composed by adnavi ulfa
pengertian mekanika newtonian, mekanika hamiltonian, mekanika langrangian
penurunan fungsi hamilton dan penurunan kekekalan energi
kasus kekekalan energi
fungsi hamilton dan aplikasi kasus
Dokumen tersebut membahas sistem kendali dalam koordinat umum, termasuk posisi partikel, koordinat umum, derajat kebebasan, dan penurunan persamaan Lagrange. Secara khusus, dibahas cara menyatakan posisi partikel dalam sistem dengan koordinat umum, konsep sistem kendali, dan penggunaan koordinat kartesius dan koordinat umum untuk menyatakan gerak partikel tunggal dan sistem.
PENDAHULUAN
Mekanika merupakan cabang ilmu fisika yang berhubungan dengan benda, yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda, baik benda yang diam (statis) maupun benda yang bergerak (kinematika dan dinamika). Kinematika merupakan ilmu fisika yang mempelajari gerak suatu benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut, sedangkam dinamika merupakan ilmu fisika yang mempelajari gerak suatu benda dengan memperhatikan atau memperhitungkan penyebab gerak benda tersebut. Masalah mekanika merupakan hal yang cukup penting dalam perkembangan ilmu fisika untuk kita pelajari karena masalah mekanika sangat erat kaitannya dengan peristiwa yang tejadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagaimana kita ketahui bahwa fisika merupakan ilmu yang mempelajari gejala alam yang dapat diamati dan diukur, dan kasus mekanika merupakan salah satu gejala alam yang dapat diamati dan diukur.
Dalam perkembangannya, mekanika dibagi dalam menjadi dua yaitu mekanika klasik dan mekanika kuantum. Mekanika klasik dititik beratkan pada benda-benda yang bergerak dengan kecepatan jauh dibawah kecepatan cahaya, sedangkan mekanika kuantum dititik beratkan pada benda-benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya.
MEKANIKA LAGRANGE
Mekanika Lagrange merupakan suatu metode penyelesaian persoalan mekanika yang tidak mudah diselesaikan dengan Mekanika Newton. Posisi sebuah partikel dalam l ruang dapat dinyatakan dengan menggunakan tiga jenis koordinat; dapat berupa koordinat kartesian, koordinat polar atau koordinat silinder. Dimisalkan jika suatu partikel bergerak dalam suatu bidang (memiliki derajat kebebasan 2 yaitu sumbu x dan y), dalam suatu ruang (memiliki derajat kebebasan 3 yaitu sumbu x, y, dan z). Jika sistem yang ditinjau mengandung N partikel, maka diperlukan paling kurang 3 N koordinat untuk menyatakan posisi semua partikel. Secara umum, terdapat n jumlah minimum koordinat yang diperlukan untuk menyatakan konfigurasi sistem. Koordinat-koordinat tersebut dinyatakan dengan:
q_1,q_2,,q_n
yang disebut dengan koordinat umum (generalized coordinates). Koordinat q_k dapat saja berupa sudut atau jarak. Tiap koordinat dapat berubah secara bebas terhadap lainnya (holonomic). Jumlah koordinat n dalam hal ini disebut dengan derajat kebebasan sistem tersebut.
Dalam sistem yang nonholonomic, masing-masing koordinat tidak dapat berubah secara bebas satu sama lain, yang berarti bahwa banyaknya derajat kebebasan adalah lebih kecil dari jumlah minimum koordinat yang diperlukan untuk menyatakan konfigurasi sistem. Salah satu contoh sistem nonholonomic adalah sebuah bola yang dibatasi meluncur pada sebuah bidang kasar. Lima koordinat diperlukan untuk menyatakan konfigurasi sistem, yakni dua koordinat untuk menyatakan posisi pusat bola dan tiga koordinat untuk menyatakan perputarannya. Dalam hal ini, koordinat-koordinat tersebut tidak dapat berubah semuanya secara bebas. Jika bola tersebut menggelinding, paling kurang dua koordinat mesti berubah. Dalam pembahasan selanjutnya
Dokumen ini menjelaskan rumus umum persamaan Lagrange untuk medan elektromagnet dan bagaimana energi kinetik dan potensial partikel dapat ditulis menggunakan potensial skalar dan vektor medan listrik dan magnetik. Persamaan umum Lagrange medan elektromagnet kemudian ditulis sebagai fungsi dari energi kinetik, potensial skalar, dan dot produk potensial vektor dan kecepatan partikel.
Teknik Lagrangian dan Hamiltonian merupakan pengembangan dari hukum Newton yang memungkinkan penyelesaian masalah mekanika yang lebih rumit dengan menggunakan koordinat umum dan pendekatan energi. Kedua teknik tersebut menggunakan koordinat posisi dan momentum serta menghasilkan persamaan diferensial orde satu.
Artikel ini membahas perbandingan antara mekanika Newton dan mekanika Lagrange. Mekanika Lagrange merupakan pendekatan alternatif untuk menganalisis sistem mekanik dengan cara pandang yang holistik, berfokus pada energi kinetik dan potensial tanpa mempertimbangkan gaya secara langsung.
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode Lagrange dalam memodelkan dinamika fluida, khususnya untuk kasus turbulensi. Metode Lagrange menggunakan pendekatan relativistik lagrangian bosonik untuk membangun persamaan Navier-Stokes yang menggambarkan dinamika fluida.
1. Fungsi Hamilton merupakan persamaan kanonik untuk gerak yang terdiri dari 2n persamaan diferensial orde-1 yang menggambarkan hubungan antara koordinat dan momentum suatu sistem.
2. Fungsi Hamilton dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi dan benda dalam medan sentral.
3. Persamaan Lagrange dapat diterapkan untuk menyelesaikan gerak zarah bermuatan dalam medan elektromagnetik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikdzakiamin02
油
Metode Lagrangean merupakan pengembangan mekanika klasik yang menggunakan konsep energi total (kinetik dan potensial) sebagai kuantitas fisisnya dalam menjelaskan gerak partikel, berbeda dengan pendekatan gaya pada mekanika Newtonian. Persamaan Lagrangean didefinisikan sebagai selisih antara energi kinetik dan potensial suatu sistem, dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah kinematika gerak partikel.
Dokumen ini menjelaskan Persamaan Schrodinger, yang merupakan persamaan penting untuk menjelaskan perilaku elektron. Persamaan ini dikembangkan dari konsep mekanika klasik dan mekanika kuantum, dan solusinya dapat menunjukkan sifat diskrit energi elektron. Pemisahan variabel digunakan untuk mendapatkan Persamaan Schrodinger bebas waktu.
Mekanika Kuantum FI 5003 mencakup review persamaan Schrodinger dan solusinya, teori gangguan, dinamika kuantum, aproksimasi WKB, operator dan aplikasinya, metoda variasional dan Hartree Fock, teori gangguan bergantung waktu, hamburan, partikel sejenis, dan koreksi relativistik. Kuliah dilakukan secara tatap muka dengan penugasan RBL yang dipresentasikan secara bertahap dan diujikan secara berkala."
Persamaan Schr旦dinger menjelaskan perilaku elektron dalam atom sebagai gelombang. Dokumen ini menjelaskan bagaimana fungsi Hamilton dapat digunakan untuk menggambarkan energi elektron dan mengembangkan operator momentum dan energi. Hal ini memungkinkan pengembangan persamaan Schr旦dinger satu dan tiga dimensi, baik yang bergantung waktu maupun bebas waktu.
Teks ini membahas persamaan Lagrange dan prosedur umum untuk mencari persamaan gerak suatu sistem. Persamaan Lagrange dirumuskan berdasarkan energi kinetik dan potensial tanpa mempertimbangkan gaya-gaya. Persamaan ini setara dengan hukum Newton jika menggunakan koordinat kartesius. Metode ini lebih mudah untuk partikel tunggal. Teks ini juga menjelaskan contoh penerapan persamaan Lagrange pada koordinat silinder untuk menent
Energi Partikel yang Bergerak Harmonik Sederhana
Dokumen ini membahas tentang hukum kekekalan energi pada gerak harmonik sederhana. Pada posisi setimbang, seluruh energi potensial diubah menjadi energi kinetik dan sebaliknya. Sistem akan bergerak secara periodik dengan gaya pemulih yang selalu mengembalikan benda ke posisi semula. Dokumen ini juga membahas tentang energi kinetik, potensial, dan total pada gerak harmonik seder
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang persamaan Schrodinger atom hidrogen dan pemecahan persamaan tersebut.
2. Ada beberapa bilangan kuantum yang menentukan sifat atom hidrogen seperti bilangan kuantum utama, azimuth, magnetik dan spin.
3. Fungsi gelombang atom hidrogen terpisah menjadi fungsi radial, sudut dan azimut.
1. Persamaan Laplacian dalam koordinat sferis dituliskan. Operator Hamiltonian untuk gerak elektron dalam medan listrik dan magnet juga ditulis.
2. Fungsi gelombang radial untuk atom ditulis dan dinormalisasi. Energi elektron untuk fungsi gelombang tersebut dicari.
3. Spinor untuk elektron dalam medan magnet ditulis. Periode getaran spinor tersebut dicari.
4. Persamaan Schwarz dibuktikan.
5. Nilai eigen dan fungsi eigen t
Dokumen tersebut membahas tentang termodinamika, yang merupakan ilmu yang mempelajari transformasi bentuk energi. Dibahas pula definisi sistem dan lingkungan, sifat-sifat termodinamika seperti ekstensif, intensif, dan fungsi keadaan, besaran-besaran seperti suhu, tekanan, dan volume, serta hukum-hukum termodinamika pertama seperti konservasi energi.
Terdiri dari Bab mekanika gelombang, operator, solusi persamaan schrodinger, atom hidrogendan momentum sudut. Dilengkapi dengan Contoh soal dan pembahasannya.
Disusun oleh :
Dindi, Dini, Sasti, Rima, Alfi, Yuni, Fina, Nur89, wawan, Aziz Ayu dini Wiwis, denin, Nur, Anis, dan Ms Ihsan.
PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JEMBER
Persamaan Schrodinger digunakan untuk menemukan fungsi gelombang partikel. Persamaan ini harus memenuhi tiga kriteria: konsisten dengan hukum kekekalan energi, konsisten dengan persamaan de Broglie, dan berharga tunggal. Untuk partikel bebas dalam satu dimensi, fungsi gelombang berbentuk sinusoidal yang bergantung pada momentum dan energi partikel. Dalam tiga dimensi, persamaan Schrodinger meliputi ketiga arah dimensi terse
1. Fungsi Hamilton merupakan persamaan kanonik untuk gerak yang terdiri dari 2n persamaan diferensial orde-1 yang menggambarkan hubungan antara koordinat dan momentum suatu sistem.
2. Fungsi Hamilton dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi dan benda dalam medan sentral.
3. Persamaan Lagrange dapat diterapkan untuk menyelesaikan gerak zarah bermuatan dalam medan elektromagnetik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikdzakiamin02
油
Metode Lagrangean merupakan pengembangan mekanika klasik yang menggunakan konsep energi total (kinetik dan potensial) sebagai kuantitas fisisnya dalam menjelaskan gerak partikel, berbeda dengan pendekatan gaya pada mekanika Newtonian. Persamaan Lagrangean didefinisikan sebagai selisih antara energi kinetik dan potensial suatu sistem, dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah kinematika gerak partikel.
Dokumen ini menjelaskan Persamaan Schrodinger, yang merupakan persamaan penting untuk menjelaskan perilaku elektron. Persamaan ini dikembangkan dari konsep mekanika klasik dan mekanika kuantum, dan solusinya dapat menunjukkan sifat diskrit energi elektron. Pemisahan variabel digunakan untuk mendapatkan Persamaan Schrodinger bebas waktu.
Mekanika Kuantum FI 5003 mencakup review persamaan Schrodinger dan solusinya, teori gangguan, dinamika kuantum, aproksimasi WKB, operator dan aplikasinya, metoda variasional dan Hartree Fock, teori gangguan bergantung waktu, hamburan, partikel sejenis, dan koreksi relativistik. Kuliah dilakukan secara tatap muka dengan penugasan RBL yang dipresentasikan secara bertahap dan diujikan secara berkala."
Persamaan Schr旦dinger menjelaskan perilaku elektron dalam atom sebagai gelombang. Dokumen ini menjelaskan bagaimana fungsi Hamilton dapat digunakan untuk menggambarkan energi elektron dan mengembangkan operator momentum dan energi. Hal ini memungkinkan pengembangan persamaan Schr旦dinger satu dan tiga dimensi, baik yang bergantung waktu maupun bebas waktu.
Teks ini membahas persamaan Lagrange dan prosedur umum untuk mencari persamaan gerak suatu sistem. Persamaan Lagrange dirumuskan berdasarkan energi kinetik dan potensial tanpa mempertimbangkan gaya-gaya. Persamaan ini setara dengan hukum Newton jika menggunakan koordinat kartesius. Metode ini lebih mudah untuk partikel tunggal. Teks ini juga menjelaskan contoh penerapan persamaan Lagrange pada koordinat silinder untuk menent
Energi Partikel yang Bergerak Harmonik Sederhana
Dokumen ini membahas tentang hukum kekekalan energi pada gerak harmonik sederhana. Pada posisi setimbang, seluruh energi potensial diubah menjadi energi kinetik dan sebaliknya. Sistem akan bergerak secara periodik dengan gaya pemulih yang selalu mengembalikan benda ke posisi semula. Dokumen ini juga membahas tentang energi kinetik, potensial, dan total pada gerak harmonik seder
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang persamaan Schrodinger atom hidrogen dan pemecahan persamaan tersebut.
2. Ada beberapa bilangan kuantum yang menentukan sifat atom hidrogen seperti bilangan kuantum utama, azimuth, magnetik dan spin.
3. Fungsi gelombang atom hidrogen terpisah menjadi fungsi radial, sudut dan azimut.
1. Persamaan Laplacian dalam koordinat sferis dituliskan. Operator Hamiltonian untuk gerak elektron dalam medan listrik dan magnet juga ditulis.
2. Fungsi gelombang radial untuk atom ditulis dan dinormalisasi. Energi elektron untuk fungsi gelombang tersebut dicari.
3. Spinor untuk elektron dalam medan magnet ditulis. Periode getaran spinor tersebut dicari.
4. Persamaan Schwarz dibuktikan.
5. Nilai eigen dan fungsi eigen t
Dokumen tersebut membahas tentang termodinamika, yang merupakan ilmu yang mempelajari transformasi bentuk energi. Dibahas pula definisi sistem dan lingkungan, sifat-sifat termodinamika seperti ekstensif, intensif, dan fungsi keadaan, besaran-besaran seperti suhu, tekanan, dan volume, serta hukum-hukum termodinamika pertama seperti konservasi energi.
Terdiri dari Bab mekanika gelombang, operator, solusi persamaan schrodinger, atom hidrogendan momentum sudut. Dilengkapi dengan Contoh soal dan pembahasannya.
Disusun oleh :
Dindi, Dini, Sasti, Rima, Alfi, Yuni, Fina, Nur89, wawan, Aziz Ayu dini Wiwis, denin, Nur, Anis, dan Ms Ihsan.
PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JEMBER
Persamaan Schrodinger digunakan untuk menemukan fungsi gelombang partikel. Persamaan ini harus memenuhi tiga kriteria: konsisten dengan hukum kekekalan energi, konsisten dengan persamaan de Broglie, dan berharga tunggal. Untuk partikel bebas dalam satu dimensi, fungsi gelombang berbentuk sinusoidal yang bergantung pada momentum dan energi partikel. Dalam tiga dimensi, persamaan Schrodinger meliputi ketiga arah dimensi terse
1. Untuk merancang sistem kendali, sistem fisis harus dimodelkan secara matematis berdasarkan hukum-hukum fisis. Model matematis menggambarkan karakteristik dinamis sistem.
2. Ada dua pendekatan analisis sistem kendali: fungsi alih untuk sistem sederhana linear dan state space untuk sistem modern kompleks.
3. Pemodelan sistem elektrik didasarkan pada hukum Kirchhoff yang menghasilkan persamaan diferensial yang kemud
Teks tersebut merangkum konsep-konsep dasar dinamika sistem partikel seperti kekekalan momentum linier, momentum sudut, dan energi pada sistem partikel. Konsep-konsep tersebut diterapkan pada beberapa contoh seperti roket dan sabuk konveyor.
Hukum pertama termodinamika membahas prinsip konservasi energi dalam sistem tertutup, di mana energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan melainkan hanya dapat berubah bentuk. Energi dapat berpindah dalam bentuk panas atau kerja, dan jumlah energi yang masuk ke sistem harus sama dengan yang keluar.
Teori elektron bebas terkuantisasi menjelaskan bahwa elektron dalam logam dapat bergerak bebas namun memiliki energi yang terkuantisi. Energi elektron ditentukan oleh bilangan kuantum dan berkaitan dengan panjang gelombang de Broglie. Statistik Fermi-Dirac menjelaskan distribusi elektron pada tingkat energi yang berbeda berdasarkan prinsip eksklusi Pauli. Konduktivitas listrik logam dijelaskan oleh model elektron bebas
Dokumen tersebut membahas model matematika dari suatu masalah fisika. Secara khusus membahas penurunan rumus gerak osilasi bebas dan dipengaruhi gaya luar dari sistem pegas bermassa. Rumus gerak tersebut berupa persamaan diferensial yang kemudian diselesaikan untuk beberapa kasus seperti tanpa redaman, dengan redaman kritis dan berlebihan, serta dipengaruhi gaya periodik.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
3. Dalam mekanika klasik kita biasanya menggunakan mekanika Newtonian dalam
memecahkan permasalahan gerak benda. Dengan meninjau gaya total yang dialami benda
tersebut. Contoh, ditinjau dari gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang,
maka diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan
kontak antara partikel dengan permukaan bidang. Namun sayang, tak selamanya gaya konstrain
yang beraksi terhadap partikel dapat diketahui. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus
terdapat gaya yang tak dapat diketahui,maka pendekatan Newtonian tak berlaku.
Diperlukan pendekatan khusus ketika benda berada dalam sistem dinamis yang berpindah dari
satu titik ke titik lain dalam interval waktu spesifik. Metode ini menggunakan tinjauan energi
total dari karakteristik benda objek. Muncullah pendekatan Hamiltonian.
MENU
5. SEBAGAI
DASAR
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
SEKILAS
KONSEP KEKEKALAN ENERGI :
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari satu benda
kebenda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi total tidak berkurang dan
juga tidak bertambah
SALAH SATUNYA
KEKEKALAN ENERGI MEKANIK
Energi Mekanik selalu tetap atau kekal selama terjadi perubahan energi antara EP
dan EK
EP + EK = EM
6. PENURUNAN RUMUS KEKEKALAN ENERGI
DITINJAU DARI GAYA TAK KONSERVATIF
Secara umum, sebuah gaya bersifat konservatif
apabila usaha yang dilakukan oleh gaya pada sebuah
benda yang melakukan gerakan menempuh lintasan
tertentu hingga kembali ke posisi awalnya sama
dengan nol. Sebuah gaya bersifat tak-konservatif
apabila usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut pada
sebuah benda yang melakukan gerakan menempuh
lintasan tertentu hingga kembali ke posisi semula tidak
sama dengan nol.
ENERGI POTENSIAL
W = EP1 EP2 = mgh1 mgh2
ENERGI KINETIK
W = EK2 EK1 = 遜 mv2
2 遜 mv1
2
Kedua persamaan ini kita tulis
kembali menjadi :
Wp = Wk
EP1 EP2 = EK2 EK1
mgh1 mgh2 = 遜 mv2
2 遜 mv1
2
mgh1 + 遜 mv1
2 = mgh2 + 遜 mv2
2
EM1 = EP1 + EK1 (KEDUDUKAN AWAL)
EM2 = EP2 + EK2 (KEDUDUKAN AKHIR)
EM1 = EM2
EP + EK = EM (konstan)
7. KEKEKALAN ENERGI DARI TINJAUAN
LANGRANGE
Gerak suatu system mekanik terdapat perubahan sebanyak
2 , (
= 1, 2, 3, . )
integral geark
yang menentukan keadaan system.
Karena persamaan gerak system tertutup tidak bergantung pada waktu secara eksplisit, maka
waktu awal dapat dipilih mempunyai harga sembarang sehingga konstanta yang muncul pada
penyelesaian persamaan gerak selalu dapat dianggap sebagai penambahan konstanta waktu to
Dengan mengeliminasi t + to dari fungsi banyak 2s didapat rumusan qi dan qi dalam C1 C2 C2s-
1 sebagai berikut
qi = qi ( t + to ,C1 . C2 , C2s-1 )
i = i ( t + to ,C1 . C2 , C2s-1 )
jika 2s 1 konstanta C1 . C2 .., C2s-1 ditulis dalam variable q dan q akan diperoleh integral gerak
yang dimaksud.
homogenitas waktu akan menghasilkan fungsi Lagrange suatu system tertutup yang tidak
bergantung pada waktu secara eksplisit. Diferensial total Langrange
=
+
8. KEKEKALAN ENERGI DARI TINJAUAN
LANGRANGE
Seandainya L bergantung pada waktu secara eksplisit, maka pada ruas kanan akan muncul suku
L/t. Dengan menggantikan turunan L/t dari persamaan Lagrange dengan dL/dtL/qi diperoleh
=
+
=
Atau
= 0
Dari persamaan ini diperoleh
=
(Persamaan 1)
Besaran ini disebut sebagai energi sistem
Hukum kekekalan energi tidak hanya berlaku untuk sistem tertutup, tetapi berlaku untuk sistem yang
di dalamnya terdapat medan gaya yang konstan (yaitu jika medan tidak bergantung pada waktu);
satu-satunya yang digunakan dalam menurunkan sifat fungsi Lagrange juga terdapat dalam kasus
ini adalah ketergantungan terhadap waktu secara eksplisit dan disebut sebagai konservatif.
Dinyatakan dalam bentuk : L = T ( q, ) - (q)
9. KEKEKALAN ENERGI DARI TINJAUAN
LANGRANGE
Dalam hal ini T adalah fungsi kecepatan kuadrat. Jika digunakan teorema Euler untuk suatu fungsi
homogen dikerjakan pada fungsi ini akan diperoleh:
=
= 2
Dengan mensubtitusikan persamaan ini ke pers [6.1] didapat bahwa:
E = T ( q, ) - (q) (Persamaan 2)
Dan jika dinyatakan dalam koordinat Cartesioan
2
+ (1, 2, ) (Persamaan 3)
Dengan cara ini energi suatu sistem dapat ditulis mengandung dua suku yang berbeda yaitu energi
kinetik yang bergantung pada kecepatan dan energi potensial yang bergantung pada koordinat
partikel yang bersangkutan.
MENU
10. HAMILTON
PERSAMAAN
FUNGSI
HAMILTON
Persamaan Hamilton untuk gerak pada sebuah fungsi dari
koordinat umum
H = p L (1)
Untuk sebuah sistem dinamik sederhana, energi kinetik sistem
adalah fungsi kuadrat dari dan energi potensialnya
merupakan fungsi q saja :
L = T ( q, ) V(q) (2)
Berdasarkan teorema Euler untuk fungsi homogeni,
deperoleh
p L =
=
= 2T (3)
Oleh karena itu :
H = p L = 2T (T-V) = T +V (4)
Persamaan ini tak lain adalah energi total dari sistem yang
kita tinjau. Selanjutnya, pada n buah persamaan yang ditulis
sebagai :
PK =
(k = 1,2,n) (5)
Dan nyatakan dalam dalam p dan q
k = k (pk , qk) (6)
Dengan persamaan di atas, kita dapat nyatakan fungsi H
yang bersesuaian dengan variasi pk, qk sebagai berikut :
瑞 = + 瑞
瑞 (7)
11. HAMILTON
PERSAMAAN
FUNGSI
HAMILTON
Suku pertama dan suku kedua yang ada
dalam tanda kurung saling meniadakah, oleh
karena menurut definisi k = / k, oleh
karena itu:
瑞 = 瑞 瑞
(8)
Variansi fungsi H selanjutnya dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut:
瑞 =
瑞 +
瑞
(9)
Sehingga diperoleh :
=
=
Persamaan Kanonik
Hamilton untuk gerak
MENU
12. CONTOH KASUS HAMILTON
1) Tentukan persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi menggunakan persamaan
Hamilton
Jawab : Energi kinetik dan energi potensial sistem dapat dinyatakan sebagai :
=
=
介
(13)
Momentumnya dapat ditulis
=
= =
(14)
Hamiltoniannya dapat ditulis :
= + =
+
(15)
13. Persamaan geraknya adalah :
=
= (16)
dan diperoleh :
= 情 =
Persamaan pertama menyatakan hubungan momentum-kecepatan.
Dengan menggunakankedua persamaan di atas, dapat kita tulis :
+ 情 = 0 (17)
yang tak lain adalah persamaan osilator harmonik.
CONTOH KASUS HAMILTON
14. 2. Gunakan persamaan Hamilton untuk mencari persamaan gerak benda yang
berada di bawah pengaruh medan sentral.
Jawab : Energi kinaetik dan energi potensial sistem dapat dinyatakan
dalam koordinat polar sebagai berikut:
=
2
2
+ 2
2
= () (17)
Jadi :
=
= =
(18)
=
= 2
=
2 (19)
Akibatnya :
H =
1
2
2 +
2
2 + ( ) (20)
CONTOH KASUS HAMILTON
16. Dua persamaan yang terakhir menunjukkan bahwa momentum sudut
tetap,
= $ = 2 = (26)
Sedangkan dua persamaan sebelumnya memberikan,
= =
2
3
()
(27)
untuk persamaan gerak dalam arah radial.
CONTOH KASUS HAMILTON
17. 1 Coki bermain skateboard. Dengan menganggap Coki dan
skateboardnya sebagai sebuah partikel, pusatnya bergerak melewati
lintasan berbentuk seperempat lingkaran dengan jarijari 3,00 m.
Massa total Coki dan skateboardnya 25,0 kg. Ia mulai bergerak dari
keadaan diam, dan diasumsikan tak ada gesekan. a) Tentukan laju
pada akhir lintasan. b) Cari gaya normal yang bekerja padanya saat
ia berada di bawah lintasan
CONTOH KASUS KEKEKALAN ENERI
18. Penyelesaian :
a) Kita tidak dapat menggunakan persamaan gerak dengan
percepatan konstan; percepatan tidak konstan karena kemiringan
berkurang ketika Coki turun. Oleh karena itu, kita akan
menggunakan pendekatan energi. Karena tak ada gesekan maka
hanya terdapat gaya normal yang diberikan oleh lintasan selain
gaya berat yang dihasilkan Coki. Meskipun gaya-gaya ini terjadi
sepanjang lintasan, gaya ini melakukan nol kerja karena gaya
normal tegak lurus dengan kecepatan Coki di setiap titik. Oleh
karena itu $$ = 0 dan energi mekanik total akan kekal.
CONTOH KASUS KEKEKALAN ENERI
19. Ambil titik 2 sebagai titik awal dan titik 1 pada dasar lintasan, anggap
y= 0 pada dasar lintasan. Kemudian y2 = R dan y1 = 0. Coki mulai bergerak
dari keadaan diam di atas lintasan sehingga v1= 0. Maka besaran dari
berbagai energi adalah
K2 = 0 U2 = mgR
K1 =
1
2
mv1
2 U1 = 0
2 + 2 = 1 + 1
0 + =
1
2
1
2
+ 0
1 = 2
1 = 2(9,80
2)(3,00) = 7,67 /
CONTOH KASUS KEKEKALAN ENERI
20. b) Kita akan menghitung besar dari gaya normal di titik 1. Karena tidak muncul
pada persamaan energi, maka kita akan menggunakan hukum kedua Newton.
Coki bergerak dengan laju 1 = 2 di mana R merupakan jari-jari lingkaran;
percepatan yang dimiliki Coki terjadi secara radial dan besarnya;
=
1
2
=
2
= 2
Jika kita ambil dari y positif ke atas, maka pada komponen y dari hukum kedua
Newton, adalah:
告 = + = = 2
2 = +
2 =
2 =
=
CONTOH KASUS KEKEKALAN ENERI
21. MOHON MAAF ATAS KEKURANGAN KAMI
SEMOGA ILMU INI DAPAT BERMANFAAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KITA
SALAM RAMADHAN