ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
OLEH :
MUKTAR HELMI, S.Pd.I
ANGGOTA KPU KOTA PADANGSIDIMPUAN
DIVISI SOSIALISASI, PEND. PEMILIH DAN PENGEMBANGAN SDM
PEMILIH PEMULA
ï‚–
ï‚™ Pada undang-undang Pilpres 2008 dalam ketentuan
umum disebutkan bahwa Pemilih adalah Warga
Negara Indonesia yang telah genap berumur 17
(tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah
kawin (UU Pilpres 2008: 6).
ï‚™ Sedangkan yang dimaksud dengan pemilih pemula
adalah mereka yang telah berusia 17-21 tahun, telah
memiliki hak suara dan tercantum dalam daftar
pemilih tetap (DPT) serta pertama kali mengikuti
pemilihan umum, baik pemilihan legislatif maupun
pemilihan presiden (UU Pilpres 2008: 7).,
ï‚™ Pemilih pemula sebagai target untuk dipengaruhi
karena dianggap belum memiliki pengalaman voting
pada pemilu sebelumnya, jadi masih berada pada sikap
dan pilhan politik yang belum jelas. Pemilih pemula
yang baru mamasuki usia hak pilih juga belum
memiliki jangkauan politik yang luas untuk
menentukan kemana mereka harus memilih.

ï‚–
RUANG RUANG BELAJAR POLTIK
PEMILIH PEMULA

ï‚–

ï‚™ Pertama, ruang keluarga. Di dalam lingkungan
keluarga mereka belajar berdemokrasi pertama
kali, faktor keluarga sangat mempengaruhi cara
pandang mengenai seluk-beluk kehidupan yang ada
di sekitarnya, termasuk pendidikan politik diperoleh
pertamakali dari ruang keluarga. Keluarga
mempunyai kekuatan dalam mempengaruhi secara
emosional, sehingga faktor orang tua bisa
membentuk perilaku pemilih mereka.
ï‚™ Kedua, teman sebaya atau group, . Pengaruh teman
sebaya atau sepermainan menjadi faktor yang patut
dipertimbangkan, karena faktor eksternal ini bisa
mempengaruhi informasi dan pendidikan politik.
Teman sebaya dipercaya tidak hanya bisa
mempengaruhi persepsi dan tindakan positif tetapi
juga mempengaruhi persepsi dan tindakan negatif.
Sehingga kecenderungan perilaku politiknya
berpotensi homogen dengan perilaku politik teman
dekatnya
ï‚™ Ketiga, media massa. Media massa terutama televisi
mampu menyajikan sumber informasi politik
kepada khalayaknya secara efektif dan efisien, dalam
hal ini para remaja atau pemilih pemula dalam
sehari bisa menghabiskan waktu berjam-jam di
depan televisi, (meskipun tidak selalu menonton
program yang berkaitan dengan politik)

ï‚–
PARTISIPASI POLITIK

ï‚–
ï‚™ Partisipasi politik secara harafiah
berarti keikutsertaan, dalam konteks politik hal ini
mengacu pada pada keikutsertaan warga dalam berbagai
proses politik.
ï‚™ Pengertian partisipasi politik adalah kegiatan
warganegara yang bertujuan untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan politik. Partisipasi politik
dilakukan orang dalam posisinya sebagai
warganegara, bukan politikus ataupun pegawai negeri.
Sifat partisipasi politik ini adalah sukarela, bukan
dimobilisasi oleh negara ataupun partai yang berkuasa.
BENTUK BENTUK
PARTISIPASI POLTIK

ï‚–
Samuel P. Huntington dan Joan Nelson membagi bentukbentuk partisipasi politik menjadi:
 Kegiatan Pemilihan – yaitu kegiatan pemberian suara
dalam pemilihan umum, mencari dana partai, menjadi
tim sukses, mencari dukungan bagi calon legislatif atau
eksekutif, atau tindakan lain yang berusaha
mempengaruhi hasil pemilu;
 Lobby – yaitu upaya perorangan atau kelompok
menghubungi pimpinan politik dengan maksud
mempengaruhi keputusan mereka tentang suatu isu;
 Kegiatan Organisasi – yaitu partisipasi individu ke dalam
organisasi, baik selaku anggota maupun
pemimpinnya, guna mempengaruhi pengambilan
keputusan oleh pemerintah;
 Contacting – yaitu upaya individu atau kelompok
dalam membangun jaringan dengan pejabat-pejabat
pemerintah guna mempengaruhi keputusan
mereka, dan
 Tindakan Kekerasan (violence) – yaitu tindakan
individu atau kelompok guna mempengaruhi
keputusan pemerintah dengan cara menciptakan
kerugian fisik manusia atau harta benda, termasuk
di sini adalah huru-hara, teror, kudeta, pembutuhan
politik (assassination), revolusi dan pemberontakan.

ï‚–
CONTOH PARTISIPASI POLITIK
DALAM MASYARAKAT

ï‚–

ï‚™ Lingkungan keluarga, misal : musyawarah keluarga;
pemesang atribut kenegaraan pada hari besar
nasional; membaca dan mengikuti berbagai berita
di media masa dan elektronik.
ï‚™ Lingkungan sekolah, misal : pemilihan ketua
kelas, ketua osis, dan lain – lain; pembuatan AD –
ART dalam setiap organisasi yang diikuti; forumforum diskusi atau musyawarah; membuat artikel
tentang aspirasi siswa.
Lingkungan masyarakat, misal : partisipasi dalam
forum warga; pemilihan ketua RT, RW, dsb.
ï‚™ Lingkungan bangsa dan bernegara, misal :
menggunakan hak pilih dalam pemilu; menjadi
anggota aktif dalam partai politik; ikut aksi unjuk
rasa dengan damai, dan sebagainya.
ï‚™ Membentuk organisasi sosial politik atau menjadi
anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang
dapat mengontrol maupun memberi input terhadap
setiap kebijaksanaan pemerintah.
ï‚™ Aktif dalam proses pemilu.
Misalnya, berkampanye, menjadi pemilih aktif, dan
menjadi anggota perwakilan rakyat.
ï‚™ Bergabung dalam kelompok-kelompok kepentingan
kontemporer. Misalnya, melalui unjuk
rasa, petisi, protes, dan demonstrasi.

ï‚–
SUKSES PEMILU 9 APRIL 2014
SUKSES KITA SEMUA

More Related Content

What's hot (20)

ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN PEMILU 2024.pptx
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN  PEMILU 2024.pptxISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN  PEMILU 2024.pptx
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN PEMILU 2024.pptx
BawasluPacitan
Ìý
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Ahsanul Minan
Ìý
Pemilih pemula dan pangawasan partisipatif bawaslu jabar
Pemilih pemula dan pangawasan partisipatif bawaslu jabarPemilih pemula dan pangawasan partisipatif bawaslu jabar
Pemilih pemula dan pangawasan partisipatif bawaslu jabar
Ahsanul Minan
Ìý
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.pptMATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
CristianoKunto
Ìý
Urgensi pengawasan partisipatif
Urgensi pengawasan partisipatifUrgensi pengawasan partisipatif
Urgensi pengawasan partisipatif
Ahsanul Minan
Ìý
Potensi kerawanan pemilu-updated
Potensi kerawanan pemilu-updatedPotensi kerawanan pemilu-updated
Potensi kerawanan pemilu-updated
Ahsanul Minan
Ìý
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasPemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Muktar Eneste
Ìý
Jangan golput
Jangan golputJangan golput
Jangan golput
KAMOE Indonesia
Ìý
Bawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptx
Bawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptxBawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptx
Bawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptx
Jubair13
Ìý
Urgensi partisipasi dalam pengawasan
Urgensi partisipasi dalam pengawasanUrgensi partisipasi dalam pengawasan
Urgensi partisipasi dalam pengawasan
iwank shoeddienk
Ìý
MATERI PENGAWASAN PARTISIPATIF.PPT FOR YOUNG LEARNER
MATERI PENGAWASAN PARTISIPATIF.PPT FOR YOUNG LEARNERMATERI PENGAWASAN PARTISIPATIF.PPT FOR YOUNG LEARNER
MATERI PENGAWASAN PARTISIPATIF.PPT FOR YOUNG LEARNER
KajianIlmiahBanjar
Ìý
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Ahsanul Minan
Ìý
Pengawasan dan Sinergitas Pembentukan Badan Adhoc pada Pemilu 2024 - 24-10-20...
Pengawasan dan Sinergitas Pembentukan Badan Adhoc pada Pemilu 2024 - 24-10-20...Pengawasan dan Sinergitas Pembentukan Badan Adhoc pada Pemilu 2024 - 24-10-20...
Pengawasan dan Sinergitas Pembentukan Badan Adhoc pada Pemilu 2024 - 24-10-20...
RyanAstro
Ìý
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
A-Dian Kec-
Ìý
Peta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLU
Peta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLUPeta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLU
Peta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLU
Avida Virya
Ìý
Presentasi penanganan pelanggaran pemilu
Presentasi penanganan pelanggaran pemiluPresentasi penanganan pelanggaran pemilu
Presentasi penanganan pelanggaran pemilu
Billy Adam Fisher
Ìý
fasilitasi dan pembinaan.pptx
fasilitasi dan pembinaan.pptxfasilitasi dan pembinaan.pptx
fasilitasi dan pembinaan.pptx
TaufiqFredrikPasiak
Ìý
Permasalahan pemilu di indonesia
Permasalahan pemilu di indonesiaPermasalahan pemilu di indonesia
Permasalahan pemilu di indonesia
Election Commision
Ìý
Strategi pemenangan caleg
Strategi pemenangan calegStrategi pemenangan caleg
Strategi pemenangan caleg
Achmad Rozi El Eroy
Ìý
MATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptx
MATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptxMATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptx
MATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptx
Jubair13
Ìý
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN PEMILU 2024.pptx
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN  PEMILU 2024.pptxISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN  PEMILU 2024.pptx
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN PEMILU 2024.pptx
BawasluPacitan
Ìý
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Ahsanul Minan
Ìý
Pemilih pemula dan pangawasan partisipatif bawaslu jabar
Pemilih pemula dan pangawasan partisipatif bawaslu jabarPemilih pemula dan pangawasan partisipatif bawaslu jabar
Pemilih pemula dan pangawasan partisipatif bawaslu jabar
Ahsanul Minan
Ìý
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.pptMATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
CristianoKunto
Ìý
Urgensi pengawasan partisipatif
Urgensi pengawasan partisipatifUrgensi pengawasan partisipatif
Urgensi pengawasan partisipatif
Ahsanul Minan
Ìý
Potensi kerawanan pemilu-updated
Potensi kerawanan pemilu-updatedPotensi kerawanan pemilu-updated
Potensi kerawanan pemilu-updated
Ahsanul Minan
Ìý
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasPemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Muktar Eneste
Ìý
Bawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptx
Bawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptxBawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptx
Bawaslu Dompu-Pengawasan Pemilu 2024 (1).pptx
Jubair13
Ìý
Urgensi partisipasi dalam pengawasan
Urgensi partisipasi dalam pengawasanUrgensi partisipasi dalam pengawasan
Urgensi partisipasi dalam pengawasan
iwank shoeddienk
Ìý
MATERI PENGAWASAN PARTISIPATIF.PPT FOR YOUNG LEARNER
MATERI PENGAWASAN PARTISIPATIF.PPT FOR YOUNG LEARNERMATERI PENGAWASAN PARTISIPATIF.PPT FOR YOUNG LEARNER
MATERI PENGAWASAN PARTISIPATIF.PPT FOR YOUNG LEARNER
KajianIlmiahBanjar
Ìý
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Ahsanul Minan
Ìý
Pengawasan dan Sinergitas Pembentukan Badan Adhoc pada Pemilu 2024 - 24-10-20...
Pengawasan dan Sinergitas Pembentukan Badan Adhoc pada Pemilu 2024 - 24-10-20...Pengawasan dan Sinergitas Pembentukan Badan Adhoc pada Pemilu 2024 - 24-10-20...
Pengawasan dan Sinergitas Pembentukan Badan Adhoc pada Pemilu 2024 - 24-10-20...
RyanAstro
Ìý
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
A-Dian Kec-
Ìý
Peta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLU
Peta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLUPeta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLU
Peta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLU
Avida Virya
Ìý
Presentasi penanganan pelanggaran pemilu
Presentasi penanganan pelanggaran pemiluPresentasi penanganan pelanggaran pemilu
Presentasi penanganan pelanggaran pemilu
Billy Adam Fisher
Ìý
fasilitasi dan pembinaan.pptx
fasilitasi dan pembinaan.pptxfasilitasi dan pembinaan.pptx
fasilitasi dan pembinaan.pptx
TaufiqFredrikPasiak
Ìý
Permasalahan pemilu di indonesia
Permasalahan pemilu di indonesiaPermasalahan pemilu di indonesia
Permasalahan pemilu di indonesia
Election Commision
Ìý
MATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptx
MATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptxMATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptx
MATERI KETUA PENANGANAN PELANGGARAN VERFAK.pptx
Jubair13
Ìý

Similar to Pemilih pemula sosialisasi (20)

Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
Ikhwan Setiawan
Ìý
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
University of Andalas
Ìý
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
Panditha Si Cet KoCet
Ìý
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
RiskyAndreas
Ìý
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu PolitikMateri partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Cecep Zafar Sofyan
Ìý
Materi partisipasi politik
Materi partisipasi politikMateri partisipasi politik
Materi partisipasi politik
Cecep Zafar Sofyan
Ìý
Partisipasi Politik XI PSIS
Partisipasi Politik XI PSISPartisipasi Politik XI PSIS
Partisipasi Politik XI PSIS
Panditha Si Cet KoCet
Ìý
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
Putranto Argi Noviantoko
Ìý
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
University of Sultan Ageng Tirtayasa
Ìý
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
maryuni ,.
Ìý
472914790-Peran-Serta-Masyarakat-dalam-Peningkatan-Partisipasi-Pilkada-Pdg-20...
472914790-Peran-Serta-Masyarakat-dalam-Peningkatan-Partisipasi-Pilkada-Pdg-20...472914790-Peran-Serta-Masyarakat-dalam-Peningkatan-Partisipasi-Pilkada-Pdg-20...
472914790-Peran-Serta-Masyarakat-dalam-Peningkatan-Partisipasi-Pilkada-Pdg-20...
HalilurRahman5
Ìý
Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik Indonesia
Muhamad Yogi
Ìý
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
Aviesta Linggabuwana
Ìý
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
IGNASIUSTAMOAMA
Ìý
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
IGNASIUSTAMOAMA
Ìý
Bab i
Bab iBab i
Bab i
Dhea Trisna
Ìý
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
Ikhwan Setiawan
Ìý
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
University of Andalas
Ìý
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
RiskyAndreas
Ìý
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu PolitikMateri partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Cecep Zafar Sofyan
Ìý
Materi partisipasi politik
Materi partisipasi politikMateri partisipasi politik
Materi partisipasi politik
Cecep Zafar Sofyan
Ìý
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
maryuni ,.
Ìý
472914790-Peran-Serta-Masyarakat-dalam-Peningkatan-Partisipasi-Pilkada-Pdg-20...
472914790-Peran-Serta-Masyarakat-dalam-Peningkatan-Partisipasi-Pilkada-Pdg-20...472914790-Peran-Serta-Masyarakat-dalam-Peningkatan-Partisipasi-Pilkada-Pdg-20...
472914790-Peran-Serta-Masyarakat-dalam-Peningkatan-Partisipasi-Pilkada-Pdg-20...
HalilurRahman5
Ìý
Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik Indonesia
Muhamad Yogi
Ìý
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
IGNASIUSTAMOAMA
Ìý
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
IGNASIUSTAMOAMA
Ìý

Pemilih pemula sosialisasi

  • 1. OLEH : MUKTAR HELMI, S.Pd.I ANGGOTA KPU KOTA PADANGSIDIMPUAN DIVISI SOSIALISASI, PEND. PEMILIH DAN PENGEMBANGAN SDM
  • 2. PEMILIH PEMULA ï‚– ï‚™ Pada undang-undang Pilpres 2008 dalam ketentuan umum disebutkan bahwa Pemilih adalah Warga Negara Indonesia yang telah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin (UU Pilpres 2008: 6). ï‚™ Sedangkan yang dimaksud dengan pemilih pemula adalah mereka yang telah berusia 17-21 tahun, telah memiliki hak suara dan tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) serta pertama kali mengikuti pemilihan umum, baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden (UU Pilpres 2008: 7).,
  • 3. ï‚™ Pemilih pemula sebagai target untuk dipengaruhi karena dianggap belum memiliki pengalaman voting pada pemilu sebelumnya, jadi masih berada pada sikap dan pilhan politik yang belum jelas. Pemilih pemula yang baru mamasuki usia hak pilih juga belum memiliki jangkauan politik yang luas untuk menentukan kemana mereka harus memilih. ï‚–
  • 4. RUANG RUANG BELAJAR POLTIK PEMILIH PEMULA ï‚– ï‚™ Pertama, ruang keluarga. Di dalam lingkungan keluarga mereka belajar berdemokrasi pertama kali, faktor keluarga sangat mempengaruhi cara pandang mengenai seluk-beluk kehidupan yang ada di sekitarnya, termasuk pendidikan politik diperoleh pertamakali dari ruang keluarga. Keluarga mempunyai kekuatan dalam mempengaruhi secara emosional, sehingga faktor orang tua bisa membentuk perilaku pemilih mereka.
  • 5. ï‚™ Kedua, teman sebaya atau group, . Pengaruh teman sebaya atau sepermainan menjadi faktor yang patut dipertimbangkan, karena faktor eksternal ini bisa mempengaruhi informasi dan pendidikan politik. Teman sebaya dipercaya tidak hanya bisa mempengaruhi persepsi dan tindakan positif tetapi juga mempengaruhi persepsi dan tindakan negatif. Sehingga kecenderungan perilaku politiknya berpotensi homogen dengan perilaku politik teman dekatnya ï‚™ Ketiga, media massa. Media massa terutama televisi mampu menyajikan sumber informasi politik kepada khalayaknya secara efektif dan efisien, dalam hal ini para remaja atau pemilih pemula dalam sehari bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan televisi, (meskipun tidak selalu menonton program yang berkaitan dengan politik) ï‚–
  • 6. PARTISIPASI POLITIK ï‚– ï‚™ Partisipasi politik secara harafiah berarti keikutsertaan, dalam konteks politik hal ini mengacu pada pada keikutsertaan warga dalam berbagai proses politik. ï‚™ Pengertian partisipasi politik adalah kegiatan warganegara yang bertujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan politik. Partisipasi politik dilakukan orang dalam posisinya sebagai warganegara, bukan politikus ataupun pegawai negeri. Sifat partisipasi politik ini adalah sukarela, bukan dimobilisasi oleh negara ataupun partai yang berkuasa.
  • 7. BENTUK BENTUK PARTISIPASI POLTIK ï‚– Samuel P. Huntington dan Joan Nelson membagi bentukbentuk partisipasi politik menjadi: ï‚™ Kegiatan Pemilihan – yaitu kegiatan pemberian suara dalam pemilihan umum, mencari dana partai, menjadi tim sukses, mencari dukungan bagi calon legislatif atau eksekutif, atau tindakan lain yang berusaha mempengaruhi hasil pemilu; ï‚™ Lobby – yaitu upaya perorangan atau kelompok menghubungi pimpinan politik dengan maksud mempengaruhi keputusan mereka tentang suatu isu; ï‚™ Kegiatan Organisasi – yaitu partisipasi individu ke dalam organisasi, baik selaku anggota maupun pemimpinnya, guna mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah;
  • 8. ï‚™ Contacting – yaitu upaya individu atau kelompok dalam membangun jaringan dengan pejabat-pejabat pemerintah guna mempengaruhi keputusan mereka, dan ï‚™ Tindakan Kekerasan (violence) – yaitu tindakan individu atau kelompok guna mempengaruhi keputusan pemerintah dengan cara menciptakan kerugian fisik manusia atau harta benda, termasuk di sini adalah huru-hara, teror, kudeta, pembutuhan politik (assassination), revolusi dan pemberontakan. ï‚–
  • 9. CONTOH PARTISIPASI POLITIK DALAM MASYARAKAT ï‚– ï‚™ Lingkungan keluarga, misal : musyawarah keluarga; pemesang atribut kenegaraan pada hari besar nasional; membaca dan mengikuti berbagai berita di media masa dan elektronik. ï‚™ Lingkungan sekolah, misal : pemilihan ketua kelas, ketua osis, dan lain – lain; pembuatan AD – ART dalam setiap organisasi yang diikuti; forumforum diskusi atau musyawarah; membuat artikel tentang aspirasi siswa. Lingkungan masyarakat, misal : partisipasi dalam forum warga; pemilihan ketua RT, RW, dsb.
  • 10. ï‚™ Lingkungan bangsa dan bernegara, misal : menggunakan hak pilih dalam pemilu; menjadi anggota aktif dalam partai politik; ikut aksi unjuk rasa dengan damai, dan sebagainya. ï‚™ Membentuk organisasi sosial politik atau menjadi anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang dapat mengontrol maupun memberi input terhadap setiap kebijaksanaan pemerintah. ï‚™ Aktif dalam proses pemilu. Misalnya, berkampanye, menjadi pemilih aktif, dan menjadi anggota perwakilan rakyat. ï‚™ Bergabung dalam kelompok-kelompok kepentingan kontemporer. Misalnya, melalui unjuk rasa, petisi, protes, dan demonstrasi. ï‚–
  • 11. SUKSES PEMILU 9 APRIL 2014 SUKSES KITA SEMUA