Tujuan dan kepentingan kajian tindakanLinda Salleh
油
Profil seorang pelajar bernama Nurul Syazwani yang aktif dalam pelbagai aktiviti kokurikulum dan jawatan di sekolah dan universiti. Dokumen ini juga menyenaraikan tujuan kajian tindakan untuk membantu guru menangani cabaran pengajaran, meningkatkan keyakinan diri dan profesionalisme, serta menjadi agen perubahan.
Latihan Formula Ion & Formula Kimia (for students)Cikgu Ummi
油
This document contains information about chemical formulas and relative molecular/formula masses. It includes a list of common ions and their formulas. There are also exercises providing the chemical formulas of compounds and calculating their relative molecular/formula masses. Some example calculations shown include copper(II) chloride with a relative formula mass of 135 and potassium chloride with a relative formula mass of 74.5. The document appears to be teaching materials for a chemistry module covering chemical formulas and relative molecular/formula mass calculations.
Dokumen tersebut membincangkan proses pembelajaran menurut teori Gagne dan aspek-aspek penting yang perlu diberi perhatian oleh guru dan pelajar dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Ia menyenaraikan 8 peringkat prinsip pembelajaran Gagne serta menekankan pentingnya motivasi, perhatian, ingatan, penggunaan semula pengetahuan dan penilaian dalam pembelajaran.
This document discusses calculating the surface area and volume of various 3D shapes. It provides examples of calculating the surface area of combined 3D shapes by adding the individual surface areas. It also shows working to calculate the height of a pyramid given its base area and total surface area. Finally, it mentions calculating the volume of 3D shapes.
Modul ini membincangkan perancangan aktiviti pengajaran dan pembelajaran empat bidang kegiatan Pendidikan Seni Visual iaitu Menggambar, Membuat Corak dan Rekaan, Membentuk dan Membuat Binaan serta Mengenal Kraf Tradisional mengikut Tahap 1 dan 2. Ia juga membincangkan pengenalan bidang-bidang kegiatan, tema, alat dan bahan serta imaginasi dan ekspresi kanak-kanak.
Kerajaan telah mengambil langkah-langkah seperti reformasi pendidikan dengan meningkatkan fokus terhadap sains dan teknologi, projek MSC untuk menarik pelabur asing dan meningkatkan aktiviti penyelidikan ICT, namun matlamat mewujudkan masyarakat saintifik masih belum tercapai sepenuhnya kerana masih terdapat kekurangan kepakaran dan sumber daya saintifik.
Sukatan pelajaran Seni Visual STPM ini membahas tiga komponen utama pembelajaran yaitu apresiasi seni visual, lukisan dalam pengkaryaan dan perekaan, serta projek kajian seni visual. Komponen-komponen ini dibahas dalam tiga penggal dengan memberikan tajuk-tajuk, waktu pengajaran, dan hasil pembelajaran yang diharapkan. Sukatan ini bertujuan untuk membentuk pelajar yang berpemikiran kreatif dalam menghasilk
PPIM adalah pergerakan sukarela untuk membimbing puteri di sekolah dan institusi pendidikan tinggi di Malaysia secara menyeluruh dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan Islam. Visi PPIM ialah melahirkan generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan mampu membangunkan diri secara bersepadu seperti spiritual, intelektual dan fizikal. Misi PPIM pula adalah memperlihatkan kebenaran Al-Quran
Implementasi model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini mendeskripsikan proses implementasi model CPS melalui dua siklus pembelajaran yang terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dan peningkatan kualitas pembelajaran.
This document discusses calculating the surface area and volume of various 3D shapes. It provides examples of calculating the surface area of combined 3D shapes by adding the individual surface areas. It also shows working to calculate the height of a pyramid given its base area and total surface area. Finally, it mentions calculating the volume of 3D shapes.
Modul ini membincangkan perancangan aktiviti pengajaran dan pembelajaran empat bidang kegiatan Pendidikan Seni Visual iaitu Menggambar, Membuat Corak dan Rekaan, Membentuk dan Membuat Binaan serta Mengenal Kraf Tradisional mengikut Tahap 1 dan 2. Ia juga membincangkan pengenalan bidang-bidang kegiatan, tema, alat dan bahan serta imaginasi dan ekspresi kanak-kanak.
Kerajaan telah mengambil langkah-langkah seperti reformasi pendidikan dengan meningkatkan fokus terhadap sains dan teknologi, projek MSC untuk menarik pelabur asing dan meningkatkan aktiviti penyelidikan ICT, namun matlamat mewujudkan masyarakat saintifik masih belum tercapai sepenuhnya kerana masih terdapat kekurangan kepakaran dan sumber daya saintifik.
Sukatan pelajaran Seni Visual STPM ini membahas tiga komponen utama pembelajaran yaitu apresiasi seni visual, lukisan dalam pengkaryaan dan perekaan, serta projek kajian seni visual. Komponen-komponen ini dibahas dalam tiga penggal dengan memberikan tajuk-tajuk, waktu pengajaran, dan hasil pembelajaran yang diharapkan. Sukatan ini bertujuan untuk membentuk pelajar yang berpemikiran kreatif dalam menghasilk
PPIM adalah pergerakan sukarela untuk membimbing puteri di sekolah dan institusi pendidikan tinggi di Malaysia secara menyeluruh dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan Islam. Visi PPIM ialah melahirkan generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan mampu membangunkan diri secara bersepadu seperti spiritual, intelektual dan fizikal. Misi PPIM pula adalah memperlihatkan kebenaran Al-Quran
Implementasi model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini mendeskripsikan proses implementasi model CPS melalui dua siklus pembelajaran yang terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dan peningkatan kualitas pembelajaran.
Teknik lewi meningkatkan kemahiran pelajar menulis formula kamiran luasMagdalene Lim
油
Ringkasan:
1. Kajian ini bertujuan meningkatkan kemahiran pelajar dalam menulis formula kamiran untuk mencari luas antara lengkung dengan menggunakan teknik LE-WI.
2. Teknik LE-WI menggunakan konsep luas segiempat tepat untuk membentuk formula kamiran luas antara dua lengkung.
3. Ujian pra menunjukkan 62% pelajar salah menulis formula kamiran manakala 25% mendapat nilai lu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa matematika dengan model pembelajaran Probing Prompting.
2) Hasilnya menunjukkan peningkatan rata-rata nilai dan persentase ketuntasan siswa dari siklus ke siklus.
3) Model pembelajaran Probing Prompting efektif meningkatkan hasil belajar siswa matematika.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar matematika menggunakan metode demonstrasi di kelas IV SDN 19 Sandai Kabupaten Ketapang. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan representasi verbal dan matematis siswa kelas VIII MTsN 8 Kediri melalui penerapan model pembelajaran inkuiri dengan metode tugas terstruktur berbasis lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan representasi verbal dan matematis siswa setelah diterapkannya model pembelajaran tersebut.
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelasAmalinaAzizah
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah untuk kelas XII SMA; (2) Mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian; (3) Juga membahas tinjauan pustaka dan metodologi penelitian yang digunakan untuk mengemb
This document contains details of co-curricular management for Form 6 students in the year 2022, including:
1. Lists of uniformed groups, clubs and societies, and sports teams for Form 6 students and the teachers in charge of each group.
2. Details the meeting locations and times for each group.
3. Provides information on 10 uniformed groups, 10 clubs/societies, and 9 sports teams/games for Form 6 students.
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatssuser7d8dcb
油
kajian Tajuk 7 perhentian.doc
1. SMK TINGGI BUKIT MERTAJAM
(High School Bukit Mertajam)
77, Jalan Sri Bukit, 14000 Bukit Mertajam, Pulau Pinang
Laporan Kajian Tindakan
TEKNIK 7 PERHENTIAN: MENINGKATKAN
KEMAHIRAN MENJAWAB SOALAN GRAF BAGI
MATA PELAJARAN PENGAJIAN AM
Tan Bee Leang, Leong Shean Loong dan Mohd Roslaini B. Abdul Razak
2. 1
TEKNIK 7 PERHENTIAN: MENINGKATKAN KEMAHIRAN
MENJAWAB SOALAN GRAF BAGI
MATA PELAJARAN PENGAJIAN AM
Tan Bee Leang, Leong Shean Loong dan Mohd Roslaini B. Abdul Razak
SMK Tinggi Bukit Mertajam
ABSTRAK
Kajian dilakasanakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh pelajar
Tingkatan Enam Atas dalam menjawab soalan graf. Seramai 35 orang pelajar dan tiga
orang guru terlibat dalam kajian ini. Tinjauan awal telah dijalankan melalui
pemerhatian, soal selidik dan praujian. Hasil tinjauan menunjukkan pelajar
menghadapi masalah menghasilkan graf dengan maklumat yang lengkap dan teknik
yang betul. Perancangan tindakan difokuskan kepada pendekatan penggunaan 7
Perhentian untuk meningkatkan kemahiran pelajar menjawab soalan graf. Pendekatan
ini dilaksanakan selama dua bulan semasa sesi tutorial. Pelajar mengikuti sesi aktiviti
teknik 7 Perhentian yang membolehkan pelajar melukis graf berpandukan 7
Perhentian. Hasil dapatan kajian menunjukkan pelajar lebih yakin dan berminat
untuk menjawab soalan graf kerana boleh menghasilkan graf yang lengkap dan betul.
Dengan itu prestasi pencapaian pelajar dalam menjawab soalan graf telah berjaya
ditingkatkan.
3. 2
1.0 Refleksi Pengajaran & Pembelajaran yang lalu
1.1 Mata pelajaran Pengajian Am merupakan mata pelajaran wajib yang perlu
diikuti oleh semua pelajar Tingkatan Enam. Bahagian B (Alih bentuk komunikasi )
dalam kertas Pengajian Am Semester 2 memperuntukan 20 markah. Bahagian ini
memerlukan pelajar menukar bentuk prosa atau ayat-ayat dalam petikan kepada
bentuk jadual. Daripada jadual, pelajar dikehendaki membina graf atau carta.
Pembinaan graf atau carta merupakan satu proses kognitif yang agak rumit kerana
melibatkan persepsi tentang bentuk dan operasi simbolitk kognitif pelajar. Pelajar
dikehendaki memilih maklumat, menganalisis, memproses dan menstruktur semula
maklumat yang dikumpul dan seterusnya mengalihkannya ke bentuk grafik. Jelasnya,
untuk menjawab soalan alih bentuk linear kepada bukan linear, pelajar perlu
menguasai kemahiran mengenal pasti media dengan tepat, melabel pemboleh ubah
dan melukis media. Antara jenis media yang dipelajari ialah 8 jenis graf dan 2 jenis
pai. Di samping itu, masa yang terhad mencabar pelajar supaya bertindak cepat untuk
menghasilkan graf atau carta yang tepat, kemas dan dengan teknik yang sesuai.
1.2 Graf adalah antara jenis media yang perlu dikuasai oleh calon. Terdapat
berbagai bentuk graf yang dikemukakan dalam peperiksaan STPM, antaranya graf
garis komponen atau kompaun, graf bar komponen atau kompaun, graf memesong,
graf berpasangan dan graf gabungan. Guru yang mengajar pembinaan graf biasanya
menghadapi kesukaran apabila kelasnya terdiri daripada pelajar yang berbeza dari
segi kognitif, pencapaian dan gaya pembelajaran. Pelajar dicadang menyiapkan soalan
graf dalam masa antara 35-40 minit. Majoriti pelajar menghadapi kekakangan masa
untuk menyiapkan soalan graf dalam masa yang dihadkan. Dengan itu timbul
pelbagai kesilapan dan kecuaian dalam jawapan pelajar.
1.3 Berdasarkan hasil praujian, pemeriksaan tugasan dan pemerhatian yang telah
dilakukan oleh pengkaji, beberapa pelbagai kesilapan dan kecuaian dalam jawapan
pelajar dikenal pasti, iaitu:
i. Tajuk tidak lengkap. Contohnya tidak tulis tahun jangkaan.
ii. Pemboleh ubah tidak lengkap. Contohnya tidak tulis unit
iii. Tidak ada asalan iaitu sifar 0
iv. Tidak tulis Tahun di paksi x
v. Tidak dapat menentukan skala yang sesuai yang menyebabkan graf yang
dihasilkan terlalu besar atau kecil
vi. Graf tidak tulis sumber
4. 3
vii. Petunjuk tidak lengkap atau sebahagiannya tidak warna
Daripada masalah yang dikenal pasti, adalah jelas pelajar sentiasa cuai dan melukis
graf yang tidak lengkap. Label-label yang tidak ditulis akan menyebabkan pelajar
kehilangan banyak markah. Masalah-masalah yang timbul memberi kesan kepada
pembelajaran membina graf khususnya pelajar-pelajar yang rendah pencapaian.
2.0 Fokus Kajian
Soalan alih bentuk komunikasi daripada teks linear kepada bukan linear menguji
kemahiran pelajar membuat kiraan dan melukis jenis media yang tepat dengan
mentransformkan data dalam jadual ke dalam media yang dilukis . Tambahan pula
pelajar perlu menyiapkan carta pai berbanding dalam masa 35-40 semenangnya
mencabar khusunya pelajar yang rendah pencapaian. Dalam keadaan kekekangan
masa ini pelajar mudah cuai dan melakukan kesilapan. Apabila label tidak lengkap
atau ada bahagian yang tercicir dan tidak ditulis, maka jawapan calon akan dianggap
tidak lengkap atau tidak tepat yang secara tidak langsung mempengaruh markah
keseluruhan calon.
Berdasarkan kepada masalah yang telah dikenal pasti, pengkaji telah menfokuskan
kepada intervensi membantu pelajar meminimumkan berlaku kecuaian dan kesilapan
walaupun dalam keadaan kekekangan masa. Fokus kajian ini tertumpu kepada aktiviti
meningkatkan kemahiran menjawab soalan graf dengan menekan 7 Perhentian yang
dapat membantu pelajar mengurangkan kesilapan dan memastikan pelajar dapat
hasilkan graf yang setiap label diisi tanpa ada yang tercicir.
5. 4
3.0 Objektif Kajian
3.1 Objektif umum
Meningkatkan pencapaian pelajar dalam Bahagian Alih Bentuk Komunikasi mata
pelajaran Pengajian Am Semester 2.
3.2 Objektif khusus
Objektif khusus dalam kajian ini ialah:
3.2.1 memastikan pelajar menulis semua maklumat yang dikehendaki dalam graf
3.2.2 melabel maklumat tajuk, pemboleh ubah, asalan atau sifar , label tahun,
penetapan nilai skala, petunjuk dan sumber dengan tepat dan lengkap
3.2.3 melukis graf dengan teknik yang betul
4.0 Kumpulan Sasaran
Kumpulan sasaran dalam kajian ini terdiri daripada 35 orang pelajar Tingkatan Enam
Atas (PAUPM dan PAUSM) yang berbeza pencapaian dalam menjawab soalan graf
5.0 Pelaksanaan Kajian
Kajian tindakan ini dilaksanakan selama tiga bulan iaitu daripada bulan Jun hingga
Ogos. Kajian dilakukan secara berperingkat bermula dengan tinjauan masalah,
analisis tinjauan masalah dan pelaksanaan intervensi menangani masalah.
5.1 Tinjauan Masalah
Tinjauan terhadap masalah pelajar dalam menghasilkan graf yang lengkap dan tepat
telah dilakukan . Kaedah kajian tinjauan masalah merangkumi kaedah kualitatif dan
kuantitatif. Antara instrumen yang digunakan mengumpul data permasalahan pelajar
ialah kaedah pemerhatian, borang soal selidik, pemeriksaan latihan dan praujian.
5.1.1 Pemerhatian
Pemerhatian telah dilaksanakan semasa pelajar menjawab 4 soalan latihan graf
didalam kelas.
6. 5
5.1.2 Borang soal selidik
Selain pemerhatian, borang soal selidik (rujuk Lampiran 1) telah diedar kepada
pelajar untuk mengenal pasti masalah yang dihadapi oleh pelajar semasa menjawab
soalan carta. Soalan yang dikemukakan antara lain berfokus kepada masalah dari segi
:
i. kekekangan masa menjawab soalan
ii. menentukan jenis media
iii. melabel maklumat dalam graf di tempat yang betul
iv. menulis tajuk, petunjuk, sumber yang lengkap
v. menentukan skala
vi. menentukan nilai dalam graf
vii. sentiasa tercicir maklumat dalam graf
viii. susun atur komponen dalam graf
5.1.3 Pemeriksaan tugasan
Pemeriksaan tugasan telah dilakukan sebanyak 4 kali.
5.1.4 Pra ujian
Pengkaji telah melaksanakan pra ujian kepada 35 orang pelajar untuk menilai
kemahiran pelajar menjawab soalan graf. Pelajar diperuntukkan masa selama 40 minit
untuk menyiapkan satu soalan (rujuk lampiran 2).
5.2 Analisis Tinjauan Masalah
Hasil daripada pemerhatian yang dilaksanakan didapati kebanyakan pelajar
kekekangan masa dan menjawab soalan dengan cepat, malah ada yang tidak membuat
semakan langsung setelah menyiapkan latihan.
Berdasarkan borang soal selidik yang meninjau masalah yang dihadapi oleh pelajar
dalam menjawab soalan graf, didapati majoriti pelajar (67.1% ) menghadapi masalah
selalu ada label atau isi yang tercicir. Ini bermakna maklumat dalam carta pai tidak
lengkap. Selain itu, sebanyak 42.9% orang pelajar juga menghadapi masalah untuk
menghasilkan graf yang kemas. Dapatan daripada soal selidik memberi implikasi
bahawa pelajar sentiasa cuai dan perlu menguasai kemahiran melukis graf dengan
memberi maklumat yang betul dan lengkap.
7. 6
Jadual 5.1 Soal Selidik MasalahPelajar Dalam Menjawab Soalan Carta pai
berbanding
Bil Masalah menjawab soalan carta pai berbanding Ya (%) Tidak (%)
1 Kurang pasti susun atur komponen dalam graf 23.3 76.7
2 Kurang pasti menentukan jenis media 15.7 84.3
3 Kurang pasti menulis tajuk dengan tepat 4.3 95.7
4 Kurang pasti menulis sumber dengan tepat 2.9 97.1
5 Kurang pasti menulis unit dengan betul 12.9 87.1
6 Kurang pasti menentukan nilai-nilai dalam graf 23.9 76.1
7 Tidak dapat melabel graf dengan betul 24 76
8 Selalu ada label atau isi yang tercicir 67.1 32.9
9 Tidak dapat menghasilkan graf dengan kemas 42.9 57.1
10 Kesukaran untuk menentukan skala 11.4 88.6
11 Tidak dapat menentukan petunjuk 4.3 95.7
12 Kesukaran untuk menyediakan graf yang memenuhi
ruang
24.3 75.7
Pengkaji telah memberi 4 tugas latihan melukis graf Hasil semakan latihan
menunjukkan pelajar sentiasa tidak melabel maklumat dalam graf dengan lengkap.
Antaranya tidak menulis unit, anggaran tahun dan sebagainya. Bagi pelajar yang tidak
dapat menentukan skala yang sesuai, graf yang dilukis terlalu besar sehingga tidak
ada ruang untuk menulis sumber dan petunjuk. Begitu juga dengan graf yang dilukis
terlalu kecil sehingga banyak ruang kosong dalam kertas graf. Justeru , pelajar banyak
kali memperbetulkan jawapan atau melukis semula graf sehingga mereka mengambil
masa yang banyak untuk menyelesaikan soalan graf yang diberi.
8. 7
Seterusnya, pengkaji melakukan praujian setelah membuat latihan graf sebanyak 4
kali. Didapati pelajar sentiasa ada label-label atau maklumat tidak ditulis. Hasil kerja
pelajar juga memperlihatkan kelemahan dari segi menulis tajuk yang tepat dan yang
lebih ketara adalah majoriti pelajar melakukan kesilapan kerana gagal memberi
maklumat yang lengkap atau label yang tercicir dalam graf. Dengan itu bilangan yang
memperoleh markah cemerlang adalah kurang.
Jadual 5.2 Pencapaian Praujian Pelajar
Skor (n/35) Praujian
N= 35 %
1-5 15 42.85
6-10 20 57.14
11 -15 0 0
16-20 0 0
Berdasarkan skor pencapaian praujian pelajar, didapati tidak ada pelajar memperoleh
skor 11-20 , sementara sebanyak 57.14% pelajar memperoleh skor 6-10 dan 42.85 %
memperoleh skor 5 ke bawah.
5.3 Tindakan Menangani Masalah
Kajian ini bertujuan untuk mengatasi masalah pembelajaran mengalih teks linear
kepada bukan linear dengan berfokus kepada masalah melukis graf dengan maklumat
yang lengkap dan tepat serta tidak ada sebarang maklumat yang tercicir.
Kronologi tindakan yang telah dilakukan oleh pengkaji adalah seperti berikut:
I. Analisis pemerhatian dan hasil tugasan pelajar
II. Analisis Borang Soal Selidik dan Praujian
III. Penggunaan teknik 7 Perhentian
IV. Proses penggunaan 7 Perhentian menilai dan komen hasil tugasan pelajar
V. Pascaujian
VI. Refleksi
9. 8
Rajah 5.1 : Koronologi tindakan kajian
Pengkaji memperkenalkan satu pendekatan yang berfokus kepada 7 Perhentian
untuk melaksanakan kajian tindakan. Teknik 7 Perhentian membolehkan pelajar
melukis graf dengan lebih sistematik. Dengan berpandu kepada teknik ini pelajar
dapat mengenal pasti maklumat yang tercicir dan menghasilkan graf yang lengkap.
5.4 Dapatan kajian
Pendekatan yang diperkenalkan sebagai intervensi dalam kajian ini adalah 7
Perhentian setelah menilai masalah pelajar dalam menjawab soalan graf.
Pendekatan 7 Perhentian ini digunakan semasa PdPc dalam kelas dengan langkah-
langkah seperti berikut:
Langkah Meningkatkan kemahiran melukis graf melalui 7 Perhentian.
Teknik 7 Perhentian merupakan satu siri komponen item dalam menghasilkan graf
yang mempunyai urutan tertentu. Dalam menghasilkan graf, pelajar perlu
mengeluarkan data-data daripada petikan dan diterjemahkan dalam bentuk jadual.
Berdasarkan maklumat dalam jadual pelajar melukis graf berpandukan 7 Perhentian:
10. 9
Perhentian 1 : Tajuk.
Tajuk mestilah dalam huruf besar dan mempunyai tiga komponen iaitu negara atau
lokasi, isu atau perkara dan tempoh masa atau tahun
Perhentian 2 : Pemboleh ubah
Pemboleh ubah mesti lengkap dan disertakan unit yang ditulis dalam kurungan
Perhentian 3: Asalan/sifar
Asalan merupakan permulaan titik sifar ( 0 ) antara paksi y dan x
Perhentian 4: Tahun
Pernyataan Tahun di paksi x dan perlu dilabel dengan tepat
Perhentian 5 : Skala
Penentuan Skala yang betul adalah penting supaya graf yang dihasilkan memenuhi
ruang, tidak terlalu besar atau kecil serta mewakili nilai dalam graf dengan tepat
Perhentian 6 : Petunjuk
Petunjuk mestilah lengkap dan mewakil data dalam graf dengan nilai dan ukuran yang
tepat
Perhentian 7: Sumber
Sumber mestilah berdasarkan soalan dan ditulis di sebelah kanan dan bawah graf.
Dengan berpandukan teknik 7 Perhentian, dapat memastikan pelajar melabel
maklumat dengan lengkap dan tidak ada mana-mana yang tercicir.
11. 10
Rajah 5.2 : Intervensi 7 Perhentian
Langkah 1 : Melaksanakanpengajaran dan pembelajaran menghasilkan graf
Dalam melaksanakan kajian ini, pelajar telah mengikuti pengajaran dan pembelajaran
menghasilkan graf. Pelajar diberi masa 40 minit untuk menjawab soalan graf
Langkah 2 : Mengaplikasikan teknik 7 Perhentian
Guru menekankan penggunaan teknik 7 Perhentian dalam menjawab soalan graf.
Pelajar dilatih melaksanakan 7 Perhentian mengikut urutan dari perhentian 1
hinggalah ke perhentian 7. Pelajar juga diberi penekanan perkara-perkara yang perlu
diberi perhatian di setiap perhentian.
Langkah 3 : menilai dan memberi komen terhadap hasil kerja rakan.
12. 11
Hasil kerja pelajar dipaparkan dan semua pelajar diminta meneliti hasil kerja rakan-
rakan dan memberi komen berpandukan teknik 7 Perhentian. Di sini berlakunya
kolaborasi dan interaksi yang aktif dalam kalangan pelajar. Pelajar berpeluang melihat
hasil kerja rakan yang betul atau baik secara dekat dan berpeluang membantu rakan-
rakan dengan memberi pandangan supaya hasil kerja rakan-rakan lain boleh
diperbaiki. Di samping itu pelajar boleh belajar daripada kesilapan kawan atau
membuat pembetulan setelah mendapat komen daripada rakan atau guru.
Langkah 4 : Membuat pengubahsuaian atau pembetulan pada graf berdasarkan
komen-komen rakan
Setelah mendapat komen daripada rakan-rakan dan guru, pelajar membuat
pengubahsuaian atau pembetulan pada hasil kerja masing-masing.
Langkah 5: Rumusan daripada guru
Seterusnya guru memberi rumusan terhadap hasil kerja pelajar dan juga komen yang
diberi oleh pelajar. Pendekatan dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan set soalan yang
berlainan kesukaran.
5.5 Refleksi Kajian
13. 12
Pendekatan 7 Perhentian dalam meningkatkan kemahiran menjawab soalan graf dan
hasil pelaksanaan kajian telah dinilai kembali oleh pengkaji.
5.5.1 Refleksi daripada pemerhatian
Berdasarkan pemerhatian yang dilakukan dengan pelaksanaan 7 Perhentian, didapati
tahap keyakinan dan kemampuan pelajar menghasilkan graf adalah menggalakkan.
Hasil kerja pelajar bertambah baik dengan kesilapan yang minimum. Masalah
maklumat yang tidak lengkap atau tidak menulis maklumat yang dikehendaki
berkurangan. Pelajar lebih yakin dan seronok menjawab soalan.
5.5.2 Refleksi terhadap perbandingan hasil Praujian dan Pascaujian
Setelah kajian tindakan dilaksanakan selama empat minggu, satu pasca uian telah
dilaksanakan. Keberkesanan penggunaan teknik 7 Perhjentian untuk meningkatkan
kemahiran menjawab soalan graf dapat dilihat daripada dapatan ujian pasca. Jika
dibandingkan antara praujian dan pasca ujian, didapati berlaku peningkatan yang amat
ketara.
Jadual 5.3 Perbandingan Pencapaian Praujian dan Pasca ujian Pelajar
Skor
(n/35)
Praujian Pasca ujian Peningkatan / pengurangan
N= 35 % N=35 % %
1-5 15 42.85 5 14.29 -28.56
6-10 20 57.14 2 5.71 -51.43
11 -15 0 0 3 8.57 +8.57
16-20 0 0 25 71.43 +71.43
Berdasarkan skor pencapaian pasca ujian, didapati hanya 14.29% pelajar
memperoleh skor 1 -5 dalam pasca ujian berbanding 42.85 % dalam praujian iaitu
penurunan sebanyak 28.56%. Sementara pelajar yang mencapai skor 16-20 telah
meningkat dengan ketara iaitu daripada 0% meningkat kepada 71.43 %, iaitu
peningkatan sebanyak 71.43 %.
14. 13
Rajah 5.3 Pencapaian pelajar dalam Praujian dan Pasca Ujian
Berdasarkan borang soal selidik yang meninjau keberkesanan mengguna teknik 7
Perhentian dalam menjawab soalan graf , didapati majoriti pelajar (94.28 % )
mendapati penggunaan teknik 7 Perhentian memberi impak positif dalam
pembelajaran. Ini bermakna teknik 7 Perhentian berjaya meningkatkan kemahiran
pelajar menjawab soalan graf. Dapatan daripada soal selidik memberi implikasi
bahawa teknik 7 Perhentian berjaya menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan
pelajar berasa lebih yakin dan seronok melukis graf.
Jadual 5.4 Soal Selidik Teknik 7 Perhentian Dalam Menjawab Soalan Graf
Bil Keberkesanan teknik 7 Perhentian dalam pembelajaran Ya (%) Tidak (%)
1 Pengguna teknik 7 Perhentian membantu saya lebih
memahami kaedah melukis graf
88.57 11.43
2 Saya berjaya memperbaiki kemahiran melukis graf
melalui teknik 7 Perhentian
91.42 8.57
3 Saya berasa lebih yakin menjawab soalan graf setelah
menggunakan teknik 7 Perhentian
91.42 8.57
4 Saya berasa penggunaan teknik 7 Perhentian dalam
pembelajaran adalah seronok
88.57 11.43
15. 14
5 Saya mendapati penggunaan teknik 7 Perhentian
memberi impak positif terhadap pembelajaran saya
94.28 5.7
6 Saya ingin mengguna teknik 7 Perhentian lebih kerap
dalam pembelajaran saya
88.57 11.43
5.5.4 Rumusan terhadap refleksi kajian
Keputusan kajian jelas menunjukkan pencapaian pelajar telah meningkat setelah
melaksanakan kajian. Pelajar lebih yakin dan berminat untuk menjawab graf. Hasil
kerja yang dinilai berpandukan teknik 7 Perhentian membolehkan pelajar sama-
sama menilai, memberi komen yang membina, sama-sama membantu rakan-rakan
untuk memperbaiki dan membetul kesilapan masing-masing. Kolaborasi
pembelajaran ini memastikan penglibatan semua pelajar secara maksimum dan
memenuhi gaya pembelajaran individu yang berbeza.
6.0 Cadangan Kajian Seterusnya
Cadangan kajian seterusnya ialah memperluaskan penggunaan teknik 7 Perhentian
untuk melukis carta dengan membuat pengubahsuaian bersesuaian dengan teknik
melukis carta.
16. 15
Bibliografi
Haji Md Lasa et al., (2018) Lembaran Praktis Pengajian Am, Local Publication Sdn
Bhd
Jurnal Pendidikan Tingkatan Enam (2020) ,Bahagian Pengurusan Sekolah Harian,
Kementerian Pendidikan Malaysia
Kertas soalan peperiksaan tahun-tahun lepas, Pengajian Am Penggal 2 (2018) Sasbadi
Sdn. Bhd.
Manual Kajian Tindakan, (2008) Bahagian Perancangan dan Penyelidikan Dasar
Pendidikan ,Kementerian Pendidikan Malaysia