Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut membahas tentang farmakokinetik nonlinier yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti jenuhnya sistem enzim dan pembawa, serta adanya perubahan patologis dalam proses absorpsi, distribusi, dan eliminasi obat. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa contoh perhitungan waktu eliminasi obat dengan menggunakan persamaan Michaelis-Menten dan kapasitas terbatas.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
油
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Laporan ini membahas tentang pembuatan gel piroksikam, termasuk tujuan praktikum, dasar teori tentang anatomi dan fisiologi kulit, absorpsi perkutan, definisi gel dan piroksikam, evaluasi produk referensi Feldene Gel, Scandene Gel dan Pirofel Gel, serta pemilihan bahan aktif.
Emulsi adalah sediaan farmasi yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat yang terdispersi dalam cairan pembawa. Emulsi dibedakan menjadi emulsi tipe O/W dan W/O, bergantung pada fase kontinu apakah air atau minyak. Emulgator diperlukan untuk menstabilkan emulsi dengan membentuk lapisan film antara fase dispers dan kontinu.
Dokumen tersebut merupakan rancangan formula untuk produk lotion yang bernama Vsilin速 Suspensi. Rangkuman formula tersebut terdiri dari komposisi bahan, perhitungan per botol dan per batch, serta cara pembuatan produk lotion tersebut dengan metode pengemulsian fase minyak dan fase air.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
油
Transdermal drug delivery system includes all topically administered drug formulations intended to deliver the active ingredients into the circulation. They provide controlled continuous delivery of drugs through the skin to the systemic circulation. The drug is mainly delivered through the skin with the aid of transdermal patch.
Dokumen tersebut membahas tentang studi biofarmasi sediaan obat melalui kulit (perkutan). Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang anatomi dan fungsi kulit, rute transportasi obat melalui kulit, faktor yang mempengaruhi absorpsi perkutan, optimasi sediaan perkutan, dan evaluasi ketersediaan hayati obat yang diberikan melalui kulit.
Dokumen tersebut membahas pengaruh cara pemberian obat terhadap absorbsi dan efek sedatif obat. Secara umum dibahas tentang latar belakang, tujuan percobaan, dasar teori mengenai rute pemberian obat, alat dan bahan yang digunakan, serta cara kerja dan perhitungan dosis obat dalam percobaan menggunakan hewan coba tikus."
Percobaan ini bertujuan untuk membandingkan daya analgetik asetosal dan parasetamol pada tikus. Tikus diberi obat secara oral kemudian disuntik asam asetat untuk menimbulkan nyeri. Jumlah gelitikan tikus dicatat selama 60 menit. Hasilnya menunjukkan jumlah gelitikan tikus asetosal paling banyak, diikuti tilosa, dan parasetamol paling sedikit. Namun hasil ini bertentangan dengan teori. Kes
Laporan praktikum mengenai absorpsi dan ekskresi obat melalui saliva dan urin. Mahasiswa melakukan uji klinik dengan memberikan kapsul KI kepada probandus dan mengukur kadar KI dalam saliva dan urin setiap 15 menit selama 90 menit. Hasil menunjukkan puncak kadar KI tereliminasi melalui saliva dan urin terjadi pada menit ke-75.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi formulasi sediaan steril. Secara singkat, dibahas mengenai definisi steril dan sterilisasi untuk membuat suatu bahan atau sediaan bebas dari mikroorganisme. Jenis-jenis sediaan steril dan eksipien yang digunakan dalam pembuatan sediaan steril pun dibahas secara ringkas.
Dokumen tersebut membahas tentang eliksir sebagai sediaan farmasi cair yang mengandung alkohol sebagai pelarut utama. Eliksir biasanya mengandung 5-10% alkohol dan digunakan untuk menghantarkan obat dalam tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan eliksir dan contoh perhitungan konstanta dielektrik untuk campuran pelarut eliksir.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi teknologi sediaan suppositoria non steril yang berisi parasetamol. Secara ringkas, dibahas tentang indikasi, farmakokinetik, mekanisme kerja, efek samping, kontraindikasi, peringatan, dan interaksi obat parasetamol. Juga dibahas sifat fisika kimia zat aktif dan bahan tambahan seperti oleum cacao dan cetaceum yang digunakan dalam pembuatan suppositoria. Terakhir
Dokumen tersebut merupakan rancangan formula untuk produk lotion yang bernama Vsilin速 Suspensi. Rangkuman formula tersebut terdiri dari komposisi bahan, perhitungan per botol dan per batch, serta cara pembuatan produk lotion tersebut dengan metode pengemulsian fase minyak dan fase air.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
油
Transdermal drug delivery system includes all topically administered drug formulations intended to deliver the active ingredients into the circulation. They provide controlled continuous delivery of drugs through the skin to the systemic circulation. The drug is mainly delivered through the skin with the aid of transdermal patch.
Dokumen tersebut membahas tentang studi biofarmasi sediaan obat melalui kulit (perkutan). Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang anatomi dan fungsi kulit, rute transportasi obat melalui kulit, faktor yang mempengaruhi absorpsi perkutan, optimasi sediaan perkutan, dan evaluasi ketersediaan hayati obat yang diberikan melalui kulit.
Dokumen tersebut membahas pengaruh cara pemberian obat terhadap absorbsi dan efek sedatif obat. Secara umum dibahas tentang latar belakang, tujuan percobaan, dasar teori mengenai rute pemberian obat, alat dan bahan yang digunakan, serta cara kerja dan perhitungan dosis obat dalam percobaan menggunakan hewan coba tikus."
Percobaan ini bertujuan untuk membandingkan daya analgetik asetosal dan parasetamol pada tikus. Tikus diberi obat secara oral kemudian disuntik asam asetat untuk menimbulkan nyeri. Jumlah gelitikan tikus dicatat selama 60 menit. Hasilnya menunjukkan jumlah gelitikan tikus asetosal paling banyak, diikuti tilosa, dan parasetamol paling sedikit. Namun hasil ini bertentangan dengan teori. Kes
Laporan praktikum mengenai absorpsi dan ekskresi obat melalui saliva dan urin. Mahasiswa melakukan uji klinik dengan memberikan kapsul KI kepada probandus dan mengukur kadar KI dalam saliva dan urin setiap 15 menit selama 90 menit. Hasil menunjukkan puncak kadar KI tereliminasi melalui saliva dan urin terjadi pada menit ke-75.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi formulasi sediaan steril. Secara singkat, dibahas mengenai definisi steril dan sterilisasi untuk membuat suatu bahan atau sediaan bebas dari mikroorganisme. Jenis-jenis sediaan steril dan eksipien yang digunakan dalam pembuatan sediaan steril pun dibahas secara ringkas.
Dokumen tersebut membahas tentang eliksir sebagai sediaan farmasi cair yang mengandung alkohol sebagai pelarut utama. Eliksir biasanya mengandung 5-10% alkohol dan digunakan untuk menghantarkan obat dalam tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan eliksir dan contoh perhitungan konstanta dielektrik untuk campuran pelarut eliksir.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi teknologi sediaan suppositoria non steril yang berisi parasetamol. Secara ringkas, dibahas tentang indikasi, farmakokinetik, mekanisme kerja, efek samping, kontraindikasi, peringatan, dan interaksi obat parasetamol. Juga dibahas sifat fisika kimia zat aktif dan bahan tambahan seperti oleum cacao dan cetaceum yang digunakan dalam pembuatan suppositoria. Terakhir
Emulsi adalah salah satu bentuk sediaan farmasi yang terdiri atas dua fase yang tidak dapat bercampur secara spontan, yaitu fase minyak dan air. Emulsi dapat dibentuk dengan bantuan zat pengemulsi untuk membentuk sediaan homogen. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi, kelebihan dan kekurangan, teori pembentukan, jenis, komponen penting, dan cara pembuatan emulsi yang baik.
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
油
Emulsi
Emulsi adalah campuran dari dua cairan yang biasanya tidak bergabung, seperti minyak dan air. Perlu ditambahkan zat tertentu yang bertindak sebagai pengemulsi, yang dapat membantu dua cairan dapat bercampur secara homogen dan stabil . Menurut farmakope edisi IV Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang ketiga yang disebut dengan emulgator (emulsifying agent).
Apa saja komponen Emulsi ?
Komponen Emulsi dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu :
1. Komponen Dasar
Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat dalam emulsi. Terdiri atas:
Fase dispers/fase internal/fase discontinue Yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain.
Fase continue/fase external/fase luar Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut.
Emulgator Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi. Emulgator Alam seperti : Tumbuh-tumbuhan ( Gom Arab, tragachan, agar-agar, chondrus), Hewani ( gelatin, kuning telur, kasein, dan adeps lanae), Tanah dan mineral ( Veegum/ Magnesium Alumunium Silikat). Emulgator Buatan: Sabun, Tween (20,40,60,80), Span (20,40,80).
2. Komponen Tambahan
Merupakan bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik, antara lain :
Corrigen : Corigen actionis ( memperbaiki kerja obat), Corigen saporis (memperbaiki rasa obat), corrigen odoris (memperbaiki bau obat), corrigen colouris ( memperbaiki warna obat), corigen solubilis (memperbaiki kelarutan obat)
Preservative (pengawet) : Preservative yang digunakan Antara lain metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetas, dll.
Anti oksidan. Antioksidan yang digunakan Antara lain asam askorbat, a-tocopherol, asam sitrat, propil gallat, asam gallat.
Apa saja tipe Emulsi ?
Tipe Emulsi Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun external, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Emulsi tipe O/W ( oil in water ) atau M/A ( minyak dalam air ).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air. Minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase external.
2. Emulsi tipe W/O ( water in oil ) atau A/M ( air dalam Minyak ).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran yang tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase external.
Emulsi terdiri dari dua cairan yang tidak dapat bercampur (biasanya minyak dan air), dengan salah satu cairan terdispersi sebagai tetesan kecil (d = 0,1-100 mm) berbentuk bola di cairan lainnya. Emulsi adalah sistem yang tidak stabil secara termodinamika. Ada dua jenis emulsi, yaitu emulsi minyak dalam air (o/w) dan emulsi air dalam minyak (w/o). Emulsi
Makalah ini membahas tentang emulsi, sistem koloid dimana fase cair terdispersi dalam fase cair lainnya. Emulsi membutuhkan zat pengemulsi untuk mencegah pemisahan fase. Terdapat dua jenis emulsi, yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak. Faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi antara lain tegangan permukaan, kekuatan lapisan antarmuka, dan viskositas.
Dokumen tersebut membahas tentang emulsi, termasuk definisi, jenis, komponen penyusun, proses pembuatan, uji stabilitas, dan evaluasi mutu emulsi. Faktor-faktor seperti konsentrasi, suhu, waktu dan kecepatan pencampuran dapat mempengaruhi stabilitas emulsi. Sistem HLB digunakan untuk mengklasifikasikan surfaktan berdasarkan sifat hidrofilik dan lipofiliknya.
Dokumen tersebut membahas tentang emulsi farmasi. Emulsi didefinisikan sebagai sistem dua fase dimana salah satu cairan terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk butiran kecil yang distabilkan oleh zat pengemulsi. Jenis emulsi meliputi oral, topikal, dan injeksi. Komponen utama emulsi adalah fase dispersi, fase pendispersi, dan emulgator. Metode pembuatan emulsi meliputi metode gom basah
Dokumen tersebut membahas tentang emulsi, yang merupakan campuran homogen antara minyak dan air. Terdapat tiga jenis formula emulsi, yaitu oral/internal, topikal/eksternal, dan parenteral. Formula-formula tersebut umumnya mengandung zat aktif, pembawa air-minyak, emulgator, pengawet, antioksidan, dan bahan tambahan lainnya seperti pemanis, perasa, pewarna. Dokumen juga menjelaskan tentang berbagai
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
2. PENDAHULUAN
Emulsi adalah sediaan cair yang terdiri
dari dua cairan yang tidak saling
bercampur, dimana salah satunya
terdispersi didalam cairan lainnya dalam
bentuk globul-globul dan distabilkan
dengan bahan pengemulsi.
Emulsi terdiri dari dua tipe emulsi yaitu :
Tipe m/a : minyak terdispersi dalam air
Tipe a/m : air terdipersi dalam minyak
Terdapat tipe emulsi ganda yaitu tipe
m/a/m dan tipe a/m/a
4. Cara Menentukan Tipe Emulsi
Pengenceran tetesan, metode ini
dilakukan dengan cara bila emulsi
ditambahkan air kemudian diaduk dan
bercampur dengan emulsi berarti tipe
emulsi tersebut adalah m/a. Bila hal
sebaliknya terjadi air tidak bercampur
dengan emulsi berarti tipenya a/m
Pelarutan zat warna; Zat warna yang larut
diar contohnya amaranth bila di masukkan
kedalam emulsi dan menghasilkan warna
yang terdistribusi merata, hal ini
menunjukkan tipe emulsi tersebut adalah
m/a dan bila zat warna tidak merata
berarti tipenya a/m
5. Cara Menentukan Tipe Emulsi
Metode kobalt nitrat/kertas saring;
kertas saring dijenuhkan dengan
CoCl2, dan dikeringkan (biru)
berubah menjadi warna merah muda
bila emulsi m/a ditambahkan.
Konduktivitas; metode berdasarkan
prinsip air dapat menghantarkan
listrik, maka aliran listrik akan
dihantarkan bila tipe emulsinya m/a.
6. Cara Menentukan Tipe Emulsi
Fluoresensi; Prinsipnya minyak dibawah
sinar UV akan berfluoresensi, bila emulsi
m/a dipapar dibawah sinar UV maka
fluoresensinya brupa spot-spot,
sedangkan bila emulsi tipe a/m maka
fluorosensinya secara keseluruhan.
Penunjukkan creaming; Creaming adalah
keluarnya fase internal dari dalam fase
external. Bila terjadi creaming keatas
maka tipe emulsinya m/a sedangkan bila
creaming ke bawah maka tipe emulsinya
a/m
7. Cara Memperkirakan Tipe Emulsi
Jika emulgator yang digunakan lebih larut
diair dan jumlahnya lebih banyak, maka
cenderung untuk membentuk emulsi tipe
m/a demikian sebaliknya
Pembentukan tipe emulsi m/a lebih
mudah terbentuk bila volume fase air
lebih banyak daripada fase minyak.
Penambahan viskositas pada salah satu
fase akan lebih cenderung membuat fase
tersebut menjadi fase external.
8. Pembentukan Emulsi
Pembentukan emulsi secara spontan
merupakan kejadian yang sangat
jarang.
Proses pembentukan emulsi melalui
beberapa tahap yaitu :
Proses perusakan antar muka fase
minyak dan fase air
Proses ekspansi minyak ke dalam air
dan sebaliknya
Pemecahan fase minyak dan fase air
menjadi tetesan-tetesan
9. Pembentukan Emulsi
Proses penggabungan tetesan-tetesan
fase luar dan penstabilan tetesan-
tetesan fase dalam
Proses pembentukan emulsi akan
menentukan tipe emulsi yang
terbentuk, tergantung pada
kecepatan penggabungan dari salah
satu fase
Bila fase minyak lebih dahulu
bergabung maka terbentuk tipe a/m
dan demikian sebaliknya
10. EMULGATOR
Emulgator adalah bahan yang digunakan
untuk menstabilkan emulsi
Emulgator berdasarkan sumber dibagi
atas beberapa yaitu :
Emulgator dari bahan alami
Emulgator semi sintetik
Emulgator sintetik
Berdasarkan muatannya dibedakan atas :
Emulgator an ionik cthnya sabun dan
detergent
Emulgator kationik
Emulgator non ionik
11. EMULGATOR
Berdasarkan mekanisme kerjanya
dibedakan atas :
Emulgator pembentuk lapisan
monomolekuler
Lapisan multimolekuler
Lapisan partikel padat
Mekanisme kerja emulgator adalah :
Menurunkan tegangan antarmuka
Membentuk lapisan penghalang
Membentuk lapisan rangkap listrik
14. Parameter Fisika
Parameter fisika dalam pembuatan emulsi
yaitu :
Suhu, dalam emulsifikasi peningkatan suhu
akan membantu dalam pemecahan fase dalam
menjadi tetesan-tetesan, karena panas dapat
menurunkan tegangan antar muka dan
viskositas.
Waktu, Selama periode pengocokan awal yang
dibutuhkan untuk emulsifikasi, tetesan-tetesan
dibentuk, tetapi pada pengocokan selanjutnya
kemungkinan penggabungan antara tetesan-
tetesan menjadi lebih sering. Sehingga
dianjurkan menggunakan metode intermittent
shaking yaitu pengocokan selama dua menit
dengan waktu istirahat 20-30 detik.
15. Parameter Kimia
Parameter kimia dalam pembuatan
emulsi adalah :
Stabilitas kimia, Keinert-an adalah
suatu persyaratan absolut dari bahan-
bahan emulsi.
Keamanan, Keaman dan klirens
toksikologi dari senyawa-senyawa
emulsi farmasi merupakan persyaratan
mutlak.
16. Pemilihan Zat Pengemulsi
Umunya dibedakan dalam tiga golongan
besar yaitu ; surfaktan, koloid hidrofilik
dan zat padat yang terbagi halus.
Golongan pengemulsi dipilih terutama
berdasarkan :
Stabilias shelf life yang dikehendaki
Tipe emulsi yang diingikan
Biaya pengemulsi.
Pemilihan surfaktan, berdasarkan pada
nilai HLB dan komposisi komponen kimia
dari minyak yang akan diemulsikan,
17. Pemilihan Zat Pengemulsi
HLB adalah Hidrophilik liphophilik balance,
yaitu suatu nilai yang dimiliki oleh
surfaktan
HLB butuh adalah nilai HLB yang
dibutuhkan oleh suatu minyak untuk
dapat teremulsikan, nilai ini harus
disesuaikan dengan nilai HLB surfaktan
untuk dapat menghasilkan emulsi yang
stabil.
Penentuan HLB butuh dari suatu minnyak
biasanya dilakukan dengan metode coba
dan ralat.
18. Perhitungan HLB butuh Griffin
Nama
bahan
Jumlah (g) a (% fase
minyak)
b (HLB
butuh)
a x b
Petrolatum 25 56 8 4.5
Cetil alcohol 20 44 15 6.7
Emulgator 2
Pengawet 0.2
Air murni Ad 100
HLB total 11.2
19. Pemilihan Zat Pengemulsi
Pemilihan pengemulsi tambahan
Padatan, seperti golongan tanah liat
yaitu bentonit dan veegum berguna
dalam menjaga stabilitas emulsi dengan
membentuk lapisan partikel padat yang
berfungsi sebagai barier.
Koloid hidrofilik, Polimer yang peka
terhadap air dapat berfungsi sebagai
pengemulsi tambahan, bekerja dengan
membentu meningkatkan viskositas
fase luar sehingga mengurangi
pergerakan fase dalam untuk
bergabung.
20. Pemilihan Zat Pengawet dan
Antioksidan
Zat pengawet yang digunakan harus
dapat melindungi dua fase pada emulsi
yaitu fase minyak dan fase air, oleh
karena itu pengawet harus larut pada
kedua fase tersebut.
Pengawet yang dapat larut pada kedua
fase sulit ditemukan sehingga dianjurkan
menggunakan kombinasi pengawet, yaitu
yang larut pada fase minyak dan fase air,
contohnya ester-ester
parahidroksibenzoat, metil paraben larut
dalam air sedangkan propil paraben larut
dalam minyak
21. Pemilihan Zat Pengawet dan
Antioksidan
Fase minyak, biasanya mengandung
minyak-minyak yang dapat mengalami
autooksidasi, yang mengubah minyak
menjadi tengik.
Autooksidasi dialami oleh minyak-minyak
yang tidak jenuh seperti minyak nabati,
menimbulkan ketengikan dengan bau,
penempilan dan rasa yang tidak
menyenangkan.
Autooksidasi ini dapat dicegah dengan
cara,
Dengan tidak adanya oksigen
Pemecahan rantai radikal bebas
Zat pereduksi
22. Pemilihan Zat Pengawet dan
Antioksidan
Pemilihan antioksidan khusus
tergantung pada keamananya, dapat
diterima oleh penggunaan khusus
dan kemanjurannya.
Antioksidan biasanya digunakan
dalam kisaran konsentrasi 0,001
0,1 %
Contohnya : asam galat, propil galat,
asam askorbat, alfa tokoferol, BHT,
BHA dsb
23. Gejala Ketidakstabilan Emulsi
Ada beberapa gejalan ketidak
stabilan emulsi yaitu :
Koalesens
Flokulasi dan koagula
Creaming
Perubahan sifat fisika dan kimia
Inversi fase
25. Evaluasi Kestabilan Emulsi
pemeriksaan organoleptik
penentuan efektivitas pengawet
penentuan tipe emulsi
penentuan ukuran globul
penentuan sifat aliran dan viskositas sediaan
penentuan berat jenis
penentuan volume terpindahkan
penentuan tinggi sendimentasi
pengujian stabilitas dipercepat
pengujian lain yang dipersyaratkan pada
monografi bahan aktif
26. Stabilitas dipercepat
Umur dan temperatur, dengan
menyimpan emulsi pada siklus suhu
yang ekstrim yaitu, suhu 5o C dan
35o C secara bergantian selama 12
jam sebanyak 10 siklus
27. Stabilitas dipercepat
Sentifugasi yaitu melakukan
sentrifugasi pada kecepatan 1350
RPM dengan radius tabung
sentrifugasi 10 cm dengan waktu 5
jam untuk efek gravitasi selama 1
tahun.
28. Stabilitas dipercepat
Pengadukan, berdasarkan prinsip
bahwa tetesan-tetesan emulsi
melakukan gerak brown, emulsi yang
dikocok terus-menerus akan
menyebabkan pecahnya emulsi.