Emulsi terdiri dari dua cairan yang tidak dapat bercampur (biasanya minyak dan air), dengan salah satu cairan terdispersi sebagai tetesan kecil (d = 0,1-100 mm) berbentuk bola di cairan lainnya. Emulsi adalah sistem yang tidak stabil secara termodinamika. Ada dua jenis emulsi, yaitu emulsi minyak dalam air (o/w) dan emulsi air dalam minyak (w/o). Emulsi
Emulsi adalah salah satu bentuk sediaan farmasi yang terdiri atas dua fase yang tidak dapat bercampur secara spontan, yaitu fase minyak dan air. Emulsi dapat dibentuk dengan bantuan zat pengemulsi untuk membentuk sediaan homogen. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi, kelebihan dan kekurangan, teori pembentukan, jenis, komponen penting, dan cara pembuatan emulsi yang baik.
Emulsi adalah sediaan farmasi yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat yang terdispersi dalam cairan pembawa. Emulsi dibedakan menjadi emulsi tipe O/W dan W/O, bergantung pada fase kontinu apakah air atau minyak. Emulgator diperlukan untuk menstabilkan emulsi dengan membentuk lapisan film antara fase dispers dan kontinu.
Dokumen tersebut membahas tentang emulsi farmasi. Emulsi didefinisikan sebagai sistem dua fase dimana salah satu cairan terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk butiran kecil yang distabilkan oleh zat pengemulsi. Jenis emulsi meliputi oral, topikal, dan injeksi. Komponen utama emulsi adalah fase dispersi, fase pendispersi, dan emulgator. Metode pembuatan emulsi meliputi metode gom basah
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid emulsi. Emulsi adalah sistem koloid yang terdiri atas dua zat cair yang tidak dapat larut satu sama lain, seperti air dan minyak, yang membentuk dispersi satu sama lain. Terdapat dua jenis emulsi yaitu emulsi air dalam minyak dan emulsi minyak dalam air. Emulsi digunakan dalam berbagai industri seperti makanan, kosmetik, farmasi.
Makalah ini membahas tentang emulsi, sistem koloid dimana fase cair terdispersi dalam fase cair lainnya. Emulsi membutuhkan zat pengemulsi untuk mencegah pemisahan fase. Terdapat dua jenis emulsi, yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak. Faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi antara lain tegangan permukaan, kekuatan lapisan antarmuka, dan viskositas.
Emulsi adalah dispersi dimana fase terdispersi berupa tetesan cairan yang terdistribusi merata di dalam fase pendispersi berupa cairan lain. Emulsi dapat dibentuk menggunakan zat pengemulsi untuk menstabilkan tetesan dan mencegah penggabungan tetesan. Ada berbagai jenis emulsi yang dapat dibentuk berdasarkan fase terdispersi dan pendispersi seperti emulsi minyak dalam air, air dalam minyak,
Dokumen tersebut membahas tentang emulsi, termasuk definisi, jenis, komponen penyusun, proses pembuatan, uji stabilitas, dan evaluasi mutu emulsi. Faktor-faktor seperti konsentrasi, suhu, waktu dan kecepatan pencampuran dapat mempengaruhi stabilitas emulsi. Sistem HLB digunakan untuk mengklasifikasikan surfaktan berdasarkan sifat hidrofilik dan lipofiliknya.
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
油
Emulsi
Emulsi adalah campuran dari dua cairan yang biasanya tidak bergabung, seperti minyak dan air. Perlu ditambahkan zat tertentu yang bertindak sebagai pengemulsi, yang dapat membantu dua cairan dapat bercampur secara homogen dan stabil . Menurut farmakope edisi IV Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang ketiga yang disebut dengan emulgator (emulsifying agent).
Apa saja komponen Emulsi ?
Komponen Emulsi dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu :
1. Komponen Dasar
Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat dalam emulsi. Terdiri atas:
Fase dispers/fase internal/fase discontinue Yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain.
Fase continue/fase external/fase luar Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut.
Emulgator Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi. Emulgator Alam seperti : Tumbuh-tumbuhan ( Gom Arab, tragachan, agar-agar, chondrus), Hewani ( gelatin, kuning telur, kasein, dan adeps lanae), Tanah dan mineral ( Veegum/ Magnesium Alumunium Silikat). Emulgator Buatan: Sabun, Tween (20,40,60,80), Span (20,40,80).
2. Komponen Tambahan
Merupakan bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik, antara lain :
Corrigen : Corigen actionis ( memperbaiki kerja obat), Corigen saporis (memperbaiki rasa obat), corrigen odoris (memperbaiki bau obat), corrigen colouris ( memperbaiki warna obat), corigen solubilis (memperbaiki kelarutan obat)
Preservative (pengawet) : Preservative yang digunakan Antara lain metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetas, dll.
Anti oksidan. Antioksidan yang digunakan Antara lain asam askorbat, a-tocopherol, asam sitrat, propil gallat, asam gallat.
Apa saja tipe Emulsi ?
Tipe Emulsi Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun external, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Emulsi tipe O/W ( oil in water ) atau M/A ( minyak dalam air ).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air. Minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase external.
2. Emulsi tipe W/O ( water in oil ) atau A/M ( air dalam Minyak ).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran yang tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase external.
Koloid adalah sistem dispersi heterogen yang terdiri dari fase terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm yang terdispersi dalam fase pendispersi. Terdapat delapan jenis sistem koloid berdasarkan fase terdispersi dan pendispersinya, yaitu sol, aerosol padat, sol padat, aerosol, emulsi, emulsi padat, busa, dan busa padat. Sifat koloid antara lain terlihat homogen tetapi heterogen di bawah mikroskop, dan
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid emulsi. Emulsi adalah sistem koloid yang terdiri atas dua zat cair yang tidak dapat larut satu sama lain, seperti air dan minyak, yang membentuk dispersi satu sama lain. Terdapat dua jenis emulsi yaitu emulsi air dalam minyak dan emulsi minyak dalam air. Emulsi digunakan dalam berbagai industri seperti makanan, kosmetik, farmasi.
Makalah ini membahas tentang emulsi, sistem koloid dimana fase cair terdispersi dalam fase cair lainnya. Emulsi membutuhkan zat pengemulsi untuk mencegah pemisahan fase. Terdapat dua jenis emulsi, yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak. Faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi antara lain tegangan permukaan, kekuatan lapisan antarmuka, dan viskositas.
Emulsi adalah dispersi dimana fase terdispersi berupa tetesan cairan yang terdistribusi merata di dalam fase pendispersi berupa cairan lain. Emulsi dapat dibentuk menggunakan zat pengemulsi untuk menstabilkan tetesan dan mencegah penggabungan tetesan. Ada berbagai jenis emulsi yang dapat dibentuk berdasarkan fase terdispersi dan pendispersi seperti emulsi minyak dalam air, air dalam minyak,
Dokumen tersebut membahas tentang emulsi, termasuk definisi, jenis, komponen penyusun, proses pembuatan, uji stabilitas, dan evaluasi mutu emulsi. Faktor-faktor seperti konsentrasi, suhu, waktu dan kecepatan pencampuran dapat mempengaruhi stabilitas emulsi. Sistem HLB digunakan untuk mengklasifikasikan surfaktan berdasarkan sifat hidrofilik dan lipofiliknya.
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
油
Emulsi
Emulsi adalah campuran dari dua cairan yang biasanya tidak bergabung, seperti minyak dan air. Perlu ditambahkan zat tertentu yang bertindak sebagai pengemulsi, yang dapat membantu dua cairan dapat bercampur secara homogen dan stabil . Menurut farmakope edisi IV Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang ketiga yang disebut dengan emulgator (emulsifying agent).
Apa saja komponen Emulsi ?
Komponen Emulsi dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu :
1. Komponen Dasar
Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat dalam emulsi. Terdiri atas:
Fase dispers/fase internal/fase discontinue Yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain.
Fase continue/fase external/fase luar Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut.
Emulgator Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi. Emulgator Alam seperti : Tumbuh-tumbuhan ( Gom Arab, tragachan, agar-agar, chondrus), Hewani ( gelatin, kuning telur, kasein, dan adeps lanae), Tanah dan mineral ( Veegum/ Magnesium Alumunium Silikat). Emulgator Buatan: Sabun, Tween (20,40,60,80), Span (20,40,80).
2. Komponen Tambahan
Merupakan bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik, antara lain :
Corrigen : Corigen actionis ( memperbaiki kerja obat), Corigen saporis (memperbaiki rasa obat), corrigen odoris (memperbaiki bau obat), corrigen colouris ( memperbaiki warna obat), corigen solubilis (memperbaiki kelarutan obat)
Preservative (pengawet) : Preservative yang digunakan Antara lain metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetas, dll.
Anti oksidan. Antioksidan yang digunakan Antara lain asam askorbat, a-tocopherol, asam sitrat, propil gallat, asam gallat.
Apa saja tipe Emulsi ?
Tipe Emulsi Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun external, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Emulsi tipe O/W ( oil in water ) atau M/A ( minyak dalam air ).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air. Minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase external.
2. Emulsi tipe W/O ( water in oil ) atau A/M ( air dalam Minyak ).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran yang tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase external.
Koloid adalah sistem dispersi heterogen yang terdiri dari fase terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm yang terdispersi dalam fase pendispersi. Terdapat delapan jenis sistem koloid berdasarkan fase terdispersi dan pendispersinya, yaitu sol, aerosol padat, sol padat, aerosol, emulsi, emulsi padat, busa, dan busa padat. Sifat koloid antara lain terlihat homogen tetapi heterogen di bawah mikroskop, dan
1. EMULSI
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
Oleh :
Dr. Ir. Ani Suryani, DEA
2. Definition of an Emulsion
An emulsion consists of two immiscible liquids (usually
oil and water), with one liquid being dispersed as small
(d = 0.1 - 100 mm) spherical droplets in the other liquid.
Emulsions are thermodynamically unstable systems.
Oil
Droplets
Aqueous
Phase
Interfacial
Membrane
8. Alasan Penggunaan Emulsi
Untuk membuat formulasi tunggal yang komponen
penyusunnya tidak dapat bercampur,misal : pembuatan lotion
atau cream
Untuk mengontrol flavour
Untuk mengatur kondisi fisik produk, seperti tekstur dan
tingkat kekentalannya
Untuk menekan biaya produksi
Mengurangi resiko penggunaan bahan beracun,
misalnya sebagai bahan pencampur insektisida digunakan air
9. Emulsions encountered in everyday life!
Metal cutting oils Margarine Ice cream
Pesticide Asphalt Skin cream
10. Tipe Emulsi
a. Tipe minyak dalam air atau oil in water (o/w)
Contoh : susu santan
lateks lotion
mayonaise salad dressing
es krim cat
b. Tipe air dalam minyak atau water in oil (w/o)
Contoh : mentega margarin
shortening lipstik
cream coklat batangan
selai kacang sabun padat
semir
12. 1. Penampakan visual
Emulsi o/w biasanya berwarna putih dan agak
creamy
Emulsi w/o bewarna lebih gelap dan menunjuk-
kan tekstur minyak
Metode untuk membedakan antara
emulsi o/w dan emulsi w/o
13. 2. Metode Dilusi
Meneteskan emulsi dalam permukaan air dan minyak
Emulsi o/w jika penyebarannya sempurna
Emulsi w/o jika tidak terjadi perubahan dan
tetesan emulsi tadi mengapung di permukaan air
14. 3. Metode Pewarnaan
Dapat digunakan dua jenis zat warna berdasarkan sifat
kelarutannya yakni yang larut dalam air dan yang larut dalam
minyak
Jika yang digunakan zat warna yang larut dalam air
- Emulsi tipe o/w jika antara emulsi dan zat warna dapat
tercampur dengan merata
- Emulsi tipe w/o jika antara emulsi dan zat warna tidak
dapat tercampur rata
Jika zat warna yang digunakan zat warna yang larut dalam
minyak
- Emulsi yang dapat tercampur merata adalah tipe w/o
- Emulsi yang tidak dapat tercampur merata adalah tipe o/w
15. 4. Metode Penyerapan
Digunakan kertas filter yang berdasarkan sifat
kapilaritas air yang lebih tinggi daripada minyak,
misal CoCl2
Benda dengan permukaan licin dapat digunakan
dengan mengamati kecepatan alir emulsinya
Jika tetesan emulsi ini tersebar berarti emulsi ini
bertipe o/w dan jika tidak tersebar merata berarti
emulsinya bertipe w/o
16. 5. Metode Konduktivitas
Dengan menggunakan dasar bahwa air memiliki
resistensi yang rendah dan konduktivitas yang
tinggi, sehinggga emulsi tipe o/w menunjukkan
nilai seperti di atas.
Untuk emulsi tipe w/o maka akan menunjukkan
nilai resistensi tinggi dan konduktivitas yang
lebih kecil.
17. 6. Metode Flourensi Cahaya
Metode ini berdasarkan sifat cairan dalam
memfluoresensi cahaya.
Minyak merupakan cairan yang mampu
memfluoresensi cahaya lebih baik dibandingkan
dengan air sehingga emulsi w/o ditunjukkan
apabila cahaya yang dilalui pada emulsi dapat
terflouresensi dengan jelas.
Kebalikannya, emulsi o/w jika cahaya tidak dapat
terfluoresensi dengan jelas
18. Kelompok
Internal Phase Ratio
<30% 30 - 74% >74%
w/o Low-IPR w/o
Medium
IPR w/o
High IPR
w/o
o/w Low IPR o/w
Medium
IPR o/w
High IPR
o/w
Pembagian Enam Kelompok Besar Tipe Emulsi
21. Random atau Acak
Bentuk Bujur Sangkar
Segi Enam Sama Sisi
Konfigurasi Partikel Fasa Terdispersi
22. Konfigurasi partikel fasa terdispersi pada permukaan
(a) Random
(b) Bujur sangkar
(c) Segi enam sama sisi
a b c