Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan bertujuan untuk mengukur nilai konsentrasi misel kritis (CMC) pada berbagai surfaktan. Prinsip dari tegangan permukaan adalah energi tarik menarik antar partikel, sedangkan prinsip dari turbiditas adalah penghamburan cahaya oleh molekul koloid. Metode yang digunakan adalah pengukuran tegangan permukaan dengan metode pipa kapiler dan turbiditas dengan turbidimetri. Hasil yang diperoleh adalah nilai turbiditas surfaktan akan berbanding lurus dengan konsentrasinya, dan nilai tegangan permukaan akan berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis reaksi kimia dan bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan reaksi kimia.
2. Diuraikan pula teori-teori dasar mengenai reaksi kimia beserta contoh-contohnya.
3. Juga diberikan penjelasan mengenai beberapa bahan kimia yang digunakan sebagai reaktan dalam percobaan.
Laporan ini membahas tentang pembuatan gel piroksikam, termasuk tujuan praktikum, dasar teori tentang anatomi dan fisiologi kulit, absorpsi perkutan, definisi gel dan piroksikam, evaluasi produk referensi Feldene Gel, Scandene Gel dan Pirofel Gel, serta pemilihan bahan aktif.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi dan cara pemisahan obat melalui beberapa metode seperti organoleptis, reaksi kimia, dan kromatografi. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengidentifikasi vitamin, obat batuk, karbohidrat, dan asam salisilat. Dokumen ini juga menjelaskan alat, bahan, prosedur kerja, dan hasil pengamatan dari berbagai uji yang dilakukan untuk mengidentifikasi beberapa jenis
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Emulsi adalah salah satu bentuk sediaan farmasi yang terdiri atas dua fase yang tidak dapat bercampur secara spontan, yaitu fase minyak dan air. Emulsi dapat dibentuk dengan bantuan zat pengemulsi untuk membentuk sediaan homogen. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi, kelebihan dan kekurangan, teori pembentukan, jenis, komponen penting, dan cara pembuatan emulsi yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pasta sebagai sediaan farmasi semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat untuk pemakaian topikal. Dibahas pula karakteristik, penggolongan, metode pembuatan, contoh formula standar, perbedaan dengan salep, serta keuntungan dan kerugian pasta. Dokumen ini menyimpulkan bahwa kelebihan pasta adalah mengikat cairan luka dan melekat lebih lama pada kulit, sement
Dokumen tersebut membahas pengaruh cara pemberian obat terhadap absorbsi dan efek sedatif obat. Secara umum dibahas tentang latar belakang, tujuan percobaan, dasar teori mengenai rute pemberian obat, alat dan bahan yang digunakan, serta cara kerja dan perhitungan dosis obat dalam percobaan menggunakan hewan coba tikus."
Titrasi nitrimetri merupakan metode titrasi yang menggunakan natrium nitrit untuk menentukan kadar senyawa organik melalui reaksi diazotasi pada suhu rendah. Laporan ini menggunakan metode tersebut untuk menentukan kadar parasetamol pada obat tablet dan standar, yang menghasilkan kadar masing-masing sebesar 17,44% dan 37,41%.
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
油
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) .
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yangdipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
油
Laporan ini merangkum hasil praktikum identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali gugus fungsional dari senyawa-senyawa tersebut melalui reaksi kimia khas. Beberapa senyawa diuji meliputi etanol, gliserin, mentol, fenol, dan asam tartrat. Hasil pengujian menunjukkan adanya reaksi esterifikasi pada alkohol dan pembentukan kompleks
This document discusses the calculation of an effervescent formula for vitamin C tablets. It begins by providing the formula for a 1.5g effervescent tablet, which includes 500mg of vitamin C. It then calculates the formula based on the tablet weight, dividing it into inner and outer phases. The weights of the acid and base components are calculated based on their molecular weights and equivalents in the reaction equations provided. Ratios of citric acid, tartaric acid and sodium bicarbonate are determined for an effervescent granule example based on these calculations.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pembuatan tablet vitamin C menggunakan metode cetak langsung. Metode ini digunakan karena vitamin C tidak stabil pada pemanasan dan cepat teroksidasi, sehingga tidak cocok dengan metode granulasi basah. Tablet dibuat menggunakan campuran vitamin C, amprotab, pati, avicel, magnesium stearat, dan talk sebagai bahan pengisi. Evaluasi granul dan tablet dilakukan untuk mengetahui sifat alir, organoleptik
Dokumen tersebut membahas tentang amina dan amida. Amina adalah turunan dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah digantikan oleh gugus alkil atau aril. Amida adalah senyawa yang mengandung gugus fungsional organik dengan gugus karbonil yang berikatan dengan atom nitrogen. Kedua senyawa ini memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta berbagai kegunaan.
Sediaan semi padat seperti salep memiliki berbagai basis yang digunakan, termasuk basis berlemak, serap, dan larut air. Basis berlemak seperti petrolatum memberikan efek emolien yang baik namun sulit dicuci, sedangkan basis serap seperti lanolin dapat menyerap air namun tidak sebaik basis berlemak. Basis larut air seperti polietilen glikol mudah larut air dan digunakan untuk campuran berair.
Dokumen tersebut membahas percobaan untuk menentukan koefisien partisi beberapa zat kimia seperti asam salisilat, codein HCl, dan asetosal dalam sistem pelarut air dan minyak kelapa. Prosedur percobaan meliputi penimbangan sampel, pelarutan dalam air suling, pemisahan menggunakan corong pisah, dan titrasi larutan hasil dengan NaOH untuk menghitung nilai koefisien partisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara singkat, dibahas mengenai definisi kelarutan secara kuantitatif dan kualitatif, faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti sifat zat terlarut dan pelarut, suhu, tekanan, serta contoh perhitungan kelarutan pada suhu tertentu.
Dokumen ini membahas tentang senyawa fenolik, termasuk ciri-ciri struktur, klasifikasi, biosintesis melalui jalur shikimat, dan contoh senyawa fenolik sederhana seperti fenol, katekol, dan asam salisilat.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, keuntungan, keterbatasan, teknik pembuatan, karakterisasi, dan aplikasi nanoemulsi. Nanoemulsi adalah sistem emulsi yang transparan dengan ukuran tetesan antara 50-500 nm yang stabil secara kinetik dan termodinamika. Keuntungan nanoemulsi antara lain penetrasi obat yang lebih baik dan stabilitas jangka panjang. Teknik pembuatannya meliputi homogenisasi tekanan tinggi
Emulsi adalah sediaan farmasi yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat yang terdispersi dalam cairan pembawa. Emulsi dibedakan menjadi emulsi tipe O/W dan W/O, bergantung pada fase kontinu apakah air atau minyak. Emulgator diperlukan untuk menstabilkan emulsi dengan membentuk lapisan film antara fase dispers dan kontinu.
Dokumen tersebut membahas pengaruh cara pemberian obat terhadap absorbsi dan efek sedatif obat. Secara umum dibahas tentang latar belakang, tujuan percobaan, dasar teori mengenai rute pemberian obat, alat dan bahan yang digunakan, serta cara kerja dan perhitungan dosis obat dalam percobaan menggunakan hewan coba tikus."
Titrasi nitrimetri merupakan metode titrasi yang menggunakan natrium nitrit untuk menentukan kadar senyawa organik melalui reaksi diazotasi pada suhu rendah. Laporan ini menggunakan metode tersebut untuk menentukan kadar parasetamol pada obat tablet dan standar, yang menghasilkan kadar masing-masing sebesar 17,44% dan 37,41%.
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
油
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) .
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yangdipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
油
Laporan ini merangkum hasil praktikum identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali gugus fungsional dari senyawa-senyawa tersebut melalui reaksi kimia khas. Beberapa senyawa diuji meliputi etanol, gliserin, mentol, fenol, dan asam tartrat. Hasil pengujian menunjukkan adanya reaksi esterifikasi pada alkohol dan pembentukan kompleks
This document discusses the calculation of an effervescent formula for vitamin C tablets. It begins by providing the formula for a 1.5g effervescent tablet, which includes 500mg of vitamin C. It then calculates the formula based on the tablet weight, dividing it into inner and outer phases. The weights of the acid and base components are calculated based on their molecular weights and equivalents in the reaction equations provided. Ratios of citric acid, tartaric acid and sodium bicarbonate are determined for an effervescent granule example based on these calculations.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pembuatan tablet vitamin C menggunakan metode cetak langsung. Metode ini digunakan karena vitamin C tidak stabil pada pemanasan dan cepat teroksidasi, sehingga tidak cocok dengan metode granulasi basah. Tablet dibuat menggunakan campuran vitamin C, amprotab, pati, avicel, magnesium stearat, dan talk sebagai bahan pengisi. Evaluasi granul dan tablet dilakukan untuk mengetahui sifat alir, organoleptik
Dokumen tersebut membahas tentang amina dan amida. Amina adalah turunan dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah digantikan oleh gugus alkil atau aril. Amida adalah senyawa yang mengandung gugus fungsional organik dengan gugus karbonil yang berikatan dengan atom nitrogen. Kedua senyawa ini memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta berbagai kegunaan.
Sediaan semi padat seperti salep memiliki berbagai basis yang digunakan, termasuk basis berlemak, serap, dan larut air. Basis berlemak seperti petrolatum memberikan efek emolien yang baik namun sulit dicuci, sedangkan basis serap seperti lanolin dapat menyerap air namun tidak sebaik basis berlemak. Basis larut air seperti polietilen glikol mudah larut air dan digunakan untuk campuran berair.
Dokumen tersebut membahas percobaan untuk menentukan koefisien partisi beberapa zat kimia seperti asam salisilat, codein HCl, dan asetosal dalam sistem pelarut air dan minyak kelapa. Prosedur percobaan meliputi penimbangan sampel, pelarutan dalam air suling, pemisahan menggunakan corong pisah, dan titrasi larutan hasil dengan NaOH untuk menghitung nilai koefisien partisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara singkat, dibahas mengenai definisi kelarutan secara kuantitatif dan kualitatif, faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti sifat zat terlarut dan pelarut, suhu, tekanan, serta contoh perhitungan kelarutan pada suhu tertentu.
Dokumen ini membahas tentang senyawa fenolik, termasuk ciri-ciri struktur, klasifikasi, biosintesis melalui jalur shikimat, dan contoh senyawa fenolik sederhana seperti fenol, katekol, dan asam salisilat.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, keuntungan, keterbatasan, teknik pembuatan, karakterisasi, dan aplikasi nanoemulsi. Nanoemulsi adalah sistem emulsi yang transparan dengan ukuran tetesan antara 50-500 nm yang stabil secara kinetik dan termodinamika. Keuntungan nanoemulsi antara lain penetrasi obat yang lebih baik dan stabilitas jangka panjang. Teknik pembuatannya meliputi homogenisasi tekanan tinggi
Emulsi adalah sediaan farmasi yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat yang terdispersi dalam cairan pembawa. Emulsi dibedakan menjadi emulsi tipe O/W dan W/O, bergantung pada fase kontinu apakah air atau minyak. Emulgator diperlukan untuk menstabilkan emulsi dengan membentuk lapisan film antara fase dispers dan kontinu.
Makalah ini membahas tentang emulsi, sistem koloid dimana fase cair terdispersi dalam fase cair lainnya. Emulsi membutuhkan zat pengemulsi untuk mencegah pemisahan fase. Terdapat dua jenis emulsi, yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak. Faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi antara lain tegangan permukaan, kekuatan lapisan antarmuka, dan viskositas.
Emulsi adalah dispersi dimana fase terdispersi berupa tetesan cairan yang terdistribusi merata di dalam fase pendispersi berupa cairan lain. Emulsi dapat dibentuk menggunakan zat pengemulsi untuk menstabilkan tetesan dan mencegah penggabungan tetesan. Ada berbagai jenis emulsi yang dapat dibentuk berdasarkan fase terdispersi dan pendispersi seperti emulsi minyak dalam air, air dalam minyak,
Dokumen tersebut membahas tentang teori emulsi dan definisi emulsi. Emulsi didefinisikan sebagai sistem terdispersi yang mengandung minimal dua fase cair yang tidak saling bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam bentuk globul dengan diameter 0,1-100 亮m. Emulsi dikatakan sistem yang tidak stabil secara termodinamika dan membutuhkan bahan pengemulsi untuk mencegah koalescence antar globul. Bahan pengemulsi beker
Dokumen tersebut membahas tentang emulsi, termasuk definisi, jenis, komponen penyusun, proses pembuatan, uji stabilitas, dan evaluasi mutu emulsi. Faktor-faktor seperti konsentrasi, suhu, waktu dan kecepatan pencampuran dapat mempengaruhi stabilitas emulsi. Sistem HLB digunakan untuk mengklasifikasikan surfaktan berdasarkan sifat hidrofilik dan lipofiliknya.
Emulsi terdiri dari dua cairan yang tidak dapat bercampur (biasanya minyak dan air), dengan salah satu cairan terdispersi sebagai tetesan kecil (d = 0,1-100 mm) berbentuk bola di cairan lainnya. Emulsi adalah sistem yang tidak stabil secara termodinamika. Ada dua jenis emulsi, yaitu emulsi minyak dalam air (o/w) dan emulsi air dalam minyak (w/o). Emulsi
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid emulsi. Emulsi adalah sistem koloid yang terdiri atas dua zat cair yang tidak dapat larut satu sama lain, seperti air dan minyak, yang membentuk dispersi satu sama lain. Terdapat dua jenis emulsi yaitu emulsi air dalam minyak dan emulsi minyak dalam air. Emulsi digunakan dalam berbagai industri seperti makanan, kosmetik, farmasi.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
Resume emulsi harsya
1. RESUME EMULSI
TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI II
OLEH :
NAMA
:
Hardiyanti Syarif
NIM
:
70100111031
KELAS
:
Farmasi A2
DOSEN
:
Isriani Ismail, S.Si., M.Si., Apt.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
SAMATA GOWA
2013
2. RESUME EMULSI
Emulsi adalah gabungan dari dua fase cairan yang tidak saling bercampur,
dimana salah satunya sebagai fase terdispersi (fase internal) yang terdispersi
secara seragam dalam bentuk tetesan tetesan kecil pada medium pendispersi
(fase eksternal), dan distabilkan dengan emulgator yang cocok.
Tipe-tipe emulsi diantaranya:
1.
Emulsi Tipe O/W
Emulsi ini minyak terdispersi di dalam air. Biasanya digunakan untuk
penggunaan oral karena membran mukosa bersifat hidrofilik sehingga mudah
ditelan.
2.
Emulsi Tipe W/O
Emulsi ini air terdispersi di dalam minyak. Biasanya digunakan untuk
penggunaan topikal karena lapisan kulit terluar pada membran sel bersifat
lipofil sehingga lebih mudah untuk melintasi membran.
3.
Emulsi Ganda (o/w/o atau w/o/w)
Emulsi ini pada umumnya lebih stabil. Emulsi o/w/o melindungi tetes air di
dalam emulsinya, sedangkan w/o/w melindungi tetes minyak di dalam
emulsinya.
Gaya kohesi adalah gaya tarik-menarik anatara molekul-molekul sejenis.
Sedangkan gaya adhesi adalah gaya tarik-menarik anatara molekul-molekul yang
tidak sejenis. Adanya gaya adhesi ini menyebabkan zat cair memiliki tegangan
permukaan.
Teori pembentukan emulsi pada umumnya ada 3, yaitu:
1. Teori tegangan permukaan (surface tension theory)
Tegangan terjadi karena adanya ketidakseimbangan gaya kohesi,
sehingga digunakan surfaktan. Surfaktan ini akan menurunkan tegangan antar
muka kedua cairan dan membantu memecahkan tetes dispersi menjadi tetesan
3. yang kecil, kemudian menyelimuti permukaan tetes tersebut agar susah
bergabung kembali.
2. Teori bentuk baji (oriented-wedge theory)
Menggunakan surfaktan, dimana setiap surfaktan memiliki sisi
hidrofobik dan hidrofilik yang akan mengikat fase air dan fase minyak dalam
cairan tersebut sehingga akhirnya seimbang. Kemudian dalam cairan akan
terbentuk bulatan-bulatan minyak atau air yang dikelilingi oleh zat
pengemulsi.
o/w
w/o
3. Teori plastik (Interfacial film theory)
Terbentuk lapisan tipis oleh pengemulsi yang teradsorpsi dan
mengelilingi tetes terdispersi. Lapisan ini mencegah kontak dan bersatunya
tetes terdispersi. Makin kuat dan plastik lapisan tersebut, maka akan makin
stabil emulsi yang terbentuk. Terdapat 3 jenis lapisan yang terbentuk, yaitu:
a. Lapisan monomolekuler
Satu jenis molekul yang mengelilingi lapisan, sehingga tidak terlalu
stabil karena hanya menggunakan emulgator tunggal.
Film monomolekuler
dapat digambarkan seperti di atas
b. Lapisan Multimolekuler
Dua atau lebih jenis molekul yang mengelilingi lapisan, sehingga
lebih stabil dibandingkan film monomolekuler karena film multimolekuler
menggunakan emulgator ganda. Contoh span (minyak) dan tween (air)
dengan terlebih dahulu menghitung nilai HLB butuhnya, lalu dihitung
persentase emulgator kombinasinya.
4. span
twen
Film multimolekuler
dapat digambarkan seperti di atas
c. Lapisan liat
Zat padat atau serbuk terbagi halus pada permukaan tetes terdispersi.
Terlebih dahulu dipilih emulgator jenis surfaktan untuk menurunkan
tegangan antarmukanya sebelum membuat tetes terdispersi.
dapat digambarkan seperti di atas
Pertimbangan-pertimbangan dalam pembuatan emulsi meliputi:
penurunan tegangan antar muka, pemberian koloid pelindung, pembentukan
potensial zeta, perancangan jenis sedimen, dan pengendalian laju sedimentasi.
Biasanya seorang formulator akan memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan
penggunaan sediaan, jumlah, jenis dan kelarutan emulgator serta rasio/jenis fase
air dan minyak.
Emulsifying agent merupakan zat yang ditambahkan dalam suatu sediaan
emulsi untuk membuat emulsi menjadi lebih stabil. Sebab secara termodinamika
F 0 pada sediaan emulsi, sehingga dengan penambahan zat ini F
0.
Nilai HLB yang tinggi pada suatu sediaan emulsi mengindikasikan bahwa
emulsi lebih bersifat polar/hidrofil (fase airnya lebih banyak). Sedangkan nilai
HLB yang lebih rendah mengindikasikan bahwa emulsi lebih bersifat
nonpolar/lipofil (fase minyaknya lebih banyak).
5. Adapun metode pembuatan emulsi ada 3, yaitu:
1. Metode gom kering (metode kontinental)
Metode ini dikenal dengan metode 4:2:1, karena 4 bagian minyak
(volume), 2 bagian air, dan 1 bagian gom ditambahkan untuk membuat emulsi
utama atau emulsi awal. Skema pembuatannya sebagai berikut:
4 bagian minyak + 1 bagian air
Digerus homogen dalam mortir
+ 2 bagian air
Gerus terus-menerus dengan cepat hingga terbentuk emulsi utama/corpus
(ditandai terbentuk krim putih susu&bunyi krek pada pergerakan stamper)
Bahan tambahan lain yang larut air sebagai fase luar
ditambahkan perlahan dengan pengadukan
dicukupkan dalam gelas ukur sesuai volume perencanaan
dituang ke dalam wadah
2. Metode gom basah (metode Inggris)
Metode ini cocok untuk membuat emulsi dari minyak-minyak yang sangat
kental. Proporsi minyak, air, dan gom sama dengan metode gom kering, namun
urutan pencampurannya berbeda dan perbandingan bahan-bahannya bisa
bervariasi selama pembuatan emulsi primer. Skema pembuatannya sebagai
berikut:
haluskan granular gom dengan
air 2 kali beratnya dalam mortir
terbentuk mucilago gom
6. + Minyak perlahan ke dalam mucilago
gerus terus-menerus hingga minyak teremulsi
Campuran harus kental
Bahan tambahan lain yang larut air sebagai fase luar
ditambahkan perlahan dengan pengadukan
dicukupkan dalam gelas ukur sesuai volume perencanaan
dituang ke dalam wadah
3. Metode Botol (metode botol Forbes)
Metode ini biasanya digunakan untuk bahan-bahan seperti minyak menguap
atau zat-zat bersifat minyak dengan viskositas yang rendah. Tetapi tidak cocok
untuk mengemulsikan minyak-minyak yang kental. Skema pembuatannya
sebagai berikut:
Serbuk gom arab diisikan ke dalam botol kering
+ air 2 kali bobot gom
dikocok kuat dengan mulut botol tertutup.
dimasukkan volume air yang sama banyak dengan minyak
dilakukan berulang-ulang, sedikit demi sedikit
dan terus dikocok hingga minyak habis
terbentuk emulsi utama
diencerkan hingga volume yang direncanakan dengan air
dan campuran zat-zat tambahan lainnya
7. Misel adalah agregat surfaktan. Jadi suatu misel dapat terbentuk hanya jika
terjadi penambahan surfaktan. Untuk membuat emulsi dengan surfaktan, harus
dicapai CMC (critical micelle concentration) agar dapat terbentuk misel. Hal ini
berhubungan dengan tegangan muka, dimana
mencapai CMC maka
. Jadi, apabila
sudah
akan konstan atau tidak berubah lagi. Kecuali jika
diganggu/dipengaruhi, misalnya dengan pemanasan. Dapat dilihat pada grafik
berikut:
Kerusakan-kerusakan atau destabilitasasi pada sediaan emulsi, yaitu:
1. Flokulasi
Disebabkan oleh potensial zeta. Karena muatannya sejenis, maka hanya
terjadi gaya tolakan. Ikatan paling luar sudah lemah, sehingga tolakannya pun
melemah. Hal ini menyebabkan partikel-partikel zat berdekatan atau tampak
melekat. Keadaan ini cukup berbahaya karena dapat menyebabkan terjadinya
koaselensi dan lama-kelamaan akan rusak, sehingga harus ditambahkan koloid
pelindung(mucilago). Jadi meskipun partikel berlekatan, mudah berpisah
kembali atau tidak koaselens.
Emulsi segar
flokulasi
8. 2. Inversi fase
Terjadi perubahan tipe emulsi dari emulsi yang sebelumnya dibuat.
Misalnya, dari tipe o/w ke w/o atau sebaliknya. Hal ini terjadi karena jumlah
fase air dan fase minyak hampir sama, sehingga dapat distabilkan tetesannya
dengan penambahan surfaktan ataupun emulgator lainnya.
Emulsi segar
terinversi
3. Koalensens
Terjadi karena molekul sejenis yang berdekatan lama-kelamaan
bergabung. Maka ditambahkan koloid pelindung dari surfaktan agar dapat
melapisi dua molekul-molekul tersebut. Jadi surfaktan tidak sebatas mencapai
CMC saja.
Emulsi segar
Koaselense
4. Ostwald ripening
Kerusakan ini sebenarnya jalan menuju koalesense, dan lama-kelamaan
menjadi koalesens. Kerusakan ini dapat terjadi karena ukuran partikel zat yang
terlalu kecil. Dimana flokulat tidak kuat ikatannya sehingga terjadi koalesens.
Emulsi segar
ostwald ripening
9. 5. Creaming
Sebenarnya bukan kerusakan pada emulsi, tetapi hanya dari segi
estetikanya. Oleh karena itu wadah yang dibutuhkan adalah wadah gelap.
Namun pada sediaan obat emulsi, creaming ini dapat berbahaya jika tidak
dikocok kuat saat akan digunakan karena dapat mempengaruhi ketepatan dosis
obat. Adapun kerusakan ini berdasarkan hukum stokes, yaitu:
V=
atau V =
Semakin besar perbedaan kerapatan antar fase, peningkatan diameter fase
terdispersi akibat flokulasi, dan peningkatan gaya grafitasi dengan sentrifugasi,
akan meningkatkan kecepatan creaming. Untuk mengurangi kecepatan
creaming, maka faktor-faktor dalam persamaan Stokes dapat diubah.
Perlambatan creaming dapat tercapai dengan meningkatkan viskositas fase,
pengecilan ukuran tetes dispersi dan peningkatan kerapatan fase minyak.
Kerapatan fase minyak dapat ditingkatkan dengan menambahkan zat-zat
yang larut dalam minyak. Kekentalannya fase kontinyu dapat dilakukan dengan
penambahan suatu hidrokoloid seperti CMC, tragakan atau Na alginat tetapi
harus diperhitungkan dalam penggunaanya
Emulsi segar
creaming