian
ulang yang ditetapkan.
13. Evaluasi mutu
A. Dilution test : jika emulsi diteteskan dengan air, jika
tetap stabil selama pengenceran, maka emulsi
tersebut berjenis minyak dalam air (m/a), jika pecah
maka berjenis air dalam minyak (a/m)
B. Dye test : digunakan pewara merah yang
dicampurkan dengan emulsi. Satu tetes + emulsi
diatas kaca preparate kemudian diamati di bawah
mikroskop. Jika tampak gumpalan merah dan tak
basis tak berwarna maka emulsi tersebut tipe air
dalam minyak (a/m)
14. Evaluasi mutu
C. Conductivity test : sepasang elektroda yang
dihubungkan ke lampu dan sumber listrik dicelupkan ke
dalam emulsi. Apabila emulsi bertipe m/a maka akan
menimbulkan nyala lampu, jika tidak maka sebaliknya
D. Fluorosence test : beberapa jenis minyak
menunjukkan fluorosensi pabila terkena sinar UV bila
emulsi jenis a/m terkena cahaya fluorosensi di bawah
mikroskop maka seluruh area akan berfluorosensi atau
berpendar. Namun jika emulsi m/a maka emulsi akan
berbintik
E. Macroscopic examination : pengujian stabilitas fisik
emulsi menggunakan tingkat creaming atau koalesensi
yang terjadi selama periode watu tertentu. Menghitung
jumlah dan rasio volume emulsi yang mengendap dan
tidak dan dibagi dengan volume total
15. Evaluasi mutu
a. Uji viskositas: pengukuran viskositas sediaan
dilakukan dengan menggunakan viskometer
Brookfield.6Viskometer yang digunakan adalah
Viskometer Brookfiled DV-E dengan spindle nomor 2.
b. Uji pH: pengukuran pH dilakukan dengan
menggunakan pH meter. Elektroda sebelumnya telah
dikalibrasi. Kemudian elektroda dicelupkan ke dalam
sediaan, pH yang muncul diamati dan
dicatat.Kriteria nilai pH emulsi adalah pH oral (5,5-
7,5)
c. Uji ukuran globul: diameter globul emulsi diukur
menggunakan instrument Particle Size Analyzer.
Kriteria ukuran globul sediaan emulsi berada pada
rentang 0,1-100 μm.10
16. Pengaruh
variable proses
yang berbeda
terhadap
stabilitas
emulsi
 Luas permukaan meningkat dengan meningkatnya
kecepatan putar dan diameter pisau pengaduk tangka
sampel.
 Secara tidak langsung, suhu memengaruhi
emulsifikasi sebagai akibat perubahan tegangan
antarmuka, adsorbs emulsifying agent dan viskositas
 Suhu yang lebih tinggi akan menguntungkan
emulsifikasi karena viskositas dan tegangan
antarmuka menurun karena kenaikan suhu
 Beberapa peneitian membuktikan bahwa penurunan
suhu selama beberapa menit dapat menyebabkan
koagulasi partikel sehingga mengakibatkan emulsi
menjadi buruk
17. Efek
konsentrasi
emulsi
 Konsentrasi emulsi memiliki dampak besar pada
stabilitas emulsi
 Viskositas emulsi yang rendah akan mengakibatkan
emulsi tidak stabil karena adanya aglomerasi tetesan
minyak. Pada konsentrasi emulsifier yang tinggi akan
terjadi penggabungan partikel yang cepat
18. Pengaruh
intensitas
pengadukan
 Emulsifikasi dapat diterapkan menggunakan energi
mekanik. Dalam proses tsb bermula dari terjadinya
antarmuka antara 2 fase dideformasi sedemikian rupa
sehingga terbentuk globul/tetesan besar yang akan
pecah menjadi partikel kecil.
 Pengadukan dilakukan untuk membentuk emulsi
stabil dan homogen dengan mengubah globul besar
menjadi kecil
 Emulsi yang lebih stabil dapat dibuat dengan
kecepatan pengadukan <2500 rpm, jika >2500 rpm
akan menyebabkan pengemulsi melepaskan globul
dari antarmuka minyak -air
19. Pengaruh
suhu
pencampura
n
 Emulsi yang dibuat pada suhu rendah akan relative
lebih stabil, namun emulsi yang stabil dapat dibuat
pada suhu 30 derajat celcius. Dengan hal tersebut
maka suhu tinggi dapat menurunkan tegangan
permukaan antar cairan. Karena energi kinetic yang
tinggi, permukaan molekul akan cenderung mengatasi
gaya Tarik yang lebih tinggi
 Nilai suhu kritis, gaya kohesif natar molekul cairan
menjadi nol, oleh karena itu, tegangan permukaan
akan memudar pada nilai suhu kritis
20. Pengaruh
waktu
pencampura
n
 Diameter tetesan pada fase terdispersi berkurang
seiring eningkatnya keceptan pengadukan dan waktu
pencampuran.waktu pencampuran yang lama akan
meningkatkan efektivitas pengemulsi.
 Disisi lain, waktu pencampuran yang terlalu lama
akan menyebabkan penurunan efektivitas bahan
pengemulsi, karena pengadukan yang lama akan
menyebabkan pengemulsi pecah dan mengarah ke
arah bagian luar (rembes) dari cairan antarmuka
21. Sistem HLB
 Merupakan system yang berfungsi untuk
mengklasifikasikan surfaktan berdasarkan
kelarutannya dalam air.
 Nilai numerik dalam system ini disebut hidrophylic
lipophilic balance yang menunjukkan afinitas relative
surfaktan untuk minyak dan air
 Nilai 3-6 (emulsi a/m)
 Nilai 7-20 (emulsi m/a)