Dokumen tersebut membahas tentang budidaya stroberi, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat pertumbuhan, pedoman budidaya seperti pembibitan, pengolahan media tanam, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman stroberi.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sawi yang umum dibudidayakan di Indonesia seperti sawi putih, hijau, dan huma. Juga membahas tentang klasifikasi botani, syarat tumbuh, cara membudidayakan, hama dan penyakit, serta tahapan panen dan pasca panen sawi.
Dokumen tersebut membahas tentang ketela pohon, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, budidaya, hama penyakit dan gulmanya. Ketela pohon berasal dari Amerika dan telah ditanam di berbagai negara termasuk Indonesia. Budidaya ketela pohon memerlukan iklim tropis dan curah hujan tinggi.
Dokumen tersebut membahas sejarah, jenis, manfaat, dan pedoman budidaya kacang tanah. Kacang tanah berasal dari Amerika Selatan dan mulai dibudidayakan di Indonesia pada abad ke-17. Dokumen ini memberikan informasi tentang varietas yang dibudidayakan, syarat pertumbuhan tanaman, teknik penanaman, dan pemeliharaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman hias gerbera (Gerbera jamensonii). Tanaman ini berasal dari Afrika Selatan dan merupakan tanaman hias penting yang dibudidayakan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Dokumen ini menjelaskan tentang sejarah, jenis, manfaat, dan pedoman budidaya gerbera mulai dari persiapan bibit, pengolahan media tanam, teknik
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman bawang daun, mulai dari persiapan lahan dan pembibitan, hingga tahapan penanaman, pemeliharaan, panen, dan pasca panen. Tahapan utama meliputi pengolahan tanah, pembibitan benih atau anakan, penanaman pada lubang yang telah disediakan, pemeliharaan melalui penyiangan gulma dan pemupukan, panen ketika tanaman berumur 2,5 bulan, dan pas
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, dan syarat tumbuh ketela pohon. Ketela pohon berasal dari Amerika dan telah menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan pokok setelah beras dan jagung. Sentra utamanya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Syarat tumbuh yang optimal adalah curah hujan 1500-2500 mm/tahun, suhu 10属C, kelembaban 60-65%, dan sinar
Budidaya tanaman pisang membutuhkan syarat tumbuh tertentu seperti suhu dan curah hujan tertentu. Pembibitan dapat dilakukan dari anakan, bonggol, atau bit anakan. Perawatan tanaman meliputi pemupukan, penyiangan gulma, dan perawatan tandan buah. Panen dilakukan berdasarkan tingkat kematangan buah.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sistem pertanian tradisional Aceh, termasuk cara meningkatkan hasil pertanian dengan biaya rendah, waktu penanaman yang tepat berdasarkan ilmu falak, dan cara-cara alami untuk mencegah hama tanaman seperti menggunakan jangkrik, daun pandan wangi, dan semut merah. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pengolahan tanah secara alami dengan pupuk kandang dan abu bakar.
Teknis budidaya pepaya membutuhkan syarat pertumbuhan tertentu seperti suhu dan kelembaban udara. Bibit dipersiapkan dari biji yang disemai dalam polybag. Tanaman ditanam pada lubang yang telah diberi pupuk, dan dipelihara dengan penyiangan, pemupukan, dan pengairan. Hama dan penyakit yang menyerang diatasi dengan pestisida organik. Pepaya siap panen pada umur 9-12 bulan.
Budidaya tanaman jagung, Cara Budidaya tanaman jagung, Teknik Budidaya tanaman jagung, Kerja Budidaya tanaman jagung, Berhasil Budidaya tanaman jagung,
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman tebu mulai dari persyaratan tanah, jenis-jenis tebu yang ditanam, cara pembukaan lahan dan penanaman bibit, pemeliharaan tanaman seperti penyulaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, pemanenan, serta keprasan lahan untuk tanaman tebu berikutnya.
Budidaya tanaman padi di lahan rawa merupakan pilihan yang potensial, terutama untuk meningkatkan produksi pangan di daerah dengan lahan basah atau rawa yang luas. Berikut adalah tahapan utama dalam budidaya padi rawa:
1. Persiapan Lahan
Pemilihan Lahan: Pilih lahan rawa yang memiliki ketersediaan air cukup, namun tidak terlalu dalam untuk menghindari masalah kelembaban berlebihan yang dapat mengganggu pertumbuhan padi.
Pengelolaan Air: Pastikan pengaturan tata air agar lahan tidak terlalu tergenang atau terlalu kering. Sistem saluran drainase perlu dipersiapkan untuk mengontrol ketinggian air.
Pengapuran: Lahan rawa seringkali memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah). Pengapuran menggunakan dolomit atau kapur pertanian dapat dilakukan untuk menetralkan pH lahan.
2. Pemilihan Varietas
Gunakan varietas padi khusus yang tahan terhadap kondisi lahan rawa, seperti varietas Inpara (Indonesian Inbred for Swampy Area), yang dikembangkan khusus untuk daerah rawa.
Varietas lain yang cocok untuk lahan rawa meliputi Ciherang, Inpari, dan Inpara 2.
3. Penanaman
Penyemaian Benih: Gunakan teknik persemaian benih di tempat khusus sebelum dipindahkan ke lahan. Persemaian berlangsung sekitar 15-20 hari.
Penanaman Bibit: Bibit dipindahkan ke lahan setelah berumur 20-25 hari, dengan jarak tanam sekitar 20 x 20 cm untuk memastikan tanaman dapat berkembang optimal.
4. Pemeliharaan
Pengairan: Lahan rawa memerlukan kontrol ketinggian air yang baik, terutama saat fase-fase kritis pertumbuhan padi, seperti saat fase anakan dan pembentukan malai.
Pemupukan: Gunakan pupuk organik dan pupuk kimia secara berimbang. Pupuk nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) sangat penting dalam pertumbuhan padi, khususnya di lahan rawa yang cenderung miskin unsur hara.
Pengendalian Hama dan Penyakit: Lahan rawa rentan terhadap hama seperti tikus, keong mas, dan penyakit seperti blast. Gunakan pestisida sesuai kebutuhan atau dengan metode pengendalian hayati agar tidak merusak ekosistem rawa.
5. Panen dan Pascapanen
Padi rawa biasanya bisa dipanen setelah 4-5 bulan, tergantung pada varietas yang digunakan.
Setelah panen, proses pengeringan perlu dilakukan dengan cepat untuk menghindari kerusakan kualitas gabah. Gunakan alas pengering untuk memudahkan proses pengeringan dan menjaga kualitas hasil panen.
6. Pengelolaan Lahan Pascapanen
Setelah panen, lahan perlu diolah kembali untuk persiapan penanaman berikutnya. Pengembalian sisa-sisa tanaman sebagai pupuk hijau bisa dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah.
Tantangan dalam Budidaya Padi Rawa
Keasaman Tinggi: Lahan rawa cenderung asam dan memerlukan pengelolaan khusus, termasuk penggunaan kapur.
Pengendalian Air: Fluktuasi air di lahan rawa sering kali tidak stabil, sehingga diperlukan kontrol yang baik agar tanaman tidak rusak.
Ketersediaan Nutrisi: Nutrisi di lahan rawa biasanya terbatas, sehingga memerlukan input pupuk yang lebih banyak dibanding lahan sawah biasa.
Dengan manajemen yang baik, padi rawa dapat menghasilkan produksi
Budidaya mentimun membutuhkan kondisi tertentu seperti jenis tanah lempung dan pH 5,5-6,8. Beberapa varietas mentimun yang dapat dibudidayakan adalah Mayapada F-1, Panda, dan Venus. Perawatan tanaman meliputi pemangkasan cabang, pemasangan ajir penopang, dan pengairan rutin. Hama dan penyakit yang sering menyerang antara lain thrips, tungau, penyakit downy mildew, dan powdery mildew
Teknis budidaya kedelai memberikan informasi tentang syarat tumbuh, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen kedelai. Kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asalkan drainase dan aerasinya baik, dengan suhu 20-30属C dan curah hujan 100-400 mm/bulan. Tahapan budidaya meliputi persiapan lahan, penanaman, pemupukan berkala, pengendalian h
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, dan syarat tumbuh ketela pohon. Ketela pohon berasal dari Amerika dan telah menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan pokok setelah beras dan jagung. Sentra utamanya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Syarat tumbuh yang optimal adalah curah hujan 1500-2500 mm/tahun, suhu 10属C, kelembaban 60-65%, dan sinar
Budidaya tanaman pisang membutuhkan syarat tumbuh tertentu seperti suhu dan curah hujan tertentu. Pembibitan dapat dilakukan dari anakan, bonggol, atau bit anakan. Perawatan tanaman meliputi pemupukan, penyiangan gulma, dan perawatan tandan buah. Panen dilakukan berdasarkan tingkat kematangan buah.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sistem pertanian tradisional Aceh, termasuk cara meningkatkan hasil pertanian dengan biaya rendah, waktu penanaman yang tepat berdasarkan ilmu falak, dan cara-cara alami untuk mencegah hama tanaman seperti menggunakan jangkrik, daun pandan wangi, dan semut merah. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pengolahan tanah secara alami dengan pupuk kandang dan abu bakar.
Teknis budidaya pepaya membutuhkan syarat pertumbuhan tertentu seperti suhu dan kelembaban udara. Bibit dipersiapkan dari biji yang disemai dalam polybag. Tanaman ditanam pada lubang yang telah diberi pupuk, dan dipelihara dengan penyiangan, pemupukan, dan pengairan. Hama dan penyakit yang menyerang diatasi dengan pestisida organik. Pepaya siap panen pada umur 9-12 bulan.
Budidaya tanaman jagung, Cara Budidaya tanaman jagung, Teknik Budidaya tanaman jagung, Kerja Budidaya tanaman jagung, Berhasil Budidaya tanaman jagung,
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman tebu mulai dari persyaratan tanah, jenis-jenis tebu yang ditanam, cara pembukaan lahan dan penanaman bibit, pemeliharaan tanaman seperti penyulaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, pemanenan, serta keprasan lahan untuk tanaman tebu berikutnya.
Budidaya tanaman padi di lahan rawa merupakan pilihan yang potensial, terutama untuk meningkatkan produksi pangan di daerah dengan lahan basah atau rawa yang luas. Berikut adalah tahapan utama dalam budidaya padi rawa:
1. Persiapan Lahan
Pemilihan Lahan: Pilih lahan rawa yang memiliki ketersediaan air cukup, namun tidak terlalu dalam untuk menghindari masalah kelembaban berlebihan yang dapat mengganggu pertumbuhan padi.
Pengelolaan Air: Pastikan pengaturan tata air agar lahan tidak terlalu tergenang atau terlalu kering. Sistem saluran drainase perlu dipersiapkan untuk mengontrol ketinggian air.
Pengapuran: Lahan rawa seringkali memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah). Pengapuran menggunakan dolomit atau kapur pertanian dapat dilakukan untuk menetralkan pH lahan.
2. Pemilihan Varietas
Gunakan varietas padi khusus yang tahan terhadap kondisi lahan rawa, seperti varietas Inpara (Indonesian Inbred for Swampy Area), yang dikembangkan khusus untuk daerah rawa.
Varietas lain yang cocok untuk lahan rawa meliputi Ciherang, Inpari, dan Inpara 2.
3. Penanaman
Penyemaian Benih: Gunakan teknik persemaian benih di tempat khusus sebelum dipindahkan ke lahan. Persemaian berlangsung sekitar 15-20 hari.
Penanaman Bibit: Bibit dipindahkan ke lahan setelah berumur 20-25 hari, dengan jarak tanam sekitar 20 x 20 cm untuk memastikan tanaman dapat berkembang optimal.
4. Pemeliharaan
Pengairan: Lahan rawa memerlukan kontrol ketinggian air yang baik, terutama saat fase-fase kritis pertumbuhan padi, seperti saat fase anakan dan pembentukan malai.
Pemupukan: Gunakan pupuk organik dan pupuk kimia secara berimbang. Pupuk nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) sangat penting dalam pertumbuhan padi, khususnya di lahan rawa yang cenderung miskin unsur hara.
Pengendalian Hama dan Penyakit: Lahan rawa rentan terhadap hama seperti tikus, keong mas, dan penyakit seperti blast. Gunakan pestisida sesuai kebutuhan atau dengan metode pengendalian hayati agar tidak merusak ekosistem rawa.
5. Panen dan Pascapanen
Padi rawa biasanya bisa dipanen setelah 4-5 bulan, tergantung pada varietas yang digunakan.
Setelah panen, proses pengeringan perlu dilakukan dengan cepat untuk menghindari kerusakan kualitas gabah. Gunakan alas pengering untuk memudahkan proses pengeringan dan menjaga kualitas hasil panen.
6. Pengelolaan Lahan Pascapanen
Setelah panen, lahan perlu diolah kembali untuk persiapan penanaman berikutnya. Pengembalian sisa-sisa tanaman sebagai pupuk hijau bisa dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah.
Tantangan dalam Budidaya Padi Rawa
Keasaman Tinggi: Lahan rawa cenderung asam dan memerlukan pengelolaan khusus, termasuk penggunaan kapur.
Pengendalian Air: Fluktuasi air di lahan rawa sering kali tidak stabil, sehingga diperlukan kontrol yang baik agar tanaman tidak rusak.
Ketersediaan Nutrisi: Nutrisi di lahan rawa biasanya terbatas, sehingga memerlukan input pupuk yang lebih banyak dibanding lahan sawah biasa.
Dengan manajemen yang baik, padi rawa dapat menghasilkan produksi
Budidaya mentimun membutuhkan kondisi tertentu seperti jenis tanah lempung dan pH 5,5-6,8. Beberapa varietas mentimun yang dapat dibudidayakan adalah Mayapada F-1, Panda, dan Venus. Perawatan tanaman meliputi pemangkasan cabang, pemasangan ajir penopang, dan pengairan rutin. Hama dan penyakit yang sering menyerang antara lain thrips, tungau, penyakit downy mildew, dan powdery mildew
Teknis budidaya kedelai memberikan informasi tentang syarat tumbuh, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen kedelai. Kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asalkan drainase dan aerasinya baik, dengan suhu 20-30属C dan curah hujan 100-400 mm/bulan. Tahapan budidaya meliputi persiapan lahan, penanaman, pemupukan berkala, pengendalian h
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
油
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
1. OL E H
I R . HA R D I S U YO N O
BUDIDAYA TANAMAN CABE
2. Penyemaian benih cabe
1. Penyemaian benih cabe tiga minggu sebelum
tanam
2. Merendam benih cabe dalam air hangat sela-
ma 4 6 jam untuk memecah masa dormansi
3. Tiriskan
4. Bungkus meggunakan kain lembam dan dibiar
kan +/- 18 jam
5. Menyiapkan media semai, yaitu campuran tanah
dan pupuk kandang = 2 : 1
3. 6. Memasukkan media ke dalam penyemaian
seperti, polibag, tray, gelas plastik dll
7. Tanam benih dalam lubang tanam, satu benih
satu lubang
8. Siram media yang telah ditanami benih cabe
9. Tutup permukaan media menggunakan daun
pisang
10 . Dilakukan penyiraman setiap hari
11. Membuka tutup pesemain secara bertahap
sehingga siap tanam
4. 2. Menyiapkan lahan
a. Tanah dibajak dan dihancurkan
b. Membuat bedengan dengan ukuran : lebar
1 1,2 meter, tinggi 30-40 cm dan jarak antar
bedengan 30 cm., panjang menyesuaikan lahan.
c. Taburkan kapur pertanian(dolomit) apabila pH
tanah masih dibawah 5,0
d. Pemberian pupuk dasar( pupuk kandang)
sebanyak 20 - 40 ton /ha dan pupuk buatan
SP 36 sebanyak 200 225 kg/ha diberikan sebe-
lum tanam.
6. 2. Pesemaian cabe
a. Sebelum disemai, benih direndam dalam air hangat
(50*C) selama 1 jam
b. Media tanam berupa tanah dan pupuk kandang ( 1 :
1 )
c. Benih di semaikan pada larikan sedalam 1 cm
secara merata, jarak larikan +/- 5 cm
d. Ditutup daun pisang selama 2 3 hari
e. Bedengan diberi naungan/atap dari plastik
f. Setelah berumur 7 8 hari bibit dipindahkan ke
dalam pot plastik/polybag.
7. g. Untuk menghindari sinar matahari yang terlalu
terik, dapat dipasang naungan
h. Dilakukan penyiraman setiap hari
8. Penyemaian dan pembibitan
a. Menyiapkan media tanam berupa tanah, arang
sekam dan kompos dengan perbandingan 2;1:1
atau tanah dan kompos ( 1:1)
b. Sebelum dicampur, media tsb diayak agar lebih
halus
c. Masukkan media tanam tsb kedalam polybag
d. Merendam benih cabe dalam air hangat +/- 3 jam
dan gunakan biji yang tenggelam
e. Tanam benih cabe dalam polybag sedalam 0,5 cm
dan tutup dengan kompos halus
9. f. Menyiram media tanam setiap hari pagi dan sore
hari dengan cara menutup permukaan media dengan
kertas koran dan siram.
g. Benih akan tumbuh sekitar 3 hst
h. Bibit cabe merah siap dipindahkan setelah 21 24
hst atau telah berdaun 3 4 helai.
10. Pemasangan ajir
1. Menancapkan ajir dengan jarak 4 cm dari pangkal batan
2. Pemasangan ajir dilakukan pada hari ke 7 setelah tanam
3. Pengikatan batang dilakukan setelah tanaman berumur 1
bulan
4. Pemotongan tunas setelah berumur 21 hst(dataran
rendah) atau 30 hst ( dataran tinggi )
5. Memotong tunas yang tumbuh pada ketiak daun dengan
tangan
6. Perempesan ini dilakukan sampai terbentuk cabang
utama (keluar bunga pertama dan kedua )
11. Mengairi tanaman cabe
1. Air diperlukan dalam keadaan cukup
2. Masa kritis yaitu saat pertumbuhan vegetatif cepat,
pembungaan dan pembuahan
3. Kebutuhan air per tanaman selama pertumbuhan
vegetatif 250 ml tiap 2 sekali, meningkat menjadi
450 ml tiap 2 hari pada masa pembungaan dan
pembuahan
4. Atau di leb selama 15 30 menit kemudian
dikeringkan
12. Pemupukan tanaman cabe
1. Untuk tanah jenis Andosol/latosol dat tinggi/medium
a. Pemupukan dasar ( 1 minggu sbt):
> pupuk kandang (kuda) 20 30 ton ha atau
kotoran ayam 15 20 ton /ha
> SP 36 300-400 kg/ha
b. Pemupukan susulan terdiri dari :
> Urea = 200 300 kg/ha
> ZA = 400 500 kg/ha
> KCl = 250 300 kg/ha
13. c. Pupuk tersebut diberikan 3 kali, masing-masing 1/3
nya yaitu pada :
> umur 3 minggu hst
> umur 6 minggu hst
> umur 9 minggu hst
> pemberian pupuk dengan cara disebar disekitar
lubang tanam,kemudian ditutup tanah.
14. Mengendalikan gulma
1. Tanaman cabe pada pertumbuhan awal peka
terhadap gulma
2. Gulma biasanya mulai menjadi pengganggu tana
man cabe pada umur 30 60 hst
3. Menggunaan herbisida dapat dilakukan pada fase
vegetatif pertumbuhan
gulma
15. Pengendalian Hama
a. Hama Trips
> sebagai vektor virus
> penyebab terjadinya daun kriting cabe
> daun keriting melengkung ke atas
> serangan hama ini dikuti dengan rontoknya bunga
cabe
> daun bercak keperakan dan daun keriting
> hama bersembunyi di gulungan daun dan bunga
> serangganya seperti semut hitam berwarna hitam
dan hijau
16. 2. Tungau(acarina)
> hewan berkelompok kecil bertungkai delapan
> daun yang terserang melengkung kebawah
> menyerang daun ke 3 ke bawah
> hewan ini sembunyi di daun bagian bawah
3. Virus
> penyakit ini disebarkan oleh kutu kebul(Bermisia)
dan kutu daun( Myzus persicae)
> kutu ini berwarna hijau tua hitam
> daun menjadi kriting( pucuk)
18. Perlakuan khusus pada tanaman cabe
1. Perendaman benih dengan air hangat
2. Perendaman benih dalam fungisida dan bacteri
sida
3. Perempesan tunas
> membuang tunas muda yang tumbuh dibawah
percabangan utama
19. Pemananan buah cabe
1. Cabe merah pertama kali dipanen pada umur 70
75 hst di dataran rendah atau 4 5 bulan didataran
tinggi
2. Interval pemanenan 2 7 hari
3. Cabe merah produksi dapat mencapai 10 14
ton /ha tergantung varitas.